• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Wanita Berkerudung

Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam

Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Ketenangan Hati > Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
27 November 2011 | 352 Komentar

Wanita BerkerudungSaya mempunyai kerinduan untuk bersaksi kepada orang-orang bahwa saya telah meninggalkan Islam. Hal itu masih sulit untuk saya lakukan. Itulah sebabnya saya mencoba membagikan kesaksian saya tentang ritual ajaran Islam melalui tulisan ini.

Membaca Al-Quran dan Hadist Membuat Kecewa

Saya tinggal di negara Islam. Lahir dan dikelilingi orang-orang Islam. Selama tiga puluh tahun saya hidup bahagia sebagai Muslim, dan menjalankan agama dengan sungguh-sungguh. Suatu hari saya mulai mempelajari agama Islam lebih dalam. Inilah awal yang mengubah iman Islam saya. Saya membutuhkan waktu sembilan tahun untuk menyadari bahwa agama Islam tidak mungkin berasal dari Allah.

Keabsahan untuk menyerang dan perbudakan dalam Islam adalah awal dimana saya mulai mencari tentang kebenaran. Saya mulai membaca ulang Al-Quran dalam bahasa Arab dan Inggris, juga hadits dan tafsiran serta biografi Muhammad. Tujuannya untuk mengetahui apa yang sebenarnya diijinkan dan dilarang Allah.

Saya sungguh kecewa! Semakin saya membaca, semakin saya menjauh dari Islam. Sayapun berdoa dengan taqwa. Berseru di atas sajadah, memohon agar Allah memberi petunjuk. Pada titik ini, saya masih percaya Al-Quran berasal dari Allah.

Ritual Ajaran Islam Yang Ruwet

Beribadah tidak dapat menenangkan diri saya. Saya juga tidak dapat lagi menikmati Ramadhan. Pada hal umat Muslim percaya sholat dapat menenangkan jiwa dan mereka juga menikmati Ramadhan.

Seorang Muslim kenalan saya sependapat dengan saya, Islam tidak semudah yang dikatakan orang.  Ritualnya ruwet sekali. Bahkan dapat membuat frustasi. Seperti, berwudhu akan dianggap batal bila kita buang angin. Sehingga harus diulang lagi. Buang angin saat sholat, maka wudhu dan sholatnya harus diulang dari awal. Seseorang yang sudah menikah, selesai bersetubuh harus mandi sesegera mungkin dengan ritual tersendiri. Jika tidak, dianggap tidak “bersih” untuk sholat berikutnya.

Perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh menyentuh Al-Quran. Saudara lelaki dan ayahnya pun tidak boleh tahu kalau dia sedang menstruasi. Bahkan ketika dia tidak berpuasa (di bulan Ramadan), dia harus tetap bangun pagi untuk sahur.  Demikian kaum pria di keluarganya tidak tahu kalau dia sedang menstruasi.

Tidak Tertarik dan Takut Naik Haji

KaabahSaya terus berdoa, berpuasa dan berzakat. Tapi satu hal yang tidak ingin saya lakukan adalah pergi naik Haji. Saya pernah ikut Umrah walaupun tidak terlalu menyenangkan. Saya tidak menyangkal bahwa perasaan saya sangat senang ketika akhirnya bisa melihat dan menyentuh Ka’bah. Ini impian setiap orang Muslim. Namun saya menemukan hampir semua ritual Umrah sia-sia dan aneh. Bahkan saya tidak mengerti mengapa harus mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Mengapa harus saling dorong hanya untuk mencium sebuah batu yang penuh dengan kuman dari setiap orang.

Ketakutan untuk naik haji berawal ketika seorang kerabat saya ikut terbakar pada kejadian kebakaran tahun 1977. Dua tahun kemudian dia meninggal karena komplikasi. Tahun 2003 teman saya meninggal karena terinjak-injak ketika naik Haji. Kecelakaan memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Tapi ketika naik Haji, kita berangkat untuk beribadah kepada Allah.  Kita berharap pengalaman tersebut, atau paling tidak ibadah kita, akan diberkati – bukan terpanggang atau terinjak sampai mati.

Mengapa Allah Membunuh Orang yang Menyembah-Nya?

Selama bertahun-tahun, ada satu pemikiran yang terus mengganggu saya: Mengapa Allah membunuh orang-orang yang menyembah-Nya? Mengapa Ia begitu kejam jika mereka melakukan hal yang benar? Dari tahun 1970-an hingga tahun 2009, setidaknya ada tujuh musibah akibat saling dorong/injak, tiga kejadian kekerasan, dua kebakaran, dan satu hotel tempat tinggal para peserta haji runtuh. Bukankah ini merupakan pertanda ada yang tidak benar tentang ritual ajaran Islam mengenai ibadah naik Haji?

Ketika orang-orang Hindu terinjak-injak sampai mati saat mereka ziarah, dengan cepat orang Muslim menyimpulkan karena adanya kutukan dari Allah, sebab mereka menyembah berhala. Bagaimana ketika orang Muslim mati hampir dua tahun sekali dalam musibah terinjak-injak saat melempar batu ke Ka’bah, yang kelihatan seperti menara penyembah berhala?  Mereka dipuji sebagai martir, seperti orang  mati syahid. Sungguh sangat membingungkan.

Titik Balik Iman Kepercayaan Saya dalam Islam

Titik balik saya beralih dari Islam terjadi di suatu musim panas. Saya membaca bagaimana Muhammad suka kerasukan bila dia menerima wahyu. Nenek dari ayah saya mempunyai keahlian untuk menangkap jin. Dia telah menundukkan satu jin yang berasal dari Persia Kuno, berumur ratusan tahun. Dia melakukan ini untuk mengetahui tentang masa depan. Dia ingin hidup senang setelah suaminya tiba-tiba meninggal.

Jin Berbicara kepada Nenek Saya

Ketika nenek saya memanggil jin, tubuhnya menjadi kaku, berkeringat dan kerasukan. Bibirnya komat-kamit.  Yang terdengar hanyalah suara sayup-sayup seorang lelaki berbicara dalam bahasa asing. Ayah saya teringat suara itu seperti “seorang binatang besar yang sedang mengorok.” Lalu nenek saya mulai menulis beberapa kalimat tanpa henti.

Ketika kuasa supranatural ini pergi, nenek saya ambruk. Tenaganya tersedot habis. Tulisannya, walaupun kadang berantakan, seringkali dalam bahasa Arab yang sempurna, dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada roh itu. Roh itu dapat memberitahu apa yang terjadi di masa lalu, masa depan, bahkan meramalkan kapan nenek saya akan meninggalkan. Semuanya seringkali akurat.

Muhammad dan Jin yang Menolongnya

Saya mempelajari pengalaman-pengalaman Muhammad dengan jin.  Kelihatan ada persamaan atas kondisi fisik Muhammad ketika dia menyatakan menerima wahyu, dengan kondisi fisik nenek saya ketika roh berbicara melalui dia. Dalam kedua kasus tersebut, memang ada yang dinyatakan dan diwahyukan.  Namun bukan Allah yang berbicara melalui malaikat-malaikat.

Saya berpikir: malaikat-malaikat berbicara kepada semua nabi dan bahkan kadang kepada wanita, tetapi mereka tidak pernah kerasukan. Bahkan ketika berhadapan dengan setan mereka tidak berkeringat dan ambruk. Para nabi punya kuasa mengalahkan roh-roh seperti itu.

Lalu saya membaca satu hadits dimana Muhammad mengatakan bahwa ada jin (qareen; constant companion) beserta dia.  Muhammad menekankan, dengan pertolongan Allah, ia sudah menguasai jin-nya.  Dalam hadits itu Muhammad mengatakan jin tersebut sudah menjadi Muslim (Lihatlah Sahih Muslim: Kitab 39, Hadits 6759).

Saya Terus Mempelajari Agama Islam Lebih Mendalam Lagi

Saya semakin mendalami ritual ajaran Islam.  Orang lain mengatakan saya sedang mengundang setan untuk berbisik ketika saya mempunyai beberapa pertanyaan. Mereka menyarankan saya untuk tidak terlalu banyak membaca. Kebanyakan orang Islam tidak mengerti agama mereka secara rinci. Mereka tidak ingin mengerti supaya pikiran mereka menjadi tenang.

Orang-orang dekat saya mengatakan, saya tidak melakukan hal yang salah. Mereka tahu saya menyembah satu Tuhan. Berdoa lebih dari lima kali sehari. Tidak menipu, berbohong, atau mencuri. Juga tidak menindas siapa pun. Apa lagi yang saya mau? Maka saya mulai mencari kebenaran secara diam-diam.

Terus-menerus Mengucapkan Shalawat Untuk Nabi

Membaca Al QuranSaya menyembah satu Allah lima kali sehari dengan ritual yang melelahkan. Lima kali sehari adzan menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi Allah yang harus didoakan berkat baginya. Berdoa agar diberikan tempat terbaik di surga serta kedudukan yang lebih tinggi dari siapa pun.  Dengan demikian Muhammad akan bisa bersyafaat seperti yang dijanjikan Allah!

Lima kali sehari saya duduk di atas sajadah dalam bagian Tasyahud. Hampir setengah dari sholat saya untuk memberkati Muhammad dan ummahnya. Nabi mana yang pernah mengajarkan umatnya untuk memberkati dia tanpa henti-hentinya setiap hari? Saya bisa merasakan ketakutan Muhammad yang tersembunyi di sini. Apakah ritual ajaran Islam ini benar-benar dari Allah?

Jumlah Ayat di Al-Quran Mengejutkan

Iman kepercayaan saya dalam agama Islam sedang rapuh sekali. Saya meminta petunjuk sebagai tanda dari Allah. Hingga satu hari saya menghadiri diskusi agama Islam yang membahas tentang Al-Quran.

Seorang peserta bertanya, ada berapa jumlah ayat Al-Quran. Ada kesimpangsiuran tentang berapa jumlah ayat yang pasti. Pembicara mengatakan sesungguhnya tidak ada yang tahu pasti. Para ahli berbeda pendapat di mana ayat-ayat tertentu berakhir. Juga apakah beberapa ayat tertentu sebenarnya satu ayat atau lebih. Menurut versi mutakhir ada 6.236 ayat tanpa bismillah dan 6.349 ayat termasuk bismillah. Tetapi ada beberapa ahli yang melihat himpunan ayat-ayat tertua. Mereka percaya jumlah ayat yang benar berikut bismillah adalah 6.666!

Pembicara itu belum selesai berbicara ketika bulu kuduk saya berdiri! Saya keluar dari gedung itu. Di rumah, saya banyak menghabiskan waktu mencari informasi di internet tentang Anti-Kristus. Apa yang saya temukan sangatlah penting.

666 Adalah Nomor Untuk Anti-Kristus

Beberapa ayat tentang 666:

“Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.” (Injil, Kitab Wahyu 13:8)

“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya . . . . Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya [666] pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] untuk masa seribu tahun.” (Injil, Kitab Wahyu 20:4)

Saya Meninggalkan Agama Islam

Seorang Muslim harus taat pada Allah dan Muhammad. Mereka harus memberkati Muhammad setiap hari. Seorang nabi datang untuk mengubah keadaan yang jahat dan mereformasi (mengubah) masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa serangan terhadap ritual ajaran Islam seperti poligami, pernikahan anak yang masih kecil, perbudakan, dan isteri yang dipukuli merupakan adat kebiasaan kuno di Arab. Islam mengijinkan semua ini untuk diteruskan tetapi mencoba untuk mengontrolnya. Tetapi Islam tidak mengubahnya. Ini hanya menunjukkan bahwa apa yang seharusnya dilakukan tidak dilakukan oleh Muhammad.

Jika guru saya ingin saya menulis dengan ballpoint, maka dia tidak boleh menggunakan pensil. Dia seharusnya menjadi teladan yang baik dengan menggunakan ballpoint juga. Dia tidak boleh menyatakan bahwa dia boleh melakukan apa saja seturut kehendaknya hanya karena dia adalah guru.

Dengan melakukan tindakan seperti itu dalam kebiasaannya dan dalam Al-Quran, Muhammad salah. Dia mungkin mencoba untuk membuat garis batasan. Tetapi dia juga mendukung kebiasaan-kebiasaan jahat ini di dalam prosesnya. Apakah dia pikir kebiasaan-kebiasaan ini lama kelamaan akan berakhir, seperti yang dikatakan orang Muslim?

Pesan Kristus adalah Terbaik dan Paling Damai

Akhirnya sayapun memutuskan untuk meninggalkan agama Islam. Tetapi saya tidak secara buta menjadi orang Kristen.  Sebelumnya saya telah mempelajari agama lainnya. Pesan Isa Al-Masih adalah yang terbaik dan paling damai. Dia yang dapat membawa perubahan melalui kasih. Tidak ada yang dapat menandingi Isa Al-Masih, Sang Juru Selamat. Dia tidak memerlukan pujian dari saya karena tindakan-Nya masih terus berbicara dengan kuat. Dia tidak perlu berkat dari saya karena Dialah yang memberikan berkat. Tuhan sungguh adalah Gembalaku!

Orang yang Mengasihi Saya Mendukung Kepercayaan Baru Saya

Saya terus membaca Alkitab setiap hari dan mempelajari agama Kristen. Saya akui bahwa orang-orang yang mengasihi saya sangat mendukung saya, walaupun mereka belum menjadi Kristen. Mereka tahu dan menghargai bagaimana Isa Al-Masih telah membawa damai sejahtera dalam hidup saya. Saya tidak lagi harus mengikuti ritual ajaran Islam dengan bergadang sepanjang malam untuk terus-menerus membaca ulang Al-Quran dengan perasaan ngeri dan tidak percaya. Saya tidak lagi merasa pahit tentang pengajaran Muhammad karena saya menemukan penghiburan di dalam perkataan Isa Al-Masih. Firman-Nya dengan lembut memberi peringatan kepada kita. Firman-Nya membuat kita rendah hati dan menjadi manusia yang baik hati.

Kita Dapat Mengenal Sang Juruselamat

Sekarang saya sungguh percaya bahwa jika anda dengan segenap hati mencari kebenaran dan membuka hati serta pikiran Anda, Isa Al-Masih akan menemukan Anda.  Bukankah Dia berjanji – “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7)?

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Ritual Ibadah Tertinggi Yang Diterima Allah
  2. Semua Agama ‘Jalan’ Menuju Allah?
  3. Berwudhu Menyucikan Diri Kita Dari Dosa Ataukah Hanya Simbol?
  4. Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?
  5. Islam Dan Kristen – Cara Menyembah Pada Allah Yang Sejati

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

[Isa dan Islam – Inginkah Saudara Pembaca mengalami keselamatan seperti yang dialami Fatimah? Kami mengundang Saudara menyelidiki konsep keselamatan dari dosa lebih mendalam. Jika Saudara berdoa dengan hati tulus maka Roh Allah akan memimpin Saudara. Jika ada pertanyaan, kiranya Saudara mengemail: Staff, Isa dan Islam.]

Kategori: Kesaksian, Ketenangan Hati

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

352 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
rini
24 Februari 2011 2:03 am

*
Untuk mbak Fatimah, selamat jika anda sudah menemukan Tuhan anda. Tapi jika ini benar kisah nyata dan bukan rekayasa, mengapa tidak menampakkan wajahnya? Bukankah berita gembira harus disampaikan secara terbuka?

Marilah mencari jalan agar Islam dan Kristen bisa sejajar di masyarakat tanpa saling menjatuhkan, mencaci dan menghujat.

Balas
staff
26 Februari 2011 8:28 pm
Balasan ke  rini

~
Saudara Rini, kami menjamin bahwa kesaksian di atas adalah benar, tanpa rekayasa, dan tanpa penambahan hal-hal yang tidak benar.

Bukankah Saudara tahu bahwa jika foto aslinya ditayangkan akan ada dari golongan agama saudara yang akan segera menghabisinya. Karena hal ini sesuai dengan kitab suci saudara: “Maka jika mereka berpaling (murtad dari Islam), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya…” Qur’an 4:89

Kemudian, jikalau menurut Saudara, ada bagian dari kesaksian yang tidak benar. Tentunya setelah Saudara merenungkannya dengan seksama, kami persilahkan Saudara untuk memberitahukan yang dianggap tidak benar kepada kami. Kami sungguh akan sangat senang berdiskusi dengan Saudara.

Saudara ini telah menemukan kepastian keselamatan yang membuatnya menerima damai yang kekal. Jikalau Saudara belum memiliki kedamaian dalam hati, kami persilahkan Saudara untuk merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kami berdoa agar Saudara mendapatkan rahmat dari Allah.
~
CA/U

Balas
pono
24 Februari 2011 5:53 am

*
Kasihan mbak Fatimah. Kesaksian anda mencerminkan orang bodoh dan putus asa.

Allah bahkan Islam tidak akan rugi karena mbak Fatimah telah meninggalkan Islam.

Jalankanlah ajaran barumu dengan baik.

Balas
staff
26 Februari 2011 8:38 pm
Balasan ke  pono

~
Saudara Pono, menurut Saudara, bagian manakah dalam kesaksian di atas yang mencerminkan kebodohan? Mengenai keputus-asaan, kami menyadari memang dia merasa putus asa terhadap kepercayaan lamanya.

Menurut kami, jikalau kita mendapatkan sesuatu hal yang baru dan itu sungguh baik bagi kita, maka adalah layak bagi kita untuk turut membagikan kabar baik itu kepada orang lain.

Apakah Saudara selalu menyimpan kabar baik hanya untuk diri sendiri? Kami merasa ini bukan penistaan terhadap kepercayaan lamanya. Dia berbicara atas dasar kebenaran, dan bukan kebohongan. Jikalau ada hal-hal yang tidak benar, silakan menghubungi kami.

Melalui kesaksian ini, Saudari di atas berniat membagikan kabar sukacita-nya bagi orang lain. Jika Saudara juga rindu mendapatkan keselamatan dan kedamaian kekal, kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kami turut berdoa kiranya rahmat Allah berkenan dicurahkan-Nya atas Saudara Pono.
~
CA

Balas
Aliskandar
24 Februari 2011 12:50 pm

*
Kalau non-Islam masuk Islam, biasanya melalui penelaahan mendalam. Lihatlah Irenne Handono, Syamsul Arifin Nababan, dan sebagainya.

Tapi kalau dari Islam masuk ke agama non-Islam, biasanya karena kebodohannya terhadap Syari’at Islam itu sendiri, seperti mbak Fatimah. 

Balas
staff
26 Februari 2011 8:48 pm
Balasan ke  Aliskandar

~
Saudara Aliskandar, terima kasih atas tanggapan Saudara.

Sungguh, kami sering mendapatkan tuduhan seperti ini dari banyak orang. Namun kami hendak mengatakan bahwa tuduhan ini dilontarkan akibat kurangnya data dan fakta dari pihak yang mengatakannya.

Adalah sangat banyak orang dengan posisi terhormat dan yang berasal dari kaum cendekiawan, yang akhirnya menetapkan langkah untuk beriman kepada Isa Al-Masih. Jumlahnya tak terhitung. Mereka bahkan tidak peduli walaupun nyawa sebagai taruhannya. Tentunya Saudara mengetahui bahwa dalam agama Saudara, murtad hukumannya berarti kematian.

Saya sudah mendengar ceramah Syamsul Arifin Nababan. Ternyata banyak hal yang ia tidak tahu tentang Alkitab.
~
CA/U

Balas
latifah
24 Februari 2011 5:26 pm

*
Subhanallah, rukun Islam ke-5 “pergi haji jika kamu mampu.” Artinya Allah tidak memaksakan yang merasa tidak mampu. Waktu, jasmani, materi dan iman.

Di atas anda mengatakan “Nabi mana yang pernah mengajarkan bangsanya untuk memberkati dia tanpa henti-hentinya setiap hari?” Jawabannya adalah nabi Muhammad. Nabi sudah mengetahui bahwa nanti menjelang hari kiamat, akan banyak umatnya yang makin melupakan Tuhan dan rasulnya.

Maka dalam shalat, banyak-banyaklah mengingat Tuhan dan rasulnya agar kamu terhindar dari godaan setan yang terkutuk, terperangkap, sesat dan mati dalam keadaan kafir. 
 

Balas
staff
26 Februari 2011 9:02 pm
Balasan ke  latifah

~
Saudara Latifah,

Mungkinkah agama yang benar menggolongkan manusia ke dalam kategori mampu dan tidak mampu?. Apakah Saudara sendiri suka digolongkan sebagai kaum yang tidak mampu?

Menurut kami, nabi yang sejati akan mendoakan umatnya. Bukan meminta umatnya untuk mendoakan keselamatan baginya, apalagi setiap hari dan setiap saat.

Adalah benar untuk selalu mengingatkan diri kita pada Tuhan dan perintah-Nya. Tetapi apakah benar mendoakan keselamatan bagi seseorang yang telah lama mati?. Menurut agama Saudara apakah doa/shalawat tersebut berpengaruh pada orang yang kita doakan, sehingga orang berdosa yang di hukum di neraka segera pindah ke sorga oleh karena doa Saudara?

Tujuan kami bukan supaya menjerumuskan para pembaca website ini. Tetapi kami berbagi pengalaman dan iman. Kami merindukan agar setiap orang yang membaca website ini, beroleh rahmat dari Allah. Sungguh, ini adalah kesungguhan doa kami bagi kita semua.
~
CA

Balas
Prihatin
26 Februari 2011 6:14 am

*
Jika kita mau berubah, kita harus menelaah setiap apa yang disampaikan.

Orang bijaksana tidak akan menghina didikan, tapi seringkali kesombongan kita yang membuat kita pongah.
  

Balas
staff
26 Februari 2011 9:15 pm
Balasan ke  Prihatin

~
Saudara Prihatin, kami sangat setuju dengan apa yang Saudara sampaikan. Namun adakalanya ada berbagai orang yang cenderung menyampahkan kebenaran, walaupun kebenaran itu sempat didengar olehnya. Hal itu dilakukan tanpa sebelumnya dia mencoba untuk memahami dan merenungkan.

Kami merasa bahwa Allah menciptakan manusia dengan kemampuan berpikir. Dan di dalam pikiran kita, kita justru harus memikirkan tentang Allah.

Allah tidak akan marah jikalau kita melakukan pengujian atas-Nya. Sebab oleh pengujian itu, iman kita akan menjadi iman teruji. Hanya iman yang lolos ujian, yang boleh mengaku bahwa ia memiliki iman yang sungguh dan sejati.
~
CA
 

Balas
yusoff
27 Februari 2011 9:33 am

*
Setelah saya baca kesaksian Fatimah, menurut hemat saya, ia bukan seorang Islam yang sebenarnya.

Katanya dia mendalami Islam. Siapa gurunya itu? Apapun tidak mengherankan tentang orang yang murtad dari dulu hingga sekarang. Seorang alim bernama Balam Bauro zaman Nabi Musa pun boleh murtad.

Jika memang dia sudah pindah agama, mengapa masih menggunakan nama Islam? Mengapa tidak mengganti namanya dengan nama non-Islam.

Balas
staff
27 Februari 2011 6:25 pm
Balasan ke  yusoff

~
Saudara Yusoff, siapakah Balam Bauro yang Saudara maksudkan? Di mana kami dapat baca tentang Balam ini? Apakah Balam ini adalah Bileam yang tercatat di dalam Taurat? Kalau benar itu Bileam, maka Bileam itu orang babel yang kafir dan bukan pengikut Nabi Musa.

Ya, Saudara benar. Ini adalah pengalaman Saudara Fatimah menemukan kebenaran sejati dan kepastian keselamatan dunia akhirat.

Nabi Saudara sebelum dan sesudah memeluk Islam, tetap memakai nama yang sama. Mengapa Saudari Fatimah ini harus mengubah namanya?

Jikal Saudara mau mengerti kebenaran yang sejati demi memperoleh jaminan keselamatan dunia dan akhirat, maka kami mengundang Saudara untuk merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kami berdoa kiranya Saudara mendapatkan rahmat dari Allah.
~
CA/U

Balas
erni wahyuni
27 Februari 2011 3:35 pm

*
Saya adalah penganut Islam, memakai jilbab, orang-tuaku juga sudah naik haji.

Buat Fatimah yang pernah mendoakan Muhammad, sama saja anda tidak ikhlas mendoakan orang tua anda sendiri. Tidak ada ketakutan pada Muhammad apabila anda tidak mendoakannya.

Balas
staff
27 Februari 2011 6:48 pm
Balasan ke  erni wahyuni

~
Apakah Saudara juga mau mengatakan bahwa shalawat itu juga adalah sesuatu yang boleh ditinggalkan?

Peran pembela dengan terdakwa jelas berbeda. Seorang nabi adalah pembela yang membela dan menuntun umatnya (sebagai terdakwa) dari siksa neraka kepada jalan keselamatan. Tetapi jika ada pembela yang justru membutuhkan pembelaan dari umatnya, maka dapat dipastikan pembela itu sebenarnya tidak tahu bagaimana membela umatnya dari siksa neraka.

Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6 Isa Al-Masih menjamin keselamatan setiap pengikut-Nya. Sebab Isa Al-Masih datang ke dunia, mati, dan dibangkitkan pada hari ketiga untuk membela dan menyelamatkan manusia yang percaya kepada-Nya dari kutuk dosa dan hukuman kekal di neraka.

Siapakah yang berhak menjamin selain Allah?. Isa Al-Masih memberikan jaminan pasti!.
~
CA/NN

Balas
staff
28 Februari 2011 11:58 am

~
TOPIK URAIAN UNTUK COMMENT:

………………………………………….Kesaksian Fatimah……………………………………………

Kami senang menerima comments (tanggapan) yang langsung menyetujui dan / atau menolak intisari uraian kesaksian di atas. Informasi yang memperkaya pengertian tentang topik di atas juga diterima dengan senang hati.

Comment-comment lain yang tidak berhubungan langsung dengan topik di atas akan dihapus.

Di tempat ini kami ingin menjalankan satu diskusi mengenai topik ini saja.
~
SO

Balas
dodi novi
24 Maret 2011 8:41 am

*
Semua agama/keyakinan di dunia ini benar adanya menurut keyakinan masing-masing. Kita tidak perlu memperdebatkan masalah Fatimah, karena sudah menjadi pilihannya yang diyakininya.

Yang terpenting jangan merasa paling benar. Kita masih belajar, kecuali kalau kita sudah mati. Hanya sesudah mati kita tahu mana yang paling benar.

Balas
staff
9 April 2011 11:22 am
Balasan ke  dodi novi

~
Saudara Dodi Novi,

Saya setuju akan pandangan Saudara bahwa kita masih tetap harus haus untuk belajar.

Namun untuk keselamatan, kami terpaksa harus tidak setuju dengan Saudara. Sebab tidak mungkin kita baru mau belajar sesudah kita mati. Ini namanya nasi sudah menjadi bubur. Sebab berdasarkan Kitab Suci, keselamatan hanya bisa didapatkan di dalam Isa Al-Masih.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Sudahkah Saudara mendapatkan keselamatan tersebut? Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan. Kiranya Allah berkenan memberikan berkah-Nya kepada Saudara.
~
CA/U

Balas
UHIBBULLAH
26 Maret 2011 12:34 pm

*
Kasihan sekali Fatimah, anda adalah orang yang murtad. Allah tidak memberikan petunjuk-Nya kepada Fatimah. Maka nikmat yang mana yang engkau dustai?
 

Balas
staff
7 April 2011 5:31 am
Balasan ke  UHIBBULLAH

~
Saudara Uhibbullah,

Kami justru mau memberitahukan kepada Saudara, bahwa dia yang memberikan kesaksian ini justru telah mendapat nikmat yang tiada tara dari Allah. Dia pun telah memperolah jaminan keselamatan menuju sorga yang dijanjikan oleh Allah sendiri kepada pengikut Isa Al-Masih.

“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” (Qs 3:55)

Sudahkah juga Saudara Uhibbullah mendapatkan kedamaian? Fatimah sudah memilikinya karena telah mendapatkan jaminan keselamatan di dalam mengikuti Isa Al-Masih.

Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan kebenaran ini lebih dalam lagi dalam: isadanislam.org/jalan-keselamatan

Kiranya dalam mempelajari kebenaran ini, Saudara mendapatkan hikmah dari Allah.
~
CA

Balas
M.Yosef
28 Maret 2011 4:42 pm

*
Saya meninggalkan agama Nasrani dan masuk Islam karena konsep keTuhanannya tidak jelas, tidak utuh dan tidak bulat.

Kalau dalam Nasrani/Kristen, malah Tuhan seperti manusia yang beranak dan diperanakkan. Ada Tuhan Bapa, Tuhan Yesus yang katanya satu-satunya putera Tuhan. Betul-betul menghina Tuhan!

Saya sudah tau artikel yang ditulis Fatimah tersebut. Ini adalah bagian dari ekspansi idiologi kaum Nasrani yang kehabisan akal ingin menyesatkan kaum Muslimin.

Renungkanlah surat Al-Ikhlas itu baik-baik ya Fatimah. Bila anda mencari keesaan Tuhan di dalam Nasrani, maka sampai kiamat pun tak akan dapat!

Terimakasih.

Balas
staff
9 April 2011 9:11 am
Balasan ke  M.Yosef

~
Saudara Yosef, jikalau Saudara pernah menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka Saudara jelas tahu bahwa Allah itu tidak pernah disebutkan beranak. Oleh sebab itu, kami tidak percaya bahwa Saudara pernah menjadi pengikut Isa Al-Masih.

Kitab Saudara menuduh bahwa kami memper-Tuhan-kan Maryam. Juga menuduh bahwa Maryam adalah istri Allah. Ini adalah kesalahan data dan fakta yang dahsyat.

Kami juga tidak mengerti mengapa Saudara mengalamatkan surat Al-Ikhlas kepada kami, karena Allah kami bukan Allah yang beranak, ataupun Allah yang diperanakkan. Surat Al-Ikhlas seharusnya ditujukan kepada orang Arab zaman Muhammad yang menyembah Al Aqabah, Al Wusta dan Al Ula. Yang mana sampai saat ini, sewaktu umat Muslim naik haji selalu melempari tiga illah ini dengan batu batu.

Anak Allah bukan berarti Allah beranak. Anak Allah berarti bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjelma menjadi manusia (Qs 3:45; 4:171).

Anak Allah juga berarti bahwa Isa Al-Masih adalah ‘tanda’ dari Allah bagi manusia (Qs 19:21; 21:91).

Dan bahwa setiap orang yang menjadi pengikut-Nya, akan beroleh tempat yang tinggi di sorga (Qs 3:55). Ini adalah janji Allah yang pasti ditepati.
~
CA/U

Balas
yusoff
30 Maret 2011 6:30 am

*
Nama masih dikekalkan Fatimah. Nama adalah doa. Apabila orang panggil nama kamu itu Fatimah supaya kamu menjadi orang yang bernama Fatimah, anak Nabi Muhammad.

Kamu kenalkah anak Nabi Muhammad yang bernama Fatimah itu? Dia adalah orang yang kuat ibadahnya kepada Allah, banyak sedekahnya kepada orang-orang miskin, taat kepada suaminya.

Ibadahnya kita berbanding terbalik, macam langit dengan bumi. Apakah kamu sudah menukar agama dengan ciri-ciri seperti dia?

Balas
staff
9 April 2011 11:17 am
Balasan ke  yusoff

~
Saudara Yusoff,

Kami pernah mendengar bahwa nabi Saudara pernah berkata sebagai berikut:

Hai Fatimah binti Muhammad.. Mintalah kepada saya harta, dan saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan!” (Hadis Shohih Bukhori 1261).

Hadis di atas mengatakan bahwa nabi Saudara lebih memilih memberikan harta-Nya kepada Fatimah, daripada Fatimah menanyakan kepada dirinya tentang keselamatan.

Fatimah dalam kitab Saudara belum mendapatkan kedamaian dan kepastian keselamatan. Sedangkan Saudara Fatimah yang memberikan kesaksian di atas jauh lebih berbahagia dibandingkan Fatimah yang Saudara sebutkan.

Jika Saudara rindu untuk memiliki juga kedamaian seperti Saudara Fatimah, kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kiranya Allah berkenan membukakan jalan-Nya kepada Saudara.
~
CA

Balas
halyn
11 April 2011 2:31 am

*
Untuk menjadi Muslim memang berat. Sorga itu mahal, sehingga nabi Adam dan Hawa hanya dengan memakan buah kholdi sudah dibuang ke bumi oleh Allah. Sehingga anak cucunya harus beribadah dan mencari nafkah dengan susah payah untuk menebus kembalinya roh kita ke sorga lagi.

Orang model Fatimah harus belajar mensinkronkan akli dan naklinya lagi. Akli/akal berfikir berdasar data yang paling benar dan Al-Quran-lah data terbenar. Orang bodoh masuk neraka karena Allah katakan itu di Al-Quran. Dan Fatimah ini saya yakin tidak tamat membaca Alkitab, baik itu Al-Quran maupun Injil karena kemampuan aklinya membandingkan Islam dan Kristen menyedihkan.
 

Balas
staff
13 April 2011 6:43 am
Balasan ke  halyn

~
Saudara bersikeras mengatakan bahwa kitab Saudara adalah pasti kebenaran. Dan memakainya sebagai standar ukuran segala sesuatu tanpa pengecekan secara kritis. Inilah yang disebut melanggar akli dan nakli.

Seharusnya sebelum kita beriman kepadanya, lakukanlah pengecekan dahulu secara menyeluruh. Untuk menguji apakah benar kitab Saudara adalah kebenaran. Dan apakah kebenaran itu berlaku global. Dalam artian kebenaran yang tidak bertentangan baik di segala tempat dan golongan.

Dia meragukan kekerasan yang tercantum jelas dalam kitab Saudara. Dan dia meragukan juga bahwa dosanya tidak mungkin akan diampuni baik sekarang maupun nanti diakhirat. Menurut kami, dasar akli dan nakli Saudara Fatimah adalah sudah sangat jelas.

Secara jelas kitab suci hanya menjamin kepastian di dalam Isa Al-Masih.
Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.“ (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
CA/U

Balas
seiko
11 April 2011 2:55 pm

*
Sudah tidak asing lagi bagi saya membaca artikel seperti Saudari Fatimah. Sepertinya tidak ada lagi pembahasan dari non-Islam yang selalu menjelek-jelekan Islam, seperti saudara.

Apa maksud saudara mem-postingkan artikel murahan semacam ini? Mohon dengan jiwa besar saudara jangan bersembunyi dalam kebenaran Islam, baik judul tema, nama, maupun terhadap artikel lainnya.

Anda jangan membuai kami yang Muslim dengan sebutan “saudara”. Bagi kami yang Muslim, saudara adalah yang sama mau menyebut kalimah “Shahadat”, dan Al-Quran pedomannya.

Semoga saudara mau mengulang kembali kalimat Shahadat kembali dan bertobat karena telah memfitnah kami yang Muslim.

Balas
staff
13 April 2011 6:51 am
Balasan ke  seiko

~
Saudara Seiko, bagi kami memanggil Saudara tidak harus satu iman. Saudara tidak seharusnya memaksakan pendapat Saudara kepada kami bukan?

Kami akan menghapus kesaksian ini jika Saudara berkenan menginformasikan kepada kami bahwa ada yang salah atau tidak benar pada kesaksian di atas.

Kesaksian di atas jelas bukan artikel murahan melainkan sesuatu yang sangat bernilai. Lihatlah, Saudara ini telah menemukan sesuatu yang bernilai kekal, yakni keselamatan jiwanya.

Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara juga telah menyakini seluruh dosa saudara diampuni saat ini dan juga sudah sewaktu di akhirat nanti, saudara yakin pula dosa saudara juga akan diampuni oleh Allah?

Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan hal keselamatan ini dalam: isadanislam.org/jalan-keselamatan.
~
CA/U

Balas
Dimaz
15 April 2011 3:17 am

*
Yth. Mbak Fatimah,

Kunci dari Islam adalah keikhlasan. Coba terapkan dalam semua aspek kehidupan anda.

Saya yakin agama apapun akan menjurus pada satu keyakinan Tuhan: Allah.

Balas
staff
25 April 2011 4:40 am
Balasan ke  Dimaz

~
Saudara Dimaz,

Adalah perlu dibedakan, apa yang dinamakan dengan ‘keikhlasan’ dan apa yang disebut sebagai ‘kepasrahan’. Ikhlas dan pasrah adalah dua hal yang berbeda.

Saudari Fatimah di atas memilih tidak mau bersikap ‘pasrah’ mengenai hal-hal sorgawi. Jikalau ia salah pilih, maka neraka menanti.

Seharusnya kita semua layak bersikap bijak, sama seperti Saudari Fatimah di atas. Menyangkut masalah keselamatan dunia akhirat, kita tidak boleh bersikap ikut-ikutan. Kita harus jeli dan bijaksana. Allah tidak akan marah kalau kita benar-benar rindu untuk mencari kebenaran.

Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan. Kiranya Saudara mendapat berkah dari Allah.
~
CA

Balas
dina
5 Agustus 2011 4:21 am

*
Fatimah tidak mendapat hidayah dari Allah.

Balas
staff
8 Agustus 2011 8:19 am
Balasan ke  dina

~
Saudara Dina,

Fatimah awalnya seorang wanita soleh dan taat pada agama Islam. Tinggal di negara Islam. Lahir dari keluarga Islam. Semakin dia mendalami agama Islam juga memperlajari Al-Quran, maka semakin dia mengerti ajaran Islam sebenarnya. Dan hal itu membuat iman Islam-nya menjadi goyah.

Sungguh aneh bukan? Seorang Muslim yang taat, merasa imannya goyah ketika dia mendalami ajaran agama dan kitab sucinya. Dapat disimpulkan, dia menemukan “sesuatu” yang tidak baik, yang tidak berasal dari Allah, pada saat dia mendalami agama lamanya tersebut. Sehingga akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkannya.

Firman Allah berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7).

Inilah hidayah dari Allah. Pada saat dia mencari “Jalan” Allah, Allah menunjukkan Jalan itu kepada Fatimah.

Bagaimana dengan saudara, apakah saudara telah menemukannya? Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kiranya Saudara mendapat berkah dari Allah.
~
SO

Balas
chi
6 Agustus 2011 8:08 am

*
Saya tahu kenapa Saudari Fatimah murtad. Biasalah dia malas shalat, puasa, sedekah dan pakai jilbab. Mungkin dia merasa terkekang dengan jilbab. Lagi mungkin ia tidak mau menundukkan pandangannya.

Saudara Fatima sudah dikalahkan oleh nafsu, sehingga agama yang dianggap simpel dan memuaskan nafsunya yaitu agamanya yang sekarang.

Dengan agama barunya dia bisa pakai model baju sepuasnya, rok mini, ngegosip sepanjang hari, tidak takut akan kewajiban ibadah, bebas pacaran, tertawa terbahak-bahak, minum minuman yang dia sukai. Lagipula ibadahnya cuma seminggu sekali dan hanya bernyanyi saja.

Balas
staff
8 Agustus 2011 8:46 am
Balasan ke  chi

~
Saudara Chi,

Pada kesaksian di atas dikatakan bahwa Fatimah awalnya adalah seorang wanita soleh dan taat pada agama Islam, rajin mendalami agama Islam juga memperlajari Al-Quran. Hal ini telah menunjukkan bahwa dia tidak mungkin malas shalat, puasa, sedekah, bahkan menggunakan jilbab, sebab dia tinggal di negara dan keluarga Islam.

Pada kesaksian di atas, Fatima mengatakan bahwa semakin dia mendalami, dia semakin mengerti ajaran Islam yang sebenarnya. Dan hal itu membuat iman Islam-nya menjadi goyah.

Sungguh aneh bukan? Seorang Muslim yang taat, merasa imannya goyah ketika dia mendalami ajaran agama dan kitab sucinya. Dapat disimpulkan, dia menemukan “sesuatu” yang tidak baik pada ajaran tersebut. Ajaran yang tidak berasal dari Allah. Dan ajaran itu ditemukannya pada saat dia mendalaminya. Maka akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan agama Islam.

Sedangkan tentang pakaian mini, bebas pacaran dll yang saudara jabarkan di atas bukan ajaran Isa Almasih dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak sedikit ditemukan umat Muslim yang berperangai demikian bukan?

Firman Allah berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7).

Inilah hidayah dari Allah. Pada saat Fatima mencari “Jalan” Allah, Allah menunjukkan Jalan itu kepada Fatimah.

Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan.

Kiranya Saudara mendapat berkah dari Allah.
~
SO/U
 

Balas
jenny
14 September 2011 10:15 am

*
Luar biasa! Fatimah menemukan jalan keselamatan. Benar adanya bahwa Isa Al-Masih satu-satunya jalan kebenaran dan hidup.

Menjadi orang yang percaya akan Kristus adalah anugerah. Bukan kita yang memilih Dia tetapi Dia yang memilih kita.

Oleh karena itu, jika Fatimah telah menemukan jalan kebenaran dan hidup, berarti Fatimah adalah orang yang sangat berbahagia.

Balas
staff
4 November 2011 10:26 am
Balasan ke  jenny

~
Saudara Jenny,

Terimakasih atas komentar yang saudara berikan. Terimakasih juga atas apresiasi dan kunjungan saudara pada situs kami. Semoga artikel-artikel yang terdapat dalam situs ini dapat menjadi berkat bagi saudara.
~
SO

Balas
if
15 September 2011 9:02 am

*
“Saya menyembah satu Allah lima kali sehari, tetapi ritual sangatlah melelahkan. Sebanyak lima kali sehari, adzan menegaskan bahwa Muhammad adalah nabi Allah.”

Apakah seperti ini yang disebut oleh staff Isa dan Islam sebagai wanita soleh dan taat?
 

Balas
staff
16 September 2011 4:49 am
Balasan ke  if

~
Saudara If,

Silakan saudara baca kembali kesaksian di atas dengan cermat, Fatimah tinggal di negara, keluarga, dan lingkungan serba Islam. Dan selama tiga puluh tahun dia taat akan ajaran Islam.

Namun kasih karunia Allah telah menyelamatkan dia dari pencariannya tentang Allah yang hidup. Allah yang benar-benar dapat memberi dia kepastian keselamatan. Allah yang dapat memberi dia damai sejahtera. Dan semua itu dia temukan dalam diri Isa Al-Masih.

Dengan imannya Fatima telah mengetahui bahwa, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8)

Amal ibadah dan berbagai ritual ibadah tidak dapat menjamin seseeorang akan kepastian pengampunan dosanya dan kepastian keselamatan di sorga. Sebab keselamatan hanya ada dalam Isa Al-Masih!
~
SO/U

Balas
abdul aziz alaydrus
1 Desember 2011 6:15 am

*
Islam itu tidaklah berat seperti yang di tuliskan Fatimah. Yang membuat berat adalah Fatimah sendiri. Soal wudhu yang batal karena buang angin itu wajar dan syah dalam ketentuan berhadapan dengan Allah yang suci.

Balas
staff
3 Desember 2011 4:23 am
Balasan ke  abdul aziz alaydrus

~
Saudara Abdul,

Mungkin bagi saudara aturan-aturan tersebut bukanlah hal yang sulit. Namun Fatima meninggalkan Islam alasan satu-satunya bukan di aturan-aturan tersebut. Melainkan karena Fatima telah menemukan kebenaran sejati yang selama ini dia cari.

Kebenaran sejati itu berhubungan dengan kepastian akan pengampunan dosa dan kepastian akan keselamatan di sorga bagi mereka yang percaya dan menerima Isa Al-Masih dalam hatinya.

“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:31-32)
~
SO/U

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut
  • Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah
  • Kesaksian Orang Sufi Bertobat Dari Algeria
  • Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  • Kesaksian Wanita Kristen Menikah Beda Agama

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz