• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Keselamatan > Pengampunan > Berwudhu Menyucikan Diri Kita dari Dosa ataukah Hanya Simbol?

Berwudhu Menyucikan Diri Kita dari Dosa ataukah Hanya Simbol?

26 Oktober 2015 oleh Web Administrator 274 Komentar

tangan-seorang-pria-yang-sedang-berwudhu

Setiap Mukmin wajib berwudhu sebelum sembahyang. Membasuh seluruh wajah dan badan dengan air. Sebelum masuk ke rumah ibadah, harus melepaskan alas kaki. Tahukah Anda apa makna di balik ritual ini? Apakah ritual berwudhu menyucikan kita dari dosa atau hanya simbol pembersihan dosa?

Simbol Penyucian dari Dosa

Ritual berwudhu hanya simbol pembersihan dari dosa. Ritual tersebut tidak dapat membersihkan seseorang dari dosa-dosanya. Sepertinya Nabi Islam pun menyadari hal tersebut. Karena ia pernah berdoa, “Allah, bersihkanlah dosa dari saya dengan air salju” (Bukhari). Nabi Islam menyadari bahwa air wudhu tidak dapat membersihkan dosa-dosanya. Sehingga dia menginginkan air salju yang mungkin lebih baik dari air wudhu.

Ketika Mukmin ingin memasuki ruang ibadah, mereka juga harus melepas alas kaki. Karena rumah ibadah merupakan area suci. Tempat manusia terhubung dengan Allah.

Inilah bukti bahwa semua manusia telah berdosa dan najis. Sehingga perlu membersihkan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan yang Maha Suci. Beranikah Anda masuk ke rumah ibadah tanpa berwudhu dan tetap memakai alas kaki?

Ritual Penyucian di Bangsa Israel

Dalam Kitab Suci Allah kita dapat membaca, bahwa pada jaman bangsa Israel ritual pembersihan diri dari dosa sudah ada. Di jaman itu, ketika seorang Imam ingin memasuki baik Allah, harus menyucikan diri terlebih dahulu. Caranya, dengan mengorbankan anak domba, kambing, atau sapi.

Hewan korban harus bagus, tidak bercacat atau bercela. Penyembelihan korban ini menjadikan imam menerima pembersihan atau pengampunan. Sehingga dia layak bertemu dengan Allah. Ritual ini mengajarkan, tidak ada pembersihan dosa tanpa korban.

sapi-kurban-sembelihan-untuk-menyucikan-diri-dari-dosa

Korban Yang Sempurna Tidak dapat terbayangkan jika sistem pembersihan dosa yang terjadi di jaman bangsa Israel masih berlaku hingga di jaman ini. Seberapa banyak korban yang diperlukan untuk membersihkan setiap dosa-dosa manusia? Apalagi dengan hanya dengan berwudhu menyucikan diri dari dosa, jelas tidak benar. Berwudhu hanyalah simbol.

Syukurlah Tuhan yang ar-Rahman ar-Rahim itu telah memberi jalan keluar bagi umat-Nya. Dia sendiri telah menyediakan Korban Agung. Sekali untuk selama-lamanya bagi seluruh umat manusia. Korban Agung tersebut juga tidak bercacat dan tidak berdosa. Bahkan Al-Quran berkata “Dia adalah Pribadi yang suci, tanpa dosa” (Qs 19:19).

Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes Besar 1:29).

Allah Menyatakan Keadilan dan Kasih-Nya

Bagaimana mungkin Anda yang berdosa, orang lain yang menanggung. Bukankah itu tidak adil? Jika Anda berpikir menurut pola pikir manusia, benar, itu tidak adil!

Bagaimana bila kita melihat berdasarkan sifat-sifat Allah berikut ini? Pertama, Tuhan Maha Suci. Tidak ada setitik dosapun pada-Nya. Kedua, Tuhan Maha Adil. Ia harus menghukum semua dosa. Hukuman dosa adalah maut. Ketiga, Tuhan Maha Kasih. Dia tidak mau menghukum umat-Nya.

Satu-satunya cara dimana Allah dapat menyatakan sekaligus sifat-Nya tersebut adalah dengan mengutus Kalimatullah datang ke dunia. Menjadi Korban Agung. Wafat di atas kayu salib, dan bangkit pada hari ketiga dari kematian-Nya. “ . . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes Besar 3:16). Demikianlah, hal ini mengajarkan kepada kita bukanlah berwudhu cara membersihkan dosa melainkan melalui Kalimat Allah yaitu Isa Al-Masih.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara dapatkah wudhu mengampuni dosa seseorang? Jelaskan alasan saudara!

  2. Mengacu pada sifat Maha Adil dan Maha Kasih dari Allah, menurut saudara apakah pahala dapat mengampuni dosa seseorang? Jelaskan alasan saudara!

  3. Menurut saudara, manakah yang lebih utama, membersihkan tubuh jasmani atau tubuh rohani?  Jelaskan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Nasrani maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
  2. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  3. Berapa Hal Yang Harus Mukmin Lakukan Untuk Menghapus Semua Dosa?
  4. Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Berwudhu Menyucikan Diri Kita Dari Dosa ataukah Hanya Simbol?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Keselamatan, Pengampunan

Reader Interactions

Comments

  1. ary mengatakan

    30 September 2016 pada 12:21 am

    ~
    To staf IDI dkk,

    Inilah ayat yang sering dijadikan dalih bahwa Isa Al-Masih putra Maryam tidak berdosa. Al-Quran surah 19:19, “Ia (jibril) berkata: ‘sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberikanmu seorang anak laki-laki yang suci’.” Tapi apa yang dimaksud dengan suci ?
    Lihat kelanjutan ayat (Qs 19:20) Maryam berkata : “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina”

    Jadi itu yang dimaksud dengan suci kawan. Mudah-mudahan paham. Dalam Islam semua nabi Allah itu Maksum (terpelihara dari dosa). Nabi Allah itu manusia biasa, jadi berpotensi untuk berbuat dosa seperti kita seperti Nabi Adam.dll. Namun Allah menghindarkan / mengampuni dari dosa. Terimakasih. Semoga paham bro.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Mei 2017 pada 3:12 pm

      ~
      Saudara Ary,

      Kitab saudara menyatakan Isa Al-Masih suci karena Ia adalah pribadi yang suci dan juga lahir dari seorang perawan. Isa bukan manusia biasa sebab Ia berasal dari Roh Allah Nabi-nabi tetap bisa berbuat dosa, namun Isa suci tanpa dosa sama sekali. Inilah alasan mengapa Isa Al-Masih disebut suci.
      ~
      Noni

  2. ary mengatakan

    30 September 2016 pada 1:53 am

    t~
    Tuk staf IDI,
    Satu lagi ayat yang sering dikutip staf IDI, “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Jadi kata staf IDI itu.tuh ayat yang ngak jamin masuk surge, malah neraka. Padahal ayat-ayat sebelumnya menceritakan bahwa ada orang yang mengingkari adanya hari kiamat dan sangat durhaka kepada Allah. Disampaikan kebenaran malah ngeyel Jadi Allah menyampaikan “tidak seorang pun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu ..”. Dari kalimat itu pula tersirat bahwa bukan Allah yang memasukkan kamu ke neraka, kamu sendiri yang cari gara-gara sehingga kamu sendiri yang mendatangi neraka. Lalu Allah melanjutkan ayat Qs 9:72 “ kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. Lanjut

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Mei 2017 pada 3:53 pm

      ~
      Saudara Ary,

      Dalam ayat 72 dikatakan Allah menyelamatkan orang yang bertakwa dan orang zalim masuk neraka.
      “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 9:72).

      Lalu standar apa yang ditetapkan Allah agar kita dikatakan orang yang bertakwa sehingga diselamatkan dari neraka?
      ~
      Noni

  3. ary mengatakan

    30 September 2016 pada 2:18 am

    l~
    Lanjut dalam ayat-ayat lain dalam surah yang sama (Qs 19:60-63) orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, yaitu surga yang telah dijanjikan oleh Tuhan yang maha Pemurah kepada hamba-Nya. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. Mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. bagi mereka rezekinya itu tiap-tiap pagi dan petang .Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba hamba Kami yang bertaqwa “. Jadi mudah-mudahan staf IDI dan all Nasrani paham.

    Lihatlah Allah melalui ayat- ayat Al-Quran dengan sangat jelas menyampaikan petunjuk-Nya. Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Mei 2017 pada 3:55 pm

      ~
      Saudara Ary,

      Seberapa besar iman dan sebanyak apa amal saleh yang harus kita perbuat agar layak masuk surga-Nya, saudaraku?Apakah dengan mengumpulkan pahala dapat mengampuni dosa kita sehingga kita layak masuk surga-Nya?
      ~
      Noni

  4. fazrin mengatakan

    5 Januari 2017 pada 10:06 am

    ~
    1.Kain putih dan tinta hitam (sadar diri) jika ingatlah kenapa Adam diturunkan di bumi?Bukankah kita ,manusia diminta memenuhi bumi .dan menunggu kapan dipanggil (proses) ?Atau dengan kata lain Adam diusir dari surga.
    2. Pahala adalah nilai baik seseorang menurut Al-Quran. Dosa adalah nilai buruk seseorang menurut Al-Quran.(Tuhan menciptakan dua sisi, tapi manusia menciptakan banyak sisi karena keserakahan)
    3. Dua hal tersebut bukanlah dua, tapi satu kalau ditanya mana yang didahulukan berarti tidak usah hidup sekalian.

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Mei 2017 pada 3:56 pm

      ~
      Saudara Fazrin,

      Apakah menurut saudara dengan berwudhu dapat membersihkan diri dan menyucikan diri kita dari dosa? Bagaimana tanggapan saudara?
      ~
      Noni

  5. @Jhon Lukas mengatakan

    20 Februari 2017 pada 2:15 pm

    ~
    Buat : Sdr Ary,

    Saudaraku, saya setuju. Marilah kita membersihkan badan/daging kita dengan mandi mengunakan sabun, bukan berarti kita menyucikan diri kita dari perbuatan dosa. Di daerah gurun pasir (Arab), penuh dengan debu dan abu serta pasir halus karena terpahan angin, sehingga kita mandi atau mencuci kaki dan tangan. Itu adalah budaya hidup di daerah gurun pasir.

    Nilai-nilai kesucian itu tidak ada pada benda karena Allah tidak menginginkan benda mati sebagai topik utama dalama ajaran Allah, tetapi kepada manusia.

    Allah hanya melihat hati dan pikiran kita, benarkah kita berbuat dengan kehendak Allah atau tidak.

    Allah memberi ampunan dosa bila kita mengimani Isa Al-Masih sebagai Sirath menuju sorga dan sebagai Allah. Amin

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Mei 2017 pada 10:33 am

      ~
      Saudara Jhon Lukas,

      Benar sekali Allah melihat hati manusia. Tidak ada gunanya manusia membersihkan tubuh jasmani saat akan beribadah tetapi hatinya penuh kejahatan dan dosa.

      Hanya Allah melalui Isa Al-Masih yang dapat menyucikan kita dari dosa.
      “…dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa”[/b] (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
      ~
      Noni

  6. @Jhon Lukas mengatakan

    20 Februari 2017 pada 2:25 pm

    ~
    Buat : Sdr Fazrin,

    Saudaraku, mari kita fokus terhadap topik diatas. Anda seorang Muslim tetapi anda tidak fokus dengan “Pengampunan Dosa”. Dapatkah Allah memberi Anda pengampunan dosa melalui Muhammad? Muhammad saja yang paling taat kepada Allah dibandingkan saudara, tempatnya kuburan, mana dia dapat ampunan dosa dari Allah? Bukankah Muhammad mengajarkan sembalah Allah yang esa? Sungguh lah Muhammad menyesatkan anda saudaraku?

    Saya buat ilustrasi kepada anda, Bila pemimpin kita disorga tentu perkataan dan perbuatan adalah mencerminkan Allah, maka wajarlah kita mengikuti seperti apa yang disembah oleh pemimpin kita. Kelak melalui pemimpin kitalah dapat masuk sorga.

    Bagaimana dengan Isa Al-Masih?Dialah pemimpin di sorga, wajar aku ikut Dia. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Mei 2017 pada 10:34 am

      ~
      Saudara Jhon Lukas,

      Isa dengan tegas berkata :”Akulah jalan, kebenaran dan hidup…”. Tidak ada sosok lain yang pernah berkata seperti yang Isa katakana. Karena Isa adalah jalan untuk kita dapat mencapai surga dan jelas Isa sudah ada di surga.
      ~
      Noni

  7. Solicha mengatakan

    20 Juni 2018 pada 6:38 pm

    ~
    Musa, Daud dan Jesus bersuci sebelum ibadah. 2 Samuel 20, “Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.” Matius 6:17, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu…” Keluaran 40:30-32, “Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Juni 2018 pada 4:18 pm

      ~
      Saudara Solicha,

      Membersihkan diri sebelum beribadah adalah baik. Kami pun melaksanakan hal itu. Tetapi apakah ini berarti membersihkan diri telah menjamin manusia masuk sorga? Bukankah tubuh bersifat fana? Bukankah yang masuk sorga bukan tubuh yang fana, melainkan roh?

      Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Bagaimana cara saudara membersihkan hati saudara dari dosa? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 12 13 14

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Nasrani dan Islam Harus Sunat?
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa
  • Ampunan Allah dan Dosa yang Tidak Diampuni Allah
  • Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami