• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Berdosa

Benarkah Al-Quran Menyatakan Mengenai Dosa Nabi Muhammad?

Isa Dan Islam > Artikel > Muhammad > Peranan Muhammad > Benarkah Al-Quran Menyatakan Mengenai Dosa Nabi Muhammad?
1 Mei 2011 | 581 Komentar

pria menutupi wajahnya dengan tangan ilustrasi dosa nabi muhammad butuh ampunan allah

Umat Islam mengakui Muhammad sebagai nabi penutup. Ia membawa ajaran agama Islam. Mukmin sangat menghormatinya.

Bagaimanakah kehidupan Muhammad dalam Al-Quran dan Hadits? Benarkah A-Quran mencatat dosa nabi Muhammad agar memohon ampunan Allah?  

Mari kita lihat apa yang tertulis, apakah nabi Muhammad punya dosa atau dia suci dari dosa. Bagaimana cara manusia bisa terlepas dari dosa? Anda akan melihat pertolongan Allah bagi dosa manusia. 

Dosa Nabi Muhammad dan Semua Manusia

Semua mukmin menyadari bahwa manusia adalah tempat dosa dan salah. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia pasti berdosa. Baik itu dosa kecil, besar, disengaja, maupun tidak.

Hal ini tidak terkecuali dari nabi Adam hingga nabi Islam. Al-Quran menyatakan dengan jelas dosa nabi Muhammad. “…mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad) dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan…” (QS 47:19).

seorang pria dalam mesjid yang berdoa memohon ampun sebagai simbol dosa nabi muhammad yang butuh ampunan allahBanyak Hadits juga menyatakan hal yang sama. “Semua anak cucu Adam (manusia) banyak salah…” (Hadits Jami’ At-Tirmidzi 2423).

Bahkan ada Hadits yang menyatakan sudah sewajarnya mukmin takut apabila melihat dosanya. “Sesungguhnya seorang mukmin (ketika) ia melihat dosa-dosanya seperti dia berada di bawah gunung, dia takut apabila gunung tersebut menimpanya…” (Shahih Al-Bukhari 5833).

Hal ini jelas karena manusia penuh dengan banyak kesalahan. Tidak mungkin manusia bisa mendekat kepada Allah Yang Maha Kudus.

Karena ada dosa yang diperbuat nabi Muhammad, maka ia membutuhkan salawat umat. “…Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi…” (Qs 33:56). Setiap orang membutuhkan rahmat Allah untuk mengampuni dosa.

Injil menyatakan keadaan manusia. “…semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Roma 3:23). Tidak ada seorang pun yang terluput dari dosa.

Dalam keadaan seperti ini bagaimanakah cara Allah menolong manusia dari dosa?

Satu-Satunya Manusia Yang Suci Dalam Al-Quran

seorang yang tenggelam dan mengangkat tangan butuh pertolonganAl-Quran menyatakan walau semua manusia berdosa, namun ada satu yang suci. Isa Al-Masih adalah pribadi berbeda dari manusia lainnya.

Isa adalah satu-satunya manusia yang dinyatakan suci. “…seorang anak laki-laki (Isa Al-Masih) yang suci” (Qs 19:19).

Hanya pribadi suci yang mampu menjadi jalan mendekatkan manusia kepada Allah. Isa adalah jalan Allah bagi keselamatan manusia. 

Karena Isa suci, Ia tidak memerlukan sholawat umat. Malah Isa yang bersalawat bagi umat-Nya.

 “….jikalau Saudara jatuh ke dalam dosa, ada yang akan membela [sholawat] Saudara di hadapan Bapa [Allah]. Nama-Nya ialah Yesus Kristus [Isa Al-Masih]…Dialah yang menanggung hukuman Allah karena dosa kita, dan membawa kita kepada persekutuan dengan Allah…” (Injil, 1 Yohanes 2:1-2, FAYH)

Isa Al-Masih bersholawat artinya Ia menjadi jalan manusia berdosa kepada Allah. Menjadi solusi bagi keselamatan manusia.

Pertolongan Allah Untuk Mengampuni Dosa Manusia

sinar cahaya ditengah pepohonanManusia tidak akan mampu selamat dari dirinya sendiri. Semua amal dan perbuatan baik tidak akan cukup untuk menghapus dosa.

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga dan menyelematkan dari neraka. … kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim 2817). Hadits ini jelas menyatakan manusia membutuhkan rahmat Allah.

Allah memberikan rahmat-Nya melalui Isa Al-Masih. Ia adalah pernyataan kasih Allah bagi manusia.

Jika Anda percaya kepada Isa, maka Anda akan menerima rahmat Allah. Inilah pertolongan Allah agar manusia bisa selamat.

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu…Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat…telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih], sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita- oleh kasih karunia kamu diselamatkan-” (Injil, Efesus 2:1,4-5).

Mari mengimani Isa sekarang! Anda akan mendapatkan rahmat Allah. Anda bisa mendapatkan penghapusan dosa saat bertobat dan percaya kepada Isa.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa dosa nabi Muhammad dan semua mukmin perlu mendapatkan ampunan Allah? Bahkan Hadits menyatakan tidak ada amal yang mampu menghapusnya. Bagaimana solusi hal ini? 
  2. Mengapa hanya Isa yang Al-Quran nyatakan manusia sempurna?
  3. Bagaimana pendapat Anda bahwa manusia bisa mendapatkan rahmat Allah melalui “Manusia sempurna” Isa Al-Masih?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Benarkah Al-Quran Menyatakan Mengenai Dosa Nabi Muhammad?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
  2. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  3. Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  4. Allah Islam Membedakan Dosa Kecil Dan Besar
  5. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Apakah Muhammad Berdosa?  Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Muhammad, Peranan Muhammad

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

581 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Akang
25 Februari 2011 5:01 pm

*
Tolong sebutkan ayat yang menyebutkan Nabi Muhammad tidak berdosa.

Terimakasih.

Balas
staff
10 Maret 2011 5:29 pm
Balasan ke  Akang

~
Saudara Akang, kami tidak berhasil menemukan ayat yang mengatakan bahwa nabi Saudara tidak berdosa. Justru kami mendapati bahwa di dalam Al-Quran tertera bahwa Muhammad juga berbuat cukup banyak dosa.

Surat ‘Abasa (Qs 80) adalah surat yang berisi teguran Allah kepada Muhammad, karena dia membeda-bedakan orang untuk dilayani. Mengapa? Muhammad akan melayani jika orang yang menemuinya itu adalah orang yang berkecukupan (ayat 5), tetapi ia menolak jikalau ia dipanggil oleh sesorang yang buta atau kurang secara jasmani (ayat 2).

Apakah ini adalah salah satu contoh dosa yang dicatat mengenai Muhammad?
~
CA

Balas
Taufik
27 Februari 2011 12:32 pm

*
Dia manusia biasa = bukan Tuhan

Seandainya Muhammad malas berdoa kepada Allah, apa jadinya dengan umatnya?
Tentu tidak ada yang mau berdoa.

Balas
staff
10 Maret 2011 5:55 pm
Balasan ke  Taufik

~
Saudara Taufik, sesungguhnya ketika pertama kalinya perintah sholat diberikan kepada manusia, maka kewajiban sholat adalah 50 kali sehari, atau sama dengan setengah jam sekali.

Muhammad pun kemudian melakukan beberapa kali negosiasi kepada Allah dan akhirnya perintah Allah yang satu ini dianulir atau dibatalkan. Sholat cukup dilakukan 5x saja dalam sehari.

Apakah ini menandakan bahwa Muhamad tidak taat sepenuhnya kepada Allah? Atau kah ia lebih mengasihi umat-nya daripada taat kepada Allah itu sendiri?
~
CA

Balas
staff
13 April 2011 8:56 am

*
Jangan membuat penafsiran sendiri. Setan saja takut makan babi. Allah melarang untuk makan babi, tetapi yang mengaku umat-Nya menantang Tuhan dengan makan babi.

Balas
staff
13 April 2011 9:00 am
Balasan ke  staff

~
Saudara, tujuan kami bukan untuk debat ataupun menafsirkan sesuka hati. Kami berupaya untuk menjelaskan kepada umat beragama tentang keselamatan dalam Isa Al-Masih. Karena pada umumnya umat beragama baik umat Kristen maupun umat Muslim tidak mengetahui tentang hal ini.

Babi adalah binatang yang rakus dan kotor. Umumnya manusia berdosa yang suka mengucapkan kata-kata kotor, cerita cabul, dan serakah, digambarkan seperti babi. Termasuk pula orang yang suka melawan Allah, diumpamakan dengan ungkapan ini.

Namun Isa Al-Masih berfirman menjelaskan bahwa bukan apa yang masuk ke dalam perut, yakni bukan apa yang dimakan, melainkan “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Rasul Markus 7:20-23).
~
SL

Balas
yaheskil
3 Mei 2011 7:59 am

*
Kitab apa yang dipegang Isa Al-Masih? Sudah jelas Kitab Barnabas.

Kalau sudah tahu shalat 50 kali dalam sehari, mengapa kalian shalat seminggu sekali?

Sedari zaman nabi Adam, manusia sudah menyebut: “Lailaha illalah Muhammad darosulallah,” kenapa umat setelah nabi Adam Alaihi Salam tidak mengucapkan kalimat ini?

Kalau Isa Al-Masih selalu membaca ‘Laaillaha Ilallah’, kenapa umat-Nya sampai menuhankan Isa Al-Masih?

Balas
staff
4 Mei 2011 11:41 am
Balasan ke  yaheskil

~
Saudara Yaheskil, tahukah Saudara bahwa seluruh dunia mengetahui bahwa kitab yang Saudara sebut sebagai Injil Barnabas itu adalah kitab palsu? Untuk membaca akan hal ini, kami mempersilahkan Saudara untuk boleh membuka halaman ini: [url]http://tinyurl.com/3eh8gbh[/url].

Bahkan umat Islam sendiri sudah tidak mengutip dari kitab itu lagi. Kitab ini memuat terlalu banyak kesalahan, mulai dari kesalahan geografis, kesalahan kosa kata, sampai pada kesalahan kebudayaan, dan tata bahasa yang berlaku pada zaman-nya.

Kitab ini bahkan membantah kalau Isa adalah Al-Masih, sebagaimana yang diimani oleh umat Muslim.

Kami juga tidak pernah mendengar ada ayat yang mengatakan bahwa Adam dan Isa Al-Masih mengucapkan kalimat yang Saudara sertakan, yakni mengakui bahwa nabi Saudara adalah rasullulah.
~
CA

Balas
yaheskil
3 Mei 2011 8:11 am

*
Staff berkata:

Surat ‘Abasa (Qs 80) adalah surat yang berisi teguran Allah kepada Muhammad, karena dia membeda-bedakan orang untuk dilayani. Mengapa? Muhammad akan melayani jika orang yang menemuinya itu adalah orang yang berkecukupan (ayat 5), tetapi ia menolak jikalau ia dipanggil oleh sesorang yang buta atau kurang secara jasmani (ayat 2).

Saya mengatakan bahwa ini fitnah!

Balas
staff
4 Mei 2011 11:13 am
Balasan ke  yaheskil

~
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia (orang buta itu) ingin membersihkan dirinya? Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya” (Qs 80:1-6)

Bolehkah Saudara menjelaskan artinya kepada kami kalau Saudara tidak menyetujui apa yang kami sampaikan di atas?
~
CA

Balas
kholiq
3 Mei 2011 3:59 pm

*
Kalau semua manusia berdosa, Isa Al-Masih juga berdosa (Yohanes 3:13).

Balas
staff
4 Mei 2011 11:35 am
Balasan ke  kholiq

~
Saudara Kholiq, sepertinya Saudara telah melampirkan ayat yang salah. Ayat yang Saudara lampirkan justru mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah berasal dari sorga, dan tidak ada yang bisa menuju sorga, selain hanya Isa Al-Masih.

Mengenai Isa Al-Masih adalah suci tanpa dosa, Saudara bisa menemukannya di dalam Qs 19:19 dan Hadis Shahih Bukhari 1493.

Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Justru Isa Al-Masih adalah satu-satunya manusia yang tidak pernah melakukan dosa, dan tidak takluk kepada si Iblis, maka Isa Al-Masih adalah pribadi satu-satunya yang sanggup melepaskan kita dari ikatan dosa dan hukumannya.
~
CA

Balas
Ako.Moslem
5 Mei 2011 10:09 am

*
Siapa bilang Yesus tidak berdosa? Yesus memerintahkan untuk membunuh musuh-Nya, entah orang itu menyerang Yesus maupun yang tidak menyerang-Nya. “Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi raja-Nya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataKu” (Injil Lukas 19: 27).

Menurut Injil, Yesus juga mengatakan dusta, karena Dia menjawab kepada saudara-saudaraNya: “Pergilah kamu ke pesta itu, aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.”

Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Iapun tinggal di Galilea. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.” (Injil Yohannes 7:8-10).

Balas
staff
10 Mei 2011 7:02 am
Balasan ke  Ako.Moslem

~
Saudara Ako Moslem,

Di dalam Lukas 19:27, Isa Al-Masih sedang bercerita kepada orang-orang. Ini adalah kata sang tuan (raja) dalam kisah tersebut.

Menurut catatan Rasul Yohanes pada pasal 7, ayat 2 dicatat bahwa saudara-saudara Isa Al-Masih menyuruh-Nya agar pergi ke sana, sebelum hari raya tiba atau menjelang hari raya. Pada ayat 6 dan 8, Isa Al-Masih mengatakan bahwa waktu-Nya untuk ke sana belum tiba. Ia sama sekali tidak mengatakan bahwa Ia tidak mau pergi. Kemudian pada ayat 14 dikatakan bahwa Isa ke sana ketika perayaan sedang berlangsung.

Kami tidak melihat bahwa ada sesuatu yang menyatakan Isa Al-Masih berdosa.

Justru kitab Saudara sendiri bersaksi bahwa Isa Al-Masih adalah suci (Qs 19:19), dan bahwa Isa Al-Masih adalah Kebenaran (Qs 19:34).
~
CA

Balas
alim
7 Mei 2011 1:03 am

*
Bagaimana anda menjelaskan tentang dosa itu diwariskan? Islam mengajarkan bahwa pada dasarnya manusia itu lahir suci, perbuatannya di dunialah yng membuat dia berdosa. Bagaimana mungkin nenek anda yang berbuat dosa, tapi diwariskan pada cucu yang baru lahir?

Islam melihat bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Lahir tanpa dosa dan suci. Sedang Kristen melihat bahwa bayi yang baru lahirpun berdosa. Artinya adalah bahwa pada dasarnya manusia itu tidak baik. Ajaran apa itu? Dosa warisan itu tidak masuk akal.

Balas
staff
10 Mei 2011 7:25 am
Balasan ke  alim

~
Saudara Alim,

Saudara boleh bertanya ke semua pengikut Isa Al-Masih yang sejati. Tidak pernah diajarkan bahwa dosa nenek diwariskan pada cucunya.

Umat Kristiani mengajarkan bahwa dosa warisan berarti bahwa setelah Adam jatuh dalam dosa, ia mewariskan kecenderungan untuk selalu akan berbuat dosa pada keturunannya. Ini terbukti bahwa semua manusia akhirnya berdosa.

Sejak kecil pun, manusia sudah menunjukkan bahwa dirinya suka dan terus berdosa tanpa perlu diajarkan. Saudara tentu menyetujui kalimat ini bukan? Ataukah keluarga Saudara mengajarkan dosa kepada Saudara, barulah Saudara bisa melakukan dosa?

Pada dasarnya setiap manusia memang telah memiliki bibit dosa dalam dirinya, sejak lahir. Tidak ada manusia yang baik dan tanpa dosa.

Kitab Suci mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (Injil, Roma 6:23), yakni kematian di dalam neraka sampai selama-lamanya. Oleh sebab itu, setiap manusia membutuhkan Juru Selamat.

Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan bahwa Allah telah menyediakan Juru Selamat itu bagi kita dalam: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA

Balas
zuki
7 Mei 2011 8:30 am

*
Inilah akibatnya menafsirkan Al-Quran tanpa ilmu, tapi hanya nafsu belaka.

Ayat tersebut menafsirkan bahwa Muhammad telah diblokir dosa-dosanya, artinya bahwa Muhammad sudah disucikan oleh Allah.

Balas
staff
10 Mei 2011 7:31 am
Balasan ke  zuki

~
Saudara Zuki,

Kalimat Saudara bahwa nabi Saudara sudah diblokir dosa-dosanya, tentu saja berarti bahwa ia pernah melakukan dosa bukan? Apalagi kalau Saudara mengatakan bahwa ia telah disucikan. Ini berarti bahwa sebelumnya ia tidak suci bukan?
~
CA

Balas
jiyad
7 Mei 2011 1:10 pm

*
Injil Lukas 11:4 “dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”

Jadi jelas bahwa Yesus juga berdoa kepada Allah atas dosa-dosa-Nya.

Balas
staff
10 Mei 2011 7:36 am
Balasan ke  jiyad

~
Saudara Jiyad,

Ayat di atas adalah ayat ketika Isa Al-Masih mengajarkan cara berdoa yang baik kepada murid-murid-Nya. Jadi ini adalah bukan doa pribadi-Nya yang meminta agar dosa-dosa-Nya dihapus.
~
CA

Balas
Sudaryanto
7 Mei 2011 4:27 pm

*
Jika manusia tidak mengimani akan Yesus Kristus itu Allah Sang Juruselamat maka manusia tersebut akan berdosa dan akan dimasukkan neraka. Berarti manusia yang sudah meninggal sebelum Isa Al-Masih dilahirkan juga akan berdosa dan masuk neraka? Apakah hal ini adil?

Kasihan ya manusia yang sudah meninggal sebelum Isa Al-Masih dilahirkan.

Balas
staff
10 Mei 2011 7:50 am
Balasan ke  Sudaryanto

~
Saudara Sudaryanto, adalah benar jika manusia tidak beriman kepada Isa Al-Masih, maka manusia tersebut akan binasa bersama seluruh dosa-dosanya di dalam neraka.

Hal ini juga berlaku pada semua orang sebelum penjelmaan Isa Al-Masih menjadi manusia. Yakni bahwa semua orang yang tidak percaya kepada Janji Allah tersebut, maka dia tidak turut diselamatkan.

Kepada semua orang saleh pada zaman dahulu, Allah telah memperkenalkan sejak lembaran pertama pada kitab Taurat Musa, bahwa akan datang seorang yang akan menghancurkan si iblis (Taurat, Kitab Kejadian 3:15). “Aku (Allah) akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Janji Allah akan kedatangan Isa Al-Masih ini terus didengungkan dan senantiasa diulangi oleh Allah di sepanjang sejarah nabi-nabi.

Jadi, mereka beriman ke masa mendatang, sementara kita beriman ke masa lampau. Sama-sama “harus beriman” kepada Janji Allah akan Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat, yang akan datang, maupun yang telah datang.
~
CA

Balas
Mikha
8 Mei 2011 3:23 pm

*
Nabi Muhammad adalah manusia. Tapi sebagai nabi, Ia bersifat maksum. Artinya apabila berbuat kesalahan langsung ditegur oleh Tuhan. Sehingga Ia terpelihara dari kesalahan dan di balik kejadian tersebut terdapat hikmah.

Hal ini wajar karena Ia bukan Tuhan. Tetapi yang aneh adalah bahwa ada Tuhan yang mempunyai sifat seperti manusia. Dan bagaimana Yesus dikatakan sebagai jalan keselamatan sedangkan Ia tidak dapat menyelamatkan diriNya sendiri. Sehingga harus berteriak minta tolong kepada Allah (Markus 15:34, Matius 27:46).

Balas
staff
10 Mei 2011 8:48 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha, kami hendak meluruskan bahwa Isa Al-Masih bukanlah Tuhan yang memiliki sifat mirip manusia. Isa Al-Masih adalah Allah yang berkenan untuk menjelma menjadi manusia. Isa Al-Masih adalah Allah sepenuhnya, dan manusia sepenuhnya.

Apakah Allah tidak boleh menjelma menjadi manusia? Ataukah Allah bebas untuk boleh menjalankan kehendak-Nya, tanpa minta izin ataupun restu dari siapapun? Silakan Saudara jawab.

Isa Al-Masih juga tidak pernah meminta tolong ketika berada di atas kayu salib. Kalimat “Eli, Eli, lama sabakhtani” sama sekali bukan kalimat permohonan minta tolong. Seruan ini adalah seruan kepedihan dari Isa Al-Masih. Isa Al-Masih dengan rela menjalani hukuman yang seharusnya ditimpakan atas manusia. Ia sama sekali tidak lemah, melainkan justru kuat.
~
CA

Balas
Michiru
9 Mei 2011 12:49 pm

*
Saya lebih suka menantikan kedatangan Isa Al-Masih nanti. Saat itu kita akan tahu Isa Al-Masih membela Nasrani atau Muslim. Sepertinya tidak lama lagi akan terjadi.

Balas
staff
10 Mei 2011 9:00 am
Balasan ke  Michiru

~
Saudara Michiru,

Kitab Suci telah menyatakan dengan jelas apa yang akan terjadi nanti ketika Isa Al-Masih datang untuk kali kedua.

Saat itu, Ia akan sebagai Hakim Yang Adil, dan menghakimi seluruh umat manusia, apakah layak untuk beroleh sorga ataukah neraka. Dia akan menghakimi dengan maha adil dan maha kuasa kepada semua umat manusia, termasuk nabi sekalipun.

Dia tidak akan membedakan antara orang Kristen atau orang Islam. Orang Kristen yang tidak menerima-Nya sebagai Juruselamat, akan dihukum bersama orang Islam yang juga tidak menerima Dia sebagai Juru Selamat.

Namun Saudara Michiru tidak usah kuatir. Kepada semua pengikut Isa Al-Masih yang sungguh dan tulen, yakni yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Allah menjanjikan tempat yang tinggi di sorga (Qs 3:55).

Untuk lebih mengenal akan Isa Al-Masih sebagai jalan keselamatan yang sejati, kami mengajak Saudara untuk merenungkan: [url]https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara mendapatkan hidayah yang sejati dari Allah yang sejati.
~
CA

Balas
ade
10 Mei 2011 3:00 pm

*
Mengapa Isa Al-Masih harus mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa umat-Nya?

Padahal menurut Nasrani, Dia adalah Tuhan. Buat apa Tuhan repot-repot menebus dosa manusia?

Balas
staff
11 Mei 2011 11:03 am
Balasan ke  ade

~
Saudara Ade, bukankah Saudara juga mengimani Allah yang Maha Kasih?

Karena Allah itu Maha Kasih, maka Ia rela untuk boleh datang ke dalam dunia. Dan menjelma menjadi sama dengan manusia, yang merasakan sakit, derita, susah, dan hal-hal lainnya.

Karena kasih-Nya itu pula, Allah berkenan untuk datang dan menanggung hukuman atas dosa yang diperbuat manusia. Kalau Dia tidak datang, maka manusia hanya bisa berputus asa, karena setiap manusia harus menanggung sendiri hukuman atas dosa-dosa yang diperbuatnya sepanjang ia hidup.

Semua ini dilakukan Allah, karena begitu besar kasih-Nya kepada kita yang berada di dalam dunia ini: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
CA

Balas
suya
12 Mei 2011 7:20 am

*
Tuhan itu berkuasa untuk mengampuni dosa tanpa penyaliban dan tanpa darah, hanya tinggal mengampuni saja.

Kalau harus menebus dosa dengan disalib, itu bukan Tuhan. Karena Tuhan itu tidak lemah dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Balas
staff
18 Mei 2011 5:50 pm
Balasan ke  suya

~
Saudara Suya,

Justru Tuhan itu adalah Maha Kuasa. Oleh sebab itu, Dia bebas untuk melakukan apapun yang Dia kehendaki, tanpa larangan dari siapapun. Jika memang Allah menghendaki demikian, siapakah yang dapat menentang Allah?

Dan sesungguhnya, kisah pengorbanan di atas kayu salib justru adalah merupakan satu-satunya rencana Allah. Hanya di atas kayu salib-lah, terpancar keadilan Allah yang harus menghukum semua dosa, dan juga kasih Allah yang demi membebaskan umat-Nya dari hukuman dosa, maka Ia sendirilah yang berkenan untuk datang dan menanggung hukuman atas dosa tersebut.

Kalau Allah mengampuni dosa begitu saja, tanpa terlebih dahulu menghukum dosa, maka Allah akan menjadi sama seperti Hakim yang tidak benar.

Allah menghukum dosa dalam diri Kalimat-Nya. Karena dosa telah dihukum oleh Allah, maka Allah dapat bertindak Adil dengan boleh mengampuni umat manusia akibat penyaliban Isa Al-Masih.
~
SL

Balas
Herman Yap
10 Juni 2011 12:19 pm

[quote name=”kholiq”]*
Kalau semua manusia berdosa, Isa Al-Masih juga berdosa (Yoh 3:13).[/quote]
Injil Surat Ibrani 4:14-15 “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

Balas
staff
11 Juni 2011 11:41 am
Balasan ke  Herman Yap

~
Saudara Herman Yap, kami mengucapkan terima kasih untuk kutipan yang telah Saudara kemukakan sebagai tanggapan kepada Saudara Kholiq di atas.

Adalah benar bahwa Isa Al-Masih adalah sangat mengerti kelemahan dan segala kesusahan kita sebagai manusia. Ia adalah Allah yang telah berkenan menjadi seorang manusia, menjadi sama seperti kita. Dan dalam keadaan sebagai seorang manusia, Isa Al-Masih tetap tidak berdosa.

Ini sangat berbeda dengan manusia pertama, yakni Adam. Karena Adam telah melakukan dosa, maka melalui Adam dosa telah masuk ke dalam dunia. Dan melalui Adam, kita semua sebagai keturunannya harus terusir dari taman milik Allah, dan beroleh status terhukum dari Allah. Manusia menjadi terpisah dengan Allah.

Ketika Isa Al-Masih datang, Ia hidup taat sepenuhnya kepada Allah, dan tidak berdosa walau sedikitpun. Oleh sebab itu, melalui Isa Al-Masih, manusia diberi kesempatan untuk boleh kembali berdamai dengan Allah. Melalui Isa Al-Masih, manusia kembali dipulihkan hubungannya dengan Allah, dan status terhukum dicabut. Melalui Isa Al-Masih, manusia boleh kembali bersama-sama dengan Allah di sorga.

“Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran (Adam) semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran (Isa Al-Masih) semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang (Adam) semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang (Isa Al-Masih) semua orang menjadi orang benar”
(Injil, Surat Roma 5:18-19).

Dan melalui Isa Al-Masih, maka hukuman atas dosa manusia telah diampuni. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Isa Al-Masih)” (Injil, Surat Roma 8:1).
~
CA

Balas
nureen rafi
15 Juni 2011 3:08 am

*
Jangan membuat penafsiran sendiri, Allah tidak berkata Muhammad berdosa. Apakah anda lebih bijak dari Tuhan sehingga membuat hukuman bahwa Muhammad berdosa karena ini? Sekali lagi anda jangan berkata Muhammad berdosa.

Dalam ayat Al-Quran yang lain Allah mengajar Nabi Muhammad berdoa untuk menghapus dosa dan agar dia mengajarkan kepada umatnya cara berdoa.

Bukan hanya Isa Al-Masih saja yang mengajar umat-Nya berdoa, Muhammad pun mengajar berdoa dan dia seorang yang sangat rendah hati.

Balas
staff
31 Januari 2012 1:14 pm
Balasan ke  nureen rafi

~
Saudara Nureen Rafi,

Apakah Saudara hendak mengatakan bahwa Muhammad sama sekali tidak pernah melakukan dosa? Menurut Saudara, apakah dosa itu?

Dosa adalah perbuatan yang melanggar ketetapan Allah. Bila Allah telah menegur dalam Qs 80, berarti Muhammad sudah melakukan kesalahan di mata Allah. Dan kesalahan inilah yang disebut sebagai dosa.

Allah juga pernah menegur Muhammad yang berusaha mendekati penyembah-penyembah berhala (Al Latta, Al Uzza dan Manah), “Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi” (Qs 53:29)

Allah juga menegur Muhammad bahwa dia bukanlah seorang yang suci tanpa dosa dengan ayat 32: “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa”

Ini sangat jauh berbeda dengan Isa Al-Masih. Al-Quran justru mengatakan bahwa Dia seorang yang suci (Qs 19:19) – Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”
~
CA

Balas
nureen rafil
20 Juni 2011 4:32 pm

*
Silakan pahami konsep ini.

Qs 53:32 “orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar serta perbuatan-perbuatan yang keji. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas keampunanNya.”

Kesalahan dan kesilapan yang kecil-kecil yang mereka terlanjur melakukannya, maka itu dimaafkan Allah.

Tidak semua kesilapan adalah dosa dan tidak semua yang Allah tegur adalah dosa. Nabi tidak pernah berdosa.

Balas
staff
30 Juni 2011 2:55 am
Balasan ke  nureen rafil

~
Saudara Nureen Rafil,

Apakah kesilapan itu bukan merupakan dosa? Sesungguhnya apa arti dari kata ‘dosa’ itu sendiri? Bukankah dosa berarti pelanggaran terhadap hukum dan kehendak Allah?

Nabi dan rasul adalah manusia. Dan “karena semua orang telah berdosa” (Injil, Kitab Roma 3:23), maka semua orang harus dihukum.

Jika kita melanggar kehendak Allah, tentulah itu yang disebut sebagai dosa. Kami tidak mengatakan bahwa nabi dan rasul tidak dimaafkan setelah mereka berbuat dosa. Bukan hanya nabi dan rasul, jikalau kita mengakui dan mau bertobat, maka Allah pun mengampuni kita semua. Allah mengampuni kita dengan pengorbanan Isa Al-Masih di atas kayu salib. Dosa telah dihukum, dan manusia yang beriman kepada-Nya telah diampuni.

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Isa adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”
(Injil, Surat Roma 10:9).
~
CA

Balas
lucky
1 Agustus 2011 4:05 pm

*
Yth, Staf IDI:

Allah Maha Pengampun bagi setiap ummat-Nya yang berdosa, apalagi terhadap manusia pertama(Nabi Adam) ciptaan-Nya.

Konsep penebus dosa itu = Allah tidak punya sifat Maha Penyayang dan Maha Pengampun, tapi “Maha Pendendam”

Konsep penebus dosa = Allah tidak berdaya terhadap manusia ciptaan-Nya = Allah tidak punya sifat Maha Kuasa sehingga harus repot-repot menjelma jadi manusia(Yesus)untuk menebus dosa.

Dimanakah letak kasih Sayang dan kekuasaan Allah yang tak terbatas itu?

Terimakasih.

Balas
staff
3 Agustus 2011 9:33 am
Balasan ke  lucky

~
Jelas Allah adalah Maha Penyayang. Allah sangat mengasihi umat-Nya. Perhatikanlah ayat berikut, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)

Walau Allah Maha Pengasihi, tapi, upah dosa adalah maut! Sehingga setiap orang yang berdosa harus menanggung setiap akibat dari dosa yang mereka lakukan. Itulah sebabnya Allah mengusir Adam dan Hawa dari Taman Firdaus, akibat dari pelanggaran yang telah mereka lakukan.

Sedangkan konsep penebusan dosa, merupakan bukti bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Allah tidak ingin manusia mati binasa selamanya akibat dari dosa-dosa yang mereka lakukan. Dan penebusan yang Allah lakukan adalah anugerah dari Allah bagi manusia.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
~
SO

Balas
Ismail harianja
5 Desember 2011 6:43 am

*
Kalau Muhammmad berdosa, bagaimana mungkin dia bisa membantu kita masuk sorga? Sedangkan sorga adalah suci.

Contohnya saja: Kalau saya mau tau tentang Kota Padang berarti saya harus tanya sama orang yang berasal dari Padang, tidak mungkin saya tanya sama orang Papua. Begitu juga kalau umat-umat mau ke sorga, yah kita harus mengikut orang yang berasal dari surga.

Balas
staff
6 Desember 2011 8:50 am
Balasan ke  Ismail harianja

~
Kami setuju dengan saudara Ismail. Sorga adalah tempat orang-orang yang telah diselamatkan dan disucikan dari dosa.

Qs 3:45 berbunyi, “….Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya…” Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman/Kalam Allah yang datang dari sorga ke dunia.

Kitab Injil dimulai dengan ayat, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1;14)

Lewat dua ayat di atas jelaslah bahwa Isa Al-Masih adalah Firman/Kalam/Kalimat Allah yang berasal dari sorga. Itulah sebabnya Isa Al-Masih dapat bahwa Dia adalah Jalan menuju pada Allah.

“Isa bersabda:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat mengenal “Kebenaran” Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Benarkah Kitab Ulangan 18:18 Nubuatan Kepada Ahmad/Muhammad?
  • Pandangan Orang Nasrani Tentang Nabi Muhammad
  • Apakah Ada Ramalan atau Nubuat Tentang Muhammad di Alkitab?
  • Perjalanan Nabi Islam ke Sorga
  • Apakah Sholawat Nabi Dapat Membela Umat Islam?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz