Setiap Mukmin wajib berwudhu sebelum sembahyang. Membasuh seluruh wajah dan badan dengan air. Sebelum masuk ke rumah ibadah, harus melepaskan alas kaki. Tahukah Anda apa makna di balik ritual ini? Apakah dengan berwudhu dapat mensucikan diri kita dari dosa atau hanya simbol pembersihan dosa?
Berwudhu Simbol Penyucian Dosa
Umat Islam banyak yang berpendapat bahwa dengan berwudhu dapat mensucikan diri dari dosa. Tapi faktanya ritual berwudhu hanya simbol pembersihan dari dosa. Ritual tersebut tidak dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya. Sepertinya Nabi Islam pun menyadari hal tersebut. Karena ia pernah berdoa, “Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju” (Bukhari). Nabi Islam menyadari bahwa air wudhu tidak dapat membersihkan dosa-dosanya. Sehingga dia menginginkan air salju yang mungkin lebih baik dari air wudhu.
Ketika Mukmin ingin memasuki ruang ibadah, mereka juga harus melepas alas kaki. Karena rumah ibadah merupakan area suci. Tempat manusia terhubung dengan Allah.
Inilah bukti bahwa semua manusia telah berdosa dan najis. Sehingga perlu membersihkan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan yang Maha Suci. Beranikah Anda masuk ke rumah ibadah tanpa berwudhu dan tetap memakai alas kaki?
Ritual Penyucian di Bangsa Israel
Dalam Kitab Suci Allah kita dapat membaca, bahwa pada jaman bangsa Israel ritual pembersihan diri dari dosa sudah ada. Di jaman itu, ketika seorang Imam ingin memasuki baik Allah, harus menyucikan diri terlebih dahulu. Caranya, dengan mengorbankan anak domba, kambing, atau sapi.
Hewan korban harus bagus, tidak bercacat atau bercela. Penyembelihan korban ini menjadikan imam menerima pembersihan atau pengampunan. Sehingga dia layak bertemu dengan Allah. Ritual ini mengajarkan, tidak ada pembersihan dosa tanpa korban.
Korban yang sempurna tidak dapat terbayangkan jika sistem pembersihan dosa yang terjadi di jaman bangsa Israel masih berlaku hingga di jaman ini. Seberapa banyak korban yang diperlukan untuk membersihkan setiap dosa-dosa manusia? Apalagi hanya dengan berwudhu dapat mensucikan diri dari dosa, jelas tidak benar. Berwudhu hanyalah pembersihan fisik sebelum sembayang!
Syukurlah Tuhan yang ar-Rahman ar-Rahim itu telah memberi jalan keluar bagi umat-Nya. Dia sendiri telah menyediakan Korban Agung. Sekali untuk selama-lamanya bagi seluruh umat manusia. Korban Agung tersebut juga tidak bercacat dan tidak berdosa. Bahkan Al-Quran berkata “Dia adalah Pribadi yang suci, tanpa dosa” (Qs 19:19).
Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes Besar 1:29).
Allah Menyatakan Keadilan dan Kasih-Nya
Bagaimana mungkin Anda yang berdosa, orang lain yang menanggung. Bukankah itu tidak adil? Jika Anda berpikir menurut pola pikir manusia, benar, itu tidak adil!
Bagaimana bila kita melihat berdasarkan sifat-sifat Allah berikut ini? Pertama, Tuhan Maha Suci. Tidak ada setitik dosapun pada-Nya. Kedua, Tuhan Maha Adil. Ia harus menghukum semua dosa. Hukuman dosa adalah maut. Ketiga, Tuhan Maha Kasih. Dia tidak mau menghukum umat-Nya.
Satu-satunya cara dimana Allah dapat menyatakan sekaligus sifat-Nya tersebut adalah dengan mengutus Kalimatullah datang ke dunia. Menjadi Korban Agung. Wafat di atas kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga dari kematian-Nya. “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes Besar 3:16). Demikianlah, hal ini mengajarkan kepada kita bukanlah berwudhu cara membersihkan dosa melainkan melalui Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Benar Berwudhu Dapat Mensucikan Diri dari Dosa?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
- Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
- Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?
- Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
-
Menurut saudara apakah dengan berwudhu dapat mensucikan diri seseorang dari dosa? Jelaskan alasan saudara!
-
Mengacu pada sifat Maha Adil dan Maha Kasih dari Allah, menurut saudara apakah pahala dapat mengampuni dosa seseorang? Jelaskan alasan saudara!
-
Menurut saudara, manakah yang lebih utama, membersihkan tubuh jasmani atau tubuh rohani? Jelaskan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Nasrani maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].