Membayar zakat sangatlah penting bagi umat Muslim! Merupakan salah satu dari rukun Islam.
“. . . maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat . . .” (Qs 7:156).
Ada ancaman hukuman jika lalai melakukannya. Apakah tujuan membayar zakat? Tentu kita rindu mengerti kegunaannya.
Mari kita simak pembahasannya. Kita akan belajar mengenai zakat dan hubungannya dengan rahmat Allah di akhirat nanti.
Pengertian dan Jenis Zakat
Secara Bahasa, arti kata zakat adalah membersihkan atau menyucikan diri. Sedangkan zakat dalam hal ibadah adalah pemberian harta. Yaitu yang wajib disalurkan kepada orang yang membutuhkan.
Dalam pandangan Islam, memberikan harta bisa menyucikan diri. Karena menjadi pengingat hati kepada Allah bahwa harta bukan milik kita, melainkan hanya titipan Allah.
Syariat agama menyatakan ada dua jenis zakat. Yaitu:
- Zakat Fitrah
Yaitu zakat wajib setahun sekali. Terjadi pada bulan Ramadhan, sebelum hari raya Idul Fitri.Besarnya sekitar satu sha atau 2.5 kg beras. Bisa disesuaikan dengan keadaan negara. Juga umat bisa memberi dalam bentuk uang. - Zakat Mal
Adalah zakat dari harta kita. Hanya berlaku bagi umat yang berkecukupan. Besarnya 2,5% dari harta.
Hukuman Jika Melanggar Zakat
Peraturan mengenai zakat sangat tegas. Ada banyak dalil hukuman mengerikan bagi yang melanggarnya.
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih” (Qs 9:34).
Bahkan beberapa ulama menyatakan orang yang sengaja lalai bisa tergolong murtad atau kafir. Ada ulama yang berpandangan bahwa dengan meninggalkannya berarti telah meninggalkan agama.
Jadi jelas ada peraturan ketat mengenai zakat. Agama sangat menekankan hal ini. Jika demikian apakah tujuan membayar zakat?
5 Tujuan Membayar Zakat
Berikut ini adalah berbagai tujuan membayar zakat.
- Membuktikan penghambaan diri kepada Allah.
Karena zakat adalah bagian dari rukun Islam. Mengamalkannya berarti menyatakan ketaatan pada Allah (Qs 2:43). - Menyucikan diri dari dosa.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka . . .” (Qs 9:103).
Ini adalah poin terutama. Karena agama mengajarkan membayar zakat mampu menghilangkan dosa. Tentu sebagai manusia kita sangat membutuhkan pengampunan-Nya. - Memberika keadilan sosial.
Karena zakat berasal dari orang yang berkecukupan, dengan tujuan untuk menolong yang berkekurangan. Hal ini membantu mengurangi ketimpangan sosial. - Mensyukuri nikmat Allah.
Karena kita menyadari harta kita milik Allah. Sehingga sebagai bentuk syukur, kita mentaati-Nya. - Mendapat berkah Allah.
“Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya . . . Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya” (Shahih Bukhari 1351).
Ada dalil bahwa Allah akan memberi berkah-Nya bagi yang taat. Namun juga beserta hukuman-Nya bagi yang tidak taat.
Apakah Membayar Zakat dapat Menjamin Surga?
Kita telah menjawab pertanyaan apakah tujuan membayar zakat. Namun selanjutnya ada pertanyaan yang lebih penting.
Apakah dengan membayar zakat semua dosa kita pasti terampuni? Dapatkah kita menjadi yakin akan masuk surga?
Ulama menjelaskan bahwa tidaklah demikian. Kita tetap tidak bisa mendapat keyakinan surga.
Tidaklah seorang pun dari kalian yang diselamatkan oleh amalnya . . . tidak juga aku (Muhammad), kecuali bila Allah melimpahkan ampunan dan rahmat padaku” (Shahih Muslim 5038).
Alasannya karena dosa manusia sangat banyak. Hadits menyatakan bertumpuk menjadi seperti gunung yang besar (Jami’ At-Tirmidzi No. 2421).
Semua amal ibadah kita tidak akan mampu untuk menutupinya. Hal ini juga termasuk zakat.
Sehingga zakat tidak bisa menjamin surga. Melainkan ulama menyatakan untuk membantu menjadi bekal kita di akhirat. Yaitu berharap mudah-mudahan bisa memperingan hukuman kita nantinya.
Dalam keadaan seperti ini beberapa umat Islam mempertanyakan mengenai berbagai pemberian kaum Nasrani. Karena ada banyak jenisnya. Bahkan ada yang menyatakan memberi sampai 10% penghasilan.
Apakah tujuan membayar zakat umat Nasrani? Sebagian orang berpikir mungkinkah tujuannya untuk masuk surga, karena memberi lebih banyak.
Alasan Pemberian Dalam Pandangan Nasrani
Umat Nasrani memiliki berbagai jenis pemberian. Biasanya disebut dengan persembahan atau perpuluhan.
Namun ada perbedaan mendasar di dalamnya. Yaitu umat Nasrani memberikan persembahan bukan untuk menghilangkan dosa. Bukan juga untuk menolong kita masuk surga.
Seorang teman Islam pernah bertanya: “Jika bukan untuk surga, untuk apa melakukannya? Jika demikian persembahan menjadi tidak wajib.”
Inilah perbedaan utamanya. Pandangan umat Nasrani adalah bahwa Allah mengasihi manusia. Sehingga Ia yang menyediakan jalan agar kita bisa selamat.
“Dahulu kamu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu . . . Tetapi, oleh kasih-Nya yang sangat besar kepada kita, Allah, yang kaya dengan rahmat, menghidupkan kita bersama-sama dengan Al-Masih . . . Jadi, anugerahlah yang menyelamatkan kamu” (Injil, Surat Efesus 2:1, 4-5).
Caranya melalui Isa Al-Masih sebagai perwujudan kasih-Nya. Kita hanya perlu mengimani dan menjadi pengikut Isa. Maka dosa kita terampuni. Juga kita akan mendapat jaminan surga.
Menyadari hal ini membuat kita hidup dengan penuh syukur. Sehingga kita rela mentaati segala perintah-Nya. Hal ini termasuk dengan berbagi persembahan kita.
“Hendaklah masing-masing orang memberi sesuai dengan niat hatinya, jangan dengan sedih hati atau dengan terpaksa karena sikap hati orang yang memberi dengan gembira disukai Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 9:7).
Mendapatkan Pengampunan Allah Bagi Dosa Kita
Secara umum memang adalah baik untuk murah hati. Terlebih lagi menyisihkan sebagian harta kita untuk orang yang membutuhkan.
Namun kita melakukan semua itu bukan untuk menghapus dosa. Juga bukan karena kita takut akan hukuman Allah. Melainkan kita melakukannya dengan rela, karena dosa kita telah terampuni seluruhnya. Kita mengucap syukur atas kasih Allah bagi kita. Inilah tujuan “membayar zakat” yang sebenarnya.
“Kita dengan hati yang gembira dapat mengucap syukur kepada Allah. Karena melalui Isa Al-Masih, kita bisa mendapatkan pengampunan dosa dan kepastian surga” (Injil, Surat Kolose 1:12,14, parafrasa).
Maukah Anda mendapatkan pengampunan dosa? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Manfaat Zakat Fitrah: Semua Dosa Dapat Dihapus! Benarkah?
- Pertanyaan Tentang Taqwa, Dapatkah Menjamin Masuk Surga?
- Muhammad, Isa Dan Orang Miskin
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda seberapa besar dampak zakat dengan keselamatan manusia di akhirat nanti?
- Apa hukuman yang mukmin terima di dunia maupun akhirat jika banyak bolong dalam membayar zakat?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai ibadah dengan rasa syukur karena telah mendapat pengampunan dosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].