Damai adalah suatu kondisi yang kita dambakan sebagai umat manusia. Kita selalu memimpikan di dalam hidup ini tentang cara menjalani hidup damai dan tenang.
Tatkala, kita sering mengalami konflik dengan orang lain. Sering juga, kita bersimpati terhadap konflik yang orang lain alami meskipun kita tidak terlibat di dalamnya. Mungkinkah bagi kita mempunyai hidup yang damai? Bagaimana ajaran agama tentang cara hidup damai dan tenang?
Mengapa Susah Untuk Berdamai?
Jika kita mengingat kembali, pasti banyak konflik dan masalah yang kita alami. Hal ini kadang membuat kita bertikai dengan orang lain. Mengapa hal-hal seperti ini terus terjadi?
Salah satu penyebabnya adalah perbedaan. Hal ini membuat kita mempunyai selisih paham dengan orang lain. Apa yang menjadi ajaran Nabi Besar Islam mengenai cara hidup damai?
Lindungilah Mereka
Menurut Qs An Nisa:114 kita dilarang berlaku semena-mena. Kita wajib memberi perlindungan pada saat orang yang lemah memohon suaka. Kita wajib berbuat yang baik ketika mereka juga berbuat baik.
Itu adalah ajaran cara hidup damai dalam Islam. Tetapi bagaimana dengan berbuat baik kepada orang yang tidak baik kepada kita?
Cara Hidup Damai Menurut Injil
Injil Allah mengajarkan umat-Nya untuk hidup berdamai dengan semua orang (Injil, Roma 12:18). “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Isa menginginkan semua orang, bukan hanya umat-Nya, untuk hidup dalam damai.
Tips Cara Hidup Damai dan Tenang dengan Sesama
Kita bisa mencoba beberapa cara di bawah ini untuk memelihara kedamaian di tempat kita tinggal:
- Menghargai perbedaan dengan menjaga tali silahturahmi.
- Mau belajar keunikan budaya dari suku lain.
- Saling mengunjungi saat hari raya besar agama-agama lain.
- Saling memaafkan saat terjadi perbedaan pendapat.
- Saling membantu saat masyarakat di sekitar kita tertimpa kemalangan.
Apakah Anda mempunyai saran lain untuk memelihara kedamaian? Silakan kirimkan email kepada staff kami.
Sang Raja Damai
Padahal hampir setiap orang tahu hal-hal tersebut, masih belum ada kedamaian. Mengapa? Karena kita semua berdosa. Tentunya, kita memerlukan Sumber Damai yang sejati.
Isa Al-Masih berkata dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Isa adalah sumber damai, Dia memberikan damai kepada seluruh umat manusia. Bukan hanya kepada umat-Nya saja.
Maukah Anda menerima damai sejahtera dari Isa? Silakan kirimkan email kepada kami.
Damai yang Tertinggi
Isa bukan hanya memberikan damai antar sesama manusia. Dia juga mendamaikan manusia dengan Allah.
“Sebab jikalau kita . . . diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya [Isa Al-Masih], lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Injil, Surat Roma 5:10). Melalui kematian Isa, kita diperdamaikan dengan Allah. Dosa kita sudah Allah ampuni. Kita juga memperoleh hidup yang kekal. Inilah cara utama hidup damai dan tenang di dunia dan akhirat: percayalah kepada Isa Al–Masih. Maukah Anda menerimanya? Silahkan hubungi kami!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ajaran Agama Terbaik Tentang Cara Hidup Damai dan Tenang“ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Muslim, Warga Negara yang Bertoleransi
- Islam atau Kristen, Manakah Agama Damai
- Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?
- Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
- Natal bagi Islam dan Kristen, Kelahiran Raja Damai
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara pernah mengalami konflik dengan orang yang berbeda suku atau agama? Apa yang menjadi respon Saudara?
- Apakah Saudara pernah dibantu oleh orang yang berbeda suku atau agama? Bagaimana reaksi Saudara?
- Apakah Saudara sudah memiliki damai di dalam hidup Saudara? Bagaimana caranya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].