Ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, walaupun saya bukan Muslim, tetapi sebagai siswa saya wajib mengikuti kegiatan sekolah, termasuk merayakan Isra Miraj, perjalanan nabi Islam ke sorga.
Kami senang merayakan perayaan tersebut. Semua siswa menggunakan baju Muslim, dan biasanya perayaan diakhiri dengan makan bersama. Sebagai anak-anak jelas kami tidak terlalu memahami makna dari yang kami rayakan. Kami hanya menikmatinya sebatas pemikiran anak-anak. Itulah keluguan anak-anak.
Tidak menutup kemungkinan, orang Muslim yang berusia dewasa pun mempunyai pemahaman yang sama tentang Isra Miraj. Mereka hanya tahu bahwa Isra Miraj adalah “perjalanan nabi Islam” ke sorga.
Perlunya Saksi Mata
Saksi mata sangat dibutuhkan untuk membenarkan sebuah perkara. Di pengadilan misalnya, kesaksian yang didukung saksi mata, akan lebih diterima Hakim dibanding kesaksian tanpa saksi mata. Bahkan seseorang yang dianggap benar, tapi tidak dapat mengajukan saksi mata, di pengadilan dapat menjadi pihak yang kalah.
Mungkin saudara bertanya, “Apa hubungan saksi mata dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad? Ijinkanlah kami menjelaskannya. Pertama, marilah kita sekilas berpikir tentang makna hari raya yang akan kami bahas.
Pengertian Isra Mi ’raj
Menurut kepercayaan umat Muslim, ada dua peristiwa penting yang dialami Muhammad dalam satu malam. Peristiwa pertama disebut “Isra”. Yaitu “diberangkatkannya” Muhammad oleh Allahnya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Para Muslim percaya di tempat ini Muhammad bertemu nabi-nabi sebelumnya, termasuk Isa Al-Masih. Dan Muhammad pun membimbing mereka dan menjadi imam utama dalam sholat.
Peristiwa kedua disebut “Mi’raj”. Yaitu “diangkatnya” Muhammad sampai ke langit sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Kendaraan yang ditumpanginya disebut hewan buraq. Pun orang Islam percaya, di sinilah Muhammad mendapat perintah dari Allah untuk menunaikan sholat lima waktu. Sebuah sumber berkata, sebelumnya Allah dan Muhammad saling tawar menawar, hingga akhirnya disepakati sholat dilakukan lima kali sehari.
Akhirnya kedua peristiwa ini, dikenal dengan nama “Isra Mi’raj Nabi Muhammad”
“Perjalanan ” Isra Mi’raj Tidak Ada Saksi Mata
Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi kenabian Muhammad. Tetapi tidak semua orang Muslim di Indonesia merayakannya. Beberapa teman Muslim yang sering mengemail kami berkata, mereka tidak merayakan Isra Mi’raj.
Memang mereka tidak memberi alasan yang jelas, mengapa tidak merayakan Isra Mi’raj. Kami hanya berpikir, mungkinkah mereka tidak percaya peristiwa tersebut sepenuhnya perjalanan nabi Islam ke sorga, karena tidak ada saksi mata ketika Muhammad melakukan perjalanannya?
Menurut kami, wajar saja bila umat non-Muslim tidak dapat mempercayai peristiwa Isra Mi’raj. Sebab tidak ada seorang pun saksi mata ketika Muhammad melakukan “perjalanan” tersebut.
Kenaikan Isa Al-Masih ke Sorga
Bukan bermaksud untuk membandingkan. Namun bila kita melihat bagaimana perjalanan nabi Islam dan Isa Al-Masih ke sorga, khususnya dalam hal saksi mata, perjalanan Isa Al-Masih lebih dapat diterima.
Alasannya: Pertama, ketika Dia naik ke sorga, dilakukan pada siang hari, bukan tengah malam. Kedua, banyak saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci. “Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga ” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
Yang melihat Yesus terangkat naik ke sorga saat itu, bukan hanya murid-murid pertama-Nya. Tetapi juga disaksikan oleh orang-orang Yahudi yang telah menjadi pengikut-Nya kala itu.
Mulia Atau Termulia?
Bila kita melihat pada Al-Quran, terdapat cukup banyak gelar yang ditujukan bagi Isa Al-Masih yang tidak dimiliki nabi lain. Seperti: Isa disebut suci (Qs 19:19). Isa disebut Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61).
Bagaimana dengan Muhammad? Memang umat Muslim mengenal dia sebagai orang yang dimuliakan Allah. Tetapi bukan yang termulia. Dan lagi, tidak satu pun gelar yang diberikan bagi Isa, terdapat pada diri Muhammad.
Dari uraian di atas, maka perlu untuk kita berpikir, siapakah di antara kedua tokoh tersebut yang layak diteladani. Apakah yang mulia atau yang termulia?
Dia yang Termulia, Memberimu Jaminan Keselamatan
Melalui kitab suci Injil, Isa Al-Masih memperkenalkan diri-Nya, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi setiap orang jaminan keselamatan. Melalui Dia, setiap orang dapat menemukan jalan dan kebenaran hidup bersama dengan Allah. Dia yang berasal dari sorga, telah terangkat kembali ke sorga. Tempat dari mana Dia berasal!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Manakah yang layak dipercaya antara perjalanan nabi Islam dengan Isa Al-Masih, peristiwa yang tidak ada saksi mata, atau peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang?
2. Bila saudara ingin menuju satu tempat yang belum pernah saudara kunjungi, siapakah yang akan saudara ikuti. Orang yang berasal dari tempat tersebut, atau orang yang tidak tahu sama sekali?
3. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih satu-satunya yang suci (Qs 19:19). Isa Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61). Menurut saudara, mengapa Al-Quran memberi gelar tersebut kepada Isa Al-Masih, dan bukan kepada Muhammad?
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Hikmah Isra Miraj Dan Kenaikan Isa Al-Masih
- Kaitan Makna Isra Miraj, Kenaikan Isa Al-Masih Dan Jaminan Sorga
- Islam Dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Sorga!”
- Isra Miraj, Malam Penglihatan Muhammad
- Mengapa Isa Dinaikkan Ke Sorga, Tapi Muhammad Dimakamkan?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Allah yang menceritakan kepada kami perjalanan Nabi Muhammad ke surga melalui kitab Al-Quran.
~
Saudara Mirdawaty,
Terimakasih untuk menjelaskan yang saudara berikan. Jika tidak keberatan, dapatkah saudara mencantumkan ayat Al-Quran dimana Allah menceritakan kepada umat Islam perjalanan Muhammad ke sorga?
~
SO
*
Topik di atas dibahas dengan saksi mata. Saya mau tanya, dalam Islam diwajibkan mengatakan dua kalimat sahadat. Nah di sini kan kita bersaksi karena melihat kejadian langsung, tapi mengapa kita harus bersaksi dengan hal yang kita tidak pernah lihat sama sekali?
~
Maaf saudara Dan, kami kurang mengerti dengan pertanyaan saudara di atas. Kiranya saudara dapat memberi penjelasan bersaksi dalam hal apakah yang saudara maksud.
Dan bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas. Dimana ketika Yesus naik ke sorga, disaksikan oleh para pengikut-Nya. Sementara ketika Muhammad mengaku melakukan perjalanan ke sorga, tidak ada yang menyaksikan, bahkan ada yang mengatakan perjalanan tersebut hanya dalam mimpi.
Bagaimana menurut pendapat saudara
~
SO
*
[quote name=”Mirdawaty”]Allah yang menceritakan kepada kami perjalanan Nabi Muhammad ke surga melalui kitab Al-Quran..[/quote]
Sdri Mirdawaty, selidikilah dengan baik kitab suci anda. Apakah ada saksinya Muhammad ketika melakukan perjalanan ke surga?
*
Saudari Mirdawaty,
Saya ingin menegaskan bahwa Yesus tidak mati. Yesus bangkit dari kematian dan naik ke sorga yang disaksikan oleh orang banyak.
Sebelum Anda katakan bahwa Islam adalah agama yang benar, silahkan Anda berdoa dan bertanya kepada Allah, apakah semua yang Anda katakan itu benar atau tidak. Tanyalah kepada Allah berulangkali dan dengan sepenuh hati.
*
@Sdr Mirdawaty,
Menurut saya, maaf, Anda tidak mengenal sejarah Al-Quran, dan terlebih lagi tidak mengenal Alkitab sama sekali. Anda tidak punya Alkitab? Klik gambar Alkitab dibawah dan silahkan Anda belajar dari sana.
@Sdr Dan,
2 kalimat sahadat itu hanya pengakuan jika ada yang hendak memeluk Islam. Jelas berbeda dengan jika Anda menyaksikan kejadian dimana Nabi Muhammad yang “katanya” pergi ke surga. Maaf, sebenarnya tidak ada satu orangpun yang pernah/sampai di surga kecuali Isa/Yesus karena Isa/Yesus memang tinggal di surga, dirumah BapaNya (Allah). Dan bagi setiap manusia berdosa, surga itu suci.
@Sdr Hamba Allah,
Nabi Muhammad mengetahui tentang bayi itu dari para pendeta Bidat yang pada masa itu banyak melakukan perjalanan. Pengetahuan/bekal menjadi seorang missionaris pada waktu itu diperoleh dari para bidan Romawi yang menjajah Israel. Romawai terkenal dengan kemajuannya dalam berbagai bidang, jadi bukan hal yang aneh/mujizat dapat mengetahui hal itu.
*
Ddr Sang Hamba,
Apakah kata “Dia” itu juga asma Allah? Tentu tidak, bukan?
Yang saya mau tunjukkan di sini adalah, rekan-rekan Muslim selalu mengatakan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah, Al-Quran adalah kitab yang diturunkan Allah. Itu berarti Allah sendirilah yang langsung berfirman atau berkata-kata. Tetapi pada kenyataannya ada kata “Dia” dalam ayat Al-Quran, padahal seharusmya menggunakan kata “Aku” (kalimat langsung).
Jadi kalaupun menggunakan asma Allah tidak menggunakan kata “Dia”.
Contoh:
1. Aku adalah Allah yang Maha Kuasa, beginilah firman-Ku:…
2. Akulah Allah yang Maha Pengasih, dengarkanlah Firman-Ku…
Bandingkan dengan kata “Dia”
1. Hanya kepada Dia-lah engkau menyembah…
Bukankah kalimat ini bukan Allah yang langsung berfirman?
Silakan Anda memeriksa kembali, dan ini bukan masalah utang-piutang.
~
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Manakah yang layak dipercaya, peristiwa yang tidak ada saksi mata, atau peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang?
2. Bila saudara ingin menuju satu tempat yang belum pernah saudara kunjungi, siapakah yang akan saudara ikuti. Orang yang berasal dari tempat tersebut, atau orang yang tidak tahu sama sekali?
3. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih satu-satunya yang suci (Qs 19:19). Isa Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61). Menurut saudara, mengapa Al-Quran memberi gelar tersebut kepada Isa Al-Masih, dan bukan kepada Muhammad?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. Dan bila saudara ingin memberi komentar yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: [email protected]
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
Terimakasih.
~
SO
*
Kutipan bahwa Isa saat ini ada di sorga dalam Qs 43:61 adalah salah. QS 43:61 tersebut terjemahannya sbb: “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku (Allah). Inilah jalan yang lurus”
Mohon staf belajar Al-Quran dengan baik.
~
Saudara Adam,
Terimakasih untuk koreksi yang saudara berikan.
~
SO
*
Sdr. Staf IDI
Sebenarnya komentar saya hanya menjawab pertanyaan pada artikel sebelumnya, karena pertanyaan sdr Diego belum saya jawab. Karena sdr. Diego, sdr. Mayor, dan sdr. Fery Gunawan mengejar saya dengan pernyataan dan pertanyaan, makanya saya menanggapinya. Terimakasih.
~
Saudara Sang Hamba,
Dalam memberi komentar, kami memuat beberapa aturan. Dan salah satu aturannya adalah komentar tidak boleh keluar dari topik diskusi.
Nah, bila saudara memberi komentar untuk artikel lain, tentu orang yang membacanya akan jadi bingung. Jadi, saran kami, bila saudara memberi jawaban atas pertanyaan dari teman lain, ada baiknya saudara kembali ke artikel tersebut. Tidak memberikan jawaban di artikel yang berbeda.
Kiranya saudara dapat maklum. Terimakasih karena saudara sudah berkenan bergabung di forum ini.
~
SO
*
Nabi Isa tidak terangkat ke-sorga.
Qs 23.50 “Dan Kami (Allah) jadikan ibn Maryam beserta ibunya (sebagai) suatu bukti, dan Kami (Allah) melindungi keduanya di suatu tanah tinggi yang rata, yang ada padang rumput dan mata air”
Berdasarkan bukti-bukti fisik yang ditemukan, jelas yang dimaksud “tempat tinggi” adalah daerah Kashmir di India. Bahwa Yesus tinggal di Kashmir setelah selamat dari penyaliban, diungkapkan dalam Veda (Bhavisya-Puran a) yaitu kisah pertemuannya dengan Raja Shalivahana (=Shalevahin), cucu Raja Vikramaditya, di daerah Huna (dekat kota Srinagar di Kashmir sekarang) yang menjadi wilayah Kerajaannya. (Bhavisya-puran a, Skanda III Bab 2 sloka 26-27)”.
~
Saudara Delete,
Sebagai pengelola situs ini saya harus menghargai setiap orang yang memberi pendapat. Maaf, saya tertawa ketika membaca penjelasan saudara di atas. Sampai-sampai saya bingung bagaimana harus menanggapi cerita konyol tersebut.
Saudara Delete, bila memang saudara rindu untuk mencari kebenaran. Saran kami jangan membaca sumber yang salah. Saudara tidak perlu repot-repot pergi ke India untuk membuktikan apakah Yesus benar diangkat ke sorga atau tidak.
Saudara cukup membaca dan mempelajari Alkitab. Maka di sana semua telah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Bila saudara kesulitan mendapatkan Alkitab, saudara dapat melihat di bagian paling bawah situs ini, di halaman utama. Alkitab ditulis dalam bahasa Indonesia, jadi saudara akan mudah untuk memahami isinya.
~
SO
*
Maksud saya mereka bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Bagaimana mau bersaksi kalau mereka tidak ada di jaman itu.
Dan mengenai topik di atas. Selain tidak punya saksi mata seperti Yesus terangkat ke sorga disaksikan orang banyak. Perjalanan nabi ke surga dan ke Mesjid Al Aqsa pada tahun 621 masehi. Sementara Mesjid Al Aqsa di bangun pada thn 710 atau 89 thn kemudian sesudah Muhammad meninggal.
Jadi saya rasa itu hanya kebohongan saja.
~
Saudara Dan,
Menurut kami, itulah ajaran Islam. Setiap Muslim diwajibkan untuk mengimani, mempercayai, dan menerima setiap hal yang diajarkan oleh nabi Islam dalam Al-Quran. Tanpa harus terlebih dahulu mencari-tahu mengapa mereka harus melakukan hal tersebut. Karena setahu kami, Islam tidak memperbolehkan umatnya untuk mempertanyakan ajaran Muhammad.
Kami setuju dengan bukti yang saudara sampaikan. Dan menurut kami bukti tersebut dapat mendorong umat Muslim untuk kembali berpikir, apakah Isra Miraj benar pernah terjadi.
~
SO
*
Staf Isa dan Islam,
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Qs 17:1)
“Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya” ﴾Qs 17:96﴿
Peristiwa tersebut merupakan peristiwa gaib yang hanya diketahui oleh Allah dan para malaikat. Dan tidak merayakan bukan berarti tidak percaya. Perintah untuk merayakan Isra Mi’raj sendiri tidak ada di Al-Quran maupun Hadits, lalu mengapa harus dirayakan?
~
Saudara Johan,
Terimakasih untuk penjelasan yang telah saudara berikan. Pertanyaan kami:
1. Adakah saksi mata yang melihat ketika Muhammad naik ke sorga di saat dia mau memulai perjalanannya itu?
2. Menurut saudara siapakah sebenarnya Muhammad sehingga dia dapat melakukan perjalanan gaib?
~
SO
*
Musa dengan nubuatnya juga disaksikan oleh ribuan orang membelah lautan. Semua nabi bernubuat dan bermujizat disaksikan oleh orang. Sayangnya, hanya satu nabi yang tidak disaksikan oleh orang, namun herannya umatnya percaya tanpa mau mengkoreksi.
Saya tetap berkeyakinan dan sangat bersyukur bahwa iman saya hanya pada Yesus, yang nubuatan-Nya telah disaksikan dan mujizat-Nya disaksikan oleh banyak orang. Syukur saya adalah, saya ditebus-Nya dan kasih-Nya tiada berkesudahan.
*
Gampangnya, sesuatu itu pasti lebih terpercaya jika ada saksinya. Yesus melakukan mujizat, banyak saksinya. Yesus mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit serta naik ke surga, semua banyak saksinya. Nabi-nabi di Alkitab melakukan banyak mujizat, saksinya banyak. Bagaimana dengan Muhammad dengan segala Israj Mirajnya? Adakah saksinya?
*
Maaf sabahat-sahabatku, dalam Injil Yesus bukan manusia pertama yang diangkat Allah ke surga.
~
Saudara Sang Hamba,
Memang benar dalam Alkitab ada beberapa nabi Allah yang diangkat naik ke sorga.
Dan yang perlu saudara garis bawahi adalah: Ketika orang-orang tersebut naik ke sorga, ada yang melihat. Ada yang menyaksikannya. Sehingga kita tidak perlu meragukan hal tersebut.
Bagaimana dengan perjalanan nabi saudara ke sorga, siapakah yang menyaksikannya?
~
SO
*
Berpindahnya istana ratu balqis ke istana Solomon, kenaikan Isa, Isra Miraj Muhammad adalah beberapa proses transportasi dengan kecepatan cahaya. Dan terjadi di sekitar daerah Yerusalem yang disucikan.
~
Saudara Steve Hardin,
Dalam kepercayaan pengikut Isa Al-Masih, kami tidak pernah mengimani hal-hal gaib seperti yang saudara tulis di atas. Setiap kebenaran yang diajarkan dalam kekristenan selalu berlandaskan pada kebenaran firman Allah.
Demikian juga dengan kenaikan Isa Al-Masih ke sorga. Hal itu bukanlah seperti yang saudara jelaskan. Kitab Suci Injil menuliskan bahwa Yesus terangkat ke sorga dilihat atau disaksikan ratusan mata manusia.
“Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
Menurut saudara, mungkinkah Yesus naik ke sorga secepat kecepatan cahaya, sementara Dia naik sambil memberkati pengikut-Nya yang menyaksikan kejadian tersebut?
~
SO
*
[quote name=”Sang Hamba”]Maaf Sahabat2ku, dalam Injil Yesus bukan manusia pertama yang diangkat Allah ke surga.[/quote]
Betul saudaraku, mereka diangkat ke surga disaksikan juga oleh orang lain. Bagaimana Elia diangkat ke surga oleh Tuhan, juga disaksikan oleh muridnya. Tuhan Yesus juga demikian.
Tapi herannya, hanya satu yang mengaku melakukan perjalanan dari satu baitul kebaitul lainnya, tapi tidak ada saksi yang katanya saja itu pointnya saksi.
*
Kalo mau membahas tentang ada bukti atau hanya katanya, saya rasa tidak akan ada habisnya. Karena memang sumbernya dan tokoh centralnya sama. Dan cuman satu orang itu. Bagaimana mau bisa buktikan. Ya paling mentok. Hanya percaya saja.
*
Mengenai Isra Mi’raj itu suatu kepercayaan (iman) karena umat Islam tahu bahwa Nabi Muhammad adalah seorang yang terpercaya, apa katanya selalu dapat dipercaya.
~
Sah-sah saja seseorang mengimani apa yang menurutnya layak untuk diimani. Tapi, tentunya kita juga harus melihat dasar dari apa yang kita imani tersebut. Sehingga kita tidak mempunyai iman yang buta. Bukankah demikian?
Bila memang peristiwa Isra Miraj adalah sesuatu yang nyata, tentu umat Muslim dapat menjelaskan kebenaran peristiwa tersebut, bukan? Seperti halnya orang Kristen dapat menjelaskan peristiwa terangkatnya Yesus ke sorga
~
SO
*
Adakah saksi mata dalam pembuatan Bible Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes? Mengapa tidak ada Injil Yesus?
~
Saudara Bentor,
Artikel di atas sedang mempertanyakan kebenaran perjalanan Muhammad ke sorga. Bukan sekedar mempertanyakan “saksi mata.”
Sebagai seorang Muslim tentu saudara dapat menjelaskan apakah “perjalanan” tersebut bisa dipercaya atau tidak, bukan?
Nah, bagaimana pandangan saudara mengenai peristiwa tersebut?
~
SO