Setiap tahun umat Muslim memperingati Isra’ Miraj. Demikian juga umat Kristen memperingati kenaikan Isa Al-Masih. Sekilas keduanya nampak sama, namun sebenarnya berbeda. Apakah perbedaan hikmah Isra’ Miraj dan kenaikan Isa Al-Masih? Bukankah kedua peristiwa besar tersebut penting kita ketahui?
Keajaiban Isra’ Miraj
Al-Quran mencatat, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya … pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha … agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami …” (Qs 17:1).
Tidak ada manusia yang menyaksikan peristiwa itu, namun umat Muslim percaya bahwa kesaksian Allah SWT sudah cukup, bahkan melebihi kesaksian manusia.
Hikmah Isra’ Miraj Bagi Muhammad Dan Umat Muslim
Bagi Muhammad, peristiwa Isra’ Miraj telah membawanya ke posisi yang paling tinggi untuk memahami betapa dahsyatnya ciptaan Allah SWT. Tujuannya untuk memotivasinya. Sebab sebelum Isra’ Mi’raj, dia berada pada titik terendah perjuangannya. Ia dijepit oleh orang kafir, diembargo secara ekonomi, kehilangan pamannya (Abi Thalib) dan istrinya (Khadijah) yang wafat. Ketika berharap memindahkan front syi’arnya ke kota Tha’if, penduduk kota itu malah melempari dia dengan batu sampai berdarah-darah.
Melalui Isra’ Miraj Allah SWT memompa semangatnya kembali, dan seolah-olah berkata “Muhammad, engkau adalah utusan Allah.” Setahun kemudian dia bersama pengikutnya hijrah ke Madinah. Dari situ ia bersukses menaklukkan kota Mekkah.
Bagi umat Muslim, hikmah Isra’Miraj adalah ketika mendapat perintah sholat lima waktu (Qs 17:78). Walau demikian, Allah Al-Quran tidak memberi jaminan keselamatan bagi orang yang melakukan sholat lima waktu. Bahkan seorang Muslim yang menambahnya dengan sholat Tahajud, hanya dijanjikan “mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (Qs 17:79).
Keajaiban Kenaikan Isa Al-Masih
Firman Allah menyaksikan, “… Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Injil, Rasul Lukas 24:50-51). Kenaikan Isa Al-Masih lebih mudah dipercayai, sebab disaksikan bukan saja oleh Allah, tetapi juga oleh murid-murid Isa.
Hikmah Kenaikan, Bagi Isa dan Umat-Nya
Bagi Isa, kenaikan-Nya membuktikan bahwa Dia berasal dari sorga, (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13) dan Pemilik bumi dan sorga.
Bagi umat-Nya, kenaikan Isa Al-Masih adalah jaminan masuk sorga. Firman-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah … kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku [sorga] banyak tempat tinggal … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu … Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku [sorga], supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3).
Tujuan Isra’ Miraj Dibanding Tujuan Kenaikan Isa
Bila hikmah Isra’ Miraj bertujuan untuk memotivasi Muhammad serta memerintah sholat lima waktu bagi umat Muslim. Sebaliknya, tujuan kenaikan Isa Al-Masih adalah bukti bahwa Dia berasal dari sorga dan sebagai jaminan ke sorga bagi orang yang percaya kepada-Nya. Dengan beriman kepada Isa Al-Masih, Anda akan mendapatkan sorga-Nya yang kekal.
Kiranya kita dapat mengerti Hikmah Isra’ Miraj Dan Kenaikan Isa Al-Masih melalui beberapa penjelasan di atas.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hikmah Isra’ Miraj Dan Kenaikan Isa Al-Masih” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kaitan Makna Isa Mi’raj, Kenaikan Isa Al-Masih Dan Jaminan Surga
- Isra Mi’raj, Malam Penglihatan Muhammad
- Pandangan Al-Quran Tentang Surga Dan Neraka
- Perjalanan Nabi Islam Ke Sorga
- Umat Kristen Ingin Bersama Umat Islam Di Sorga!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Orang Kristen percaya akan Kenaikan Isa Al-Masih. Mengapa mereka merasa kenaikan-Nya layak dipercayai?
- Bagaimana pandangan Saudara akan janji Isa Al-Masih sebelum Ia naik ke sorga? Berikan alasan Saudara!
- Hikmah Isra’ Miraj dan Kenaikan Isa Al-Masih, manakah yang lebih baik hikmahnya? Jelaskan pilihan Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].