• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Sholat > Apakah Berwudhu dapat menjamin Sholat Diterima Allah?

Apakah Berwudhu dapat menjamin Sholat Diterima Allah?

16 November 2010 oleh Web Administrator 119 Komentar

muslim-berwudhu-menjamin-sholat-diterima-allahWudhu berasal dari bahasa Arab. Artinya, salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim diwajibkan membersihkan tubuhnya setiap akan melaksanakan sholat. Berwudhu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayahmmum. Pertanyaannya adalah apakah dengan berwudhu dapat menjamin sholat diterima Allah?

Perihal berwudhu sebelum sholat sesuai dengan perintah Al-Quran yang terdapat dalam Qs 5:6, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki.”

Tujuan Berwudhu

Islam menganjurkan umatnya untuk melaksanakan wudhu sebelum sholat. Sebagian orang menilai berwudhu bertujuan supaya tubuh bersih sebelum menghadap sang Khalik. Sehingga kelihatannya sholat tanpa berwudhu terlebih dahulu tidaklah sah.

Selain membersihkan tubuh, wudhu juga dipercaya bertujuan untuk mensucikan manusia lahir dan batin.  Pahala wudhu diyakini dapat mengugurkan dosa-dosa yang telah berlarut. “Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, maka akan keluar dosanya dari tubuhnya bahkan akan keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku-kukunya” (HR. Muslim). Namun, Al-Quran tidak pernah menyatakan dengan Mukmin  berwudhu, dapat menjamin sholat diterima Allah. Jadi, apakah yang menjamin solat dan doa Mukmin diterima oleh Allah?

Manakah Yang Paling Penting, Kebersihan Tubuh Atau Hati?

Datang menghadap Sang Khalik dalam keadaan tubuh dan pakaian bersih memanglah tidak salah.  Tetapi apakah itu lebih penting dibandingkan kebersihan hati?

Manusia memang terkadang hanya melihat dan memperhatikan apa yang terlihat oleh mata jasmani. Manusia cenderung membersihkan ‘kotoran-kotoran’ yang terlihat oleh mata.  Biasanya ia mengabaikan ‘kotoran-kotoran’ lain yang seharusnya lebih penting dibersihkan dari sekedar membersihkan tubuh.

Taurat, Kitab I Nabi Besar Samuel 16:7 berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” Jelas, ayat ini menekankan bahwa Allah melihat kebersihan hati seseorang yang datang menghadap-Nya. Keadaan hati lebih utama dibandingkan kebersihan tubuh jasmani.  Kalau tubuh bersih dan hati kotor, penyembah pasti ditolak Allah!

Bagaimana Mendapatkan “Hati Yang Suci”?

Dalam Injil Markus 7:21-22, Isa Al-Masih menekankan: “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan“.

Kotoran-kotoran inilah yang seharusnya terlebih dahulu dibersihkan dari tubuh rohani kita sebelum datang menghadapi-Nya.  Bagaimana mungkin kita dapat memanjatkan setiap doa, sholat, pujian dan penyembahan bila hati masih dipenuhi oleh ‘kotoran-kotoran’?  Kotoran hati ini yang membuat kita terlihat menjadi jijik di hadapan Allah!!

Kesimpulannya, bukanlah karena berwudhu dapat menjamin sholat diterima Allah melainkan hati yang bersih. Isa Al-Masih menjamin setiap orang dapat disucikan, dengan cara mengakui dosanya dan datang kepada-Nya. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9).

Sudah jelas Allah menyediakan jalan indah supaya dosa Saudara dibersihkan.  Untuk mengetahui lebih lagi bagaimana cara mendapatkan hati yang suci, silahkan mempelajari Lima Langkah Keselamatan.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: Apakah Berwudhu dapat menjamin Sholat Diterima Allah? Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sholat

Reader Interactions

Comments

  1. Yesus Kristus mengatakan

    16 Januari 2017 pada 7:28 am

    ~
    Saudara seiman Kristen dan Katolik. Salam sejahtera bagi kita semua kiranya TUHAN Allah memberkati kita semua serta Yesus Kristus yang mencintai kita dengan mati di kayu salib demi menebus dosa kita semua, Filipi 1:21: “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”.

    Kalimat yang sangat dicintai Yesus: asy hadu alla ilaha allah wa asy hadu anna muhammad rasul allah. Haleluya!

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Mei 2017 pada 3:27 am

      ~
      Saudara Yesus,

      Kalimat syahadad itu ada di zaman Muhammad, sama sekali tidak ada di zaman Isa Al-Masih. Kami harap sdr tidak membuat pernyataaan sesuai fakta. Adapun perkataan Muhammad yang perlu sdr ikuti yaitu menggantungkan hidupnya pada Isa Al-Masih.

      Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152 Muhammad mengatakan, “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam”.
      ~
      Purnama

  2. Zakir Naik mengatakan

    22 Februari 2017 pada 3:25 pm

    ~
    To Nasrani: Al-Quran (Al-`Alaq):2 – Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

    Renungkan: Mana pernyataan Bapa, Yesus dan Roh kudus di dalam Alkitab bahwa merekalah sebagai Allah yang telah menciptakan kalian sebagai manusia, sehingga kalian bisa mengatakan bahwa mereka adalah Allah, sehingga bisa menyucikan dan menyelamatkan, dan beragama kristen untuk mempertuhankann ya (apalagi kalau bukan karena ajaran gereja).

    Menjadi kafir (menutup diri/ingkar) kepada kekuasaan Allah SWT yang nyata pada ada diri kalian sebagai yang diciptakan-Nya sesuai ayat tsb, tidak mau berwudhu dan sujud sholat di dalam Islam sebagai sistem agama sebagai bentuk kerendahan hati dan penyerahan diri kalian kepada Dia yang menciptakan!

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Mei 2017 pada 3:27 am

      ~

      Saudara Zakir Naik,

      Jika memeperhatikan ayat yang sdr cantumkan itu sangat bertentangan dengan apa yang Taurat sampaikan. Bagaimana mungkin kami akan mempercayainya. Manusia diciptakan dari tanah liat bukan dari segumpal darah. Berharap sdr dapat memperhatikan kekeliruan yang Al-Quran sampaikan.

      Benar apa yang sdr sampaikan berwudhu maupun sholat itu hanya sistem agama, karena tidak dapat menjamin hati manusia menjadi bersih. Yang menjamin hati manusia bersih adalah ketika dosanya sudah dibersihkan, hal ini manusia tidak dapat lakukan, mengapa? Karena hanya Isa Al-Masih yang dapat menyucikan manusia dari kenajisan dan membuatnya bersih dan berkenan kepada Allah.

      “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (Injil, Rasul Besar 1Yohanes 1:9).
      ~
      Purnama

  3. @Jhon Lukas mengatakan

    6 Maret 2017 pada 1:46 pm

    ~
    Buat: Sdr Zakir Naik,

    Saudaraku, tahukah anda daerah Arab adalah daerah gersang penuh abu dan debu, kebiasaan dari umat Arab harus mencuci kaki dan tangan dan muka agar debu yang melekat tersingkir dari debu lalu masuk kerumah.

    Saudaraku, Berwudhu hanya mencuci bukan berarti menghapus dosa, sangatlah najis bila perkataan seperti ini: “Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, maka akan keluar dosanya dari tubuhnya bahkan akan keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku-kukunya”. (HR. Muslim)

    Bukankah hanya Allah [Isa Al-Masih] yang mampu menghapus dosa manusia, Kalam Isa Al-Masih : “Dosamu Telah Diampuni” Injil, Rasul Besar Lukas 7:48.

    Saudaraku, mari kita fokus dari topik diatas, Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Mei 2017 pada 3:31 am

      ~
      Sdr. Jhon,

      Terimakasih untuk penjelasannya kepada sdr Zakir Naik, kami berharap ini menjadi perenungan baginya. Berwudhu tidak dapat menjamin bagian hatinya bersih, melainkan hanya tubuh jasmaninya yang bersih. Begitu juga dosa tidak akan hilang hanya karena berwudhu.
      ~
      Purnama

  4. Usil mengatakan

    4 Oktober 2017 pada 9:23 pm

    ~
    Taurat, Kitab I Nabi Besar Samuel 16:7 berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

    Respons: Kalau Tuhan hanya melihat hati, kenapa pula kalian harus selalu pergi dan berdoa ke gereja? Bukanlah saudara sesungguhnya tidak perlu melakukan tersebut, karena Tuhan hanya melihat ” hati “.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Desember 2017 pada 7:59 pm

      ~
      Saudara Usil,

      Memang benar Tuhan melihat hati bukan penampilan luar. Itu sebabnya ibadah orang Kristen tidak ditentukan dengan aturan-aturan agama seperti yang Islam wajibkan. Yang paling penting adalah kebersihan hati agar tidak tercemar dari hal-hal yang jahat yang bertentangan dengan kehendak Allah. Bila hati bersih tentunya semua ibadah yang kita kerjakan semuanya berkenan di hadapan Allah. Dalam Injil Markus 7:21-22, Isa Al-Masih menekankan: “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan”.

      Ijinkan kami bertanya kepada sdr, menurut saudara lebih penting mana, kebersihan hati saat menghadap Allah atau ritual keagamaan yang lebih menekankan hal-hal jasmaniah? Dan lagi, apakah dengan berwudhu dijamin ibadah sdr diterima Allah dan dapat menghidarkan sdr dari hukuman kekal neraka? Mohon pencerahannya.
      ~
      Purnama

  5. Krishna mengatakan

    8 Maret 2018 pada 7:29 pm

    ~
    Dear Saudara Nasrani,

    Jika kalian tidak punya ilmu yang cukup untuk berkomentar tentang tata cara berwudhu, jangan membahas agama lain. Bahas cara beribadah kalian saja. Sudah sempurnakah? Benarkah Tuhan memerintahkan kalian untuk bernyanyi dalam ibadah? Renungkan.

    Kalian berpikir kalian semua akan masuk surga dengan bernyanyi? Surga itu dari Rahmat Allah. Kita manusia harus berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.
    Admin, mau gak kami ajak dialog dengan Dr. Dzakir Naik? Apapun itu yang kalian mau tanyakan.
    Kami Muslim mengimani Jesus sebagai Nabi. Kalian mengimani sebagai Tuhan. Padahal Jesus menyuruh kita menyembah Allah.
    Thank You
    Warm Regards
    Krishna

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Maret 2018 pada 9:52 pm

      ~
      Saudara Krishna,

      Kami memang bukan manusia yang sempurna. Mohon maaf jika pemahaman kami terbatas tentang Islam. Karena itulah di sini kita saling berdiskusi untuk saling memperlengkapi dan memperkaya ilmu.
      Kami bernyanyi adalah untuk memuji Allah. Saudara tahu Kitab Zabur? Isinya banyak sekali berisi nyanyian Raja Daud dan Sulaiman yang ditujukan pada Allah. Melalui nyanyian kita mengungkapkan perasaan kita, penghormatan dan kecintaan kita pada Allah.

      Jadi tidak ada salahnya bukan kalau kita bernyanyi untuk Allah? Dan memang kami bernyayi bukan untuk bisa masuk surga, tetapi bentuk kecintaan kami pada Allah Sang Pencipta.
      ~
      Noni

  6. Wahyu Kurniawan mengatakan

    12 Maret 2018 pada 11:23 am

    ~
    Intinya begini loh, Wudhu dan sholat adalah perbuatan yang Allah perintahkan kepada hamba-Nya. Sehingga ketika umat Muslim melaksanakan perintah Allah, maka umat Muslim sudah tidak perlu lagi memperdebatkan “Apakah dengan wudhu sholat akan diterima?” atau “Apa jadinya jika sudah wudhu tapi hati masih kotor?” atau perdebatan lain yang sama sekali tidak penting.

    Intinya, kalau sholat tanpa wudhu maka sudah sholat tersebut tidak diterima Allah. Namun kalau sudah wudhu, maka kita tinggal pasrahkan saja semoga sholat kita diterima Allah karena kita sudah melaksanakan perintah-Nya. Intinya lagi, Wudhu dan sholat adalah perbuatan yang membedakan antara kita umat Muslim dengan umat non Muslim.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Maret 2018 pada 5:37 pm

      ~
      Saudara Wahyu Kurniawan,

      Kami sangat menghargai bahwa nagi Muslim wudhu dan sholat adalah perintah Allah. Namun apakah umat Muslim hanya sekedar menjalankannya tanpa tahu apakah hal yang dilakukannya layak dihadapan Allah? Apakah dengan berwudhu yaitu membersihkan diri secara fisik, ibadah sholat diterima oleh Allah. Karena wudhu adalah pembersihan secara fisik saja. Bagaimana dengan hati kita di hadapan Allah? Apakah hal ini tidak boleh dipertanyakan?

      Apakah hanya bersih secara fisik saja hal yang penting dalam ibadah umat Muslim?Apakah tidak perlu memikirkan bagaimana hati kita saat beribadah seperti hati kita kotor, ada dendam, kemarahan, kejahatan, dll?
      ~
      Noni

  7. Wahyu Kurniawan mengatakan

    19 Maret 2018 pada 8:43 am

    ~
    “Kami sangat menghargai bahwa bagi Muslim wudhu dan sholat adalah perintah Allah. Namun apakah umat Muslim hanya sekedar menjalankannya tanpa tahu apakah hal yang dilakukannya layak dihadapan Allah? ”

    Noni, pengen ketawa, lucu banget sih. Nabi Isa waktu meninggal dipakaikan kain putih (kain kafan?). Trus sekarang agama kamu kalau ada orang mati dipakaikan jas. Apakah umat Kristen hanya sekedar menjalankannya tanpa tahu apakah hal yang dilakukannya layak dihadapan Allah?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Maret 2018 pada 11:12 am

      ~
      Saudara Wahyu Kurniawan,

      Jelas sekali Isa saat meninggal memakai kain kafan. Sebab kain kafan adalah budaya bangsa Yahudi. Jadi setiap orang Yahudi yang meninggal wajib untuk dipakaikan kain kafan. Saudara harus membedakan antara budaya dengan ajaran Isa Al-Masih. Sebab Isa tidak pernah mengajarkan, bahwa bagi pengikut Isa saat meninggal harus pakai kain kafan.
      ~
      Noni

  8. Andreas mengatakan

    13 Agustus 2019 pada 9:48 am

    ~
    “Pendapat saudara di atas bertentangan dengan pernyataan Al-Quran tentang nabi saudara yang tidak tahu keselamatannya (Qs 46:9). Bagaimana mungkin memercayai nabi yang tidak tahu keselamatannya?”

    Admin silakan baca lalu berpikir kritis, dan tolong dicantumkan bunyi ayatnya (Qs 46:9), “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku hanyalah pemberi peringatan yang menjelaskan’.”
    1. Ayat terseutb adalah perintah dari Allah SWT kepada Muhammad.
    2. Ayat tersebut menegaskan bahwa Muhammad adalah salah seorang rasul bukan Tuhan.
    Admin debatnya aneh.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 Agustus 2019 pada 5:03 pm

      ~
      Saudara Andreas,

      Kami senang saudara mengutip ayat tersebut. Bagaimana jika kita menganalisis ayat tersebut secara cermat dan kritis? Benarkah Allah SWT yang memerintahkan perkataan tersebut? Bagian mana dari ayat tersebut yang menyatakan demikian? Selain itu, benarkah nabi saudara adalah seorang utusan? Bagian mana dari ayat itu yang menyatakan bahwa nabi saudara adalah seorang utusan? Bukankah narasi yang digunakan hanya seorang pemberi peringatan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  9. RONNY SANTOSO mengatakan

    31 Agustus 2020 pada 6:31 pm

    ~
    Manakah Yang Paling Penting, Kebersihan Tubuh Atau Hati?

    Dua-duanya penting. Kebersihan tubuh adalah syari’at. Kebersihan hati adalah ma’rifat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 September 2020 pada 7:17 am

      ~
      Saudara Ronny,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa kedua-duanya adalah penting. Kebersihan tubuh dapat dilakukan oleh siapapun dengan mandi atau berwudhu. Tetapi apakah saudara mampu membersihkan hati? Bukankah hati merupakan sumber kejahatan seperti perzinahan, percabulan, pembunuhan, dan sebagainya? Bagaimana cara saudara membersihkan hati saudara? Apakah berwudhu dapat membersihkan hati saudara? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  10. RONNY SANTOSO mengatakan

    11 September 2020 pada 8:20 pm

    ~
    “Bagaimana cara saudara membersihkan hati saudara? Apakah berwudhu dapat membersihkan hati saudara? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?”

    Jawab :
    Sudah saya jawab bahwa berwudhu membersihkan jasmani dari najis/syari’at. Jika anda mengatakan hati merupakan sumber kejahatan seperti perzinahan, percabulan, pembunuhan, dan sebagainya, tentu salah. Manusia ada dua sisi, sisi baik dan buruk, tergantung mana yang dominan di antara kedua itu. Sementara membersihkan hati adalah dengan bertaqorub kepada Alloh SWT, berprasangka baik, tidak mempunyai rasa iri, dengki, sombong, ujub dll. Karena hal itulah yang membuat hati kotor.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 September 2020 pada 2:04 pm

      ~
      Saudara Ronny,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Tetapi pendapat tersebut tidak menjawab pertanyaan kami. Sebab kami mengajukan pertanyaan kepada saudara tentang cara, yaitu bagaimana cara saudara membersihkan hati saudara. Tentu ini yang perlu dijelaskan agar semua pengunjung situs ini mengetahuinya. Kami ulang pertanyaannya. Bagaimana cara saudara membersihkan hati saudara?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 4 5 6

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Sholat, Kiblat, Dan Konsep "Rumah Allah" Yang Membingungkan
  • Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
  • Adakah Naik Haji Menjamin Keselamatan Sorgawi?
  • Sungguhkah Sholat Tahajud Membawa Orang Masuk Surga?
  • Apakah Allah Akan Mengampuni Semua Dosa Muslim Pada…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami