Apakah Anda percayai ini?
Al-Quran mengaku menyempurnakan Injil.
Ahmadyah mengaku menyempurnakan Islam.
Agama Bahai mengaku menyempurnakan semuanya.
Mengaku menyempurnakan adalah cara agama baru agar diterima.
Untuk mengetahui Al-Quran atau Injil yang lebih sempurna, bandingkanlah ajaran keduanya.
Mengapa Islam Tidak Berani Menerima Injil?
Kristen meyakini bahwa Injil menggenapi Kitab Taurat, Zabur dan Kitab Para Nabi (Perjanjian Lama). Lalu Kristen membukukan kitab-kitab itu bersama Injil dan wahyu Allah melalui Para Rasul (Perjanjian Baru) menjadi Alkitab.
Perjanjian Lama menubuatkan Isa Al-Masih, sedangkan Perjanjian Baru menggenapinya. Sehingga Alkitab diikat dengan satu tema, “Allah menyelamatkan manusia melalui kematian Isa Al-Masih.”
Islam percaya bahwa Al-Quran menyempurnakan Injil, namun tidak menjadikan Injil sebagai bagian dari kitab mereka. Alasannya, menurut mereka, Injil telah dirubah dan palsu.
Mengapa mereka tidak berani membaca Injil dan menjadikan Injil bagian dari kitab mereka? Mungkinkah mereka tahu bahwa intisari Injil sama sekali berbeda dari Al-Quran?
Perbedaan Al-Quran dan Injil Soal Mengasihi Musuh
Isa Al-Masih berfirman “. . . Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Sebaliknya, Al-Quran mengajarkan“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, . ..” (Qs 9:123).
Anda ingin diperangi atau dikasihi? Bukankah mengasihi lebih mulia dari memerangi musuh?
Al-Quran ataukah Injil Yang Tinggi Moralitasnya?
Isa Al-Masih berfirman “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12). Inilah perlakuan moral tertinggi kepada sesama.
Berbeda dengan Al-Quran yang mengajarkan “Muhammad . . . dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka (muslim). . .” (Qs 48:29).
Manakah yang Anda pilih, perlakuan keras atau diperlakukan sesuai kehendak Anda? Memperlakukan orang lain dengan baik jelas lebih mulia.
Al-Quran atau Injil Yang Menjamin Keselamatan?
Isa berjanji “. . . Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Janji dan kuasa Isa Al-Masih menjamin hidup kekal di sorga.
Sebaliknya, Al-Quran menjanjikan “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Mengapa Allah SWT hanya memberikan kepastian masuk neraka kepada Muslim? Sedangkan untuk masuk sorga, tergantung amal mereka yang tidak sempurna.
Bukankah jaminan keselamatan Isa Al-Masih lebih menghibur daripada jaminan masuk neraka?
Al-Quran Atau Injil, Mana yang Lebih Sempurna?
Empat alasan di atas membuktikan bahwa Al-Quran tidak menyempurnakan Injil. Sebaliknya, Injil-lah yang menyempurnakan ajaran Al-Quran. Sepatutnyalah Anda mendalami kesempurnaan Injil Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran tidak menyempurnakan Injil?
- Apakah penyebab Islam tidak berani menerima Injil menjadi bagian kitab mereka?
- Jika Al-Quran tidak menyempurnakan Injil, dapatkah Al-Quran dipercaya sebagai wahyu Allah? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pandangan Syekh Islam Akan Injil
- Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
- Benarkah Ada Empat Injil?
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
fiqih mengatakan
~
Good
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Fiqih,
Saudara memberikan komentar yang singkat sekali. Tentu kami ingin mengetahui lebih lanjut pemikiran saudara mengenai artikel di atas. Bila saudara menyatakan bagus, maka bolehkah kami mengetahui apa maksud pernyataan tersebut? Lalu, bagaimana pendapat saudara mengenai jika Al-Quran tidak menyempurnakan Injil, dapatkah Al-Quran dipercaya sebagai wahyu Allah? Mengapa? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Yudi,
Sudah dijelaskan, saudara harus baca 2 Tawarikh 22 dengan lengkap, jangan membaca seperti membaca Quran. Alkitab harus dibaca lengkap karena yang ditulis adalah sejarah, bukan wahyu dadakan. Pada ayat 5, “Yoram bin Ahab, raja Israel”. Jadi, masa itu Yoram masih raja. Lalu bagaimana dengan Quran, mengapa saudara tidak dapat menjelaskan pertentangan Quran dengan ajaran moral yang buruk? Sehingga kami tidak dapat membedakan ajaran allah dengan ajaran syaitan? Saya yakin saudara tidak mengerti Quran. Benarkah?
Agung
“Dan berbuat baiklah” (Q 28:77). Mari selidiki Quran, berbuat baik pada siapa? Hanya pada sesama Muslim (Qs 48:29). Mengapa allah Islam membenci umat lain, bahkan layak dibunuh?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Kesempurnaan sebuah ajaran ditandai dengan moralitas yang tinggi dan luhur dan tidak dapat ditandingi oleh kitab manapun. Injil mencantumkan ajaran Isa Al-Masih untuk menyayangi orang yang menganiaya. Bukankah tidak ada ajaran yang seperti ini? Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat menilai secara jujur. Terima kasih.
~
Solihin
Julian Timothy mengatakan
~
Ijin bertanya yang memahami Alkitab. Saya sebenarnya Kristen, tapi masih sedikit bingung dengan parsial dalam Alkitab. Ada OT (Perjanjian Lama) dan NT (Perjanjian Baru), yang jadi panduan hidup umat Kristiani sebenarnya NT atau keduanya. Karena NT itu penggenapan kitab OT, dan ajaran-ajaran Kristus tentang keselamatan. Sedangkan OT lebih tentang sejarah panjang mulai dari penciptaan, sejarah bangsa Israel, nubuat dan ajaran nabi (dan akan digenapi di NT). Jadi NT lebih semacam buku sejarah (pelengkap), sedangkan pedoman hidup umat Kristiani di NT.
Dealova mengatakan
~
Salam damai,
Dalil talak secara pemikiran manusia dipakai untuk mempersulit sebuah perceraian tapi bisa juga dipakai celah untuk bercerai. Logikanya jika tidak ada talak tentu tidak akan ada perceraian. Talak adalah celah untuk kawin lagi kalau tidak mau di poligami. Itulah ambigunya dalil di Al-Quran. Seperti mata uang terserah kita memandang dari mana. Ilmu tafsirnya pun mengambang dipakai celah iblis sehingga muncul teroris ISIS.
Apakah Al-Quran firman Allah? Apakah Al-Quran menyempurnakan Alkitab? Cari kebenaran bukan pembenaran. Berkah dalem Gusti Yesus.
Jesus Park mengatakan
~
Julian,
Sulit jelaskan dengan karakter terbatas, tapi saya coba membantu seadanya. Panduan umat Kristen adalah Alkitab, OT dan NT. Pedoman umat kristen adalah Yesus. OT menjelaskan, hanya Tuhan Juruselamat, yang akan datang menyelamatkan manusia (Yesaya 42:6), dibuktikan dengan banyaknya nubuat.
NT adalah kedatangan Tuhan yang menyelamatkan manusia, dan Ia memperkenalkan diri dengan nama Yesus. Sehingga manusia terbebas dari hukum Taurat, dan manusia dapat menikmati rahmat Tuhan (Yohanes 1:17). Sebagai ucapan syukur karena rahmar Tuhan, maka manusia harus mengikuti hukum baru dari Tuhan, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Apakah saudara percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Membaca Injil secara menyeluruh dan membandingkan dengan Al-Quran akan menolong saudara-saudara di forum ini mengetahui fakta sesungguhnya tentang kesempurnaan sebuah kitab. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani mempelajari Injil. Terima kasih.
~
Solihin
Arif mengatakan
~
Ilmumu masih pendek. Jangan buat klaimmu dulu. Belajarlah lagi. Al-Quran itu ajarannya menyeluruh dari bumi dibuat, malaikat, jin, setan, manusia, kisah nabi, dari hidup sampai mati dan kiamat semua ada di Al-Quran. Jika Anda ingin membanding Injil dengan Al-Quran baca Al-Quran dulu dari awal sampai akhir. Sanggup?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Arif,
Kami senang berdiskusi dengan orang yang memiliki ilmu Islam yang mumpuni seperti saudara. Tentu kami senang untuk belajar dari saudara. Kami telah membaca Injil dan Al-Quran secara menyeluruh dan telah membandingkannya. Kami menemukan adanya perbedaan signifikan mengenai moralitas dalam Injil dan Al-Quran. Injil mengajarkan untuk menyayangi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44), sedangkan Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala manusia (Qs 8:12).
Oh ya, saudara pasti amat ahli dan bahkan saudara telah menempuh pendidikan yang sangat tinggi untuk memahami Islam. Kalau boleh tahu, mengapa Al-Quran tidak memiliki standar yang tinggi seperti Injil? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Zulkifli mengatakan
~
Soal no 2. Apa penyebab Islam tidak berani menerima Injil menjadi bagian kitab mereka? Soal itu keliru. Umat Islam bukan tak berani menerima Injil, tetapi Injil sekarang bukan kata-kata langsung dari Allah melalui mulut Isa. Al-Quran sebut Isa untuk Bani Israil. Paulus cegah wanita menjadi guru & pemimpin, gunduli rambut wanita yang berdoa tanpa tutup kepala. Wanita Kristen melawan Paulus.
Mat 5:29 suruh cungkil mata yang menyesatkan tapi Kristen tak mempraktekkannya. Isa melarang melawan penjahat (termasuk pemerkosa & penjajah?). Uji iman kecil dengan pegang ular, minum racun maut, pindahkan gunung, tapi tanpa dipraktekkan. Malah ibadah Sabat diganti hari Dewa Matahari (Minggu) tanpa gunakan nas Alkitab.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Menarik sekali pendapat saudara. Injil ditulis oleh para rasul Isa Al-Masih tentang pekerjaan, ajaran, dan kuasa Isa Al-Masih. Walaupun demikian, Injil melebihi Al-Quran. Saudara dapat membaca artikel di atas secara teliti. Mari kita menggunakan satu indikator yaitu moralitas, untuk menilai mana yang lebih sempurna, Al-Quran atau Injil.
Faktanya, Injil mengajarkan untuk menyayangi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Sedangkan Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala orang. “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12). Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk memenggal kepala orang, sedangkan Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi musuh? Manakah yang lebih sempurna, Injil atau Al-Quran? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Zulkifli,
Paulus hanya memberi nasehat, karena ia sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi. Tapi ia tetap mengajarkan kasih, yang tidak diajarkan allah Islam. Isa juga mengajarkan dengan perumpamaan bahwa yang diutamakan adalah keselamatan jiwa, dan jangan mengutamakan keselamatan jasmani. Matius 5:25, “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.”
Isa juga tidak pernah ajarkan uji nyali, uji iman tapi dengan iman yang benar maka racun maut tidak mematikan, ular tidak akan membunuh kami, gunung pun akan pindah jika Tuhan ingin kami lakukan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Artikel di atas telah menjelaskan kelebihan Injil dibandingkan Al-Quran. Ditinjau dari aspek moralitas, maka Injil tidak dapat ditandingi oleh Al-Quran. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi musuh. Bukankah ini menakjubkan? Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Kar mengatakan
~
Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak boleh seenaknya ditafsirkan oleh siapa saja, sebabnya manusia itu penuh dosa. Oleh sebab itu, hanya mereka terpilih yang mampu menafsirkannya secara benar. Oleh sebab itu juga dalam Islam sangat menjunjung peran guru dan alim ulama sebagai pewaris nabi. Jika kalian ingin mempelajari Islam secara benar datang dan berguru kepada ahlinya, jangan menafsirkan sendiri seenaknya.
Berguru juga jangan ke sembarang guru. Dari dulu banyak sekali yang ingin memecah belah umat Islam dengan tafsir palsu. Berguru kepada mereka yang punya track record yang jelas seperti MUI, NU, atau Muhammadiah yang sudah jelas track recordnya. Tujuan kalian hanya ingin memprovokasi antar umat agama.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Kar,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Kami tidak bermaksud untuk memecah belah umat. Sebaliknya, kami mencoba menjawab dan menanggapi berkenaan dengan pendapat bahwa Injil tidak sempurna. Sebab seringkali disampaikan bahwa Injil telah diubah. Dengan demikian, kami perlu menanggapi hal ini. Artikel di atas merupakan tanggapan terhadap pendapat-pendapat bahwa Injil tidak sempurna. Itu sebabnya, kami berusaha memaparkan kebenaran Injil.
Kalau boleh tahu, bagian mana dari artikel di atas yang memprovokasi umat beragama? Bila kami menanggapi tuduhan dan pendapat tentang Injil, apakah itu keliru? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Satrio mengatakan
~
Jesus is a GOD and christian religion true savior “life “, every people in the world. Thanks.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Satrio,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sesungguhnya ada perbedaan antara ‘is a God’ dengan ‘is God’. Isa Al-Masih adalah Allah, bukan suatu Tuhan. Hal itu dijelaskan dalam Injil. Itu sebabnya, mempelajari Injil akan menolong setiap orang mengetahui kebenaran sesungguhnya. Terima kasih.
~
Solihin