Apakah Anda setuju dengan pembakaran Al-Quran? Beberapa tahun lalu seorang pendeta di Florida, Amerika Serikat akan membakar Al Quran. Umat Muslim dan para pemimpin Kristen mencegah rencana itu.
Tahukah Anda bahwa pada permulaan agama Islam, orang Islam sendiri membakar Al-Quran? Apakah itu bukti campur tangan manusia dalam pembukuan Al-Quran? Siapakah yang membukukan Al-Quran?
Mari kita lihat sejarah singkat proses pembukuan Al-Quran dan Alkitab di bawah ini:
Kalifah Utsman Dan Sejarah Singkat Pembukuan Al-Quran
Kalifah Ustman memerintahkan sebuah tim untuk “. . . menulis banyak salinan, . . . mengirim satu salinan Qur’an ke setiap propinsi Muslim, dan memerintahkan semua tulisan-tulisan Qur’an lain, baik yang ditulis di beberapa naskah atau seluruh buku, dibakar” (Sahih Bukhari, 61:510).
Lengkapkah Al-Quran Versi Utsman?
Aisyah (istri kesayangan Muhammad) bersaksi “Telah turun ayat . . . lembaran ayat itu ada di bawah kasurku, . . . hingga burung-burung masuk dan memakannya” (Ibnu Majah1934). As-Suyuti, menyaksikan Aisyah berkata,“Selama masa Nabi, . . . Surah al-Ahzab berisi 200 ayat. Ketika Utsman mengedit Quran, hanya ayat-ayat sekarang ini (73) yang tertinggal.”
As-Suyuti, salah seorang pakar Al-Quran yang paling dihormati mengutip Ibn ‘Umar al Khattab: “Janganlah ada di antara kalian yang mengatakan bahwa ia mendapatkan seluruh Quran, . . .? Banyak dari Quran telah hilang. Oleh karena itu, kalian harus mengatakan ‘Saya mendapatkan sebagian Quran yang ada’” (As-Suyuti, Itqan, part 3, page 72).
Dengan demikian, kalau dilihat dari sejarah singkat proses pembukuan Al-Quran ada campur tangan manusia. Apa yang dilakukan Utsman sangat jelas ketika dia tidak memasukkan 127 ayat dari surah Al-Ahzab dan ayat-ayat lainnya yang hilang. Bukankah tindakan itu membuat orang berpikir bahwa Al-Quran bukanlah wahyu Allah?
Allah Berfirman Dan Membentuk Alkitab
Proses pembukuan Alkitab, Allah mewahyukan firman-Nya selama 1500 tahun. Lalu orang Yahudi, di bawah pimpinan Roh Allah, membukukan kitab Taurat, Zabur dan nabi-nabi, 400 tahun sebelum kelahiran Isa Al-Masih. Orang Kristen, di bawah pimpinan Roh Allah, membukukan Injil dan surat-surat para rasul sekitar tahun 90 Masehi.
Orang Kristen tidak pernah membakar naskah-naskah Alkitab seperti yang dilakukan kalifah Utsman terhadap tulisan Al-Quran yang berbeda dari versinya.
Orang Yahudi dan Kristen mengakui Taurat, Zabur, dan Kitab Para Nabi adalah wahyu Allah. Jika salah satu memalsukan atau merubahnya pasti akan ketahuan, bukan?
Naskah salinan Injil dan Surat-Surat Para Rasul sebanyak 24,000, tersebar di berbagai tempat, Asia dan Eropa. Jadi mustahil memalsukan Injil.
Al-Quran Mengakui Alkitab Adalah Wahyu Allah
Karena itulah Al-Quran mengakui pewahyuan dan fungsi Alkitab (Taurat dan Injil). “. . . Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil . . . dan . . . Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5: 46).
Allah mewahyukan firman-Nya kepada 40 penulis (para nabi dan rasul). Meskipun Allah memakai manusia untuk menuliskan Alkitab, ajaibnya “. . . tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:20-21).
Jadi Alkitab adalah wahyu Allah sejati, tanpa campur tangan manusia. Anda dapat mendalami tema utama Alkitab yaitu Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah Saudara membaca sejarah singkat pembukuan Al-Quran dan Alkitab, kitab manakah wahyu Allah sejati, bukan hasil pembentukan manusia? Berikan alasannya!
- Menurut orang Islam, mengapa Allah SWT. membiarkan sebagian ayat-ayatnya hilang dan tidak masuk dalam Al-Quran sekarang?
- Pewahyuan Alkitab oleh Allah diakui juga oleh Al-Quran. Bagaimana semestinya sikap kita terhadap Alkitab?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Sejarah Singkat Pembukuan Al-Quran dan Alkitab“ Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Adakah Bagian Alkitab Yang Sudah Hilang?
- Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
- Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran Yang Terpelihara?
- Pantaskah Orang Islam Memperhatikan Tulisan Para Nabi?
- Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Sebelum nabi Muhammad meninggal banyak para sahabat nabi yang menghafal Al-Quran, dan hafalannya pun dikonfirmasi langsung oleh nabi Muhammad, supaya tidak ada kesalahan dalam penghafalan. Dan dulu di rumah saya ada robekan-robekan Al-Quran dimana ayat-ayatnya sudah terpotong-potong disebabkan bahan kertasnya sudah lapuk. Akhirnya saya sendiri membakar Al-Quran supaya lembaran-lembaran Al-Quran tidak terinjak-injak atau terbuang ke tempat yang kotor, sama halnya yang dilakukan para sahabat membakar Al-Quran supaya ayat-ayatnya tidak terinjak dan terbuang ke tempat yang kotor. Kalau orang yang tidak percaya kepada Al-Quran kenapa tidak coba saja temukan kesalahan dalam Al-Quran?
Berbeda dengan Injil. Injil ditulis setelah nabi Isa tidak ada, lalu siapa yang menjamin Injil itu masih asli firman Allah? Bahkan isinya pun mengandung unsur porno.
~
Saudara Rizal,
Terimakasih untuk asumsi saudara. Menurut kami, apa yang saudara sampaikan tentang Al-Quran bersifat asumsi dan tidak ada bukti. Apalagi standar yang saudara gunakan adalah standar saudara sendiri dalam menilai tujuan Utsman membakar Al-Quran agar tidak terinjak-injak dan terbuang ke tempat kotor. Ini berarti Utsman mengikuti jejak saudara. Sebuah logika yang sangat keliru sekali.
Pertanyaan yang perlu saudara jawab adalah siapakah yang dapat menjamin bahwa Al-Quran saat ini sama dengan Al-Quran yang dibakar? Lagi pula, mengapa Utsman membakar Al-Quran? Bukankah itu firman Allah? Atas otoritas siapa Utsman melakukan pembakaran itu? Mohon saudara menjelaskannya.
~
Solihin
~
To: Rizal,
Lantas bagaimana dengan 127 ayat dari surah Al-Ahzab dan ayat-ayat lainnya yang hilang? Apakah ikut terbakar? Mengapa hanya tinggal 73 ayat saja? Apakah penghafalnya lupa sehingga 127 ayat lain tidak dimasukkan?
Bila Anda meragukan keaslian Injil, berarti Anda meragukan Allah bahwa Ia bisa menjaga Firman-Nya? Sedangkan dalam Qs 32:23 menyatakan bahwa Taurat dan Injil dibenarkan oleh Al-Quran. Berarti Anda menyanggah kitab Anda sendiri, bukan? Tolong berikan penjelasan beserta dalil yang jelas. Mengenai pernyataan Anda dengan Qs 32:23! Masihkah Injil tidak asli?
~
Saudara Andreas,
Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Utsman adalah membakar kitab yang diyakini umat Islam sebagai firman Allah. Sekalipun faktanya tidak demikian. Namun, ini patut dipertanyakan. Kiranya pertanyaan saudara dijawab saudara Rizal dengan bukti, bukan dengan asumsi. Terimakasih saudara Andreas.
~
Solihin
~
Saudara Rizal,
Setelah Ustman mengetahui terjadi ada perbedaan yang dimiliki oleh umat Islam akan hafalan itu, maka diambillah kebijaksanaan untuk menyeragamkan Al-Quran yang sudah beredar di berbagai tempat. Tetapi fakta tindakan dalam melakukan kebijaksanaan itu membuat perselisihan antar umat Islam dengan Ustman, dan yang paling nyata adalah sebagaimana pengakuan dari ibu umat Islam yaitu Siti Aisyah.
Nah, dalam hal ini saya ingin keadilan anda yang menuduh Alkitab khususnya Injil sudah palsu tanpa peduli akan para penghafal tindak tanduk Isa yaitu murid-murid Isa sendiri. Tetapi mengapa ketika Aisyah yang menjadi salah satu penghafal mengatakan adanya kehilangan ayat Al-Quran namun anda diam. Apakah diam itu selamanya emas? Tidak, bisa jadi diam itu menjadi petaka.
~
Saudara Boas,
Kebenaran perlahan-lahan mulai terungkap mengenai Al-Quran. Dibakarnya Al-Quran oleh Utsman menandakan Al-Quran bukan firman Allah. Dengan demikian, Al-Quran saat ini adalah Al-Quran Utsman, bukan Al-Quran Muhammad. Sebab tidak ada yang mengetahui kesamaan Al-Quran yang dibakar dengan Al-Quran Utsman saat ini. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Andreas dan Boas,
Al-Quran dapat dibuktikan secara matematis kitab yang bebas dari campur tangan manusia. Jumlah seluruh surat, jumlah seluruh ayat hingga jumlah seluruh huruf Al-Quran dikunci secara matematis dengan kelipatan 19. Dan di atasnya ada sembilan belas (74:30). Buktikan sendiri , googling saja dengan keyword “sembilan belas”.
Jadi, pengubahan (penghilangan atau penambahan) satu huruf saja dari Al-Quran dapat dengan mudah diketahui. Tak ada satupun manusia mampu membuat kitab dengan susunan seperti Al-Quran yang semua huruf-hurufnya, ayat-ayatnya dan surat-suratnya konsisten di interlock dengan bilangan 19.
~
Saudara Xucinxgaronx,
Maaf, kami perlu bertanya kepada saudara. Apakah yang sedang kita bicarakan ini adalah kitab Al-Quran atau buku matematika? Penjelasan saudara sangat tidak esensial. Apakah saudara ingin mengalihkan topik karena kebenaran yang terungkap? Bukankah seharusnya saudara menjelaskan mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa Utsman membakar Al-Quran? Bukankah itu diyakini sebagai firman Allah? Mohon saudara menjelaskan dan bukan menjelaskan tentang matematika. Terimakasih.
~
Solihin
~
To: Andreas,
Saya percaya bahwa Allah pernah menurunkan kitab sebelum Al-Quran, yaitu Zabur, Taurat, dan Injil. Tapi bukan kitab Injil yang sekarang orang Kristen percayai sebab kitab tersebut sudah mengandung banyak kesalahan dalam isinya. Ini berarti di dalam kitab tersebut sudah banyak campur tangan manusia bahkan Isa berkata dalam Injil, Wahyu 22:18, dia memperingatkan kepada siapa saja yang suka merubah kitabnya dan perkataanya, berarti nabi Isa tahu bahwa ada orang-orang yang suka merubah-ubah kitab Injil.
Menurut anda, siapa orang yang suka merubah kitab Injil, orang Muslim, orang Hindu atau orang Kristen sendiri? Saya ambil contoh dalam Yoh 13:14 kata “tuan” diganti dengan kata “Tuhan” siapa yang mengubah ini?
~
Saudara Rizal,
Membuat tuduhan bahwa Injil telah diubah sangat mudah, saudara. Namun, yang perlu saudara lakukan selanjutnya adalah membuktikan. Apakah saudara memiliki Injil yang belum diubah? Apakah saudara sudah membaca seluruhnya? Kami ingin tahu, kapan Injil itu diubah? Siapa yang mengubahnya? Mengapa diubah? Dimana diubahnya? Mohon saudara menjelaskannya.
Walaupun demikian, Injil tidak pernah dibakar sehingga hingga saat ini Injil terjaga keasliannya. Tidak seperti Al-Quran. Utsman membakar Al-Quran. Bukankah ini menandakan banyaknya ayat yang hilang akibat pembakaran tersebut? Bahkan Surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat menjadi 73 ayat. Kemanakah sisanya? Di samping itu, mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah itu dianggap firman Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
*****
1. Al-Quran adalah wahyu sejati Allah karena tidak ada satupun kesalahan dan kontradiksi dalam Al-Quran. Berbeda dengan Injil yang banyak sekali kesalahan bahkan diakui sendiri oleh para pakar Injil bahwa 82% Injil bukan firman Tuhan.
