1. Mencari Jalan Lurus
2. Percaya Akan Sifat Allah Ar-Rahmani Ar-Rahim (Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
Orang yang merindukan keselamatan perlu mengenal Allah. Ia adalah Sang Maha Pemurah dan Pemberi Rahmat. Allah mau menolong manusia yang berdosa. Memang manusia tidak mampu selamat dari dirinya sendiri. Manusia membutuhkan rahmat Allah. “Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga dan menyelamatkan dari neraka…kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817). Karena Itu Allah menyatakan rahmat-Nya melalui Isa. “…Kami menjadikannya [Isa Al-Masih] sebagai suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami…” (Qs 19:21). Memang Isa Al-Masih adalah pernyataan rahmat Allah. Melalui-Nya manusia memperoleh selamat. “…Dia [Isa Al-Masih] telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya…” (Injil, Titus 3:5). Jadi, sifat Maha Pemurah dan Penuh Rahmat Allah, dinyatakan melalui Isa Al-Masih.3. Memperhatikan Isi Injil
4. Mengetahui Pribadi Isa Al-Masih
Mengapa perlu mengenal Isa dan bukan nabi lainnya? Al-Quran maupun Injil menyatakan Isa sangat istimewa. Ia berbeda dari manusia lainnya. Beberapa contoh keistimewaan Isa adalah:- Isa satu-satunya yang lahir dari perawan (Qs 19:20 – Injil, Matius 1:18).
- Isa adalah Ruh dan Kalimatullah (Qs 21:91, Qs 4:171 – Injil, Lukas 1:35).
- Isa satu-satunya orang yang suci (Qs 19:19 – Injil, 1 Petrus 2:22).
- Isa membuat banyak mukjizat bahkan membangkitkan orang mati (Qs 3:49 – Injil, Matius 11:5).
- Isa sekarang berada di surga (Qs 3:55 – Injil, Kisah Para Rasul 1:9-11).
- Isa mengetahui hari kiamat dan menjadi hakim adil (Qs 43:61 – Injil, 2 Korintus 5:10).
5. Mengerti Arti Pengorbanan Anak Ibrahim
6. Berdoa Menyerahkan Diri Kepada Isa
Doa Keselamatan
Tuhan, saya datang dengan kerendahan hati ke hadapan-Mu. Saya mengakui segala dosa yang telah saya lakukan selama ini. Ampuni saya ya Tuhan. Bersihkan hati dan pikiran saya dari segala dosa. Saya percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya. Karena Isa Al-Masih telah mati di kayu salib ganti saya. Saat ini juga saya mengundang Isa Al-Masih untuk masuk dalam hati saya. Supaya hati saya diperbaharui. Saya bersyukur dan berterima kasih karena saya beroleh Anugerah keselamatan. Saya bersyukur karena memiliki Juruselamat yaitu Isa Al-Masih. Ia memberikan jaminan pasti hidup kekal di surga.Amin.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “6 Langkah Keselamatan dalam Al-Quran Wajib Diketahui Muslim!”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:- Keselamatan Dalam Islam Dan Kristen
- “Paspor” Menuju Surga Dalam Injil dan Al-Quran
- Allah Memberi Petunjuk Kepastian Surga, Sudahkah Anda Mendapatkannya?
- Jalan Ilahi Menuju Ke Surga
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:- Setelah Saudara mengetahui 6 point petunjuk tentang keselamatan dalam Al-Quran dan Injil, langkah apa yang saudara akan lakukan? Jelaskan!
- Menurut Saudara, apakah dapat ke surga jika seseorang tidak mengikuti petunjuk Allah? Mohon penjelasannya.
- Bagaimana pandangan Saudara tentang Isa Al-Masih setelah membaca artikel ini?
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718
*
Kalau Tuhan yang menguasai alam semesta itu mati, di mana kuasa-Nya? Karena hanya Allah yang memberikan kehidupan dan kematian kepada seluruh makhluk.
Bila Tuhan kemudian hidup kembali, siapa yang memberi / menjadikan-Nya hidup dan bagaimana caranya? Apakah seperti awal penciptaan dahulu, yakni dengan tiupan?
~
Saudara Husen,
Allah adalah Maha Kuasa. Tidak ada yang dapat membatasi-Nya! Termasuk menjelma menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih, dan karena kasih-Nya bagi manusia, rela mati di kayu salib. Siapakah yang dapat melarang-Nya? Orang kuat selalu bisa merendahkan diri pada yang lemah jika dia mau.
Yang disalib adalah Allah dalam tubuh manusia. Allah sendiri tidak disalib. Ingat, Al-Masih adalah Isa putra Maryam. Juga Kalimat Allah yang kekal adanya.
Kebangkitan Isa Al-Masih dari antara orang mati, adalah tanda bahwa maut tidak berkuasa atas nyawa-Nya.
“Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:17-18)
~
JG/CA/SO
*
Tuhan disalib? Mungkinkah Tuhan mati?
~
Injil Allah dengan jelas, mengatakan bahwa Isa Al-Masih yang juga disebut Kalimat Allah disalib sampai mati: Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak mereka menyalibkan Yesus (Isa Al-Masih) di situ . . . .“ (Injil, Lukas 23:33).
Siapakah Isa Al-Masih yang tersalib? Rasul Petrus yang paling dekat dengan Isa Al-Masih diberi ayat dari Allah sebagai berikut: Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. (Injil, II Petrus 3:18). Jelas bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Perlu diingat Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Dengan demikian Isa Al-Masih adalah sekaligus manusia dan juga Ilahi. Jelas hanya tubuh manusia-Nya saja yang mati. Tuhan yang Ilahi tidak mati.
Yang terpenting adalah mengapa Isa mati tersalib? Perhatikanlah bahwa “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran…” (Injil, I Petrus 2:24).
~
JG
*
1. Bukankah yang dipertanyakan itu adalah jasad manusia-Nya? Karena kita tahu kalau Tuhan itu tak akan sudi untuk mati.
2. Kalau memang ‘Kalimat Allah’ / Yesus disalib untuk menebus dosa umat, kenapa umat-Nya takut berbuat dosa?
~
Alkitab menjelaskan bahwa Kalimat Allah menjelma menjadi manusia, dan dikenal sebagai Isa Al-Masih. Yang mati tersalib ialah jasad manusia-Nya. Jelas bahwa Allah tidak dapat mati.
Hanya orang yang menerima keselamatan yang disediakan oleh Isa Al-Masih melalui penyaliban-Nya, adalah pengikut-Nya. Semua orang Kristen lain hanya mengikuti agama Kristen tetapi bukan pengikut Isa Al-Masih.
Orang-orang yang sungguh menjadi pengikut Isa Al-Masih menghindari berbuat dosa, karena kasihnya bagi Allah. Mereka sudah pasti akan masuk sorga. Tetapi karena mereka sudah menerima hadiah keselamatan, mereka bertujuan untuk hidup berkenan kepada Allah. Karena kasih mereka bagi Allah, mereka menjauhkan diri dari berbuat dosa. Namun sebagai manusia mereka juga terkadang dapat gagal.
Mungkin ilustrasi berikut dapat membantu saudara untuk mengerti bagaimana Allah begitu mengasihi manusia bahkan rela mati. Silakan klik pada url ini: http://tinyurl.com/bs7u2q6.
~
JG/SO
*
1) Untuk apa Tuhan menjelma menjadi manusia padahal Dia Maha Kuasa untuk berbuat sekehendak-Nya?
2) Bagaimana Tuhan yang bahkan tidak mampu menyelamatkan diri-Nya sendiri dari mati tersalib, mampu menyelamatkan manusia?
3) Umat Islam memuliakan semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah mulai dari Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, sampai Nabi terakhir Muhammad. Kami tidak membeda-bedakan satu dengan lainnya. Yang dimuliakan oleh Islam adalah Nabi-Nya, Isa Al-Masih dalam kapasitasnya sebagai Rasul Allah, bukan sebagai Yesus.
~
1) Karena Allah Maha Suci, hanya orang yang dosanya sudah dihukum-lah yang diperbolehkan masuk sorga. Allah tidak dengan begitu saja mengampuni dosa karena Ia adalah Allah yang adil dan suci. Setiap dosa harus dihukum. Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia untuk dihukum ganti manusia supaya kita diperbolehkan masuk sorga.
2) Isa Al-Masih dengan gampang dapat menyelamatkan diri-Nya dari salib. Tetapi dengan rela, Ia menerima hukuman salib supaya dapat dihukum karena dosa-dosa kita. Karena kasih-Nya, Ia rela menderita ganti kita. Dia tidak memakai kuasa-Nya untuk menyelamatkan diri-Nya dari penderitaan salib.
3) Kami sadar bahwa orang Islam menerima Isa Al-Masih sebagai Nabi. Namun sudah jelas Ia bukan hanya sekedar Nabi tetapi Juruselamat Dunia. Ia jauh lebih mulia dibandingkan dengan semua Nabi yang lain. Hanya Isa Al-Masih yang dikatakan terkemuka oleh Allah, di sorga dan di bumi (Qs 3:45).
~
JG
*
Aku senang dengan adanya situs ini yang menambah keyakinan dan imanku kepada Kristus, Allah yang hidup. Berbahagialah mereka yang mendengar. Amen.
*
Dan kalau disebutkan nama anggota keluarga yang berkurban, maka itu hanya sebagai niat saja, misalnya: “Saya, Baim, adik, kakek, dan lain-lain… menyembelih hewan ini untuk menjalankan perintah Allah.” Hanya itu saja.
Mereka melakukannya karena itu ibadah yang diperintahkan. Bukan setelah itu langsung dapat pengampunan dosa. Itu tata cara anda, jangan disamakan begitu saja.
~
Sdr. Supriy, orang di Bangladesh ini mempunyai pikiran bahwa korban mampu mengangkat dosa mereka. Saya setuju dengan pandangan Saudara, bahwa ini bukan kepercayaan Islam di negeri ini.
Dalam Taurat Musa, apabila umat Tuhan menyembelih kambing-domba, mereka selalu meletakkan tangan pada korban tersebut dan mengaku dosanya. Baru kemudian kambing-domba itu dikorbankan. Inilah dijelaskan berulang kali dalam Taurat, bukan hanya satu-dua ayat.
Oleh sebab itu, sekarang kita mengenal istilah; “kambing hitam”. Yang tidak bersalah, namun dijadikan bersalah. Ini adalah berbicara tentang Isa Al-Masih yang tidak bersalah, namun dosa kita ditanggungkan pada-Nya.
Bila orang Bangladesh berbuat demikian, maka mereka melakukan ibadat penyembelihan sesuai ajaran dalam Taurat Musa.
Dan Isa Al-Masih, dalam Injil dikatakan bahwa, Ia datang ke dalam dunia sebagai “Anak Domba Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
~
JG
*
Kalau boleh saya menanggapi saudara Supriy. Jika anda melakukan suatu hal tanpa tujuan, untuk apa hal itu dilakukan? Ibadah Idul Adha seperti yang Saudara sebut, dilakukan hanya sebagai mencontoh bentuk ketaatan Nabi Ibrahim. Untuk apa ditiru?
Dalam diri Saudara, apakah tidak timbul pertanyaan, kenapa Allah memerintahkan hal itu? Tujuannya untuk apa? Apa karena masalah ketaatan saja?
Dan untuk Ketuhanan dari Isa Al-Masih. Sebagai contoh: Seorang jenderal tidak perlu mengaku bahwa dirinya adalah jenderal. Tetapi dengan otoritas dan kuasa serta apa yang diperbuatnya, orang-orang bisa tahu bahwa dia adalah jenderal.
Demikian Isa Al-Masih, tidak perlu Dia menyebut diri-Nya adalah Tuhan. Ia dengan kuasa-Nya menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan lain-lain. Persis menggenapi tanda akan datangnya seorang Mesias yang dijanjikan seperti yang sudah dinubuatkan jauh sebelum Dia lahir. Saya rasa itu adalah bukti yang kuat dan itu juga terdapat dalam kitab Saudara.
*
Betul sekali perkataan Wepe, untuk apa kita melakukan sesuatu? Pasti ada sesuatunya kan?
Dalam ajaran Islam, manusia berbuat baik, beribadah untuk mengharap rahmat-Nya. Manusia bertobat untuk mengharap ampunan-Nya. Ketika diperintahkan Tuhannya, maka sikap kami adalah sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taati.
Sorga bagi kami adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Amal perbuatan baik, peribadatan, sedekah adalah beberapa jalannya. Neraka adalah sesuatu yang harus dihindari dengan menjauhi seluruh larangan-Nya.
~
Sdr. Supriy memberi penjelasan yang sungguh berbeda antara agama Islam dan Kristen. Dalam agama Islam, keselamatan tergantung kepada manusia, yakni dengan usaha, dengan harapan, akhirnya Allah akan menerima kita di sorga.
Namun tidak seorang Islampun yakin akan masuk sorga. Karena semua orang Islam, sama seperti setiap insan di bumi, sadar bahwa dosa mereka adalah sangat banyak. Sehingga bila ditanya mengenai masuk sorga, selalu dengan jujur menjawab, “mudah-mudahan.”
Dalam Injil dijelaskan bahwa manusia, atas usaha sendiri tidak mungkin akan menjadi cukup suci untuk masuk sorga. Manusia memerlukan Juruselamat. Isa Al-Masih disalib untuk menyelamatkan manusia yang percaya dari dosa. Isa Al-Masih berfirman: Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Injil, Markus 10:45).
~
JG
*
(1) Isa Al-Masih berfirman: Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Injil, Markus 10:45). Bukan Anak Tuhan?
(2) Kalau nyawa-Nya diberikan, siapa yang menghidupkan-Nya kembali? Apakah Allah yang lain? Berarti Ia tidak satu. Atau “I am” membagi nyawa-Nya jadi 3? Berarti jelas bukan 1. Yang satu mati, yang 2 ada. Atau yang 2 ini ikut mati bersama yang 1, karena 1 adalah 3 dan 3 adalah 1?
~
(1) Isa Al-Masih memakai beberapa titel untuk diri-Nya sendiri. Titel “anak manusia” diambil dari Kitab-Kitab Nabi, Daniel 7:13-14. Ayat itu mengatakan bahwa “seorang seperti anak manusia” akan disembah oleh segala bangsa dan kekuasaan-Nya kekal.
Semua orang Yahudi yakin bahwa dalam ayat ini, Al-Masih diberi titel “Anak Manusia.” Apabila Isa memakai titel “Anak Manusia”, maka Ia sedang menyatakan diri sebagai oknum di dalam Kitab Daniel yang akan disembah oleh semua orang di dunia.
(2) Isa Al-Masih yang menyerahkan nyawa-Nya dan Ia pula yang mengambil-Nya kembali. Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya untuk menerimanya kembali. Injil, Rasul Besar Yohanes 10:17-28, “Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.”
(3) Untuk mengerti lebih mendalam mengenai Allah Tri-Tunggal, bacalah artikel di dalam situs ini yang berhubungan dengan “Tauhid Islam dan Kristen”, di bawah bagian “Tanya Jawab.”
~
JG
*
Saudara Supriy,
Isa Al-Masih berkata bahwa banyak yang ingin datang kepada Allah, tapi sedikit yang akan sampai. Orang banyak memanggil nama Allah, tapi hatinya jauh. Saat tiba waktunya Isa Al-Masih akan memilih domba di antara kambing, gandum diantara lalang (Lihatlah Injil, Rasul Matius 25:31-46). Isa Al-Masih akan datang sebagai Hakim Yang Adil.
*
Yap! Jika kalimat di atas adalah shohih perkataan Isa bin Maryam, maka apa yang dikatakan telah menjadi sebuah kenyataan. Betapa banyak orang yg menyerukan nama-Nya, tapi mereka sangat jauh dari ajaran-Nya.
~
Sdr. Supriy, Injil tidak hanya minta agar orang mengikuti ajaran Isa Al-Masih. Injil berulang kali menekankan agar orang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Undangan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat ditujukan kepada orang Kristen keturunan, kepada orang Islam dan kepada semua orang di bumi.
Saudara salah paham karena merasa agama terdiri dari menjalankan amal dan mengikuti ajaran. Isa Al-Masih menekankan bahwa yang dikehendaki Allah adalah hubungan pribadi yang terjalin indah dengan Allah. Perhatikanlah ayat Allah sebagai berikut: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Injil, Rasul Matius 11:28-29).
Memang kita harus mengikuti ajaran Isa Al-Masih, tetapi jauh lebih penting lagi supaya kita menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi.
~
JG
*
Siapakah yg harus kami ikuti?
~
Saudara Aries, keselamatan jiwa dari api neraka tidak diterima karena kita rajin beragama. Banyak orang berpikir asal bersholat, beramal dan rajin dalam semua aktivitas agama, maka nanti mungkin akan diselamatkan. Semua agama dunia berfokus pada usaha pribadi untuk meraih hidup kekal.
Injil menjelaskan bahwa amal dan perbuatan baik manusia tidak cukup untuk menjamin hidup yang kekal. Manusia yang diikat oleh rantai-rantai dosa memerlukan Juruselamat. Kalimat Allah datang dari sorga di dalam pribadi Isa Al-Masih melalui penjelmaan. Ia hidup di antara manusia dan kemudian mati menanggung hukuman atas dosa yang telah dibuat oleh manusia dan dengan demikian menyelamatkan manusia dari neraka.
Untuk menerima keselamatan yang disediakan Isa Al-Masih, Sdr. Aries hanya perlu mengaku dosa kepada-Nya dan meminta Dia untuk masuk ke dalam hati serta menjadi Juruselamat Saudara. Ikutlah “6 Tindakan” seperti uraian di atas. Isa Al-Masih sedang menunggu dan Ia bersedia menjadi Juruselamat Saudara. “
“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
CA
*
(1) Masalahnya adalah apakah Juru Selamat itu harus diartikan sebagai Tuhan? Siapa yang mengharuskannya?
(2) Saya katakan bahwa umat Islam mengakui Isa Ibnu Maryam sebagai ‘Juru Selamat’. Ya, Dia adalah Juru Selamat! Tapi dalam konteks kenabian bukan sebagai Tuhan.
(3) Ia mengajak kita pada keselamatan dengan men-Tauhid-kan Allah, dengan memurnikan peribadatan kepada Allah. Karena Allah sajalah yang dinyatakan dengan tegas dan jelas oleh-Nya, bahwa Allah adalah Tuhan bani Israil, Tuhannya Isa dan seluruh manusia.
(4) Maaf, saya semakin bingung dengan cara berpikir anda, tapi sekaligus saya menjadi paham akan apa yang anda jadikan pegangan.
(5) Jika umat Nasrani tidak harus mengikuti ajaran Isa, maka pantaslah bila Isa bin Maryam mengeluh tentang banyaknya orang yang menyerukan-Nya, merasa dekat dengan-Nya, tapi tidak memahami ajaran-Nya. Lalu, ajaran siapakah yang kalian ikuti?
~
(1) Isa Al-Masih sendiri menekankan berulang kali bahwa Ialah Tuhan. (Injil, Yohanes 8:58, Matius 16:15-17; 26:62-64 – Istilah ‘Anak Manusia’ adalah sebutan untuk Tuhan (Kitab Nabi-Nabi, Daniel 7:13). Ia adalah yang terkemuka di dunia dan di sorga (Qs 3:45), Dia adalah pemilik sorga itu sendiri. Isa Al-Masih mencipta, Dia membangkitkan orang mati, Dia satu-satunya yang disebut berasal dari Roh Allah, satu-satunya yang akan datang nanti untuk menghakimi seisi dunia, termasuk Nabi Saudara.
(2) Jelas dari ayat di atas, bahwa walaupun Ia juga adalah seorang nabi, tetapi Ia jauh lebih daripada sekedar seorang nabi. Ia adalah Tuhan.
(3) Ia mengajak kita kepada keselamatan melalui pengorbanan diri-Nya: Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Injil, Markus 10:45)
(4) Kami bersandar pada Alkitab saja sebagai dasar kepercayaan. Jikalau Saudara mempelajari Injil dengan hati terbuka, Saudara akan melihat dasar kepercayaan umat Kristen. Selama ribuan tahun orang Kristen mendasari kenyataan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Tuhan pada Alkitab. Mungkin jikalau Saudara merasa mengerti dan juga sekaligus bingung atas perkataan kami pada Saudara, maka kami persilahkan Saudara untuk boleh membaca Al-Kitab itu sendiri.
(5) Kami berkata bahwa: Jikalau seorang ‘hanya’ mengikuti ajaran Isa Al-Masih tanpa menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi, orang itu tidak akan masuk sorga. Umat Kristen wajib dan perlu mengikuti ajaran Isa Al-Masih, tetapi langkah pertama ialah menjadi anak Allah melalui kelahiran baru (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:1-8), baru setelah itu menjalankan kehendak-Nya .
Kehendak atau ajaran Allah yang sesungguhnya adalah agar kita percaya kepada Isa Al-Masih.
Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Isa kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah (Al-Masih).” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:28-29).
~
JG/CA
*
Sebagai tambahan kepada Staff:
1. Al-Masih dalam bahasa Arab berarti Penolong / Juruselamat
2. Gelar Isa adalah Rohulullah – Qs 3:45 (Dzat / Roh Allah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Kuasa). Sedangkan Muhammad SAW disebut sebagai rasululloh = rasul Allah. Ini perbedaan kualitatif.
3.Yesus Al-Masih AS Rohulullah, bukan membawa agama, tidak meminta orang-orang Yahudi dan Islam menjadi berpindah agama memeluk Kristen tetapi mempercayai bahwa Dia adalah “Al-Masih (Penolong), Rohululloh (Roh Allah Tuhan Semesta Alam), dan disalib, bangkit menjadi “Hakim yang Adil”, Dia yang mengetahui Hari Kiamatmu (Qs 43:61).
4. Jadilah Yahudi Mukmin, Kristen Mukmin dan Islam Mukmin, yang artinya beriman dan beramal soleh.
5. Sehingga kita tidak terjebak oleh tipuan setan / iblis untuk diadu domba. Allah, Tuhan Semesta Alam, mempunyai maksud mulia agar Ahlul Kitab membaca Kitab Suci dengan berdoa mohon ampun dengan kerendahan hati agar diberikan rahmat dan hidayah keselamatan.
Bukan apa kata manusia / iblis, tetapi mencari dengan takut akan Tuhan.
~
Sdr Sonny, Isa Al-Masih adalah Rohulullah dikatakan dalam Qs 4:171.
Dengan kematian Isa Al-Masih sebagai Juruselamat manusia sebagai tebusan yang menanggung dosa manusia, kita yang percaya mendapat jaminan bahwa Allah yang Pengasih telah memberikan anugerah bahwa kita kelak akan masuk sorga.
Adalah salah besar untuk menganggap bahwa Isa Al-Masih adalah Allahnya orang Kristen saja. Isa Al-Masih datang ke dunia tidak untuk menyebarkan agama. Isa Al-Masih adalah Allah bagi semua orang yang mencari-Nya, bagi semua bangsa di seluruh penjuru dunia. Sangat tidak adil jika Isa Al-Masih mati tersalib hanya untuk menanggung dosa-dosa orang Kristen.
Terlepas dari masalah kebenaran masing-masing agama, tidak ada satu agamapun di dunia ini yang dapat menyelamatkan manusia — termasuk agama Kristen. Agama cuma usaha manusia sendiri, yang merasa sadar bahwa di luar dirinya ada Kuasa yang lebih besar. Namun agama tidak dapat menyelamatkan manusia. Manusia dapat mengenal Allah karena Allah sendiri yang telah memperkenalkan diriNya di dalam diri Isa Al-Masih.
~
SL
*
Semoga Tuhan semakin memberkati situs ini, untuk menyampaikan berita keselamatan bagi orang lain.
*
Jika Tuhan Maha Kuasa, mengapa harus datang ke dunia, menjadi manusia dan menanggung dosa manusia? Bukankah setiap orang bertanggung-jawab atas semua perbuatannya?
Di mana letak kekuasaan Tuhan, jika untuk mengampuni umat-Nya saja, Ia harus menjelma menjadi manusia?
Bukankah Allah yang Maha Kuasa tidak perlu menjelma untuk mengingatkan ciptan-Nya, karena Allah tidak membutuhkan kita, sebaliknya kitalah yang membutuhkan Allah.
~
Sdr. Ojan, justru karena Tuhan adalah Maha Kuasa, maka Ia boleh datang ke dunia dan bebas menjalankan kehendak dan rencana-Nya. Ribuan tahun sebelumnya, Allah juga pernah datang ke dunia dan berbicara berhadapan muka dengan Nabi Musa dalam wujud manusia. Surah An Nisaa 4:164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”.
Kekuasaan dan ke-Maha Luar Biasa-an Tuhan justru ditunjukkan dengan kedatangan-Nya secara langsung di antara manusia yang diciptakan-Nya. Sebagaimana kita ketahui, semua manusia telah berbuat dosa. Dan sebagai ganjarannya, maka semua manusia harus dihukum di dalam neraka. Semua dosa, kecil maupun besar, harus dihukum. Ini adalah keadilan Allah.
Namun Allah juga adalah Maha Kasih. Allah tidak menghendaki semua manusia diserahkan ke dalam neraka. Oleh sebab itu, Allah datang ke dunia di dalam diri Isa Al-Masih. Mengapa sebagai manusia? Karena manusia-lah yang berdosa dan harus dihukum.
Isa Al-Masih kemudian menanggung hukuman ganti kita yang berdosa. “Ini adalah kasih yang luar biasa dari Allah.”
Sehingga setiap manusia yang menerima pengorbanan Isa di atas kayu palang, tidak lagi dihukum.
Untuk boleh lebih mengerti tentang hal keselamatan ini, saudara kami undang untuk membaca artikel kami di: https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
CA
*
Langkah 2: Dalam doa minta Isa Al-Masih membersihkan dosa-dosa itu dari hati Saudara dengan darah-Nya yang ditumpahkan di kayu salib buat Saudara.
Apakah boleh meminta pengampunan dosa kepada Nabi Isa?
~
Ya, tentu saja kita boleh meminta pengampunan dosa kepada Isa Al-Masih. Dalam banyak kesempatan di dalam Injil, dikatakan bahwa Isa Al-Masih dapat dan Ia telah mengampuni dosa manusia. Salah satunya tercatat dalam Injil, Rasul Besar Matius 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia (Isa Al-Masih) berkuasa mengampuni dosa.
~
CA
*
Jika Isa dianggap sebagai Allah yang menjelma ke dalam tubuh manusia, mengapa ada istilah anak Allah?.
Jika ada “anak Allah” yang notabene adalah Isa itu sendiri, lalu Allah yang di Injil apakah: Isa = anak allah atau Isa = Allah?
~
Sdr. Agus, Isa Al-Masih disebut Anak Allah karena Ia dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Dia adalah Kalimat Allah dan dengan sempurna menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia. Sebagai Anak dan Kalimat Allah, Isa Al-Masih menyatakan kasih dan kesucian serta keselamatan dari Allah kepada manusia.
QS 4:171 berbunyi “Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya”.
Injil, Rasul Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.
Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat atau Firman Allah. Dengan demikian, Isa Al-Masih adalah kekal adanya, karena tidak ada masa atau waktu di mana Allah tidak berkalimat atau berfirman. Dengan kata lain, Allah tidak pernah bisu.
~
SO
*
Terima kasih saudara-saudaraku. Hendaknya kita saling mengasihi satu sama lain, supaya kita juga senantiasa menyenangkan hati Tuhan.
*
Dalam Al-Quran, Nabi Isa diangkat.
Maksud juru penyelamat adalah bahwa besok di hari akhir, Nabi Isa akan turun untuk melawan dajjal. Bahwa Nabi Isa belum meninggal sudah sangat jelas dalam Al-Quran.
Allah itu Esa, berdiri sendiri, tidak seperti manusia yang dilahirkan. Apalagi wujud seperti manusia, itu tidak mungkin.
Alasan Islam harus menghadap kiblat adalah karena Islam punya adab saat beribadah, dan juga untuk menjaga kesucian, bukan berarti Allah tidak ada di mana-mana.
~
Terima Kasih atas tanggapan yang Saudara kemukakan.
1. Adalah tidak benar bahwa Kitab Saudara mengatakan bahwa Isa Al-Masih belum meninggal. Saudara boleh membaca Qs 3:55, Qs 4:158, Qs 5:117, dan banyak ayat lainnya. Tafsiran ahli Islam mengatakan bahwa Isa telah mati (Al Tafsir al-Kabir 12:99).
2. Allah pernah menyatakan diri kepada Musa dalam rupa manusia (Qs 4:164). Allah menjelma menjadi manusia adalah hal yang mungkin dan tercatat di kitab Saudara.
3. Khusus mengenai masalah kiblat, Allah berfirman, “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (Qs 2:115)
~
CA
*
Yesus sendiri mengatakan bahwa Tuhan itu Esa, bukan tiga tapi satu. Ini kutipan dari Markus. Yesus hanya seorang GURU bagi orang yahudi.
12:18 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?”
12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”
~
Benar sekali Saudara Rosa, Allah itu Esa. Kami pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyangkali ke-esa-an Allah.
Kami percaya bahwa Allah itu Esa (echad), dan bukan Allah yang tunggal (yachid).
Kami mengundang Saudara untuk boleh mempelajari bahasa Semitik, yang menjadi akar bahasa-bahasa di Timur Tengah.
– Echad (altogether, united) berarti ‘satu’ yang adalah kesatuan yang tak terpisahkan.
– Yachid berarti tunggal, atau satu secara mutlak.
Kita mempercayai Allah yang Esa, bukan Allah yang tunggal.
~
CA
*
Untuk mendapat kerajaan Allah, ternyata kita harus merelakan semua harta kita. Berat juga untuk mencapai keselamatan itu. Tidak seperti yang diungkapkan, yaitu cukup dengan hanya percaya.
Ini bunyi ayatnya, Lukas 18:20-22, “Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku. “Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
~
Terima Kasih untuk tanggapan Saudara.
Bagian Kitab Suci ini mengisahkan tentang seorang kaya yang telah berhasil menjadi pemimpin di masa mudanya. Dia menganggap bahwa untuk bisa masuk sorga, berarti dia harus melakukan semua perbuatan baik. Dan berdasarkan penilaian manusia, kelihatannya dia telah berhasil dalam hidupnya.
Namun Isa Al-Masih justru mengajarkan yang sebaliknya. Orang tersebut menganggap bahwa dengan harta-bendanya itu, ia bisa menjadi seorang dermawan dan melakukan segala yang baik dengan hartanya. Oleh sebab itu, ia menjadi terikat dengan harta bendanya.
Hal inilah yang hendak dibereskan Isa Al-Masih dengan menyuruhnya untuk meninggalkan segala harta bendanya.
Dengan demikian, ia baru bisa mengerti bahwa untuk selamat dan masuk sorga, ia cukup hanya percaya kepada Isa Al-masih sebagai JuruSelamat-nya secara pribadi. Dan orang-orang yang sungguh-sungguh telah percaya, barulah ia kemudian bisa berbuat baik.
Jadi berbuat baik adalah bukan untuk boleh diselamatkan. Tetapi setelah diselamatkan, barulah kita dimampukan untuk berbuat kebaikan sesuai dengan ‘standar’ Allah.
CA
*
Maaf jika perkataan saya ini kurang sopan. Bagi Bapak, Ibu, Sdr/i yang mengutip dari Alkitab, janganlah mengambil hanya sepenggal-sepenggal saja. Apalagi bagi yang tidak pernah mendalaminya dan tidak pernah tahu konteks pembicaraan, sehingga hanya mengartikan sendiri.
Jika anda ingin berargumentasi, mari kita mencari setidaknya titik tengah, seperti sejarah, sehingga dapat dibuktikan.
Contoh, kenapa ibu Isa Al-Masih di Al-Quran ditulis sebagai saudara dari Musa? Padahal jarak tahunnya jauh sekali. Atau bagaimana 600 tahun setelah kelahiran dan kematian Isa, tiba-tiba ada yang meng-klaim bahwa Isa tidak mati. Padahal sejarawan Yahudi dan Romawi mencatat jelas akan hal itu.
Itu suatu hal yang membingungkan. Itulah yang patut kita pertanyakan, yakni mana kitab yang benar, dan secara otomatis menunjukkan “jalan” mana yang harus kita pilih.
~
Ini adalah salah satu argumen yang menarik. Kitab Saudara kita Muslim memang memiliki kesalahan mengenai hal ini. Ini disebabkan karena Miryam dan Maryam memiliki kedekatan huruf dan pelafalan yang sangat dekat.
Walau begitu, kami mengharapkan Saudara Wepe bisa memberikan komentar yang kembali sesuai dengan topik tulisan.
CA