• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Jaminan Keselamatan > Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk Surga?

Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk Surga?

4 Agustus 2014 oleh Web Administrator 350 Komentar

wanita-hamil-sedang-berdiri-sambil-melihat-ke-luar-jendelaBeberapa tahun lalu, dokter menyatakan saya hamil. Saya dan suami sangat senang sekali. Kami sangat antusias menanti kelahiran bayi kami. Demikian juga ketika keluarga mengetahui berita tersebut. Mereka bertanya “kapan melahirkan?”

Setiap orang akan antusias menunggu tiba saatnya kelahiran, atau hal-hal yang menggembirakan lainnya. Seperti pernikahan, kelulusan, dll. Tapi, adakah orang yang antusias menunggu saat-saat kematian? Pastikah saya masuk surga setelah mati nanti?

Ketakutan Menghadapi Kematian

Umumnya orang melihat kematian sebagai momok yang menakutkan. Rasanya mustahil bila ada yang antusias menunggu saat-saat kematian. Baik itu kematian bagi diri sendiri, orang yang dicintai, bahkan orang-orang yang hanya sedekar dikenal. Sehingga, bagi sebagian orang, membicarakan tentang kematian adalah hal tabu.

Mengapa orang-orang begitu takut membicarakan kematian? Takut akan terpisah dengan orang yang dikasihi adalah salah satu alasannya. Disamping itu, ketidak-pastian tentang keselamatan adalah pemicu rasa enggan untuk membicarakannya. Kematian adalah takdir yang tidak dapat dilepaskan dari diri seseorang. Sehingga sudah seharusnya kita siap setiap saat bila giliran kita tiba, bukan? Lalu, saat Muslim Dan Kristen meninggal, pastikah saya masuk surga?

peti-warna-coklat-untuk-orang-meninggalMukmin Tidak Yakin Selamat

Jelas setiap umat beragama ingin masuk surga. Sayangnya, tidak semua umat beragama yakin pasti masuk surga. Islam mengajarkan, tidak seorangpun mengetahui dirinya langsung masuk sorga atau neraka. Karena takdir seorang Muslim masuk sorga atau neraka, Allah yang menetapkannya. “Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki” (Qs 14:4).

Ayat lain dalam Al-Quran juga mengatakan, “Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. . . .” (Qs 5:40).

Bagaimana dengan Muhammad, bukankah dia dapat memberi syafa’at bagi pengikutnya? Tentang hal ini Al-Quran mengatakan, “Katanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. . . .” (Qs 7:188)

Al-Quran secara jelas mengatakan bahwa dalam agama Islam tidak ada kepastian tentang keselamatan. Sebab Allah dapat menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Juga Muhammad, nabi umat Muslim, tidak dapat memberi syafa’at/pertolongan bagi pengikutnya. Adakah hal ini yang mendorong umat Muslim dalam doanya selalu bertanya “Ihdina s-sirat al-mustaqim, tunjukilah kami jalan lurus” (Qs 1:6)?

Jaminan Keselamatan dari Isa Al-Masih

Seorang Mukmin yang mencoba untuk menaati dan melaksanakan perintah agama, tetap tidak memiliki kepastian tentang keselamatan. Keselamatan yang terima masih sebatas “insya Allah” atau bila Allah berkenan.

Namun berbeda dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Allah. Isa bersabda, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

Inilah jaminan keselamatan dari Allah! Satu jaminan yang diberikan oleh Isa Al-Masih bagi siapa saja yang berkenan menerimanya. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31).

Satu pertanyaan yang dapat kita renungkan bersama, bila Anda meninggal, yakinkah Anda masuk sorga?


Lihat artikel ini dalam bentuk video


Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, apa yang mendorong seseorang enggan membicarakan tentang kematian?
  2. Menurut saudara, bagaimana seharusnya kita menyikapi tentang kematian?
  3. Apakah saudara yakin tentang keselamatan sorgawi saudara? Jelaskan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Kristen Dan Islam – Apa Yang Terjadi Setelah Manusia Mati? 
  2. Apakah Muhammad Dapat Membela Umatnya (Shalawat)?
  3. Muslim dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Surga!”
  4. Al-Quran: Semua Muslim Masuk Neraka?

Video:

  1. Ketakutan Akan Maut – Mencari Jalan Pasti Ke Surga

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Jaminan Keselamatan, Keselamatan Ditag dengan:agama menjamin surga, Cara masuk surga, keselamatan, video

Subscribe
Beritahulah
350 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
dreadz180
4 Agustus 2014 4:03 pm

~
Dari artikel di atas mengenai jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih, ternyata masih mengandung persyaratan:
1. Mendengar perkataan Yesus
2. Percaya kepada yang mengutus Yesus

Nah, apakah hanya itu saja? TIdak juga! Ternyata memanggil Yesus sebagai Tuhan saja tidak cukup, tapi juga harus melakukan kehendak Bapa yang di sorga. Maka siapakah yang bisa menilai kaum Kristen itu sudah sesuai dengan kehendak Bapa? Tentu saja Bapa itu sendiri.

Maka jika ada orang Kristen yang mengatakan dirinya sudah selamat, pertanyaannya apakah dia sudah konfirmasi langsung ke Bapa, kalau kelakuannya sudah sesuai dengan kehendak Bapa?

Balas
staff
4 Agustus 2014 4:48 pm
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Inti yang saudara sampaikan adalah kehendak Bapa. Pertanyaannya adalah apakah kehendak Bapa? Isa Al-Masih menjawab hal ini, “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40).

Jadi, apakah kehendak Bapa itu? Yaitu percaya kepada Isa Al-Masih supaya dapat memperoleh hidup kekal (sorga). Pertanyaannya adalah apakah saudara yakin masuk sorga bila saudara meninggal kelak? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
isti
4 Agustus 2014 4:26 pm

~
Simpel saja, ketika saya meninggal dalam keadaan Islam, maka saya nanti mungkin masuk neraka dulu selama beberapa waktu untuk menebus dosa yang saya buat, setelah itu masuk sorga selama-lamanya. Jika saya mati dalam keadaan Kristen, maka saya pasti masuk neraka selama-lamanya dan tidak akan pernah masuk sorga.

Jadi, mau pilih Islam atau Kristen? Silakan tentukan sendiri dan akibat ditanggung masing-masing. Yang penting di sini saya sudah memberitahukan yang benar. Tugas saya selesai sampai situ. Masalah anda mau percaya atau tidak, itu urusan anda.

Balas
staff
4 Agustus 2014 5:11 pm
Balasan ke  isti

~
Saudara Isti,

Membaca tulisan saudara tampak bahwa saudara pun tidak yakin masuk sorga. Ini terlihat dari kata “mungkin”. Kata “mungkin” menjelaskan ketidakpastian, bukan? Tetapi kami pernah membaca ayat Al-Quran berikut ini. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak hidup” (Qs 20:74).

Jelas, setiap orang yang berdosa pasti masuk neraka. Dan di sana bersifat kekal. Tidak ada perpindahan dari neraka ke sorga atau sebaliknya. Dan Al-Quran juga menjamin kepastian masuk neraka (Qs 19:71). Sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Dari hal di atas, menurut saudara, manakah yang dapat memberikan kepastian keselamatan di sorga? Islam atau Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
achcell
5 Agustus 2014 2:36 am

~
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Itu artinya untuk sampai kepada Allah harus melalui “Aku” = jalan kebenaran dan hidup. Itu ajaran semua nabi. Bukan berarti untuk sampai kepada Allah harus melalui Yesus. Kalau seperti itu, bagaimana para nabi dari Adam sampai nabi sebelum Yesus lahir bisa sampai kepada Allah?