2. Tidak ada satupun ayat Al-Quran yang hilang ataupun dirubah. Jika ada, silakan berikan mana ayat yang hilang atau diganti? Berbeda dengan Injil banyak sekali ayat yang dihilangkan atau diubah.
3. Sikap kita mempercayai kitab Injil, Taurat dan Zabur karena itu merupakan firman Tuhan yang diturunkan pada rasulnya, tapi saat ini Al-Quranlah yang menjadi pedoman kita bukan Injil apalagi Taurat atau Zabur.
*****
Saudara Fanya,
Terimakasih untuk tanggapan saudara. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Pernyataan saudara ini bersifat asumsi. Banyak kesalahan dalam Al-Quran, bukan sekedar kontradiksi. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/h95634h . Dengan dibakarnya saja Al-Quran telah menjelaskan bahwa Al-Quran banyak kesalahan. Jika tidak demikian, mengapa dibakar? Apa tujuan Utsman membakar Al-Quran? Mohon saudara menjelaskan ini.
2. Ini pun bersifat asumsi. Artikel di atas telah menjelaskan dan membuktikan bahwa surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat, tersisa menjadi 73 ayat. Kemanakah sisanya? Mengapa sedemikian banyak yang hilang? Mohon saudara menjelaskannya.
3. Menurut kami, ini standar ganda dan sikap hipokrisi. Memercayai Taurat, Zabur, dan Injil tetapi menuduh itu telah dipalsukan, bukankah sikap hipokrisi? Mohon saudara lebih bijak dalam berpendapat.
~
Solihin
~
Saudara Xgx,
Kalau angka 19 itu suatu mukjizat, mengapa darah orang yang menemukan mukjizat tersebut dihalalkan?
Kemudian kalau mushaf Ustman tersebut sudah sesuai dengan yang disampaikan oleh Muhammad, jadi mengapa masih terjadi perselisihan antara umat Islam setelah Ustman menetapkannya menjadi satu versi? Bukankah sangat bijaksana seandainya dulu Ustman membiarkan versi yang menurutnya tidak asli supaya disimpan dan ditandai supaya ada bukti mana yang asli dan mana yang palsu? Tindakan Ustman itu membuat orang lain boleh berkata asli dan palsu terhadap mushafnya itu. Jika asli, dari mana bukti keasliannya kalau yang palsu sudah dibakar? Jika palsu, dari mana bukti kepalsuannya jika versi lainnya sudah dibakar?
~
Saudara Boas,
Ini menjadi persoalan besar dalam Islam bila mereka memikirkan dan merenungkan ini lebih jauh. Bahkan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Allah menjadi semakin ragu mengingat Utsman – atas otoritas siapa – membakar Al-Quran. Kami berharap ini direnungkan. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
~
Muslim,
Silakan dibuktikan pengakuan Muhammad bahwa alloh swt telah mewahyukan Taurat, Zabur dan Injil dengan tanpa membeda-bedakannya. Mana buktinya?
~
Saudara Toto,
Di samping itu, patut dipertanyakan adalah apakah alloh swt menunjukkan diri dan berbicara langsung kepada Muhammad untuk memberikan firman-Nya, yakni Al-Quran. Sebab bukti-bukti itu tidak ada, kecuali klaim belaka. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
~
Saudara Fanya,
Seluruh umat Islam sibuk menuduh kalau Alkitab yang kami miliki sudah tidak asli lagi, tetapi pada saat kesibukan menuduh itu juga seluruh umat-umat yang sibuk tersebut lupa memeriksa diri. Apakah anda bisa meniadakan fakta sejarah yang terjadi salah satunya pada masa Ustman? Benarlah yang dikatakan Isa Al-Masih terhadap orang yang munafik, semut ditapis tetapi unta diembat, semut di seberang lautan kelihatan tetapi gajah di depan mata tidak kelihatan.
~
Saudara Boas,
Memeriksa diri sangat baik agar tidak terburu-buru menghakimi dan menuduh. Kami kira fakta sejarah yang dilakukan Utsman tatkala membakar Al-Quran seharusnya membuat Muslim berpikir mengapa Utsman membakarnya. Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Kiranya ini direnungkan. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
~
Xucinx,
Tantangan Al-Quran yaitu membuat satu surat saja seperti Al-Quran. Saya pikir jauh lebih rumit membuat pesawat terbang. Membuat satu surat apa susahnya?
~
Saudara Toto,
Mengetahui kronologis tantangan membuat surat itu baik sekali untuk mengetahui dasarnya. Sebab memberikan tantangan membuat surat sama saja melucuti bahwa Al-Quran bukan firman Allah. Banyak pujangga-pujangga yang dapat membuat surat yang lebih baik dan lebih indah. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Mengaku agama pagan berhala Kristen sedang membuka aib sendiri. Tahu tidak Al-Quran itu telah dijamin oleh alloh akan menjaga dan memeliharanya sehingga dari zaman rasulullah telah banyak yang hafal dan saat dibukukan dikumpul semua penghafal untuk dicocokan. Makanya dari dulu Al-Quran tidak berubah satu titik pun. Beda dengan Injil karangan rasul-rasul palsu itu. Banyak versi dan banyak revisi.
~
Saudara Pengunjung,
Kami berharap pernyataan saudara di atas bukan sebagai bentuk frustasi. Mengapa demikian? Sebab apa yang saudara sampaikan masih bersifat asumsi. Benarkah banyak yang hafal? Pernahkah saudara melakukan survey? Namun, kita tidak membahas seberapa banyak yang hafal, melainkan membahas fakta sejarah dimana Utsman membakar Al-Quran.
Pertanyaannya adalah mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Mengapa demikian? Mohon saudara menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
~
Boas,
Ketika masa khalifah Utsman, di beberapa daerah di luar Madinah, atas laporan dari Huzaifah ditemukan perbedaan dialek atau cara membaca oleh umat Islam yang berujung pada saling menyalahkan. Atas kekhawatiran ini Khalifah Utsman memerintahkan kepada empat orang sahabat yaitu Zaid bin Tsabit, Abdulah bin Zubair, Sa’id bin A’sh, serta Abdurahman bin Al-Harits bin Hisyam untuk menyalin catatan yang sudah ada sejak zaman khalifah Abu Bakar itu dan mengeceknya lalu dibuat menjadi satu kitab/Mushaf.
Dan untuk menghindari terjadi perbedaan yang berakhir pada perpecahan, khalifah memerintahkan untuk membakar catatan-catatan yang ada yang pernah disalin oleh umat Islam.
~
Saudara Fanya,
Kami berharap pernyataan saudara benar adanya. Sebab fakta sejarah yang dicatat berbeda dengan asumsi saudara. Aisyah menyatakan bahwa surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat tersisa menjadi 73 ayat. Bukankah ini berarti banyak Al-Quran yang hilang dan tidak asli lagi? Pertanyaannya adalah mengapa Utsman membakar Al-Quran? Bukankah seharusnya dibiarkan untuk menjadi pembanding? Lagi pula, atas otoritas siapa Utsman membakar Al-Quran? Mohon saudara menjelaskan ini.
~
Solihin
~
Kalaupun sekarang Al-Quran dibakar tapi Al-Quran tidak akan hilang sebab di dunia ini jutaan orang hafal Al-Quran di luar kepala. Beda dengan Injil kalau dibakar habis semua, maka tidak akan pernah ada lagi yang namanya Injil itu karena tidak ada yang hafal. Kalaupun akan disusun kembali.
~
Saudara Pengunjung,
Kami menghargai asumsi saudara. Kami memiliki banyak teman-teman Muslim dan sering berdialog dengan mereka. Tidak ada satu pun di antara mereka yang hafal. Bahkan kami pernah berdialog dengan seorang ustadz. Uniknya, ustadz tersebut tidak tahu isi Qs 3:45. Benarkah jutaan orang hafal Al-Quran? Jadi, pernyataan saudara di atas bersifat asumsi. Berharap itu bukan bentuk frustasi saudara?
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Mengapa demikian? Mohon saudara menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
~
Saudara Fanya,
Anda mengatakan Utsman melakukan pembakaran karena perbedaan bacaan, dan maksud dari perbedaan bacaan ini sangat luas. Sebab jika ditelusuri dari si penerima wahyu yang buta huruf serta bunyi huruf yang berbeda walau hurufnya sama karena masih gundul, maka perbedaan pada umat Muslim wajar terjadi.
Kemudian jika memang Utsman berpedoman kepada mushaf zaman Khalifah Abu Bakar tetapi mengapa putrinya Aisyah punya perbedaan dengan ayahnya juga dengan milik anak khalifah kedua Umar yaitu Hafsah istri Muhammad?
~
Saudara Boas,
Fakta sejarah yang dicatat As-Suyuti berbeda. Ia menyaksikan Aisyah menyatakan bahwa surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat tersisa menjadi 73 ayat. Bukankah ini menandakan bahwa ayat Al-Quran banyak yang hilang? Mengapa demikian? Ini yang perlu dijawab saudara Fanya. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
~
BOAS,
Menulis: “Kalau angka 19 itu suatu mukjizat, mengapa darah orang yang menemukan mukjizat tersebut dihalalkan?”
JAWAB:
Siapa yang anda maksud?
Menulis: “Mengapa masih terjadi perselisihan antara umat Islam setelah Utsman menetapkannya menjadi satu versi?”
JAWAB:
Perselisihan mana yang anda maksud? Seperti sekarang Al-Quran di seluruh dunia tetap sama. Beda dengan Alkitab Kristen Protestan (66 kitab) dan Katolik (73 kitab).
Menulis: “Dari mana bukti keasliannya kalau yang palsu sudah dibakar?”
JAWAB:
Yang dibakar adalah catatan berbagai ayat-ayat yang terdapat pada berbagai media (tulang, kulit, pelepah kurma, dll) karena sudah ditulis satu buah mushaf yang berisi lengkap seluruh surat Al-Quran.
~
Saudara Xucinxgaronx,
As-Suyuti telah memberikan kesaksian bahwa Aisyah menyampaikan surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat tersisa menjadi 73 ayat. Jelas, ini tidak lengkap. Dengan demikian, pendapat saudara di atas adalah asumsi belaka. Bagaimana saudara menjelaskan ini?
Di samping itu, yang patut dipertanyakan lagi adalah mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Mohon saudara menjelaskan ini juga. Terimakasih.
~
Solihin
~
Injil memang sudah jelas-jelas palsu dan bukan firman Tuhan, tapi karangan rasul-rasul palsu sesudah Yesus. Buktinya Injil tidak ada yang berbahasa seperti bahasa Yesus. Sudah itu banyak kontradiksi dan revisi. Lagi awalnya hanya Katolik kemudian muncul Protestan dengan jumlah kitab yang berbeda padaha l sama-sama penyembah Yesus.
~
Saudara Penyimak,
Sangat baik bila saudara mempelajari sejarah pada masa Isa Al-Masih. Setidaknya ada tiga bahasa yang digunakan pada masa Isa Al-Masih, yakni Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:20). Jadi, bila Injil ditulis dalam bahasa Yunani karena pembaca dan pendengarnya mengerti bahasa Yunani. Berharap saudara semakin mengerti.
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Mengapa demikian? Mohon saudara menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
~
Xucinx,
Fakta sejarah telah ditemukan Al-Quran tertua ditemukan di Yaman, Sanaa 1972, atau disebut Quran Sanaa. Diakui Al-Quran tersebut satu dekade dengan zaman Muhammad atau lebih tua dari Al-Quran Kairo sebelumnya yang berada di museum British berdasar uji karbon. Al-Quran Sanaa diyakini merupakan Al-Quran sebelum pembakaran Al-Quran secara masal oleh kafilah Utsman.
DR. Puin, seorang ahli sejarah Al-Quran mengatakan bahwa Al-Quran tersebut mengandung isi dan urutan yang berbeda dengan yang sekarang ada. Semenjak itu Arab dan koloninya melakukan cliocide (penghancuran simbol sejarah Islam di Yaman), membombardir dan membunuh masyarakat sekitar kota sejarah tersebut. Ada apa ini? Bukannya melestarikan tapi memusnahkannya.
~
Saudara Toto,
Dengan adanya fakta-fakta ini, maka umat Islam patut bertanya dan merenungkan ini. Sebab As-Suyuti menyaksikan Aisyah berkata bahwa surah al-Ahzab yang berisi 200 ayat tersisa menjadi 73 ayat. Kemanakah yang lain? Ini patut menjadi bahan pertanyaan buat saudara Xucinx. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Burton L.Mack, “Dari surat-surat Paulus, selanjutnya gambaran tentang kehidupan dan pemikiran Kristen di mulai. Oleh karena itu, Paulus di anggap sebagai orang pertama yang memeluk agama Kristen, orang Kristen pertama yang tidak mengenal Yesus “dalam daging” sebagaimana di katakannya, dengan demikian dia merupakan orang pertama yang mendasarkan keimanannya di mulai dari kebangkitan Yesus dari kematian. Konsep pemikiran Paulus tentang Kristen tidak nampak dalam naskah-naskah yang di temukan dari kelompok pergerakan Yesus. Secara terbuka dia mengkhotbahkan ajaran (Injil) barunya, yang di inspirasi oleh filsafat Platonis, Stoic, Gnostisisme dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Yesus) yang di kemas dengan nama Kristen”.
~
Saudara Sejarah,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca secara menyuruh buku Burton L. Mack? Benarkah yang dimaksudnya demikian? Para rasul menulis Injil tidak bertentangan satu dengan yang lain. Bahkan Rasul Besar Petrus mengonfirmasi tulisan Paulus dan tidak ada keberatan dengan tulisan Paulus (Injil, Surat 2 Petrus 3:15-16). Dengan demikian, Injil tetap terpelihara karena tidak pernah dibakar.
Tidak demikian dengan Al-Quran. Al-Quran dibakar oleh sahabat nabi saudara sendiri. Dengan demikian, Al-Quran patut diragukan dan dipertanyakan. Pertanyaannya adalah mengapa Utsman membakar Al-Quran? Atas otoritas siapa ia membakar Al-Quran? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Mengapa demikian? Mohon saudara menjelaskannya kepada kami.
~
Solihin
~
Saudaraku sekalian,
Al-Quran dan Alkitab adalah pedoman setiap umat beragama. Al-Quran dan Alkitab adalah buku, bukan? Siapakah yang menulis Al-Quran, Alkitab yang juga meyebarkannya? Faktanya tidak bisa dipungkiri kedua-duanya ada campur tangan manusia. Tetapi pertanyaannya manusia yang menulis kitab itu adalah hamba Allah atau bukan?
Begini saudaraku, tentu ajaran yang baik dari Tuhan dan jahat dari Iblis. Banyak yang buta? Tetapi dunia melihat teroris berpedoman pada Al-Quran.
~
Saudara Buka Mata,
Pengikut Isa Al-Masih, mulai dari para rasul hingga para pengikut-Nya saat ini sangat menghormati Alkitab dan tidak pernah membakarnya. Uniknya, kitab yang dianggap firman Allah dan penyempurna justru dibakar dan dimusnahkan oleh sahabat dekat Muhammad, yakni Utsman. Ini menjelaskan Al-Quran bukan firman Allah. Kiranya ini menjadi perenungan bagi pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Buka Mata.
~
Solihin
~
Saudara Xgx,
Bukankah anda yang menganggap angka 19 itu mujizat? Berarti anda juga semestinya tahu dari siapa ide itu muncul, dan akhirnya si penemu angka 19 tersebut memakai mujizatnya tersebut untuk dirinya sendiri sehingga darahnya menjadi halal bagi umat Islam. Jika perbuatan Utsman terbukti sependapat dengan umat yang lain, mengapa beberapa diantaranya terutama Aisyah juga ibnu Masud berbeda dengan Utsman?
Anda mengatakan catatan-catatan yang terdapat pada tulang, batu, kulit hewan yang dibakar. Bukankah media-media tersebut yang juga dipakai untuk menuliskan wahyu yang diterima oleh Muhammad? Sehar usnya sekalipun Utsman menganggap catatan palsu yang terdapat pada media itu, jika dia bijaksana pasti disisihkan sebagai bukti.
~
Saudara Boas,
Fakta bahwa Utsman membakar Al-Quran tidak terbantahkan lagi. Hal ini memunculkan tanda tanya besar. Mengapa Utsman berani membakar Al-Quran? Dengan otoritas siapa ia membakarnya? Bukankah Al-Quran dianggap firman Allah? Kiranya ini menjadi perenungan bagi saudara Xucinxgaronx. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin