Kalimat Allah bersifat kekal. Sebagai Firman Allah Ia adalah Allah. Karena Ia adalah satu dengan Allah. Jadi, apakah berdosa bila meremehkan kalimat Allah? Ya. Jika tidak tidak menerima Kalimat Allah sama saja melawan Allah.
Kalimat Allah adalah setiap perkataan Allah yang berasal dari hati Allah. Kitab Allah mengajarkan bahwa Kalimat Allah atau Firman Allah adalah suatu pribadi yang satu dengan Allah. Sekitar 2000 tahun yang lalu Ia datang ke bumi. Dia menjelma menjadi manusia. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Kalimat Allah Berbicara Kepada Para Nabi
Pada jaman para nabi, Firman Allah-lah yang berbicara kepada para nabi sebelum mereka berbicara kepada umat Allah. Para nabi mendahului pesan yang disampaikan dengan, “Beginilah Firman Tuhan Allah,” atau, “Firman Tuhan kepadaku.”
Salah satu ayat yang menunjukkan bagaimana Firman Allah berbicara kepada salah seorang nabi, bernama Yehezkiel adalah “Katakanlah kepada bani Amon: Dengarlah firman Tuhan ALLAH: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau menyerukan: Syukur! mengenai tempat kudus-Ku, waktu kekudusannya dilanggar, dan mengenai tanah Israel . . . waktu mereka harus pergi ke dalam pembuangan . . .” (Kitab Nabi Besar Yehezkiel 25:3).
Kalimat Allah Menjadi Manusia
Salah satu murid Isa, Rasul Besar Yohanes, mengatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14). Firman itu bernama Yesus Kristus atau dalam bahasa Arab Isa Al-Masih.
Al-Quran mengajarkan bahwa Isa adalah “kalimat” yang datang dari Allah. “Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45).
Jelas, Isa bukan ciptaan Allah. Kitab Allah bahkan mengatakan Ia adalah Pencipta. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia[Firman, Kalimat] dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
Tidak Melawan Allah Artinya Anda Harus Menerima Kalimat-Nya
Sudah sepantasnya seluruh umat Allah meninggikan Kalimat Allah, bukan? Orang Islam dan Kristen berdosa melawan Allah jika tidak menerima Kalimat Allah! Yang paling terutama adalah menerima “Firman Allah” yang meninggalkan sorga untuk datang ke dunia. Menerima Isa berarti mempercayai siapa Dia, pengorbanan-Nya bagi Anda dan mengikuti pengajaran-Nya.
Satu-satunya tujuan Kalimat Allah datang ke dunia adalah untuk menebus umat manusia dari hukuman dosa. Tanpa penebusan, Anda dan Saya tidak dapat masuk sorga. Apakah Anda mau menerima Kalimat Allah dan penebusan-Nya?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa yang Kitab Allah ajarkan tentang Kalimat Allah?
- Apakah salah satu tujuan utama Kalimat Allah datang ke dunia?
- Mengapa seluruh umat Allah diundang menerima Kalimat Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pengakuan Al-Quran Dan Hadis Soal Kalimat Allah
- Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah
- Al-Quran, Isa Al-Masih Adalah Kalimat Allah
- Nama-Nama Al-Fatihah Dan Kuasa Kalimat Allah
- Islam, Kristen, Dan Istilah “Kalimat Allah”
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Yohanes 22:45, firman telah menjadi manusia maka ikutilah dia kemana pergi, tetapi ingat firman mengikuti Dia yang mengutus firman.
~
Saudara Hamba,
Injil, Rasul Besar Yohanes ditulis hingga pasal 21. Dengan demikian, tidak ada pasal 22. Maaf, kami kira saudara mengada-ada dengan ayat tersebut. Bukankah sangat baik bila saudara jujur terhadap diri sendiri. Mengapa harus berdusta untuk sesuatu yang tidak benar?
Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah kalimat Allah. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih? Mengapa?
~
Solihin
~
Di Islam, Allah sangat mudah menciptakan sesuatu hanya dengan kata (firman) “jadi…”, maka jadilah ciptaannya. Ini berlaku bagi manusia dan alam semesta termasuk Isa. Bukan berarti firman itu menjelma jadi manusia. Inilah salah kaprah. Kalau firman menjelma jadi manusia, langsung saja menjelma jadi manusia dewasa tanpa perlu proses kelahiran, bayi, pertumbuhan dari anak-anak hingga dewasa.
Aneh, tidak masuk di akal saya. Isa turun ke dunia untuk penebusan dosa manusia. Tidak relevan dan sangat tidak realistis. Masak gara-gara disiksa begitu saja bisa menebus dosa miliaran manusia di muka bumi dari mulai tahun 0 sampai tahun kiamat?
~
Saudara Mahdi,
Kami setuju dengan saudara bahwa Allah mudah menciptakan. Tidak ada yang keberatan dengan hal itu. Namun, bukankah Allah maha kuasa sehingga Ia pun dapat menjadi manusia? Mengapa kita mengakui Allah maha kuasa, tetapi mengingkari kemahakuasaan-Nya? Bukankah itu sama saja dengan tidak mengakui Allah maha kuasa?
Oleh sebab itu, tindakan Allah terkadang tidak masuk di akal. Sebab Allah sangat tidak terbatas, sedangkan manusia terbatas. Bagaimana mungkin yang terbatas dapat mencapai pikiran yang tidak terbatas? Hal ini tentu tidak mungkin, bukan? Bila Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia, maka mengapa saudara tidak percaya pada-Nya? Bukankah Al-Quran dan Injil menyatakan demikian? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
Allah menciptakan alam semesta dengan kalimat “Kun Fayakun” (Jadilah maka jadilah). Bagaimana caranya Yesus menciptakan alam semesta kalau dia sendiri sudah menjadi kalimat Allah? Sesuatu yang tidak bisa menciptakan alam semesta bukan Tuhan. Yesus bukan Tuhan.
~
Saudara Usil,
Artikel di atas telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih menciptakan dunia ini. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia [Firman, Kalimat] dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3). Ini menjelaskan sebelum semua ada, Isa Al-Masih yang menciptakan alam semesta. Al-Quran pun memberikan keterangan bahwa Isa Al-Masih sanggup menciptakan (Qs 3:49).
Bukankah menciptakan adalah hak eksklusif Allah? Mungkinkah manusia dapat menciptakan? Bila manusia tidak dapat menciptakan, bukankah dengan demikian Isa Al-Masih adalah Tuhan? Bagaimana menurut saudara?
Silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t untuk mengetahui Ketuhanan Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Seluruh umat Allah akan menerima Kalimat Allah (Isa Al-Masih) tanpa syarat, karena hanya Allah saja yang layak menetapkan syarat. Dan seluruh umat Iblis akan menolak Kalimat Allah yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang mereka tetapkan.
~
Saudara AS,
Kami ingin menambahkan sedikit saja dari tulisan saudara. Kami setuju dengan saudara bahwa Allah telah menetapkan syarat untuk keselamatan hidup manusia yaitu dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12). Demikian hendaknya kita memandang bahwa Isa Al-Masih sebagai Pribadi Ilahi. Terimakasih untuk pendapat saudara tersebut.
~
Solihin
~
“Firman itu telah menjadi manusia…” (Injil Rasul Besar Yohanes 1:14). Hai umat Kristen ciptaan Paulus Tarsus. Coba dijawab.
1. Apakah itu firman dari Allah melalui sabda Yesus?
2. Apakah itu sabda menurut pemikiran Yesus sendiri?
3. Apakah itu sabda Yesus hanya kepada Yohanes?
~
Saudara Akoe,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami memohon maaf karena terpaksa menghapus sebagian komentar saudara karena mengarah ke topik lain. Kembali ke topik.
Yohanes adalah murid Isa Al-Masih. Ia adalah saksi mata Isa Al-Masih. Oleh sebab itu, Yohanes menuliskan, “apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:3).
Selain itu, Isa Al-Masih bersabda, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Ini menjelaskan bahwa setiap kata-kata yang keluar dari mulut Isa Al-Masih adalah firman Allah. Mengapa demikian? Sebab Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah.
Pertanyaannya adalah mengapa saudara tidak mulai mempertimbangkan untuk menerima Kalimat Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Staf IDI,
Anda jangan hapus tulisan saya dengan alasan tidak relevan. Sangat relevan. Anda bilang Yesus Tuhan makanya saya tulis ucapan Yesus bahwa Dia bukan Tuhan.
~
Saudara Saul,
Kami berterimakasih untuk tangggapan saudara. Maaf, kami harus menghapus sebagian komentar saudara karena tidak sesuai dengan artikel di atas. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Bila Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka sudah seharusnya saudara menerima Kalimat Allah, bukan?
Silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t untuk mengetahui Ketuhanan Isa Al-Masih. Terimakasih.
~
Solihin
~
Solihin,
Menulis: “Isa Al-Masih yang menciptakan alam semesta. Al-Quran pun memberikan keterangan bahwa Isa Al-Masih sanggup menciptakan (Qs 3:49).”
Tanggapan: Mana dalilnya Isa Al Masih menciptakan alam semesta? Qs 3:49 tidak menerangkan “Isa menciptakan”. Anda pembohong terhadap diri anda sendiri dan orang lain.
~
Saudara Saul Gemblung,
Kami berharap saudara teliti membaca tanggapan kami kepada saudara Usil. Kami telah memberikan dalil Isa Al-Masih menciptakan alam semesta yaitu Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3. Silakan saudara membaca juga artikel di atas dengan teliti.
Kami senang mengutip Qs 3:49. “…Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah…” Ini menjelaskan Isa Al-Masih mempunyai kuasa menciptakan, sekalipun Al-Quran menyatakan dengan seijin Allah.
Namun, faktanya Isa Al-Masih berkuasa menciptakan, bukan? Pertanyaannya adalah bila Kalimat Allah mempunyai kuasa menciptakan, maka mengapa saudara tidak mulai mempertimbangkan untuk menerima Isa Al-Masih yang telah menyelamatkan saudara? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Saudara Akoe, Hamba, dan Saul,
Kami berterimakasih untuk kesediaan saudara mengunjungi dan memberikan komentar pada situs kami. Kami menghargai hal itu. Namun, kami tidak ingin membuang waktu saudara dalam sebuah diskusi yang tidak sesuai dengan topik di atas. Tentu sangat baik bila kita mendalami setiap artikel sesuai topiknya, bukan? Karena itu, kami terpaksa menghapus setiap komentar yang tidak sesuai dan melebihi satu kolom. Kiranya saudara memaklumi hal ini.
Kami senang membantu saudara agar fokus pada artikel di atas dengan tiga pertanyaan di bawah ini.
1. Apa yang Kitab Allah ajarkan tentang Kalimat Allah?
2. Apakah salah satu tujuan utama Kalimat Allah datang ke dunia?
3. Mengapa seluruh umat Allah diundang menerima Kalimat Allah?
Terimakasih untuk pengertian saudara-saudara.
~
Solihin
~
Begitu luar biasanya Isa Al-Masih, sampai-sampai Al-Quran pun menulis hal-hal yang luar biasa tentang Isa Al-Masih. Perlahan-lahan Tuhan akan menunjukan jalan yang luar biasa buat kita semua.
Amin.
~
Saudara Yetsin,
Kami berterimakasih untuk pendapat saudara. Isa Al-Masih memang mengagumkan. Sebab Injil dan Al-Quran memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Kalimat Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1;1, 14; Qs 3:45). Kami kira bila kedua kitab telah memberikan kesaksian yang sama, maka kita perlu memerhatikan hal ini. Pertanyaannya adalah mengapa Isa Al-Masih disebut Kalimat Allah? Bukankah Kalimat Allah di sini adalah subyek dan bukan obyek?
~
Solihin
~
Yang meremehkan siapa min? Allah kami umat Muslim beda sama Yesus yang kalian anggap Tuhan itu.
~
Saudara Hananan,
Kami senang karena saudara tidak meremehkan Isa Al-Masih. Sikap saudara sudah tepat, sebab Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Hal ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Pribadi Ilahi. Kalimat Allah di sini adalah subyek dan bukan obyek. Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih sendiri yang berfirman dan bukan yang lain. Nabi-nabi membutuhkan firman dari Allah, sedangkan nabi saudara membutuhkan kata-kata dari Jibril, tetapi Isa Al-Masih bersabda dari diri-Nya sendiri.
Oleh sebab itu, Isa Al-Masih bersabda, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak membutuhkan perantara dalam berfirman. Bagaimana dengan nabi saudara?
~
Solihin
~
Kalimat Allah telah menjadi manusia. Apa itu berarti Allah tak bisa berkalimat lagi? Allah berkalimat melalui kalimatnya? Kalimat Allah berkalimat atau kalimat Allah diberikan kepada kalimatnya untuk berkalimat. Kok terdengar aneh? Jangan-jangan Allah bukan cuma mampu mengutus kalimat menjelma menjadi manusia, bila Allah berkehendak maka pendengaran, penglihatan, dan lainnya juga bisa diutusnya.
Tujuan pendengaran adalah untuk mendengar, tujuan penglihatan adalah untuk melihat, lalu tujuan kalimat bukan untuk berkalimat tapi untuk menebus dosa? Tapi kenapa harus kalimatnya yang diutus ke dunia, bukan penglihatan atau pendengarannya? Apa karena hanya kalimatnya yang sering dipakai Allah untuk menciptakan?
~
Saudara Aneh,
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Ini menjelaskan bahwa Kalimat Allah di sini adalah subyek, bukan obyek. Saudara memberikan pernyataan di atas yang menempatkan Kalimat Allah sebagai obyek. Ini jelas berbeda.
Oleh sebab itu, Isa Al-Masih bersabda, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak membutuhkan perantara dalam berfirman. Mengapa Isa Al-Masih berani bersabda demikian? Apakah Dia berdusta? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
Aneh saja. Ketila Qs 3:45 diartikan bahwa Isa putra Maryam adalah kalimat Alloh. Apakah ketika kita merebus air menggunakan api, air yang mendidih adalah api? Logika bukan untuk dipaksakan, biarkan logika menerawang liar.
~
Saudara Aneh Aja,
Air dan api adalah dua zat yang berbeda. Ilustrasi saudara kurang tepat untuk menggambarkan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah karena Dia adalah Pribadi Ilahi. Kalimat Allah di sini adalah subyek, bukan obyek.
Oleh sebab itu, Isa Al-Masih bersabda, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak membutuhkan perantara dalam berfirman. Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan bahwa Dia adalah Kalimat Allah bila Dia bukan Pribadi Ilahi? Bukankah umat Islam meyakini bahwa Kalimat Allah nuzul dan menjadi Al-Quran? Tidak bisakah Kalimat Allah nuzul dan menjadi manusia? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Solihin,
Ini terjemahan Qs 3:49
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”
(Qs Ali Imran :49).
~
Saudara Aan,
Kami berterimakasih untuk terjemahan ayat Al-Quran yang saudara telah kutip. Kalau boleh tahu, apa yang hendak saudara sampaikan dengan kutipan tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Staf Isa,
Bukan tindakan Allah yang tak masuk akal tapi penafsiran anda yang salah kaprah. Isa adalah utusan Allah, bukan Tuhan dan bukan juga firman Allah yang menjelma jadi manusia. Memang Allah maha kuasa. Namun kita harus berpikir relevan juga, berdasar fakta dan logika. Kalau tidak maka akan aliran sesat karena disebabkan salah penafsiran seperti anda.
~
Saudara Mahdi,
Kami senang bila saudara dapat menjelaskan perihal Kalimat Allah. Dimanakah letak penafsiran kami yang salah perihal Kalimat Allah? Kalimat Allah di sana adalah subyek, bukan obyek. Sehingga Isa Al-Masih tidak memerlukan perantara dalam berfirman. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih bersabda, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak membutuhkan perantara dalam berfirman. Bagaimana dengan nabi saudara?
~
Solihin
~
Solihin,
Mungkin ini maksud anda Yesus menciptakan. Aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah. Ingat atas izin Allah.
~
Saudara Aan,
Kami berharap saudara teliti membaca tanggapan kami di atas. Kami pun telah menyinggung hal itu dalam catatan sekalipun Al-Quran menyatakan dengan seijin Allah. Namun, faktanya Isa Al-Masih berkuasa menciptakan, bukan? Pertanyaannya adalah bila Kalimat Allah mempunyai kuasa menciptakan, maka mengapa saudara tidak mulai mempertimbangka n untuk menerima Isa Al-Masih yang telah menyelamatkan saudara? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Si Aneh,
Anda salah mengerti konsep dari “Kalimat”. Begini perumpamaannya (maaf kalau kurang perfect). Anda telpon dengan Budi, lalu ibu anda tiba-tiba bertanya “Sedang telpon dengan siapa?”, lalu anda bilang “Budi”. Kenapa anda bisa bilang bahwa anda sedang telpon dengan Budi? Dari suaranya, bukan? Kata lain dari “suara” dalam konteks ini adalah kalimat.
Jadi, kalimat yang kita ucapkan sama dengan kita sendiri. Benar, bukan? Allah sendiri mengutus Anak-Nya yang tunggal membawa Kabar Baik dan penebusan bagi manusia. Jadi, dapat disimpulkan: Yesus sama dengan Kabar Baik sama dengan Kalimat Allah sama dengan Allah sendiri.
~
Saudara Agung,
Kami berterimakasih untuk penjelasan saudara kepada saudara Aneh. Ilustrasi yang saudara gunakan sangat baik untuk menggambarkan Kalimat Allah. Kami berharap ini memberikan pencerahan kepada saudara Aneh. Sesungguhnya bila saudara Aneh mau sedikit meluangkan waktu untuk mempelajari Injil dan Al-Quran tentang Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, niscaya ini semakin jelas baginya.
~
Solihin
~
Agung,
Menulis: Jadi, kalimat yang kita ucapkan sama dengan kita sendiri. Benar, bukan? Allah sendiri mengutus Anak-Nya yang tunggal membawa Kabar Baik dan penebusan bagi manusia. Jadi, dapat disimpulkan: Yesus sama dengan Kabar Baik sama dengan Kalimat Allah sama dengan Allah sendiri.
Kalimat yang kita ucapkan sama dengan kita sendiri. Benar, bukan? Allah sendiri mengutus Anak-Nya yang tunggal membawa Kabar Baik dan penebusan bagi manusia. Jadi, dapat disimpulkan: Yesus sama dengan Kabar Baik sama dengan Kalimat Allah sama dengan Allah Sendiri.
Boleh ditambahin, Yesus sama dengan Anak tunggal Allah?
~
Saudara Aan,
Isa Al-Masih adalah Anak tunggal Allah sebagaimana sabda-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Namun, ada baiknya saudara melanjutkan diskusi tentang hal ini di link http://tinyurl.com/cv9lkk9 Terimakasih.
~
Solihin
~
Mungkin umat Islam harus mengkaji ulang kata “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat…” (Qs 3:45). Kalimat ini mengandung pengertian bahwa Isa Al-Masih yang mengawali dan mengakhiri segala sesuatu di dunia ini.
~
Saudara Godlyv,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat. Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar manusia. Kami memiliki artikel yang membahas tentang Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan di akhirat. Silakan saudara klik link ini http://tinyurl.com/7asxnqs Terimakasih.
~
Solihin
~
To: Godlyv,
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45). Kalimat ini mengandung pengertian bahwa Isa Al-Masihlah yang mengawali dan mengakhiri segala sesuatu di dunia ini.
Apapun anggapan saudara, tetap saja Isa Al-Masih itu tidak lebih dari seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Intinya, Isa adalah manusia bukan Tuhan. Muhammad adalah seseorang yang teristimewa.
~
Saudara Rahmiyatul,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap saudara mau mengkaji dan meneliti ayat tersebut secara mendalam dan kritis. Ayat di atas menjelaskan bahwa Kalimat Allah adalah Isa Al-Masih, yaitu terkemuka di dunia dan di akhirat. Ini menjelaskan bahwa Kalimat Allah adalah subyek, bukan obyek.
Kami rasa sangat baik bila diskusi tentang Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan di akhirat didiskusikan di link ini http://tinyurl.com/7asxnqs agar sesuai dengan topik yang dibahas. Terimakasih untuk pengertian saudara.
~
Solihin
~
To: Akoe,
Ketiga pertanyaan yang saudara ajukan mungkin terlebih dahulu saudara Akoe mendefinisikan dulu Anak Manusia berdasarkan Qs 3:45 lalu saudara mendefinisikan pula Isa Al-Masih itu sendiri. Jika kita pahami bersama pada Qs 3:45 di atas bahwa Gabriel (Jibril) membawa “Kalam Allah” atau ” Kalimat Allah” atau “Firman Allah” atau “Logos” adalah Kalam, Kalimat, Firman, Logos yang adalah Allah itu sendiri dan akan berdiam dalam kandungan Maryam dan ia akan menamai-Nya Isa Al-Masih yang mana arti dari Al-Masih adalah “Raja”.
Hal ini telah tertulis terlebih dahulu pada 700an tahun sebelum Muhammad ada. Dan Muhammad menuangkan dalam Al-Qurannya sebagai Surat Maryam sehingga Muhammad mengingat ayat tersebut bersama saudara dan seterusnya dunia ini.
~
Saudara Godlyv,
Kalimat Allah dalam Qs 3:45 adalah Pribadi Isa Al-Masih sebagai subyek, bukan obyek. Bila kita memerhatikan ayat tersebut dengan teliti, maka Kalimat daripada-Nya adalah Isa Al-Masih. Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah mengapa Kalimat Allah bernama Isa Al-Masih? Kiranya teman-teman Muslim mau merenungkan hal ini.
~
Solihin