Bagaimana Anda mengetahui jika Kristen atau Islam mengikuti ajaran tarekat yang benar?
Ada 12 agama terbesar di dunia. Dalam semua agama ada aliran-aliran berbeda. Juga dalam semua aliran ada ajaran-ajaran yang berbeda.
Setiap hari Minggu, orang Kristen mendengar khotbah dari pendeta yang berbeda.
Setiap hari Jumat, orang Muslim mendengar khotbah dari imam yang berbeda.
Ada ribuan ajaran yang kita bisa ikuti. Anda tidak ingin meninggal lalu mengetahui ajaran yang Anda ikuti salah, betul? Anda tentu mau mengikuti ajaran tarekat yang benar, bukan?
Faktor-Faktor Kurang Menentukan Ajaran Yang Benar
Ada beberapa faktor yang tidak menentukan ajaran yang benar. Pertama, jumlah pengikut. Misalnya, pada tahun 1600-1860 kebanyakan orang membenarkan perbudakan. Namun hari ini hampir semuanya menolak perbudakan.
Kedua, ajaran yang kita sukai dan ingin mendengarnya. Ada aliran yang mengajarkan jika benar-benar percaya kepada Allah, Anda akan menjadi kaya dan akan sembuh dari semua penyakit. Masalahnya, banyak orang yang benar-benar percaya masih miskin dan sakit.
Ketiga, orang pintar mengikuti ajaran. Ada orang yang sangat pintar dalam semua agama di dunia. Tetapi adanya pengikut pintar tidak membuktikan agama itu benar.
Terakhir, karena orang tua mengikuti ajaran tersebut. Mungkin orang tuanya sedang mengikuti ajaran yang benar, tapi mungkin tidak. Kita harus mencari sendiri ajaran yang benar.
Faktor-Faktor Menentukan Ajaran Tarekat Yang Benar
Ada beberapa faktor baik untuk menentukan ajaran tarekat yang benar. Pertama, kita harus melihat contoh pendiri agama dan ajarannya.
Apakah pendiri pernah berdosa? Apakah pendiri pernah melakukan mukjizat? Bagaimana pendiri memperlakukan musuhnya? Bagaimana dengan keluarga dan pernikahan pendiri? Apakah pendiri pernah memenuhi nubuatan-nubuatan?
Bagaimana dengan Isa Al-Masih dan Nabi Islam?
Isa melakukan banyak mukjizat termasuk membangkitkan orang mati. Isa selalu mengasihi musuh-Nya. Isa tidak pernah berdosa. Isa memenuhi kira-kira 300 nubuatan.
Nabi Islam tidak pernah melakukan mukjizat. Dia pernah bunuh musuhnya. Dia menikah dengan 11 perempuan, dan dia juga berdosa. Ia tidak pernah memenuhi satupun nubuatan.
Jadi, dengan adanya beberapa faktor yang sudah dijelaskan di atas, maka kita dapat membedakan dan mengetahui apakah Kristen atau Islam mengikuti ajaran yang salah.
Faktor-Faktor Yang Lain
Kedua, kita harus belajar Firman Allah termasuk Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil. Kita akan menemukan kebenaran kalau kita membaca Firman Allah dengan hati yang terbuka.
Ketiga, seperti orang Muslim berdoa setiap hari, Ihdinā ṣ-ṣirāṭ al-mustaqīm, kita harus minta Allah menunjukkan jalan yang lurus. Kita tidak boleh hanya mengucapkan frasa-frasa itu, tapi dalam hati harus sungguh-sungguh ingin tahu jalan kebenaran.
Isa berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Banyak orang sudah sungguh-sungguh berdoa supaya Allah menunjukkan jalan yang lurus (ṣ-ṣirāṭ al-mustaqīm) kepada mereka, lalu mereka bermimpi. Dalam mimpinya, mereka bertemu dengan Isa Al-Masih dan mulai mengikuti-Nya.
Kami mendorong Anda untuk memastikan Anda sedang mengikuti satu-satunya ajaran yang benar, yaitu Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara pernah kuatir sedang ikuti ajaran yang salah? Apakah Saudara pernah bertanya dan melakukan riset untuk cari ajaran tarekat yang benar?
- Menurut Saudara, faktor apa yang baik untuk menentukan ajaran yang benar? Bagaimana Nabi Islam dan Isa Al-Masih dengan faktor itu?
- Apakah Saudara ingin coba sungguh-sungguh berdoa supaya Allah akan menunjukkan jalan yang lurus? Apakah Saudara sudah siap kalau Allah menunjukkan ajaran lain?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
- Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
- Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih
- Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
- Ajaran Allah – Membenci Atau Mengasihi?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Akhirnya bisa bergabung kembali. Untuk membuktikan bahwa ajaran itu benar atau salah menurut saya cuma satu, hilangkan segala dogma dan gunakan hati nurani untuk menilai hal-hal yang berbau moralitas. Saya hilangkan dogma bahwa Yesus adalah firman Allah yang hidup menebus dosa manusia dan Muhammad nabi yang ummi yang menerima Wahyu Alloh.
Saya cukup menilai perbuatan-perbuatan amoral dari kedua tokoh di atas (berikut murid-murid Yesus dan shabat-sahabat Muhammad). Bila hanya perkataan saja yang dilihat tanpa melihat perbuatan amoralnya (ini yang susah disembunyikan) seorang Hitler pun bisa dinilai baik. Ini sudah cukup bagi saya untuk menilai apakah saya sudah menempuh jalan yang benar?
~
Saudara Saksang,
Salah satu cara menilai kebenaran sebuah ajaran adalah dengan menilai perilaku dan perkataan pembawa ajaran itu sendiri. Artikel di atas telah menjelaskan perbedaan Isa Al-Masih dengan Muhammad. Kami berharap pengunjung situs ini memikirkan fakta-fakta yang diungkapkan pada artikel di atas.
~
Solihin
*****
1. Tidak ada paksaan dalam beragama Islam, Islam agama akal sehat, agamanya kaum berakal.
2.Tidak ada yang salah dengan Nabi Muhammad saw dan Isa as, ummat Muslim mengimani kedua nabi besar tersebut sebagai utusan Allah swt. Disini orang Kristen salah kaprah terhadap Islam, mereka selalu menganggap superior Isa as atas Nabi Muhammad saw padahal bagi kami ummat Muslim tidak membading bandingkan keduanya, kami mengimani dan menhormati keduanya persoalan selesai disitu.
3. Selamatkanlah dulu dirimu, anda saja tidak jelas jangankan selamatkan orang anda saja siapa tidak jelas, berhentilah propaganda disini.
*****
Saudara Pilatus,
1. Benarkah tidak ada paksaan dalam agama Islam? Kami meragukan hal itu. Namun, kami tidak dapat menanggapi lebih lanjut sebab saudara tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa Isa Al-Masih superior dibandingkan nabi Islam. Kami kira artikel di atas telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih tidak berdosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Sedangkan nabi Islam berdosa (Qs 48:2). Di samping itu, menyimak ajaran Isa Al-Masih dan nabi Islam akan membantu mengetahui perbedaan yang lain, yaitu nabi Islam mengajarkan membunuh. Sedangkan Isa Al-Masih mengajarkan mengasihi.
3. Kami telah memiliki jaminan keselamatan dalam Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Karena itu, pernyataan saudara sangat tepat ditujukan kepada saudara. Sebab nabi Islam pun bingung mengenai keselamatannya (Qs 46:9). Mengapa nabi Islam dan saudara bingung mengenai keselamatannya?
~
Solihin
~
Apakah Saudara pernah kuatir sedang ikuti ajaran yang salah?
–
Pernah.
