• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Al-Quran Terhadap Nasrani > Apakah Al-Quran Mendukung Kitab Sebelumnya Sebagai Firman Allah?

Apakah Al-Quran Mendukung Kitab Sebelumnya Sebagai Firman Allah?

2 Maret 2014 oleh Web Administrator 915 Komentar

alkitab-diteliti-memakai-kaca-pembesarMelihat Firman Allah dengan cara pandang yang berbeda. Al-Quran sebagai firman Allah bagi umat Islam.  Tapi, mengapa Al-Quran diragukan sebagai Firman Allah oleh Yahudi dan Kristen?

Ada tiga agama yang disebut “agama dari Abraham,” yaitu, Yahudi,  Kristen, dan Islam.  Agama Yahudi memakai Kitab Tanakh [Taurat dan Nabi]. Pengikut Kristen memakai Kitab Perjanjian Baru. Pengikut Islam memakai Al-Quran. Masing-masingnya mengakui Nabi Abraham.

Agama Yahudi – Tanakh

Ada dua puluh orang nabi yang diwahyukan Allah menulis Tanakh dalam waktu lebih dari 1,000 tahun. Dalam prosesnya, setiap wahyu baru harus dicek dengan wahyu yang telah diterima menjadi Firman Allah. Misalnya, Musa menulis Taurat dan menceritakan tentang Abraham. Kehidupannya sering dirujuk sebagai contoh oleh nabi lainnya. Umat Yahudi percaya, kisah Abraham harus berjalan beriringan.

Demikianlah, dalam Tanakh, ada ratusan ribu persetujuan antara ayat satu dan yang lain. Walaupun Tanakh ditulis selama 1,000 tahun, tidak ada wahyu yang merubah atau mengoreksi dari wahyu yang sebelumnya. “Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau” (Kitab Mazmur 119:91).

Gambaran Kaitan Pasal-Pasal Kitab Kejadian dengan Ucapan Semua Nabi Yahudi

gambaran-persetujuan-kitab-kejadian-dengan-tanakh

Di sebelah kiri, “Gen” adalah singkatan untuk “Kitab Kejadian,” ditulis Musa. Di sebelah kanan, “OT” adalah singkatan untuk semua buku dalam Tanakh. Setiap garis hijau adalah persetujuan atau kutipan dari ayat Kejadian yang dirujuk tulisan nabi yang lain.

Agama Kristen – Perjanjian Baru

Kitab Suci Kristen disebut  Perjanjian Baru. Diwahyukan selama 50 tahun kepada sembilan rasul keturunan Yahudi. Nabi Kristen memandang Tanakh sebagai firman Allah yang tidak dapat dirubah. Mereka juga tetap melanjutkan tradisi Yahudi tentang wahyu Allah.

Isa Al-Masih sendiri sering mengutip tulisan dari Tanakh. Dia berkata, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).

Kumpulan Perjanjian Baru dengan kutipan-kutipan dari Tanakh menjadi Buku Allah bagi umat Kristen.

Kaitan Para Rasul Perjanjian Baru dengan Isi Tanakh Yahudi

kaitan-kitab-kisah-para-rasul-dengan-tanakh

“Gen” adalah Kejadian. Di sebelah kanan, “NT” adalah singkatan untuk Perjanjian Baru. Setiap garis hijau adalah persetujuan atau kutipan dari Nabi Musa yang dirujuk nabi-nabi Kristen.

Setujukah Al-Quran dengan Tulisan Para Nabi Sebelumnya?

Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah? Al-Quran seringkali merujuk nabi-nabi Yahudi dan Kristen, terutama Nabi Abraham dan Kalimat Allah, Al-Masih. Setidaknya ada kira-kira lima puluh cerita dari Tanakh dan Perjanjian Baru / Injil yang dirujuk. Bahkan salah satu ayat Al-Quran mengatakan  “Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Qs 3:3).

Namun, ada perbedaan antara Muhammad dan nabi-nabi yang sebelumnya. Muhammad tidak mengutip Tanakh atau Perjanjian Baru secara teliti. Justru apa yang diceritakan dalam Al-Quran berbeda dibandingkan Taurat dan Injil.  Sungguh membingungkan, bukan? Bagaimana mungkin umat Nasrani akan menerima Al-Quran sebagai Firman Allah, sementara Al-Quran berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya?

Berita Utama dalam Kitab Allah

Artikel ini membahas kejernihan wahyu Allah. Namun demikian, janganlah kita melupakan berita utama yang termuat dalam kitab-kitab ini. Yaitu, Isa Al-Masih datang ke dunia sebagai “rahmat dari Allah”! (Qs 19:21). Tanakh mencatat “segala kejahatan kita ditimpakan kepada Dia” (Kitab Nabi, Yesaya 53:6). Injil dengan jelas menekankan “Isa menanggung dosa kita dan menjadi Juruselamat Dunia” (Injil, 1 Petrus 2:24, 3:18).  Saudara diundang menerima keselamatan yang disediakan-Nya.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Wajarkah bila firman Allah mengoreksi firman Allah? Berikanlah alasan Saudara!
  2. Dapatkah manusia merubah firman Allah yang datangnya dari Allah sendiri? Apa alasan   Saudara?
  3. Berita Al-Quran bertentangan dengan Kitab Allah sebelumnya. Kalau Al-Quran bertentangan dengan Kitab Allah, masihkah disebut Al-Quran sebagai firman Allah? Jelaskanlah jawaban saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
  2. Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran Yang Terpelihara?
  3. Muslim: Al-Quran Masih Murni! Benarkah Demikian?
  4. Orang Islam Dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah!
  5. Haruskah Muslim Percaya Alkitab Kristen?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Al-Quran, Al-Quran Terhadap Nasrani

Subscribe
Beritahulah
915 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Pakai Logika
3 Maret 2014 12:47 am

~
Al-Quran diragukan itu kata siapa? Apa Ini menurut pendapat anda sendiri? Dan apa yang bisa anda buktikan kalau Al-Quran itu bukan firman Allah? Jelas, Alkitab itulah bukan firman Allah. Bayangkan saja Alkitab itu hanya sebuah karangan layaknya Hadist. Ada Karangan dari Rasul Lukas, Rasul Besar Matius, Rasul Markus, Rasul Besar Yohanes, Surat Filipus, Rasul Paulus, jadi siapa yang bukan firman Allah Al-Quran atau Alkitab. Jangan pernah menuduh kitab Orang lain, kalau kitab sendiripun hanya sebuah karangan semata.

Balas
staff
3 Maret 2014 12:06 pm
Balasan ke  Pakai Logika

~
Salam Pakai Logika,

Alkitab ditulis oleh kurang lebih 40 orang. Tetapi hal yang luar biasa ayat-ayatnya selalu berkaitan satu dengan yang lain. Baik Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru (lihat Gambar pada artikel). Hal ini sangat berbeda dengan Al-Quran, sekalipun Al-Quran mengatakan bahwa ia adalah penyempurna, tetapi berita yang disampaikan tidak sesuai dengan berita dari Alkitab.
~
Salma

Balas
yesus itu Muslim
3 Maret 2014 2:04 am

~
Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir yang diturunkan kepada semua manusia sebagai petunjuk jalan keselamatan (Qs 2:185). Justru pertanyaannya harus dibalik, Mengapa Taurat dan Injil tidak sejalan dengan Al-Quran? Karena Taurat tidak asli lagi. Sedangkan Injil hanyalah tulisan sejarah kehidupan Yesus yang tulis oleh mereka yang hidup setelah 100 tahun setelah kematian Yesus. Selain keempat Injil (Markus, Matius, Lukas dan Yohanes) adalah tulisan Rasul Paulus yang bukan murid Yesus dan tidak pernah bertemu Yesus.

Al-Quran mengatakan “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu” (Qs 5:48).

Balas
staff
3 Maret 2014 12:18 pm
Balasan ke  yesus itu Muslim

~
Saudara Yesus Itu Muslim,

Allah begitu konsisten dalam menyatakan wahyu kepada manusia. Taurat dan Injil adalah wahyu Allah. Jika Allah telah memberikan wahyu dalam Taurat dan Injil, mungkinkah ada terdapat kesalahan?

Injil ditulis oleh Rasul Allah yang berbeda, baik waktu, tempat dan tahun. Tetapi semua isinya saling berkaitan, sebab Roh Allah yang menuntun para penulisnya. Berbanding terbalik dengan Al-Quran, sekalipun Al-Quran dicap sebagai kitab penyempurna tetapi data-data tidak sama dengan Taurat dan Injil.
~
Salma

Balas
yesus
3 Maret 2014 3:50 am

~
“Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Injil, Rasul Besar Matius 5:18).

Mengapa hanya Perjanjian Baru yang digunakan, padahal kata Yesus selama langit dan bumi belum lenyap satu iota tidak akan ditiadakan Hukum Taurat? Mengapa langit dan bumi masih ada tapi Hukum Taurat Perjanjian Lama sudah tidak digunakan lagi? Pasti alasannya sampai nabi Yohanes. Kalau sampai Yohanes untuk apa ayat itu masih ada dalam Alkitab, kalau sudah habis sebaiknya keluarkan saja Perjanjian Lama dari Alkitab.

Balas
staff
3 Maret 2014 12:49 pm
Balasan ke  yesus

~
Saudara Yesus,

Umat Nasrani masih percaya kepada Perjanjian Lama yakni Taurat Musa. Perjanjian Lama adalah firman Allah yang harus dipercayai. Barangkali anggapan orang Muslim bahwa umat Nasrani sudah meninggalkan Perjanjian Lama yang dimaksud adalah soal aturan-aturan keagamaan, bukan?

Isa Al-Masih adalah penggenap dari Perjanjian Lama. Oleh sebab itu, umat Nasrani berkiblat kepada Isa Al-Masih.
~
Salma

Balas
Katolik Sejati
3 Maret 2014 3:57 am

*****
Saya akan menjawab pertanyaan dari staf IDI. Bagaimana mungkin Firman Allah bisa dikoreksi? Bagaimana mungkin Allah yang sempurna bisa salah dan harus dikoreksi bahkan dikoreksi oleh manusia? Amat sangat tidak wajar jika Firman Allah bisa dikoreksi. Sebab Allah tidak pernah salah. Allah sangat sempurna, Allah kudus, tak bernoda dan suci.

Jawaban nomor 1 dan 2 sudah saya jawab. Pernahkah Muslim berpikir, mungkinkah Allah salah dalam berfirman sehingga butuh penyempurnaan melalui Al-Quran?

Balas
staff
17 Juli 2014 3:37 am
Balasan ke  Katolik Sejati

~
Saudara Katolik Sejati,

Terima kasih atas komentarnya, dan kami sependapat dengan saudara.

Sebenarnya bukan manusia yang berhak menguji Firman Allah, melainkan Firman Allah yang berhak menguji hati manusia.

“Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu” (Zabur, Kitab Mazmur 26:2, 3).
~
Slamet

Balas
miskin ilmu
3 Maret 2014 4:07 am

~
Katolik Sejati,

Memang Allah tidak pernah salah, tapi manusialah yang membuatnya salah dengan mengurangi/menambahi Firman Allah.

Balas
staff
3 Maret 2014 4:04 pm
Balasan ke  miskin ilmu

~
Saudara Miskin Ilmu,

Kami setuju dengan saudara bahwa Allah tidak pernah salah. Tetapi pertanyaannya adalah mungkinkah Allah membiarkan firman-Nya dikurangi dan ditambah-tambahkan manusia? Tidakkah Dia tahu hati manusia bila ada yang berniat menambah atau mengurangi?

Menurut kami, bila kita mempunyai pandangan bahwa manusia dapat menambah atau mengurangi firman-Nya, maka kita sedang menyatakan bahwa Allah tidak berkuasa menjaga firman-Nya. Mungkinkah Allah tidak mahakuasa? Lagi pula, untuk tujuan apa manusia mengurangi atau menambah firman-Nya?
~
Salma

Balas
sederhan
3 Maret 2014 6:51 am

~
Kalau saya boleh katakan bukan saja meragukan. Sekali lagi bukan hanya meragukan, tetapi sudah pasti bahwa Al-Quran bukanlah firman Tuhan tetapi hanya tulisan manusia.

Manusia yang terbukti dari pembuatan Al-Quran mulai dari kalifah Abubakar sampai dengan Utsman sehingga isinya juga amburadul, tidak mengenal kronologi, acak-acakan, dan sangat bertentangan satu dengan lainnya.

Apalagi jika dibandingkan dengan Alkitab atau kitab Taurat. Jelas sekali bahwa Al-Quran diciptakan hanya untuk membandingkan bahwa adanya ajaran sebelumnya menggunakan kitab, maka perlu juga agama ciptaaan Muhammad ini menggunakan kitab. Saya kira demikian pendapat saya.

Balas
staff
17 Juli 2014 3:42 am
Balasan ke  sederhan

~
Saudara Sederhan,

Terima kasih atas penjelasannya, kiranya dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
~
Slamet

Balas
Andri
3 Maret 2014 9:45 am

~
Tidak ada firman dalam Al-Quran yang menentang firman-Nya yang lain. Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad menurut Al-Quran adalah membawa kebenaran yang hakikat tentang Allah. Jadi, dimana anda lihat ada ayat yang saling bertentangan dalam Al-Quran? Al-Quran bahkan menjelaskan tentang Adam dan keyakinannya. Bagaimana mungkin manusia bisa mengubah Al-Quran? Karena sejak dibukukannya Al-Quran hingga sekarang tetap terjaga isi dan kandungannya.

Kalau memang Al-Quran itu berbeda dengan kitab yang lain, maka Anda sebutkan kitab mana itu? Jika anda maksud adalah kitab yang dilegalisir oleh paus, maka hal tersebut adalah wajar. Karena kitab yang dilegalisir tersebut bukanlah kitab Injil, Taurat, dan Zabur yang dikatakan dalam Al-Quran. Dengan kata lain, kitab tersebutlah yang memakai nama kitab Injil.

Balas
staff
3 Maret 2014 4:14 pm
Balasan ke  Andri

~
Saudara Andri,

Benarkah Al-Quran tidak bertentangan dengan firman-Nya yang lain?

Jelas Kitab Suci Injil mengatakan, “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).

Namun kisah kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih ditolak Al-Quran. “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka” (Qs 4:157).

Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/86r3bgq untuk mengetahui perbedaan lebih lanjut.
~
Salma/Slamet

Balas
Nabi Palsu
3 Maret 2014 11:15 am

~
Hampir semua artikel di web ini saya telah baca dan juga mengikuti atau membaca setiap komentar-komentar baik dari yang Kristen maupun dari yang Islam. Tapi dari semua komentar, orang Islam di sini selalu membuat pembenaran bahkan sampai menyatakan sesuatu tanpa bukti atau sumber yang jelas.

Contoh orang Islam berkata kalau Injil telah diubah oleh orang Kristen, tapi saat ditanya kapan tepatnya Injil diubah, dimana diubah, oleh siapa? Mereka tidak bisa jawab dan juga orang Kristen sering bertanya kalau diubah lalu mana Injil yang asli menurut orang Islam? Jadi, kesimpulannya orang Islam selalu mencari kesalahan Kristen tanpa disertai bukti tapi hanya perkataan pendakwah-pendakwah yang mereka ikuti (percaya buta). Tapi beda dengan orang Kristen selalu menyatakan dengan bukti.

Balas
staff
17 Juli 2014 3:59 am
Balasan ke  Nabi Palsu

~
Saudara Nabi Palsu,

Terima kasih untuk komentarnya, kiranya dapat memberikan pencerahan dan hidayah bagi saudara kita umat Muslim.
~
Slamet

Balas
sederhan
3 Maret 2014 12:16 pm

~
Kronologis penulisan Al-Quran dimulai dari kapan sampai kapan dan kapan mulai dibukukan? Jangan terpengaruh bahwa Al-Quran itu ada copyan batunya yang asli di Aljannah berupa batu yang telah terpahat. Ini logika tidak benar. Selidiki saja sampai Utsman membakar Al-Quran dan mulai dibukukan 1924 di Kairo, setelah itu barulah mitos-mitos akan Al-Quran mulai ada.

Saya tetap berkeyakinan bahwa Al-Quran adalah buku karangan manusia yang anti kronologi, anti keteraturan, anti sejarah, satu dengan lainnya sangat bertolak belakang. Jadi, Al-Quran adalah karangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya karena semua salah dan tidak ada saksinya. Sangat sulit diterima logika, teologika, dan filsafat. Semua tidak memenuhi syarat.

Balas
staff
17 Juli 2014 4:02 am
Balasan ke  sederhan

~
Saudara Sederhan,

Terima kasih atas informasinya, kiranya informasi saudara dapat memberikan pencerahan bagi umat beragama.

Hal ini jelas berbeda dengan Kitab Suci Injil. Walaupun ditulis oleh penulis manusia tetapi teratur dan akurat.

“Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu” (Injil, Rasul Lukas 1:3).
~
Slamet

Balas
Alfian
3 Maret 2014 2:06 pm

~
Meragukan darimana? Atau cuma opini anda sendiri? Al-Quran merupakan firman Allah yang di dalamnya terdapat isi dan kandungan tentang pengajaran, amalan, larangan, dan ilmu pengetahuan. Bagaimana dengan Alkitab? Apakah Alkitab bisa dikatakan firman Tuhan? Silakan baca Kitab Nabi Yehezkiel 23 dan lain-lain.

Balas
staff
3 Maret 2014 4:31 pm
Balasan ke  Alfian

~
Saudara Alfian,

Alkitab adalah firman Allah. Di samping, ia memuat seluruh perintah Allah, ajaran, larangan, dan ilmu pengetahuan, Alkitab juga memuat ramalan dan penggenapan atas janji Allah. Terutama janji keselamatan dalam Isa Al-Masih. Karena itu, ada baiknya bila saudara membaca secara menyeluruh dan teliti Kitab Nabi Yehezkiel 23.

Bila saudara ingin tahu tentang meragukannya Al-Quran, silakan kunjungi link ini http://tinyurl.com/86r3bgq
~
Salma

Balas
siti jenar
3 Maret 2014 3:23 pm

~
Staf IDI,

Anda tadi menuliskan, “Sekalipun Al-Quran mengatakan bahwa ia adalah penyempurna, tetapi berita yang disampaikan tidak sesuai dengan berita dari Alkitab.”

Jawabannya begini. Al-Quran diturunkan untuk memberitahu manusia bahwa Allah telah menurunkan Taurat, Zabur, dan Injil. Tapi sayang kitab itu telah diubah dengan cara ditambah dan dikurangi sesuai keinginan yang mengubahnya, maka dengan itu Allah dengan maha kasih sayangnya Dia harus memberikan kitab yang baru untuk menyelamatkan manusia.

Contoh, dalam pengiriman barang. Jika pengiriman itu dari pabrik bagus tapi setelah sampai di tempat ada cacat, maka pihak pabrik pasti akan mengganti produk yang lebih baik lagi, bukan?

Balas
staff
3 Maret 2014 4:39 pm
Balasan ke  siti jenar

~
Saudara Siti Jenar,

Benarkah Taurat, Zabur, dan Injil telah ditambah dan dikurangi? Pertanyaannya adalah mungkinkah Allah membiarkan firman-Nya dikurangi dan ditambah-tambahkan manusia? Tidakkah Dia tahu hati manusia bila ada yang berniat menambah atau mengurangi?

Menurut kami, bila kita mempunyai pandangan bahwa manusia dapat menambah atau mengurangi firman-Nya, maka kita sedang menyatakan bahwa Allah tidak berkuasa menjaga firman-Nya. Mungkinkah Allah tidak mahakuasa? Lagi pula, firman Allah bukanlah ibarat pengiriman barang. Manusia bisa lalai, tetapi Allah tidak mungkin lalai dengan firman-Nya, bukan?
~
Salma

Balas
staff
3 Maret 2014 4:20 pm

~
Saudara Selvi,

Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang

Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Salma

Balas
Hamba Allah
3 Maret 2014 4:35 pm

~
1. Mungkinkah Allah membiarkan firman-Nya dikurangi dan ditambah-tambahkan manusia? Dalam kitab sebelum Al-Quran itu bisa mungkin terjadi, karena Allah tidak memberikan jaminan penjagaan pada kitab-kitab sebelum Al-Quran.

2. Tidakkah Dia tahu hati manusia bila ada yang berniat menambah atau mengurangi? Tentunya sangat tahu, karena itu Al-Quran diturunkan untuk membenarkan kitab sebelumnya.

3. Allah tidak berkuasa menjaga firman-Nya. Mungkinkah Allah tidak mahakuasa? Seharusnya anda tidak berpikir seperti itu. Itu semua terjadi atas kehendak Allah, dan tentunya Allah mempunyai maksud dan tujuan dari semua itu.

4. Lagi pula, untuk tujuan apa manusia mengurangi atau menambah firman-Nya? Tentunya untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Balas
staff
4 Maret 2014 3:58 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Salam Sdr.Hamba Allah,

Dari pemaparan saudara sepertinya Allah terkesan tidak konsisten atas perkataan atau firman-Nya. Apakah mungkin Allah sengaja membuat kesalahan? Adakah ayat yang mendukung hal tersebut? Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ditulis oleh kurang lebih 40 orang yang diilhami Roh Allah. Itulah sebabnya Alkitab saling berhubungan satu dengan yang lain, sebab Allah-lah yang mewahyukan kepada para penulisnya.

Mari kita bandingkan dengan Al-Quran, siapakah penulisnya dan apakah inti dari keseluruhan isinya? Dan lagi berapa persenkah nubuat tergenapi dalam Al-Quran?
~
Salma

Balas
selvi
3 Maret 2014 4:40 pm

~
Mereka yang membaca buku-buku hadist akan merasakan eksistensi sosok manusia, ego yang lemah dan takut dihadapan Allah.

Berbeda dengan Al-Quran yang memamerkan kepada pembaca melalui ayat-ayatnya. Ego Yang maha perkasa, maha adil, maha bijaksana, maha pengasih dan kasih-Nya tidak membuat-Nya lemah, gaya bahasa Al-Quran tegas, kuat, anggun dan sangat berwibawa.

Jika seandainya Al-Quran adalah sabda Rasulullah Muhammad, dapat dipastikan adanya kesamaan gaya bahasa Al Quran dan Hadist .

Balas
staff
4 Maret 2014 4:09 pm
Balasan ke  selvi

~
Salam Sdr. Selvi,

Gaya bahasa yang dituliskan dalam Al-Quran dan hadist jelas sangat berbeda. Sebab kedua karya tulis ini ditulis dengan orang yang berbeda. Bukankah hadist ditulis oleh para sahabat Muhammad setelah kematiannya? Bagaimana dengan Al-Quran, siapakah penulisnya?

Jika Allah yang menulis Al-Quran melalui Muhammad, mengapa Allah seolah-olah memojokan kitab sebelumnya? Mungkinkah ini terjadi? Allah selalu konsisten dengan firman dan perkataan-Nya, Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Jika dalam Injil Allah sudah benar-benar berfirman maka manakah yang dapat dipercaya, Allah ataukah Muhammad?
~
Salma

Balas
Bissmillah
3 Maret 2014 7:24 pm

~
Jawaban saya dari fokus pertanyaan di atas sudah terwakili oleh komentar Sdra. Hamba Allah. Benarkah Injil tidak terdapat pertentangan? Sudah dikaji benar-benar Injilnya? Padahal kajian tentang pertentangan ayat-ayat Injil ada ratusan. Apa anda sengaja membutakan mata, menulikan telinga, dan menutup hati dari itu semua? Nubuat yang dibanggakan oleh anda juga banyak yang gagal. Benarkah para penulis Injil yang (katanya) diilhami oleh Roh Kudus (yang menurut oleh umat Kristen itu Tuhan) masih harus menggunakan kata “kira-kira”.

Ilmu baru dari Sdri. Selvi. Ada 37 Injil lain yang tidak diakui, surat-surat Paulus malah dijadikan kitab.

Balas
staff
6 Maret 2014 7:14 am
Balasan ke  Bissmillah

~
Saudara Bissmillah,

Kami menghargai tulisan saudara. Tetapi kami berharap saudara dapat menunjukkan dimanakah pertentangan Injil? Bila ada nubuat yang gagal, bolehkah kami tahu hal itu?

Kami senang bila saudara dapat menunjukkannya kepada kami.
~
Salma

Balas
kasbrunks
3 Maret 2014 8:01 pm

~
Nabi palsu mengatakan Islam tidak bisa menemukan perubahan dalam Injil. Tahukah anda bahwa Abraham dikhitan sebagai bentuk perjanjian dengan Allah? Hingga Isa pun dikhitan juga secara fisik. Lalu dari mana ajaran dikhitan secara bathin? Bukankah Isa sudah memberikan contoh?

Balas
staff
6 Maret 2014 8:18 am
Balasan ke  kasbrunks

~
Saudara Kasbrunks,

Kami setuju bahwa khitan adalah tanda fisik perjanjian Allah dengan Abraham. “Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat” (Injil, Surat Roma 4:11). Tetapi Isa Al-Masih telah menggenapi semua hukum Allah, termasuk khitan (Injil, Rasul Besar Lukas 24:44).

Karena itu, “ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu” (Injil, Surat Efesus 1:13). Roh Kudus menjadi meterai atau tanda perjanjian kekal Allah setelah Isa Al-Masih memperdamaikan Allah dengan manusia.
~
Salma

Balas
adiozy
3 Maret 2014 8:12 pm

~
Al-Quran hadir untuk membenarkan kitab nabi terdahulu. Membenarkan artinya mengoreksi kitab terdahulu karena ada yang salah atau diselewengkan dari kitab terdahulu yaitu Taurat dan Injil. Kalau fungsi Al-Quran sebagai pembenar/koreksi pasti bertentangan dengan kitab yang tidak benar itu.

Lagi pula kitab yang diklaim oleh Yahudi sebagai Taurat dan Kristen sebagai Injil itu layakkah disebut firman Allah? Injil yang diklaim Kristen bukan firman Allah, melainkan catatan kehidupan Isa yang kapan dan oleh siapa ditulis juga jelas. Konon perkiraan sejarawan kitab Injil kanonik pertama ditulis 200 tahun setelah masa Isa. Itupun berdasar dari mitos legenda hikayat di masyarakat.

Balas
staff
6 Maret 2014 8:35 am
Balasan ke  adiozy

~
Saudara Adiozy,

Menarik sekali tulisan saudara. Benarkah arti membenarkan adalah mengoreksi? Kalau boleh tahu, apa yang dikoreksi Al-Quran atas Taurat dan Injil? Dan tertulis dimanakah bahwa Injil kanonik ditulis 200 tahun setelah masa Isa Al-Masih?

Kami harap saudara dapat membuktikan tulisan saudara. Sebab tidak ada yang salah dengan Taurat dan Injil. Mungkinkah wahyu Tuhan salah? Bila ini yang terjadi, maka saudara sedang mengatakan Allah salah sehingga perlu ada koreksi.
~
Salma

Balas
Katolik Sejati
4 Maret 2014 2:56 am

~
To: Miskin Ilmu,

Manusia yang menambahkan dan mengurangi firman Allah. Bisakah kamu kasih satu contoh ayat firman Allah yang telah ditambah atau dikurangi oleh manusia? Lalu bagaimana tanggapan kamu soal Alloh swt dalam Al-Quran dibandingkan Allah dalam Alkitab? Salah satu contohnya adalah hal poligami. Mungkinkah Allah tak konsisten untuk mengatur manusia di dunia?

Balas
staff
17 Juli 2014 4:28 am
Balasan ke  Katolik Sejati

~
Saudara Katolik Sejati,

Jelas tidak ada seorangpun, baik orang Yahudi maupun orang Kristen yang berani menambah atau mengurangi firman Allah.

“Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini” (Injil, Surat Wahyu 22:18-19).
~
Slamet

Balas
Orang berdosa
4 Maret 2014 3:54 am

~
Salut buat komentar saudara semua. Firman Allah saya yakini bersifat YA dan AMIN. Kalau firman manusia mungkin setahun, 10, 100, 1000 tahun kemudian harus up to date, dikoreksi lagi.

Kadang manusia menerjemahkan Firman Allah atas kehendaknya sendiri, kaum, dan golongannya, tapi tidak usah gusar karena Allah sendiri akan membuktikan Firman-Nya yang asli. Uji kebenaran dan kuasa dari Firman itu. Minta hikmat dari Yang Maha Kuasa untuk bisa mengerti, membedakan mana yang benar dan tidak.

Oh…Sebegitu jelasnya Firman Allah itu tapi masih saja buta dan tuli. Tim IDI, tetap semangat dan sabar. Media ini saya rasa bermanfaat buat mereka yang ragu-ragu dan tersesat.

Balas
staff
17 Juli 2014 4:40 am
Balasan ke  Orang berdosa

~
Saudara Orang Berdosa,

Sebagaimana Kitab Suci Allah menyatakan bahwa “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Injil, Surat Ibrani 13:8). Tentunya firman yang disampaikan oleh Yesus kristus juga tidak pernah berubah.

Terima kasih atas harapan saudara bagi team IDI.
~
Slamet

Balas
sederhan
4 Maret 2014 6:54 am

~
Bagaimana mungkin Al-Quran kitab yang katanya penyempurna justru berisi anti kronologi? Bagaimana mungkin Al-Quran yang katanya kitab penutup justru menularkan kebingungan-kebingungan bagi pembacanya? Bagaimana mungkin Tuhan yang maha kuasa harus dibela oleh umat-Nya? Bukankah Tuhan yang akan membalas umat-Nya? Jelas ini ayat-ayat buatan manusia untuk membenarkan ajaran karangan.

Sebagai contoh ajaran karangan itu adalah sholat menghadap Ka’bah berarti Tuhannya hanya di satu arah sehingga meyakinkan betul bahwa Al-Quran juga ayat-ayatnya bukan dari Tuhan sejati dan saya meyakini itu sebagai suatu pelajaran saja.

Bacalah, maka kamu akan mengerti. Ambil secara acak saja buka Al-Quran, maka jelas itu tidak ada teologia dan filsafatnya. Tunjukkan satu ayat saja semua hanya karangan.

Balas
staff
18 Juli 2014 1:27 am
Balasan ke  sederhan

~
Saudara Sederhan,

Pernyataan saudara memang benar!
Sebagai kitab terakhir/penyempurna, seharusnya tema dalam Al-Quran tidak menyimpang dari kitab pendahulunya.

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Taurat, Kitab Kejadian 3:15)
~
Slamet

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
  • Muslim: Kesempurnaan Al-Quran Cukup, tapi Al-Quran Mendukung…
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?
  • Cara Terbaik Muslim Beriman Kepada Kitab Taurat, Zabur dan…
  • Apakah Benar Al-Quran Tercampur Ucapan Manusia?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz