“Injil sudah tidak berlaku lagi, karena zamannya sudah selesai dan juga isi dari Injil telah disempurnakan oleh Al-Quran.” Itulah ungkapan yang sering dilontarkan oleh umat Muslim sebagai bentuk penolakan mereka terhadap Injil, dan menganggap kesempurnaan Al-Quran melebihi kitab-kitab sebelumnya.
Ungkapan di atas sudah tidak asing lagi di telinga, khususnya bagi pengikut Isa Al-Masih. Benarkah ajaran Isa Al-Masih yang terdapat dalam Injil telah disempurnakan dengan ajaran Muhammad yang terdapat dalam Al-Quran sehingga Injil tidak berlaku lagi?
Kesempurnaan Al-Quran, Tetapi Mengapa Sangat Mendukung Isi Injil
Tidak dapat diketahui dengan jelas apa yang menjadi alasan umat Muslim mengklaim bahwa Al-Quran sebagai kitab penyempurna dari ajaran Injil. Tidak ada bukti-bukti sejarah yang membenarkan pernyataan tersebut.
Dalam Al-Quran sendiri, terdapat cukup banyak ayat yang mengakui bahwa Injil adalah benar firman Allah yang harus diterima oleh umat Muslim, diantaranya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46)
Ayat di atas menjelaskan dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa. Benarkah petunjuk dan cahaya dari Allah sudah tidak bermanfaat lagi bagi manusia?
Ayat lain berkata, “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94)
Jelas, kedua ayat di atas merupakan bukti bahwa Injil tidak ada batas waktu berlaku. Dengan kata lain, Al-Quran mengakui Injil tidak pernah kedaluwarsa.
Membandingkan Ajaran Muhammad dan Ajaran Isa Al-Masih
Allah menciptakan manusia dengan sempurna, dilengkapi dengan akal dan pikiran yang dapat digunakan untuk meneliti tentang hal-hal kebenaran. Termasuk kebenaran yang terdapat dalam kitab suci.
Di bawah ini adalah beberapa ajaran Muhammad dan Isa Al-Masih yang penulis coba bandingkan. Di mana hal tersebut merupakan alasan mengapa pengikut Isa Al-Masih tidak percaya Al-Quran sebagai kitab penyempurna.
Derajat Laki-laki dan Perempuan
Injil berkata, wanita dan pria mempunyai derajat yang sama. Wanita bukanlah obyek seks. Baik pria maupun wanita harus sama-sama menjaga supaya tidak jatuh dalam dosa seks (Injil, Rasul Besar Matius 5:28).
Al-Quran berpendapat lain, wanita merupakan objek seks, sehingga mereka harus bisa menjaga kehormatannya sendiri. Itu adalah tanggung-jawabnya, bukan tanggung-jawab pria. Dan bukan pula tanggung-jawab bersama (pria dan wanita) (Qs 33:59)
Perkawinan dan Perceraian
Mengenai perkawinan, Isa Al-Masih mengajarkan setiap suami harus mengasihi isterinya (Injil, Surat Efesus 5:25). Isa Al-Masih melarang perceraian (Injil, Rasul Matius 19:9).
Muhammad sendiri mengajarkan seorang suami dapat memiliki isteri sampai empat sekaligus (Qs 4:3). Seorang suami juga diberi hak untuk mengganti isterinya dengan isteri yang lain. Dengan kata lain, Muhammad memperbolehkan perceraian (Qs 4:20)
Sikap Terhadap Musuh
Isa Al-Masih selalu mengajarkan kasih kepada pengikut-Nya, termasuk untuk mengasihi musuh dan berbuat baik kepada mereka (Injil, Lukas 6:35). Sedangkan Muhammad mengajarkan untuk jangan berhati lemah dalam mengejar musuh (Qs 4:104)
Kesimpulan – Kitab Mana Lebih Sempurna?
Bila Isa Al-Masih melihat derajat wanita dan pria adalah sama, berbeda dengan Muhammad yang melihat bahwa derajat wanita di bawah pria.
Bila Isa Al-Masih mengajarkan monogami dan melarang perceraian, sebaliknya Muhammad mengajarkan poligami dan menghalalkan perceraian.
Bila Isa Al-Masih mengajarkan untuk selalu mengasihi, justru Muhammad memberikan pengajaran sebaliknya.
Seorang nabi yang datang tentulah tujuannya untuk mengubah keadaan yang jahat dan mereformasi (mengubah) masyarakat. Bila melihat beberapa uraian di atas, masih dapatkah dikatakan bahwa Al-Quran sebagai kitab penyempurna? Jelas, umat Islam seharusnya memikirkan bagaimana kesempurnaan Al-Quran namun tetap mendukung ajaran Injil, bahkan ajaran Injil di atas, jauh melebihi Al-Quran.
[Staff Isa dan Islam]
Kami mempersilahkan Saudara memperdalam pengertian Saudara mengenai Alkitab dan juga Keselamatan dari hukuman neraka. Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Benarkah Al-Quran Sebagai Kitab Penyempurna?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
*
Terima kasih atas informasinya,
saya seorang Muslim taat dan juga tahu benar apa yang saya jalani.
Demi Allah saya dari keluarga Kristen namun Allah memberi saya hidayah untuk memeluk agama Islam.
Dalam terminologi Islam, ada Al-Quran dan dijelaskan melalui hadits. Jadi apa yang anda komentarkan diatas tidak sepenuhnya benar. Saya melihat adanya “serangan” yang tidak pada porsinya.
Bagaimana jika kita mengadakan debat tentang kebenaran agama? Namun harus fair.
Saya telah mengIslamkan lima pendeta, maka saya menawarkan diri untuk bertemu dan berdialog tentang masalah ini.
Karena saya takut beberapa dari artikel anda akan kami jadikan bukti penodaan agama, mohon dicantumkan komentar saya ini, karena jika tidak berarti web ini sengaja untuk merusak hubungan antar agama.
Terima kasih.
~
Saudara Al-Jihad, kami sangat menghargai ‘comment’ Saudara yang ini, karena setidaknya mencerminkan bahwa Saudara adalah orang yang cukup bijak.
Saudara juga boleh menanyakan kepada kami jika ada sesuatu yang Saudara kurang mengerti. Ataupun, Saudara juga boleh menuliskan keberatan kepada kami, jikalau pada artikel di atas, ada hal-hal yang Saudara rasa tidak benar.
Inti dari artikel di atas adalah bahwasanya kami tidak setuju jika Al-Quran harus dikatakan sebagai kitab penyempurna kitab-kitab yang telah Allah turunkan.
Jikalau Saudara percaya bahwa Al-Quran telah membatalkan Wahyu yang telah Allah turunkan sebelum Quran, maka kami persilahkan Saudara untuk boleh mengajukan alasan-alasannya di kotak ‘comment’ pada halaman ini.
Kami justru berupaya mengedepankan dialog agama, supaya antar agama dapat memiliki hubungan yang lebih harmonis dan saling mengenal secara benar.
CA
*
Saudara Al Jihad,
Kami sangat senang berdiskusi dengan siapapun, termasuk saudara. Forum ini dibuat untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Nasrani. Bila saudara ingin berdiskusi dengan kami di forum ini, maka kami sangat senang menerima ajakan saudara.
Perlu saudara pahami bahwa tidak menjadi masalah berapa orang yang sudah dimualafkan oleh saudara. Menurut kami, setiap orang memiliki hak untuk menentukan keyakinannya. Karena itu, kami menunggu tanggapan saudara selanjutnya mengenai hal ini. Kami sangat tertarik berdiskusi dengan saudara mengenai Al-Quran. Ini adalah topik yang sangat kami suka.
~
Solihin
*
Saya tidak sependat dengan anda yang mengatakan bahwa Al-Quran berpendapat lain.
Wanita merupakan obyek seks sehingga mereka harus bisa menjaga kehormatannya sendiri.
Justru dalam Qs. Al-Ahzab ayat 59 Allah berfirman yang artinya, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Hal demikian supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan mereka tidak diganggu.
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Jadi maksud dari ayat itu sudah jelas pria merupakan pelindung dari wanita.
Maka dari itu pria disuruh Allah untuk melakukan salah satu kewajibannya yaitu menyuruh wanita untuk berjilbab, selain itu bisa melindungi wanita tersebut dari nafsu sex pria.
Saya tegaskan juga kalau ingin membuat tanya-jawab seperti ini hendaknya memang benar-benar berdebat nyata antara Islam dan Kristen.
Wassalam.
~
Saudara Harisman,
Apakah benar tanggapan Saudara bahwa jilbab dipakai agar kaum wanita lebih mudah dikenal?
Coba bayangkan, jika dalam suatu ketika, dibuat satu foto untuk mengabadikan sekelompok wanita dalam suatu kelas.
Apakah akan lebih mudah dikenali, kaum wanita yang memakai jilbab ataukah mereka yang tidak memakainya?
Justru dengan memakai jilbab, kaum wanita akan susah dikenali. Apalagi dari belakang, sehingga kaum pria mungkin saja bisa salah mengenal, dan sangat mungkin bisa saja menjadi salah dalam melakukan tindakan fisik karena salah mengenali.
Menurut kami, justru kaum pria-lah yang harus mampu mengendalikan nafsu mereka sendiri. Dan bukan wanita yang dipersalahkan jikalau kaum pria tidak mampu mengendalikan nafsu mereka.
Tidak berjilbab juga tidak berarti kaum wanita boleh berpakaian sesukanya. Kaum wanita, berpakaianlah yang pantas, walau jilbab itu bukan pilihan Saudara…
CA
*
Saudara Harisman,
Kami berharap yang disampaikan saudara benar adanya bahwa pria pelindung wanita. Namun, mari kita memeriksa bagian lain dari surat yang sama. “Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka dan menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun” (Qs 33:51).
Bukankah ayat di atas menjelaskan bahwa wanita hanya dijadikan obyke seks semata? Pertanyaannya adalah mengapa alloh saudara mengijinkan menggauli siapa saja yang dikehendaki Muslim dan itu tidak dosa? Bukankah ini perzinahan, saudara? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin
*
Situs apa ini?
Malah membuat perbedaan.
Indonesia sampai akhir nanti ya tetap Muslim.
~
Saudara, kami hendak menginformasikan bahwa Indonesia bukanlah negara agama.
Setiap agama yang diakui pemerintah, bebas memeluk keyakinan agamanya dan bebas beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya tersebut.
Negara Indonesia melindungi umat beragama dan turut mendukung terciptanya dan terpeliharanya kerukunan antar umat beragama.
Sesungguhnya jikalau tidak ada aliran-aliran tertentu dalam agama tertentu yang suka melakukan kekerasan, maka kerukunan antar umat beragama akan tetap terjalin dan terjaga.
