Umat Islam dan Nasrani mengklaim bahwa kitab-kitab mereka adalah Wahyu Allah. Mungkinkah keduanya adalah wahyu Tuhan? Menyelidiki tiga fakta terbentuknya kitab tersebut akan membuat kita mengerti Wahyu Allah sejati.
Fakta terbentuknya Al-Quran
-
-
-
- Penulis Al-Quran satu orang, Muhammad. Islam percaya bahwa Muhammad satu-satunya nabi yang menerima Al-Quran, melalui Jibril (Qs 96:1-3).
-
-
- Al-Quran ditulis hanya dengan satu bahasa, yaitu Arab gundul, tanpa huruf hidup.
- Penulisan Al-Quran sekitar 23 tahun. Sejak Muhammad berumur 40 tahun, hingga meninggalnya umur 63 tahun.
Tantangan Al-Quran
Karena itulah Al-Quran menantang manusia. “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu …” (Qs 2:23)
Namun, buku-buku juga ditulis oleh satu pengarang, dengan satu bahasa, dan dalam waktu tidak terlalu lama. Fakta itu sama dengan Al-Quran.
Lalu apa buktinya Al-Quran wahyu Allah?
Fakta Pewahyuan Alkitab
- Alkitab ditulis selama 1500 tahun. Allah mewahyukan firman-Nya pertama-tama kepada nabi Musa (1500 tahun sebelum Isa Al-Masih) hingga Rasul Besar Yohanes, tahun 100 Masehi. Jika bukan Allah, siapakah yang sanggup membuat satu kitab selama itu?
- Penulis Alkitab 40 orang, tapi satu tema. Allah mewahyukan firman-Nya kepada para nabi seperti Musa, Daud, Salomo dan sebagainya. Juga kepada para rasul Matius, Yohanes, Petrus, Yakobus dan lainnya.
Ke-40 penulis itu diikat dengan satu tema utama, yaitu, “Anugerah keselamatan melalui pengorbanan Isa Al-Masih.” Hebatnya lagi, mereka berada di tempat dan zaman yang berbeda. Kok bisa ya? Pasti, sebab Roh Allah yang mewahyukan dan memimpin mereka semua. - Alkitab ditulis dengan tiga bahasa. Tidak seperti Al-Quran yang ditulis dengan satu bahasa, Arab. Allah sejati yang Maha Bijaksana mewahyukan Alkitab dalam tiga bahasa yaitu Aram, Ibrani, dan Yunani. Siapakah yang segenius itu, jika bukan Allah?
Dengan menggunakan ketiga kriteria di atas, siapakah yang dapat menirunya?
Pengakuan Al-Quran Akan Pewahyuan Kitab Allah
Jadi Alkitab adalah wahyu Allah, “… sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (Injil, Surat 2 Petrus 1:21).
Al-Quran juga mengakui bahwa Alkitab (Taurat dan Injil) adalah wahyu Allah. “Dia [Allah] menurunkan … Taurat dan Injil,” (Qs 3:3). Allah yang mewahyukan, juga memelihara keasliannya hingga hari ini.
Jadi, Alkitab adalah wahyu Allah sejati!
Sebaiknya kita memperdalam pengertian akan intisari Kitab Allah, yaitu Isa Al-Masih. Allah memberi Kitab-Nya dengan satu tujuan saja, supaya umat manusia dapat menerima keselamatan yang melalui pengorbanan Sang Juruselamat.
Fokus Pertanyaan Untuk jawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Dengan memakai tiga kriteria atas mungkinkah Al-Quran tiru manusia? Berikan alasannya?
- Dengan memakai tiga kriteria atas mungkinkah Alkitab tiru manusia? Mengapa demikian?
- Pewahyuan Al-Quran atau Alkitab yang membuktikan Allah Maha Kuasa? Jelaskanlah jawaban Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 4 Alasan Kristen Menolak Al-Quran Sebagai Wahyu Allah
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
- Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Qs 9:16, “…ilαh Islαm belum mengetαhui…”
1. Karena belum tahu itulah Al-Quran bukan wahyu Allah, masak menurunkan ayat harus turut kemauan manusia? Contoh:
1. Ayat Maqam Ibrahim tempat shalat (Qs 2:125)
2. Ayat Hijab (Qs 33:59)
3. Ayat Reshuffle isteri Muhammad (Qs 66:5)
4. Ayat mengenai tawanan perang badar (Qs 8:67)
Dαri Anαs bin Mαlik rα, Umαr bin Khαttαb berkαtα: “Aku berhαsil memerintahkan ilαh Islαm untuk menurunkαn αyαt mαqαm Ibrαhim sebαgαi tempαt shαlαt, ayαt hijαb dαn αyαt reshuffle isteri Muhαmmαd” (HR.Ahmαd,242). Dαri Umαr bin Khαttαb rα, berkαtα: “Atαs keinginαnkulαh mαkα ilαh Islαm menurunkαn αyαt tentαng tαwαnαn perαng bαdαr” (HR.Muslim,4412)
*
Saudara Biangkala,
Sebuah data yang menarik. Kami berharap pengunjung situs memeriksa ayat-ayat yang dikutip di atas untuk mengetahui kebenarannya. Sebab bila ilah Islam bisa didikte, maka ayat Al-Quran patut diragukan. Terimakasih.
~
Solihin
~
Kang Biangkala,
Muhammad mengikuti nasehat Abu Bakar sama Utsman. Sebab mereka berdua itu sudah tahu persis siapa sebenarnya sumber wahyu selama ini. Kenali Muhammad, perhatikan hikmat raja Salomo berikut:
Amsal 1:10-14, “Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; jikalau mereka berkata: “Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.”
~
Saudara Boas,
Bila mencermati ayat-ayat Al-Quran, maka kita tidak ada kesan bahwa Allah yang berfirman di sana, melainkan manusia. Karena itu, ayat-ayatnya pun saling bertentangan dan rancu (Qs 1:6). Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
To: Staff,
Indikatornya sederhana, tapi itu cukup bagi siapa yang membacanya merenungkan kembali apa yang telah kita yakini selama ini.
~
Saudara Ronald,
Dalam hal ini dibutuhkan bukan saja perenungan, tetapi juga keberanian untuk berpikir kritis terhadap isi Al-Quran. Pertanyaannya, beranikah Muslim berpikir kritis dan mempertanyaakn Al-Quran?
~
Solihin
*
Malam,
Aku jawab no. 3 saja, sebab jawaban no. 3 menjawab no. 1 dan 2.
3. Jelas maha kuasa Al-Quran. Keluaran 31:17, “Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh ia berhenti bekerja karena kelelahan.” “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan” (Qs-Qaf : 38).
Jelas mas, masak Tuhan kelelahan. Jadi lebih benar Al-Quran.
*
Saudara Can Same,
Kami menyayangkan saudara tidak jujur dalam mengutip ayat Taurat, Keluaran 31:17. Berikut ayat yang benar. “Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” Di sini tidak disebutkan keletihan. Mungkinkah Allah letih?
Sungguh berbeda dengan Al-Quran yang menyatakan bahwa Allah tidak ditimpa keletihan. Jelas, ini pandangan manusia. Bagaimana mungkin Allah berpikir bahwa Dia akan letih? Pemikiran demikian sangat tepat disampaikan manusia. Pertanyaannya, pewahyuan Al-Quran atau Alkitab yang membuktikan Allah Maha Kuasa? Mengapa?
~
Solihin
~
Dear Can Same,
Mohon maaf, anda membaca Alkitab atau buku dongeng sebelum tidur? Coba baca kembali ayat yang benar. Keluaran 31:17, “Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”
Hingga saat ini Allah yang menciptakan manusia tidak pernah lelah, tetapi senantiasa berkarya dalam upaya penyelamatan kita dari dosa. Tuhan memberkati.
~
Saudara Adi,
Apa yang dikutip saudara Can Same merupakan bentuk ketidakjujuran. Kami sangat menyayangkan bahwa saudara Can Same berbuat demikian. Ini mencoreng diri dan agamanya. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Keluaran 31:17, “…enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” Maha Kuasa adalah salah satu sifat Allah yang artinya satu-satunya penguasa yang menguasai langit dan bumi. Beristirahat bukan berarti berhenti berkuasa melainkan berhenti bekerja menciptakan spesies baru dari yang telah diciptakan selama enam tahapan penciptaan.
Konteks diskusi kita berkaitan dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah: Apakah Allah Maha Kuasa menurunkan ayat atau manusia yang maha kuasa mengatur Allah menurunkan ayat. Pewahyuan Al-Quran tidak membuktikan Allah Maha Kuasa menurunkan ayat, tetapi membuktikan manusia lebih maha kuasa mengatur Allah menurunkan ayat.
~
Saudara Mantan Ilah Arab,
Sangat menarik pemaparan saudara. Memang benar bahwa pewahyuan Al-Quran tidak membuktikan Allah maha kuasa sebab Allah bisa didikte manusia. Kami berharap pengunjung situs ini memikirkan lebih lanjut untuk memercayai kitab yang tidak pernah difirmankan Allah.
~
Solihin
~
Kepercayaan yang menyembah Allah Abraham, kitab sucinya hanya ada satu, yaitu Alkitab, tidak ada lagi yang lain. Jika ada yang mengaku-ngaku penyempurna Alkitab maka itu palsu. Alkitab sudah kenyang diobok-obok, diuji dan difitnah oleh orang lain tetapi sampai detik ini tetap berdiri kokoh. Al-Quran dilarang diselidiki, karena rapuh, makanya Al-Quran kelihatan seakan-akan kokoh berdiri.
Orang Kristen tidak melarang dan tidak garang ketika Alkitab diselidiki dan digemparkan sebab orang Kristen yakin Allah sendiri yang akan menjaga firman-Nya. Tetapi jangan coba-coba berbuat demikian terhadap Al-Quran secara terang-terangan bisa bisa terjadi perang dunia ke-3, karena alloh Al-Quran tidak dapat berkutik jika bukan umat Islam yang berkutik. Jika demikian, manakah yang asli?
~
Saudara Boas,
Bagus sekali pemaparan saudara. Kami memiliki pandangan bahwa bukan manakah yang asli, tetapi manakah yang benar. Sebab kita patut meragukan kitab yang tidak pernah diwahyukan Allah. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
To: Boas dan Kristen,
Saya percaya kalau Injil dan Al-Quran diwahyukan dari Allah yang sama. Bedanya adalah para nabi dan kitab suci sebelum Al-Quran hanya ditujukan bagi kaum tertentu saja dan pada periode waktu tertentu saja. Buktinya anda bisa baca dalam Injil, Matius 10:5-6 dan Matius 15:24, “Jawab Yesus: ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’.” Jadi, jelas sudah, kalau nabi Isa dan Injilnya hanya diperuntukan bagi bangsa Israel pada waktu itu saja. Berbeda dengan nabi Muhammad dan Al-Quran, beliau tidak ditujukan bagi bangsa Arab dan orang Muslim saja tapi Al-Quran ditujukan bagi seluruh umat manusia (Qs 34:28).
~
Saudara Rizal,
Kami mengerti pendapat saudara demikian. Sebab kami menduga saudara belum membaca Injil secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Al-Quran. Sehingga saudara menyimpulkan bahwa yang mewahyukan adalah Allah yang sama. Menurut kami, Injil dan Al-Quran tidak diwahyukan oleh Allah yang sama. Isinya pun sungguh berbeda.
Alkitab ditulis selama ribuan tahun oleh 40 penulis, tetapi memiliki satu tema, yaitu keselamatan dalam Isa Al-Masih. Sebaliknya, Al-Quran ditulis selama 23 tahun, tetapi tidak jelas, tidak kronologis, dan tidak sistematis tema yang hendak disampaikan. Pertanyaannya, mengapa pewahyuan Al-Quran tidak memiliki tema untuk kepastian keselamatan manusia?
~
Solihin
~
To: Boas,
“Kepercayaan yang menyembah Allah Abraham, kitab sucinya hanya ada satu, yaitu Alkitab.”
Respon:
Memang Alkitab sudah ada di jaman Abraham. “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?” (Qs 3:65).
~
Saudara Cari Ilmu,
Memang Alkitab belum ada di zaman Abraham, tetapi penyembahan kepada Allah yang benar telah diturunkan turun temurun kepada anak cucu Abraham. Sehingga ini yang dicatat dalam Alkitab. Taurat ditulis oleh Nabi Musa agar firman yang disampaikan kepada Abraham dapat dibaca anak cucunya.
Sungguh berbeda dengan Al-Quran. Tidak jelas bagaimana kronologis kisah Abraham dalam Al-Quran. Sehingga kisah Abraham tidak lengkap dan banyak Muslim tidak tahu tentang asal usul Abraham dan bagaimana Allah berfirman kepada Abraham. Pertanyaannya, mengapa pewahyuan Al-Quran tidak memiliki tema untuk kepastian keselamatan manusia?
~
Solihin
~
To: Boas,
Anda baca dalam Al-Quran (Qs 2:125-133) dan nabi Muhammad merupakan doa nabi Ibrahim yang dikabulkan oleh alloh swt (Qs 2:128-129).
~
Saudara Rizal,
Banyak hal yang tidak disampaikan Al-Quran, sekalipun Muslim mengklaim bahwa Al-Quran kitab penyempurna. Namun, kami tidak mempersoalkan tentang doa Ibrahim atau doa nabi saudara, tetapi pewahyuan yang ada dalam Al-Quran. Benarkah Allah yang berfirman dalam Al-Quran? Bukankah hanya nabi saudara sendiri yang berfirman di sana? Mengapa nabi saudara yang berfirman di sana?
~
Solihin
~
Benarkah Al-Quran itu ditulis oleh Muhammad? Apakah bible itu Alkitab (Injil)? Jika Alkitab itu 40 orang dan dari zaman 1500 tahun, siapa saja mereka?
~
Saudara Anakku,
Kami kira saudara yang perlu menjawab itu. Benarkah Al-Quran ditulis Muhammad? Sebab tidak ada indikasi bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah. Banyak hal janggal dalam Al-Quran, seperti Qs 1:6. Belum lagi Al-Quran mutlak dan satu-satunya yang menyampaikannya adalah nabi saudara dan dalam bahasa Arab. Ini sangat meragukan.
Berbeda dengan Alkitab yang ditulis selama ribuan tahun oleh 40 penulis, yaitu Nabi Musa, Nabi Yeremia, Nabi Yesaya, Nabi Daniel, Rasul Matius, Rasul Yohanes, dan sebagainya. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran tidak memiliki tema yang sama dengan Alkitab tentang kepastian keselamatan manusia?
~
Solihin
~
Sekedar tanya. Dalam Alkitab ada yang disebut the ten commandments atau sepuluh perintah Allah. Yang ingin kutanyakan, apakah kesepuluh firman Allah tersebut masih berlaku atau tidak?
~
Saudara Keyakinanku,
Sepuluh perintah Allah tersebut memiliki makna hubungan vertikal dan hubungan horizontal. Isa Al-Masih menjelaskan inti dari sepuluh firman itu adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Dengan demikian, sepuluh perintah Allah tetap berlaku hingga sekarang. Ini menjelaskan pewahyuan Alkitab membuktikan Allah maha kuasa.
~
Solihin
~
Menurut pendapat saya pribadi kitab suci adalah penunjuk arah untuk melakukan kehendak Allah. Kalau melihat perjalanan kisah di dalam kedua kitab suci tersebut saya lebih gampang mencerna, memahami, dan mengamalkan apa yang ada di dalam Alkitab dibanding dengan Al-Quran. Setiap saya mempelajari Al-Quran pasti saya harus benar-benar mengartikannya dahulu baru bisa memahami. Maaf bila ada yang tersinggung.
~
Saudara Soulnight,
Terimakasih untuk kesaksian saudara. Kami menghargai karena saudara berkenan berbagi pengalaman saat mempelajari Al-Quran. Sekalipun Al-Quran ditulis satu orang, tetapi isinya tidak sistematis dan tidak kronologis sehingga ini bisa membingungkan pembaca. Semoga kita memilih kitab yang benar dan tepat untuk menjawab kebutuhan manusia tentang kepastian keselamatan.
~
Solihin
~
Bila kitab yang kemudian itu (Al-Quran) isinya bertentangan dengan yang terdahulu (kitab Injil) berarti ada yang palsu. Simak dan pikirkanlah mana yang palsu dari kedua isi kitab itu:
(Al Waqiyah :11-40) berisi kenikmatan bersetubuh di surga telah dinyatakan sesat oleh Isa Al Masih ratusan tahun sebelumnya. Matius 22:28-29, “‘Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia.’ Yesus menjawab mereka: ‘Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!'”
Nb: Sabda Isa Al-Masih dengan tegas mengatakan bahwa “sumber wahyu” ayat Al-Quran sesat.
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara bahwa bila dua kitab ini saling bertentangan, maka keduanya perlu diperiksa manakah yang benar. Tentu kebenaran hanya milik Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih adalah kebenaran. Karena itu, firman Isa Al-Masih menjadi tolok ukur untuk menilai perkataan Muhammad.
~
Solihin
~
Sampai kapan pun kedua kitab tersebut bisa ditiru bahkan dipalsukan, karena yang menulis kedua kitab tersebut adalah manusia. Sejauh itu ciptaan manusia pasti bisa ditiru atau dirubah oleh manusia lain. Lain halnya dengan ciptaan Tuhan, namun sebenarnya setiap orang yang mempelajari kedua kitab tersebut harus melihat tujuan dari masing-masing kitab tersebut. Saya pribadi lebih mudah memahami dan menjalankan apa yang ada di dalam Alkitab dibanding Al-Quran. Saya tidak mengerti bahasa Arab.
~
Saudara Soulnight,
Kami berpendapat bahwa Alkitab tidak mungkin bisa ditiru atau diubah. Sebab para nabi dari zaman yang berbeda menuliskan dengan tema yang sama, yaitu kepastian keselamatan dalam Isa Al-Masih. Ini tidak mungkin bisa ditiru dan diubah. Tidak demikian dengan Al-Quran. Al-Quran memuat banyak ayat-ayat yang bisa dibuat manusia, seperti membunuh dan tidak adanya kepastian masuk sorga.
~
Solihin
~
Al-Quran diwahyukan alloh SAW dalam konteks orang Arab abad 5-6 yang menganut animisme, sedangkan Alkitab diwahyukan Allah (Elohim) dalam konteks orang Israel dari abad 15 SM sampai 1 M yang tegar tengkuk dan agamawi. Inti dari kitab-kitab itu adalah ajaran untuk mengenal siapa Alloh hu akbar (Alloh SAW) atau Allah (Ellohim) atau Tuhan itu.
Baik Al-Quran maupun Alkitab keduanya diwahyukan Sang Maha Kuasa untuk manusia menjadi bijak “seperti” Allah dalam konsep berpikir, bersikap dan memandang sesama. So, kenapa anda berebut mana kitab yang paling diwahyukan? Pertanyaannya adalah apakah anda semua sudah menjadi bijak “seperti” Allah?
~
Saudara Boni,
Mengetahui kitab yang diwahyukan Allah akan membawa pada kebenaran sejati. Ini yang disampaikan Alkitab bahwa manusia diselamatkan dalam Isa Al-Masih. Sedangkan Al-Quran tidak memiliki tema untuk kepastian keselamatan manusia. Padahal Al-Quran disampaikan oleh satu orang dan di waktu yang sama. Tetapi nihil untuk menjelaskan kepastian masuk sorga. Alih-alih memberikan kepastian, nabi saudara tidak tahu dan memastikan Muslim masuk neraka (Qs 46:9; 19:71).
Karena itu, kami menyadari dalam memahami ini hikmat dan kebijaksaan dari Isa Al-Masih yang diperlukan. Kami dianugerahkan hal ini. Karena itu, kami sangat bersyukur kepada Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
To: Soulnight,
Saudaraku kalau anda tidak mengerti bahasa Arab maka anda baca saja terjemahannaya. Sekarang banyak Al-Quran dan terjemahannya. Bukankah Injil sekarang adalah terjemahan?
To: Boni Santosa,
Tujukan pendapat anda ini pada staff IDI. Apakah mereka semua sudah menjadi bijak “seperti” Allah? Sebab staf IDI yang buat temanya.
~
Saudara Rizal,
Kami telah menanggapi pernyataan saudara Boni Santosa. Silakan saudara membaca tanggapan kami di atas. Kami menyadari bahwa hanya Alkitab yang merupakan wahyu Allah. Sebab Alkitab ditulis 40 penulis dan dalam waktu yang berbeda, tetapi memiliki tema yang sama, yaitu kepastian keselamatan dalam Isa Al-Masih. Jelas, ini sungguh hebat. Pertanyaannya, mengapa Al-Quran tidak memiliki tema kepastian keselamatan, tidak kronologis dan tidak sistematis?
~
Solihin
~
To: Staff,
Salah besar, anda bilang dengan memakai kriteria di atas. Ini saja sudah salah. Anda memaksakan bahwa hanya pendapat anda yang benar. Renungkanlah: Kebenaran suatu kitab Allah itu terletak pada isinya. Jika terdapat kontradiksi di dalamnya tentu saja kitab Allah itu sudah berubah.
Faktanya: Isi Alkitab itu banyak terdapat kontradiksi. Kenyataannya “Alkitab salah” dalam menyebutkan urutan penciptaan langit dan bumi. Sedangkan Al-Quran dengan tepat menyebutkan apa yang salah dalam Alkitab. Sekarang, jika ada kesalahan dalam Alkitab, apa masih bisa dikatakan Alkitab itu asli? Apa masih layak untuk diikuti?
~
Saudara Bayu,
Kami telah membaca Alkitab berulang kali dan tidak menemukan adanya kontradiksi di dalamnya. Sebab tema Alkitab itu satu saja, yaitu kepastian keselamatan dalam Isa Al-Masih. Ini yang tidak dimiliki Al-Quran. Sekalipun Al-Quran disampaikan oleh satu orang, yaitu nabi saudara dan di masa itu juga. Pertanyaannya, pewahyuan Alkitab atau Al-Quran yang membuktikan kemahakuasaan Allah?
~
Solihin
~
Bagi saya jelas Alkitab wahyu Allah karena terbukti kebenaran akan kebesaran Tuhan Allah yang mengatur semua ciptaannya.
~
Saudara Dhani,
Kami sangat setuju dengan saudara bahwa Alkitab adalah wahyu Allah. Sebab Alkitab memiliki tema yang sama yang disampaikan para penulis, yaitu kepastian keselamatan dalam Isa Al-Masih. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
~
Artikel kali ini semakin bagus dan makin membuat mata terbuka akan kebenaran dan saya setuju dengan saudara Dhani. Jika ada buku ajaran-ajaran yang manusianya mengatur Tuhan Allah, maka itu sudah jelas ajaran sesat. Hanya Alkitab yang menyatakan kuasa Tuhan Allah atas semua ciptaannya dan Tuhan Allah tidak mengenal lelah. Itulah kuasa Allah.
~
Saudara Ida,
Terimakasih untuk apresiasi saudara. Kami berharap para pengunjung semakin mengenal Isa Al-Masih dengan benar tatkala membaca artikel di atas. Di sini diperlukan keberanian untuk berpikir kritis.
~
Solihin