• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Keselamatan > Jaminan Keselamatan > Muslim dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Surga!”

Muslim dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Surga!”

9 Desember 2013 oleh Web Administrator 254 Komentar

ilustrasi-tangga-ke-surga“Insya Allah Bila Allah Mengijinkan!” Kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Umat Muslim sering sekali mengucapkannya. Benarkah tidak ada jaminan ke surga untuk mereka?

Ungkapan di atas secara tidak langsung menyatakan tidak ada jaminan untuk masuk sorga. Semua adalah takdir Allah. Sekalipun dalam prakteknya umat beragama dituntut agar taat pada Allah serta melakukan perbuatan baik. Namun, tetap saja tidak ada jaminan ke surga. Semua hanya “mudah-mudahan.”

Benarkah Pahala adalah Tiket Sebagai Jaminan ke Surga?

Perbuatan baik dapat dijadikan penjamin untuk menikmati surga. Setidaknya inilah yang dikatakan dalam Al-Quran, “. . . Dia [Allah] memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)” (Qs 53:31). Perbuatan baik dipandang sebagai jalan menuju surga. Harapannya, membuat seimbang neraca di hari penghakiman.

Bagaimana Muhammad memberi jawaban terhadap ayat di atas?  “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya ‘Ya Rasullah, tidak juga engkau?’ Rasullulah berkata: ‘Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya’” (Hadis Sohih Muslim  KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).

Bila Al-Quran dan Nabi Islam tidak dapat memberikan jawaban akan surga, lalu bagaimana cara menuju ke surga? Jelas sorga adalah tujuan akhir manusia beragama, bukan?  “Tunjukilah kami jalan yang lurus!” bukankah ini yang selalu diserukan umat Muslim?

Al-Quran Mengakui Mukmin Harus Mengimani Kitab Taurat dan Injil

Ketika dalam doa-doa kita selalu menyerukan agar diberi petunjuk menuju jalan yang lurus, mengapa kita masih ragu-ragu? Al-Quran memberikan jawaban atas sebuah teka-teki ini, sebab jalan lurus itu telah ditunjukkan dalam Kitab Allah. Al-Quran berkata seharusnya kita mengikuti jalan Kitab Allah dan tidak mengikuti jalan-jalan lain agar tidak tersesat.

Bahkan Kitab Allah (Alkitab) diberikan sebagai kitab penyempurna. Ia menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat. Agar manusia dapat beriman dan bertakwa kepada Allah. Setidaknya inilah yang terdapat dalam Qs 6:153-154. 

Mengikuti Apa yang Dikatakan Al-Quran

Untuk mengetahui jalan menuju surga, sebaiknya kita mengikuti apa yang telah disarankan Al-Quran dalam Qs 6:153-154, bahwa hanya dalam Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil ada jalan menuju surga. 

Sangat benar apa yang dikatakan Al-Quran bahwa Kitab Allah memberikan jawaban atas pergulatan yang dialami manusia. Jika Anda hendak mendapat jaminan ke surga tentu harus mengetahui Sang pemilik surga itu, bukan?

Isa Al-Masih bersabda, “ Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Bahkan Isa Al-Masih adalah jalan menuju kehidupan kekal, seperti yang pernah Ia katakan “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Dengan demikian dapatkah  amal ibadah dijadikan tiket menuju sorga? Inilah yang seharusnya menjadi pemikiran bagi umat Muslim. Jika saudara hendak memperoleh jaminan ke surga yang kekal, hiduplah dalam jalan keselamatan bersama Isa Al-Masih. Ini adalah jawaban mutlak. Anda harus membuktikannya!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, bukti apakah bahwa Al-Quran memberikan jaminan kepastian masuk sorga?
  2. Jika perbuatan baik tidak dapat memberikan jaminan ke sorga, lalu bagaimana saudara mengambil langkah ke depan?
  3. Menurut saudara, mengapa orang beragama mau beramal terus dan masih hidup ragu-ragu mengenai keselamatan kekal?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Cara Dan Syarat Menjadi Layak Masuk Surga
  2. Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
  3. Apakah Al-Quran Mencatat Ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin?
  4. Kaitan Makna Isra Miraj, Kenaikan Isa Al-Masih Dan Jaminan Sorga

Video:

  1. Jalan Menuju Surga Dalam Al-Quran Dan Kitab Allah

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan  cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Jaminan Keselamatan, Keselamatan

Reader Interactions

Comments

  1. Rws mengatakan

    2 April 2019 pada 10:47 am

    ~
    Islam itu agama yang berdasarkan logika. Jadi yang tidak bisa di logika tidak mungkin diterima umat Muslim. Tuhan kalian telah menjamin surga untuk umat Kristen yang percaya Isa Al-Masih. Hanya dengan percaya masuk surga dengan tidak mempertimbangkan amal baik buruk, penebusan dosa telah kalian yakini. Saya yakin di antara umat Kristen pasti ada yang tidak taat terhadap ajaran Isa Al-Masihmu.

    Semoga terjadilah kejahatan yang menimpamu. Perampokan, pemerkosaan, penganiayaan yang membuat kamu kecewa berat terhadap orang yang melakukan kejahatan pada keluargamu tanpa kena hukuman negara dan setelah mati dia bersanding di surgamu dengan berkata terimakasih atas petunjuk ajaran Isa. Timbangan amal baik buruk mutlak di Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      3 April 2019 pada 8:14 pm

      ~
      Saudara Rws,

      Kami amat senang membaca pernyataan saudara yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang berdasarkan logika. Sebab kami adalah pribadi yang senang menggunakan logika berpikir secara kritis. Sekarang mari kita memikirkan pernyataan saudara di atas secara logis. Manusia adalah berdosa. Sedangkan aturan Allah harus dijalankan secara sempurna. Artinya tidak boleh dilanggar satu pun.

      Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara telah menjalankan seluruh aturan dan hukum Allah tanpa pernah melanggar satu kalipun? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Mohon saudara menggunakan logika yang jujur agar kami mengetahui apakah benar saudara mendasarkan agama pada logika.
      ~
      Solihin

  2. Hendi mengatakan

    3 April 2019 pada 3:29 pm

    ~
    Maaf, Nabi Isa AS itu bukan untuk di sembah. Nabi AS hanya untuk kita tahu saja. “Lailahhaillalah”, tiada tuhan selain allah swt. Dan untuk pertanyaan kunci surga ialah “Ashadualaillahailallah waasahduannamuhamdarassulullah”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 April 2019 pada 11:20 am

      ~
      Saudara Hendi,

      Kami menghargai pemahaman saudara sebagai seorang Muslim yang sulit menerima bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Jika Isa hanya nabi, tentu saja ia tidak layak disembah Sebab yang patut disembah hanyalah Allah saja.

      Namun Firman Allah dalam Kitab Injil telah menyatakan bahwa Isa bukan nabi atau rasul biasa. Bahkan Al-Quran pun menyatakan bahwa Isa adalah Kalimatullah artinya Isa ada karena Firman Allah. Isa dan Firman-Nya adalah satu. Sebab Isa adalah Firman Allah yang hidup dan menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
      ~
      Noni

  3. Rws mengatakan

    7 April 2019 pada 1:21 am

    ~
    Gampang mas, di kehidupan dunia ini bisa berjalan karena adanya hak dan kewajiban. Ya, bukan? Sholat adalah salah satu contoh kewajiban dan haknya ingin tinggal di surgaNya. Dalam Islam tidak ada jaminan surga karena ibadah kita hanya Allah yang bisa menilai kecuali para nabi yang sudah dijamin. Syaitan sangat pintar menggoda manusia melalui hawa nafsunya.

    Jadi jelas dalam Islam surga hanya untuk orang yang bisa memerangi hawanafsunya dan melaksanakan perintah serta menjauhi larangannya semata-mata hanya karena Allah. Sholat adalah perintah Allah agar manusia jauh dari perbuatan melanggar agama. Di samping itu karena nikmatNya seperti kesehatan, rejeki dll kita terima tiap hari maka sholat juga tiap hari.

    Balas
  4. Rws mengatakan

    7 April 2019 pada 2:40 am

    ~
    Maaf agak melenceng. Dalam Yesaya 66:23 tertulis.” Bulan berganti bulan dan sabat berganti sabat, maka seluruh umat manusia akan datang sujud menyembah dihadapanKu, firman tuhan..” Ayat sebelumnya memberitahukan bahwa tuhan telah menciptakan langit dan bumi untuk tempat tinggal manusia. Saya yakin suatu saat nanti seluruh manusia akan bersujud kepadaNya. Ingat aku sudah bersujud.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 April 2019 pada 5:50 pm

      ~
      Saudara Rws,

      Terimakasih atas penjelasannya. Pasti, ketika hari Tuhan tiba semua orang akan bersujud. Tetapi orang yang bersujud karena telah diselamatkan di dalam Isa Al-Masih akan bersukacita. Tetapi orang yang bersujud karena sudah seharusnya bersujud padahal mereka menolak Isa Al-Masih, sebab kemuliaan Allah Maha dahsyat sehingga mereka sujud dihadapan Hakim Itu, mereka akan berduka.
      ~
      Noni

  5. anonim mengatakan

    9 Desember 2019 pada 9:12 am

    ~
    Kami disuruh untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan NYA, disaat kami patuhi dan kami laksanankan, kami merasakan akan anugerah pemberian Nya, belum lagi kami mati, kami sudah merasakan ni’mat, kebahagian, kedamaian, ini saja sudah membuat kami puas.

    Penuh teka teki, namun membuat kami bijak, karena Allah dan RasulNya, menganggap kami orang yang berakal, disuruh untuk Berpikir, tidak ada sedikit pun berubah dalam alquran. Ayatnya jelas, tidak ada paksaan untuk mempercayainya,
    Alquran bukan alat untuk mencari kedudukan, pengikut, dan harta.

    Kalian, dengan berbagai cara mengajak orang masuk keagama kalian,didalam kitab kalian YESUS namanya,di blog ini kenapa menamakan nya isa almasih,

    Balas
  6. Jesus Park mengatakan

    28 Desember 2019 pada 11:43 pm

    ~
    Anonim,

    Apakah semua yang saudara katakan dapat dipertanggungjawabkan? Karena Quran tidak pernah menjelaskan seperti yang saudara jelaskan? Benarkah muslim mengikuti perintah allah islam? Menurut saudara, apakah allah islam mengharamkan zina? Apakah saudara mengikuti mu’tah, ajaran allah islam? Bagaimana saudara membuktikan bahwa muslim bahagia karena allah islam? Bagaimana saudara dapat bahagia sedangkan hati saudara membenci kami? Mohon dijelaskan.

    Bagaimana cara allah islam menunjukan jalan ke surga? Bagaimana saudara dapat mengetahui bahwa saudara akan ditunjuk jalan ke surga? Bagaimana saudara dapat menggunakan akal jika saudara dilarang banyak bertanya?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2020 pada 11:07 am

      ~
      Saudara Park,

      Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Memang pertanyaan demikian akan membantu setiap Muslim untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya. Mengabaikan pertanyaan dan tidak berani berpikir kritis akan menumpulkan kemampuan diri dan mengebiri kebenaran. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani bertanya kepada para ulama secara kritis.
      ~
      Solihin

  7. Risky7 mengatakan

    28 April 2020 pada 7:13 am

    ~
    Maaf sebelumnya. Jika memang Isa Al-Masih/Yesus dalam umat Kristen meyakini sebagai Tuhan yang patut disembah dan berkuasa, bukan? Tapi saya ingin menanyakan apakah benar? Dikatakan di Yohanes 5:30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia (Bapa/allah-nya) yang mengutus Aku.”

    Itu Yesus sendiri yang berbicara bahwa Yesus tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri kecuali diberi kekuatan oleh Allahnya. Dan dia hanyalah seorang utusan (nabi).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      29 April 2020 pada 2:23 pm

      ~
      Saudara Risky,

      Kami senang saudara mengutip ayat Injil tersebut. Namun, sayang sekali saudara tidak membaca dengan cermat dan teliti. Bukankah ayat itu menegaskan bahwa Isa Al-Masih akan menghakimi setiap orang, termasuk saudara? Itu sebabnya, Isa Al-Masih menyatakan bahwa penghakiman Isa Al-Masih adil karena Dia akan mendengar dari Bapa. Dengan demikian, makna kata tidak dapat berbuat apa-apa bukan berarti Isa Al-Masih tidak mampu, melainkan kesaksian Bapa akan memengaruhi penghakiman Isa Al-Masih.

      Oh ya, bila Isa Al-Masih yang akan menghakimi saudara, maka ini akan menyulitkan saudara di akhirat nanti. Kalau boleh tahu, apa Allah SWT mampu untuk membebaskan saudara dari penghakiman Isa Al-Masih? Bukankah seharusnya Allah SWT menunjukkan jalan kepada saudara? Mengapa Allah SWT tidak menunjukkan jalan hingga saat ini?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 12 13 14

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Punya Hutang Puasa Ramadhan? Ini Cara Lunasinya!
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Injil: Isa Al-Masih Anak Manusia, Isa Al-Masih Bukan Tuhan?
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal

Artikel Yang Terhubung

  • Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya…
  • Kunci Muslim Mendapatkan Ketenangan Hati di Dunia…
  • Alasan Para Muslim Mengikut Isa Al-Masih
  • Keselamatan Dalam Islam Dan Kristen
  • Timbangan "Mizan" Islam Dan Penebusan Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami