Banyak umat Islam mempertanyakan mengapa umat Nasrani menolak Al-Quran sebagai wahyu Allah?
Muslim percaya Al-Quran adalah sempurna. Tidak ada kesalahan maupun keraguan di dalamnya. “Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Qs 4:82).
Namun, memang umat Nasrani sulit menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Mari kita lihat beberapa contoh alasannya. Kita akan tabayyun untuk mencari petunjuk dan cahaya sejati dalam Kitab Allah.
Beberapa Pertanyaan Mengenai Isi Al-Quran
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dari orang Nasrani. Semua ini menjadi contoh pertimbangan umat Nasrani menolak Al-Quran sebagai wahyu Allah.
1. Ayat-ayat bernada kekerasan
Muslim percaya sifat Allah adalah Ar-Rahim (Maha Penyayang). Allah yang penuh belas kasihan kepada manusia. Namun, mengapa ada banyak ayat bernada kekerasan dalam Al-Quran, terlebih lagi di Hadits?
Memang ada ayat dalam konteks peperangan. Namun, banyak ayat lainnya yang tetap mengandung unsur kekerasan.
Misalnya, kisah Nabi Khadir yang membunuh seorang anak muda (Qs 18:74,80). Atau suami yang berhak memukul isteri (Qs 4:34).
Ada berbagai ayat dalam Al-Quran yang menjadi pertanyaan. Misalnya: Qs 9:5, 5:33, 9:73, 9:123, 2:216, 47:4, 8:12-13.
Para ahli kitab menguraikan ayat ini dari konteksnya. Namun tidak menjelaskan mengapa semua hal ini menjadi perintah yang tertulis dalam Al-Quran.
Pertanyaan ini menjadi salah satu pertanyaan utama. Banyak dari kalangan Muslim sendiri yang mempertanyakan penjelasan hal ini.
2. Keakuratan dengan ilmu pengetahuan
Ada juga pertanyaan keakuratan ayat Al-Quran dari sisi keilmuan.
- Apakah matahari berdiam atau berjalan dalam garis edar?
“Matahari berjalan di tempat peredarannya” (Qs 36:38). Kita mengetahui dari ilmu pengetahuan bahwa matahari berdiam dan planet yang mengitari matahari. - Apakah benar matahari terbenam di laut yang berlumpur hitam?
“. . .tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam . . .” (Qs 18:86).
Apakah ada penghancuran total bangsa Mesir?
“Kami berfirman kepada keduanya (Musa dan Harun) . . . Kami membinasakan mereka (Mesir) sehancur-hancurnya . . . mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya” (Qs 25:35-39). Sejarah mencatat tidak ada kehancuran total. Bangsa Mesir masih ada sampai sekarang ini. - Apakah berhala anak lembu emas buatan orang Samiri (Samaria)? (Qs 20:88)
Sejarah mencatat bahwa orang Samiri tidak hidup pada zaman Musa (1500 SM). Mereka berasal dari campuran orang Asyur yang menikah dengan orang Yahudi sekitar tahun 722 SM. - Apakah benar waktu mengandung hanya 6 bulan?
Jika waktu “menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh (24 bulan)” (Qs 2:233). Dan waktu “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan (30 bulan)” (Qs 46:15). Bukankah berarti waktu mengandung hanya 6 bulan? - Apakah benar bumi itu datar?
“. . . dan kamu akan melihat bumi itu datar. . .” (Qs 18:47). Bukankah foto satelit telah menyatakan rupa bumi adalah bulat?
Memang beberapa ahli agama Islam mungkin mempunyai penjelasan untuk problema ini, sebagian besar orang Nasrani masih bingung.
3. Berbagai sumber cerita dalam Al-Quran
Sempat ada keraguan pada zaman Muhammad mengenai berbagai sumber inspirasi Al-Quran. Apakah benar Al-Quran memuat kisah-kisah yang berasal dari cerita rakyat kuno? Benarkah banyak yang berasal dari budaya Yahudi dan Nasrani?
Keraguan ini tertulis dalam Al-Quran. “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang purbakala” (Qs 8:31).
Tentu saja pendapat ini dibantah. Orang yang meragukan Al-Quran sebagai wahyu Allah akan dianggap orang kafir.
Namun, mari kita lihat berbagai kemiripan kisah yang ada. Karena alasan inilah banyak orang zaman dahulu mempertanyakannya.
- Kisah penduduk desa yang berubah menjadi kera.
Hal ini karena mereka melanggar sabat untuk memancing (Qs 2:65; Qs 7:163-166). Cerita ini merupakan legenda terkenal pada masa Nabi Islam. - Kisah orang muda yang tertidur di gua (Qs 18:10-22).
Menceritakan beberapa orang muda dihindarkan dari mendengar doktrin palsu. Mereka menjadi tertidur di dalam gua selama berabad-abad. Kisah ini menunjukkan kesamaan yang luar biasa dengan cerita rakyat, yaitu mengenai “Tujuh Tukang Tidur dari Efesus.” - Kisah Ibrahim mempermasalahkan penyembahan berhala ayahnya (Qs 21:51-70).
Hal ini tidak terdapat dalam kitab Taurat. Melainkan hanya ilustrasi bahaya penyembahan berhala oleh seorang Rabi Yahudi (Rabi Hiyya). Cerita ini dikisahkan ulang dalam Midrash Rabba. - Kisah seekor gagak menunjukkan Kain cara mengubur adiknya (Qs 5:35).
Kisah ini berasal dari kumpulan mitos dan fabel Yahudi. Kitabnya dikenal sebagai “Pirke Rabbi Eliezer.” Kemudian kisah ini menjadi bagian dari Talmud. - Kisah Salomo dan Ratu Syeba (Qs 27:40).
Bagian ini serupa dengan masnuskrip Yahudi kuno. Yaitu Targum Esther yang ke-2 (Targum Sheni). - Kisah Isa Al-Masih pada masa kecil membuat burung dari tanah liat (Qs 3:45-51; Qs 5:10).
Kisah ini tidak terdapat dalam Injil umat Nasrani. Kisah ini berasal dari kitab “Injil Thomas dan Israel” yang merupakan injil palsu pada tahun 150M, yaitu 500 tahun sebelum kelahiran Muhammad. Cerita yang sama terdapat dalam versi Arab di “Gospel of Infancy,” yaitu kitab sastra yang berasal dari Mesir.
Karena berbagai hal inilah ada banyak orang mempertanyakan sumber Al-Quran. Baik dari zaman dahulu, maupun sampai sekarang.
4. Pertanyaan Mengenai Perbedaan Data dalam Al-Quran
Ada beberapa informasi dalam Al-Quran yang berbeda. Perbedaan data ini menjadi pertanyaan bagi umat Nasrani yang membacanya.
- Berapa lamakah langit dan bumi tercipta?
Apakah dua masa, empat masa, delapan masa? Atau malah seketika? (Qs 10:4; 7:54; 11:7; 25:59; 32:4; 41:9-12; 2:117). - Apakah Firaun tenggelam atau selamat?
Ada ayat yang menyatakan: “Kami tenggelamkan dia (Firaun) . . .” (Qs 17:103; 28:40). Namun, ada juga yang menyatakan: “Kami selamatkan badanmu (Firaun) . . .” (Qs 10:92). - Apakah anak-anak Nuh selamat dari air bah?
“Nuh . . . kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar” (Qs 21:76)
“maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Qs 11:42-43). - Satu hari di hadapan Allah sama dengan berapa tahun manusia? 1.000 atau 50.000 tahun?
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (Qs 22:47)
“. . . (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (Qs 70:4).
5. “Ayat-ayat setan” dan Surah Al-Jin
Selain semua pertanyaan di atas, ada juga pertanyaan mengenai kemurnian ayat Al-Quran. Benarkah pernah terselip “ayat-ayat setan” dalam Al-Quran?
“apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu. . . Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang” (Qs 22:52-53).
Pertanyaan ini banyak ditanyakan dari kalangan umat Islam sendiri. Karena itu orang Islam pasti maklum dan mengerti mengapa umat Nasrani juga mempertanyakannya.
Sehubungan dengan poin ini, ada beberapa isi Al-Quran lainnya yang menjadi pertanyaan.
- Mengapa Allah bersumpah demi hari kiamat? (Qs 75:1).
- Mengapakah Allah bersumpah dengan jiwa yang amat menyesal? (Qs 75:2).
- Mengapa Allah bersumpah demi bintang-bintang? (Qs 81:15).
- Apakah Allah atau jin yang berbicara dalam surah Al-Jin? (Qs 72:11).
- Mengapa Nabi Islam saat ibadah bisa dikerumuni jin? (Qs 72:19).
- Benarkah tentara Raja Sulaiman dan para pekerjanya terdiri dari jin dan burung? (Qs 34:12-14; 27:16-18).
- Benarkah Allah menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya? “Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya” (Qs 6:39).
Karena semua hal ini sulit bagi umat Nasrani untuk menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Namun selain itu, ada hal utama yang membuat umat Nasrani tidak menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Mari kita lihat alasan utamanya.
Mendapatkan Petunjuk dan Cahaya dalam Kitab Allah
Umat Nasrani mendapati ada petunjuk dan cahaya Allah dalam Taurat, Zabur dan Injil (Qs 5:44,46). Ada kebenaran Allah dalam seluruh isi Kitab Taurat, Zabur, Injil (TZI).
Berbagai Kitab TZI kurun waktu penulisan lebih dari 1600 tahun. Mencakup tiga kontinen dengan tiga bahasa berbeda. Walau demikian isinya sesuai dan saling menguatkan.
Kedalaman pewahyuan kitab TZI juga sangat mengagumkan. Beberapa contoh adalah:
- Nabi Yesaya telah menyatakan bahwa bumi itu bulat (+/- 600 SM).
“Dia (Allah) yang bertakhta di atas bulatan bumi . . .” (Taurat, Yesaya 40:22). - Nabi Yeremia telah menyatakan jumlah bintang di langit tidak terhitung.
“ . . . pasir di pantai dan bintang di langit yang tak dapat dihitung” (Taurat, Yeremia 33:22, BIS). - Nabi Daniel yang hidup pada zaman Babel meramalkan Kerajaan Persia dan Yunani (Taurat, Daniel 11:2-4).
Ramalannya sangat spesifik. Ia menyatakan raja-raja yang muncul di Persia. Lalu menyatakan akan ada raja besar dari Yunani (Aleksander Agung), namun kekuasaannya tidak lama. Setelah itu Kaisar Aleksander akan diganti oleh keempat jendralnya. Semua ini tepat terjadi dalam sejarah.
Ketepatan isi kitab TZI sesuai dengan bukti sejarah dan ilmu pengetahuan. Karena itu umat Nasrani memegang teguh kitabnya.
Isi kitab TZI juga menyatakan kebenaran Allah. Hal ini menjadi panduan hidup manusia. Inti pesan Allah tercermin dalam ajaran Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih adalah Petunjuk dan Cahaya Sejati
Seluruh isi Kitab TZI menyatakan Isa Al-Masih. Ia adalah pernyataan terang Allah bagi manusia.
“Ia [Isa Al-Masih] berkata kepada mereka: ‘. . . harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur [Zabur]’” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
Ada banyak sekali ramalan mengenai Isa dalam Kitab Taurat dan Zabur yang tergenapi dalam Injil. Padahal jarak penulisan semua kitab ini berbeda ratusan tahun.
Contohnya, Isa akan disambut saat masuk Yerusalem (Taurat, Zakharia 9:9). Ataupun ramalan mengenai penyaliban Isa (Zabur 22:17-19).
Isa sendiri menyatakan Ia adalah petunjuk dan terang Allah. “Aku [Isa Al-Masih, Kalimatullah] telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:46).
Anda bisa mengimani Isa untuk mendapatkan petunjuk dan terang Allah. Melalui-Nya, manusia bisa memperoleh selamat.
Anda juga bisa membaca kitab Taurat, Zabur, Injil. Isinya sangat terpercaya. Anda akan mendapat petunjuk dan cahaya Allah untuk menjadi panduan kehidupan.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara dapat menerima empat alasan di atas tentang penolakan orang Kristen terhadap Al-Quran sebagai wahyu Allah? Sebutkan alasan saudara!
- Mengapa Al-Quran berkata bahwa “Petunjuk dan Cahaya” Allah terdapat dalam Injil dan Taurat?
- Mengapa dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih menyebut diri-Nya sebagai “Terang Dunia”? Apakah maksud perkataan-Nya itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Wahyu Allah, Melalui Mimpi Atau Firman?
- Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
John mengatakan
~
Yohanes 8: 12 Ini versi paralelnya: “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. ”
AYT (2018) “Kemudian, Yesus berkata kepada orang banyak itu, “Akulah terang dunia. Setiap orang yang mengikut Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan mempunyai terang hidup.”
AVB (2015) Yesus berkata lagi kepada mereka, “Akulah cahaya dunia. Orang yang mengikut-Ku tidak akan berjalan dalam kegelapan tetapi akan mempunyai cahaya hidup.” Ini belum yang lain. Cara bikinnya bagaimana tuh? Pakai spinner artikelkah kaka?
~
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Jhon,
Terimakasih atas tanggapannya. Namun mohon maaf kami belum paham maksud pertanyaan saudara. Silakan memberikan penjelasan lebih konkret agar kami dapat memberikan respon atau jawabanya yang saudara butuhkan.
~
Noni
John mengatakan
~
Sekarang saya tanya, Nabi Adam itu ada tanpa ayah dan juga ibu. Kenapa Nabi Isa Al-Masih yang tanpa ayah disebut “anak tuhan”? Bukankah lebih spesial Nabi Adam dari sisi penciptaan kan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara John,
Memang benar pendapat saudara bahwa Adam tidak berbapa dan beribu. Itulah sebuah maha karya Allah, manusia yang diciptakan dewasa dan sempurna. Merekalah yang dipercayakan Allah mengkelola dunia ini. Namun, perhatikanlah bahwa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa? Sehingga mendapatkan kutukan dan diusir dari taman Allah sebab masalahnya adalah bahwa Allah itu suci, dan tidak mungkin dosa berada diantara-Nya.
Tidak demikian dengan Isa Al-Masih, Dia tidak berdosa dan Dia suci. Dia datang dari Sorga dan kembali ke sorga. Bukankah hanya Allah yang seperti itu. Lihatlah manusia semuanya berdosa, tetapi Isa Al-Masih suci.
~
Noni
Rhegaz mengatakan
~
Saya ingin menjawab nomor 2 poin 1 tentang matahari berjalan di tempat peredarannya. Sesuai ilmu pengetahuan jawabannya ya matahari bergerak mengelilingi inti galaxi.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Rhegaz,
Terimakasih atas jawaban yang saudara berikan. Menarik membahas ilmu pengetahuan yang hingga saat ini kita sudah menikmati segala perkembangannya. Bahkan pengaruhnya menggentarkan agama pula. Misalnya Islam, para cendikia Muslim berusaha mencari jalan menghubungkan iman dan ilmu pengetahuan dengan jalan mengikuti ilmu pengetahuan persis dibelakang ilmu pengetahuan.
Tentu saja mereka tidak ingin agama mereka menjadi terlihat begitu asing, sebaliknya menginginkan supaya agama ini bisa sejajar atau paling tidak diterima. Seperti jawaban saudara diatas, padahal apa yang dikatakan oleh kitab suci Islam belum tentu sejajar dengan ilmu pengetahuan.
~
Noni
Dede mengatakan
~
Kaka, kalian itu maunya Yesus Tuhan. Kalau begitu, buat orang lain, Tuhan kalian jadi 3 dong? Mau bilang 3 pribadi dalam 1 juga sulit diterima yang di luar Kristen. Kan kelihatan saat Yesus dibaptis ada Roh Kudus dalam bentuk merpati dan juga bapa. Artinya itu 3 buat orang lain, bukan 1.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Dede,
Kami memahami bahwa tidak mudah bagi umat Muslim memahami tiga pribadi Allah. Untuk memahami tentang Allah kita memang tidak dapat menggunakan logika pikiran manusia yang amat terbatas. Sebab Allah Maha Tak Terbatas..
Allah Mahakuasa, Maha Hadir yang dinyatakan dalam kehadiran-Nya menjadi manusia dalam Isa Al-Masih dan Roh-Nya yang selalu menyertai mansuia yaitu Roh Kudus. Jadi dalam kekekalan, Allah yang Esa dapat hadir dimanapun dalan dalam wujud apapun sebab Ia Mahakuasa dan Tak Terbatas. Hal ini tidak mengubah keesaan Allah.
~
Noni
Kenji mengatakan
~
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat…” (Mat 5:17-19).
Sekarang, ada lagi. “Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya…” (Ef 2:15). Nah, kata kalian ini tidak bertentangan pastinya.
Lalu, soal makan babi bagaimana? Sudah jaman kasih? Makan babi juga jadi boleh? Penjelasan di Bible bagaimana?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Kenji,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik. Kami menanggapi sesuai dengan topik artikel saja. Karena itu, kami mohon maaf tidak menjawab pertanyaan saudara. Silakan saudara berdiskusi sesuai dengan topik artikel yang ada.
Isa Al-Masih sudah menggenapi yang tertulis dalam kitab Taurat dan kitab para nabi hingga kematian-Nya. Itu sebabnya, segala hukum yang menyangkut hukum ibadah tidak lagi berlaku karena Isa Al-Masih sudah menggenapinya. Misal, berkurban tidak diperlukan lagi karena Isa Al-Masih adalah Kurban Agung yang dapat menyelamatkan manusia.
Bila saudara membaca kitab suci Injil, maka apa yang tertulis dalam Al-Quran bahwa Taurat dan Injil adalah petunjuk dan cahaya menjadi jelas dengan nuzulnya Isa Al-Masih. Pertanyaannya, maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
Saiful mengatakan
~
Sebenarnya, semua orang senang kalau semua dosa diampuni begitu saja hanya modal percaya. Tetapi, sayangnya harus dilihat, yang mengatakan begitu benar atau tidak.
Contoh, salahnya Bible tidak mengatakan definisi Trinitas dengan jelas. Bahkan membingungkan. Suatu ayat bunyinya Anak berdoa pada Bapa. Di ayat lain, Anak setara Bapa (Yoh 10:30). Sulit diterima bahwa itu semua kata-kata Tuhan dan bisa dijadikan jaminan.
Jadi, Trinitas sendiri definisinya tidak jelas di Bible. Kalian buat definisi sendiri. Lagi-lagi, definisi Trinitas yang itu bukan definisi dari petunjuk Tuhan. Kalian sendiri yang buat analogi macam-macam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saiful,
Belum memahami sebuah konsep bukan berarti konsep tersebut keliru. Sebaliknya, Injil menjelaskan secara gamblang tentang Isa Al-Masih sehingga tiap orang dapat mengetahui dan mengenal Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memberikan ampunan dosa karena Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23).
Mengacu pada firman Isa Al-Masih ini, maka Injil adalah kitab yang terbukti kebenarannya. Bagaimana dengan Al-Quran? Mengapa saudara tidak mengkritisi Al-Quran yang memiliki banyak pertentangan?
~
Solihin
John mengatakan
~
Sekarang, minta penjelasan soal satu tapi tiga pribadi itu. Tiga pribadi di Bible ini, yaitu Yesus, Bapa dan Roh Kudus. Jadi tiga orang.
Kalau Quran sederhana saja. Tuhan itu satu. Tidak beranak dan diperanakkan. Tidak ada yang setara dengan Dia. Semua bergantung kepada Dia. Ini bahasa yang benar dan sangat mudah dimengerti bahkan anak TK.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
John,
Menarik sekali pemahaman saudara. Saudara memahami Allah dengan sudut pandang manusia, yaitu bersifat jasmaniah, bukan dari sudut pandang Allah yang tak terbatas. Menjelaskan tentang Allah secara tuntas adalah mustahil karena pikiran manusia terbatas.
Tetapi lebih dapat diterima logika bahwa Allah tidak bisa dijelaskan secara tuntas dibandingkan bila Allah itu satu. Bagaimana saudara menjelaskan pernyataan Al-Quran yang menyebut diri Allah dengan sebutan “Kami”, sedangkan saudara mengakui Allah adalah satu? Satu berarti tunggal, sedangkan “Kami” bersifat jamak (lebih dari satu).
Bukankah ini bertentangan? Itu sebabnya, Al-Quran belum dapat diterima sebab banyak pertentangan mengenai sifat dan jati diri Allah di dalamnya. Pertanyaannya, maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut dengan pemikiran terbuka?
~
Solihin