Sering kami mendengar teman-teman Muslim berkata: “Injil tidak asli” benarkah demikian? Kami kira sukar untuk membuktikan bahwa kitab Taurat dan Injil yang sekarang tidak murni karena “telah tercampur dengan tangan manusia.” Memang sering terdengar suara semacam itu, tetapi di mana buktinya? Bahkan pada saat Al-Quran ditulis, Taurat dan Injil dianggap suatu terang dan benar; jika tidak, pasti tidak akan ada perintah untuk menyambutnya. Kelihatannya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada masih benar, atau jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Sura 3:4,5; 5:66-68; 21:7).
Benarkah Taurat Dan Injil tidak Asli?
Naskah-naskah tua dari kitab Taurat dan Injil seperti Codex Vaticanus dan Codex Alexandrius paling sedikit sudah ada sekitar 350 tahun sebelum Al-Quran ada, dan isinya tetap sama dengan Taurat dan Injil yang sekarang. Jika memang Taurat dan Injil tidak asli dan sudah diubah, lantas kapan kedua buku suci itu diubah? Sebelum Al-Quran turun atau sesudahnya? Siapa yang mengubahnya? Bagian mana yang diubah?
Bagaimana mungkin diubah padahal Kekristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat itu sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan?
Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu?
Terakhir, jika benar kitab Taurat dan Injil tidak asli karena ulah manusia, apakah mungkin Allah sendiri (yang telah mewahyukan kitab-kitab itu) akan tinggal diam begitu saja dan membiarkan Firman-Nya dirusak oleh tangan manusia? Rasanya tidak mungkin Allah yang Mahakuasa akan membiarkan itu terjadi!
Fandy Shima mengatakan
~
Saya ada 2 pertanyaan untuk anda.
1. Dimanakah Al-Kitab yang asli ?
2. Pakai bahasa apa Alkitab yang asli?
Kalau Al-Quran jelas.
1. Dimusem Topkapi, Istabul-Turki
2. Bahasa Arab
Dasar dari 2 pertanyaan saya adalah :
1. Karena Injil ada setelah Yesus lama meninggal, jadi tidak bisa dikatakan jika itu murni perkataan Yesus. Karena bukan Yesus sendiri yang menulis atau menyuruhnya(sahabat) untuk menulis.
2. Tidak adanya keterangan bahasa asli Injil. Yang beredar hanyalah copyan yang diterjemahkan ke berbagai bahasa saja.
3. Jika ada terjemahan, harusnya ada bahasa asli yang menjadi acuan dari terjemahan tersebut agar bisa dipertanggung jawabkan kebenaran terjemahan tersebut.
4. Tulisan saya lanjutkan dikomen berikutnya
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Fandy Shima,
Terimakasih atas pertanyaan saudara. Mengani Alkitab, tentu saja asli dan dapat dipertanggung jawabkan. Buku ini bukan baru ada saat ini, tetapi sudah ada dari abad pertama, artinya tujuh abad sebelum Al-Quran. Bahkan di era modren sudah diuji dan diperiksa sehingga hingga saat ini sudah banyak orang menjadi sarjana Alkitab. Artinya secara ilmiah diakui.
Nah, mengenai keaslian kitab suci Islam, bahwa menurut saudara keasliannya dibuktikan dengan bahasa dan kitab yang dimuseumkan. Apakah itu cukup untuk membuktikan bahwa itu adalah kitab Allah? Bukankah masih banyak tulisan kuno dari budaya apapun yang dimuseumkan? Apakah karena itu lantas dapat disebut asli kitab Allah? Jadi bagaimana tanggapan saudara?
~
Noni
Syaiful Ahmad Nasyar mengatakan
~
Silakan tentukan tema, judul dan waktu untuk kita adalan diskusi terbuka terkait kajian Alkitab Taurat dan Injil tidak murni. Silakan email saya ke [email protected]
Diskusi dunia maya tidak efektif anda hanya jago bermain kata kata dan berkilah dibalik layar saja. Silakan jawab ajakan kami dan saya akan dengan senang hati memfasilitasinya. Terimakasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Syaiful Ahmad Nasyar,
Terimakasih atas tawaran dan undangannya. Kami menghargai undangan saudara, dan kami yakin saudara memiliki kapasitas untuk berdialog lebih lanjut.
Namun, dialog terbuka seperti yang kami fasilitasi pada kolom-kolom komentar ini akan jauh lebih berguna dan memungkinkan untuk pembelajaran bagi para pembaca lainnya.
agpula kami bukan sedang mencari kemenangan berdialog, tetapi harapannya melalui dialog tersebut kita dapat menemukan rahmat dan hidayah bagi keselamatan manusia yang diberikan melalui kurban sejati yaitu Isa Al-Masih.
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Syaiful Ahmad,
Diskusi terbuka sangat berbahaya karena Muslim anti dengan damai. Agama damai di Islam hanya klaim, begitu nabi Islam terhina maka Muslim akan membunuh. Padahal bukan kami yang menghina tapi faktalah yang menghina nabi islam.
Diskusi, tentu saja menggunakan kata-kata. Jika diskusi terbuka maka yang terjadi Muslim hanya teriak- teriak tanpa dalil, apa yang di klaim dapat dibatalkan sesuai keinginan. Tapi dengan tertulis maka saudara tidak dapat membantah, karena tidak terhapus. Untuk membuktikan saudara pantas diskusi, apakah saudara percaya dengan Taurat dan Injil sekarang? Apakah Taurat dan Injil sekarang, sama dengan penemuan manuskrip sebelum abad 6? Apa bukti Al-Quran terjaga?
. mengatakan
~
Lalu apakah maksud dari Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru? Hal itulah yang membuat saya bertanya-tanya apakah kitab Injil ditulis ulang atau tidak.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudaraku,
Terimakasih atas pertanyaannya. Kami memahami kebingunagan saudara. Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah bagian dari Alkitab secara keseluruhan yang adalah Firman Allah. Dalam Perjanjian Lmsama, Allah menyatakan pesan dan janjiNya melalui para nabi. Namun dalam Perjanjian Baru Allah menggenapi Rencana-Nya melalui Isa Al-Masih/Yesus Kristus. Yesus adalah penggenapan dari apa yang telah dinubuatkan oleh para nabi jauh hari sebelumnya di dalam Kitab Perjanjian Lama.
~
Noni