CA
~
Saudara Masyarakat,
Pertanyaan yang bagus. Situs ini bertujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Nasrani. Sebab banyak orang yang belum mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Situs ini jelas membuat perbedaan dibandingkan situs lainnya karena situs ini mengedepankan sikap menghargai dengan kesantunan berpendapat. Karena itu, kami tetap menghargai keberagaman di negara ini.
~
Solihin
*
Dengan munculnya situs ini berbondong-bondong orang Nasrani memeluk Islam karena tahu kebenaran Islam sebagai agama yang diridhoi Allah.
~
Adalah mustahil seorang pengikut Isa Al-Masih yang sejati bisa meninggalkan kepercayaannya, karena Allah telah menjanjikan kepastian keselamatan kepada mereka. Janji Allah tidaklah mungkin tidak ditepati. Ini sesuatu yang tidak ada di dalam agama lain, termasuk Islam.
Jadi tidak mungkin mereka menukarkan janji Allah akan ‘kepastian masuk sorga’ dengan ‘mudah-mudahan masuk sorga’.
Qs 3:55 “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” Ayat ini menyatakan bahwa Isa Al-Masih sesungguhnya sudah mati dan naik sorga, dan kepada pengikut-Nya dijanjikan keselamatan pada waktu hari kiamat.
Keseluruhan Injil menyatakan bahwa barang siapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia akan beroleh hidup yang kekal. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)
Sudahkah Saudara memiliki hidup yang kekal nanti dalam sorga? Kami mengundang Saudara untuk merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]
CA
*
Saudara Parmin,
Adalah hak saudara untuk menyatakan Islam adalah agama yang diridhoi. Bila Islam adalah agama yang diridhoi, maka Al-Quran akan memastikan pengikutnya masuk sorga. Sebaliknya, Al-Quran memastikan pengikutnya masuk neraka (Qs 19:71-72). Dengan fakta demikian, maka klaim tersebut perlu ditinjau kembali.
Berbeda dengan Injil. Injil menjamin setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih pasti masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15). Dengan demikian, Injil melebihi Al-Quran. Injil memberikan kepastian masuk sorga, sedangkan Al-Quran memberikan kepastian masuk neraka. Mengapa Al-Quran sebagai kitab penyempurna menjamin masuk neraka?
~
Solihin
*
Mengenai perkawinan dan perceraian dalam Islam:
1. Allah mengijinkan laki-laki untuk memiliki dua, tiga dan empat isteri bila dia yakin mampu bersikap adil tapi jika takut tidak dapat berlaku adil maka satu isteri saja.
2. Allah menghalalkan perceraian tapi Allah membenci perceraian.
Banyak alasan suami/isteri bercerai, diantaranya jika isteri/suami tidak menjalankan kewajibannya dengan baik atau suami/isteri melakukan pengkhiatan yang dapat merugikan suami/isterinya.
~
Ketika sang suami jatuh cinta lagi kepada wanita lain, apakah saat itu dia juga masih merasakan dan mengingat cinta kepada istri pertamanya? Jikalau saat itu ia masih ingat kepada istrinya dan masih tetap mencintainya, kenapa ia masih bisa jatuh cinta lagi kepada wanita lain?
Apakah ini berarti ketika ia sedang jatuh cinta lagi, sesungguhnya ia sudah dan sedang melupakan istrinya? Ini berarti saat itu dia telah bertindak tidak adil, karena saat itu dia sudah mencintai wanita lain dan di saat yang sama dia malah melupakan cinta kepada istrinya yang sah? Apakah ini cinta yang adil? Melupakan yang satu dan mencintai yang lain?
Sesungguhnya, Allah tidak pernah menghalalkan perceraian. Allah membenci perceraian. Allah menyuruh dilakukan proses perceraian dengan baik, hanya dengan tujuan memberikan kesempatan baru kepada kedua belah pihak yang telah berpisah, untuk mencari pendamping baru yang dia butuhkan.
CA
*
Saudara Herawati,
Injil mengajarkan secara tegas untuk mengasihi istri (Injil, Surat Efesus 5:25), dan melarang perceraian (Injil, Rasul Besar Matius 19:9). Namun, Al-Quran mengajarkan untuk menduakan istri. Ini berarti Al-Quran mengajarkan untuk tidak mengasihi istri, bukan? Bila Al-Quran mengajarkan mengasihi istri, maka Al-Quran tidak akan memberikan kelonggaran bagi suami untuk berpoligami.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Injil melebihi Al-Quran. Klaim Al-Quran sebagai kitab penyempurna tidak terbukti kebenarannya mengingat firman Isa Al-Masih lebih sempurna dibandingkan Al-Quran.
~
Solihin
*
Kepada staff Isa dan Islam:
1. Bisakah anda mengadakan pembahasan mengenai Kidung Agung?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai isi Kidung Agung?
3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari isi surat tersebut?
Atas jawaban dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
~
Saudara Herawati, pembahasan mengenai Kidung Adung mungkin saja dilakukan suatu saat nanti. Kidung Agung memuat kisah cinta yang begitu mesra antara dua insan.
Kitab Kidung Agung adalah juga kitab kiasan yang melukiskan betapa seharusnya manusia yang dicipta oleh Allah juga boleh memiliki hubungan yang indah, dekat, dan akrab dengan Allah di sorga.
CA
*
Pertanyaan anda tidak menggunakan logika sama sekali.
Ya, seorang Muslim jelas mengikuti apa yang disampaikan Allah melalui nabi Muhammad.
Anda bertanya seolah-olah Isa Al-Masih diposisikan sebagai “pilih satu diantara dua”.
Dalam ajaran Kristen, masalah keTuhanan saja belum tuntas sampai detik ini.
Tuhannya Kristen mulai dirumuskan sejak konsili I 325 M di Nikea, kemudian Konsili ke II 381 M di Konstantinopel, dan menjadi perdebatan sepanjang masa.
So, anda bertanya sepertinya dengan penuh emosi dan tidak punya logika.
Saya doakan anda semoga mendapat petunjuk dan hidayah dari-Nya.
~
Saudara David, adalah tidak benar bahwa dalam kekristenan, masalah ke-Tuhan-an itu belum tuntas. Konsili-konsili yang Saudara jelaskan adalah menetapkan dan memperkuat ajaran yang benar, dan mengingatkan kepada jemaat ajaran apa yang salah. Sehingga apa yang salah / palsu itu tidak masuk ke dalam gereja dan merusakkan ajaran yang benar. Karena selalu saja ada ajaran palsu yang mencoba memalsukan ajaran yang benar. Sama sepeti setiap barang asli yang berharga, pasti ada orang yang mencoba membuat barang palsu atasnya.
Ajaran Isa Al-Masih adalah ajaran yang asli, sehingga Allah di sorga memerintahkan pada kita untuk patuh pada apa yang disampaikan Isa Al-Masih.
Allah berfirman: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Injil, Rasul Besar Matius 17:5).
Perkataan Isa Al-Masih adalah kebenaran. Itulah Isa putera Maryam, perkataan yang benar / al Haqq (Qs 19:34).
Oleh sebab itu, kami mengajak Saudara untuk mengenal siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya dalam artikel kami: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
CA
*
Saudara David,
Mempertanyakan klaim umat Islam bahwa Al-Quran adalah kitab penyempurna merupakan hal yang wajar mengingat adanya perbedaan ajaran yang sangat jauh. Artikel di atas telah menyebutkan tiga contoh sebagai bahan perbandingan antara ajaran Isa Al-Masih dengan ajaran nabi Islam. Dari penelusuran Injil dan Al-Quran, maka ditemukan bahwa Injil jauh melebihi Al-Quran sehingga klaim Al-Quran sebagai kitab penyempurna tidak terbukti.
Bila saudara ingin mengetahui Ketuhanan Isa Al-Masih, silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t agar tidak timbul rasa penasaran. Kami berharap saudara dapat menyelidiki isi artikel tersebut setelah membacanya.
~
Solihin
*
Saya seorang Muslim.
“Muhammad sendiri mengajarkan seorang suami dapat memiliki isteri sampai empat sekaligus (Qs 4:3). Seorang suami juga diberi hak untuk mengganti isterinya dengan isteri yang lain. Dengan kata lain, Muhammad memperbolehkan perceraian (Qs 4:20)”
Muhammad tidak sama sekali mengajarkan poligami tanapa ada tujuan yang baik, Muhammad memperlakukan isteri-isteriNya dengan bijaksana dan dengan tujuan menolongnnya bukan karena untuk menduakan cintanya.Bayangkan isteri pertama Muhammad jauh lebih tua umurnya dibandingkan dengan umur Beliau pada saat itu.
Bagaimana dengan anda relakah jika memiliki istri yang lebih tua dari anda ?
Pertanyaanya sekarang, kenapa dalam Islam diperbolehkan beristri satu bahkan empat?
Ayat tersebut perlu di takwil lagi jangan langsung diputuskan begitu saja karena didalamnya menyimpan arti yaitu, apabila kalian sanggup memperlakukan adil terhadap istri-istri kalian.
Terimakasih.
~
Saudara Putra, kalau boleh kami ketahui, apa alasan baik yang mendorong nabi Saudara di dalam kehidupannya berpoligami?
Ketika nabi sudah berumur 51 tahun, dan ia memperistri Aisyah yang baru berusia 6 tahun, kira-kira apa alasan beliau?
Ketika nabi Saudara menyuruh agar anak angkatnya (Zaid) menceraikan Zainab (istri Zaid), kemudian setelah itu dinikahinya sendiri, kira-kira apa alasannya?
Sampai saat ini, ada satu pertanyaan yang susah untuk kami ketahui jawaban pastinya, karena jawaban yang kami sering terima adalah selalu berbeda-beda. Apakah memang benar seorang yang melakukan poligami bisa bertindak adil terhadap semua istri-istrinya? Bagaimana menurut pendapat pribadi Saudara?
Ketika sang suami sedang jatuh kepada seorang wanita lain, saat itu apakah ia masih memikirkan cintanya kepada sang istri, ataukah sedang dilupakannya? Jika saat itu, dia sedang melupakan cinta terhadap istrinya, dan saat yang sama sedang jatuh cinta kepada wanita lain, inikah yang dinamakan adil?
Kalau ekonomi kekuarga wanita yang menjadi alasannya? Apakah tidak boleh, kita membantu ekonomi sebuah keluarga, tanpa kita harus menikahi anak perempuan dari keluarga tersebut? Apakah pertolongan berarti harus ada balas jasa?
Kami sama sekali tidak berprasangka dengan terlalu buruk. Kami sesungguhnya sedang menunggu agar ada seseorang yang bisa menjawab ketidak-mengertian kami ini.
Adalah sangat berbeda dengan Injil yang mengajarkan bahwa kita harus mengasihi istri sama seperti kita mengasihi diri kita sendiri (Injil, Surat Efesus 5:33). Sama seperti diri kita yang hanya ada satu, maka istri juga hanya boleh satu.
Injil juga mengatakan bahwa orang yang layak diteladani, dihormati, dan layak memimpin, haruslah suami dari satu isteri (Injil Surat I Tim 3:2; 3:12).
CA
*
Saudara Putra,
Pendapat yang menarik sekali. Membaca pendapat saudara di atas, maka kami menyimpulkan bahwa poligami bertujuan untuk menolong, bukan menduakan cinta istri. Benarkah demikian? Kami berpendapat bahwa ini adalah pandangan seorang pria, bukan wanita. Karena itu, pertanyaannya adalah benarkah wanita merasa tidak diduakan ketika suami mengambil wanita lain sebagai istri? Menurut kami, tidak sesederhana itu.
Perbedaan ajaran Isa Al-Masih dan Al-Quran yang begitu jauh menandakan bahwa Al-Quran bukan kitab penyempurna, melainkan kitab yang memundurkan ajaran Isa Al-Masih. Bagaimana menurut pendapat saudara?
~
Solihin
*
Jelas situs ini lebih mencondongkan ke Kristen.
Kalau tidak bisa menempatkan jawaban yang adil, tidak usah membuat situs ini dan tolong dijawab koment teman-teman di atas.
~
Saudara Noor Mila,
Kami tidak menyangkal bahwa kami mungkin lebih condong ke Kristiani.
Dalam website ini kami berusaha memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya berdasarkan kitab suci.
Mungkin selama ini Saudara belum pernah membaca bahwa ternyata ada begitu banyak ayat yang menjelaskan tentang Isa Al-Masih.
Situs ini hadir untuk menjelaskan ayat-ayat itu kepada Saudara, dengan diperjelas lagi artinya sesuai kebenaran Wahyu Allah yang tertera di dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.
Kiranya ketika membaca situs ini, Saudara mendapatkan berkah dari Allah.
CA
*
Saudara Noor,
Situs ini bertujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, bukan untuk menyebarkan agama tertentu. Sebab agama tidak menyelamatkan manusia, termasuk agama Kristen. Kami berharap saudara dapat memahami hal ini.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bagaimana pendapat saudara mengenai artikel di atas?
~
Solihin
*
Situs apa ini?
Apa maksud pemakaian nama Isa dan Islam?
~
Salam Saudara Ali,
Situs ini berusaha membagikan pengertian yang benar tentang Isa Al-Masih sesuai dengan kebenaran ayat-ayat di dalam kitab suci.
Mungkin selama ini, banyak umat Islam yang tidak mengetahui bahwa begitu banyak ayat tentang Isa Al-Masih ada di dalam Al-Quran. Melalui website ini, kami berusaha memperkenalkan Isa Al-Masih kepada umat Islam yang mungkin belum pernah membaca ayat-ayat atau kebenaran mengenai Isa Al-Masih.
CA
*
Saudara Ali,
Situs ini adalah situs dialog umat beragama. Situs ini bertujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk kepada Nasrani. Sebab banyak kaum Nasrani yang belum mengenal Isa Al-Masih dengan benar, apalagi umat Islam. Karena itu, situs ini mengajak semua pengunjung mendalami Isa Al-Masih agar lebih mengenal-Nya. Tentu berdiskusi mengenai Isa Al-Masih akan menjadi menyenangkan mengingat adanya perbedaan ajaran Isa Al-Masih dengan Al-Quran. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*
Situs apa ini?
Membuat orang beragama malah menjadi Atheis setelah mengikuti situs ini, karena tidak ada yang bisa dipercaya.
Stephen Hawking mungkin benar. Tuhan memang tidak perlu ada di dunia. Biar tidak ada yang saling mengklaim tentang kebenaran.
~
Salam Saudara Anton,
Situs ini berusaha membagikan pengertian yang benar tentang Isa Al-Masih sesuai dengan kebenaran ayat-ayat di dalam keseluruhan Firman Allah yang diwahyukan di dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Tentunya juga dengan mengikutsertakan ayat-ayat yang mengisyaratkan hal serupa dalam kitab Saudara.
Mungkin selama ini, banyak umat Islam dan juga umat Kristiani sendiri yang tidak mengetahui bahwa begitu banyak ayat tentang Isa Al-Masih ada di dalam Al-Quran.
Melalui website ini, kami berusaha memperkenalkan Isa Al-Masih kepada umat Islam yang mungkin belum pernah membaca ayat-ayat atau kebenaran mengenai Isa Al-Masih.
CA
*
Saudara Anton,
Bila manusia berdosa mengklaim dirinya adalah kebenaran, maka kebenaran itu tidak ada pada orang tersebut. Sebab dengan menyatakan demikian, maka ia sedang menyatakan yang tidak benar, bukan? Tetapi Isa Al-Masih berani menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Oleh karena itu, situs ini bertujuan menyatakan Isa Al-Masih yang adalah kebenaran. Kebenaran Isa Al-Masih tidak dapat disempurnakan oleh kitab manapun, termasuk Al-Quran. Artikel di atas telah memaparkan perbedaan ajaran Isa Al-Masih dengan ajaran Al-Quran. Kami berharap ini menjadi masukan berharga bagi saudara.
~
Solihin
*
Situs ini hanya membuat perpecahan saja.
~
Salam Saudara Zaynab,
Situs ini mengedepankan dialog sebagai sara untuk dapat saling berbagi dan menumbuhkan kerukunan antar umat beragama.
Saudara tentu saja boleh berkomentar dan ataupun memberikan pertanyaan serta mengutarakan keberatan jika merasa ada sesuatu yang tidak benar pada website ini.
Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan siapa sesungguhnya Isa Al-Masih yang dikenal sebagai pribadi yang luar biasa dalam Kisten maupun juga dalam Islam.
Untuk mengenal siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya, kami memgundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
CA
*
Saudara Zaynab,
Seseorang yang memandang materi dalam situs ini dengan sikap kebencian akan memiliki pemahaman seperti saudara. Namun, setiap orang yang memandang materi dalam situs ini sebagai bahan pembelajaran dan perbandingan, maka situs ini menjadi referensi untuk mempelajari Isa Al-Masih dan membandingkan dengan Al-Quran. Kami berharap saudara ada pada posisi kedua.
Artikel di atas telah menjelaskan perbedaan ajaran Isa Al-Masih dengan ajaran Al-Quran mengenai tiga hal sebagai bentuk pengujian Al-Quran sebagai kitab penyempurna. Ketiga contoh di atas telah membuktikan bahwa Al-Quran tidak menyempurnakan ajaran Isa Al-Masih. Sebaliknya, ajaran Isa Al-Masih jauh melebihi ajaran Al-Quran. Bukankah demikian saudara?
~
Solihin
*
Maaf, menurut saya anda belum sepenuhnya mempelajari Injil. Lihat kitab Injil anda baik-baik tentang(Injil Kejadian 19: 30-36), (Injil Kejadian 35:22), (Injil Kejadian 38: 15-30), (Injil 2Samuel 13: 5-14), (Injil 2Samuel 16:21-23), (Injil Yehezkiel 16: 23-24), (Injil Yehezkiel 23:1-35), Apakah itu memang benar-benar Firman Allah?
Silakan pelajarilah dulu Kitab anda baik-baik.
Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada anda.
~
Saudara Anang,
Injil adalah sepenuhnya Firman Allah.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (Injil, II Timotius 3:16).
Jadi, dalam Firman Allah juga tercantum dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh umat manusia. Melalui pencatatan itu, Allah hendak memberitahu bahwa dosa-dosa itu harus kita sadari, kita hindarkan, dan kita perbaiki jika kita juga ternyata pernah dan sedang melakukan dosa yang sama.
Injil adalah bagaikan cermin yang bersih, di mana kita boleh melihat kotoran yang menempel pada wajah kita, sehingga kita bisa membersihkannya.
Tanpa cermin yang merefleksikan kotoran kita, kita selamanya tidak akan tahu kalau wajah kita ternyata penuh noda.
CA
*
Saudara Anang,
Kami perlu meluruskan pandangan saudara bahwa Kitab Kejadian adalah bagian dari Taurat, bukan Injil. Demikian juga dengan Kitab Yehezkiel bukan bagian dari Injil, tetapi merupakan kitab para nabi besar.
Menanggapi pernyataan dan pertanyaan saudara, maka kami bertanya kepada saudara. Bagian mana yang bukan firman Allah? Sebab ayat-ayat Taurat dan kitab para nabi tersebut merupakan firman Allah. Kami berharap pertanyaan saudara lebih jelas sehingga tidak membingungkan saudara.
~
Solihin
*
Al-Quran bukan bahasa arab. Bahasa Al-Quran adalah bahasa wahyu. Karena kebetulan saja turunnya di sana jadi banyak persamaannya.
Saat itu masyarakatnya hilang arah dan rata-rata agama samawi kitabnya pun turun didaerah sana.
Simple saja banyak sudah penghapal Al-Quran, umpama Al-Quran hilang dari bumi, bisa dengan mudah di cetak lagi dan bahasanya tidak ada yang berubah sedikitpun tanda-tanda bahasa wahyunya, jika ada bahasa Indonesia itu hanya terjemahan saja.
Bisa tidak anda atau saudara-saudara anda menghapalkan kitab yang anda percayai itu?
Memakai bahasa yang mana? Inggris?
Terus terjemahannya sama tidak di tiap-tiap bahasa di dunia?
Patokan bahasa kitabnya yang mana?
~
Saudara Amabel, apakah mungkin Firman Allah bisa hilang maupun dipalsukan?
“Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah.” (Qs 6:34).
Jika Firman Allah bisa hilang atau dipalsukan, maka Allah itu tidak Maha Kuasa karena tidak mampu menjaga Firman-Nya. Dan karenanya, ayat di atas pun harus dibatalkan.
Firman Allah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa hanya dengan satu tujuan, yakni agar lebih banyak orang boleh membaca, dan akhirnya menjadi mengerti akan apa yang hendak Allah sampaikan kepada umat manusia.
Bagaimana bila nanti sampai salah mengartikannya?
Justru ini adalah salah satu tujuan mengapa harus ada terjemahan, sehingga lebih banyak orang bisa mencoba untuk mengerti arti Firman Allah di dalam bahasanya sendiri. Sehingga mereka bisa membandingkan antara apa yang mereka mengerti, dengan apa yang diajarkan di dalam rumah-rumah ibadah. Dengan demikian, maka makna yang lebih dalam dan indah akan diperoleh.
Kami percaya bahwa Firman Allah diturunkan dalam bahasa manusia, justru agar manusia boleh mengerti Firman Allah, siapapun dia.
CA
*
Saudara Amabel,
Adalah hak saudara untuk menyatakan bahasa Al-Quran adalah bahasa wahyu sekalipun bahasa yang digunakan Al-Quran adalah bahasa Arab. Kami berharap saudara berbicara realita, bukan angan semata.
Kami berpendapat bahwa banyaknya penghafal Al-Quran tidak otomatis menjadikan Al-Quran kitab penyempurna. Banyak anak pengikut Isa Al-Masih yang diajarkan setiap minggu untuk menghafal ayat Alkitab. Namun, bukan di sana inti diskusi ini. Inti diskusi sesungguhnya adalah Al-Quran tidak pernah menyempurnakan ajaran Isa Al-Masih. Artikel di atas telah menjelaskan apa saja yang tidak disempurnakan Al-Quran. Kami berharap saudara mempelajari dan menyelidiki fakta yang diungkapkan artikel di atas.
~
Solihin
*
Kitab Injil Plagiarisme 100%
Tolong dilihat kembali Kitab Injil anda itu antara 2Raja-raja 19 dan Yesaya 37.
Bagaimanakah menurut Anda?
Maaf, saya yakin anda belum mempelajari Injil sepenuhnya.
~
Saudara Anang, salah satu raja yang memerintah pada zaman hidupnya Nabi Yesaya, adalah raja yang tertera namanya pada 2 Raja-raja 19, yakni Raja Hizkia.
Jadi Kitab 2 Raja-raja mencatat tentang Raja Hizkia, dan Kitab Yesaya 37 mencatat pelayanan Nabi Yesaya pada zaman pemerintahan Raja Hizkia. Kisah yang dicatat sama, kenapa justru heran?
Bukankah kesamaan antara Kitab 2 Raja-raja 19 dan Kitab Yesaya pasal 37, justru membuktikan bahwa Al-Kitab adalah belum dipalsukan dan masih tetap sama, dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya?
CA
*
Saudara Anang,
Menarik sekali pendapat saudara mengenai plagiarisme. Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan dan pendapat dari orang lain dan menjadikannya karangan dan pendapat sendiri. Pelaku dalam Kitab 2 Raja-raja 19 dan Kitab Nabi Besar, Yesaya 37 adalah Nabi Besar Yesaya sehingga hal itu tidak dapat dikatakan plagiat. Bukankah yang menuliskan Kitab Nabi Besar Yesaya adalah Nabi Besar Yesaya sendiri?
Berbeda dengan Al-Quran. Al-Quran mengambil kisah-kisah dalam Alkitab dan menjadikannya seolah-olah difirmankan Allah kepada nabi saudara. Jelas, ini adalah plagiat sesungguhnya. Simak dan bandingkan kisah-kisah Alkitab dan Al-Quran. Ini menjelaskan bahwa Al-Quran tidak pernah menyempurnakan Alkitab. Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/68qrm5t untuk mengetahuinya.
~
Solihin
*
Kenapa anda sungguh yakin bahwa anda semua yang Menuhankan Yesus akan masuk sorga semua?
Apa yang membuat anda yakin seyakin-yakinnya? Iming-iming masuk surga sudah sering saya dengar, bahkan sudah dipastikan siapa yang mengikuti Yesus akan selamat dan masuk sorga.
Renungkanlah. Injil, Surat Yakobus 4:16 “Ini adalah satu kecongkakan yang masuk dalam kategori perbuatan dosa. Jadi menyakini dirinya masuk sorga adalah perbuatan dosa”.
Wassalam.
~
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. (Injil, Surat Yakobus 4:16).
Demikianlah di atas, kami kutip isi ayat yang seharusnya. Kami tidak tahu bunyi ayat yang Saudara kutip itu asalnya dari mana? Yang pasti Yakobus 4:16 tidak berbicara bahwa meyakini diri masuk sorga adalah dosa.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya (Kalimatullah: Isa Al-Masih) ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman. (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:17-18).
Di atas adalah salah satu ayat yang menerangkan bahwa siapa yang percaya kepada Isa Al-Masih tidak akan lagi dihukum, karena hukumannya telah ditanggung oleh Isa Al-Masih.
Hukuman atas dosa telah lunas dibayar, jadi atas dasar apa kita bisa dihukum lagi?
CA
*
Saudara Saykoseng,
Kecongkakan tidak berkenan di hadapan Allah. Namun, percaya pada Allah sangat berkenan di hadapan-Nya. Kami memercayai Isa Al-Masih atas rahmat yang diberikan-Nya bukan bentuk kecongkakan, melainkan kepercayaan pada Isa Al-Masih. Sebab Dia adalah Tuhan yang sejati. Dia telah menunjukkan kuasa-Nya dengan mengambil rupa manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Bukankah Allah berkuasa menjadi manusia? Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t untuk mengetahui Ketuhanan Isa Al-Masih.
~
Solihin
*
Saya menemukan sebuah kemunafikan yang besar pada pengurus web ini.
Mengaku bukan Kristen, demi sebuah keuntungan yang tidak jelas. Padahal saya yakin anda-anda disini Kristen yang taat.
Ingat wahai kaum Muslimin, kalau anda mengaku bukan Islam jika dalam keadaan sempit, maka anda sudah dianggap kafir.
Jadi walaupun kita berada disarang musuh, kita harus menjunjung agama kita. Biarlah jiwa ini lepas dari raganya demi membela agama Allah.
“Siapa yang berkata dirinya berlepas dari Islam, jika ia benar maka ia seperti yang ia ucapkan. Dan jika dusta, maka ia tidak kembali dalam Islam dalam keadaan selamat”(HR Nasai dan Ibnu Majah).
~
Saudara Saykoseng, kami tidak pernah mengatakan kalau kami bukan penganut iman Kristiani.
Apakah Saudara tahu apa arti kata “Kristen” ?
Kristen berarti para pengikut Isa Al-Masih, yang disebut sebagai Kristus.
Kata “Kristus” dan “Al-Masih” adalah persis kata yang sama, hanya berasal dari bahasa yang berbeda.
Kristus atau Al-Masih berarti Juru Selamat yang telah dijanjikan dan diurapi oleh Allah sendiri.
Tidak boleh ada nabi lain yang digelari Kristus, atau Al-Masih, sebab satu-satunya Juru Selamat manusia hanyalah Isa Al-Masih.
CA
*
Saudara Saykoseng,
Agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk agama Kristen. Itu sebabnya, kami tidak mengedepankan agama Kristen, melainkan Isa Al-Masih. Semua orang perlu mengenal Isa Al-Masih dengan benar, termasuk agama Kristen. Ajaran Isa Al-Masih melebihi ajaran manapun, termasuk Al-Quran.
Bila saudara membandingkan ajaran Isa Al-Masih dengan Al-Quran atau setidaknya membaca artikel di atas dengan cermat, maka saudara mengetahui perbedaan itu amat jelas. Ajaran Isa Al-Masih tidak pernah disempurnakan oleh Al-Quran. Sebaliknya, ajaran Isa Al-Masih adalah yang paling agung dari antara semua ajaran yang ada.
~
Solihin
*
(‘Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhan-ku dan Tuhan-mu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” (Q.S. Maryam : 36)
~
Benar, Saudara Saykoseng.
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)-ku (Isa Al-Masih)” (Qs 43:63).
Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan yang lurus. Maka, ikutilah Dia.
Untuk lebih mengenal siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya, kami mempersilahkan Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA
*
Ikut mampir, menurut saya situs ini baik untuk pembelajaran bagi setiap orang yang mencari kebenaran.
Untuk Al jihad, kok sepertinya anda ketakutan sekali dengan situs ini?
Di mana letak penodaan agamanya ya?
Bukankah anda sudah mengIslamkan lima pendeta?
Bukankah lebih bagus jika saudara Al jihad memberi pertanyaan-pertanyaan langsung di forum ini, sehingga orang yang mencari kebenaran bisa mempertimbangkan dari hasil pertanyaan saudara.
Saya justru penasaran bagaimana anda bisa mengIslamkan pendeta?
Saran saya, dari hasil anda mengIslamkan pendeta bisa anda pertanyakan kembali ke situs ini sesuai dengan pokok permasalahan yang ada.
Saya yakin admin akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan anda.
Terimakasih, Tuhan Yesus mengasihi anda.
~
Terima Kasih buat tanggapan yang tepat dari Saudara Retep. Kami berjanji akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, jikalau pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak jauh melenceng dari artikel yang dibahas.
CA
*
Saudara Retep,
Memberikan pendapat dari perspektif positif membangkitkan pengunjung untuk lebih mengetahui Isa Al-Masih sesungguhnya dan membandingkan dengan ajaran Al-Quran. Kami berharap artikel dan diskusi di forum ini membangkitkan keberanian untuk berpikir kritis.
~
Solihin
*
“Jelas, Injil jauh melebihi Al-Quran.”
Ya, Injil memang melebihi Al-Quran dalam hal Pornografi, dan pelecehan terhadap Nabi maupun Tuhan.
George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu membaca Kitab Suci Injil, dengan teliti mengatakan bahwa Kitab tersebut adalah Kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga Kitab tersebut dalam keadaan terkunci, larang anak-anak anda membacanya.
Dan majalah The Plain Truth, terbitan “World Church of Tomorrow”, dalam salah satu artikelnya mengatakan bahwa banyak badan sensor akan memberi Injil rating X.
~
Saudara telah menyertakan kutipan dan kalimat yang salah sebab George Shaw dan majalah tersebut sama sekali tidak bermaksud bahwa Al-Kitab bukanlah Firman Allah.
Adalah benar bahwa dalam Al-Kitab tercantum dosa-dosa manusia. Namun hal itu justru memberitahu kita untuk menjauhi dosa tersebut. Dalam beberapa kesempatan, ungkapan cinta yang suci juga memang diungkapkan dalam bentuk puisi di dalam Al-Kitab, tetapi sama sekali tidak mengandung unsur pornografi seperti yang Saudara tuduhkan. Sama sekali tidak ada! Saudara harus dapat mendeskripsikan apa arti pornografi sebelum menilai sesuatu itu porno atau tidak.
Al-Kitab sebagai tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Al-Kitab adalah bagaikan sebuah cermin dari Allah, yang padanya kita boleh bercermin, dan menemukan bahwa wajah kita adalah kotor adanya, dan untuk kemudian kita membutuhkan pembasuhan wajah, sehingga wajah kita menjadi putih bersih kembali.
Firman Allah jelas harus memuat dosa, dan menyatakan dosa itu kepada manusia untuk dihindari. Firman Allah kalau disensor, maka itu bukan Firman Allah lagi.
CA
*
Saudara Anang,
Injil tidak pernah menampilkan pornografi. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk menjauhkan diri dari pornografi (Injil, Rasul Besar Matius 5:28). Kami berpendapat bahwa kisah-kisah dalam Alkitab ditampilkan apa adanya untuk menunjukkan bahwa nabi pun adalah manusia berdosa. Dengan demikian, nampaknya Allah menghendaki agar manusia tidak berlebihan dalam memandang seorang nabi.
Berbeda dengan Al-Quran. Al-Quran adalah kitab yang dianggap penyempurna dari kitab yang ada. Namun, ajaran-ajarannya tidak menunjukkan dari penyempurnaan itu. Silakan saudara membaca artikel di atas dengan cermat. Terimakasih saudara Anang untuk tanggapan saudara.
~
Solihin