Balas
staff
6 Agustus 2014 2:07 am
Balasan ke  achcell

~
Saudara Achcell,

Semua nabi mengharapkan keselamatan dari Allah. Dan tidak pernah ada nabi yang berani mengatakan bahwa melalui dirinya manusia bisa diselamatkan. Hanya Isa Al-Masih yang berani memberikan pernyataan yang agung tersebut. Sungguh, sudah seharusnya kita bertanya dalam hati, benarkah bila saya meninggal kelak Isa Al-Masih sanggup menyelamatkan saya.

Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Karena itu, Dia adalah Allahnya Adam dan semua nabi. Karena itu, menurut kami, akan lebih berguna bila kita memikirkan keselamatan diri kita kelak, apakah saudara yakin pasti masuk sorga bila meninggal nanti? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Sufi
5 Agustus 2014 1:19 pm

~
Saudara Staff Isa dan Islam,

Sorga atau neraka itu bukan jalan yang ditempuh oleh manusia ketika manusia meninggal dunia. Sorga dan neraka itu sudah “ada” dalam hidup manusia di dunia. Dan hidup sesudah mati itu adalah penerusan hidup manusia di dunia. Sorga adalah Tuhan itu sendiri. Dialah samudera kasih sayang, tempat kembali manusia yang berserah diri kepada-Nya dan berbuat benar.

Neraka itu adalah nafsu dan ego kita sendiri, termasuk fanatisme ke dalam suatu agama dan mempertuhankan sesuatu selain Dia yang Maha Pencipta. Kepada-Nyalah manusia harus berserah diri, sebagaimana Adam, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad berserah diri kepadaNya. Sebagaimana bulan, bintang, matahari berserah diri kepada-Nya. Itulah jalan yang lurus.

Balas
staff
6 Agustus 2014 2:15 am
Balasan ke  Sufi

~
Saudara Sufi,

Terimakasih untuk komentar saudara. Kita bisa saja mempunyai segudang teori tentang sorga dan neraka. Tetapi tentu bukan itu yang kita perlukan, bukan? Yang manusia butuhkan adalah kepastian keselamatan di akhirat nanti.

Karena itu, satu hal yang ingin kami ketahui adalah apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga bila meninggal kelak? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд
5 Agustus 2014 2:48 pm

~
To: Achcell,

Roh Yesus adalah Allah, saat tubuh-Nya mati karena ditinggalkan Allah, dengan Roh-Nya itu Yesus menginjili orang-orang berdosa dari Adam sampai banjir bah zaman Nuh sebelum Taurat Musa.

1 Petrus 3:18-20, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah…”

Balas
staff
6 Agustus 2014 2:34 am
Balasan ke  ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд

~
Saudara Biangkala,

Terimakasih untuk komentar saudara. Semoga ini dapat membantu pengunjung lain untuk memahami bahwa keselamatan hanya ada dalam Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
dreadz180
5 Agustus 2014 4:50 pm

~
Admin,

Anda menyederhanakan kehendak Bapa. Bukankah salah satu kehendak Bapa adalah melaksanakan perintah-Nya? Nah, bagaimana dengan 10 perintah Allah?

Coba kita lihat Ulangan 5:8, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah…” Nah, begitu banyak patung Yesus atau Maria ada di gereja-gereja, dan umat Kristen membiarkannya. Mereka yakin dijamin keselamatannya tetapi mereka tidak melaksanakan kehendak Bapa, bukan?

Balas
staff
6 Agustus 2014 2:41 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Allah memberikan firman-Nya kepada manusia sebagai tuntunan. Karena itu, kita perlu mengacu pada pernyataan kitab suci Allah yakni Injil. Kehendak Bapa sudah jelas bahwa kita harus percaya kepada Isa Al-Masih supaya kita selamat dan memiliki kepastian keselamatan di sorga kelak.

Nah, bagaimana dengan pertanyaan kami? Apakah saudara yakin masuk sorga bila saudara meninggal kelak? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
dreadz180
6 Agustus 2014 5:23 pm

~
Admin,

Kenapa pertanyaan saya belum dijawab, saudara balik bertanya? Memang di Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40 itu mengatakan harus percaya kepada Isa Al-Masih. Tetapi pertanyaan saya adalah apakah hanya itu kehendak Tuhan? Bukankah banyak kehendak Tuhan, sehingga memanggil Yesus sebagai Tuhan saja tidak cukup seperti di Matius 7:21-23, tetapi sekali lagi ada dua syarat.

1. Percaya kepada Yesus
2. Melaksanakan kehendak Bapa

Yang anda bilang baru syarat pertama. Nah, syarat kedua melaksanakan kehendak Bapa. Tidak semua umat Kristen melakukan. Contoh, adanya patung-patung di gereja. Padahal membuat patung itu dilarang Tuhan. Maka jawab pertanyaan saya, apakah mereka yang membuat patung dan yang membiarkannya itu dijamin keselamatannya?

Balas
staff
11 Agustus 2014 4:19 am
Balasan ke  dreadz180

~
Salam Sdr. Dreadz180,

Kami menyampaikan terimakasih atas komentar saudara.

Bukankah sudah jelas Isa Al-Masih berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

Dan lagi, Isa Al-Masih pernah berkata “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Jadi, apapun kehendak Bapa adalah kehendak Isa Al-Masih. Kehendak Isa Al-Masih agar semua orang percaya kepada-Nya agar dapat menikmati sorga kekal.

Mengenai patung. Ada baiknya bila saudara membaca keseluruhan Keluaran 20. Sebab tidak ada larangan membuat patung sebagai ornamen. Tetapi yang dilarang adalah membuat patung untuk menyembahnya. Pertanyaannya adalah apakah mereka yang membuat patung bertujuan untuk menyembah patung tersebut? Bagaimana saudara?

Pertanyaan kami adalah apakah saudara yakin masuk sorga bila saudara meninggal kelak? Bila saudara yakin, apa dasar saudara sehingga saudara yakin masuk sorga? Bagaimana saudara? 
~
Salma/Solihin

Balas
isa itu islam
7 Agustus 2014 2:38 am

~
To: IDI,

Surga dan neraka adalah hak progratip Tuhan. Tuhan seru sekalian alam, yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, yang maha sempurna. Bagaiman mungkin kita menggantungkan keselamatan kita kepada manusia yang di pertuhankan. Tuhan yang lemah, Tuhan yang tidak mampu berkuasa, Tuhan yang ketakutan kepada makhluk ciptaan-Nya, Tuhan yang mati, dan Tuhan yang terlahir dari liang peranakan wanita.

Balas
staff
11 Agustus 2014 4:23 am
Balasan ke  isa itu islam

~
Salam Sdr. Isa itu Islan,

Kami sangat sepakat bahwa keselamatan adalah hak dan kedaulatan Tuhan. Tetapi jika sudah Tuhan sendiri yang menjamin manusia untuk masuk sorga melalui Pribadi-Nya yang agung, maka mengapa manusia masih menentangnya?

Bukankah sudah jelas dikatakan, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31).
~
Salma

Balas
isa itu islam
8 Agustus 2014 2:38 am

~
To: DR. Ady Lesmana,

Ok, yang pasti informasi yang anda atau saya sampaikan belum tentu kebenarannya. Kembali ke topik. Bagaimana dengan pernyataan IDI yang menyatakan hanya lewat Yesus orang bisa selamat, tanpa lewat Yesus siapapun itu tidak selamat.

Sedangkan dalam Lumen Gentium 16 siapa saja yang dengan hati tulus mencari Tuhan walau tidak mengenal Yesus akan diselamatkan (katolisitas). Protestan menyatakan hanya Nasrani (pengikut Yesus) yang diselamatkan, sementara dalam Katolik, bukan saja Nasrani tetapi siapa saja yang dengan hati tulus berbuat baik dan mencari Tuhan akan diselamatkan.

Bagaimana tanggapan anda tentang ini? Dan mana ajaran yang benar?

Balas
staff
11 Agustus 2014 12:59 pm
Balasan ke  isa itu islam

~
Saudara Isa Itu Islam,

Allah menghendaki supaya setiap orang dari golongan manapun, agama apapun diselamatkan. Karena itu, Isa Al-Masih bersabda, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Tentu Isa Al-Masih adalah jalan satu-satunya untuk memperoleh keselamatan, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Pengamat
8 Agustus 2014 5:10 am

~
Inilah jawabnya. Al-Quran (Al Baqarah :62), “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Balas
staff
11 Agustus 2014 1:07 pm
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Menarik sekali ayat Al-Quran yang saudara kutip. Tetapi kalau boleh tahu, siapakah yang berkata-kata dalam ayat itu, Allah atau nabi saudara? Dari manakah kita tahu ada jaminan kepastian selamat berdasarkan ayat tersebut? Bagaimana saudara?

Sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih memberikan kepastian keselamatan saat bersabda, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Tidakkah ini satu jaminan kepastian selamat dari Isa Al-Masih? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Dr Ady
8 Agustus 2014 10:24 am

~
Sudah dijawab oleh Saudara Pengamat. Bagaimana? Karena sorga bukan punya Islam saja, bukan pula punya Kristen saja, bukan pula Katholik saja ataupun Buddha saja. Sorga milik banyak orang.

Balas
staff
11 Agustus 2014 1:13 pm
Balasan ke  Dr Ady

~
Saudara Dr. Ady,

Terimakasih untuk komentar saudara. Maaf, bila ada sebagian dari komentar saudara yang terpaksa kami hapus. Karena tidak berhubungan dengan artikel di atas. Tetapi kami berharap semua pengunjung memiliki pemahaman yang sama seperti saudara. Bahwa sorga bukan miliki golongan tertentu atau agama tertentu.
~
Solihin

Balas
Boni
8 Agustus 2014 8:18 pm

*****
Ikut komentar:

1. Enggan membicarakan kematian karena kematian dipandang banyak orang sebagai sesuatu yang menakutkan, eksistensi dirinya sebagai manusia terputus/hilang, terpisahkan dengan orang-orang tercinta di dunia. Bahkan kematian dipandang sebagai kegelapan, kesendirian, kesengsaraan, dan penderitaan di alam kubur.

2. Kematian adalah suatu keniscayaan yang pasti dialami manusia. Namun demikian kematian adalah eksistensi fisik sebagai manusia berakhir tetapi roh manusia tetap hidup selama-lamanya.

3. Keselamatan sorgawi adalah hidup bersama dan bersatu dengan Allah karena saya adalah milik-Nya dan saya yakin akan hal itu berkat pembaptisan dalam Yesus Kristus. Allah itu sendiri yang menebus dosa manusia termasuk dosa saya.

Balas
staff
11 Agustus 2014 1:28 pm
Balasan ke  Boni

*****
Saudara Boni,

Terimakasih untuk komentar saudara yang baik sekali. Kiranya komentar saudara tersebut menjadi bahan perenungan bagi pengunjung situs ini. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
hamba Allah
8 Agustus 2014 8:40 pm

~
Isa bersabda, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

Coba cermati ulang dengan cermat kata-kata di atas. Siapa saja yang mendengar perkataan Isa? Apa yang dikatakannya? Siapa saja yang percaya? Percaya kepada siapa? Percaya kepada Dia. Siapa Dia? Jawabnya: Allah! Siapa Allah? Jawabnya: Yang mengutus Isa.

Maksud ayat itu berarti barangsiapa yang percaya kepada Allah dan percaya bahwa Isa adalah utusan Allah maka ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum. Lalu, agama mana yang percaya kepada Allah dan percaya Isa utusan Allah?

Balas
staff
11 Agustus 2014 1:51 pm
Balasan ke  hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Kami senang karena ayat yang saudara kutip berhubungan dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Ijinkanlah kami mengutip ayat sebelumnya supaya saudara memiliki pengertian yang benar.

“Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:22, 23).

Jelas, penghakiman itu ada pada Isa Al-Masih. Jika Isa Al-Masih yang akan menghakimi semua manusia, tentu Dia yang dapat memberikan jaminan kepastian masuk sorga, bukan? Pertanyaannya adalah apakah saudara mau percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat supaya saudara selamat? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
hamba Allah juga
8 Agustus 2014 9:44 pm

~
Percayalah kepada perkataan Isa dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (Injil, Kisah Para Rasul 16:31). Apakah perkataan Isa? Jawabnya: Yohanes 17:3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya* Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

*Satu-satunya = Tunggal. Tidak ada Illaha (Penguasa, Yang Kuasa) selain Allah, dan Isa utusan Allah. Tidak ada Illaha (Penguasa, Yang Kuasa) selain Allah, dan Muhammad utusan Allah. Semoga ada manfaat. Salam.

Balas
staff
11 Agustus 2014 2:03 pm
Balasan ke  hamba Allah juga

~
Saudara Hamba Allah Juga,

Kami akan sangat senang bila saudara mengutip ayat Injil, Kisah Para Rasul dengan benar. Menurut kami, itu sebuah ketidakjujuran. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31). Pertanyaannya adalah apakah saudara mau percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara supaya saudara selamat, saudara dan seisi rumah saudara? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
pencari kebenaran
9 Agustus 2014 2:43 am

~
Dari kutipan di atas, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

Jelas sekali dari kutipan di atas, yang mengaku bahwa Yesus sebagai utusan dan percaya pada Tuhan yang mengutus (Dia) adalah yang masuk sorga. Sedangkan orang-orang yang percaya Yesus adalah Tuhan tidak masuk sorga.

Balas
staff
11 Agustus 2014 2:06 pm
Balasan ke  pencari kebenaran

~
Saudara Pencari Kebenaran,

Kami telah memberikan tanggapan terkait ayat tersebut. Silakan saudara membaca tanggapan kami di atas. Isa Al-Masih adalah Hakim yang akan menghakimi semua manusia. Karena itu, maukah saudara percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Cah Baguz
9 Agustus 2014 5:15 am

~
Dalam Yohanes 5:24 seseorang akan mempunyai hidup kekal jika ia:

1. Mendengarkan perkataan Isa Al-Masih. Bukankah Muhammad mendengarkan dan membenarkan perkataan/ajaran Isa? Apakah ada dalil yang menyatakan bahwa Muhammad memusuhi Isa?

2. Percaya kepada Dia yang mengutus Isa Al-Masih. Bukankah Muhammad juga percaya/beriman kepada Dia (Tuhan Allah) yang mengutus Isa?

Nah, apakah Muhammad patut dihukum? Coba pikir!

Balas
staff
11 Agustus 2014 2:47 pm
Balasan ke  Cah Baguz

~
Saudara Cah Baguz,

Setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak akan dihukum. Hal ini sesuai dengan sabda Isa Al-Masih, “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18).

Pertanyaannya adalah apakah nabi saudara percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
hamba Allah
9 Agustus 2014 5:03 pm

~
Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Balas
staff
11 Agustus 2014 2:52 pm
Balasan ke  hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Terimakasih untuk kutipan ayat Injil yang saudara berikan. Kami ingin bertanya. Bolehkah kami tahu maksud pengutipan ayat tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Cahya
10 Agustus 2014 12:33 am

~
Pertanyaan seperti, “Setelah mati, apakah manusia masuk sorga?” harus menuntun ke pertanyaan dasar: “Siapakah manusia?” atau “Apakah manusia itu?” Bila manusia hanya tubuh jasmaniah, masa depannya adalah kuburan; baginya saat kematian adalah saat berakhirnya segala sesuatu, dan ia tidak membutuhkan sorga.

Tetapi bila manusia adalah roh, masa depannya adalah sorga. Yang memasuki masa depan adalah roh, yang disebut juga jiwa. Masalahnya, secara roh manusia telah mati. Dan banyak orang menyangka dirinya adalah tubuh jasmaninya; akibatnya ia tidak pernah menyiapkan masa depannya selama masih hidup di dunia, atau hanya berjerih lelah dalam agamanya tetapi tidak pernah menyelesaikan soal kematiannya. Yang dibutuhkan manusia agar memasuki masa depan adalah kebangkitan dan hidup bagi jiwanya.

Balas
staff
11 Agustus 2014 2:53 pm
Balasan ke  Cahya

~
Saudara Cahya,

Terimakasih untuk komentar saudara. Kiranya ini menambah pemahaman para pengunjung lainnya. Sekali lagi, terimakasih.
~
Solihin

Balas
hamba Allah
10 Agustus 2014 7:07 am

~
Apakah manusia itu? “singkatnya” manusia adalah jasad yang ditumbuhkan dari saripati tanah, diproses, dibentuk disempurnakan, dilahirkan, lalu dibalut oleh “Keinginan-keinginan” yang tidak pernah berhenti bahkan sampai jasadnya sudah melebur menjadi tanah lagi ” tinggal ruh”. Uniknya keinginan-keinginannya itu tidak juga reda. Seperti ingin hidup lagi agar bisa beraktifitas seperti biasanya atau agar bisa bertaubat atau agar bisa berbuat kebajikan lebih banyak lagi. Atau bisa minta maaf kepada orang-orang yang telah dianiaya, disakiti sewaktu hidupnya, dll. “Kecuali jika lagi tidur nyenyak/benar-benar terlelap”

Balas
staff
12 Agustus 2014 4:23 pm
Balasan ke  hamba Allah

~
Salam Sdr. Hamba Allah,

Terimakasih atas komentar saudara. Jika kami melihat pemaparan saudara, maka seolah menjelaskan bahwa manusia enggan untuk mengalami kematian, bukan begitu?

Dan lagi, kami harap saudara dapat menggunakan hanya satu kolom komentar. Terimakasih.
~
Salma

Balas
Cahya
10 Agustus 2014 7:15 pm

~
Perihal “manunggal dengan Pencipta” menarik dibahas lanjut sebab nampaknya itulah tujuan akhir dari semuanya. Ada yang menyebutnya: “Pulang ke Rachmatullah”, Kembali ke Rumah Bapa”, “Kembali ke Nirwana”, dsb. Jadi, yang masuk ke masa depan itu adalah ruh. Sesungguhnya, kemanunggalan itu adalah kerinduan Allah jua, seperti yang dikatakan-Nya: “Supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” dan “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu”.

Hal itu dapat terjadi sebab Allah adalah roh (“Allah itu zat”) dan manusia adalah roh. Dapatkah minyak bersatu dengan air? Tapi tidak semua orang menyadari tentang kematian secara roh yang telah dialami manusia sehingga perihal kebangkitan dan hidup tidak dipedulikan. Yang mati tidak mungkin memasuki negeri kehidupan.

Balas
staff
12 Agustus 2014 4:29 pm
Balasan ke  Cahya

~
Salam Saudara Cahya,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparannya yang begitu baik. Kiranya pemaparan saudara dapat bermanfaat bagi para pengunjung situs ini. Tuhan memberkati.
~
Salma

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim dan Nasrani Minta, "Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke…
  • Bagaimana Saya Mengatasi Rasa Malu kepada Allah?
  • Cara dan Syarat Menjadi layak Masuk Surga
  • Adakah Cara untuk Masuk Surga Tanpa Sholat?
  • Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz