Apakah Anda atau seseorang yang Anda kenal pernah berzina? Bagaimana akibatnya? Rasa bersalah, rasa kotor, atau sanksi sosial bisa menghantui. Lebih lagi ketakutan akan hukuman zina di akhirat. Bagaimana hukum berzina menurut Islam?
Menurut Islam: “. . . dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Qs 17:32).
Manusia penuh khilaf dan salah. Banyak yang pernah melakukan zina. Jika ada orang kedapatan melakukan zina betapa terpuruk keadaannya.
Bagaimana nanti hukumannya di akhirat? Adakah jalan untuk pengampunan dari dosa ini? Silakan memberi pandangan Anda di sini.
Mari kita lihat bagaimana bisa mendapatkan damai bagi orang yang melakukan zina.
Hukuman Berzina Menurut Agama Islam
Orang yang melakukan zina hidup dengan sangat tertekan. Mereka memiliki rasa bersalah dalam hati dan sanksi sosial di masyarakat. Terlebih lagi mengetahui bahwa ada hukuman yang sangat keras menurut agama.
Islam mengajarkan dalam Al-Quran dan Hadits :
- Orang Yang Berzina Akan Mendapat Azab Berlipat
“Dan orang-orang yang . . . berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat-gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina” (Qs 25:68-69). - Orang yang Berzina Mendapat Hukuman Berat, yaitu:
- Hukuman 100 kali cambuk.
- Dipermalukan di hadapan banyak orang (Qs 24:2).
- Terasing selama 1 tahun.
- Bahkan jika orang yang telah menikah berzina bisa dihukum mati dengan rajam.
“…. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam“ (H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit).
Hadits Menyatakan Bahwa Tidak Ada Pengampunan Bagi Perbuatan Zina
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad . . . seraya mengatakan, “Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.” Ucapan itu diulanginya sampai empat kali . . . (rasulullah) berkata, “Apakah engkau ini gila?” “Tidak,” jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, “Adakah engkau ini orang yang muhsan (menikah)?” “Ya,” jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, “Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Hukum berzina menurut agama Islam sangat menakutkan bagi Mukmin dan mereka yang melakukan zina. Memang salah adalah salah, namun manusia penuh dengan dosa.
Pernah ada peristiwa di Indonesia yang tragis. Pasangan yang kedapatan berzina tertangkap basah delapan orang. Sang wanita diperkosa, lalu mereka berdua juga mengalami hukuman agama yaitu cambuk.
“Sudah jatuh tertimpa tangga” mungkin adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan hal ini. Manusia hidup dengan rasa bersalah selama di bumi dan mendapat hukuman berat di akhirat.
Bagaimana respon pezinah? Apakah ada jalan keluar untuk dia? Sampaikan jawaban Anda di sini.
Ada perbedaan tentang hukum berzina menurut Islam dan ajaran Nasrani. Orang yang melakukan zina memiliki kesempatan diampuni. Seperti yang Isa Al-Masih lakukan.
Respon Isa Al-Masih Saat Bertemu Perempuan Berzina
Pernah ada kejadian menarik yang tertulis dalam Kitab Allah. Ada banyak orang datang pada Isa Al-Masih membawa wanita yang kedapatan berzina. Mereka menuntut penghukuman atas wanita Ini.
Respon Isa sangat mengejutkan. Ia menjawab mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7).
Semua orang yang hadir saat itu satu per satu mundur. Rupanya mereka mempunyai dosa juga. Tidak ada yang berani menghukum perempuan itu.
Selanjutnya Isa berkata: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:11).
Kita melihat pernyataan kasih Allah melalui Isa. Kasih membawa pada pertobatan. Kasih juga yang menuntun untuk manusia berubah.
Isa tidak mempermalukan perempuan ini, melainkan menolongnya di tengah kesukaran. Bukankah kita juga mengharapkan pertolongan jika berada dalam keadaan terjepit? Wanita yang telah malu karena kedapatan berzina terlepas dari hukuman massa karena Isa.
Pernyataan Kasih Allah yang Menyelamatkan dari Zina
Isa Al-Masih adalah wujud pernyataan kasih Allah kepada manusia. Dari pada-Nya kita mendapatkan pertolongan dari dosa, khilaf dan hukuman zina.
Orang yang melakukan zinah pasti penuh rasa bersalah, malu dan kotor. Allah yang kaya rahmat menyediakan jalan keluar. Ia mau menghapus dosa zina manusia.
“Aku sendirilah yang menghapuskan dosa-dosamu, demi diri-Ku sendiri, dan Aku tidak akan mengingat-ingatnya lagi” (Taurat, Yesaya 43:25 FAYH).
Allah mengerti dosa dan kelemahan manusia. Ia tidak mau manusia menderita karena rasa bersalah. Ia juga tidak mau manusia terkena hukuman berat di akhirat.
Allah menolong dengan memberikan Isa sebagai jalan keluar dari zina lagi semua dosa manusia.
“Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita, sehingga walaupun kita mati secara rohani . . . karena dosa kita, Ia mengembalikan hidup kita (melalui) . . . Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Efesus 2:4-5 FAYH).
Melalui Isa kita bisa hidup terbebas dari rasa bersalah dan malu. Kita bisa hidup dengan tidak takut hukuman akhirat. Dalam kasih-Nya, Isa menuntun pezinah pada pertobatan.
Mari kita datang kepada Isa. Ia berkuasa mengampuni setiap dosa kita. Lagi, karena Isa, Allah sama sekali tidak mengingat-ingat dosa Anda lagi. Jadi Anda betul akan mengalami damai hati. Mari percaya kepada Isa Al-Masih sekarang!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel “Hukum Berzina Menurut Agama Islam dan Ajaran Isa Al-Masih” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
- Apakah Dampak Pernikahan Hubungan Suami Istri Tidak Harmonis?
- Bagaimana Orang Beragama Dapat Mengatasi Rasa Malu?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai hukum berzina menurut Islam, bahwa pezina akan terhukum di dunia dan akhirat?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai sikap Isa Al-Masih saat diperhadapkan dengan wanita yang kedapatan berzina?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pernyataan kasih Allah melalui Isa yang menjadi jalan keluar bagi dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].