“Insya Allah Bila Allah Mengijinkan!” Kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Umat Muslim sering sekali mengucapkannya. Benarkah tidak ada jaminan ke surga untuk mereka?
Ungkapan di atas secara tidak langsung menyatakan tidak ada jaminan untuk masuk sorga. Semua adalah takdir Allah. Sekalipun dalam prakteknya umat beragama dituntut agar taat pada Allah serta melakukan perbuatan baik. Namun, tetap saja tidak ada jaminan ke surga. Semua hanya “mudah-mudahan.”
Benarkah Pahala adalah Tiket Sebagai Jaminan ke Surga?
Perbuatan baik dapat dijadikan penjamin untuk menikmati surga. Setidaknya inilah yang dikatakan dalam Al-Quran, “. . . Dia [Allah] memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)” (Qs 53:31). Perbuatan baik dipandang sebagai jalan menuju surga. Harapannya, membuat seimbang neraca di hari penghakiman.
Bagaimana Muhammad memberi jawaban terhadap ayat di atas? “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya ‘Ya Rasullah, tidak juga engkau?’ Rasullulah berkata: ‘Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya’” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
Bila Al-Quran dan Nabi Islam tidak dapat memberikan jawaban akan surga, lalu bagaimana cara menuju ke surga? Jelas sorga adalah tujuan akhir manusia beragama, bukan? “Tunjukilah kami jalan yang lurus!” bukankah ini yang selalu diserukan umat Muslim?
Al-Quran Mengakui Mukmin Harus Mengimani Kitab Taurat dan Injil
Ketika dalam doa-doa kita selalu menyerukan agar diberi petunjuk menuju jalan yang lurus, mengapa kita masih ragu-ragu? Al-Quran memberikan jawaban atas sebuah teka-teki ini, sebab jalan lurus itu telah ditunjukkan dalam Kitab Allah. Al-Quran berkata seharusnya kita mengikuti jalan Kitab Allah dan tidak mengikuti jalan-jalan lain agar tidak tersesat.
Bahkan Kitab Allah (Alkitab) diberikan sebagai kitab penyempurna. Ia menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat. Agar manusia dapat beriman dan bertakwa kepada Allah. Setidaknya inilah yang terdapat dalam Qs 6:153-154.
Mengikuti Apa yang Dikatakan Al-Quran
Untuk mengetahui jalan menuju surga, sebaiknya kita mengikuti apa yang telah disarankan Al-Quran dalam Qs 6:153-154, bahwa hanya dalam Kitab Suci Taurat, Zabur dan Injil ada jalan menuju surga.
Sangat benar apa yang dikatakan Al-Quran bahwa Kitab Allah memberikan jawaban atas pergulatan yang dialami manusia. Jika Anda hendak mendapat jaminan ke surga tentu harus mengetahui Sang pemilik surga itu, bukan?
Isa Al-Masih bersabda, “ Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Bahkan Isa Al-Masih adalah jalan menuju kehidupan kekal, seperti yang pernah Ia katakan “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dengan demikian dapatkah amal ibadah dijadikan tiket menuju sorga? Inilah yang seharusnya menjadi pemikiran bagi umat Muslim. Jika saudara hendak memperoleh jaminan ke surga yang kekal, hiduplah dalam jalan keselamatan bersama Isa Al-Masih. Ini adalah jawaban mutlak. Anda harus membuktikannya!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, bukti apakah bahwa Al-Quran memberikan jaminan kepastian masuk sorga?
- Jika perbuatan baik tidak dapat memberikan jaminan ke sorga, lalu bagaimana saudara mengambil langkah ke depan?
- Menurut saudara, mengapa orang beragama mau beramal terus dan masih hidup ragu-ragu mengenai keselamatan kekal?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Cara Dan Syarat Menjadi Layak Masuk Surga
- Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
- Apakah Al-Quran Mencatat Ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin?
- Kaitan Makna Isra Miraj, Kenaikan Isa Al-Masih Dan Jaminan Sorga
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Saya mau bertanya ke Muslim yang bergabung di website ini. Dari ayat di atas, kenapa ada yang tidak relevan antara ayat Al-Quran dengan hadist? Di ayat Al-Quran menyatakan perbuatan baik bisa menyelamat kan manusia. Sedangkan di hadist, keselamatan manusia mutlak karena rahmat dan karunia Allah.
Pertanyaan ku bagi Muslim, keselamatan itu bergantung dari perbuatan baik atau mutlak karena rahmat dan karunia Allah?
~
Salam Sdr. Katolik Sejati,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pertanyaan saudara. Kiranya umat uslim dapat merenungkannya dan membuktikan hidup dalam terang Isa Al-Masih. Tuhan memberkati.
~
Salma
*****
Staf Isa dan Islam,
1. “Orang-orang yang beriman (Islam) dan mengerjakan amalan shaleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (Qs An-Nisa’ 122)
2. Beriman dan beramal shaleh adalah kunci untuk masuk surga.
“kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,” (Qs. Maryam : 60)
3. Siapa yang ragu-ragu? Bukan ragu, akan tetapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita tetap beriman sampai akhir hayat.
*****
Terimakasih Sdr. Johan untuk jawaban yang sudah saudara berikan. Sedikit tanggapan dari kami:
1. Orang beriman dan beramal soleh pasti ada dosa, bukan? Nah, bagaimana Al-Quran menyikapi tentang dosa-dosa tersebut? Sebab tidak mungkin orang yang masih ada dosa bisa masuk sorga, bukan?
2. Apakah beriman dan beramal soleh cukup mengatasi dosa seseorang? Bagaimana dengan orang miskin yang tidak punya apa-apa untuk beramal, apakah dia tidak layak masuk sorga? Bila demikian, , apakah sorga hanya untuk orang kaya?
3. Sdr. Johan, “tidak yakin” sama saja dengan “ragu-ragu.” Nah, bila saudara tidak yakin iman akan menyelamat, lalu apakah pegangan saudara untuk di akhirat nanti?
Sdr. Johan, bila ada yang sudah pasti dan memberi jaminan, mengapa harus mengeraskan hati untuk mengikuti yang tidak pasti?
Renungkanlah ayat ini, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).
~
Saodah
~
Menurut saya Al-Quran tidak memberi kepastian masuk sorga.
Alasannya:
Menyuruh umatnya berjuang sendiri mengerjakan amal masing-masing dengan iming-iming pahala.
Setiap mengerjakan segala sesuatu ada besaran pahala dan besaran faktor yang mengurangi pahala.
Alloh seperti ahli dagang dan hanya bertugas membuat aturan/ hukum dagang dengan mencatat neraca laba dan rugi dari usaha dagang umatnya masing-masing. Dan di akhir dagang ada timbangan mana yang berat, apakah laba atau merugi. Tidak ada niat si Alloh untuk menghancurkan kuasa yang menyebabkan umatnya merugi.
Dengan sistem hitungan dagang seperti ini, maka akan muncul prinsip ekonomi dalam Al-Quran. Ada pekerjaan yang tinggi upahnya seperti jihad dan ritual ke liling kiblat, ada yang sedikit upahnya dan ada yang balik modal, serta ada faktor penyebab merugi.
Yehezkiel 28:16. Dagang pemaksaan kehendak.
Yehezkiel 28:18. Dagang curang.
~
Salam Sdr. Ben Jo,
Terimakasih untuk pemaparan saudara yang begitu baik. Kiranya iman saudara kepada Isa Al-Masih semakin hari semakin bertumbuh. Jika saudara hendak mempelajari tentang Isa Al-Masih lebih dalam lagi, kami memeprsilakan saudara mengunjungi link kami di http://tinyurl.com/ob8ruo4. Terimakasih.
~
Salma
~
To: Johan,
Coba anda perhatikan (Qs An-Nisa’ 122) dan (Qs. Maryam : 60) yang menjadi andalan anda. Tidak ada “kepastian” masuk surga. Yang ada baru “akan” masuk surga. Walaupun untuk orang beriman sekalipun.
Kenapa alloh swt hanya bisa mengatakan “akan” masuk surga? Karena Muslim lebih pasti ke neraka karena dosa; “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81)
Adakah Muslim yang tidak berbuat dosa di dunia ini? Tidak ada. Adakah pengampunan dosa bagi Muslim? Tidak ada. Kenapa? Karena Alloh swt tidak mampu mengampuni dosa. Tidak ada 1 ayatpun dalam Al-Quran yang mengatakan dosa sudah diampuni.
Itulah sebabnya Alloh swt lebih bisa memastikan Muslim ke neraka dari pada ke surga.
~
Salam Sdr. Bert,
Benar sekali, bahwa hanya Isa Al-Masih lah satu-satunya jalan menuju sorga. Tidak ada yang lain. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Salma
~
Kasihan sekali saudara-saudaraku yang Islam, tidak mampu memberikan jawaban atas pernyataan-pertanyaan di atas. Apakah tidak yakin dengan agamanya?
Sekedar saran, lebih baik menerima Yesus dalam hidup. Niscaya hidupmu akan diubahkan, diberkati dan pasti masuk sorga. Amien.
~
Saudara Malh,
Terimakasih untuk komentar saudara di atas. Sebagai orang yang sudah menerima kebenaran dalam Yesus Kristus, tentu kita tidak cukup berpangku tangan. Adalah tugas kita sebagai umat percaya membagikan Kabar Kesukaan tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya. Kita dapat melakukannya lewat doa, ataupun memberitakan langsung kepada mereka.
Sebab demikianlah yang disampaikan Yesus sebelum Dia naik ke sorga, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 28:19-20)
~
Saodah
*****
Saudaraku Muslim yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Umat Muslim mengatakan orang yang beriman dan beramal shaleh adalah kunci untuk masuk surga. Kalau begitu, bolehkah saudara jelaskan satuan/standar amal baik dan soleh seperti apakah yang “lulus” masuk sorga?
Bila tidak ada satuan/standar, bagaimana mungkin umat tahu sudah “pantas/lulus” masuk atau masih kurang amal solehnya.
Atau malah memakai standar personal/individu? Jadi masing-masing individu “merasa lulus” tergantung diri sendiri. Mohon penjelasannya saudaraku.
~
Salam Sdr. Aboebakarabu,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Kiranya iman sauara terus bertumbuh dalam Isa AL-Masih. Sebab hanya Isa Al-Masih yang mampu memberikan jaminan keselamatan. Tuhan memberkati.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
~
Salma
~
Aboebakarbu,
Pertanyaan yang bagus. Sayang sekali saya tidak bisa menuliskan semuanya di sini. Semoga ayat ini bisa menjawab pertanyaan anda.
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (Qs. 2:177)
Jika masih kurang silakan baca surah Al-Furqaan 63-76.
~
Sdr. Johan, terimakasih untuk jawabannya.
Sayangnya, ayat tersebut tidak menjawab pertanyaan dari Sdr. Aboebakarabu. Yang dia tanyakan adalah “standar/satuan” dimana seseorang sudah dinyatakan “lulus” masuk sorga.
Sedangkan yang Sdr. Johan tulis adalah ayat yang menjelaskan apa yang harus dilakukan.
Saya sederhanakan bahasanya: Harus berapakalikah saya melakukan semua yang ditulis pada ayat di atas, agar saya dapat dinyatakan “lulus” masuk sorga?
Silakan Sdr. Johan memberi penjelasan yang singkat dan jelas, agar kolomnya cukup. Terimakasih.
~
Saodah
~
To: Johan,
Qs 7:42 baru sekedar janji. Persoalannya, apakah anda orang yang tidak berdosa sehingga bisa luput dari ayat “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81)?
Al-Quran tidak pernah menuliskan alloh sudah mengampuni dosa sebagai wujud alloh mampu mengampuni dosa. Artinya, sampai sekarang belum pernah ada orang yang sudah diampuni dosanya.
Bandingkan dengan ayat ini, “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Lukas 5:20)
~
Salam Sdr. Bert,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Kiranya bermanfaat bagi para pembaca. Tuhan memberkati.
~
Salma
~
Saudaraku Johan yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Jawaban anda tidak mendetail dan normatif. Yang saya maksud adalah: Berapa harta nominal yang saudara persembahkan untuk orang miskin, yatim piatu? Berapa banyak (frekuensi) anda menolong orang? Berapa kali anda harus shalat? Berapa kali boleh bolong-bolong? Berapa kali anda harus menepati janji? Berapa kali boleh ingkar? Dan lain-lain.
Mustahil buat manusia termasuk anda dapat melaksanakan yang anda sebutkan sebelumnya. Karena semua manusia pasti berdosa.
Saya mohon jawaban saudara lebih mendetail ke ukuran satuan/standar sesuai pertanyaan saya di atas. Semoga anda paham yang saya maksud. Mohon pencerahannya saudaraku.
~
Salam Sdr. Aboebakarabu,
Hanya Allah yang dapat menjadim seseorang menikmati sorga. Sebab amal ibadah tidak mampu menjaminya.
~
Salma
~
Insya Allah menunjukkan kerendahan hati seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan Allah
Jaminan keselamatan dalam Islam:
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
~
Menurut Sdr. Alfian, jaminan keselamatan dalam Islam adalah: soleh, mengerjakan amalan, dan beribadah.
Pertanyaan saya, dan mohon Sdr. Alfian berkenan memberi penjelasan:
1. Setahu saya, Allah tidak berkenan ada dosa masuk ke sorga-Nya. Nah, apakah dengan beramal dan beribadah dapat menjamin saya bersih dari dosa? Bagaimana caranya agar saya yakin bahwa dosa-dosa saya itu sudah diampuni?
2. Bila saya orang tidak mampu sehingga tidak dapat beramal, bagaimana nasib saya di akhirat kelak? Apakah saya akan masuk neraka karena tidak pernah beramal?
3. Bagaimana tanggapan Sdr. Alfian akan ayat ini: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Saodah
~
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Umat Kristen menyakini bahwa hidup di dunia adalah anugerah sukacita atas keselamatan dari Tuhan. Karena dosa kita manusia sudah ditebus mendapat upah besar di sorga apabila percaya Kepada-NYA.
Perbuatan baik; amal sholeh adalah kewajiban dan suatu bentuk sukacita akan keselamatan dari Tuhan. Bukan mengharap imbalan/pahala. Karena keselamatan itu bukan hasil usaha, akan tetapi kasih karunia.
Perhatikan ayat berikut ini: (Efesus 2:8-9) “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
~
Salam Sdr. Aboebakarabu,
Kami menyampaikan terimakasih kepada saudara karena telah aktif terlibat dalam diskusi di web ini. Kiranya apa yang di diskusikan di web ini dapat menambah dan membuka wawasan bagi semua pengunjung. Terimakasih.
~
Salma
~
To: Libertus,
Kalau jawaban jelas yang “mengambang” bagi saya mesih belum jelas. Silahkan anda tanggapi dulu postingan saya, baru kita bahas, apa yang menjadi bahasan anda, Ok!
To: Alfian,
Itu baru masih kemungkinan, karena masih “kelak akan.” Kenapa tidak tertulis “pasti?” Sehingga bisa dipastikan kalau orang-orang beriman dan mengerjakan amalan saleh pasti masuk surga. Ini masih menunjukkan belum tentu masuk surga! Kalau masih belum tentu, itu artinya belum ada jaminan.
Kenapa anda tidak melanjutkannya ke Wahyu 7:9-17? Padahal itu jawaban dari pertanyaan anda.
~
Salam Sdr. Bert,
Kiranya diskusi dalam web ini dapat membuka wawasan bagi kita semua. tuhan memberkati. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang” (Injil, Surat Kolose 4:6).
~
Salma
~
Bert
Janji Allah adalah benar, dan Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.
Tentu saja jika seseorang melakukan dosa harus bertaubat sebelum ajal menjemputnya. Allah Maha pengampun, Allah mengampuni dosa hamba-Nya yang mau bertaubat.
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Qs. 3:135-136)
Jadi, jika orang yang berdosa tidak bersegera bertaubat sampai akhir hayatnya, maka dia diliputi dosanya sampai hari kiamat kelak.
~
Saudara Johan, dapatkah saudara menjelaskan apa definisi “bertobat” menurut ajaran Islam?
Seorang Muslim di forum ini menjelaskan, bertobat adalah meminta ampunan atas dosa yang dilakukan, dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Masalahnya, terdapat begitu banyak dosa-dosa di dunia ini yang menghantui manusia. Juga, iblis tidak akan pernah tinggal diam dari menggoda manusia untuk berbuat dosa. Bila demikian adanya, apakah manusia dengan usahanya sendiri dapat menjaga diri dari dosa-dosa tersebut?
Ingat, iblis punya seribu satu cara membuat anda berdosa. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (Injil, Surat 1 Petrus 5:8)
Nah, bagaimana pandangan Sdr. Johan akan hal ini?
~
Saodah
~
Katolik Sejati,
Maksud dari hadist diatas adalah jelas karena rahmat Allah, tapi rahmat Allah yang dimaksud adalah selalu melakukan perbuatan baik (itulah ciri orang yang dirahmati Allah) karena hukum Islam saling bergantung satu sama lain, maksudnya saling menjelaskan. Jadi maksud hadist diatas sudah jelas orang yang baik sewaktu-waktu bisa menjadi jahat ketika mati dan masuk neraka dan orang yang jahat sewaktu-waktu bisa jadi baik ketika mati dan masuk surga.
Jadi jangan sekali-sekali berencana berbuat jahat satu kalipun karena mungkin saja saat itu kamu dimatikan (dicabut rohnya).
~
Saudara newcomer,
Pada kenyataannya tidak ada satupun seorang Islam bisa menjamin dirinya dalam satu hari saja tidak berbuat jahat atau perbuatan dosa. Jangan lupa bahwa yang dimaksud perbuatan jahat bukan hanya merampok, membunuh, memperkosa tetapi juga ketika seseorang tahu itu adalah perbuatan baik namun tidak dilakukan maka itupun adalah dosa atau sikap yang dibenci Allah.
Biasanya jika bicara tentang dosa umat Islam akan berpikir tentang timbangan amal dan dosa. Namun, sampai uzur sekalipun seorang muslim yang jujur akan mengakui bahwa ia tidak tahu seberapa banyak amal yang dibutuhkan supaya melebihi berat dosa. Kemudian semakin dipersulit lagi ketika umat Islam diperhadapkan dengan suatu jembatan yang setipis rambut. Sesuatu hal yang mustahil melewati jembatan seperti itu.
Sebenarnya Firman Allah sudah menjelaskan bahwa tidak mungkinlah amal kita membersihkan dosa-dosa kita. Maka Allah menyediakan suatu korban besar, yaitu korban Isa Al-Masih. Percayalah akan pengorbanan ini maka rahmat dan belas kasihan Allah bagi saudara.
~
Noni
~
Saya pendatang baru disini. Kalau ada waktu Insya Allah saya akan menjelaskan kekeliruan-kekeliruan yang diutarakan Isa dan Islam. Sekalian mau melancarkan hapalan kandungan Al-Quran dan hadist he he he.
~
Saudara Newcomer,
Terimakasih atas kunjungan saudara ke situs ini dan kami sangat berterimakasih banyak atas niat saudara memberikan sumbangan pemikiran untuk menjelaskan “kekeliruan-kekeliruan” kami. Berharap dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Kami menyadari bahwa pengetahuan kami memiliki keterbatasan yang amat sangat. Tetapi kami bersyukur sebab Tuhan memberikan kami pertolongan supaya apa yang kami sampaikan adalah kebenaran dari Tuhan.
~
Noni
~
To: Johan,
Kenapa alloh tidak langsung mengampuni dosa? Kenapa untuk Muslim justru allohnya pakai “janji mengampuni dosa”? Padahal pengampunan dosa sudah berlaku jauh sebelum Islam ada.
Lukas 5:20 “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.”
Apakah ini menunjukkan Allah di Injil berbeda dengan alloh di Islam yang baru bisa memberikan janji?
Ayo Anda pilih mana, janji atau bukti?
~
Salam Sdr. Bert,
Terimakaih untuk keterlibatan saudara dalam berdialog di situs ini. Kiranya saudara dapat memberikan penjelasan seputar topik di atas, atau memberikan penjelasan perihal pertanyaan di atas.
1. Menurut saudara, bukti apakah bahwa Al-Quran memberikan jaminan kepastian masuk sorga?
2. Jika perbuatan baik tidak dapat memberikan jaminan ke sorga, lalu bagaimana saudara mengambil langkah ke depan?
3. Menurut saudara, mengapa orang beragama mau beramal terus dan masih hidup ragu-ragu mengenai keselamatan kekal?
Kami mengucapkan terimakasih atas kerjawamanya.
~
Salma
~
Saudaraku Muhammad Isa yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dari jawaban anda yang begitu panjang, tanpa anda sadari bahwa sedari awal memang tidak mampu menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan teman umat Kristen. Terbukti dari jawaban anda awalnya mengatakan melalui amal perbuatan dan sholeh-lah jalan menuju sorga, dan sekarang saudara menyanggahnya menjadi kasih sayang.
Pertanyaan saya adalah: Kenapa tiba-tiba anda berubah “keyakinan” dari amal ibadah menjadi kasih sayang?
Maaf, apakah kitab suci/hadist anda berbeda? Mohon pencerahannya saudaraku.
Saudara Johan yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Bagaimana saudaraku? Apakah anda sudah membaca pertanyaan saya di atas yang begitu sederhana itu?
Saya rindu jawaban dari saudara. Trima kasih.
~
Salam Sdr. Aboebakarabu,
Kiranya diskusi ini semakin menarik, hanya saja kami berharap silakan menggunakan bahasa yang santun dan baik. Terimakasih.
~
Salma
~
To: Aboebakarabu,
Bukan saya tidak menjawab, hanya saja anda yang tidak membuka pemikiran anda, anda tidak bisa menerima kebenaran karena hati anda telah terkunci. Seharusnya anda belajar dari umat Muslim yang berani masuk ke kandang kalian (read: web ini) guna saling sharing tentang kebenaran.
Justru saya perhatikan jawaban saudara dalam menanggapi comment dari saudara yang Muslim, selalu saja berdalih entah itu “anda tidak menjawab pertanyaan”, “berbelit-belit “, dsb. Coba buka hati anda, dan cari tanggapan/respond yang lain untuk membalas testimoni dari kami yang Muslim, jangan hanya sekedar berdalih.
Al-Quran: Firman Allah SWT
As-Sunah (Hadist): Kumpulan sabda Rasulullah. Sebelum Rasulullah wafat, beliau berkata bahwa Al-Qur’an dan As-Sunah merupakan warisan yang diberikan beliau kepada umatnya. Barang siapa berpegang kepada keduanya, niscaya dia tidak akan tersesat di dunia ini.
Terimakasih.
~
Saudara Muhammad Isa,
Maaf, darimana saudara tahu bahwa Sdr. Aboebakarabu atau teman-teman Kristen lain tidak membuka pikiran mereka, sedangkan saudara sendiri belum menjawab pertanyaan yang kami dan Sdr. Aboebakarabu ajukan?
Saudara tinggal menjelaskan secara singkat dan jelas, apakah hanya beramal soleh sudah cukup menjamin seseorang masuk sorga? Dan bila menurut saudara cukup, bagaimana dengan dosa-dosa yang dilakukan?
Pertanyaannya cukup sederhana bukan? Jadi, kiranya saudara pun dapat memberi penjelasan yang sederhana dan tidak perlu bertele-tele hingga menggunakan beberapa kolom dan melanggar aturan yang sudah dibuat. Terimakasih!
~
Saodah
~
Saudaraku Muhammad Isa yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Anda belum menjawab pertanyaan saya. Kenapa “keyakinan” anda tiba-tiba berubah? Apakah Kitab suci dan hadist yang anda pegang berbeda dengan ustadz yang di tv swasta tersebut?
Saya yakin, saya dan anda tidak sengaja diundang ke web ini sebelumnya, ini hanya faktor kebetulan saja. Dan sudah sewajarnya kita bertukar pikiran web ini, dan tidak perlu anda membuat tandingan dengan mencantumkan hyperlink seperti yang anda inginkan.
Toh kalaupun ada jawaban yang tidak berkenan menurut saudara, saudara boleh meyanggahnya tentu dengan alasan dan aturan di web ini. Saya rasa sebelumnya admin sudah ada pemberitahuan akan hal ini.
Mohon dijawab pertanyaan saya saudaraku. Terima Kasih
~
Bert
Janji yang saya maksud pada komentar sebelumnya adalah surga. Allah akan memberi ampunan jika si pendosa mau bertaubat. Contohnya saja nabi Adam bertaubat.
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (Qs 2:37)
Nabi Musa bertaubat. Musa mendoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 28:16)
Jadi semua tergantung si pelaku, mau bertaubat atau tidak.
~
Dari penjelasan Sdr. Johan di atas, seseorang yang mau bertobat, Tuhan pasti mengampuni dosanya.
Seperti pertanyaan kami sebelumnya untuk saudara dan belum dijawab. Menurut Sdr. Johan, apakah definisi “bertobat” menurut ajaran Islam?
Kiranya saudara tidak keberatan untuk memberi jawaban.
~
Saodah