Banyak umat Islam mempertanyakan dan ingin tahu alasannya, mengapa umat Nasrani/Kristen meragukan Al-Quran sebagai wahyu Allah? Sebenarnya, apa kelemahan Al-Quran menurut umat Kristen?
Muslim percaya Al-Quran adalah sempurna. Tidak ada kesalahan maupun keraguan di dalamnya. “Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Qs 4:82).
Namun, memang umat Nasrani sulit menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Mari kita lihat beberapa contoh alasannya. Kita akan tabayyun untuk mencari petunjuk dan cahaya sejati dalam Kitab Allah.
Beberapa Pertanyaan Mengenai Isi Al-Quran
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tentang kelemahan Al-Quran menurut Kristen. Semua ini menjadi contoh pertimbangan umat Kristen tidak menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah.
1. Ayat-ayat bernada kekerasan
Muslim percaya sifat Allah adalah Ar-Rahim (Maha Penyayang). Allah yang penuh belas kasihan kepada manusia. Namun, mengapa ada banyak ayat bernada kekerasan dalam Al-Quran, terlebih lagi di Hadits?
Memang ada ayat dalam konteks peperangan. Namun, banyak ayat lainnya yang tetap mengandung unsur kekerasan.
Misalnya, kisah Nabi Khadir yang membunuh seorang anak muda (Qs 18:74,80). Atau suami yang berhak memukul isteri (Qs 4:34).
Ada berbagai ayat dalam Al-Quran yang menjadi pertanyaan. Misalnya: Qs 9:5, 5:33, 9:73, 9:123, 2:216, 47:4, 8:12-13.
Para ahli kitab menguraikan ayat ini dari konteksnya. Namun tidak menjelaskan mengapa semua hal ini menjadi perintah yang tertulis dalam Al-Quran.
Pertanyaan ini menjadi salah satu pertanyaan utama. Banyak dari kalangan Muslim sendiri yang mempertanyakan penjelasan hal ini.
2. Keakuratan dengan ilmu pengetahuan
Ada juga pertanyaan keakuratan ayat Al-Quran dari sisi keilmuan.
- Apakah matahari berdiam atau berjalan dalam garis edar?
“Matahari berjalan di tempat peredarannya” (Qs 36:38). Kita mengetahui dari ilmu pengetahuan bahwa matahari berdiam dan planet yang mengitari matahari. - Apakah benar matahari terbenam di laut yang berlumpur hitam?
“. . .tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam . . .” (Qs 18:86).
Apakah ada penghancuran total bangsa Mesir?
“Kami berfirman kepada keduanya (Musa dan Harun) . . . Kami membinasakan mereka (Mesir) sehancur-hancurnya . . . mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya” (Qs 25:35-39). Sejarah mencatat tidak ada kehancuran total. Bangsa Mesir masih ada sampai sekarang ini. - Apakah berhala anak lembu emas buatan orang Samiri (Samaria)? (Qs 20:88)
Sejarah mencatat bahwa orang Samiri tidak hidup pada zaman Musa (1500 SM). Mereka berasal dari campuran orang Asyur yang menikah dengan orang Yahudi sekitar tahun 722 SM. - Apakah benar waktu mengandung hanya 6 bulan?
Jika waktu “menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh (24 bulan)” (Qs 2:233). Dan waktu “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan (30 bulan)” (Qs 46:15). Bukankah berarti waktu mengandung hanya 6 bulan? - Apakah benar bumi itu datar?
“. . . dan kamu akan melihat bumi itu datar. . .” (Qs 18:47). Bukankah foto satelit telah menyatakan rupa bumi adalah bulat?
Memang beberapa ahli agama Islam mungkin mempunyai penjelasan untuk problema ini. Tetapi sebagian besar orang Nasrani bingung tentang kejanggalan Al-Quran sebagai wahyu Allah.
3. Berbagai sumber cerita dalam Al-Quran
Sempat ada keraguan pada zaman Muhammad mengenai berbagai sumber inspirasi Al-Quran. Apakah benar Al-Quran memuat kisah-kisah yang berasal dari cerita rakyat kuno? Benarkah banyak yang berasal dari budaya Yahudi dan Nasrani?
Keraguan ini tertulis dalam Al-Quran. “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang purbakala” (Qs 8:31).
Tentu saja pendapat ini dibantah. Orang yang meragukan Al-Quran sebagai wahyu Allah akan dianggap orang kafir.
Namun, mari kita lihat berbagai kemiripan kisah yang ada. Karena alasan inilah banyak orang zaman dahulu mempertanyakannya.
- Kisah penduduk desa yang berubah menjadi kera.
Hal ini karena mereka melanggar sabat untuk memancing (Qs 2:65; Qs 7:163-166). Cerita ini merupakan legenda terkenal pada masa Nabi Islam. - Kisah orang muda yang tertidur di gua (Qs 18:10-22).
Menceritakan beberapa orang muda dihindarkan dari mendengar doktrin palsu. Mereka menjadi tertidur di dalam gua selama berabad-abad. Kisah ini menunjukkan kesamaan yang luar biasa dengan cerita rakyat, yaitu mengenai “Tujuh Tukang Tidur dari Efesus.” - Kisah Ibrahim mempermasalahkan penyembahan berhala ayahnya (Qs 21:51-70).
Hal ini tidak terdapat dalam kitab Taurat. Melainkan hanya ilustrasi bahaya penyembahan berhala oleh seorang Rabi Yahudi (Rabi Hiyya). Cerita ini dikisahkan ulang dalam Midrash Rabba. - Kisah seekor gagak menunjukkan Kain cara mengubur adiknya (Qs 5:35).
Kisah ini berasal dari kumpulan mitos dan fabel Yahudi. Kitabnya dikenal sebagai “Pirke Rabbi Eliezer.” Kemudian kisah ini menjadi bagian dari Talmud. - Kisah Salomo dan Ratu Syeba (Qs 27:40).
Bagian ini serupa dengan masnuskrip Yahudi kuno. Yaitu Targum Esther yang ke-2 (Targum Sheni). - Kisah Isa Al-Masih pada masa kecil membuat burung dari tanah liat (Qs 3:45-51; Qs 5:10).
Kisah ini tidak terdapat dalam Injil umat Nasrani. Kisah ini berasal dari kitab “Injil Thomas dan Israel” yang merupakan injil palsu pada tahun 150M, yaitu 500 tahun sebelum kelahiran Muhammad. Cerita yang sama terdapat dalam versi Arab di “Gospel of Infancy,” yaitu kitab sastra yang berasal dari Mesir.
Karena berbagai hal inilah ada banyak orang mempertanyakan sumber Al-Quran. Baik dari zaman dahulu, maupun sampai sekarang.
4. Pertanyaan Mengenai Perbedaan Data dalam Al-Quran
Ada beberapa informasi dalam Al-Quran yang berbeda. Perbedaan data ini menjadi pertanyaan bagi umat Nasrani yang membacanya.
- Berapa lamakah langit dan bumi tercipta?
Apakah dua masa, empat masa, delapan masa? Atau malah seketika? (Qs 10:4; 7:54; 11:7; 25:59; 32:4; 41:9-12; 2:117). - Apakah Firaun tenggelam atau selamat?
Ada ayat yang menyatakan: “Kami tenggelamkan dia (Firaun) . . .” (Qs 17:103; 28:40). Namun, ada juga yang menyatakan: “Kami selamatkan badanmu (Firaun) . . .” (Qs 10:92). - Apakah anak-anak Nuh selamat dari air bah?
“Nuh . . . kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar” (Qs 21:76)
“maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Qs 11:42-43). - Satu hari di hadapan Allah sama dengan berapa tahun manusia? 1.000 atau 50.000 tahun?
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (Qs 22:47)
“. . . (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” (Qs 70:4).
5. “Ayat-ayat setan” dan Surah Al-Jin
Selain semua pertanyaan di atas, ada juga pertanyaan mengenai kemurnian ayat Al-Quran. Benarkah pernah terselip “ayat-ayat setan” dalam Al-Quran?
“apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu. . . Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang” (Qs 22:52-53).
Pertanyaan ini banyak ditanyakan dari kalangan umat Islam sendiri. Karena itu orang Islam pasti maklum dan mengerti mengapa umat Nasrani juga mempertanyakannya.
Sehubungan dengan poin ini, ada beberapa isi kelemahan Al-Quran menurut Kristen yang menjadi pertanyaan.
- Mengapa Allah bersumpah demi hari kiamat? (Qs 75:1).
- Mengapakah Allah bersumpah dengan jiwa yang amat menyesal? (Qs 75:2).
- Mengapa Allah bersumpah demi bintang-bintang? (Qs 81:15).
- Apakah Allah atau jin yang berbicara dalam surah Al-Jin? (Qs 72:11).
- Mengapa Nabi Islam saat ibadah bisa dikerumuni jin? (Qs 72:19).
- Benarkah tentara Raja Sulaiman dan para pekerjanya terdiri dari jin dan burung? (Qs 34:12-14; 27:16-18).
- Benarkah Allah menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya? “Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya” (Qs 6:39).
Karena semua hal ini sulit bagi umat Kristen untuk menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Namun selain itu, ada hal utama yang membuat umat Nasrani tidak menerima Al-Quran sebagai wahyu Allah. Mari kita lihat alasan utamanya.
Mendapatkan Petunjuk dan Cahaya dalam Kitab Allah
Umat Nasrani mendapati ada petunjuk dan cahaya Allah dalam Taurat, Zabur dan Injil (Qs 5:44,46). Ada kebenaran Allah dalam seluruh isi Kitab Taurat, Zabur, Injil (TZI).
Berbagai Kitab TZI kurun waktu penulisan lebih dari 1600 tahun. Mencakup tiga kontinen dengan tiga bahasa berbeda. Walau demikian isinya sesuai dan saling menguatkan.
Kedalaman pewahyuan kitab TZI juga sangat mengagumkan. Beberapa contoh adalah:
- Nabi Yesaya telah menyatakan bahwa bumi itu bulat (+/- 600 SM).
“Dia (Allah) yang bertakhta di atas bulatan bumi . . .” (Taurat, Yesaya 40:22). - Nabi Yeremia telah menyatakan jumlah bintang di langit tidak terhitung.
“ . . . pasir di pantai dan bintang di langit yang tak dapat dihitung” (Taurat, Yeremia 33:22, BIS). - Nabi Daniel yang hidup pada zaman Babel meramalkan Kerajaan Persia dan Yunani (Taurat, Daniel 11:2-4).
Ramalannya sangat spesifik. Ia menyatakan raja-raja yang muncul di Persia. Lalu menyatakan akan ada raja besar dari Yunani (Aleksander Agung), namun kekuasaannya tidak lama. Setelah itu Kaisar Aleksander akan diganti oleh keempat jendralnya. Semua ini tepat terjadi dalam sejarah.
Ketepatan isi kitab TZI sesuai dengan bukti sejarah dan ilmu pengetahuan. Karena itu umat Nasrani memegang teguh kitabnya.
Isi kitab TZI juga menyatakan kebenaran Allah. Hal ini menjadi panduan hidup manusia. Inti pesan Allah tercermin dalam ajaran Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih adalah Petunjuk dan Cahaya Sejati
Seluruh isi Kitab TZI menyatakan Isa Al-Masih. Ia adalah pernyataan terang Allah bagi manusia.
“Ia [Isa Al-Masih] berkata kepada mereka: ‘. . . harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur [Zabur]’” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
Ada banyak sekali ramalan mengenai Isa dalam Kitab Taurat dan Zabur yang tergenapi dalam Injil. Padahal jarak penulisan semua kitab ini berbeda ratusan tahun.
Contohnya, Isa akan disambut saat masuk Yerusalem (Taurat, Zakharia 9:9). Ataupun ramalan mengenai penyaliban Isa (Zabur 22:17-19).
Isa sendiri menyatakan Ia adalah petunjuk dan terang Allah. “Aku [Isa Al-Masih, Kalimatullah] telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:46).
Anda bisa mengimani Isa untuk mendapatkan petunjuk dan terang Allah. Melalui-Nya, manusia bisa memperoleh selamat.
Anda juga bisa membaca kitab Taurat, Zabur, Injil. Isinya sangat terpercaya. Anda akan mendapat petunjuk dan cahaya Allah untuk menjadi panduan kehidupan.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara dapat menerima 5 alasan kelemahan Al-Quran menurut orang Kristen terhadap Al-Quran sebagai wahyu Allah? Sebutkan alasan saudara!
- Mengapa Al-Quran berkata bahwa “Petunjuk dan Cahaya” Allah terdapat dalam Injil dan Taurat?
- Mengapa dalam Kitab Suci Injil Isa Al-Masih menyebut diri-Nya sebagai “Terang Dunia”? Apakah maksud perkataan-Nya itu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “5 Kelemahan Al-Quran Menurut Pandangan Orang Kristen” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran, Wahyu Allah Terbaik Bagi Manusia?
- Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
- Wahyu Allah, Melalui Mimpi Atau Firman?
- Pengakuan Pewahyuan Al-Quran Adalah Firman Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
1. Tentu saja, karena banyak ajaran Islam yang menjurus ke arah yang salah (dalam hidup). Berbeda dengan Kristen. Contohnya saja perbedaan antara jihad (berperang demi agama) dengan mati martir (rela mati demi mempertahankan iman).
2. Mungkin dikarenakan Al-Quran itu bukan wahyu Allah melainkan karya manusia. Dikarenakan “Kedua: Cerita-Cerita Dongeng Dalam Al-Quran” Pada bagian Injil Tomas orang Israel.
3. Karena di saat dunia ini sudah penuh dengan dosa (kegelapan) Ia akan datang ke dunia ini untuk yang kedua kalinya sebagai pengampun dosa bagi orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16)
Sekian dan semoga kasih Kristus menyertai kita semua. Salam ~ Murtad tanpa sesal.
*****
Saudara Murtad,
Memang benar bahwa terdapat dongeng-dongeng di Al-Quran yang dikutip dari Injil palsu. Ini menjelaskan mengapa orang Kristen menolak Al-Quran. Kami berharap hal ini jelas bagi pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Murtad.
~
Solihin
**
1. Saya menerima ke-4 alasan tersebut bahwa orang Kristen menolak Al-Quran sebagai wahyu dari Allah. Karena jauh Al-Quran belum ada, Alkitab atau Injil sudah lebih dulu ada. Jadi, pantas saja kalau banyak orang mengatakan bahwa Al-Quran meniru dari kitab Injil. Allah mengajarkan kasih kepada umat-Nya tidak pernah mengajarkan membunuh, atau membalas suatu yang jahat kepada sesama kita.
**
Saudara Syusu,
Amat disayangkan bahwa yang dikutip Muhammad dan memasukkanya dalam Al-Quran adalah Injil palsu. Sehingga ini membawa konsekuensi logis bagi Al-Quran, yaitu Al-Quran bukan firman Allah. Terimakasih saudara Syusu.
~
Solihin
~
Selamat malam dan Shalom,
Banyak yang mengatakan semua agama adalah sama karena mengajarkan kebaikan. Mungkin “Ya”. Tapi kebaikan belum tentu bisa dikatakan sebuah kebenaran. Saya sering berpikir jika memang Al-Quran murni dari Allah, lalu mengapa cara mendapatkan wahyu harus mengalami siksaan dan teror dari yang mengaku sebagai malaikat seperti yang terjadi di Gua Hira?
Saya juga tak habis pikir jika wahyu Allah yang suci harus disatukan dengan surat jin. Bukankah gelap dan terang tidak dapat bersatu? Demikian juga siang dan malam tidak mungkin bersatu. Dan saya bersyukur punya Yesus yang adalah Terang dunia. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
~
Saudara Jos,
Ini yang menjadi persoalan dalam Islam. Muslim tidak mempelajari Al-Quran sungguh-sungguh. Mereka hanya menerima ‘makanan’ dari para ulama tanpa berani mengkajinya kembali sehingga yang terjadi adalah mereka disesatkan. Kita perlu prihatin dan mengasihi mereka. Sebab mereka telah dibutakan. Kiranya umat Islam berani berpikir kritis terhadap isi Al-Quran. Terimakasih saudara Jos untuk tanggapannya.
~
Solihin
~
Kalau Yesus keberadaan-Nya sudah menjadi terang dunia, untuk apalagi keberadaan-Nya harus diterangkan lagi melalui Alkitab?
~
Saudara NL,
Tepat sekali bahwa Isa Al-Masih adalah Terang dunia. Isa Al-Masih berfirman, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Hanya Isa Al-Masih yang berani menyatakan demikian. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Mengapa Ia berani menyatakan demikian?
Namun, keberadaan-Nya tetap harus dijelaskan dalam Alkitab agar generasi-generasi selanjutnya mengetahui dan mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Sehingga tidak mudah disesatkan. Karena itu, standar kebenaran adalah Isa Al-Masih. Bila ada kisah-kisah yang berasal dari dongeng dan tidak sesuai dengan Injil sejati, maka dapat dipastikan itu berasal dari Injil palsu. Uniknya, nabi saudara mengutip dongeng-dongeng dari Injil palsu dan memasukkannya ke Al-Quran. Pertanyaannya adalah apakah Al-Quran adalah firman alloh atau firman nabi saudara? Mengapa?
~
Solihin
~
IDI,
Wajar orang Kristen tidak mengakui Al-Quran sebagai wahyu dari Tuhan, sama hal Muslim tidak menganggap Alkitab wahyu Tuhan, tetapi yang menakjubkan orang Kristen sendiri yang merupakan ahli Alkitab seperti Barbara Thiering mengakui Alkitab palsu. Dia meneliti Alkitab selama 20 tahun, pernyataan yang jujur dari seorang Kristen bahwa cuma 18% selebihnya palsu. Luar biasa.
~
Saudara Werewolf,
Mudah bagi siapa saja menyatakan Injil palsu. Tetapi hal itu perlu saudara buktikan, bukan sekedar memberikan pernyataan. Dengan demikian, pernyataan saudara dapat dipertanggungjawabkan.
Artikel di atas telah menjelaskan empat alasan orang Kristen menolak Al-Quran. Ini jelas dan konkret sehingga ini bukan asumsi karena ada bukti. Kami berharap hal yang sama dengan saudara. Karena itu, pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran berisi ayat jin, dongeng, dan kontradiksi di dalamnya? Dari mana saja sumber yang digunakan nabi saudara selain dari Injil palsu?
~
Solihin
~
Yohanes 1:6-8, “Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes(anak imam Zakaria dan Elisabet); ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.”
Terang itu adalah Isa Al-Masih, dan Yohanes Pembabtis menjadi saksi terang yang sedang datang di dunia. Sekalipun Alkitab juga tidak mencatat masa kanak-kanak Yohanes pembabtis, dan hal ini tidak dipermasalahkan oleh Al-Quran tetapi Isa dipermasalahkannya, namun misi Yohanes bin Zakharia menjadi “suara yang berseru seru di padang gurun” telah dia lakukan sebagaimana yang telah dinubuatkan nabi Yesaya untuk mempersiapkan jalan bagi terang itu. Apakah Islam paham ini?
~
Saudara Boas,
Muslim diajarkan untuk beriman saja pada kitab-kitab yang ada tanpa pernah diajarkan untuk membaca dan mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil. Ini menjadi persoalan dalam Islam. Sehingga yang terjadi mereka tidak mengetahui kebenaran sesungguhnya. Hal yang patut mereka lakukan adalah mempelajari Taurat, Zabur, dan Injil sehingga mengenal kebenaran dalam Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
**
1. Meragukan sekali kalau Al-Quran merupakan wahyu dari Tuhan, karena hal yang terutama adalah Tuhan tidak berbicara langsung kepada Muhammad sebagai nabi-Nya. Yang kedua, yaitu hal sifat Tuhan yang menyesatkan Qs 4:88. Ketiga, ajaran Muhammad menciptakan Tuhannya bagi dirinya sendiri. Buktinya nama Tuhan sendiri sampai lupa, bahwa Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub adalah YHWH dalam kitab Taurat. Keempat, ajaran Muhammad bertentangan dengan Tuhan yang maha hadir. Buktinya ibadah harus menghadap ke batu/kabah (adanya sesembahan lain). Diperkuat dengan ibadah haji dengan ritual-ritual yang menghampiri atas undangan Tuhannya untuk mencium batu 7x, muter-muter 7x, dsbnya. Kelima, tuhannya Muhammad tidak punya kuasa sampai harus merevisi kitabnya.
**
Saudara Toto,
Penjelasan saudara sangat baik. Hal yang paling prinsip adalah Allah tidak pernah berbicara langsung dengan Muhammad sehingga Al-Quran patut diragukan. Di samping itu, Muhammad mengutip dongeng-dongeng dari Injil palsu dan memasukkannya ke Al-Quran. Terimakasih saudara Toto untuk penjelasan saudara.
~
Solihin
~
Lucu, kaum Kedar marah-marah seperti kebakaran jenggot lalu ujungnya OOT.
~
Saudara Zenq,
Tatkala kebenaran diungkapkan dan tidak siap menerima kebenaran, maka reaksi yang muncul adalah menyerang balik dengan rasa marah. Menurut kami, tindakan yang bijak adalah mempelajari ulang artikel di atas. Benarkah data yang disampaikan? Bila tidak benar, maka perlu mencari data pendukung yang menguatkan argumentasi. Namun, ini tidak dilakukan. Terimakasih saudara Zenq.
~
Solihin
~
Kepada Toto,
Anda harus belajar tentang Al-Quran karena anda tidak mengerti tentang Al-Quran, dan sepertinya anda sudah terdoktrin pastor-pastor gereja sehingga anda selalu membenarkan yang salah (Alkitab) dan menyalahkan yang benar (Al-Quran).
~
Saudara Fanya,
Kami berharap pendapat saudara benar adanya bahwa Al-Quran benar. Namun, artikel di atas telah membuktikan ketidakbenaran Al-Quran. Empat alasan di atas menjadi dasar untuk menolak Al-Quran. Dengan demikian, pendapat saudara masih sebatas asumsi tanpa saudara sanggup menunjukkan bukti.
Pertanyaannya adalah mengapa ayat-ayat Al-Quran kontradiksi, mengutip dongeng dari Injil palsu, dan meminta pertolongan dari jin? Dari mana saja sumber yang digunakan nabi saudara selain dari Injil palsu? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Surat Al-Jin yang ayat 6 itu Allah malah menambah dosa sama kesalahan bagi orang-orang yang minta sama jin. Ya, cahaya. Kitab Injil diturunkan saat itu buat benerin kitab Taurat. Saat itu masih belum ada Al-Quran sebagai penyempurna.
~
Saudara Proud,
Artikel di atas telah menjelaskan kedudukan Al-Quran sesungguhnya. Benarkah Al-Quran sebagai kitab penyempurna? Bila Al-Quran kitab penyempurna, maka tidak akan ada ayat yang mengajarkan untuk meminta pertolongan pada jin atau tidak mungkin nabi saudara mengutip Injil palsu dan memasukkan dongeng ke dalam Al-Quran.
Dengan demikian, Al-Quran patut diragukan kebenarannya. Benarkah Al-Quran adalah firman Allah atau firman nabi saudara? Mengapa Al-Quran berisi ayat jin, dongeng, dan kontradiksi di dalamnya? Dari mana saja sumber yang digunakan nabi saudara selain dari Injil palsu?
~
Solihin
~
“Tepat sekali bahwa Isa Al-Masih adalah Terang dunia. Isa Al-Masih berfirman, ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’ (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Namun, keberadaan-Nya tetap harus dijelaskan dalam Alkitab agar generasi-genera si selanjutnya mengetahui dan mengenal Isa Al-Masih dengan benar.”
Respons: Tuhanmu (Yesus) hanya turun sebagai Tuhan untuk generasi ketika Ia hidup dan tidak menjadi Tuhan sebagai terang dunia untuk generasi berikutnya sehingga keberadaanya harus diterangkan lagi melalui Alkitab.
~
Saudara NL,
Pernyataan saudara di atas menarik sekali. Adakah Tuhan terbatas? Tentu Tuhan tidak dapat dibatasi apapun, termasuk dibatasi waktu. Bila Isa Al-Masih adalah Tuhan hanya berlaku bagi generasi pada saat Ia di dunia, maka Ia bukan Tuhan. Tetapi sesungguhnya Ia kekal. Karena Ia kekal, maka Alkitab ditulis agar saudara mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t .
Namun, amat disayangkan berita yang begitu jelas dalam Injil menjadi kabur karena Al-Quran berisi dongeng dari Injil palsu sebagaimana dikutip nabi saudara. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran saling kontradiksi, berisi dongeng dari Injil palsu, dan meminta pertolongan dari jin? Dari manakah nabi saudara memperoleh sumber lain, selain dari Injil palsu? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Jika Alkitab merupakan kitab suci, kitab manakah yang kalian anggap benar? Apakah Alkitabnya orang Katolik atau Protestan, sedan gkan keduanya memiliki perbedaan yang cukup banyak dalam jumlah ayat? Suatu kitab suci bila ditambahi orang-orang iseng atau dikurangi satu ayat saja sudah merupakan kefatalan yang serius alias cacat. Jadi, kitab mana yang kalian jadikan pedoman, kitabnya orang Katolik atau Protestan?
~
Saudara Werewolf,
Injil yang menceritakan tentang karya Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari dosa adalah Injil yang benar dan sejati. Dengan demikian, baik Alkitab Katolik maupun Protestan sama-sama menceritakan hal ini. Karena itu, keduanya adalah benar. Apakah saudara sudah pernah membaca Alkitab Katolik dan Protestan?
Bagaimana dengan Al-Quran? Apakah saudara juga sudah membaca Al-Quran secara menyeluruh? Mengapa di dalamnya terdapat kontradiksi, dongeng dari Injil palsu, dan memohon pertolongan dari jin? Bukankah ini syirik? Bagaimana saudara menjelaskan itu?
~
Solihin
*****
1. Jangankan Al-Quran, Tauratpun juga ditolak Kristen. Gal 2:21, “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.”
2. Taurat dan Injil petunjuk cahaya bagi Yahudi. Qs 5:44, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah.”
3. Yesus “Terang dunia” adalah istilah karangan Yohanes yang bukan murid Yesus, kontradiksi pula. Yoh 17:9, “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu.”
*****
Saudara Xucinxgaronx,
Menarik sekali jawaban saudara. Ijinkan kami menanggapi.
1. Pengikut Isa Al-Masih tidak menolak Taurat. Justru yang ditegaskan bahwa seseorang diselamatkan karena percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan, bukan karena melakukan hukum Taurat. Bagian mana dari ayat yang saudara kutip yang menjelaskan bahwa pengikut Isa Al-Masih menolak Taurat?
2. Uniknya, pernyataan Taurat dan Injil adalah petunjuk dan cahaya dimuat dalam Al-Quran. Tentu ini bukan tanpa sebab. Bila Taurat dan Injil adalah cahaya dan petunjuk, maka secara otomatis ini berlaku bagi pembaca Al-Quran. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran menyatakan Taurat dan Injil adalah petunjuk dan cahaya bila itu hanya berlaku untuk orang Yahudi?
3. Isa Al-Masih disebut Terang dunia. Bagian mana yang kontradiksi? Adakah kalimat yang kontradiksi dengan Terang dunia? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Keliru besar mengatakan Kristen menolak kitab Taurat yang didalamnya tertulis dasa titah serta hukum Musa. Nabi Musa telah menubuatkan kedatangan terang dalam Ulangan 18:15, dan kepada terang itu kami mendengar, berarti kami tidak menolak kitab Taurat tetapi berbuat seperti yang telah dikatakan oleh nabi Musa yaitu, “Dialah yang harus kamu dengarkan”, dan Dia adalah Isa Al-Masih yang memberikan perintah hukum kasih yang mengatasi hukum Taurat.
Sebenarnya Islamlah yang menolak hukum Taurat dan kitab Injil, sebab orang yang tidak mengerti hukum Taurat pasti lebih lagi tidak akan mengerti hukum kasih yang dikabarkan oleh Injil.
~
Saudara Boas,
Penafsiran yang keliru dan tidak tepat akan memunculkan kesimpulan yang tidak tepat. Ini yang terjadi pada saudara Xucinxgaronx. Akibat tidak memahami teks tersebut, sehingga yang muncul kesimpulan yang keliru. Amat disayangkan. Namun, bila membaca Al-Quran, nyata benar bahwa Muhammad mendasarkan perkataannya pada Injil palsu. Sehingga Al-Quran patut diragukan kebenarannya. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin
~
To Staff Isa dan Islam dan Nasrani,
Kalau Yesus yang menurut kalian sudah turun sebagai terang dunia keberadaannya harus diterangkan lagi melalui Alkitab agar manusia (generasi setelah kematian Yesus ) tidak sesat, lantas untuk apa keberadaan Yesus yang menurut kalian sudah turun sebagai terang dunia untuk membimbing seluruh umat manusia (termasuk generasi setelah kematian Yesus) agar tidak sesat?
~
Saudara NL,
Pernyataan dan pertanyaan saudara masih sama dengan yang sebelumnya. Kami telah menanggapi hal ini. Kiranya saudara membaca tanggapan kami sekaligus menjawab pertanyaan kami. Mengapa Al-Quran saling kontradiksi, berisi dongeng dari Injil palsu, dan meminta pertolongan dari jin? Dari manakah nabi saudara memperoleh sumber lain, selain dari Injil palsu? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Saya Kristen, dan secara aktif berperan dalam penginjilan terhadap kaum Kedar. Jika ditanya apakah Al-Quran adalah wahyu Allah, tentu semua orang Kristen berkata tidak. Tapi jika saya ditanya dengan pertanyaan yang sama, maka jawaban saya adalah saya percaya setiap kebenaran dalam Al-Quran. Karena ada banyak kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam Al-Quran yang merujuk kepada Isa Al-Masih bahwa Isa adalah Tuhan.
Dalam Al-Quran ada 34 ayat yang berbicara tentang Maryam ibu Isa, tetapi tak ada satu ayatpun berbicara tentang Siti Aminah, bahkan bila dibandingkan, Isa yang hanya hidup 33,5 tahun dicatat dalam Al-Quran sebanyak 96 ayat. Sedangkan Muhammad yang lebih lama umurnya hanya dicatat sebnyak 24 ayat. Dilihat dari fakta dan persentase ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Al-Quran itu berbicara tentang Isa bukan tentang Muhammad.
~
Saudara Paulus,
Tepat sekali yang saudara sampaikan bahwa Al-Quran lebih banyak menceritakan tentang Isa Al-Masih dibandingkan Muhammad. Namun, menjadi persoalan adalah sumber yang digunakan Muhammad berasal dari Injil palsu, sesuatu yang ditolak pengikut Isa Al-Masih. Tentu ini tidak dapat dijadikan sebagai rujukan kebenaran. Karena itu, bila sumbernya saja sudah salah, maka salah pula isinya. Terimakasih saudara Paulus untuk tanggapan saudara yang baik sekali.
~
Solihin
~
Dalam kitab Taurat dan kitab para nabi dikatakan bahwa jin-jin harus dijauhi, tetapi Al-Quran yang mengatakan kalau kitab Taurat terdapat cahaya yang menerangi namun Al-Quran malah memakai perkataan jin-jin menjadi wahyu dan juga bersekutu dengan jin-jin. Jadi, apakah betul Al-Quran wahyu Allah jika bertentangan dengan kitab Taurat dan kitab para nabi? Kitab apokrif? Mengapa mencari dalil pembenaran dari kitab yang tidak jelas (apokrif)?
~
Saudara Boas,
Allah sangat menentang bila manusia bersekutu dengan jin. Namun, Al-Quran mengajak manusia untuk bersekutu dengan jin. Jelas, ini perbuatan musyirik. Karena itu, Al-Quran patut diragukan dan dipertanyakan kebenarannya. Terimakasih saudara Boas untuk pemikirannya.
~
Solihin
~
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46). Memang kalian tidak bisa bedakan kitab Injil dan Bible?
~
Saudara Cari Ilmu,
Pertanyaan saudara sangat sederhana sekali. Injil adalah bahasa Indonesia, sedangkan Bible adalah bahasa Inggris. Bila asal bahasa saja sudah beda, maka beda istilah yang digunakan, tetapi isinya tetap sama. Sama seperti Al-Quran dalam bahasa Indonesia, Qoran dalam bahasa Inggris.
Namun, yang lebih penting dari itu adalah Al-Quran adalah kitab yang patut diragukan dan dipertanyakan. Mengapa? Sebab Al-Quran saling kontradiksi, berisi dongeng dari Injil palsu, dan mengajak manusia bersekutu dengan jin. Pertanyaannya adalah mengapa kitab yang dianggap firman Allah justru mensekutukan Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Kalau Taurat sama Injilnya ‘murni’ dan ‘asli’, umat Islam pastinya akan percaya. Dan Al-Quran pastinya menyuruh kita buat percaya. Ya, Muslim memang disuruh percaya tapi percayanya hanya sebatas kitab Taurat dan Injil itu kitab yang diturunkan kepada nabi Musa dan Isa.
~
Saudara Proud,
Itu adalah kepercayaan yang setengah-setengah. Disuruh percaya, tetapi sekedar percaya. Itu pun kalau percaya. Faktanya, banyak Muslim yang menuduh sebaliknya. Jadi, ini kontradiksi. Lebih menyedihkan lagi, Al-Quran yang dianggap firman Allah tidak pernah diselidiki kebenarannya, kecuali mendengar saja dari ulama. Sehingga yang timbul adalah pengertian dari ulama, bukan pengertian dari hasil pembelajaran sendiri.
Namun, artikel di atas telah menjelaskan dan membuktikan bahwa Al-Quran bukan firman Allah. Hal ini disebabkan Al-Quran kontradiksi, berisi dongeng dari Injil palsu, mengajak bersekutu dengan jin, dan hanya Taurat dan Injil yang adalah cahaya dan petunjuk. Ini memunculkan pertanyaan, mengapa Al-Quran mengajak untuk bersekutu dengan jin? Bukankah itu musyirik?
~
Solihin
~
Proud menulis: “Kalau Taurat sama Injilnya ‘murni’ dan ‘asli’, umat Islam pastinya akan percaya. Dan Al-Quran pastinya menyuruh kita buat percaya. Ya, Muslim memang disuruh percaya tapi percayanya…”
Jawab:
Anda meragukan Tuhanmu sendiri, kalau anda bilang sudah tidak murni. Saya justru sedih,
kenapa anda menghina Tuhanmu sendiri? Kalau anda bilang Taurat dan Injil tidak murni, artinya Tuhanmu juga tidak murni. Anda tahu kan kitab suci itu apa?
Apa tuhanmu sudah lupa semuanya atau salah semuanya sehingga harus merevisi ucapan-Nya sehingga ajaran Muhammad hanya sebatas tahu saja bahwa tuhan itu pernah berfirman dalam Taurat dan Injil? Ini suatu keganjlan dan bertentangan dengan sifat Tuhan yang kekal termasuk ucapan-Nya.
~
Saudara Toto,
Ini menjadi bumerang bagi Muslim sendiri, terkhusus saudara Proud. Meragukan Injil berarti meragukan Al-Quran. Namun, itu tidak mengherankan karena Muhammad menggunakan sumber dari Injil palsu yang berisi dongeng-dongeng belaka. Karena itu, tidak mengherankan bila pandangan dan keyakinan saudara Proud pun demikian. Terimakasih saudara Toto untuk tanggapan saudara.
~
Solihin