• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Etika Islam dan Nasrani > Pernikahan > Hukuman Zina Menurut Islam dan Isa Al-Masih

Hukuman Zina Menurut Islam dan Isa Al-Masih

2 November 2020 oleh Web Administrator 12 Komentar

Apakah Anda atau seseorang yang Anda kenal pernah berzina? Bagaimana akibatnya? Rasa bersalah, rasa kotor, atau sanksi sosial bisa menghantui. Lebih lagi ketakutan akan hukuman zina di akhirat.

“. . . dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Qs 17:32).

Manusia penuh khilaf dan salah. Banyak yang pernah melakukan zina. Jika ada orang kedapatan melakukan zina betapa terpuruk keadaannya.

Bagaimana nanti hukumannya di akhirat? Adakah jalan untuk pengampunan dari dosa ini? Silakan memberi pandangan Anda di sini.

Mari kita lihat bagaimana bisa mendapatkan damai bagi orang yang melakukan zina.

Hukuman Pezina Menurut Islam

Orang yang melakukan zina hidup dengan sangat tertekan. Mereka memiliki rasa bersalah dalam hati dan sanksi sosial di masyarakat. Terlebih lagi mengetahui bahwa ada hukuman yang sangat keras menurut agama.

Al-Quran dan Hadits menyatakan:

  1. Orang Yang Berzina Akan Mendapat Azab Berlipat
    “Dan orang-orang yang . . . berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat-gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina”        (Qs 25:68-69).
  2. Orang yang Berzina Mendapat Hukuman Berat, yaitu:
    • Hukuman 100 kali cambuk.
    • Dipermalukan di hadapan banyak orang (Qs 24:2).
    • Terasing selama 1 tahun.
    • Bahkan jika orang yang telah menikah berzina bisa dihukum mati dengan rajam.
      “…. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam“ (H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit).
  3. Hadits Menyatakan Bahwa Tidak Ada Pengampunan Bagi Perbuatan Zina
    “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad . . . seraya  mengatakan, “Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.” Ucapan itu diulanginya sampai empat kali . . . (rasulullah) berkata, “Apakah engkau ini gila?” “Tidak,” jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, “Adakah engkau ini orang yang muhsan (menikah)?” “Ya,” jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, “Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Bukankah sangat menakutkan hukumannya? Memang salah adalah salah, namun manusia penuh dengan dosa.

Pernah ada peristiwa di Indonesia yang tragis. Pasangan yang kedapatan berzina tertangkap basah delapan orang. Sang wanita diperkosa, lalu mereka berdua juga mengalami hukuman agama yaitu cambuk.

“Sudah jatuh tertimpa tangga” mungkin adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan hal ini. Manusia hidup dengan rasa bersalah selama di bumi dan mendapat hukuman berat di akhirat.

Bagaimana respon pezinah? Apakah ada jalan keluar untuk dia? Sampaikan jawaban Anda di sini.

Respon Isa Saat Bertemu Perempuan Berzina

Pernah ada kejadian menarik yang tertulis dalam Kitab Allah. Ada banyak orang datang pada Isa Al-Masih membawa wanita yang kedapatan berzina. Mereka menuntut penghukuman atas wanita Ini.

Respon Isa sangat mengejutkan. Ia menjawab mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7).

Semua orang yang hadir saat itu satu per satu mundur. Rupanya mereka mempunyai dosa juga. Tidak ada yang berani menghukum perempuan itu.

Selanjutnya Isa berkata: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:11).

Kita melihat pernyataan kasih Allah melalui Isa. Kasih membawa pada pertobatan. Kasih juga yang menuntun untuk manusia berubah.

Isa tidak mempermalukan perempuan ini, melainkan menolongnya di tengah kesukaran. Bukankah kita juga mengharapkan pertolongan jika berada dalam keadaan terjepit? Wanita yang telah malu karena kedapatan berzina terlepas dari hukuman massa karena Isa.

Pernyataan Kasih Allah yang Menyelamatkan dari Zina

Isa Al-Masih adalah wujud pernyataan kasih Allah kepada manusia. Dari pada-Nya kita mendapatkan pertolongan dari dosa, khilaf dan hukuman zina.

Orang yang melakukan zinah pasti penuh rasa bersalah, malu dan kotor. Allah yang kaya rahmat menyediakan jalan keluar. Ia mau menghapus dosa zina manusia.

“Aku sendirilah yang menghapuskan dosa-dosamu, demi diri-Ku sendiri, dan Aku tidak akan mengingat-ingatnya lagi” (Taurat, Yesaya 43:25 FAYH).

Allah mengerti dosa dan kelemahan manusia. Ia tidak mau manusia menderita karena rasa bersalah. Ia juga tidak mau manusia terkena hukuman berat di akhirat.

Allah menolong dengan memberikan Isa sebagai jalan keluar dari zina lagi semua dosa manusia.

 “Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita, sehingga walaupun kita mati secara rohani . . . karena dosa kita, Ia mengembalikan hidup kita (melalui) . . . Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Efesus 2:4-5 FAYH).

Melalui Isa kita bisa hidup terbebas dari rasa bersalah dan malu. Kita bisa hidup dengan tidak takut hukuman akhirat. Dalam kasih-Nya, Isa menuntun pezinah pada pertobatan.

Mari kita datang kepada Isa. Ia berkuasa mengampuni setiap dosa kita. Lagi, karena Isa, Allah sama sekali tidak mengingat-ingat dosa Anda lagi. Jadi Anda betul akan mengalami damai hati. Mari percaya kepada Isa Al-Masih sekarang!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai hukuman yang sangat berat di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukan zina?
  2. Bagaimana pendapat Saudara mengenai sikap Isa Al-Masih saat diperhadapkan dengan wanita yang kedapatan berzina?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai pernyataan kasih Allah melalui Isa yang menjadi jalan keluar bagi dosa manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
  2. Apakah Dampak Pernikahan Hubungan Suami Istri Tidak Harmonis?
  3. Bagaimana Orang Beragama Dapat Mengatasi Rasa Malu?

Video:

  1. PERCERAIAN MENURUT ISLAM DAN AJARAN ISA AL-MASIH

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Etika Islam dan Nasrani, Pernikahan

Reader Interactions

Comments

  1. Alex mengatakan

    14 November 2020 pada 12:36 pm

    ~
    Hadits menyatakan bahwa tidak ada pengampunan bagi perbuatan zina. “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad . . . seraya mengatakan, ‘Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.’ Ucapan itu diulanginya sampai empat kali . . . (rasulullah) berkata, ‘Apakah engkau ini gila?’ ‘Tidak,’ jawab laki-laki itu.”

    Nabi Muhammad menyuruh merahasiakan dosa zina tidak menceritakan kepada seorang pun termasuk kepada nabi dan pemerintah Islam dan aparatnya. Hal itu supaya orang tersebut bisa mendekat kepada Allah dengan hatinya dan tobat dan tidak kena hukum di dunia, tapi orang tersebut malah menunjukkan dosa zina kepada nabi dan dia akhirnya dihukum.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 November 2020 pada 4:30 pm

      ~
      Saudara Alex,

      Menarik sekali pendapat saudara di atas. Pernyataan saudara dapat bersifat rasionalisasi pembenaran. Faktanya, orang tersebut dirajam oleh nabi saudara. Bukankah ini menjelaskan tidak ada kesempatan hidup bagi yang berbuat zina? Mengapa tidak memberikan kesempatan hidup kepada orang yang berbuat zina tersebut seperti Isa Al-Masih memberikan kesempatan?

      Kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Semua orang berbuat dosa, termasuk saudara dan saya. Lalu, bagaimana cara saudara bisa diselamatkan bila saudara adalah manusia berdosa? Jika orang berzinah dihukum dan tidak diberikan kesempatan hidup di dunia ini, apalagi di akhirat. Bukankah demikian?
      ~
      Solihin

  2. rita mengatakan

    18 November 2020 pada 7:19 pm

    ~
    Maaf anda masih belum memahami Islam dengan utuh dan lengkap. Tentang zina dalam Islam: Seseorang tidak boleh menuduh orang berzina tanpa adanya saksi, walaupun ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Jika seseorang berzina tanpa diketahui orang lain hanya bertaubat dengan sungguh-sungguh saja cukup dan tidak mengulangi lagi.

    Jika seseorang berzina kepergok dan ada saksi maka hukuman cambuk dan diasingkan, itu semata-mata. Islam itu tegas agar tidak ada yang melakukan lagi, dan tidak menyepelekan dengan kata-kata, sudah dosamu aku tanggung. Lihat hasilnya di luar mudahnya mereka melakukan hubungan seks sebelum menikah karena dosa mereka sudah ditanggung.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 November 2020 pada 4:40 pm

      ~
      Saudara Rita,

      Menarik sekali pendapat saudara di atas. Pendapat saudara bernada tendensius. Orang beragama dari agama manapun ada yang melakukan dosa perzinahan atau hubungan seks sebelum menikah. Ini tidak hanya dilakukan di kalangan agama tertentu. Apakah di Islam tidak ada orang yang melakukan hubungan seks sebelum menikah? Apakah di Kristen tidak ada orang yang melakukan hubungan seks sebelum menikah? Jelas, dosa ini pernah dilakukan ragam umat beragama.

      Sekarang kami mengajak saudara memikirkan hal ini. Hukuman zina yang diberikan nabi saudara tidak memberikan kesempatan hidup kepada orang yang berbuat zina. Sedangkan Isa Al-Masih memberikan kesempatan hidup kepada orang yang berbuat zina seperti wanita yang ketahuan berbuat zina. Akhirnya, wanita itu pun bertobat dan meninggalkan dosanya. Bagaimana dengan saudara? Saudara adalah manusia berdosa, termasuk kami. Bagaimana saudara bisa selamat di akhirat bila di dunia saja tidak diberikan kesempatan hidup?
      ~
      Solihin

  3. suka suka kau mengatakan

    27 November 2020 pada 11:09 am

    ~
    Ya, ya. Terserah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Desember 2020 pada 11:38 am

      ~
      Saudara Suka,

      Menarik sekali pendapat saudara di atas sekalipun singkat. Mengacu dari pendapat tersebut, apa yang dipikirkan oleh saudara mengenai artikel di atas? Adakah hal itu menggelisahkan hati saudara?

      Isa Al-Masih telah menunjukkan belas kasihan kepada orang yang diketahui berbuat zina. Isa Al-Masih tidak menghukum, tetapi memberikan pesan agar tidak berbuat dosa lagi. Bukankah ini menakjubkan? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  4. Peace mengatakan

    6 Desember 2020 pada 2:53 am

    *****
    1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai hukuman yang sangat berat di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukan zina?
    2. Bagaimana pendapat Saudara mengenai sikap Isa Al-Masih saat diperhadapkan dengan wanita yang kedapatan berzina?
    3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai pernyataan kasih Allah melalui Isa yang menjadi jalan keluar bagi dosa manusia?

    Jawab:
    1. Secara konteks setuju
    2. Baik
    3. Baik

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Desember 2020 pada 10:47 am

      *****
      Saudara Peace,

      Kami berterima kasih untuk tiga jawaban saudara. Kami mohon izin untuk menanggapi satu saja dari tiga jawaban saudara agar lebih fokus.

      Setiap orang yang berzina pasti akan menerima konsekuensi dari perbuatannya. Hal ini menimbulkan ketakutan bagi pelakunya. Namun, ada satu peristiwa di mana seorang wanita yang tertangkap berbuat zina hendak dihukum.

      Isa Al-Masih menunjukkan kasih sayang kepada wanita ini sekalipun telah berbuat dosa tanpa membenarkan perbuatan dosanya. Bukankah ini menakjubkan? Setelah itu, Isa Al-Masih meminta kepada wanita itu agar tidak berbuat dosa lagi.

      Oh ya, bagaimana pendapat saudara dengan kasih sayang Isa Al-Masih itu? Apakah saudara mau menerima rahmat kasih sayang dari Isa Al-Masih?
      ~
      Solihin

  5. «§» mengatakan

    7 Desember 2020 pada 8:10 am

    ~
    Apa dasar hukumnya perintah rajam di Islam? Perintah rajam hanya ditemukan di hadist (perintah Muhammad), tapi tidak ditemukan di Al-Quran. Itu berarti perintah rajam bukan berasal dari alloh swt. Bagaimana mungkin hadist bisa berada di atas Al-Quran? Bagaiamana mungkin melaksanakan hukuman rajam yang tidak pernah diperintahkan alloh swt?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2021 pada 3:08 pm

      ~ Saudara «§»

      Artikel di atas telah menjelaskan bagaimana hukum rajam itu dilakukan untuk orang yang terlibat dalam perzinahan. Bukankah hukuman yang disampaikan dalam hadits amat mengerikan? Mengapa menghukum orang yang berbuat zinah dengan hukuman rajam?

      Isa Al-Masih tidak menghendaki manusia dihukum dengan cara demikian. Isa Al-Masih amat menyayangi manusia sehingga Ia pun tidak menghukum perempuan yang berzinah, tetapi Isa Al-Masih juga meminta agar wanita itu tidak berbuat zinah lagi.

      Oh ya, bagaimana menurut saudara tindakan kasih Isa Al-Masih?
      ~
      Solihin

  6. Putri mengatakan

    13 Desember 2020 pada 7:05 pm

    ~
    Salam,

    Kami menghormati apa yang menjadi kepercayaan Anda. Saya rasa, tidak akan ada gunanya berdebat.

    Banyak kitab yang perlu digali dalam pengambilan kesimpulan suatu kisah. Kalau ditelisik dari Al Qur’an, Allah selalu mengikuti ayat-ayat mengenai pembalasan dosa dengan ayat, “kecuali bagi mereka yang menyesal dan bertaubat”.

    Kenapa tak disertakan juga, saudara? Karena saudara bukanlah seorang Muslim yang tidak dan tidak akan pernah mendalami Islam secara menyuluruh. Begitupun saya, bukan seorang Kristiani.

    Jadi saudara, cukuplah. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pula menyembah apa yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku (QS: 109: 6)

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2021 pada 3:15 pm

      ~
      Saudara Putri,

      Menarik sekali tulisan saudara di atas. Riwayat Isa Al-Masih amat terbuka untuk ditelusuri dan ditelisik oleh siapapun. Isa Al-Masih mengedepankan unsur kasih dalam membuat keputusan.

      Tentu ini yang menjadi pertanyaan besar saat kasus yang sama diperhadapkan kepada nabi saudara. Nabi saudara membuat keputusan yang amat berbeda dengan Isa Al-Masih. Bukankah ini menyedihkan dan mengerikan karena menghilangkan nyawa manusia?

      Oh ya, kami bertanya kepada saudara. Bagaimana perasaan saudara bila menyaksikan ada orang yang dirajam karena berbuat zinah? Apa saudara dapat menerima keputusan itu?
      ~
      Solihin

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Islam Dan Isa Al-Masih: Bagaimana Menegur Isteri?
  • Penghina Agama, Dibunuh Atau Dikasihi? Sikap Orang…
  • Islam Dan Kristen: Benarkah Poligami Hukum Allah?
  • Agama Islam Dan Perbudakan Masa Kini
  • Strategi Islam Dan Kristen Mengendalikan Hawa Nafsu Pria

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami