Orang saleh selalu mempertimbangkan perbuatan-perbuatannya agar berkenan kepada Allah. Setiap agama mempunyai larangan-larangan yang harus diperhatikan.
Ada agama yang katakan tidak boleh menyalakan api pada hari Sabat. Lagi, agama lain melarang merokok. Malahan, ada agama yang melarang makan daging sama sekali.
Islam melarang memakan babi dan berzinah. Tetapi, pertanyaannya adalah apakah makan babi dan berzinah sama-sama berdosa di hadapan Allah? Bagaimana cara hati kita bisa bersih jika kotor karena dosa?
Mengapa Berzinah Termasuk Dosa Besar?
Islam dan Nasrani sepakat bahwa berzinah adalah dosa besar dan menjijikan di hadapan Allah Yang Suci. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Qs 17:32). Menurut Qs 24:2 pelaku zina harus dihukum cambuk.
Situs Islam menjelaskan beberapa akibat berbuat zina. Antara lain, memupuk dosa, merusak martabat pelaku di hadapan Allah dan masyarakat, dicampakkan oleh Allah, merusak masa depannya, terputus tali silaturahminya, mendapat aib berkepanjangan dan sebagainya. Bahkan hingga terkena penyakit berbahaya.
Memang, dosa zinah merusak hubungan kita dengan Allah dan orang di sekitarnya.
Allah Membenci Kenajisan Hati
Huraira, pakar Islam yang hidup ratusan tahun lalu, menulis bahwa Isa Al-Masih akan turun dari surga. Salah satu tujuan-Nya akan melenyapkan semua babi, karena babi itu najis dalam Islam.
Rabb Isa Al-Masih, walaupun tidak menyinggung soal babi, mengajar tentang hal yang menajiskan.
“Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya [karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban], tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan … Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Markus 7:15-23).
Firman Isa Al-Masih itu menegaskan bahwa penyebab manusia berdosa bukanlah apa yang dimakannya. Melainkan yang keluar dari dalam hati manusia. Dosa keluar dari hati manusia, termasuk dosa perzinahan. Jadi, Allah membenci perzinahan karena hal itu timbul dari dalam hati manusia yang kotor dan berdosa.
Isa, Kalimatullah, mengajar bahwa hati manusia merupakan “kandang kotor.” Akibatnya kita sangat najis di hadapan Allah. Perjuangan utama kita ialah bagaimana membersihkan kotoran dosa dari hati kita.
Misalnya, kita membuat roti dengan semua bahan yang baik, termasuk sepuluh telur. Namun ada satu telur busuk terlanjur masuk ke dalam adonan. Maka rusaklah adonan itu, bukan? Begitulah dosa dalam hidup kita, satu saja dapat mencemari seluruh hidup kita.
Solusi Pembersihan Hati yang Kotor
Mungkin Anda menyadari hati Anda yang menimbulkan kebencian, amarah, dusta, egoisme dsb. Jelas Allah membenci semua dosa-dosa itu. Maka kita membutuhkan ampunan dan penyucian-Nya.
Isa Al-Masih datang ke dunia, rela disalib untuk menanggung hukuman dosa-dosa manusia. Sehingga orang yang beriman kepada-Nya, segala dosanya disucikan-Nya agar berkenan kepada Allah.
“… betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
Karena itu berimanlah kepada Isa Al-Masih sekarang. Dia akan menyucikan hatimu sehingga berkenan kepada Allah. Juga Anda akan menikmati kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kenajisan hati itu berbahaya bagi kita?
- Dapatkah manusia menyucikan diri dari kenajisan dosa? Berikan alasannya!
- Mengapa untuk menyucikan dosa-dosa kita harus beriman kepada Rabb Isa Al-Masih?
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan
- Amal – Amal Orang Beragama Bagaikan Kain Kotor?
- Dapatkah Amal Baik Kita Memenuhi Syarat Masuk Surga?
Video:
ANS mengatakan
~
Makan babi yang sudah diolah dengan cara higienis tidak masalah, karena sudah hilang virusnya. Melakukan zina hanya pikiran tidak masalah karena cuma menghayal saja. Minum alkohol tidak apa-apa asal jangan sampai mabuk. Apakah semua hal diatas mengganggu keimanan? Itulah contoh mencari pembenaran.
Melakukan semua yang diajarkan Yesus melalui Alkitab berarti melakukan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang tanpa terkecuali. Apa tidak masalah juga kalau tidak saling mengasihi, menghargai, dan sebagainya karena merepotkan? Kalau anda beriman pada Alkitab dan pengajaran yang ada di dalamnya pasti anda akan melakukan semua hal itu. Dengan alasan apa anda menganggap sepele tentang larangan Alkitab?
Gua mengatakan
~
“Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya [karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban], tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan ….. Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Markus 7:15-23).
Berarti makan kelelawar atau kotoran anjing itu halal dalam Alkitab? Yang najis bukanlah yang masuk?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gua,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Allah memberikan kepada manusia yang terbaik dari seluruh ciptaan-Nya. Selain itu, Allah memberikan akal budi untuk memilah dan memilih yang benar dan tepat serta baik. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kotoran anjing baik bagi tubuh manusia? Apakah Alkitab menyatakan bahwa kotoran anjing baik dan sehat untuk dikonsumsi oleh manusia?
Saudara mendasarkan hidup saudara pada najis atau tidak najis. Apakah ketika saudara melihat seorang perempuan dan mengingininya dalam hati, maka saudara tidak berzinah? Bukankah ini najis? Bukankah berbuat zinah lebih najis dibandingkan makan daging babi? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Ans,
Kami tidak mencari pembenaran, memang isa tidak pernah mengajarkan agar jangan makan babi, begitu juga Isa tidak pernah melarang minum alkohol. Jadi kami tidak memaksa ajaran agar sesuai keinginan kami, kami selalu fokus pada Injil. Bagaimana dengan saudara, apakah saudara mengikuti Quran? Di Quran, Muslim boleh mabuk, “Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar tanda bagi orang yang memikirkan” (Qs 16:67).
Gua,
Makanan tidak najis selama baik bagi manusia. Manusia diberi akal untuk menilai makanan, tentu tahu yang layak atau tidak. Tidak mungkin batu bisa dimakan, bukan? Begitu juga dengan kotoran.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Membaca Injil secara jujur akan menolong setiap orang di forum ini memahami kebenaran sesungguhnya. Sebab Isa Al-Masih tidak pernah menyatakan bahwa yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, tetapi yang keluar dari hati yang menajiskan orang, yaitu perzinahan. Tentu ini menjadi sebuah dilema bagi Muslim, memilih yang mana. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin