• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Jaminan Keselamatan > Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?

Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?

11 Juli 2011 oleh Web Administrator 274 Komentar

salib dan cahaya matahari sebagai simbol isa al-masih menjamin keselamatan melalui percaya kepada pengorbanannya

Benarkah Isa Al-Masih menjamin keselamatan manusia? Dan mengapa harus Isa Al-Masih?  Bukankah ada banyak rasul dan nabi yang diutus Allah?

Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’” (Qs 19:21)

 Dan Injil mencatat, “….supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Amal Ibadah dan Keselamatan

Selidikilah dengan seksama ajaran Islam dalam Al-Quran.  Pertimbangan akan keselamatan seseorang terletak pada besar kecilnya pahala, bukan? Namun itu hanya pertimbangan! Bukan kepastian!

Sebab, menurut Al-Quran, Allah akan memasukkan siapa saja ke dalam neraka sesuai kemauan-Nya.  Lagi, ayat lain Al-Quran berkata, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Maka, menurut ayat dan di atas, dalam ajaran Islam, tidak ada kepastian akan sorga dan keselamatan.

Jaminan Keselamatan Dari Isa Al-Masih

Sungguh banyak orang yang mengaku beragama ‘Kristen’.  Namun sering hidup mereka jauh dari Allah. Mereka belum berpaling dari dosa. Mereka belum menyerahkan diri sepenuhnya kepada Juru Selamat yang benar-benar dapat membawa mereka keluar dari lingkaran dosa yang membelenggu mereka.

Kitab Suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)

Demikianlah Injil mengatakan: Isa Al-Masih dapat memberi jaminan kepastian keselamatan, bagi setiap orang yang mau menerimanya. Mengapa?  Sebab Dia merupakan “Tanda” dan “Rahmat” dari Allah bagi manusia.

Melalui keselamatan yang dibawa-Nya, setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa. Sebab keselamatan kekal di sorga hanya ada di dalam nama-Nya.


Lihat artikel ini dalam bentuk video


 

[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki Kesaksian dari orang-orang yang telah menerima  Keselamatan dalam Isa Al-Masih]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Kepastian Akan Keselamatan Bagi Para Muslim
  2. Keselamatan Dalam Islam Dan Kristen
  3. Jaminan Keselamatan Ada Dalam Isa Al-Masih Atau Muhammad?
  4. Bukan Muhammad, Tapi Isa Nabi Damai Dan Keselamatan
  5. Adakah Naik Haji Menjamin Keselamatan Sorgawi?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Jaminan Keselamatan, Keselamatan Ditag dengan:mempelajari siapa itu Isa, mengimani Isa Al-Masih, pengikut Isa, video

Subscribe
Beritahulah
274 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Ali
30 Maret 2011 6:08 pm

*
Kita buktikan pas kita mati saja, tidak usah dipermasalahkan lagi.

“Agamamu agamamu, agamaku agamaku”

wassalam.

Balas
staff
9 April 2011 11:04 am
Balasan ke  Ali

~
Saudara Ali, setelah kita mati, tentunya kesempatan untuk memperoleh keselamatan sudah hilang.

Saat itu, sorga atau neraka sudah ditetapkan.

Apakah Saudara sudah memiliki kepastian keselamatan menuju sorga, ataukah terus berjalan menuju neraka?

Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan artikel berikut: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Kiranya Saudara mendapatkan berkah dari Allah.

CA

Balas
Yusuf
12 April 2011 2:44 pm

*
Anda menulis artikel jangan ngarang, dalam Al-Quran banyak kepastian dan jaminan bahkan lebih banyak lagi.

‘Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, sungguh mereka akan kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi didalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Itulah sebai-baik balasan bagi orang-rang yg berbuat kebaikan.
(QS. Al-Ankabut 58).

Itu baru satu dari sekian banyak kenikmatan yang Allah janjikan. Yang jelas bukan kepada orang-orang yang mengatakan Allah itu TriTunggal.

Balas
staff
13 April 2011 9:27 am
Balasan ke  Yusuf

~
Saudara Yusuf, kalau begitu, mengapa seolah-oleh berbeda dengan kutipan berikut:

“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Qs 19:71).

Apakah itu bukan berarti nabi Saudara sendiri belum pasti akan hal itu?

Bandingkan dengan kepastian keselamatan yang kita terima melalui Isa Al-Masih.

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
… Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-3).

Isa Al-Masih yang sekarang sudah berada di dalam sorga menjanjikan bahwa di mana Dia berada sekarang, kita juga akan dibawa-Nya ke sana.

CA

Balas
salahasuhan
25 Juli 2011 4:23 pm

*
Gunanya manusia di beri akal, supaya kita berpikir, apakah kita termasuk orang yang bertakwa?

Misalnya saya jadi orang Kristen, saya akan hidup seenaknya karena pada akirnya masuk sorga juga. Maaf, saya tidak begitu mengerti agama, jadi cuma ikut-ikutan.

Balas
staff
29 Juli 2011 2:21 am
Balasan ke  salahasuhan

~
Alkitab sangat jelas, bahwa keselamatan adalah semata-mata karena anugrah melalui iman di dalam Isa Al-Masih (Injil, Surat Efesus 2:8-9). Seseorang diselamatkan melalui iman – hanya oleh iman. Pada saat seseorang percaya pada Isa Al-Masih dengan sesungguhnya, dia diselamatkan dan keselamatannya terjamin.

Namun keselamatan melalui penebusan Isa Al-Masih bukanlah hal yang murah. Alkitab mengatakan bahwa orang Kristen tidak ditebus barang yang fana melainkan dengan darah Isa Al-Masih yang mahal harganya (Injil, Surat 1 Petrus 1:18-19). Oleh sebab itu sebagai orang yang telah diselamatkan, orang Kristen tidak lagi hidup menuruti hawa nafsu melainkan harus hidup kudus.
~
SL

Balas
mulya
10 Agustus 2011 4:38 pm

*
Enak sekali jadi orang Kristen ya, asalkan mengakui Yesus sebagai Juru Selamat dan Sang Penebus dosa dijamin masuk sorga.

Berita keselamatan itu ternyata bohong, Tuhan Yesus tidak bisa menyelamatkan diri-Nya sendiri dari peristiwa penyaliban oleh tentara Roma.
Bagaimana mau menyelamatkan bermilyar-milyar manusia, padahal tentara Roma itu kan mahluk ciptaan-Nya? Mengapa harus mati hina ditangan mahluk ciptaan-Nya sendiri?

Apa yang bisa menyelamatkan manusia dari neraka? Benar cuma amal ibadah dan kebaikannya saja yang bisa menyelamatkannya.

Balas
staff
12 Agustus 2011 6:30 am
Balasan ke  mulya

~
Isa Al-Masih (Yesus Kristus) memberikan teladan iman dan moral sempurna. Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang sempurna, bahkan nabi sendiri tetap dapat berbuat dosa. Namun  Isa Al-Masih tidak berdosa, tetapi menanggung dosa manusia. Mengapa Dia dapat melakukan hal itu? Karena Isa Al-Masih adalah Allah sendiri yang datang ke dunia menjelma menjadi manusia untuk menjadi Jalan Keselamatan bagi umat-Nya yang berdosa.

Berita keselamatan tentang Isa Al-Masih telah dinubuatkan ribuan tahun sebelum kedatangan-Nya dan peristiwa penyaliban merupakan penggenapan dari apa yang sudah dinubuatkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Yesus rela disalibkan bukan karena Dia tidak mampu menyelamatkan diri-Nya, tetapi inilah jalan keselamatan yang Dia pilih untuk menyelamatkan manusia dan sebagai teladan sempurna bahwa Allah merendahkan diri-Nya bagi manusia.

Penderitaan-Nya, pengorbanan-Nya merupakan wujud kasih-Nya yang sangat besar bagi umat-Nya karena kasih Allah tidak terbatas. Inilah kasih karunia Allah. Allah tahu bahwa usaha apapun yang dilakukan manusia termasuk dengan beramal dan berbuat baik, tidak akan bisa menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.

“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”
(Injil, Kitab Wahyu 1:8).
~
NN

Balas
salahasuhan
16 Agustus 2011 4:50 pm

*
Fakta berikut ini benar-benar sangat kuat dan tidak bisa dibantah oleh siapapun, yang membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Matius 26:42, “Sekali lagi Yesus pergi berdoa, kata-Nya, “Bapa, kalau penderitaan ini harua Aku alami, dan tidak dapat dapat dijauhkan, biarlah kemauan Bapa yang terjadi”.

Balas
staff
2 Februari 2012 3:02 am
Balasan ke  salahasuhan

~
Mengapa Isa Al-Masih berdoa sedangkan pada lain waktu Dia hanya bersabda maka terjadilah orang dibangkitkan, buta jadi melihat, yang berpenyakit seketika itu sembuh hanya melalui sabda-Nya?

Itulah keunikan Isa Al-Masih, Ia memberikan teladan kerendahan hati dengan berdoa supaya umat belajar. Dan Dia juga menujukan kuasa-Nya sebagai Allah dengan bangkit dari kematian. Dia tidak arogan tetapi memberikan teladan kerendahan hati.

Jelas Allah dan Isa Al-Masih satu adanya. “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
 
Sebelum kedatangan Isa Al-Masih ke dunia, ada seorang nabi besar yang mendapat wahyu kedatangan Isa Al-Masih diumpamakan sebagai hamba yang merendahkan diri serendahnya,

“Ia (Allah yaitu Isa Al-Masih) dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.  Tetapi dia (Allah yaitu Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:3,5).
~
NN

Balas
nao
6 September 2011 11:01 am

*
To: Kumbang,

Mau tanya, dalam ayat yang dikutib siapa yang dimaksud dengan “KAMI”?

Bukankah Islam mengajarkan ke-tunggal-an Allah? Tetapi mengapa menggunakan sebutan “KAMI”?

Balas
wali kesepuluh
6 September 2011 4:06 pm

*
Yesus adalah milik orang Kristen, dimana mereka percaya bahwa Yesus akan menanggung dosa semua orang yang percaya kepada-Nya.

Sedangkan umat Islam hanya percaya kepada Nabi Isa seperti halnya yang telah dijelaskan dalam Al-Quran. Dimana dia lahir karena mujizat seperti lahirnya nabi Adam.

Balas
staff
7 September 2011 5:25 am
Balasan ke  wali kesepuluh

~
Nama lain untuk Isa ialah Yesus. Gelar Al-Masih berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah “yang diurapi”. Sedangkan “Kristus” merupakan terjemahan “yang di-urapi” ke dalam bahasa Yunani.

Dengan demikian, baik Isa Al-Masih maupun Yesus Kristus artinya adalah “yang diurapi”. Dan yang paling penting, kedua nama tersebut dimiliki oleh satu Pribadi yang sama.

Jelas kelahiran Isa Al-Masih tidak sama dengan penciptaan nabi Adam (perhatikan: Nabi Adam tidak pernah dilahirkan!).

Adam adalah manusia pertama, diciptakan Allah dari debu tanah. “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7)

Sedangkan Isa Al-Masih, adalah Roh Allah. Yang datang ke dunia melalui rahim seorang perawan nama Maryam.

“Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Injil, Rasul Lukas 1:34-35)

Dari kedua ayat di atas dengan jelas dapat dibedakan bahwa kelahiran Isa Al-Masih berbeda dengan penciptaan Adam.
~
SO

Balas
Irene
7 September 2011 12:15 pm

*
Walau bagaimanapun saya setuju dengan Staf Isa, karena ajaran Islam benar-benar pelik.

1) Dikatakan Al-Quran ayat suci, maka pastinya ayat-ayat suci dari firman Allah boleh menghalau/menakutkan iblis. Tapi masalahnya, pada yang sholat/baca Al-Quran-pun mudah dirasuk oleh iblis.

2) Dikatakan lagi puasa karena ikut ajaran Muhammad, yaitu dari subuh hingga berbuka di waktu maghrib, tapi mengapa tatacara ibadat haji banyak cara dari perbuatan nabi Ibrahim?

Adakah Muhammad suka meniru karena diapun tidak tahu bagaimana harus berbuat ibadat sebagai contoh bagi umatnya?

3) Ajaran Islam semakin bertambah pelik bila melihat hal nafu bagi lelaki. Dimana Islam mempunyai ajaran yang aneh tentang pernikahan.

Balas
staff
2 Februari 2012 3:03 am
Balasan ke  Irene

~
Firman Allah adalah kebenaran yang memiliki kuasa untuk mengubahkan seseorang dari hal-hal yang jahat kepada kebaikan.

Semua orang dapat mengklaim bahwa sesuatu adalah Firman Allah dan kebenaran. Namun iblis pun dapat menipu manusia sehingga manusia menganggap bahwa hal itu berasal dari Allah, padahal dari si iblis.

Perkataan Firman Allah memerdekakan orang, berlaku untuk semua, dan tidak merugikan satu pihak ataupun hanya menguntungkan pihak yang lain.
~
NN

Balas
kumbang
7 September 2011 5:19 pm

[quote name=”nao”]*
To: Kumbang,

Mau tanya, dalam ayat yang dikutib siapa yang dimaksud dengan “KAMI”?

Bukankah Islam mengajarkan ke-tunggal-an Allah? Tetapi mengapa menggunakan sebutan “KAMI”?[/quote]

Banyak kata kami di dalam Al-Quran. Bukan berarti Tuhan banyak seperti keyakinan umat Kristiani. Kata Kami di sini karena Allah melibatkan Makhluknya (malaikat).

Contohnya sbb:

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya Taurat dan Injil) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu”(QS 5:48)

Dalam ayat ini Allah melibatkan malaikat Jibril di dalam menurunkan Al-Quran

Balas
staff
12 September 2011 4:59 am
Balasan ke  kumbang

~
Saudara Kumbang,

Dari penjelasan saudara di atas, dapat disimpulkan bahwa Al-Quran bukan hanya diturunkan oleh Allah kepada Muhammad sebagaimana yang diyakini oleh umat Muslim selama ini. Dengan kata lain, Al-Quran tidak 100% perkataan Allah, tetapi ada juga campur-tangan Malaikat Jibril. Dan hal ini telah ditekankan sendiri oleh Allah saudara dalam Al-Quran, sesuai dengan ayat yang saudara kutip di atas.

Pertanyaanya: Masih dapatkah Al-Quran dikatakan sebagai kitab penyempurna sedangkan isinya saja terdapat campur-tangan malaikat Jibril? Apakah Allah sudah tidak Maha Kuasa sehingga Dia membutuhkan bantuan malaikat untuk menyempurnakan firman-Nya terdahulu?
~
SO

Balas
ki atma
20 Oktober 2011 9:52 am

*
Jika memang benar keyakinan anda bahwa anda telah dijamin keselamatannya
maka mintalah mati, kalau anda merasa yang benar, tidak ada alasan untuk takut kalau sudah dijamin.

Mengapa masih harus menderita bathin dan jasmani kalau sudah ada yang menjamin?

Balas
staff
31 Januari 2012 10:06 am
Balasan ke  ki atma

~
Hidup mati seseorang adalah rahasia Ilahi. Siapakah manusia sehingga berani mengatasi rahasia Allah? Bagi orang Kristen, tidak ada ketakutan akan kematian. Sebab hidup dan mati adalah anugerah. Pengikut Isa Al-Masih tidak akan takut, sebab keselamatan mereka sudah dijamin Isa Al-Masih.

Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara takut menghadapi kematian? Ingatlah, kematian saudara bisa terjadi kapan saja. Sebab itu, jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan.

Belum terlambat bagi saudara untuk datanglah pada-Nya. Penjelasan tentang Jaminan Keselamatan pada artikel ini akan membantu saudara: http://tinyurl.com/3cvhqy3.
~
SO

Balas
sahata butarbutar
7 Desember 2011 9:57 am

*
Tentu Isa Al-Masih atau Yesus Kristus adalah Juruselamat (Penjamin Keselamatan). Pada saat Adam dan Hawa diciptakan pertama kali oleh Allah tidak berdosa dan sempurna karena diciptakan serupa dengan Allah.

Namun setelah mereka jatuh ke dalam dosa oleh godaan iblis (ular) mereka tidak lagi serupa dengan Allah, telah kehilangan kemuliaan yang diberikan oleh Allah.

Namun Allah adalah Maha kasih dan Maha kuasa, maka Dia sendiri turun ke dunia menjadi manusia yang sempurna yang mempunyai kemuliaan agar setiap manusia yang mengikuti Dia akan mendapatkan kemuliaan dari-Nya, sehingga siapapun yang mendapatkan kemuliaan akan memperoleh keselamatan dan berhak berada di sorga.

Balas
staff
31 Januari 2012 10:06 am
Balasan ke  sahata butarbutar

~
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
~
SO

Balas
Adry
19 April 2012 4:59 am

*
Yesus Membantah Ajaran Dosa Warisan “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 24:16)

“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberikan balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah lakunya, setimpal dengan hasil perbuatannya” (Yeremia 17:10)

Sedangkan kata Paulus “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam kristus Yesus” (Roma 23-24).

Jadi Tuhan Anda Yesus Atau Paulus?

Balas
staff
20 April 2012 9:12 am
Balasan ke  Adry

~
Saudara Adry,

Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Sedangkan Paulus adalah salah satu rasul dari Yesus. Lebih jelas silakan saudara membaca artikel pada url ini: http://tinyurl.com/8abrx5t.

Apakah yang dimaksud dengan dosa warisan? Dosa warisan bukanlah dosa atau kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan diturunkan kepada anaknya. Yang dimaksud dosa warisan adalah sifat atau watak pendosa yang diturunkan orang tua pada anaknya.

Perhatikanlah anak kecil, walaupun masih kecil tetapi mereka sudah bisa marah, menyakiti teman-temannya, mencuri mainan temannya dll. Inilah watak dan sifat yang ada pada manusia turun temurun, sejak dari Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.

Seseorang yang telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, mereka akan meninggalkan cara hidup mereka yang lama dan hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah. “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri” (Injil, Surat Ibrani 10:20)

Itulah yang dimaksud dengan ayat di atas.
~
SO

Balas
Adry
25 April 2012 1:29 am

*
Jika memang dosa waris seperti yang anda katakan kalau dalam psikologisnya beda. Seorang anak melakukan perbuatan dosa karena terpengaruh lingkungan. Jika memang seorang anak dididik dengan baik dia tidak akan berbuat yang seperti anda katakan. Penjelasan anda telah mengatakan bahwa setiap anak telah berdosa mewarisi sifat untuk berbuat dosa, padahal seorang bayi itu terlahir suci tanpa dosa. Lingkunganlah yang membentuk karakter anak.

Selama ini umat Kristen percaya bahwa seberat apapun mereka berbuat dosa mau berzina, membunuh, berbuat keji, mabuk hanya dengan menerima Kehadiran Yesus maka dosanya akan ditebus oleh Yesus.

Balas
staff
28 April 2012 6:08 am
Balasan ke  Adry

~
Saudara Adry,

Dalam hal ini yang diwariskan bukanlah “dosanya” tetapi “sifat pendosanya”. Karakter seorang anak memang dipengaruhi oleh lingkungannya, tetapi sifat sebagai pendosa sudah ada dalam diri anak bahkan masih dalam kandungan. Sebab manusia adalah makhluk yang lemah akan dosa. Manusia sudah ditakdirkan sebagai makhluk pendosa. Itulah yang diwariskan Adam dan Hawa kepada anak cucunya dan setiap manusia yang ada di muka bumi.

Hal menerima keselamatan/pengampunan dari Yesus bukan hanya sekedar menerima kehadiran Yesus. Tetapi lebih dari itu, seorang yang telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih harus meninggalkan cara hidupnya yang lama, yang tidak berkenan di hadapan Allah, dan berbalik pada kehidupan yang baru sesuai dengan kebenaran firman Allah.

“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Injil, Surat Roma 6:4).
~
SO

Balas
Benjamin Gates
29 April 2012 6:49 am

*
Injil, Matius 5:20, “Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”

Balas
staff
30 April 2012 4:08 am
Balasan ke  Benjamin Gates

~
Saudara Benjamin,

Terimakasih atas kutipan ayat yang saudara berikan. Adakah yang ingin saudara sampaikan atau tanyakan dari ayat tersebut?
~
SO

Balas
hilka
15 Juni 2012 2:49 am

*
Qs 19:21 sesungguhnya adalah jawaban terhadap Maryam yang ragu akan kebesaran Tuhan yang akan menjadikan sebuah benih di dalam perutnya, sedangkan dia tidak pernah disentuh oleh lelaki, dan dia bukanlah seorang pezina. Perlu dipahami makna ayat tersebut, jangan dikaitkan dengan hal yang tidak sesuai.

Terimakasih

Balas
staff
19 Juni 2012 3:03 am
Balasan ke  hilka

~
Saudara Hilka,

Apakah menurut saudara kami ada melakukan kesalahan dalam mengartikan ayat tersebut?

Bila menurut saudara kami salah, kiranya saudara Hilka dapat menjelaskan dimana letak kesalahan tersebut, supaya kami dapat memperbaikinya.

Dan kiranya juga saudara Hilka dapat menjelaskan makna sebenarnya dari Qs 19:21 pada artikel di atas yang menurut saudara telah kami salah artikan.
~
SO

Balas
Ryan14
22 Juli 2012 3:57 am

*
Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan, mukjizat terjadi sekarang ini. Amin.

Balas
Mulya
13 November 2012 9:09 am

*
Mungkinkah Tuhan menjadikan tumbal diri-Nya hanya untuk menebus dosa manusia, dan apa kepentingan Tuhan menumbalkan diri-Nya untuk manusia?

Siapakah yang butuh, manusia butuh Tuhan atau Tuhan butuh manusia? Bukankah manusia diberi kelebihan akal untuk berfikir, diberikan hati untuk merasa?

Balas
staff
17 November 2012 3:36 am
Balasan ke  Mulya

~
Saudara Mulya,

Yang tidak mungkin adalah manusia membersihkan dirinya dari dosa-dosa dan menjamin dirinya terlepas dari siksa neraka. Memang manusia diberi akal budi tetapi manusia tidak mungkin tidak berdosa.

Nabi saudarapun mengakui hal ini, ada tertulis “Dalam Qs 47:19: “Maka ketahuliah ya (Muhammad), bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan, melainkan Allah dan mohonlah ampunan (kepada-Nya) bagi dosamu dan bagi dosa-dosa orang Mu’min.”

Bagaimana Allah mengampuni dosa manusia, apakah berdasarkan doa, amal dan perbuatan baik manusia. Untuk hal ini nabi saudarapun yang adalah teladan Islam tidak memiliki jawaban, sebab beliaupun tidak tahu keadaanya kelak. Mari kita lihat dalam kitab saudara:”Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.” (Qs 46:9).

Maka Alkitab mengatakan bahwa karena kasih Allah, maka Dia menjadi manusia untuk membersihkan dosa manusia. Supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
~
NN

Balas
geol
11 Januari 2013 12:36 pm

*
Kata “KAMI” hanya sebagai penghormatan. Bahasa Arab memiliki banyak makna.

Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah boleh bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain boleh bermakna perempuan. Dalam bahasa Arab, dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami. Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan lainnya.

Tapi bagi mereka yang faham bahasa Arab sebagai bahasa yang kaya dengan makna dan kandungan seni serta balaghah dan fashohahnya, Pertanyaan ini terlihat lucu dan jenaka.

Bagaimana mungkin aqidah Islam yang sangat logis dan kuat itu mau ditumbangkan cuma dengan bekal logika bahasa yang setengah-setengah?

Jika memang “Kami” dalam Al-Quran diartikan sebagai lebih dari satu, lalu mengapa orang Arab tidak menyembah Allah lebih dari satu? Mengapa tetap satu Allah saja? Tentu karena mereka paham tata bahasa mereka sendiri.

Balas
staff
15 Januari 2013 8:07 am
Balasan ke  geol

~
Saudara Geol,

Terimakasih atas penjelasan saudara di atas. Andai saja seluruh umat Muslim di Indonesia khususnya mengerti bahwa dalam bahasa ada yang disebut dengan kata figuratif dan harfiah, tentulah orang Islam tidak akan mengatakan bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mempunyai anak. Dan juga tentulah Al-Quran tidak menuliskan ayat ini, Qs 112:3, “Dia [Allah] tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.”

Sebagaimana orang Islam percaya bahwa Allah itu Esa, demikian juga kekristenan mengajarkan bahwa Allah Esa. Dia tidak beranak dan juga tidak diperanakkan. Dia adalah Allah yang kekal!
~
SO

Balas
danang
28 Januari 2013 4:52 am

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~

Saudara Kumbang, pada ayat di atas tidak dikatakan dengan jelas siapakah yang disebut dengan orang bertakwa. Dengan kata lain, ayat di atas bukan suatu jaminan bahwa seseorang dapat masuk sorga hanya “berbekal” amal dan ibadahnya.

Staf Isa menjawab pertanyaan dari Saudara kumbang, berdasarkan jawaban saudara “dengan kata lain, ayat di atas QS 19:69 sampai 72) bukan jaminan bahwa seseorang dapat masuk surga, berbekal amal dan ibadahnya.” Sudah jelas jaminan Allah bahwa siapa saja manusia yang bertakwa akan masuk surga.

Taukah staf Isa apa pengertian dari takwa? Takwa adalah menjalankan dengan sepenuh hati dan melakukan perbuatan dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjahui apa yang dilarang Allah (salah satunya larangannya tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu baik itu mengatakan kalau Allah itu beranak dan mempunyai anak) itu salah satu larangannya. Jadi jelas Manusia yang bertakwa akan masuk surga.

Balas
staff
30 Januari 2013 3:58 am
Balasan ke  danang

~
Saudara Danang,

Setiap orang beragama selalu ingin melakukan perintah Tuhan dan menjauhi apa yang dilarangnya. Pertanyaannya: Adakah manusia yang suci dari setiap dosa-dosa? Jelas tidak ada!

Disengaja atau tidak, setiap orang pasti melakukan dosa. Bila memang hal keselamatan sorgawi adalah hal yang bisa didapat hanya dengan melakukan melakukan perbuatan baik, maka musnahlah semua manusia dalam api neraka yang kekal.

Saudara Danang, hal yang tidak berkenan di hadapan Allah bukan hanya menyekutukan Dia dengan allah lain. Firman Allah berkata, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).

Setiap hal yang kamu pikirkan yang tidak berkenan di hadapan Allah, hal itu sudah menjadi dosa bagimu!

Bila sudah begitu, masihkah manusia dapat mengusahakan sediri keselamatan melalui amal ibadah yang dia lakukan? Inilah perkataan Muhammad mengenai hal itu: “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya.” (Hadis Shahih Muslim).
~
SO

Balas
Achmad
4 Maret 2013 7:47 am

*
Tidak setiap orang yang berseru Tuhan-Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga melainkan mereka yang telah berbuat sesuai dengan kehendak Bapa di surga. Artinya tidak adan jaminan dari Yesus bahwa setiap orang masuk surga.

Berarti kalimat dibawah tidak sesuai “….supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:1).

Balas
staff
6 Maret 2013 8:13 am
Balasan ke  Achmad

~
Saudara Achmad,

Ayat yang saudara maksud dalam Injil Matius 7:21 justru mempertegas bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Bacalah secara keseluruhan. Dalam ayat itu Isa Al-Masih menegor orang-orang yang hanya mengakui-Nya Tuhan melalui bibir saja tetapi tidak taat kepada perintah Allah Bapa.

Perintah Allah Bapa yaitu perintah Isa Al-Masih karena Isa Al-Masih dan Allah adalah satu. Jadi kisah dalam keseluruhan ayat tersebut mengenai teguran kepada orang yang hanya mengaku dengan mulut bahwa Isa Al-Masih Tuhan namun tidak taat pada perintah-Nya..

Isa Al-Masih memberikan jaminan keselamatan bagi seluruh umat manusia
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Isa Al-Masih dengan gamblang menetapkan ketetapan abadi bahwa hanya dirinya jalan kepada Allah,
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).Dengan kata lain, diluar Isa Al-Masih tidak ada pengantara manusia kepada Allah.

Dan Isa Al-Masih memberikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya pada-Nya (Injil, Rasul Besar Yohane 3:1).
~
NN

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Al-Quran Mencatat ada Jaminan Keselamatan Bagi…
  • Bagaimanakah Ajaran Keselamatan Dalam Islam dan Kristen?
  • Timbangan "Mizan" Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih
  • Alasan Para Muslim Mengikut Isa Al-Masih
  • Apakah Semua Agama Sama?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz