Umat Islam sangat yakin bahwa Al-Quran adalah firman Allah. Bagaimana bisa umat Islam sampai berkesimpulan demikian? Apakah bukti Al-Quran itu benar sebagai wahyu Allah?
Dengan menggunakan berpikir logis/silogisme deduktif (dari bukti menuju kesimpulan), maka kita akan tahu kebenarannya.
Islam, Kristen dan Silogisme
Demikian silogisme soal pewahyuan Al-Quran.
- Allah itu Maha Benar dan Maha Tahu pasti tidak pernah salah.
- (Jika) Al-Quran tidak berisi satu kesalahan pun.
- (Maka) Al-Quran berasal dari Allah.
Kebenaran No.1 kita akui bersama. Kita akan menguji No.2, agar sampai pada kesimpulan No.3. Apakah sejarah dan Kitab Allah mendukung bukti Al-Quran itu benar sesuai kesimpulan No.3?
Al-Quran: Isa Lahir Di Bawah Pohon Kurma
Al-Quran mengatakan “ . . . Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia [Maryam] (bersandar) pada pangkal pohon kurma . . .” (Qs 19:22-26).Benarkah ini?
Faktanya, Yusuf dan Maryam/Maria pulang “. . . ke kota . . . Betlehem . . . dan ia [Maryam] melahirkan seorang anak laki-laki [Yesus/Isa Al-Masih], . . . , lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan [di kandang domba] . . .” (Injil, Rasul Lukas 2:1-7).
Al-Quran: Penyaliban Di Zaman Firaun
Al-Quran menuliskan “Fir`aun berkata: “. . . aku akan menyalib kamu semuanya”” (Qs 7:123 – 124).
Faktanya, hukuman penyaliban tidak ada, tidak dipraktekkan pada masa Firaun Bangsa Persia (abad 6 sM) dan kekaisaran Romawilah yang mulai memakai hukuman penyaliban.
Firaun hidup sekitar tahun 2000 sM/sebelum Masehi. Jadi ada selisih waktu 1400 tahun dengan zaman Persia, dan 2000 tahun dengan kekaisaran Romawi.
Al-Quran: Isa Tidak Tersalib
Tertulis dalam Qs 4:157 “. . . mereka[orang Yahudi]tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya [Isa] . . .” Bagaimana kesaksian Injil Allah?
Injil Allah menyaksikan “. . . prajurit-prajurit [Romawi] itu menyalibkan Yesus [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23). Kesaksian Injil adalah bukti paling sahih, sebab penulisnya para murid Isa Al-Masih, sebelum tahun 90 masehi. Jadi sangat dekat dengan peristiwanya.
Pendapat Sejarawan Akan Kematian Isa Al-Masih
Joshepus (37-100 Masehi), sejarawan Yahudi, mengakui “. . . hiduplah . . . Yesus [Isa Al-Masih]. . .Pilatus memerintahkan Ia disalibkan hingga mati . . .”
Tacitus (56-117 Masehi), sejarawan Romawi, mencatat “. . . Kristus[Isa Al-Masih] . . .menjalani hukuman yang kejam . . . di tangan . . . Pontius Pilatus . . .”
Pendapat Pakar Islam Soal Kematian Isa Al-Masih
Penafsir Muslim awal-awal, Al-Tabari mengakui kematian Isa. Tulisnya, “’Meninggal’ (wafat) berarti kematian yang sungguh, secara harafiah . . .”
Tujuan Kematian Isa Al-Masih
Tujuan kematian Isa Al-Masih ialah menanggung hukuman dosa dan memberikan pengampunan dosa kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Firman-Nya “Sebab inilah darah-Ku . . . yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
Bagaimana Kesimpulan Kita?
Karena mengandung (minimal) tiga kesalahan di atas, maka kita menyimpulkan bahwa Al-Quran bukanlah wahyu Allah. Sebaiknya, Alkitab adalah firman Allah.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa Al-Quran bisa berisi kesalahan-kesalahan data sejarah seperti di atas?
- Umat Muslim yakin bahwa bukti Al-Quran itu benar, tetapi sesuai fakta artikel di atas menyimpulkan Al-Quran bukanlah Wahyu Allah. Bagaimana pendapat umat Muslim saat ini?
- Sesuai artikel di atas, Kitab Allah/Alkitab adalah wahyu Allah sebab sesuai dengan fakta sejarah. Bagaimanakah sikap Anda terhadapnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pkada link-link berikut:
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Benarkah Ada Bukti Sejarah Pembukuan Al-Quran Yang Terpelihara?
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- 4 Alasan Kristen Menolak Al-Quran Sebagai Wahyu Allah
- Mengapa Al-Quran Diragukan Sebagai Firman Allah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
1. Karena Al-Quran dibuat beratus sampai beribu tahun dari peristiwa dan berasal dari contek sana, contek sini dari kitab-kitab yang sudah ada. Banyak kisah-kisah di Al-Quran berasal dari dongeng-dongeng rakyat di zamannya tapi dibuat Muhammad sebagai wahyu awloh.
2. Al-Quran dibuat Muhammad karena ada pengakuan Waraqah dan Khadizah yang melihat tanda kenabian (tompel). Dengan mengatasnamakan Allah, Muhammad ingin diakui sebagai nabi.
3. Alkitab sudah pasti relevan dengan fakta sejarah karena dituliskan sesuai dengan zamannya.
*****
Saudara Samson,
Sesungguhnya memercayai Al-Quran atas peristiwa yang telah terjadi berabad-abad lalu adalah sebuah kekeliruan. Sebab Al-Quran tidak akurat dan tidak kredibel untuk meriwayatkan peristiwa dimana tidak ada lagi saksi sejarah. Kami berharap pengunjung situs ini dapat berpikir kritis. Terimakasih saudara Samson untuk tiga jawaban yang saudara berikan.
~
Solihin
~
Saya tidak ingin berdebat tapi alhamdulillaah bacaan situs ini semua sungguh menambah iman saya. Betapa bersyukurnya saya jadi Muslim. Coba baca Qs Al Baqarah bahwa Allah menutup hati kaum yang fasik. Mereka tersesat karena kefasikan mereka sendiri. Seandainya diturunkan bukti yang nyata pun EANDAINYA mereka tidak akan percaya. Sedangkan bagi Muslim berita baik akan menambah keimanan tapi berita yang menjelek-jelekkan Islam juga akan menambah keimanan seorang Muslim. Islam itu agama logika.
~
Saudara Zachrias,
Kami kira saudara perlu mempelajari asbabun nuzul ayat tersebut. Mengapa nabi saudara mengeluarkan pernyataan tersebut? Bukankah itu disebabkan nabi saudara ditolak karena menganggap dirinya nabi? Kami kira dengan kecanggihan dunia informasi saat ini, maka segala sesuatu dapat diakses dengan mudah untuk mengetahui kebenaran.
Pertanyaannya adalah benarkah Al-Quran wahyu Allah atau wahyu nabi saudara? Bila wahyu Allah, apa buktinya? Siapakah saksinya? Bagaimana kronologis Allah mengutus nabi saudara? Kiranya saudara dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
~
Solihin
~
Bila nubuat dalam Al-Quran telah digenapi, maka akan ada alasan untuk mempercayainya. Namun kenyataannya, tidak ada nubuat yang digenapi. Satu hal yang perlu kita ingat, Al-Quran adalah buku Muhammad. Manusia tidak dapat menguji buku ini.
Menurut orang Islam kita hanya perlu percaya Muhammad menerima ayat-ayat Al-Quran dari malaikat Jibril. Menurutnya, kata-kata dari satu orang lebih akurat daripada puluhan nabi. Jadi, Al-Quran tidak bisa diuji kebenarannya!
~
Saudara Pedro,
Artikel di atas telah menjelaskan bagaimana Al-Quran bertentangan dengan fakta sejarah dan Injil. Menurut kami, Allah adalah penguasa sejarah. Ini berarti seharusnya Al-Quran tidak bertentangan dengan fakta sejarah. Kami kira pernyataan saudara di atas semakin menegaskan keraguan terhadap Al-Quran. Terimakasih saudara Pedro.
~
Solihin
~
Zachrias,
Saudaraku, jangan terbawa emosi. Silakan komen, tapi kalau bisa yang berbobot. Dari tulisan saudara, bisa dinilai pengetahuan anda sungguh menyedihkan. Maaf kalau sedikit keras. Wasalam!
~
Saudara Samson,
Ketenangan dan kedewasaan saudara dalam berkomentar menghibur kami. Adalah baik menanggapi rekan diskusi dengan sikap yang tenang sehingga tidak terbawa emosi. Lagi pula, artikel di atas telah memaparkan fakta yang akan membuat Muslim perlu berpikir dan mempertimbangkan kembali ajarannya.
~
Solihin
~
Injil bagus, tapi isinya banyak dirusak tangan-tangan jahil Yahudi. Juga tidak komplit.
~
Saudara Zachrias,
Membuat pernyataan tanpa didasarkan dalil yang jelas adalah mudah dan teramat mudah. Pernyataan saudara di atas tidak asing bagi kami. Sebab hal itu sudah berulang kali dijawab. Kami pun memberikan pertanyaan yang tidak satu pun dapat menjawabnya. Kami yakin saudara pun tidak akan sanggup menjawabnya. Sebab Al-Quran tidak dapat menolong saudara memberikan jawaban memuaskan atas pertanyaan bila diajukan.
Artikel di atas telah menjelaskan dan memaparkan fakta dan bukti bahwa Al-Quran bukan wahyu Allah, melainkan perkataan Muhammad. Sebab wahyu Allah tidak akan bertentangan dengan sejarah dan Injil. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentangan dengan sejarah dan Injil? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Zakharia,
Anda ingin menggunakan analogi dan logika. Coba saya tanya sama anda: Ada seorang yang mengaku bahwa dia adalah utusan dari seorang raja, tetapi tidak ada seorangpun saksi yang dapat menunjukan bahwa dia adalah utusan seorang raja.
Ada lima orang yang berbeda latar belakang pendidikan, budaya, tempat lahir dan umur yang berbeda dan mereka berlima menunjuk pada seseorang bahwa orang itulah utusan raja. Menurut anda mana orang yang layak anda percaya sebagai utusan raja? Jawab dulu pertanyaan ini. Nanti kita lanjutkan diskusinya.
~
Saudara Hendy,
Ilustrasi yang baik dan menarik. Menjawab pertanyaan saudara akan membantu saudara Zachrias memahami ketidakkebenaran Al-Quran dan menyingkapkan ketidakbenaran kenabian Muhammad. Kami berharap saudara Zachrias berani berpikir kritis terhadap kitab dan nabinya.
~
Solihin
~
Ajaran semua nabi dari nabi Adam s/d nabi Muhammad komplit tertulis di Al-Quran. Yang tafsirnya sulit diperjelas oleh hadits. Manusia sekarang bodoh kalau tidak mau belajar Al-Quran dan hadis. Makanya dikatakan keimanan dan Al-Quran itu hanya diperuntukkan bagi kaum yang berakal dan mau berpikir.
~
Saudara Zachrias,
Alangkah lebih baik bila kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca Al-Quran secara menyeluruh? Apakah saudara memiliki dan membaca hadits shahih? Kami telah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan memiliki serta membaca hadits. Kami tidak menemukan kebenaran di dalamnya. Sebaliknya, artikel di atas merupakan bukti bahwa Al-Quran bukan firman Allah, tetapi perkataan nabi saudara yang meminjam nama Allah.
Kalau boleh berpendapat bahwa nabi saudara harus mempertanggungjawabkan tindakannya yang mencatut nama Allah untuk kepentingan pribadinya. Bila saudara ingin mengenal kebenaran, maka saudara akan mempelajari Injil dan membandingkannya dengan Al-Quran. Beranikah saudara?
~
Solihin
~
To: Zachrias,
Anda belum jawab pertanyaan saya.
~
Saudara Hendy,
Pertanyaan yang saudara ajukan akan membawa konsekuensi logis kepada kenabian Muhammad sehingga tidak mudah bagi saudara Zachrias menjawabnya. Adalah baik bila menghindari pertanyaan tersebut agar kenabian Muhammad tetap diakui walaupun sesungguhnya kitab dan kenabiannya patut diragukan. Setidaknya artikel di atas telah memaparkan fakta-fakta tersebut.
~
Solihin
~
Sudahlah Staff Isa dan Islam. Sejarah tidak bisa dijadikan sebagai barometer untuk menguji suatu kebenaran. Sejarah berada di dalam lingkup ruang dan waktu, sedang Tuhan adalah kekal, lepas dari dimensi ruang dan waktu. Kalau sejarah menjadi barometer, mengapa kalian tidak mau mengakui kebenaran sejarah, bahwa Yesus dinobatkan sebagai Tuhan melalui Konsili Nicea tahun 325 M?
~
Saudara Zakir,
Keengganan mengakui sejarah sebagai barometer untuk menguji kebenaran adalah bukti ketidakbenaran Al-Quran, sehingga Al-Quran patut dipertanyakan. Kami setuju dengan saudara bahwa sejarah berada dalam lingkup ruang dan waktu, tetapi Allah adalah penguasa atas ruang dan waktu karena Dia kekal. Karena Dia kekal, maka firman-Nya tidak akan bertentangan dengan sejarah. Ini adalah logika yang benar dan tepat, bukan?
Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentangan dengan sejarah dan Injil? Bukankah Allah adalah kekal? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Solihin/IDI,
Yang salah Injil. Dalam Lukas 2:1 dan Matius 2:1 kok beda. Berarti sesuai dengan pertanyaan no 3. Bahwa Injil bukan firman Tuhan.
~
Saudara Rizal,
Membaca Injil tidak menyeluruh akan mengakibatkan pengertian dan pemahaman yang keliru pada saudara. Sesungguhnya tidak ada yang berbeda antara Injil, Rasul Lukas 2:1 dan Injil, Rasul Besar Matius 2:1, melainkan itu saling melengkapi. Rasul Lukas menekankan Kaisar Agustus penguasa Roma dan jajahannya, termasuk Israel. Sedangkan Rasul Besar Matius menekankan penguasa lokal Yudea, Herodes, sebagai daerah jajahan dari Kaisar Agustus. Karena itu, kami berharap saudara berani membaca Injil secara menyeluruh sehingga tidak keliru memahami Injil.
Berbeda dengan Al-Quran. Artikel di atas memaparkan fakta yang mengungkapkan bahwa Al-Quran bukan firman Allah karena bertentangan dengan sejarah dan Injil. Bagaimana mungkin memercayai kitab yang baru muncul berabad-abad kemudian dan dijadikan pijakan terhadap peristiwa sejarah yang telah terjadi? Semoga saudara dapat menggunakan daya kritis saudara sehingga berani kritis terhadap Al-Quran.
~
Solihin
~
Bukti ketidaklogisan Alkitab terpampang jelas pada hari tanggal kelahiranya yang salah tanpa dasar yaitu 25 Desember. Bulan Desember? Sumber dari mana jika Yesus 25 Desember?
~
Saudara Not God,
Alkitab tidak pernah mencantumkan tanggal kelahiran Isa Al-Masih. Sekalipun peristiwa kelahiran Isa Al-Masih adalah fakta sejarah. Walaupun demikian, dipilihnya tanggal tersebut merupakan peralihan perayaan dari kebudayaan tertentu. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/7wb7ehu untuk mengetahuinya.
Berbeda dengan Al-Quran. Al-Quran sangat jelas bertentangan dengan sejarah dan Injil. Bagaimana mungkin Isa Al-Masih dilahirkan di bawah pohon korma dan disalibkan di zaman Firaun? Kami berharap saudara mempelajari Injil dan sejarah sehingga tidak dianggap buta sejarah.
~
Solihin
~
To: Islam,
Beberapa topik terakhir telah menelanjangi Islam. Al-Quran sebagai retelling story atau cerita yang diceritakan kembali terbukti melenceng jauh dari sumbernya. Ketahuilah Allah itu sumber berita, bukan sekedar pembawa berita. Nah, alloh swt itu bertindak sebagai pembawa berita.
~
Saudara Ismail,
Kebenaran pasti akan terungkap seiring berjalannya waktu. Artikel di atas telah mengungkapkan dan memaparkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Al-Quran bukan firman Allah, tetapi perkataan Muhammad. Dengan demikian, setiap orang patut meragukan Al-Quran. Terimakasih saudara Ismail untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Ismail,
Anda benar Allah itu sumber berita, bukan pembawa berita. Sekarang kita buktikan kitab mana yang berasal dari sumber berita (Allah). Lukas 2:1-8 mengatakan Yesus lahir pada zaman kekaisaran Agustus. Tapi dalam Matius 2:1 mengatakan Yesus lahir pada zaman raja Herodes. Ini jelas kontradiksi, berarti Injil yang sekarang kalian imani bukan berasal dari Allah(sumber berita) melainkan dari pembawa berita yaitu, sudah dipastikan menurut artikel di atas pertanyaan no.3 terbukti kalau Injil yang sekarang bukan berasal dari firman Allah.
~
Saudara Rizal,
Apa yang disampaikan saudara Ismail adalah benar. Bahwa Allah adalah sumber berita, sedangkan alloh saudara adalah pembawa berita. Maaf, kami harus setuju dengan saudara Ismail dalam hal ini. Sebab alloh saudara buta terhadap sejarah. Mencoba membandingkan Al-Quran dengan Injil akan mempermalukan saudara sendiri karena kami telah menjawab pertanyaan saudara tersebut.
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa Al-Quran bertentangan dengan sejarah dan Injil? Bukankah Allah adalah penguasa sejarah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Apa bukti apa yang ditulis oleh murid Isa Al-Masih di dalam Alkitab itu adalah benar, sementara Roh Kudus saja berbohong di dalam Alkitab, dengan mengatakan bahwa siang bisa terjadi sebelum diciptakannya matahari.
~
Saudara Usil,
Ketidakmampuan saudara membuktikan kebenaran Al-Quran mengakibatkan saudara berusaha mencari kelemahan Alkitab. Kami berpendapat bahwa Allah maha kuasa sehingga Dia berhak untuk menciptakan terang terlebih dulu dari pada benda-benda penerang. Bukankah benda-benda penerang itu berfungsi sebagai tanda masa dan hari-hari dan tahun-tahun? Bukankah ini sesuai dengan fakta sejarah?
Bagaimana dengan Al-Quran? Artikel di atas mengungkapkan fakta yang menunjukkan Al-Quran bukan firman Allah. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentangan dengan fakta sejarah dan Injil? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Artikel di atas mengatakan kesaksian Injil adalah bukti paling sahih sebab para murid Isa sangat dekat dengan peristiwa penyaliban. Menurut saya, artikel di atas bohong sebab menurut Markus 14:50 para murid Isa kabur melarikan diri pada saat Isa ditangkap. Para murid Isa tidak ada di tempat kejadian pada saat Isa disalib. Jadi, bagaimana mungkin seseorang yang tidak ada di tempat tersebut dan tidak memeriksa jasad Yesus secara langsung dijadikan saksi yang sahih? Ini tidak logis.
~
Saudara Rizal,
Pernyataan saudara di atas semakin mengungkapkan ketidakberanian saudara membaca Injil secara menyeluruh. Benarkah murid-murid tidak hadir pada saat Isa Al-Masih ditangkap? Sudahkah saudara membaca Injil dengan teliti? Kami meragukan itu. Sebab pernyataan saudara di atas membuktikan bahwa saudara tidak membaca Injil dengan cermat dan teliti. Bukankah ada Rasul Besar Petrus yang ada saat penangkapan dan persidangan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 26:69-75)? Bukankah ada Rasul Besar Yohanes yang ada hingga saat penyaliban-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:16-27)?
Bagaimana dengan Al-Quran? Artikel di atas telah mengungkapkan dan memaparkan bukti-bukti ketidakakuratan dan ketidakbenaran Al-Quran. Al-Quran bertentangan dengan sejarah dan Injil. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentangan dengan sejarah dan Injil? Bukankah Allah penguasa atas sejarah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Rizal,
Anda sudah benar baca-baca Alkitab, hanya perlu belajar lagi, Kaisar itu di atasnya raja. Wilayahnya lebih luas dari kerajaan. Yang satu menyebut Kaisarnya, yang lain menyebut rajanya. Ayo mengapa alloh swt hanya sebagai pembawa berita sama seperti Muhammad? Lantas apa bedanya alloh swt dan Muhmmad?
~
Saudara Ismail,
Pemahaman keliru terjadi disebabkan tidak pernah membaca sejarah. Bukankah banyak literatur yang mengungkapkan ini? Tetapi tampaknya saudara Rizal tidak menggunakan sejarah sebagai dasar untuk memeriksa kebenaran Injil dan ketidakbenaran Al-Quran. Kami berharap saudara Rizal semakin terbuka wawasannya terhadap fakta sejarah yang diungkapkan di atas. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin
Buat Pedro & Simon. Begitu pula buat Sdr2 Kristiani lainnya.
Mengingat hampir sebahagian besar dari pengikut ajaran Yesus melalui forum ini telah mengutip ayat2 Alquran guna mendukung pembenaran agama Kristen. Mereka ini menyimpulkan makna/artinya sesuai menurut terjemahannya saja. Pada hal ayat 2 Alquran mempunyai arti yang lebih mrndalam. Kadang2 mereka ini tidak segan2nya memutarbalikkan ayat2nya.
Olrh sebab apabila kalian ingin mengetahui asal usul ,Alquran, mengenai siapa Muhammad yang sebenarnya dsb, dengan ini saya sarankan supaya membaca kitab Alquran yang berjudul ” TARJAMAH TAFSIRIYAH ” oleh Al Ustads Muhammad Thalib. Dengan membaca kitab tersebut kalian akan mengerti. ,Wassalam
~
Saudara Wahana,
Kami berterimakasih untuk rujukan buku yang saudara berikan. Kami menghargai hal itu. Kami berharap saudara dapat mengungkapkan hal itu di sini sehingga kita dapat mendiskusikannya. Sebab artikel di atas telah memaparkan fakta bahwa Al-Quran bukan firman Allah. Tentu ini perlu dipertanyakan, bukan? Mengapa Al-Quran bukan firman Allah? Mengapa Al-Quran bertentangan dengan fakta sejarah dan Injil? Bukankah Allah penguasa sejarah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
To Staf lDl
Suatu hal yang aneh setelah membaca artikel diatas ini.Mereka ini menulis artikel tersebut lalu lalu membuat pertanyaan kepada sipembaca, kenapa Alquran bisa berisi .kesalahan2 data yang salah.
Sebetulnya yang menulis artikel ini siapa, lslam atau Kristen. Apabila kalian tujukan buat sesama umat kristen,otu adalah hak kalian. Akan tetapi apabila kalian tujukan bagi umat lslam, kalian sudah keliru, sesat dan salah besar. Sebagai jawabannya silahkan kalian buka
Alquran QS 2 : 2. Sebagai umat muslim kami beriman sebagaimana bunyi ayat tersebut.
~
Saudara Muslim,
Mengutip Qs 2:2 tidak menjadikan Al-Quran adalah firman Allah. Sebab artikel di atas telah memaparkan kejanggalan dan pertentangannya dengan sejarah sehingga kitab ini patut dipertanyakan. Menurut kami, alangkah lebih baik bila saudara menjawab dan menjelaskan perbedaan dan pertentangan Al-Quran dengan sejarah dan Injil. Bukankah ini lebih baik sehingga kebenaran akan terungkap untuk saudara dan pengunjung situs ini?
Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran bertentantang dengan sejarah dan Injil? Bukankah Allah penguasa atas sejarah manusia dan Injil? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Sdri staff,
Anda telah meragukan Al-quran sebagai wahyu Allah. Oke, mari kita mencoba berpikir logis. Dari yg sy baca di injil lukas 2:1-7, sangat jelas terlihat bhw penulis tdk hadir menyaksikan proses kelahiran yesus. Kemungkinan bsr dia hanya menduga-duga lalu mengarang cerita yg didengarnya dr banyak orang. Kan bisa sj maria melahirkan di bwh pohon kurma stlh itu membawa bayinya ke penginapan dan menaruhnya dipulungan.
2. Mengenai penyaliban dlm quran, itu jaman musa. Penyaliban sudah ada sblm jaman romawi.
****
Saudara Pengamat,
Menarik sekali bahwa saudara mengajak berpikir logis, tetapi saudara sendiri tidak logis menyampaikan pendapat. Bila saudara ingin berbicara tentang logika, maka seharusnya saudara mengemukakan pendapat dengan menyertakan dalil-dalil yang jelas. Ini baru disebut logis. Saudara mengutip Injil, Rasul Lukas 2:1-7 dan menyatakan “kemungkinan besar”. Kalimat ini adalah asumsi tanpa dasar dan bukti.
Bila saudara menyatakan bahwa penyaliban sudah ada pada zaman Musa, maka tertulis dimanakah itu? Sebutkan sumber literature saudara sehingga kita dapat memeriksanya bersama. Menurut kami, bila saudara ingin berbicara logika, maka kemukakan logika saudara dengan menyertakan dalil yang jelas. Kami berharap saudara mengerti hal ini.
~
Solihin
~
1. Al-Quran bisa berisi kesalahan data sejarah, karena Al-Quran hanyalah kabar berita yang di dengar dari seseorang ditambahi dengan ratusan dusta. “Dαri Aisyαh rα, sαw bersαbdα: “Syαitαn mencuri kαlimαt Allαh dαn diceritαkαnnyα kembαli ditαmbαh rαtusαn kebohongαn.” (HR.Bukhαri,4426)
Qs 24:11 “…orαng yαng membαwα beritα bohong itu, αdαlαh dαri golongαn kαmu…beritα bohong itu…αdαlαh bαik bαgi kαmu…” Qs 24:11, 17 “…beritα bohong itu…αdαlαh bαik bαgi kαmu…ilαh islαm memperingαtkαn kαmu, αgαr kembαli berbuαt yαng seperti itu selαmα-lαmαnyα…”
*****
Saudara Biangkala,
Penjelasan saudara di atas menjadi sebuah masukan berharga bagi pengunjung situs ini. Kami berharap pengunjung situs memerhatikan dan mempertimbangkan penjelasan saudara. Sebab uraian artikel dan penjelasan saudara dapat dijadikan sebagai bahan perenungan. Terimakasih saudara Biangkala.
~
Solihin