“Mengapa orang Kristen sulit menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Bukankah Al-Quran adalah kitab penyempurna?”
Pengunjung situs “Isa dan Islam” sering bertanya demikian. Dengan menyelidiki beberapa fakta berikut akan menolong Anda mengerti alasan Kristen menolak Al-Quran adalah wahyu Allah.
Pertama: Sifat Allah SWT Saling Kontradiksi
Muslim percaya bahwa Allah SWT adalah Ar-Rahim/Maha Penyayang. Makna ‘maha penyayang’ adalah Allah yang penuh belas kasihan. Yang memberikan “pengampunan terhadap seseorang yang berlaku salah.”
Sayangnya, Allah SWT yang penuh belas kasihan itu tidak mengajarkan hal yang sama kepada umat-Nya. Sebaliknya, Dia justru mengajarkan umat-Nya saling benci bahkan saling bunuh. Misalnya, membunuh orang yang tidak percaya kepada nabi Islam (Qs 2:191, 9:5), berperang melawan non-Muslim (Qs 8:65), suami berhak memukul isteri (Qs 4:34), dll.
Adanya kontradiksi antara sifat Allah dengan ajaran Al-Quran, wajar bukan jika non-Muslim – khususnya Kristen – meragukan Al-Quran sebagai wahyu dari Allah?
Kedua: Cerita-Cerita Dongeng Dalam Al-Quran
Al-Quran juga memuat kisah-kisah yang berasal dari cerita rakyat kuno Ibrani dan Kristen. Beberapa diantaranya cerita dari rakyat Persia. Dan sayangnya, cerita-cerita tersebut hanya dongeng, seperti Malin Kundang dan Tangkuran Perahu, yang kita kenal sejak kecil.
Pertama, cerita mengenai seluruh penduduk desa yang diubah menjadi kera karena mereka melanggar sabat dan melakukan kegiatan memancing (Qs 2:65; Qs 7:163-166). Cerita ini merupakan legenda terkenal pada masa Muhammad.
Kedua, cerita mengenai Yesus pada masa kecil membuat burung dari tanah liat, lalu menjadikannya hidup (Qs 3:45-51; Qs 5:10). Cerita ini berasal dari “Injil Thomas dan Israel.” Injil palsu ini ditulis tahun 150 M, hampir 500 tahun sebelum kelahiran Muhammad ada. Cerita yang sama terdapat dalam versi Arab di “Gospel of Infancy” yang diakui oleh para ahli sastra sebagai injil palsu dan berasal dari Mesir.
Bagaimana mungkin Al-Quran menaruh cerita rakyat lalu mengakuinya sebagai firman Allah? Itu sebabnya Kristen meragukan Al-Quran sebagai wahyu Allah.
Ketiga: Surah Al-Jin
Surah Al-Jin, khususnya 72:6 yang mengajarkan bahwa manusia boleh atau dapat meminta pertolongan dan perlindungan kepada jin-jin yang soleh/Mukmin. Ayat lain menceritakan, saat Muhammad sedang sholat, dia dikerumuni oleh banyak jin-jin (Qs 72:16).
Injil Allah, menegaskan bahwa iblis adalah bapa segala dusta (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44). Dengan kata lain, jin adalah roh jahat yang tidak dapat memberi pertolongan kepada manusia. Sehingga, seyogyanya sangat wajar jika pengikut Isa menolak Surah 72 sebagai wahyu dari Allah.
Keempat: Petunjuk dan Cahaya Allah Terdapat di Injil dan Taurat
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Menurut Qs 5:46, petunjuk dan cahaya Allah terdapat dalam Injil dan Taurat. Bukan dalam kitab-kitab lain. Jika demikian, apakah pengikut Isa masih perlu mencari petunjuk dan cahaya Allah dari kitab lain, apalagi kitab yang memuat dongeng-dongeng?
Isa Al-Masih Terang (Cahaya) Hidup
Suatu hari ketika Isa Al-Masih berbicara kepada para pengikut-Nya, Ia menyatakan kepada mereka siapakah Ia, dengan berkata. “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Al-Quran dengan tegas berkata bahwa dalam Injil dan Taurat terdapat “Cahaya” dari Allah. Dan Isa berkata “Akulah terang dunia”! Mungkinkah Surah 5:46 merujuk kepada Isa Al-Masih? Umat beragama perlu merenungkan hal ini, bukan? Sudahkah Ia bercahaya dalam hati Saudara?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara dapat menerima empat alasan di atas tentang penolakan orang Kristen terhadap Al-Quran sebagai wahyu Allah? Sebutkan alasan saudara!
- Mengapa Al-Quran berkata bahwa “Petunjuk dan Cahaya” Allah terdapat dalam Injil dan Taurat?
- Mengapa dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih menyebut diri-Nya sebagai “Terang Dunia”? Apakah maksud perkataan-Nya itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Wahyu Allah, Melalui Mimpi Atau Firman?
- Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Sejarah Islam di Medina, nabi Islam selalu memulai kerusuhan. Tidak ada kata “janganlah melampaui batas”. Pada akhir surah at-tawbah, nabi Islam diperintah allah Islam membantai semua orang, kecuali mereka masuk Islam (Qs 9:5). Kriteria perang Islam imajinasi saudara, salah satu contoh “mutilasi”, “jika tidak (bertaubat) maka lehernya dipenggal” (Jami at-Tirmidhi, 2622).
Jibril, Muslim,
Injil ada sebelum Islam, bukan baru ada pada masa Islam. Logika, harusnya allah Islam konsisten, terima Injil atau tidak. Kesimpulan saudara, allah Islam menentang wahyunya sendiri. Memang Islam percaya ada jin baik, tapi nabi Islam pernah kerasukan jin baik dan jahat, dan ikut perintah jin (HR. Muslim).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Adalah menarik mencermati tanggapan saudara-saudara Muslim yang memberikan kesan seolah-olah tidak melampaui batas. Padahal pernyataan demikian bertentangan dengan Al-Quran. “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12). Ini membuktikan pernyataan (klaim) amat berbeda dengan Al-Quran. Terima kasih.
~
Solihin
Hamba Allah mengatakan
~
Saudara Solihin,
Hadits Shahih Bukhari 59:512 yang disebutkan itu palsu, tidak ada riwayatnya. Silakan baca hadits Bukhari No 358 & 3879 yang menceritakan tentang perang Khaibar. Yang mempertemukan nabi dengan tawanan wanita bernama Shafiyah, yang akhirnya dinikahi oleh beliau.
Ajaran agama yang dibawa tiap nabi & rasul adalah sama, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang Esa. Tapi perintah & larangannya berbeda untuk tiap kaum. Saat Allah mengutus nabi & rasul, tidak semua orang mengikuti ajaran tersebut. Menurut saya, karena hal ini, Allah tidak meridhoi umat yang tidak mengakui semua nabi & rasul sebagai utusan-Nya, serta ajaran yang dbawanya, sebagai wahyu-Nya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Benarkah hadits tersebut palsu? Bukankah kami mengutip dari Bukhari yang merupakan hadits shahih? Kami mengutip dari versi bahasa Inggris. Narrated Anas: The Prophet (ﷺ) offered the Fajr Prayer near Khaibar when it was still dark and then said, “Allahu-Akbar! Khaibar is destroyed, for whenever we approach a (hostile) nation (to fight), then evil will be the morning for those who have been warned.” Then the inhabitants of Khaibar came out running on the roads. The Prophet (ﷺ) had their warriors killed, their offspring and woman taken as captives. Safiya was amongst the captives, She first came in the share of Dahya Alkali but later on she belonged to the Prophet . The Prophet (ﷺ) made her manumission as her ‘Mahr’ (Sahih al-Bukhari 4200, Vol. 5, Book 59, Hadith 512). Jelas, nabi saudara membunuh anak-anak dan perempuan pada hadits ini, bukan?
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Kalau boleh tahu, mengapa saudara menyatakan Hadits Shahih Muslim adalah palsu? Bagaimana mungkin Allah memiliki sifat diskriminasi dengan mengutamakan agama tertentu? Bukankah ini bertentangan dengan sifat Allah yang mahasuci? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Hamba Allah mengatakan
~
Saudara Solihin,
Yang palsu itu isi hadits yang saudara sebutkan sebelumnya. Sedangkan hadits berbahasa Inggris yang saudara sebutkan secara lengkap, itu sesuai dengan hadits Bukhari No. 3879. “The Prophet (ﷺ) had their warriors killed, their offspring and woman taken as captives.” Jika dijadikan dua kalimat: “The Prophet had their warriors killed.” “The Prophet had their offspring and woman taken as captives.”
Pola S + had + O + V3 artinya, orang lain yang melakukan bagi subjek. Jadi, dapat dikatakan bahwa, nabi menyaksikan prajurit mereka (musuh) dibunuh, sedangkan keturunan dan perempuannya ditangkap sebagai tawanan. Allah tidak mendiskriminasi melalui agama. Allah memberi balasan antara yang benar dan salah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Jika Allah SWT tidak melakukan diskriminasi, mengapa Allah SWT memerintahkan untuk memenggal kepala orang kafir? “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12). Bukankah seharusnya Allah SWT menyayangi semua manusia sebagaimana diklaim Muslim bahwa Allah SWT pengasih dan penyayang? Mohon pencerahan.
Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Kalau boleh tahu, mengapa saudara menyatakan Hadits Shahih Muslim adalah palsu? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Hamba,
Saudara sendiri katakan hadis shahih Bukhari 59:512, apakah saudara tidak tahu arti shahih? Apakah saudara benar-benar Muslim? Kami juga membuktikan bahwa nabi Islam memperkosa Safiyah sebelum menikahinya. Takala perang Khaibar, semua keluarga Safiyah dibantai termasuk suaminya, dan nabi Islam memperkosanya (HR. Bukhari, 2235)
“Ketika Muhammad tidur dengan Safiya, Abu Ayyub menjaga pintu sepanjang malam … (kata Abu) wanita ini baru saja menikah (Kinana), dan kau membunuh ayahnya, saudara laki-lakinya dan suaminya, aku tidak percaya padanya, dia bisa mencelakakan engkau” (At-Tabari, 39, 185). Bahkan tahanan perang diperintah nabi Islam agar dibantai semua, jika tidak ditebus (Qs 8:67).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Mempelajari nabi Islam melalui sumber literatur Muslim memang baik. Hal ini akan menolong memahami Islam dengan baik. Itu sebabnya, membandingkan Al-Quran dengan perilaku nabi Islam menjadi sebuah keharusan. Terima kasih.
~
Solihin
Yahya Waloni mengatakan
~
Bible banyak yang dipalsukan, ditambah-tambah oleh Paulus masih dipercaya. Memang hanya orang-orang cerdas dan pintar saja yang kembali ke fitrah agama saat lahir yaitu Islam, agama para nabi yaitu Islam. Tidak akan ada satu orang pun di muka bumi ini yang menghapal Bible, termasuk paus pun tidak akan ada yang hafal. Hanya Al-Quran satu satunya kitab Suci yang dihafal oleh ratusaan juta orang bahkan anak-anak.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yahya,
Kami menghargai klaim saudara bahwa ratusan juta orang menghafal Al-Quran. Menghafal Al-Quran tidak dapat dijadikan sebagai indikator bahwa Al-Quran adalah perkataan Allah SWT. Sebab Al-Quran memiliki banyak kisah-kisah dongeng di dalamnya sebagaimana diuraikan artikel di atas. Lagi pula, kami pernah menjumpai seorang ustadz di satu wilayah dan menanyakan isi Qs 3:45. Mengherankan sekali bahwa ustadz tersebut tidak tahu isi Qs 3:45. Bukankah ini berarti klaim saudara adalah asumsi, kalau tidak mau disebut imajinasi?
Amat berbeda dengan Alkitab. Alkitab meriwayatkan sifat Allah yang konsisten. Allah menjanjikan kedatangan Isa Al-Masih (Taurat, Kejadian 3:15). Hal ini digenapi dalam Injil, Rasul Besar Matius 1:21-24). Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mencantumkan kisah-kisah dongeng di dalamnya?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Yahya Waloni,
Memang ada bible yang dipalsukan, bukan Paulus membuatnya, tapi nabi Islam membuat kitab baru. Karena ia menceritakan kisah yang berbeda. Padahal nabi-nabi itu semua keturunan dari Yahudi, seharusnya kita percaya dengan kitab yahudi karena nabi-nabi itu berasal dari keturunan mereka sendiri, bukan percaya bani lain.
Uniknya, untuk membuktikan Quran itu benar harus didasarkan pada hafalan. Saudara dapat melihat, anak-anak Muslim dipaksa untuk membaca Quran sampai hafal. Jika kami melakukan demikian, tentu saja bible bisa dihafal. Tapi kami tidak akan melalukannya, karena tujuan kitab suci bukan untuk dihafal tapi mengerti dan diamalkan. Apakah ada bukti lain jika Quran itu benar?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Diperlukan keberanian untuk mempelajari Al-Quran secara kritis. Sikap kritis akan menolong saudara-saudara di forum ini mengetahui kebenaran sesungguhnya. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani membandingkan Al-Quran dengan Injil. Terima kasih.
~
Solihin
Reader mengatakan
~
Saudaraku,
Saya sudah bertanya kepada sumber yang jelas mengenai apakah benar saudara muslim memebenarkan meminta pertolongan pada jin. Lalu dari surah yang anda kutip yakni 72:6 dijelaskan.. “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” Dari situ dapat dilihat bahwasannya jika seorang Muslim meminta bantuan pada bangsa jin maka akan menambah dosa dan kesalahan bagi mereka yang meminta bantuannya.
Jadi kepada admin blog ini saya ingin menyampaikan supaya jangan menafsirkan hal yang anda tidak ketahui dengan penafsiran sendiri. Terimakasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Reader,
Memang benar bahwa meminta pertolongan pada jin akan menambah dosa. Tetapi faktanya Al-Quran menyatakan demikian, bukan? Beberapa laki-laki dan perempuan meminta perlindungan kepada jin. Artinya ada yang meminta pertolongan pada jin, bukan? Mengapa Al-Quran menyatakan demikian? Bila Al-Quran berasal dari Allah, maka tidak akan ada pernyataan demikian. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Tanggapan Surah Al-Jin Agar Tidak Menuduh Ayat Itu Sembarangan mengatakan
~
Maaf tidak bisa menyertakan ayat karena tidak cukup karena batas maksimal hurufnya cuma 500. Baca ayat ke-4 dan arti dari ayat ke-4 adalah j”orang bodoh” yang dimaksud di situ adalah contohnya seperti iblis, iblis itu berilmu, tetapi mereka dilaknat Allah SWT karena mereka pernah berkata “Aku lebih baik dari kamu (Allah SWT)”
Ayat ke-6. Jadi, di situ menjelaskan kalau ada laki-laki yang meminta perlindungan kepada jin tetapi mereka menjadi sesat karena mereka meminta kepada jin bukannya kepada Allah. Jadi, ayat itu tidak mengajarkan untuk meminta bantuan kepada jin tetapi justru menjelaskan dampaknya yaitu mereka bakal menjadi sesat, maka kalian harus meminta perlindungan itu kepada Allah SWT.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Tanggapan,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Iblis dilaknat Allah. Namun, faktanya Allah SWT memberikan ruang bagi Muslim untuk meminta pertolongan kepada jin. Saudara bisa membaca mulai dari ayat 1. Jelas, jin merupakan sekutu Iblis. Dengan demikian, tidak patut bagi manusia meminta pertolongan pada jin.
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Muslim meminta pertolongan pada jin? Bukankah ini mensekutukan Allah?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Reader,
Saudara harus tahu, Muslim minta pertolongan pada jin karena menurut nabi Islam ada jin Islam dan jin kafir. Bahkan nabi Islam berteman dengan jin, nabi berkata: “Seorang dari dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu aku membaca Quran di hadapan mereka” (HR. Muslim). Kadang nabi islam juga pernah kerasukan jin (HR. Muslim, 2814 a).
Tanggapan,
Memang saudara tidak setuju dengan orang yang minta tolong pada jin tapi uniknya, “Nabi bersujud ketika ia selesai membaca surat An Najm, demikian juga kaum muslimin, orang-orang musyrik, jin dan seluruh manusia yang hadir” (HR. Bukhari, 4862). Ada nabi Islam bersama jin, keduanya berteman, nabi Islam pernah diperintah jin.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Memang menarik mencermati relasi nabi Islam dengan jin. Itu sebabnya, ada ruang bagi Muslim untuk meminta pertolongan pada jin. Dengan demikian, surah Al-Iklhas tidak ditaati. Tentu ini menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa Allah SWT membuka ruang bagi Muslim untuk meminta pertolongan pada jin? Harap ini menjadi perenungan bagi rekan-rekan di forum ini. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Semoga di beri hidayah mengatakan
~
Percuma menasehati orang kafir. Mereka akan tetap kafir.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Semoga,
Kami menghargai pendapat saudara. Siapakah yang menentukan kafir atau tidak? Apa arti kafir sesungguhnya? Tentu terminologi ini harus dikaji ulang oleh saudara.
Artikel di atas mengungkapkan empat alasan umat Kristen menolak Al-Quran. Alasan-alasan tersebut didasarkan pada data-data yang terdapat dalam Al-Quran.
Bila saudara merasa bahwa alasan-alasan tersebut tidak tepat, maka saudara dapat menyampaikannya. Menyebut dengan sebutan kafir amat mudah semudah membalikkan telapak tangan.
Nah, banyak Muslim yang bimbang dan bingung dengan nasibnya di akhirat. Hal ini lumrah karena manusia membutuhkan kepastian masuk sorga. Bagaimana perasaan saudara saat ini? Apa saudara siap menghadap akhirat nanti?
~
Solihin