Ketika kami bicara tentang kemuliaan Isa Al-Masih, teman-teman Muslim sering berkata bahwa Adam adalah nabi yang paling mulia dibanding Isa. Sebab Adam tidak mempunyai orang tua. Sedangkan Isa, memang tidak mempunyai ayah. Tetapi Dia mempunyai ibu, bukan? Siapa lebih mulia, Adam atau Isa Al-Masih?
Islam – Adam, Manusia Pertama, Berdosa dan Membutuhkan Keselamatan
Secara logika, orang yang tidak mempunyai orang tua jelas lebih hebat. Karena semua manusia memiliki orang tua. Tapi, apakah masalahnya sesederhana itu? Semua umat beragama percaya Adam adalah manusia pertama. Sebagai manusia pertama, tentu mustahil ada manusia lain yang melahirkannya, bukan? Itulah sebabnya Adam tidak mempunyai orang tua.
Selain itu Adam juga berdosa. Umat Islam dan Kristen percaya, Adam dan Hawa diusir Allah dari Taman Firdaus karena melanggar perintah-Nya. Dimana akibatnya adalah dosa. Dan upah dari dosa adalah maut.
Al-Quran mencatat bagaimana Adam dan Hawa memohon pengampunan dari Allah atas dosa mereka, ” . . . jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang orang yang merugi” (Qs 7:23).
Walau telah memohon pengampunan dari Allah, tidak satu pun kitab suci menuliskan bahwa Adam dan Hawa kembali ke Taman Firdaus. Mereka tetap ada di dunia hingga kematian mereka. Mengapa demikian? “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Kesimpulan yang dapat kita ambil tentang Adam adalah: 1) Manusia pertama. 2) Berdosa. 3) Membutuhkan keselamatan. Apakah Anda masih berpendapat Adam adalah nabi yang paling mulia? Sekarang, mari kita mempelajari Pribadi Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih: Allah Menjadi Manusia
Lebih kurang tujuh ratus tahun sebelum Isa lahir, seorang nabi Allah menyampaikan satu nubuat. Yaitu: “Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab, Nabi Yesaya 7:14).
Siapakah yang dimaksud “Imanuel” pada ayat tersebut? Benarkah merujuk kepada Isa? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikanlah ayat suci berikut, “Ia[Siti Maryam] akan melahirkan anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel–yang berarti Allah menyertai kita” (Kitab Injil, Rasul Besar Matius 1:23). Al-Quran juga tidak tinggal diam mengenai kelahiran Isa. Al-Quran menuliskan, “Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1) Ratusan tahun sebelumnya, nabi Allah sudah menubuatkan kelahiran Isa. 2) Isa dikandung dari Roh Kudus. 3) Isa tanda besar bagi semesta alam. Dari ketiga fakta tersebut, siapakah lebih mulia, Adam atau Isa Al-Masih? Apakah Anda masih berkata bahwa Adam adalah nabi yang paling mulia dan melebihi Isa Al-Masih?
Isa Al-Masih Termulia Sebagai Penyelamat Manusia Berdosa
Hal utama yang perlu kita ketahui, yang membedakan Adam dan Isa adalah hal keselamatan. Bila Adam membutuhkan keselamatan, sebaliknya Isa Al-Masih justru menyediakan keselamatan. Inilah perkataan Isa tentang hal itu, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Ketika Adam dan Hawa diusir dari Taman Firdaus, jelas ada penyesalan di hati mereka. Menyesal karena lebih mendengarkan rayuan Iblis daripada menaati perintah Allah. Apakah Anda juga ingin menyesal seperti mereka? Sebelum Anda menyesal, terimalah anugerah keselamatan yang dikaruniakan Allah bagi Anda melalui Kalimatullah, Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, selain karena Adam tidak mempunyai orang tua, hal lain apakah yang membuat umat Muslim melihat Adam sebagai nabi yang paling mulia melebihi Isa Al-Masih?
- Menurut saudara, mengapa manusia lebih tertarik kepada dosa daripada menaati perintah Allah?
- Jelaskanlah apakah yang diperbuat orang beragama apabila mereka, seperti Adam, menyesal karena dosanya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Menurut Al-Quran, Apakah Nabi Adam Berbuat Dosa Besar?
- Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
- Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah
- Iblis Tidak Sujud Kepada Manusia, Tapi Mengapa Iblis Sujud Kepada Isa?
- Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].