Apakah Saudara pernah bertanya dan melakukan riset untuk cari ajaran yang benar?
–
Pernah.
Menurut Saudara, faktor apa yg baik untuk menentukan ajaran yang benar?
–
Untuk menentukan ajaran mana yaang benar maka analisa saja kitabnya, sebab setiap agama pasti punya kitab suci yang dipercaya sebagai petunjuk dari Tuhan dan saya yakin kalau Tuhan itu tidak mungkin melakukan kesalahan dalam menulis kitab-Nya. Kala dalam kitab suci tersebut banyak kontradiksi, lalu gmn bisa kitab suci tersebut d jadikan acuan untuk menemukan jalan yang lurus sementara petunjuknya sendiri banyak kontradiksinya? Dan di dalam Alkitab yang sekarang saya temukan banyak sekali kontradiksinya. Bahkan lebih parah lagi terdapat ayat-ayat porno.
*****
Saudara Rizal,
1. Bagus sekali bahwa saudara pernah kuatir mengikuti ajaran yang salah. Apa yang saudara lakukan untuk menepis kekuatiran tersebut?
2. Bila pernah, apa yang saudara lakukan untuk melakukan riset tersebut?
3. Kami setuju bahwa untuk mengetahui ajaran yang benar adalah mempelajari kitab. Kami telah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan menemukan banyak kesalahan. Silakan klik ini http://tinyurl.com/68qrm5t . Namun, menarik sekali bahwa saudara menyatakan Alkitab banyak kontradiksi. Kami bertanya kepada saudara. Apa saja kontradiksi tersebut berkenaan dengan menyelamatkan manusia dari dosa?
~
Solihin
~
To Rizal,
Saya setuju kalau melihat suatu ajaranya itu benar, lihat saja ajaran dalam kitabnya. Juga lihat buha-buah yang dihasilkan oleh si pembuat ajaran tersebut.
Al-Quran adalah kitab yang dibuat secara tidak kronologis, acak-acakkan, dan amburadul. Juga kitab yang membawa pengikutnya ke jalan yang sesat. Kalau masalah kontradiksi, banyak sekali di dalam A-Quran, coba baca dengan sungguh-sungguh dan minta hikmat kepada Allah sejati, supaya dibukakan mata rohaninya.
~
Saudara Hendy,
Ada dua indikator untuk menentukan ajaran yang benar berdasarkan pernyataan saudara, yaitu kitab dan pembawa ajaran. Mencermati isi Al-Quran dan Muhammad akan membantu setiap orang mengetahui kebenaran. Berbeda dengan Isa Al-Masih dan Alkitab yang konsisten dengan perilaku dan perkataan-Nya.
~
Solihin
~
To: Hendy,
Bagus, Anda setuju! Nabi Muhammad bukan pembuat agama Islam. Islam itu sudah ada sejak Nabi Adam diciptakan. Coba Anda tunjukan kontradiksi dalam Al-Quran dna coba tunjukkan ayat-ayat Al-Quran yang amburadul.
To: staff IDI,
Saya ragu apakah staff IDI sudh baca Alkitabnya dengan menyeluruh. Dalam Injil Matius 24:24 dikatakan dengan jelas bahwa “mujizat bukanlah penentu orang tersebut Ilahi atau bukan. Beriman atau bukan. Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu pun bisa melakukan mujizat”
Jadi mujizat itu bukan tolak ukur, jalan kebenaran. Coba dibaca lagi kitabnya dengan menyeluruh
Kalau saya menganalisaYyesus berdasarkan Al-Quran, Yesus memang tidak pernah berdosa. Tapi kalau saya menganalisa dengan Injil, Yesus itu pernah berdosa. Masa Yesus yang katanya Tuhan menyuruh murid-Nya mencuri keledai orang lain (Lukas 19:29-34).
~
Saudara Rizal,
Kami mengutip Injil, Rasul Besar Matius 24:24 agar jelas sebab tafsiran saudara sangat keliru. “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”
Bila yang dapat membuat mujizat dianggap nabi palsu, apalagi nabi yang tidak dapat membuat mujizat. Bukankah nabi yang tidak dapat membuat mujizat dianggap lebih palsu apalagi perilaku dan perkataannya tidak konsisten? Bagaimana saudara?
Berkenaan dengan mencuri. Tampaknya saudara tidak teliti membaca teks Injil tersebut. Bukankah pemiliknya bertemu dengan murid-murid? Bukankah seharusnya pemilik keledai berteriak bila itu dianggap pencurian? Harap saudara tidak menuduh Isa Al-Masih sebagai pencuri. Bukankah ini menandakan saudara tidak menghormati-Nya? Bukankah ini menunjukkan inkonsistensi saudara pada Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
To Bang Rizal,
Yesus tidak mencuri keledai bang! Nubuat para nabi diborong habis oleh Yesus dan Muhammad tidak kebagian lagi alias tidak masuk hitungan. Karena Muhammad tidak punya nubuat para nabi yang harus digenapi lagi. Maka yang terjadi adalah mencuri harta dan isteri orang dengan memakai topeng agama.
~
Saudara Agur,
Membaca tuduhan saudara Rizal pada Isa Al-Masih menunjukkan bahwa saudara Rizal tidak pernah membaca Injil secara menyeluruh. Kami berharap saudara Rizal teliti membaca Injil sebab kami telah memberikan tanggapan berkenaan dengan tuduhan mencuri.
~
Solihin
~
Tidak ada perintah dari Muhammad mendustakan kitab sebelumnya. Kami mengimani Injil dari Allah, tapi bukan Alkitab.
Kristen ada 300 sekte, dan tiap sekte punya Alkitab versi sendiri-sendiri. Lalu yang mana versi asli dari Tuhan? Lagipula kami tidak mengimani kitab yang pengarangnya saja no name dan hasil revisi dari kitab yang direvisi.
Itu tandanya bahwa Alkitab tidak dijaga oleh Yesus. Firman-Nya mati, kitabnya pun direvisi.
~
Saudara Mbokjamu,
Revisi dilakukan berkenaan dengan perkembangan bahasa, bukan isi kitab tersebut. Sebab pengikut Isa Al-Masih tidak berani mengubah isi dari Alkitab. Kami kira saudara keliru memahami revisi tersebut. Ada baiknya bila topik ini dibahas di link berikut http://tinyurl.com/c9ebrry . Terimakasih saudara Mbokjamu untuk komentar saudara.
~
Solihin
~
Ciri-ciri agama dan ajaran palsu menurut Injil ada di Matius 7:21-23, yaitu orang yang mengangkat Yesus sebagai Tuhan.
Dan Matius 24:24 yang berkata bakal banyak nabi palsu dan ajaran palsu, dimana nabi-nabi tersebut mengadakan mujizat-mujizat.
Ciri-ciri agama palsu menurut Al-Quran yaitu orang-orang yang mengingkari kepada Allah, malaikat, para nabi, kitab-kitab Allah (Qs 2:97-99).
~
Saudara Rizal,
Mengutip Injil, Rasul Besar Matius 7:21-23 merupakan kesukaan kami. “…Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Ayat di atas menegaskan Ketuhanan Isa Al-Masih. Sebab nabi-nabi palsu tersebut menggunakan nama Isa Al-Masih untuk bernubuat dan mengadakan mujizat. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/8abrx5t
Artikel di atas telah menjelaskan pendapat orang mengenai ajaran yang benar berdasarkan jumlah pengikut, ajaran yang disukai, dan orang pintar yang mengikuti ajaran tersebut. Jelas, pendapat demikian keliru. Yang tepat adalah kita perlu mengetahui riwayat pembawa ajaran dan ajarannya. Kami menemukan bahwa nabi Islam tidak memenuhi syarat sebagai pembawa ajaran yang benar. Silakan saudara membaca artikel di atas lebih teliti.
~
Solihin
~
To Rizal,
Coba saja ceritakan secara singkat pendahuluan s/d akhir dari alur cerita di Al-Quran itu. Alkitab itu jelas dari Kejadian itu penciptaan s/d Kitab Wahyu mengenai kedatangan Yesus dan hidup sampai selama selamanya. Bagaimana dengan Al-Quran?
Apakah Anda bisa membuat urutan silsilah dari Adam s/d Muhammad? Coba buat berdasarkan Al-Quran.
~
Saudara Hendy,
Al-Quran disusun mulai dari ayat terpanjang hingga ayat terpendek. Bukan berdasarkan kronologis waktu maupun peristiwa, sehingga membaca Al-Quran membingungkan. Namun, topik di atas tidak membahas hal itu. Topik di atas membahas tentang ajaran yang benar berdasarkan pembawa risalah dan isi ajarannya. Kami berharap kita tetap fokus dengan topik di atas.
~
Solihin
~
Saya bisa buktikan bahwa banyak nubuat-nubuat dalam Alkitab yang tidak terpenuhi.
Anda menyuruh saya menceritakan Al-Quran, bukankah Anda mengatakan Al-Quran amburadul. Saya mau tahu terlebih dahulu dimana amburadulnya?
Tentang silsilah dari Adam s/d Muhammad, gampang. Tapi panjang, kalau menyertakan silsilah. Kecuali kalau saya mampu menceritakan terus Anda beriman kepada Al-Quran, baru saya mau menuliskannya.
~
Saudara Rizal,
Kami sangat senang bila saudara dapat membuktikan nubuat-nubuat Alkitab yang tidak terpenuhi. Kita dapat mengkajinya bersama. Namun, sangat baik juga bila saudara dapat membuktikan Al-Quran mempunyai nubuat. Sebab kami telah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan tidak menemukan satu nubuat pun. Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/6uh4jag .
Fakta selanjutnya adalah nabi Islam tidak konsisten dengan ajarannya sendiri. Nabi Islam mengajarkan untuk memiliki istri maksimal empat orang (Qs 4:3), tetapi nabi Islam memiliki istri 11. Mengapa nabi Islam tidak konsisten dengan ajarannya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Agur,
Alloh swt memilih Muhammad yang tidak bisa baca tulis untuk menerima wahyunya berupa Al-Quran. Itu salah satu bentuk mukjizat dari alloh swt. Bukti kebenaran Islam adalah bagaimana bisa nabi yang buta huruf anda tuduh mengarang Al-Quran yang salah satunya berisi fakta-fakta pengetahuan menakjubkan yang baru dapat dibuktikan dengan teknologi modern saat ini? Al-Quran itu sendiri juga mukjizat, alloh swt sendiri yang menjaga Al-Quran terbukti dengan tidak adanya Al-Quran versi-versi sekalipun.
~
Saudara Mbokjamu,
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan definisi mujizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Al-Quran tidak termasuk mujizat, sebab Al-Quran adalah buku, bukan peristiwa atau kejadian.
Di samping itu, Al-Quran mencatat bahwa nabi Islam tidak dapat membuat mujizat. “…Katakanlah: ‘Sesungguhnya mukjizat- mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata'” (Qs 29:50). Bila nabi Islam mengakui tidak dapat membuat mujizat, mengapa saudara menentang pengakuan nabi Islam? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
~
To: Rizal,
Bagaimana cerita pendahuluan sampai dengan akhir cerita Al-Quran? Buat secara ringkas berdasarkan kronologisnya. Kalau Alkitab jelas, dari Kejadian (Penciptaan) dan janji kedatangan Yesus sampai dengan kedatanganya kembali akhirnya hidup selama-lamanya (Wahyu). Kalau Al-Quran bagaimana pendahuluanya? Kalau dinilai sebagai skripsi dan tesis saja Al-Quran itu belum tentu lulus.
~
Saudara Hendy,
Memang sistematika penulisan dalam karya ilmiah sangat diperhatikan. Berbeda dengan Al-Quran. Hal ini menarik untuk disimak. Bila manusia yang terbatas memiliki alur pikir sistematis dan terstruktur rapi, mengapa alloh Islam tidak memiliki struktur dan cara berpikir yang sistematis? Amat janggal. Kami berharap rekan-rekan pengunjung dapat mengkajinya.
~
Solihin
~
Agur,
Mana buktinya? Kalau hal-hal yang anda sebutkan itu malah justru ada di Alkitab anda. Justru Muhammad ada etika berperang. Tidak boleh membunuh wanita, bayi, lansia, hewan, tumbuhan, memperlakukan tawanan dengan baik, dll. Kalau perintah Alkitab justru disuruh babat habis semua.
~
Saudara Mbokjamu,
Kami senang bila nabi Islam memiliki etika dalam berperang bila itu benar. Kami menemukan fakta sebaliknya. Al-Quran menyatakan, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).
Membaca Qs 8:12, maka kami bertanya kepada saudara. Apa yang saudara maksud dengan etika dalam berperang? Mengapa etika berperang nabi saudara harus memenggal, memancung ujung jari? Inikah ajaran yang benar? Mengapa? Mohon penjelasan.
~
Solihin
~
Hendy,
Setiap kaum itu alloh selalu mengutus nabi (Qs 35:24; Qs Ar Rad 7; Qs 10:47), dan Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus alloh dan Al-Quran. Itu adalah wahyu alloh terakhir di mana sebelumnya alloh sudah turunkan wahyu kepada para nabi, makanya tidak heran Al-Quran mengatakan bahwa Al-Quran adalah kitab yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya (Qs 3:3).
~
Saudara Rizal,
Tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan saudara Hendy. Permintaan saudara Hendy adalah saudara membuktikan bahwa Islam sudah ada sejak zaman Adam. Bila Islam sudah ada sejak zaman Adam, maka seyogianya nabi Adam bershalawat untuk nabi saudara. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran nabi Adam bershalawat untuk nabi saudara? Kami berharap saudara dapat membuktikan bahwa Islam adalah ajaran yang benar. Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
To: Rizal,
Buktinya anda itu tidak percaya sama Injil dan Taurat yang ada sekarang, dan bilang bahwa kitab-kitab sebelumnya palsu, tetapi tidak bisa menunjukkan aslinya. Bagaimana kalau orang Ahmadiyah bilang bahwa Al-Quran sekarang itu palsu dan kitab Ahmadiyah itulah yang asli? Bagaimana menurut anda?
~
Saudara Hendy,
Menuduh Injil dan Taurat palsu memberikan konsekuensi logis bahwa Allah tidak konsisten dan tidak mahakuasa. Amat disayangkan pemikiran demikian. Kami berharap saudara Rizal tidak mengkerdilkan Allah. Silakan saudara berdiskusi lebih lanjut mengenai Injil palsu di link ini http://tinyurl.com/dygnn2j . Terimakasih saudara Hendy.
~
Solihin
~
Hendy,
Begini, anda dan saya percaya bahwa di akhirat nanti itu adalah hari penghakiman manusia. Coba anda bayangkan karena Allah maha tahu lalu Allah tiba-tiba memvonis anda untuk masuk neraka. Pasti anda protes sama Allah kenapa anda masuk neraka? Nah, untuk itu Allah menguji kepada manusia barangsiapa mengikuti ayat-ayat Al-Quran, maka dia akan selamat. Kalau tidak maka akan celaka. Sekarang anda sudah tidak mau menghadap kiblat. Jadi, ketika alloh memutuskan anda ke neraka, itu sudah ada buktinya.
~
Saudara Rizal,
Menarik sekali tanggapan saudara. Apakah ini berarti bahwa kiblat memberikan kepastian masuk sorga? Bila kiblat memberikan kepastian masuk sorga, mengapa nabi Islam tidak tahu keselamatannya (Qs 46:9)? Ini pun sebuah kontradiksi dalam Al-Quran. Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
~
To: Rizal,
Saya menganjurkan anda dengan kasih, supaya anda itu membuka mata rohani anda supaya anda mengenal kebenaran, jangan ditipu sama si Jin lembah Mekkah. Tapi saya tahu resiko yang akan anda hadapi kalau anda menerima Yesus sebagai Juruselamat adalah nyawa anda. Tetapi jangan takut Yesus telah menjamin kehidupan yang kekal penuh dengan damai sejahtera dan sukacita. Bukan yang penuh dengan para bidadari dan sesuatu yang berbau keduniawian.
~
Saudara Hendy,
Mempelajari Al-Quran secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Injil akan membantu saudara Rizal mengetahui kebenaran. Sebab banyak ajaran Al-Quran yang bertentangan dengan Injil. Demikian juga perilaku dan perbuatan nabi Islam tidak mencerminkan ajaran yang diajarkannya. Kami berharap ini menjadi bahan kajian. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Hendy,
Dimana kontradiksinya? Memang surga itu milik Hawa dan Adam saja? Sorga itu luas. Anda menuntut kepastian keselamatan dalam Al-Quran. Saya kasih ayatnya Qs 23:1-11.
~
Saudara Rizal,
Tentu saja kontradiksi. Sejak semula Allah menciptakan satu Adam untuk satu Hawa. Tetapi alloh Islam menjanjikan satu laki-laki mendapatkan 72 bidadari. Ini menandakan alloh Islam tidak konsisten. Di samping itu, nabi saudara mengajarkan untuk memiliki istri maksimal empat istri. Tetapi nabi saudara memiliki istri lebih dari empat. Tidakkah ini kontradiksi? Mengapa nabi saudara mengajarkan tetapi tidak melakukan yang diajarkannya? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Hendy,
Dimana kontradiksinya? Apa yang alloh swt berikan di surga itu adalah hak alloh swt. Allah dah kasih pedomannya (Al-Quran), pembimbingnya para nabi. Selanjutnya terserah manusianya. Kalau mau surga harus mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya baru selamat.
Beda denga Kristen. Keselamatan diberikan di depan (tapi cuma janji manis) jadi perbuatan baik atau buruk itu tidak penting makanya jadinya sombong. Padahal anda sendiri pun belum yakin selamat. Kalau yakin selamat, doa segera bertemu Tuhan (mati).
~
Saudara Mbokjamu,
Tepat sekali bahwa Allah memiliki hak untuk memberikan. Tetapi pemberian itu tidak bertentangan dengan sifat-Nya yang suci dan kudus. Bukankah Allah itu konsisten? Bila Allah tidak konsisten berarti Dia tidak suci dan kudus, bukan? Pertanyaannya adalah mengapa alloh Islam menjanjikan 72 bidadari untuk satu laki-laki sedangkan sejak semula Allah mendesain satu Adam untuk satu Hawa? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
~
Hendy,
Ok. Kejadian 4:12 menyalahi Kejadian 4:17. 2 Samuel 6:23 menyalahi 2 Samuel 21:8. Silakan dibaca saja.
~
Saudara Rizal,
Kami sudah membaca ayat Alkitab tersebut dan tidak menemukan adanya kesalahan. Dapatkah saudara menjelaskan apa yang salah dari ayat Alkitab tersebut agar saudara tidak berasumsi atau sedang mengkhayal? Maaf, kami menyatakan demikian agar saudara dapat mempertanggungjawabkan pernyataan dan tuduhan saudara.
~
Solihin