• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Alkitab > Kemurnian Alkitab > Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?

Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 923 Komentar

Kitab 08

Kami kira sukar untuk membuktikan bahwa kitab Taurat dan Injil yang sekarang tidak murni karena “telah tercampur dengan tangan manusia.” Memang sering terdengar suara semacam itu, tetapi di mana buktinya? Bahkan pada saat Al-Quran ditulis, Taurat dan Injil dianggap suatu terang dan benar; jika tidak, pasti tidak akan ada perintah untuk menyambutnya. Kelihatannya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada masih benar, atau jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Sura 3:4,5; 5:66-68; 21:7).

Benarkah Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?

Naskah-naskah tua dari kitab Taurat dan Injil seperti Codex Vaticanus dan Codex Alexandrius paling sedikit sudah ada sekitar 350 tahun sebelum Al-Quran ada, dan isinya tetap sama dengan Taurat & Injil yang sekarang. Jika memang Taurat dan Injil itu sudah diubah, lantas kapan kedua buku suci itu diubah? Sebelum Al-Quran turun atau sesudahnya? Siapa yang mengubahnya? Bagian mana yang diubah?

Bagaimana mungkin diubah padahal Kekristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat itu sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan?

Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu?

Terakhir, jika benar kitab Taurat dan Injil hendak diubah oleh manusia, apakah mungkin Allah sendiri (yang telah mewahyukan kitab-kitab itu) akan tinggal diam begitu saja dan membiarkan FirmanNya dirusak oleh tangan manusia? Rasanya tidak mungkin Allah yang Mahakuasa akan membiarkan itu terjadi!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Alkitab, Kemurnian Alkitab

Reader Interactions

Comments

  1. Jesus Park mengatakan

    11 Desember 2019 pada 5:44 pm

    ~
    Dudi
    Hanya satu ayat? Kami bisa memberikan semua bahasa asli Alkitab. Apakah saudara tinggal di pedalaman yang susah transport dan susah jaringan internet? Jika ingin yang asli, saudara dapat membeli di toko yang menjual buku rohani kristen atau saudara dapat pesan online di amazon.Dengan mudahnya mendapatkan bahasa asli Alkitab, bagaimana langkah saudara berikutnya?

    Apakah saudara mau percaya dan mau mempelajari Alkitab? Tidak ada ruginya membaca Alkitab, karena akan menambah pengetahuan saudara. Jika membaca sungguh-sungguh maka saudara akan tahu bahwa semua tuduhan muslim tidak benar, dan jika saudara mau belajar Quran maka semua tuduhan muslim sebenarnya boomerang bagi muslim sendiri.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 Desember 2019 pada 6:14 am

      ~
      Saudara Park,

      Al Quran sudah menyatakan dalam Qs (5:68). “…Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.”

      Bila merujuk kepada ayat Al Quran di atas, maka sangat disayangkan ketidakseimbangan sikap para pengkaji Al Quran terhadap Taurat dan Injil . Terimakasih atas himbauan anda untuk mempelajari Alkitab.
      ~
      Jamal

  2. Abdullah mengatakan

    27 Desember 2019 pada 8:18 am

    ~
    Bukan begitu maksudnya. Sistematika penulisan Al-Quran: Allah-Jibril-Nabi-Sahabat, dituliskan saat itu dan masa itu juga dengan bahasa yang sesuai dengan redaksi dari Allah. Nabi wafat Al-Quran selesai. Kemudian disatukan di era Umar.

    Berbeda dengan Al-Kitab, ditulis setelah Yesus wafat. Dan tidak ada bukti asli apakah itu ucapan Yesus atau bukan, pada kenyataannya penulisan itu jauh sekali dari masa Yesus hidup. Nah apakah bisa dipastikan itu murni ucapan Yesus 100%, ini ucapan Yesus, bukan Allah. Di Bible saja tidak ada sanad yang tersambung sampai ke Yesus. Kalau teks Al kitab bahasa penulisannya tidak bakal diubah. Yang jadi masalah itu Al-kitab sesuai dengan ucapan Yesus atau tidak.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Januari 2020 pada 5:25 am

      ~
      Saudara Abdullah,

      Kami menghargai pendapat saudara sekalipun pendapat itu masih sebatas asumsi. Bila saudara menyatakan bahwa sistematika penulisan Al-Quran melibatkan Allah-Jibril-nabi-sahabat, maka kapan dan dimana Allah SWT berfirman langsung kepada nabi saudara? Tertulis dimanakah hal itu dalam Al-Quran? Bukankah itu hanya sebatas klaim sepihak?

      Injil ditulis saat para rasul Isa Al-Masih masih hidup. Bahkan Injil selesai ditulis akhir abad 1. Dengan demikian, waktu penulisan Injil amat dekat karena para rasul Isa Al-Masih masih hidup. Sehingga tulisan itu masih dapat dikonfirmasi kebenarannya. Bagaimana dengan Al-Quran? Siapakah yang mengonfirmasi Al-Quran, nabi saudara atau Allah SWT?
      ~
      Solihin

  3. Humble Servant mengatakan

    28 Desember 2019 pada 11:17 am

    ~
    Sudah dijelaskan oleh saudara kami sebelumnya bahwa Al-Qur’an telah banyak yang menghapalnya. Bahkan cara penghapalan inilah yang pertama kali diterapkan sebelum akhirnya dituliskan. Jika anda pikir hanya sedikit otak manusia yang bisa menghapal sebanyak itu ada baiknya anda mengkoreksi pernyataan itu. Jika anda berbicara atas diri anda sendiri silahkan saja, tapi kenyataan yang ada banyak sekali saudara-saudara Muslim kami yang menghafal Al-Qur’an cover to cover. Jadi, logika anda terpatahkan dengan kenyataan ini.

    “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 15:24-28). Apakah “hanya” bisa diartikan menjadi selain umat Israel? Ini bukan footnote, ini perkataan Yesus langsung.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Januari 2020 pada 5:31 am

      ~
      Saudara Humble,

      Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun pendapat tersebut adalah asumsi. Sebab tidak ada bukti untuk itu. Lagi pula, jika kita menelusuri lebih lanjut, maka siapakah yang menghafal Al-Quran tersebut, berapa orang, bagaimana proses penyalinan dari hafalan ke tulisan, bagaimana sinkronisasi hafalan satu dengan yang lain? Bukankah pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab? Bukan sekedar mengklaim banyak yang menghafal?

      Bila saudara membaca Injil, Rasul Besar Matius pasal 15 secara menyeluruh, maka saudara tidak akan membuat kesimpulan demikian. Bukankah pernyataan itu disampaikan dalam momen itu saja? Apakah saudara sudah membaca Injil, Rasul Besar Matius pasal 28 yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih memerintahkan para rasul untuk memberitakan Isa Al-Masih kepada segala bangsa?
      ~
      Solihin

  4. Hamba Allah mengatakan

    9 Januari 2020 pada 11:09 am

    ~
    “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (Qs. Al-Kafirun: 6)

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Januari 2020 pada 3:09 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Ayat di atas seringkali dikutip Muslim. Nampaknya ayat itu menjadi senjata pamungkas dari diskusi yang tidak mampu dijawab oleh rekan-rekan Muslim tentang tuduhan bahwa Taurat dan Injil tidak murni. Namun, kami perlu menanyakan hal ini kepada saudara agar tidak berasumsi. Kalau boleh tahu, apa yang hendak disampaikan oleh saudara berkenaan dengan ayat di atas? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  5. Yanti mengatakan

    16 Januari 2020 pada 8:22 pm

    ~
    Aku mau tanya. Kenapa Muhamad bisa dikatakan sebagai nabi, sedangkan nabi-nabi setahu saya hanya berasal dari Israel, terus jika Islam percaya kepada Allah kenapa Islam tidak mempercayai atau mempelajari dan memperdalam tentang Taurat padahal Taurat adalah Hukum yang diturunkan langsung oleh Allah?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Januari 2020 pada 10:25 am

      ~
      Saudara Yanti,

      Saudara memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Memang hal ini perlu ditanyakan agar saudara-saudara Muslim dapat memikirkan dan menyelidiki Alkitab secara menyeluruh. Setidaknya, Alkitab terjaga keutuhannya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembanding Al-Quran. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  6. Jesus Park mengatakan

    19 Januari 2020 pada 2:32 am

    ~
    Abdullah,
    Memang tidak dijelaskan jika para murid mencatat perkataan Isa, tapi Yohanes, Lukas pernah mengungkapkan bahwa mereka “menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Isa” (Kis 1:1). Jadi mereka adalah saksi hidup ketika Isa masih mengajar. Tentu saja kami percaya dengan mereka. Dari merekalah Isa mengilhami agar mereka menulis tentang diri-Nya. Nah, mengapa Quran dibakar pada masa Ustman?

    Humble,
    Jika pada masa Ustman banyak penghafal, mengapa ia masih membutuhkan Quran versi Abu Bakr? Mengapa ia masih membutuhkan pengumpul Quran dan ditulis ulang? Apakah karena penghafal mati semua atau karena mereka tidak bisa menghafal semua Quran? Bagaimana menurut saudara?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Januari 2020 pada 10:41 am

      ~
      Saudara Park,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Rasul Besar Yohanes dan Rasul Lukas menuliskan sesuai dengan apa yang didengar, dilihat, dan diraba. Itu sebabnya, tulisan mereka adalah tulisan yang kredibel dan dapat dipercaya mengenai Isa Al-Masih. Tidak demikian dengan Al-Quran.
      ~
      Solihin

  7. john mengatakan

    6 Februari 2020 pada 3:19 pm

    ~
    Pembakaran Quran Tahun 644-655 masa kekuasaan Khalifah Usman. Beliau berotoritas menarik seluruh manuskrip Al Quran, membakar semuanya dan menerbitkan Al Quran baru, sekalipun hal ini mendapat penolakan kuat dari sahabat setia Muhammad.

    Ada Pembatalan ayat semasa Muhammad hidup, ia memberi sejumlah ayat yang membatalkan ayat-ayat sebelumnya. Ketika Nabi Islam mendapat penolakan atas sesuatu ayat, maka ayat “firman Tuhan” itu dibatalkan. Pengesahannya dalam surah Al Baqarah [2]:106 Allah dapat mengganti ayat-ayat dalam kitab sucinya karena “Allah maha kuasa atas segala sesuatu” inilah firman Muhamad.

    Akitab tidak mungkin diubah-ubah karena manuskrip tersebar dan tidak ada kendali terpusat atas seluruh umat kristen mula-mula, ribuan manuskrip Alkitab tidak pernah ditarik.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Februari 2020 pada 11:34 am

      ~
      Saudara John,

      Kitab Injil terpelihara dari masa ke masa, bahkan beritanya menjadi iman kepada orang yang mempercayainya di seluruh dunia sepanjang zaman. Sementara Al Quran dengan status sebagai wahyu Allah murni100%. Bukankah bila ditemukan kekeliruan dalam Al Quran seperti tokoh, lokasi, sejarah, literasi, maupun nilai-nilainya, tuduhan langsung kepada Allah Islam “bersalah”? Mungkinkah Allah salah? Atau bagaimana menurut saudara?
      ~
      Jamal

  8. Hamba Allah mengatakan

    18 Februari 2020 pada 5:31 pm

    ~
    “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (Qs. Al-Baqarah :2).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Februari 2020 pada 9:55 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami senang saudara mengutip ayat Al-Quran di atas. Bila kita membaca dan mengutip tanpa menggunakan kata dalam tanda kurung, maka Al-Quran menjadi tidak jelas. Saya kutip ayat tersebut tanpa menggunakan kata dalam tanda kurung. “Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (Qs. Al-Baqarah :2).

      Kami bertanya kepada saudara. Kitab manakah yang dimaksud, Al-Quran atau Injil? Bukankah Al-Quran belum menjadi kitab saat perkataan ini disampaikan nabi saudara? Mengapa dituliskan Al-Quran dalam tanda kurung? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 46 47 48

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah yang Dimaksud dengan Istilah "Injil"?
  • Umat Islam, Hindarilah Injil-injil Palsu!
  • Apakah Ada Perubahan dalam Injil?
  • Injil, Palsu Atau Tidak?
  • Logika Kristen Dan Kitab Islam, "Alkitab Tidak Dirubah"

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami