• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Idul Adha > Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?
5 Agustus 2019 | 81 Komentar

mesjid-yang-indahUmat Islam memperingati hari Idul Adha pada tanggal 10 Bulan Dzulhijjah. Makna Qurban Idul Adha (Idul Qurban) selalu berkaitan erat dengan kurban sembelihan.

Persembahan yang diberikan kepada tuhan merupakan makna harfiah dari kurban. Konsep memberikan kurban terdapat pada hampir seluruh agama baik itu Islam, Budha, Hindu, maupun Nasrani. Bagaimana memberi makna Qurban Idul Adha secara benar?

Sejarah Singkat Qurban dalam Idul Adha

Menurut ajaran Islam, mimpi Nabi Ibrahim adalah permulaan peringatan Idul Adha. Dalam mimpinya, Allah meminta Nabi Ibrahim untuk mengurbankan anaknya. Ini membuatnya gentar karena harus mengurbankan anak yang dia kasihi.

Karena ketaatan, ia tetap ikhlas mengurbankan anaknya. Namun, tepat sebelum Ibrahim menyembelih anaknya, Allah SWT menukarnya dengan seekor domba. Inilah kemudian yang menjadi sejarah awal Idul Adha.

domba-domba-kurban-sembelihan-idul-adhaMengapa Harus ada Kurban?

Surat Al-A’raf menjelaskan alasan pemberian kurban. “. . . Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia . . .” (Qs 7:179). Ayat itupun menjelaskan bahwa manusia memiliki pancaindra, tetapi tidak dipergunakan.

Bahkan, manusia lebih sesat dari binatang. “. . . Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi” (Qs 7:179). Artinya, karena berdosa, kita layak masuk neraka. Harus ada yang dihukum!

Makna Qurban Idul Adha

Oleh sebab itu, penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sebagai gantinya. Makna Qurban Idul Adha agar dosa dihapus. HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa setiap titisan darah kurban adalah penghapusan dosa manusia.

Bagaimana manusia menghitung jumlah dosanya? Bagaimana seseorang menentukan seberapa banyak korban penghapusan dosanya?

Apakah kita sadar, sesungguhnya kita tidak pernah berhenti berbuat dosa? Bila demikian, apakah Allah sudi menerima kita yang berdosa di tempat-Nya? Bagaimana pendapat Anda? Silakan mengirimkan email kepada staff kami.

kecemasan-seorang-wanita-yang-tertuduhManusia Berdosa Menemui Allah yang Sempurna?

Nasrani juga mempercayai bahwa manusia sejatinya tidak berkenan di hadapan Allah. Mereka meyakini perlu kurban untuk menebus mereka dari dosa. Namun, mereka menyadari pemberian kurban tidak akan pernah sebanding dengan dosa-dosanya.

Injil Rasul Yohanes 3:16 menuliskan bahwa Allah telah mengurbankan Isa Al-Masih agar manusia yang percaya memperoleh hidup kekal. Umat Nasrani mempercayai kejadian tersebut sebagai kematian Isa Al-Masih di kayu salib serta kebangkitan-Nya.

Ini adalah satu-satunya yang berbeda dari kurban lain. Kebangkitan Kurban tersebut menyatakan penebusan sempurna bagi dosa manusia. Kurban lain tidak dapat melakukannya. Satu pengurbanan untuk menebus manusia dari seluruh dosa. Satu kali untuk selamanya.

Iman Membawa Kepada Hidup Kekal

Satu hal yang perlu kita ingat dalam perkataan Rasul Yohanes. Ia mengatakan bahwa yang tidak binasa adalah mereka yang percaya akan kematian Kurban tersebut. Hal ini tidak berbicara tentang kurban yang akan datang, melainkan kurban yang telah diberikan.

Kita sebagai umat-Nya hanya perlu percaya. Maka kita akan mendapatkan keselamatan itu.  Maukah Anda beriman akan kabar baik ini? Silakan mengirimkan email kepada staff kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana Makna Qurban Idul Adha dalam hidup Saudara?
  2. Bagaimana pandangan Saudara mengenai pengurbanan Isa Al-Masih sebagai Kurban penghapus dosa umat manusia?
  3. Apakah kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih memberi kesan yang mendalam kepada Saudara? Jelaskan alasannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam? ” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Rahasia Ilahi Qurban Idul Adha
  2. Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
  3. Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus dan Keselamatan
  4. Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih

Video:

  1. Maksud Kurban Idul Adha

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Kategori: Idul Adha, Kepercayaan Orang IslamTag: hari raya qurban, idul adha, qurban sejati, video

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

81 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Pradjanto, SH. MSi
6 Agustus 2019 3:37 pm

~
Buat Staff IDI,

Dalam ajaran Islam, menyembelih kurban adalah untuk membentuk ketakwaan kepada Allah SWT dan sama sekali bukan untuk penghapusan/penebusan dosa. Agama Islam mengajarakn bahwa dosa hanya bisa dihapus melalui taubat dan permohonan ampunan dosa kepada Allah SWT. Taubat diwujudkan melalui janji dan upaya untuk menjauhi perbuatan dosa yang telah dilakukan. Permohonan ampunan dosa dilakukan melalui antara lain istighfar, shalat, puasa, zakat, dan sedekah.

Ibadah qurban hanya bersifat sunnah. Jika dilakukan akan mendatangkan pahala. Namun, jika tidak dilakukan karena adanya ketidakmampuan ekonomi, maka tidaklah mengakibatkan dosa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:04 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Walaupun pendapat tersebut tidak memiliki dasar yang jelas. Bila kita memerhatikan sifat Allah, maka sifat Allah adalah mahaadil. Bila hanya dengan permohonan ampunan dosa, maka Allah SWT mengampuni dosa, dimanakah letak keadilan Allah SWT? Bukankah setiap orang yang berdosa mesti dihukum? Bukankah qurban menandakan adanya pengorbanan? Siapakah yang mampu berkorban? Bukankah pribadi yang merdeka dan suci? Apa pengorbanan Allah SWT untuk menyelamatkan saudara dari neraka? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
6 Agustus 2019 9:29 pm

~
Kematian Yesus bermakna kematian dosa kita. 1 Yohαnes 1:7, “…dαrαh Yesus…menyucikαn kitα dαri pαdα segαlα dosa.” Ibrαni 9:28, “…Kristus…mengorbαnkαn diri-Nyα untuk menαnggung dosα bαnyαk orαng…untuk mengαnugerαhkαn keselαmαtαn…” Di Islam: “Melαksαnαkαn umrαh itu menghαpus dosα αntαrα umrαh yαng lαlu sαmpαi umrαh sekαrαng” (HR.Tirmidzi, 855).

Kebangkitan Yesus bermakna kebangkitan kita lahir hidup baru bersama Yesus. 1 Petrυs 1:3, “…rαhmαt-Nyα…telαh melαhirkαn kitα kembαli oleh kebαngkitαn Yesus Kristus…” Di Islam: “Khusyu’ berhαji itu seperti orαng yαng dilαhirkαn kembαli oleh ibunyα” (HR.Nαsα’i, 2580).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:05 pm
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Isa Al-Masih amat konsisten dengan firman-Nya. Dia telah menyatakan bahwa Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Itu sebabnya, Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Cak Nun
7 Agustus 2019 6:04 am

~
Assalamu’alaikum wr wb

Semoga Allah SWT memberikan Anda sekalian petunjuk kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya Allah mempunyai salah satu nama yang Mulia : Allah Yang Maha adil. Setiap yang berdosa akan menanggung dosanya masing-masing. Ada tiga kalimat yang tertulis di pintu surga:

1. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah
2. Apa yang kamu infakkan, kami beruntung dan apa yang kamu tinggalkan kami merugi.
3. Umat yang berbuat dosa dan Tuhan yang Maha Pengampun&Maha Penerima Taubat

Allah yang Maha Adil tidak akan mengorbankan siapapun apalagi dirinya untuk menebus dosa ciptaannya. Sungguh, Itu suatu penghinaan yang amat berat jika kita ciptaannya menganggap demikian.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:08 pm
Balasan ke  Cak Nun

~
Saudara Cak Nun,

Kami senang saudara berbicara tentang mahaadil Allah. Ini merupakan salah satu sifat yang kami sukai dari Allah. Bila setiap orang berdosa menanggung dosanya masing-masing, maka bagaimana saudara akan diselamatkan? Sebab saudara pasti harus menanggung dosa saudara. Karena saudara adalah orang berdosa, maka saudara tidak mungkin masuk sorga alias masuk neraka.

Pertanyaannya, mengapa saudara tetap melaksanakan Idul Adha? Untuk apa saudara berkorban? Bagaimana cara saudara agar terlepas dari neraka? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
joko.S
7 Agustus 2019 3:55 pm

~
Saudaraku,

Apakah masalah qurban itu hal baru? Qurban dalam Islam dikisahkan pada Ibrahim dan Ismail. Tujuan jelas bahwa untuk menguji kembali keimanan Ibrahim dan Ismail kepada Allah SWT yang tidak nampak oleh mereka. Pada akhirnya bukan hewan qurban yang diterima Allah akan tetapi ketaqwaannya (Al Quran). Islam mengikuti ibadah nabi/keturunan Ibrahim dirangkai dengan ibadah Haji.

Jadi jelas Qurban dalam Islam tujuan berbeda dengan umat lain. Kenapa Kristen menjadikan Yesus/Tuhan sebagai Qurbannya untuk menebus dosa manusia? Semoga bermanfaat. Amin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:12 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Memang kurban bukan sesuatu yang baru. Kurban telah ada sejak zaman Adam. Namun, makna kurban sesungguhnya bukan untuk menguji keimanan Ibrahim, melainkan untuk menunjukkan bahwa kurban yang dikehendaki Allah harus berasal dari Allah, bukan manusia. Bukankah hal ini yang terjadi dalam peristiwa Ibrahim bagaimana Allah memberikan kurban sesungguhnya kepada Ibrahim? Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Allah telah menyediakan kurban sesungguhnya untuk menyelamatkan manusia dari neraka, yaitu Isa Al-Masih.

Karena itu, umat Kristen tidak pernah menjadikan Isa Al-Masih sebagai kurban, melainkan Isa Al-Masih sendiri yang menghendaki hal tersebut (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Pertanyaannya, bagaimana cara saudara agar pasti masuk sorga? Apakah merayakan Idul Adha akan menolong ke akhirat dengan selamat? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
lusi nanda
7 Agustus 2019 4:50 pm

~
Teruntuk Staf IDI,

Buatlah artikel tentang kebenaran Alkitab dengan sains modern, seperti astronomi, fisika, geologi, biologi dan lain-lain. Insya Allah, kami para Muslim dengan bidang ilmu sains modern akan sangat tertarik mengunjungi situs Anda sekalian untuk mendiskusikannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:16 pm
Balasan ke  lusi nanda

~
Saudara Lusi,

Kami senang dengan topik-topik tersebut. Kami memiliki fokus pemberitaan tentang Isa Al-Masih. Bila pun saudara ingin berdiskusi tentang sains, maka saudara dapat berdiskusi pada artikel yang memiliki kaitan dengan topik tersebut. Silakan saudara berseluncur di situs ini. Kami berharap artikel di atas dapat memberikan perspektif baru pada saudara dari aspek sejarah. Benarkah yang dikurbankan adalah Ismail sebagaimana diklaim Muslim? Di sini kajian ilmu saudara dapat dibuktikan. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
9 Agustus 2019 7:27 am

~
Selamat merayakan hari raya qurban kepada saudara kami yang merayakannya. Kami turut bersukacita atas sukacita saudara kami yang merayakan Idul Adha. GBU. Nas perayaan Idul Adha adalah: Dɑri Aisyɑh rɑ, sɑw bersɑbdɑ: “Biɑrkɑnlɑh seruling-seruling ςγαitαn dinyɑnyikɑn pɑdɑ hɑri rɑyɑ idul ɑdhɑ.“ (HR.Bukhɑri, 3638).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:18 pm
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Saudara memberikan respon yang baik dengan menunjukkan rasa simpati saudara di hari Idul Adha ini. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan fakta-fakta yang diungkapkan oleh saudara. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Yadh
9 Agustus 2019 8:44 pm

~
Salah paham anda! Dengan tulisanmu membuat umat salah paham, akibatnya salah laksanakan. Anda adalah biangnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Agustus 2019 8:20 pm
Balasan ke  Yadh

~
Saudara Yadh,

Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun pendapat saudara tidak memiliki dasar yang jelas. Bagaimana mungkin kami adalah biangnya tatkala kami membahas tentang kurban? Bukankah kami menunjukkan kurban sesungguhnya, yaitu Isa Al-Masih? Bila kami memiliki pandangan keliru mengenai hal ini, maka saudara seharusnya menunjukkan kekeliruan itu, bukan membuat kesimpulan tanpa dasar. Bukankah demikian?

Kami bertanya kepada saudara. Bagian mana dari artikel di atas yang salah? Mengapa saudara menyatakan hal itu salam? Lalu, bagaimana cara saudara selamat di neraka?
~
Solihin

Balas
hakkullah
10 Agustus 2019 8:49 pm

~
“. . . Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi” (Qs 7:179).

Respon: Maksudnya adalah orang-orang kafir bukan karena kita berdosa. Manusia itu lemah bukan malaikat. Kalau berkata di dalam Al-Quran maupun hadits, berdosa kemudian diancam neraka, itu bisanya berkaitan dengan dosa besar seperti musyrik, kafir, munafik, berzina, mabuk dan lain-lain. Sedang orang-orang beramal shaleh, seperti berbuat baik kepada orang lain, selalu beristighfar, selalu bertobat tidak termasuk dalam api neraka, karena mereka berada dalam ampunan, Rahmat dan dalam lindungan Allah. jadi, jangan anda mengartikan dosa-dosa itu termasuk manusia dalam kondisi ihsan. “penyimpulan anda salah 100%”. Ok

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 1:02 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Orang kafir termasuk golongan orang berdosa. Tidak ada manusia yang tidak berdosa, semuanya sudah jatuh kedalam dosa. Itu sebabnya Al-Quran mencatat bahwa orang berdosa mereka yang sesat. Nah, pertanyaannya adalah, bagaimana agar sdr terbebas dari hukuman kekal neraka akibat dosa? Karena jelas Al-Quran mencatat orang berdosa hukumannya kekal di neraka (Qs 43:74, 32:12). Apakah bertobat dapat menjamin dosa diampuni? Jika begitu, apa tujuannya saudara merayakan Idul adha dan berkurban? Silakan dijelaskan. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Gandhi Waluyan
11 Agustus 2019 10:39 am

~
Saya tidak akan memberikan penjelasan berdasarkan Al-Quran bahwa qurban bukan untuk menebus dosa. Karena sangat tidak adil Allah jika dengan bekorban bisa menebus dosa. Kasian orang miskin dong yang tidak mampu membeli hewan kurban. Enak buat orang kaya bisa beli hewan kurban sebanyak yang dia mau. Namun yang ini saya bahas adalah dimana letak logikanya manusia membunuh tuhan untuk menebus dosa manusia. Terus mengorbankan tuhan itu buat nebus dosa kepada siapa? Ini yang tidak pernah dibahas apalagi diberikan penjelasan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 1:16 pm
Balasan ke  Gandhi Waluyan

~
Saudara Gandhi,

Penjelasan sdr sangat menarik. Kami berpendapat demikian bahwa Qurban hewan tidak dapat menebus dosa. Memang Jaman para nabi Qurban hewan adalah syarat dimana seseorang yang sudah berdosa dapat menerima pengampunan jika ada Qurban. “. . . haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan . . . sebagai korban penghapus dosa” (Taurat, Kitab Imamat 4:3). Namun tidak selamanya manusia menggunakan hewan sebagai pengganti, manusia harus berkurban atas dosanya. Namun, tidak ada manusia yang layak menghapus dosa karena sudah berdosa. Itu sebabnya Isa datang ke dunia, Dia suci dan layak menebus dosa manusia (Injil, Surat Ibrani 10:10). Isa menyerahkan diri-Nya untuk penebusan dosa, terbunuh darah-Nya sebagai jaminan penebus dosa (Injil, Rasul Matius 26:28).

Kami bertanya kepada sdr. Apa tujuannya sdr merayakan Idul adha? Apakah sdr berkurban?
~
Purnama

Balas
pengamat
11 Agustus 2019 10:50 am

~
Staff IDI,

Saudara salah dalam memaknai idul adha. Saudara pasti belum pernah dengar cerita Isa Al-Masih ikut berkorban memotong domba di mezbah sekitaran bait Allah? Berkurban memotong hewan ternak bukan hal baru. Isa sudah mencontohkan di depan muridnya. Dagingnya dibagi bagikan dan dimakan bersama. Isa juga tidak pernah mati di kayu salib. Dia kabur dari penjara sesaat sebelum dieksekusi lalu sembunyi disuatu tempat. Hal yang mudah bagi Isa. Kristen hanya salah memahami, Isa tidak pernah mengatakan dirinya korban sempurna pengganti sapi. Apalagi bisa menghapus dosa manusia.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 1:25 pm
Balasan ke  pengamat

~
Saudara Pengamat,

Luar biasa komentar sdr. Kami ingin tahu dimana tertulis dalam Injil Isa mengurbankan hewan, apa tujuan-Nya? Kami harap sdr dapat menunjukkan kepada kami.

Perhatikan beberapa pernyataan Isa Al-Masih: “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih) juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45). “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Matius 26:28). Isa Al-Masih mati tersalib, setelah itu bangkit dan terangkat ke surga. Al-Quran juga menyatakan demikian (Qs 3:55, 19:33). Semoga sdr memahami hal itu. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
pengamat
11 Agustus 2019 12:27 pm

~
Staff IDI,

Injil Matius 20:28 itu bahasa khiasan, maknanya dalam. Itu ajaran untuk jihad ala Yesus. Datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Memberikan nyawa untuk tebusan banyak orang. Artinya disini” datang untuk berjuang dan mempertaruhkan nyawanya”. Sama dengan berjihad. Muhammad sudah membuktikannya dengan berjihad dan berperang di jalan Allah. Jelas anak manusia di sini menunjuk kepada nabi Muhammad bin Abdullah. Yesus bukan anak manusia sebab bapaknya tidak ada. Tapi masih turunan Daud dari pihak ibunya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 1:36 pm
Balasan ke  pengamat

~
Saudara Pengamat,

Saudara sangat keliru bila mengartikan pernyataan Isa demikian. Isa tidak pernah mengajarkan perang atau pun kekerasan untuk memenangi atau mengungguli kelompok tertentu. Isa datang untuk menjadi kurban tebusan bagi banyak orang. Lihatlah Injil Allah menyampaikan: “. . . Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. . . . untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:27-28).

Saudara perlu memehami mengapa Isa disebut sebagai Anak Manusia, sebenarnya kata tersebut merujuk kepada Allah sendiri. Silakan sdr membaca penjelasan di artikel dalam link ini: https://tinyurl.com/y3aooktb
~
Purnama

Balas
aku adalah ALLAH
11 Agustus 2019 9:09 pm

~
Quran bahasa tuhan, banyak yang tersirat, akal doang tidak bakal sanggup, butuh fikir juga. Babi di kasih mutiara tetap saja, main comberan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 1:40 pm
Balasan ke  aku adalah ALLAH

~
Saudara Aku adalah,

Kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr sudah mencermati penjelasan artikel di atas? Apakah kaitannya dengan komentar sdr? Kami harap sdr bersedia menjelaskan agar kami dapat menanggapi komentar sdr dengan baik. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
joko.S
12 Agustus 2019 8:39 am

~
Saudaraku Solihin,

Anda katakan korban mulai dari Nabi Adam, lalu Nabi Adam korban pakai apa dan juga Nabi-nabi yang lain? Dalam Islam korban dimulai Nabi Ibrahim sekaligus panggilan ber haji, karena Baittullah ( kabah ) yang bangun Nabi Ibrahim. Apa cerita Alkitab tentang korban dan haji? Anda hanya ngarang sendiri. Nggak nyambung. Tinggalkan Alkitab.

Ujung-ujung nya hanya begitu pertanyaan anda.? Sudah saya katakan ber XXX, sorga itu urusan / rahmad Allah (tidak ku ciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepada Ku – QS). Jadi Muslim fokusnya ibadah, pahala dan sorga itu mudah bagi Allah. Semakin banyak bahas Al Quran, semakin sulit Alkitab mengikuti.
Wallahu a’lam

Balas
Pradjanto, SH. MSi
12 Agustus 2019 12:40 pm

~
Buat Sdr Solihin: Dalam Komentar tgl 10-8-2019, Anda bertanya:”Bila hanya… Bukankah setiap orang yang berdosa mesti dihukum?”. Atas pertanyaan Anda itu, saya beri Jawaban sbb: (1) Allah SWT mengampuni semua Dosa, kecuali ”Dosa Syirk/Mempersekutukan Allah SWT”T dan ”Dosa Kepada Sesama Manusia”. (2) ”Dosa Syirk” hanya akan diampuni dan dihapus oleh Allah SWT jika ”Si Pembuat Dosa Bertaubat”. (3) ”Dosa Kepada Sesama Manusia” hanya akan diampuni dan dihapus oleh Allah SWT jika ”Si Pembuat Dosa Telah Mendapatkan Maaf Dari Orang Disakiti/Dirugikannya” atau jika ”Si Pembuat Dosa Telah Mendapatkan Hukuman Di Dunia Ini Yang Sesuai Dengan Ketentuan Hukum Allah SWT”.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2019 12:02 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Dosa tetap saja dihukum, jika tidak dihukum maka ada banyak manusia yang terus melakukan dosa. Dan konsep Allah yang hanya mengampuni adalah Allah yang tidak Mahaadil. Saudara harus mengerti defenisi dosa, “Dosa adalah ketidaktaatan manusia terhadap Tuhan, melanggar dan memberontak ketetapan Allah” Jelas, dosa merusak hubungan dengan Allah, dan memberikan kosekwensi bagi manusia yaitu harus dihukum. Jadi, ketika sdr berdosa kepada sesama tetap saja sdr berdosa kepada Allah. Sekecil apapun dosa sdr terhadap sesama, maka hal itu tetap sdr akan pertanggung jawabkan 100 % dihadapan Allah. Semoga sdr paham.

Oh ya pertanyaan kami sebelumnya. Mengapa sdr berkurban? Apa pengorbanan Allah SWT untuk menyelamatkan saudara dari neraka? Mohon pencerahannya.
~
Purnama

Balas
Syah
12 Agustus 2019 2:49 pm

~
Hadist siapa Al bazzar dan ibnu rabbani ini bos? Sanadnya siapa? Perawinya siapa? Islam berkurban untuk berbagi dengan kaum miskin, bukan sebagai penebus dosa. Daging dan darah kurban tak akan sampai kepada Allah kecuali ketakwaan kita (al hajj 35). Hadist palsu kok dipercaya. Lagian soal menebus dosa, katanya kalian dosa sudah ditebus, lalu kenapa kalian berbuat dosa dan masih berdosa? Sia-sia dong Yesus mati kalau kalian masih berdosa?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2019 12:26 pm
Balasan ke  Syah

~
Saudara Syah,

Hadist tersebut adalah hadist nabi saudara, silakan sdr selidiki. Nah, jika sdr selidiki sejarah nabi Ibrahim berkurban, maka pada saat itu tidaklah ada orang miskin. Mengapa? Karena kejadian tersebut terjadi di gunung, bukan diantara orang-orang miskin. Apakah sdr pernah menyelidiki hal itu?

Menurut Taurat, sejarah kurban sudah ada semenjak manusia pertama berdosa. Allah sendiri yang memulai berkurban agar supaya manusia berdosa tidak takut dan malu karena dosa. Setelah itu para nabi melakukannya, hingga jaman nabi Ibrahim dan seterusnya (Taurat, Kitab Imamat 4:3). Hingga Isa Al-Masih menggenapinya, dosa manusia harus ditanggungkan pada manusia bukan hewan. Isa berkata: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Matius 26:28). Penebusan dosa, bukan berarti manusia bebas berbuat dosa, melainkan manusia harus meninggalkan kehidupan dosa dan memulai hidup menurut kebenaran Allah.
~
Purnama

Balas
hakkullah
12 Agustus 2019 9:30 pm

~
Pertanyaannya adalah, bagaimana agar sdr terbebas dari hukuman kekal neraka akibat dosa? Karena jelas Al-Quran mencatat orang berdosa hukumannya kekal di neraka (Qs 43:74, 32:12).

Respon: Jawabannya bukan ayat itu, tetapi jawabannya ada di surat Lukman ayat 13. Kalau mau bebas hukuman neraka, jangan melakukan syirik. Karena itu tidak membuat orang keluar dari neraka.

Apakah bertobat dapat menjamin dosa diampuni?

Respon: Tergantung persangkaan hamba-Nya, dia yakin tak Allah itu Maha Pengampun, ayat Al-Quran dijadikan mainan orang jahil. Nanti besok-besok dibilang LGBT dibolehkan karena ada ayat Al-Quran diperbolehkan, kacau tidak?. Tuduhan anda tidak beralasan terhadap saya. Anda cari-cari apa?.

Apa tujuannya saudara merayakan Idul adha dan berkurban?

Respon: Ibadah karena Allah, ingin dapat pahala, ingin dipuji Allah, ingin dapat rahmat, ingin mendapat ampunan dst.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2019 12:37 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Dosa syirik ataupun dosa lain sama-sama adalah dosa dihadapan Allah, keduanya melanggar dan memberontak aturan Allah. Jika dosa tidak dihukum artinya Allah tidak konsisten dengan firman-Nya, orang berdosa harus dihukum?

Kami menghargai pendapat sdr. Namun jawaban sdr tidak menjawab pertanyaan kami. Kita semua tahu Allah Mahapengampun, tetapi juga Allah Mahaadil. Jika bertobat maka dosa terjamin diampuni, dimana keadailan Allah SWT bagi sdr? Apakah Allah SWT berkurban bagi sdr agar sdr selamat di akhirat? Bagaimana caranya?
~
Purnama

Balas
aku adalah AKU
12 Agustus 2019 10:20 pm

~
Staff Isa,

Saya komentarin buat seluruh artikel, kalau mau siar agama yang baik baik, ini semua artikal, pake ayat agama lain, maksud anda apa? Agama ku untuk ku dan agama mu untuk mu masing-masing saja bro. Kalau anda yakin sama agamamu, silahkan jalanin toh Tuhan maha melihat, jangan disamain agama sama budaya. Aku adalah AKU, siapa aku pertama dan siapa AKU kedua? itu suirat Quran, silakan jawab.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2019 12:52 pm
Balasan ke  aku adalah AKU

~
Sdr. Aku adalah aku,

Kami mohon maaf jika artikel-artikel di situs ini membuat sdr tidak nyaman. Adapun maksud ayat-ayat dalam artikel kami adalah untuk membuktikan bahwa artikel ini bukan sekedar asumsi belaka, melainkan berdasarkan dalil Taurat, Injil serta Al-Quran. Nah, ini bukan soal yakin atau tidak tetapi soal kebenaran. Tidak mungkin sdr akan terus berjalan, jika sdr sudah salah arah dan jalan nanti sdr akan tersesat. Demikian, sajian artikel dalam situs ini adalah untuk menyatakan kebenaran dalam Isa Al-Masih. Seperti kisah kurban nabi Ibrahim adalah gambaran kurban yang sejati menghapus dosa manusia. Dosa pasti ada kosekwensinya, yaitu menerima ketetapan Allah yaitu terhukum di neraka.

Syukur, Isa Al-Masih telah menjadi kurban sekali untuk selamanya bagi manusia berdosa. “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya,..” (Injil, Surat Roma 3:25-26).
~
Purnama

Balas
Muhammad Reza Maulana
12 Agustus 2019 11:39 pm

~
Sejak lahir hingga detik ini saya adalah seorang Muslim. Namun demikian, setelah banyak hal yang sudah saya pelajari (secara global) mengenai ajaran dari agama saya sendiri, menurut saya terkesan telah menipu banyak orang secara global. Terutama tentang berqurban di hari raya Idul Adha. Kalaupun dicermati secara seksama dan kritisi, bisa saya pastikan bahwa berqurban diajaran agama kami sesungguhnya hanya membuat Iblis dan anggota-anggotanya berpesta pora (darah dan daging) yang bahwasanya mereka telah mendapatkan suatu kemengangan jiwa dari seluruh umat Muslim di dunia ini. Dan itu sangat berbahaya pastinya bagi anak-cucu kita kelak.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2019 1:02 pm
Balasan ke  Muhammad Reza Maulana

~
Saudara Muhammad,

Tidak banyak kaum Muslim yang mempunyai pandangan demikian. Memang untuk mendapatkan pandangan sesuai kebenaran maka kaum Muslim harus berani bersikap untuk mempelajari dan mendalami ajarannya. Apakah logis atau tidak, ukurannya dapat dilihat dari hasil akhir. Seperti pendapat hadist dan juga sikap nabi Islam bahwa amal ibadah yang dilakukan tetap saja tidak menjamin keselamatan seorang Mukmin. Jadi, apa yang dapat menjamin keselamatan dalam Islam? Semoga ini dapat dikaji.

Oh ya, jika sdr tidak keberatan dapatkah sdr sampaikan pendapat sdr bagaimana supaya sdr mendapatkan pengampunan dosa dan keselamatan dari Allah? Jika banyak hal yang menyesatkan dalam ajaran Islam, bagaimana sdr sekarang tetap Islam? Apakah sdr mau berdiskusi dengan kami, mengenai hal itu? Jika ya, maka kami akan mengemail sdr. Bagaimana sdr?
~
Purnama

Balas
aku
13 Agustus 2019 10:46 am

~
To Muhhammad reza,

Sepertinya anda orang kaya, yamg merasa terbebani saat bersedekah. Pesta apanya bro? Mungkin mereka yang menerima kurban, makan daging setahun sekali, apa itu yang disebut pesta?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Agustus 2019 10:59 am
Balasan ke  aku

~
Saudara Aku,

Pendapat saudara Muhammad adalah hasil karena dia telah mempelajari dan mendalaimi ajaran Islam, terlebih tentang kurban. Membagikan daging kepada orang lain adalah tindakan baik, namun apakah saudara telah mendalami makna tersirat dalam kurban Idul Adha? Mengapa sdr harus berkurban, dan apa tujuan Allah SWT menyuruh sdr berkurban? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama

Balas
gio
13 Agustus 2019 11:48 am

~
“Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. . . . untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:27-28).

Saya megutip sedikit apa yang admin tulis pada komentar sebelumnya. Isa(Tuhan) mengorbankan dirinya untuk menaggung dosa banyak orang, Pertanyaannya adalah dosa kepada siapa? Kepada Tuhan kah? Kenapa Isa (Tuhan) harus menebus dosa kepada Tuhan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Agustus 2019 11:11 am
Balasan ke  gio

~
Saudara Gio,

Pertanyaan saudara sangat baik sekali. Yang perlu sdr ketahui adalah semua manusia sudah berdosa, dan upah dosa adalah maut atau kematian kekal terhukum di neraka. Manusia telah memberontak dan melanggar perintah Allah. Jadi, manusia berdosa terhadap Tuhan. Pertanyaannya, apakah manusia mampu menebus dosa mereka? Bagaimana caranya? Jawabanya sebenarnya manusia tidak mampu, semua usaha manusia tidak dapat membebaskan manusia dari hukuman Allah.

Siapa yang dapat membantu manusia berdosa supaya tidak terhukum di neraka? Hanya Allah yang dapat menolong. Itu sebabnya Isa Al-Masih yang adalah Allah sendiri berkenan datang ke dunia untuk menjadi Juruselamat bagi manusia berdosa. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (Injil, Surat 1 Timotius 2:5). Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.
~
Purnama

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?
  • Rahasia Dibalik Qurban Idul Adha yang Mukmin Harus Tahu
  • Berkah Idul Adha: Qurban yang Besar dari Allah Untuk Manusia
  • Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?
  • Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz