• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Pengampunan > Berwudhu Menyucikan Diri Kita dari Dosa ataukah Hanya Simbol?

Berwudhu Menyucikan Diri Kita dari Dosa ataukah Hanya Simbol?

26 Oktober 2015 oleh Web Administrator 274 Komentar

tangan-seorang-pria-yang-sedang-berwudhu

Setiap Mukmin wajib berwudhu sebelum sembahyang. Membasuh seluruh wajah dan badan dengan air. Sebelum masuk ke rumah ibadah, harus melepaskan alas kaki. Tahukah Anda apa makna di balik ritual ini? Apakah ritual berwudhu menyucikan kita dari dosa atau hanya simbol pembersihan dosa?

Simbol Penyucian dari Dosa

Ritual berwudhu hanya simbol pembersihan dari dosa. Ritual tersebut tidak dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya. Sepertinya Nabi Islam pun menyadari hal tersebut. Karena ia pernah berdoa, “Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju” (Bukhari). Nabi Islam menyadari bahwa air wudhu tidak dapat membersihkan dosa-dosanya. Sehingga dia menginginkan air salju yang mungkin lebih baik dari air wudhu.

Ketika Mukmin ingin memasuki ruang ibadah, mereka juga harus melepas alas kaki. Karena rumah ibadah merupakan area suci. Tempat manusia terhubung dengan Allah.

Inilah bukti bahwa semua manusia telah berdosa dan najis. Sehingga perlu membersihkan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan yang Maha Suci. Beranikah Anda masuk ke rumah ibadah tanpa berwudhu dan tetap memakai alas kaki?

Ritual Penyucian di Bangsa Israel

Dalam Kitab Suci Allah kita dapat membaca, bahwa pada jaman bangsa Israel ritual pembersihan diri dari dosa sudah ada. Di jaman itu, ketika seorang Imam ingin memasuki baik Allah, harus menyucikan diri terlebih dahulu. Caranya, dengan mengorbankan anak domba, kambing, atau sapi.

Hewan korban harus bagus, tidak bercacat atau bercela. Penyembelihan korban ini menjadikan imam menerima pembersihan atau pengampunan. Sehingga dia layak bertemu dengan Allah. Ritual ini mengajarkan, tidak ada pembersihan dosa tanpa korban.

sapi-kurban-sembelihan-untuk-menyucikan-diri-dari-dosa

Korban Yang Sempurna Tidak dapat terbayangkan jika sistem pembersihan dosa yang terjadi di jaman bangsa Israel masih berlaku hingga di jaman ini. Seberapa banyak korban yang diperlukan untuk membersihkan setiap dosa-dosa manusia? Apalagi dengan hanya dengan berwudhu menyucikan diri dari dosa, jelas tidak benar. Berwudhu hanyalah simbol.

Syukurlah Tuhan yang ar-Rahman ar-Rahim itu telah memberi jalan keluar bagi umat-Nya. Dia sendiri telah menyediakan Korban Agung. Sekali untuk selama-lamanya bagi seluruh umat manusia. Korban Agung tersebut juga tidak bercacat dan tidak berdosa. Bahkan Al-Quran berkata “Dia adalah Pribadi yang suci, tanpa dosa” (Qs 19:19).

Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes Besar 1:29).

Allah Menyatakan Keadilan dan Kasih-Nya

Bagaimana mungkin Anda yang berdosa, orang lain yang menanggung. Bukankah itu tidak adil? Jika Anda berpikir menurut pola pikir manusia, benar, itu tidak adil!

Bagaimana bila kita melihat berdasarkan sifat-sifat Allah berikut ini? Pertama, Tuhan Maha Suci. Tidak ada setitik dosapun pada-Nya. Kedua, Tuhan Maha Adil. Ia harus menghukum semua dosa. Hukuman dosa adalah maut. Ketiga, Tuhan Maha Kasih. Dia tidak mau menghukum umat-Nya.

Satu-satunya cara dimana Allah dapat menyatakan sekaligus sifat-Nya tersebut adalah dengan mengutus Kalimatullah datang ke dunia. Menjadi Korban Agung. Wafat di atas kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga dari kematian-Nya. “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes Besar 3:16). Demikianlah, hal ini mengajarkan kepada kita bukanlah berwudhu cara membersihkan dosa melainkan melalui Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara dapatkah wudhu mengampuni dosa seseorang? Jelaskan alasan saudara!

  2. Mengacu pada sifat Maha Adil dan Maha Kasih dari Allah, menurut saudara apakah pahala dapat mengampuni dosa seseorang? Jelaskan alasan saudara!

  3. Menurut saudara, manakah yang lebih utama, membersihkan tubuh jasmani atau tubuh rohani?  Jelaskan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Nasrani maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
  2. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  3. Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?
  4. Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Berwudhu Menyucikan Diri Kita Dari Dosa ataukah Hanya Simbol?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Keselamatan, Pengampunan

Subscribe
Beritahulah
274 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Orang Asing
26 Oktober 2015 1:47 am

~
Kasihan, kalian tidak punya syariat wudhu. Orang Islam taat, disuruh wudhu, wudhu, apapun hikmah di sebaliknya. Tidak seperti kalian, disuruh rukuk dan sujud malah nyanyi-nyanyi.
PS: Ada riwayat yang menyatakan kalau berwudhu maka dosa-dosa akan menetes dari tubuh seperti menetesnya air.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:31 am
Balasan ke  Orang Asing

~
Saudara Orang Asing,

Sesungguhnya yang paling penting bukan syariat wudhu. Tetapi apakah dengan berwudhu saudara menjadi suci? Bukankah nabi saudara sendiri pun tidak memberikan jaminan apapun bahwa dengan berwudhu pasti masuk sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Alfredo Nainggolan
26 Oktober 2015 2:19 am

~
Saya adalah penganut Katolik. Alhamdulilah walaupun belum bersahadat, saya sudah mulai melakukan sholat. Terasa damai memang ketika saya menyiramkan air ke tangan dan kaki serta ke seluruh anggota tubuh saya di dalam wudhu. Dengan kesadaran yang tumbuh dari dalam hati sanubari bahwa semua anggota tubuh inilah yang menjadi sumber dari segala dosa kita di hadapan Tuhan. Begitu kecil dan kotor rasanya kita di hadapan Tuhan. Rasa damai ini lebih kepada pengalaman yang mengalahkan semua teori.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:36 am
Balasan ke  Alfredo Nainggolan

~
Saudara Alfredo,

Kami senang karena saudara mengatakan saudara adalah pengikut Katolik, bukan pengikut Isa Al-Masih. Sebab memang agama tidak dapat menyelamatkan manusia. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Oleh sebab itu, wudhu tidak menjamin seseorang pasti masuk sorga. Bahkan Al-Quran menyatakan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Lagi pula, kami ragu saudara adalah seorang Katolik.

Dengan kata lain, wudhu menjadi sia-sia sebab Al-Quran sudah memastikan pasti masuk neraka. Pertanyaannya, bagaimana cara saudara pasti masuk sorga? Apakah dengan berwudhu?
~
Solihin

Balas
Suci
26 Oktober 2015 2:42 am

~
Ajaran bersuci adalah ajaran para nabi sesuai perintah Tuhan, di dalam Injil sendiri. 40:32, “Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.”

Nabi Musa juga membuka alas kaki (terompah/kasut) saat menirima 10 perintah Tuhan di bukit Tursina. Di dalam (Keluaran 3:5) disebutkan: “Lalu ia berfirman: ‘Janganlah datang dekat-dekat, tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat dimana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. ” Isa/Yesus datang bukan untuk menghapus hukum/ajaran Taurat dan Kitab suci terdahulu tetapi hanya untuk menggenapkannya. Jadi, mengapa staf IDI mempermasalahkan umat Islam yang melaksanakan ajaran Tuhan, yang juga diajarkan kepada nabi terdahulu?

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:41 am
Balasan ke  Suci

~
Saudara Suci,

Kami setuju dengan saudara bahwa Isa Al-Masih datang untuk menggenapkan hukum Taurat. Karena itu, Isa Al-Masih sudah menggenapkan seluruh hukum Taurat, sehingga manusia disucikan bukan dengan wudhu, tetapi melalui pengorbanan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

Pertanyaannya, apakah saudara yakin bahwa dengan berwudhu saudara pasti sudah suci dan pasti masuk sorga? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Airlangga
26 Oktober 2015 3:25 am

*****
1. Menurut keyakinan agama Islam, wudhu menghilangkan dosa. Dasarnya berdasarkan hadis nabi sbb: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta’ala dan shalat lima waktu, maka akan menjadi penebus dosa-dosanya.” (HR Nasaa’i). Beliau juga bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu’.” (HR. Al Bukhari).

2. Pahala dapat menghapus dosa. Firman Allah dalam QS. Hud: 114: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

3. Bersih jasmani sama pentingnya. Contoh kecil: Anda berhati suci menghadap presiden dengan najis-tubuh kotor. Apa pantas?

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:49 am
Balasan ke  Airlangga

*****
Saudara Airlangga,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Ijinkan kami menanggapi.

1. Apakah dengan demikian saudara yakin dan pasti masuk sorga hanya dengan berwudhu? Mengapa nabi saudara sendiri tidak tahu keselamatannya (Qs 46:9)?

2. Apakah saudara yakin dan pasti bahwa saudara pasti masuk sorga hanya dengan pahala? Mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya bila pahala dapat menghapus dosa?

3. Tidak pantas bila saudara bertamu dengan tubuh kotor. Tetapi mana yang lebih utama membersihkan tubuh jasmani atau tubuh rohani?
~
Solihin

Balas
jb
26 Oktober 2015 4:54 am

~
Rizal,

Pertanyaan dari teman-teman Muslim kenapa harus menjadi manusia? Syarat kurban adalah manusia tidak berdosa alias suci dan syarat ini hanya bisa ditemukan dalam diri Yesus Kristus (dalam kemanusiannya) tentu tidak mungkin suara/cahaya/angin dari manipestasi Allah yang dirasakan oleh para nabi (Abraham/Musa) bisa berkurban, bukan?

Sementara dalam ajaran Yahudi syarat penebusan dosa adalah ada darah yang tertumpah Ibrani 9:22,
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:52 am
Balasan ke  jb

~
Saudara Jb,

Benar sekali bahwa segala sesuatu disucikan melalui penumpahan darah. Ini adalah ketentuan Allah. Oleh sebab itu, wudhu tidak menyucikan manusia dari dosa. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Andreas
26 Oktober 2015 5:59 am

*****
1. Menurut saya jelas wudhu tidak dapat mengampuni dosa seseorang. Mengapa? Sebab dalam agama di mana tradisi ini dilakukan setiap kali ingin menghadap kepada pencipta mereka, mereka harus kembali berwudhu. Ini membuktikan bahwa sebenarnya wudhu tidak bersifat kekal.

2. Mengacu pada sifat Maha Adil dan Maha Kasih dari Allah, menurut saya pahala tidak dapat mengampuni dosa seseorang. Mengapa? Sebab, sifat mutlak Allah adalah Maha Adil. Menandakan bahwa sebaik-baiknya (sebanyak-banyaknya pahala) seseorang bila dia bersalah tetap harus dihukum. Namun bila Allah menghukum itu bertentangan dengan sifat-Nya yang Maha Kasih.

3. Bagi saya jelas yang lebih utama adalah membersihkan tubuh rohani. Mengapa demikian? Karena Tuhan tidak melihat apa yang di depan mata, melainkan apa yang di dalam hati.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:55 am
Balasan ke  Andreas

*****
Saudara Andreas,

Kami berterimakasih untuk tiga jawaban saudara. Benar sekali bahwa wudhu tidak dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Isa Al-Masih. Semoga ini menjadi perenungan bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
Andreas
26 Oktober 2015 6:08 am

~
To: Suci,

Benar Anda mengutip ayat dalam Alkitab tersebut. Dan ayat tersebut berada dalam Perjanjian Lama (PL). Sebagai pengetahuan Anda, PL merupakan bayangan dari Perjanjian Baru (PB). Di mana setiap ayat dalam PL dipertegas dalam PB. Maksudnya, dalam PL setiap orang yang hendak bertemu dengan Allah haruslah bersih tangan dan kakinya. Itu diperjelas setelah kedatangan Yesus (PB) yaitu semua orang yang ingin datang bertemu dengan Tuhan haruslah bersih tangan dan kakinya yang berarti bersih dari setiap perbuatan jahat (iri hati, sombong, benci, dsb.).

Manakah menurut Saudara yang lebih berarti? Apakah bersih bagian luar tapi kotor bagian dalam? Ataukah bagian luar tampak kotor namun bersih bagian dalam? Sudahkah Anda mencerminkan itu? Saya harap Anda mampu memahami perumpamaan tersebut.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:58 am
Balasan ke  Andreas

~
Saudara Andreas,

Sudah seharusnya setiap pengunjung memikirkan hal ini. Apakah dengan berwudhu dapat memastikan mereka suci dan masuk sorga? Jelas, tubuh jasmani tidak akan dibawa ke akhirat, bukan? Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
jb
26 Oktober 2015 6:20 am

~
Rizal,

“Pertanyaan selanjutnya mana ayat dalam Injil dimana nabi Isa sendiri yang mengatakan kalau nabi Isa harus mati demi menebus dosa manusia?”

Baca Mazmur 22:2. Digenapi dalam Matius 27:46 lanjutkan Mazmur 22:7-9. Bacalah Matius 27:39-43 sebagai penggenapannya. Kemudian Mazmur 22:17. Bacalah Yohanes 20:25, lalu Mazmur 22:19. Bandingkan dengan Matius 27:35, Yesaya 53:5-6. Baca dalam 2 Korintus 5:21, Yesaya 53:7b. Digenapi dalam Matius 27:12-14,Yesaya 53:12. Bacalah Markus 15:27. Semoga lulus Rizal.

Balas
staff
26 Oktober 2015 12:01 pm
Balasan ke  jb

~
Saudara Jb,

Satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa adalah Isa Al-Masih, bukan berwudhu. Wudhu hanya ritual yang tampaknya memberikan kesucian, padahal tidak sama sekali. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
26 Oktober 2015 7:01 am

~
To: Jb,

Dan anda juga sudah membuktikan sendiri dalam Injil kalau Yesus tidak pernah mengatakan kalau dia akan mati demi dosa-dosa manusia. Kalau anda baca lebih jauh dalam Injil, Mat. 19:16-17, untuk mencapai surga kita harus menuruti segala perintah Allah.

Balas
staff
26 Oktober 2015 12:07 pm
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Allah memiliki standar sempurna, tidak boleh cacat sama sekali. Artinya satu dosa pun tidak boleh ada untuk bisa masuk sorga. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sanggup melakukan seluruh perintah Allah tanpa pernah melanggarnya satu kalipun? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Save Jesus
26 Oktober 2015 11:00 am

~
Staff,

Sok tahu. Alkitabmu tolong dibaca lagi. Soal wudhu juga ada. Subhanallah, semoga Allah merahmatimu Muhammad Alfredo Nainggolan.

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima taubat” (an-Nasr/110:1-3).

Balas
staff
26 Oktober 2015 1:35 pm
Balasan ke  Save Jesus

~
Saudara Save Jesus,

Masuk agama Islam bukan sebuah rahmat. Bagaimana mungkin saudara katakan menerima rahmat Allah bila nabi saudara pun tidak mendapatkan rahmat Allah? Nabi saudara tidak tahu keselamatannya di akhirat (Qs 46:9). Ini menjelaskan bahwa rahmat tidak diberikan kepada nabi saudara. Apalagi berwudhu tidak menjamin seseorang masuk sorga. Pertanyaannya, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga hanya dengan berwudhu?
~
Solihin

Balas
Theresia Sompie
26 Oktober 2015 11:45 am

~
Membahas suatu masalah haruslah mengerti makna dari yang akan dibahas. Admin tidak mengerti makna wudhu, tetapi berargumentasi seakan-akan dia yang paling mengerti mengenai makna wudhu melebihi rasulullah sendiri. Wudhu bukan pembersihan dosa. Wudhu bukan penyucian diri. Wudhu bukan syarat untuk memasuki masjid. Wudhu adalah makna seseorang yang harus memiliki hati yang bersih kala melakukan ritual sholat baik wajib maupun sunnah. di luar ritual sholat, tidak diwajibkan berwudhu. Pahami baru beri penilaian secara benar.

Balas
staff
26 Oktober 2015 1:41 pm
Balasan ke  Theresia Sompie

~
Saudara Theresia,

Kami berterimakasih untuk penjelasan saudara. Penjelasan saudara bertentangan dengan penjelasan saudara Airlangga. Menurut hadits yang dikutipnya bahwa wudhu dapat menjadi penebus dosa-dosanya. Mengapa ada perbedaan penjelasan? Apakah wudhu dapat menjamin saudara pasti masuk sorga? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Cinta Nabi
26 Oktober 2015 12:38 pm

~
Staff IDI,

Sudah jadi kebiasaan anda merubah kitab suci (rahasia umum). Bahkan ayat Al-Quran punya umat Muslimpun anda rubah. Qs 19:19 bukan seperti itu isinya.

Balas
staff
26 Oktober 2015 1:43 pm
Balasan ke  Cinta Nabi

~
Saudara Cinta Nabi,

Kami senang bila saudara dapat mengutip Qs 19:19 yang benar menurut saudara. Tentu ini menjadi bahan perbandingan yang bagus sekali. Bagaimana saudara? Oh ya, bagaimana pendapat saudara tentang wudhu? Apakah wudhu dapat memastikan saudara masuk sorga? Mengapa?
~
Solihin

Balas
usil
26 Oktober 2015 12:44 pm

~
Mengapa komen saya selalu dihapus? Bisakah dosa manusia yang tak terhingga disucikan dengan ditebus hanya oleh satu kematian Yesus di kayu salib, kalau tidak mau dikatakan penyaliban Yesus hanya bermakna simbolik? Artinya: Tuhanmu itu tidak benar-benar mensucikan dosa umat manusia.

Balas
staff
26 Oktober 2015 1:53 pm
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Kami senang bila saudara memberikan komentar sesuai topik dan tidak melebihi satu kolom. Itu adalah salah satu ketentuan situs ini. Di luar ketentuan situs ini, maka terpaksa dihapus. Kiranya saudara mengerti ini.

Tentu dosa manusia dapat dihapus dengan pengorbanan Isa Al-Masih. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:19). Dengan demikian, pengorbanan Isa Al-Masih dapat menghapuskan dosa manusia yang tak terhingga. Pertanyaannya, apakah saudara yakin dan pasti wudhu dapat menyucikan saudara? Mengapa?
~
Solihin

Balas
ismail
26 Oktober 2015 1:26 pm

~
To: Admin,
Terima kasih ini topik yang bagus. Masih ada hubungan dengan topik yang lain, dimana saudara kita Muslim tidak akan mampu untuk mendatangkan dalil Al-Quran murni bahwa Isa diciptakan. Allah itu pasti maha suci, maha adil dan maha kasih. Satu lagi masalah besar dengan Islam, yaitu tidak bisa menjelaskan ketiga hakikat di atas sekaligus. Anehnya Muslim meminta keselamatan dari Allah, tetapi anti menyebut Allah sebagai Juru selamat.

To: Sompie,
Keselamatan itu adalah penting, keselamatan yang menuju janah bukan jahanam. Menurut anda siapa yang menyelamatkan anda ke Janah? Bisa jawab? Anda kemungkinan menjawab alloh swt. Lalu bagaimana kalau kita sebut alloh swt adalah juru selamat ? Apakah anda setuju? Dari asmaul husna, tak ada satupun nama alloh swt sebagai sang juru selamat. Anda lihat kejanggalan ini? Makanya pelajari yang benar saudara.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:24 pm
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Kami setuju dengan saudara bahwa Allah maha suci. Oleh karena itu, tidak seorang pun bisa masuk sorga hanya dengan bermodalkan pahala. Sebab standar Allah sangat tinggi dan sempurna. Manusia harus disucikan. Ini berarti hanya Allah yang dapat menolong manusia. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin

Balas
abdul qadri
26 Oktober 2015 1:52 pm

~
Untuk Staf Isa dan Islam,
Kenapa komen saya dihapus dan tidak dijawab? Katanya ini diskusi masalah agama. Apa karena anda tidak bisa menjawabnya atau sengaja membatasi pertanyaan agar tidak terdesak dan kelihatan kebodohan dan kejahilan saudara-saudara.

Untuk Ismal,
Orang Islam masuk surga karena amal kebaikan masing-masing. Kalau saudara Ismail merasa kalau Isa bisa membuat kita masuk surga, saudara Ismail tidak usah ke gereja, berbuat kebaikan dan teruslah berbuat dosa saja karena pasti akan masuk surga karena dosa-dosa saudara Ismail telah ditebus oleh Yesus.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:51 pm
Balasan ke  abdul qadri

~
Saudara Abdul,

Setiap komentar yang tidak sesuai topik dan melebihi satu kolom terpaksa dihapus. Ini adalah salah satu ketentuan situs ini. Kami berharap saudara memaklumi ini. Kami sangat senang berdiskusi dengan saudara, tetapi kami berharap tetap memerhatikan topik di atas. Kami pasti akan menanggapinya. Saudara tidak perlu kuatir. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
ismail
26 Oktober 2015 2:06 pm

~
To: Abdul,

Itulah kekeliruan teologi Islam, berbuat amal kebaikan agar masuk surga. Kami pengikut Isa Al-Masih harus berbuat baik, karena kami telah diberikan kebaikan oleh Allah. Bagaimana bisa dapat pahala sedang membalas kebaikan Allah saja kita belum mampu? Oleh sebab itu, kita ini butuh juru selamat yang akan menyelamatkan kita. Kita tidak berdaya akibat lemah terhadap dosa. Tanpa sang juru selamat, maka siapakah yang akan menyelamatkan anda? Anda sendiri? Kecuali anda tidak berdosa.

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:55 pm
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Keselamatan yang diperoleh pengikut Isa Al-Masih semata-mata karena anugerah. Namun, pengikut Isa Al-Masih harus melakukan kehendak Isa Al-Masih untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama (Injil, Rasul Besar 13:34-35). Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
abdul qadri
26 Oktober 2015 2:07 pm

~
Ini isi Al-Quran surah 19:19, “Ia (jibril) berkata: ‘sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberikanmu seorang anak laki-laki yang suci’.”

Balas
staff
26 Oktober 2015 11:59 pm
Balasan ke  abdul qadri

~
Saudara Abdul,

Satu-satunya Pribadi yang disebutkan Al-Quran suci hanya Isa Al-Masih. Bahkan Al-Quran tidak menyebut nabi saudara suci. Hal ini sangat membedakan Isa Al-Masih dengan semua manusia, termasuk nabi saudara. Oleh sebab itu, hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Wudhu tidak akan menyelamatkan manusia. Alih-alih menyelamatkan, wudhu membuat manusia merasa suci, padahal tidak sama sekali.
~
Solihin

Balas
ismail
26 Oktober 2015 2:23 pm

~
To: Abdul,

Anda setuju bahwa kita manusia adalah makhluk yang lemah oleh sebab itu kita minta keselamatan dari Allah. Karena kita lemah maka kita tidak bisa menjadi juru selamat diri kita sendiri. Oleh sebab itu, kita butuh juru selamat yang adalah Isa Al-Masih. Pikirkan bahwa kita tidak bisa menjadi juru selamat diri kita sendiri.

Balas
staff
27 Oktober 2015 12:03 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Kami setuju dengan saudara bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Sebab manusia yang berdosa tidak mungkin mampu memenuhi seluruh standar kesempurnaan Allah. Ini harus dipikirkan baik-baik bahwa manusia membutuhkan Allah untuk keselamatan jiwanya.
~
Solihin

Balas
abdul qadri
26 Oktober 2015 2:26 pm

~
To: Ismail,

Menurut anda Juruselamat itu sebenar apa artinya dan apa fungsinya?

Balas
staff
27 Oktober 2015 12:08 am
Balasan ke  abdul qadri

~
Saudara Abdul,

Dalam pemahaman kami, juruselamat adalah pribadi yang dapat menyelamatkan. Manusia berdosa tidak mungkin dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Seorang tahanan yang dibelenggu di penjara tidak akan dapat membebaskan dirinya sendiri dari kurungan, kecuali ada pribadi merdeka yang dapat membebaskannya dengan memberikan jaminan.

Demikian juga manusia berdosa. Tidak dapat membebaskan dirinya dari dosa, kecuali Pribadi suci yang dapat membebaskannya dengan “memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Dialah Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
ismail
26 Oktober 2015 2:41 pm

~
To: Abdul,

Aku sudah baca, sebaik-baiknya anda menjalani ritual agama, tetap saja anda akan berbuat dosa. Ini wajar karena manusia adalah makluk yang berdosa. Inilah masalahnya, perbuatan baik itu adalah untuk membalas kebaikan Allah atas kita manusia. Apakah anda lupa? Membalas saja susah, apalagi mendapat pahala untuk menghapus dosa. Semoga anda mulai belajar tentang sang juru selamat manusia.

Balas
staff
27 Oktober 2015 12:12 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Sebuah pemikiran yang bagus sekali. Tidak mungkin manusia mendapatkan pahala bila membalas saja tidak bisa. Kami berharap saudara Abdul memikirkan ini.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Ampunan Allah dan Dosa yang Tidak Diampuni Allah
  • Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang…
  • Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz