Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Banyak orang dari berbagai latar-belakang dan agama tinggal bersama.
Kita semua ingin hidup dalam negara yang damai. Jadi, sebaiknya kita saling menghormati. Tahukah Anda ada banyak ayat tentang orang Nasrani dalam Al-Quran? Sebaiknya kita mengerti ayat-ayat itu agar bisa memiliki sikap yang benar terhadap mereka.
Sebenarnya, Al-Quran sering memuji orang Kristen/Nasrani. Mengapa demikian? Baca artikel ini untuk menemukan jawabannya!
Penjelasan Tentang Orang Nasrani dalam Al-Quran
Mari kita melihat lima ayat Al-Quran yang memberi deskripsi mengenai agama Nasrani/orang Kristen menurut Islam. Orang Nasrani dalam Al-Quran yang dimaksud adalah para pengikut Isa Al-Masih.
Beberapa pandangan tentang Nasrani berdasarkan yang tertulis dalam Al-Quran:
1. Orang yang akan menerima pahala
“. . . orang-orang Nasrani . . . akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Qs 2:62).
Mengapa mereka akan menerima pahala jika kepercayaan mereka keliru?
2. Orang yang tidak khawatir dan berbahagia(lihat ayat di atas)
Banyak di antara kita khawatir dan kurang berbahagia. Orang Nasrani tidak khawatir tentang kematian. Bukankah pantas kita mendekati mereka dan meminta penjelasan bagaimana mengatasi kekhawatiran?
3. Orang beriman dan Rendah Hati
“. . . kamu dapati orang yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani . . . karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri’” (Qs 5:82).
Siapa yang mereka imani? Terutama Isa Al-Masih.
4. Orang Nasrani mengetahui kebenaran
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94).
Orang Nasrani mengimani dan mempelajari Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil. Terkadang konsep-konsep dalam Kitab Allah membingungkan. Menurut ajaran Al-Quran, tidak salah minta masukan dan penjelasan dari orang Nasrani, bukan?
5. Orang Nasrani Penuh Kasih Sayang
“Kami iringkan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).
Mengapa orang Nasrani penuh kasih sayang?
Bukti Kasih Isa Al-Masih
Dalam Al-Quran maupun Injil, terdapat cukup banyak ayat yang menjelaskan bagaimana Isa Al-Masih mendemonstrasikan rahmat dan sayang yang ada pada diri-Nya. Seperti, di antara ratusan mujizat-Nya, Ia “menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya” (Qs 3:49).
Contoh lain adalah ketika Isa “mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)” (Qs 5:110). Anda dapat membaca kisah Isa Al-Masih membangkitkan orang mati dalam kitab Injil Yohanes 11. Yaitu bagaimana Lazarus, yang sudah meninggal dan berada dalam kubur selama tiga hari, dihidupkan kembali oleh Isa Al-Masih.
Jadi, orang Nasrani penuh kasih sayang karena mereka meneladani Isa Al-Masih yang adalah sumber kasih sayang Ilahi. Isa juga menaruh kasih sayang dalam hati setiap pengikut-Nya.
Jelas dari semua pernyataan ini bahwa Al-Quran memberikan penghargaan besar kepada orang Nasrani.
Ingin Menjadi Seperti Orang Nasrani?
Anda juga bisa mendapat pahala banyak, mengatasi kekhawatiran, mengetahui kebenaran, dan menjadi penuh kasih sayang. Bagaimana caranya? Dengan beriman kepada Isa Al-Masih dan mengikuti teladan-Nya. Mengapa harus mengimani Isa?
Menurut Injil semua manusia telah berdosa. Jauh dari Allah, tenggelam dalam dosa. Namun, dalam kasih-Nya Allah menyelamatkan melalui Isa Al-Masih.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Karena hal inilah semua orang Nasrani berusaha mengikuti teladan kasih Isa. Juga untuk bersyukur atas keselamatan dari-Nya.
Bagi siapa yang mau percaya kepada Isa, bisa mendapatkan kasih Allah. Kita bisa hidup dalam damai di bumi maupun nanti di akhirat.
Jika mau menerima kasih Allah, maka kita bisa mengucapkan doa singkat ini:
“Allah yang Maha Kuasa, saya mengaku berdosa. Saya percaya Isa Al-Masih (Yesus Kristus) adalah Juruselamat. Saya minta ampun atas semua dosa saya. Mulai sekarang saya menerima Isa sebagai Tuhan dalam hati saya. Jadikanlah saya seorang yang penuh kasih sayang. Amin.”
Jika kita menerima-Nya maka kasih Allah akan memenuhi hati kita. Akan ada damai dalam kasih-Nya yang sempurna.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai penjelasan orang Nasrani yang tertulis dalam Al-Quran?
- Pernahkah Saudara mendalami ajaran kasih dari Isa Al-Masih? Jelaskan jawaban Saudara.
- Bagaimana pandangan Saudara mengenai kasih Tuhan kepada manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “5 Keistimewaan Orang Nasrani dalam Al-Quran” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- 7 Alasan Mengapa Nasrani Menyembah Isa Al-Masih
- “Jangan Menyebut Non-Muslim Kafir!” Mengapa?
- Video: Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Bukannya Allah itu maha pengasih dan pengampun? Bukan kah Dia akan menyelamatkan umat-Nya?
Seharusnya anda tidak menghina agama apalagi menghina nabi. Toh anda juga manusia. Apakah anda sudah jauh dari dosa? Dan apakah anda yakin masuk sorga?
Kalau yakin mana buktinya? Apa anda pernah melihat sorga dan apakah ada sertifikat jika anda pasti bakal masuk sorga?
Saya tak habis pikir kenapa website ini begitu mengolok-olok sesama agama?
Apakah anda punya agama dan iman? Jika punya apakah agama anda mengajarkan untuk mengolok agama lain, dan apakah nabi anda mengajarkan untuk berbuat murka dan membenci agama lain?
~
Saudara Yuw, adalah benar bahwa Allah itu Maha Pengasih, namun ingatlah bahwa Dia juga Maha Adil.
Oleh karena Maha Adil, maka setiap manusia yang pernah melakukan dosa sekecil apapun, harus dihukum.
Namun karena Allah adalah Maha Kasih, maka Allah sendiri yang menanggung hukuman atas dosa tersebut bagi kita.
Manusia selalu dan terus melakukan dosa. Inilah yang dinamakan sudah terjerat dalam belenggu dosa. Tidak ada manusia yang sanggup untuk tidak melakukan dosa sekecil apapun dalam setiap hari di dalam hidupnya, baik dosa pikiran, maupun dosa perbuatan.
Oleh sebab itu, Allah menyediakan jalan keselamatan bagi kita. Untuk mengenal jalan keselamatan menuju sorga tersebut, kami mengajak Saudara untuk merenungkan artikel berikut: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
Saudara, kami tidak pernah berencana untuk mengolok-olok suatu agama. Kami memaparkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya berdasarkan keutuhan Firman Allah yang telah diwahyukan-Nya dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.
~
CA
*
Apakah arti dari nabi atau rasul?
~
Nabi atau Rasul adalah utusan Allah untuk menyampaikan berita, perintah, maupun kehendak Allah dan maksud-Nya kepada manusia.
Siapakah yang boleh menjadi utusan Allah? Utusan itu boleh seorang malaikat, manusia, atau bahkan Allah itu sendiri. Allah tentu saja boleh menyampaikan pesan-Nya secara langsung kepada manusia, dalam wujud apapun.
~
CA
*
Sudah jelas Tuhan itu Maha Esa. Coba baca Pancasila sila pertama.
~
Saudara Yaheskil,
Sila pertama Pancasila adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Apakah Saudara mengerti makna kata “esa”?
Kata “esa” berarti “satu” yang terdiri dari satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam bahasa Inggris artinya adalah: united, altogether. Dalam bahasa Arab disebut sebagai ‘ahad‘. Semua ini memiliki arti yang sama.
Kata “ahad” sendiri dalam kitab Saudara selalu dipakaikan pada kata yang bermakna “satu” yang adalah terdiri dari satu kesatuan, dan bukan bermakna “satu secara mutlak”. Jika akan dipakai kata yang bermakna “satu secara mutlak”, maka akan dipakai kata “wahid”.
Kami akan menyajikan berbagai contohnya dalam bahasa Arab jika saudara menghendakinya.
~
CA
*
Jika Tuhan itu beranak, berarti Tuhan itu punya istri, ayah dan ibu, pakde, budhe, adik, kakak, dan lain-lain.
~
Saudara Sudaryanto, sesungguhnya ini adalah kesalahan beberapa umat yang fatal.
Umat Kristiani tidak pernah memandang istilah “Anak Allah” sebagai anak secara lahiriah sebagai hasil hubungan Allah dengan seorang wanita bernama Maryam. Apakah Saudara berpandangan bahwa Isa Al-Masih lahir karena Allah menghampiri dan berhubungan dengan Maryam, lalu beranak-lah Maryam?
Oleh sebab itu, kami mengatakan bahwa ini adalah kesemrautan pikiran beberapa orang.
Konsep “Anak Allah” dalam pandangan Kristiani, adalah berarti bahwa Isa Al-Masih adalah wakil dari Allah secara sepenuhnya, baik di dalam tindakan, maupun perkataan. Dia adalah “tanda yang besar” dari Allah bagi semesta alam (Qs 21:91).
Dia bertindak dan berbicara mewakili Allah secara sepenuhnya karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Ini adalah konsep ‘Anak Allah’ bagi semua umat Kristiani di seluruh dunia. Tentunya Saudara juga bisa setuju dengan konsep ini bukan?
~
CA
*
Kitab Al-Quran memuliakan nabi-nabi utusan Allah dan menceritakan kebaikan mereka.
Berbeda Alkitab, Injil, Rasul Besar Matius,10:34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
10:35 “Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya”
10:36 “dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”
~
Allah sungguh sempurna kebijaksanaan-Nya sehingga Ia memberitahukan contoh buruk dan baik dalam Firman-Nya.
Contoh buruk bertujuan supaya kita belajar dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. Sedangkan contoh yang baik bertujuan supaya kita belajar mentaati hukum Tuhan seperti hamba-hamba-Nya yang memberikan teladan baik.
Setiap nabi melakukan dosa dan Alkitab jujur mencatat kelemahan mereka. Dan hanya Isa Al-Masih yang sempurna tanpa dosa.
Lihatlah dalam Injil, Surat Ibrani 9:14 “betapa lebihnya darah Isa Al-Masih, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
~
SL
*
Terjemahan lengkap Qs 57:27 begini:
“Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.”
Jadi tidak semua pengikut Isa Al-Masih teguh pendirian. Banyak diantaranya yang menjadi fasik, yaitu dengan mengingkari kenabian Muhammad.
~
Beberapa faktor yang mendukung penolakan pengikut Isa Al-Masih atas nabi umat Muslim adalah:
Pertama: Adanya ajaran Muhammad yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Seperti naik haji, mengelilingi ka’bah dan mencium batu hitam, arah kiblat ketika sembahyang dan masih banyak ajaran lainnya.
Kedua: Diwajibkannya untuk memberikan doa shalawat bagi Muhammad. Bagaimana mungkin orang Kristen dapat mengikuti seorang Pemimpin yang keselamatannya masih perlu didoakan oleh pengikutnya?
Tiga: Tidak adanya nubuat dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad.
Lebih lanjut, silakan klik di sini: tinyurl.com/3cm2nxr.
Selain itu, orang Kristen tidak membutuhkan nabi selain Isa Al-Masih. Sebab, melalui Isa Al-Masih setiap orang dapat memperoleh Keselamatan dan Hidup Kekal.
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SO
*
Saya bingung adakah ayat-ayat Al-Quran yang menyebut kata-kata Kristen? Dan adakah isi Injil yang menyebut Yesus Kristus menamakan agama yang dibawa-Nya Adalah Kristen?
Jadi atas dasar apa Judul artikel ini: “Mengapa Al-Quran Memuji Orang Kristen?” Bila ada ayat-ayat yang memberi pujian untuk kaum Nasrani atau Yahudi itu memang benar dan yang dipuji Al-Quran itupun adalah kaum Yahudi pada zaman Nabi Musa dan Nasrani pada Zaman Isa.
Kaum Yahudi dan Nasrani itu hanya ada di Arab. Mengapa? Karena Yahudi atau Nasrani itu adalah nama kaum atau suku atau keturunan suatu bangsa. Bila di Indonesia sama seperti suku Tapanuli, Minangkabau, Jawa, Makasar dan lain-lain.
Semoga tanggapan ini bisa menjadi masukan bagi saudara untuk bisa berpikir dan terus mencari kebenaran yang hakiki.
~
Saudara Mulya,
Semua nabi yang datang ke dunia, mulai dari zaman nabi Adam hingga Isa Al-Masih tidak ada yang datang dengan visi sebuah “agama”. Semua nabi tersebut datang dengan tujuan memberitakan jalan Allah. Agar manusia kembali pada jalan Allah. Demikian halnya dengan Isa Al-Masih. Dia datang bukan atas nama sebuah agama.
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen“ (Injil, Surat Kisah Para Rasul 11:26).
Kristen artinya pengikut Kristus. Nama ini diberikan, agar dapat membedakan pengikut Isa dengan orang-orang yang bukan pengikut Isa, saat murid-murid-Nya berada di Antiokhia. Dan sejak saat itu, pengikut Isa dikenal dengan nama “Kristen”.
Nasrani juga nama lain bagi orang-orang Kristen atau pengikut Isa Al-Masih. Dan itu bukanlah nama kaum seperti yang saudara sampaikan di atas.
Mengapa Al-Quran memuji orang Kristen/Nasrani/pengikut Isa? Pada artikel di atas saudara dapat melihat beberapa ayat yang kami kutip dari Al-Quran yang membenarkan judul tersebut.
~
SO
*
“Tidak adanya nubuat dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad”
Kalimat di atas saya kutip dari jawaban staf.
Bagaimana dengan Injil Barnabas? Pasti anda mengatakan kalau Injil Barnabas adalah palsu.
~
Saudara Salahasuhan,
Bila saudara mengklaim isi dari Injil Barnabas untuk nubuat kedatangan Muhammad, jelas bukan hanya umat Kristen yang menolaknya. Tetapi seorang Guru Besar Agama Islam pun men-cap bahwa Injil Barnabas adalah palsu.
Sebab menurutnya, Injil Barnabas bukan hanya menyerang ajaran Kristen tetapi juga Islam.
Artikel pada url ini: http://tinyurl.com/3eh8gbh dapat saudara baca untuk mengetahui bagaimana pendapat seorang Guru Besar Islam tentang Injil Barnabas.
~
SO
*
Ajaran Islam tidak pernah menerima Alkitab atau Bible sebagai kitab suci dari Tuhan.
Silakan jelaskan ayat manakah di dalam Injil Barnabas menyerang ajaran Islam?
~
Saudara Grandma dapat saja tidak mengakui Injil atau Alkitab. Namun dengan jelas kitab suci saudara mengatakan, “…Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46)
Al-Quran telah memberi kesaksian bahwa Injil dan Taurat adalah petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang bertakwa.
Tentang Injil Barnabas, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/42b3wnk.
~
SO
*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Saudara Grandma
Al-Quran telah memberi kesaksian bahwa Injil dan Taurat adalah petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang bertakwa.
~
SO[/quote]
Ayat itu bermaksud Kitab asli yang dibawa ketika hidupnya Musa dan Isa Al-Masih saja dan umat bertakwa di zaman Nabi-nabi tersebut saja.
Namun kisah Taurat dan Injil hanya sebagai pengajaran kepada umat Muhammad agar jangan bersikap seperti umat-umat itu yang ingkar kepada Nabi-nabi itu. Bukan untuk diikuti oleh umat zaman ini.
~
Saudara Nureen Rafi,
Kami sudah sering mendengar kalimat yang saudara sampaikan, dilontarkan oleh umat Muslim lainnya. Mereka mengatakan “Qs 5:46 hanya ditujukan bagi kitab Injil yang asli”.
Lucunya, setiap kali orang Kristen meminta mereka membuktikan mana yang asli dan bukan, mereka tidak ada yang dapat membuktikannya.
Pertanyaannya: Bagaimana mungkin saudara dapat mengatakan “ada asli ada palsu” sedang saudara sendiri belum pernah melihatnya?
~
SO
*
Kepada staff Isa dan Islam,
Sungguh lucu intrepretasi anda bahwa Al-Quran memuji Kristen. Al-Quran hanya memuliakan nabi Isa AS sebagai utusan Allah, dan status-Nya sebagai ciptaan Allah. Dia bukan Tuhan atau bagian dari 3 Tuhan.
~
Saudara Sunan,
Alkitab menjelaskan bahwa Allah itu Esa, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus [Isa Al-Masih],” (Injil, Surat 1Timotius 2:5).]
Dengan kata lain bahwa Allah dan Isa Al-Masih satu adanya, seperti perkataan Isa Al-Masih: “Aku [Isa Al-Masih] dan Bapa [Allah] adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Maka tidak heran jika tercatat dalam kitab Saudara, Qs 3:45 yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih Yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
Jadi sungguh kitab suci saudara menyatakan hal serupa bahwa tidak ada yang lain yang terkemuka di dunia dan akhirat kecuali Allah, namun Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan akhirat. Jadi jelaslah siapa sebenarnya Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih harus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Jika tidak seperti itu tidak akan mungkin manusia selamat dan beroleh ampunan dosa.
~
NN
*
Sesungguhnya Isa Al-Masih adalah salah satu Nabi dan Rasul yang diciptakan oleh Allah, akan tetapi umat Kristen menganggap Isa Al-Masih itu jelmaan Tuhan.
Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Apakah hati mereka sudah tertutup sehingga mereka tidak dapat memikirkannya?
~
Isa Al-Masih bukanlah ciptaan Allah. Dia adalah Kalimat Allah/Firman Allah yang datang ke dunia melalui proses kelahiran yang dikandung oleh Maryam.
Umat Kristen tidak pernah menganggap Isa Al-Masih jelmaan Tuhan. Tetapi memang demikianlah adanya, bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. “Isa putera Maryam adalah utusan Allah dan KalimatNya” (Qs 4:171).
Lebih jelasnya silakan membaca penjelasan kami pada artikel di url berikut: http://tinyurl.com/3qs9s75.
~
SO
*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Nabi atau Rasul adalah utusan Allah untuk menyampaikan berita, perintah, maupun kehendak Allah dan maksud-Nya kepada manusia.
Siapakah yang boleh menjadi utusan Allah? Utusan itu boleh seorang malaikat, manusia, atau bahkan Allah itu sendiri. Allah tentu saja boleh menyampaikan pesan-Nya secara langsung kepada manusia, dalam wujud apapun.
CA[/quote]
Staff Isa dan Islam, jika Allah datang sendiri bertemu dengan manusia di bumi itu bukan utusan namanya, coba anda lihat di kamus pengertian utusan. Raja mengutus wakilnya, Tuhan mengutus Rasul-Nya, logikanya utusan atau wakil mestilah pribadi lain dari raja atau Tuhan.
~
Saudara Grandma,
Apa yang telah kami jelaskan di atas tentu sudah jelas. Bahwa dalam menyampaikan maksud dan kehendak-Nya Allah dapat menggunakan berbagai cara. Diantaranya, mengutus seseorang atau malaikat. Selain itu, bisa juga Allah sendiri yang datang langsung. Jelas hal ini tidak mustahil bagi Allah bukan?
Apakah dalam menyampaikan kehendak-Nya, Allah hanya bisa mengirimkan utusan? Bagaimana bila utusan itu tidak berhasil, apakah Allah akan membiarkan manusia binasa karena dosa? Jelas tidak! Sebab Allah Maha Kasih. Dan itulah satu-satunya alasan Allah untuk datang sendiri ke dunia.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
SO
*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Saudara Grandma,
Apakah dalam menyampaikan kehendak-Nya, Allah hanya bisa mengirimkan utusan? Bagaimana bila utusan itu tidak berhasil, apakah Allah akan membiarkan manusia binasa.
~
SO[/quote]
Sebab itu ramai Nabi-nabi diutus karena telah tidak berhasil menyampaikan seruan beribadah kepada Allah yang Esa. Dan yang terakhir ialah Nabi Muhammad.
Selepas itu adakah lagi nabi besar diutus dan kitab suci yang diwahyukan? Jawabnya tiada. Sebab Firman Allah yg bermaksud, Qs 5:3; “Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu”
Pengakuan Allah secara terus ini tidak boleh ditolak oleh semua.
~
Saudara Nureen,
Permasalahannya adalah: Hanya orang Islam yang percaya bahwa Muhammad adalah nabi terakhir diutus Allah. Dan hanya kitab suci Al-Quran yang menulis nama Muhammad, sedangkan Kitab Suci lain tidak pernah menyebut namanya.
Bagaimana dengan Adam, Hawa, Nuh, Ibrahim dan Nabi lain? Minimal Alkitab dan Al-Quran mengakui kenabian mereka.
Terlebih dengan Isa Al-Masih, 75% isi Al-Quran menceritakan tentang Dia, dan hanya 2% bicara tentang Muhammad. Mengapa? Bukankah Al-Quran adalah Kitab Suci yang dibawa oleh Muhammad?
“Sebab akan muncul penyelamat-penyelamat palsu dan nabi-nabi palsu. Mereka akan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang luar biasa, dan keajaiban-keajaiban untuk menipu, kalau mungkin, umat Allah juga” (Injil, Rasul Besar Matius 24:24).
~
SO
*
Pengikut Isa Al-Masih bukan beragama Kristen/Prostestan/Katolik/Advent/dll. Karena agama-agama itu bukan ciptaan Isa. Itu ciptaan Paulus dan Marthin Luther & John Calvin.
Yang disebut pengikut Isa adalah golongan Nasrani, yang masih menjalankan perintah Isa secara asli (bukan perintah Paulus).
~
Saudara Ade benar, Isa Al-Masih tidak pernah menciptaan agama. “Agama” hanyalah sebuah aturan yang dibuat oleh manusia, sebagai pegangan bagi mereka untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Bahkan bukan hanya agama Kristen, tetapi semua agama yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan manusia.
Tentang pengikut Isa Al-Masih, mereka disebut Kristen untuk pertama kali karena ingin membedakan pengikut Isa Al-Masih dengan orang Yahudi. Kristen artinya pengikut Kristus.
Perintah Isa yang asli manakah yang saudara maksud? Apakah saudara pernah membaca ada perintah Isa yang asli dan palsu?
Kiranya saudara tidak keberatan untuk menguraikannya.
~
SO
*
Staf Isa & Islam,
Judul tulisan anda Al-Quran memuji Kristen. Sepertinya waktu menulis judul ini anda tidak sadar sepenuhnya. Atau anda sengaja menipu orang yang membaca atau anda hanya mengada-mengada saja?
Al-Quran Wahyu Allah dan kitab suci umat Muslim. Salah satu ayat Al-Quran mengatakan hanya Islam agama yang diridhai Allah.
~
Saudara Subatauh,
Kami benar-benar sadar ketika menulis artikel ini. Kami tidak mengada-mengada karena memang demikianlah penilaian Al-Quran atas pengikut Isa Al-Masih. Inilah ayat Al-Quran tentang hal itu:
“Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam, dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).
Menurut Al-Quran, kitab suci saudara dikatakan bahwa orang Kristen, pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang mempunyai rasa santun dan kasih sayang.
Tidak salah memang bila Al-Quran mengatakan demikian, sebab salah satu perintah Isa Al-Masih pada pengikut-Nya adalah: “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).
~
SO
*
Staf Isa & Islam,
1) Anda mengutip sedikit saja ayat Qs 57:27 tersebut, memang itu benar ayat Al-Quran, tapi maksud sesungguhnya akan jelas bagi anda dan orang yang membacanya kalau anda tulis semua ayat itu dan pasti tidak seperti arti / maksud yang anda inginkan. Tolong anda tulis lengkap ayat itu biar kita sama-sama paham.
2) Staf Isa ini, menurut saya tidak paham/tidak yakin siapa itu Allah sesungguhnya dan tidak paham/tidak yakin seperti apa hari pembalasan itu, tidak yakin dengan siksa yang sangat perih dan azab yang sangat keras dari Allah makanya ringan saja bagi anda mempermainkan ayat-ayat Allah.
~
Saudara Subatauh,
1. Baiklah, kami akan mengutip secara keseluruhan isi ayat dari Qs 57:27 “Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) ’Isa putera Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik”
Lihatlah kalimat yang saya garis bawahi, cukup jelas bukan arti dan maksud kalimat tersebut?
2. Saudara salah bila mengatakan kami tidak mengenal Allah. Kami sungguh mengenal Tuhan yang kami sembah dengan baik. Kami mengenal-Nya dengan iman kami, bukan dengan logika kami. Karena Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan yang Maha Kuasa, bukan Tuhan yang terbatas pada logika manusia.
Bagaimana dengan Allah yang saudara sembah, apakah saudara sudah mengenal-Nya dengan baik?
~
SO
*
Staf IDI,
Bila orang membaca ayat tersebut secara lengkap, orang mengerti bahwa tidak satupun Ayat Al-Quran tersebut yang mengatakan orang Kristen adalah orang yang mempunyai rasa santun dan kasih sayang.
Yang dikatakan Al-Quran diberi rasa santun dan kasih sayang itu adalah pengikut Isa Al-Masih, bukan Kristen.
~
Terus-terang kami sedikit bingung dengan teman-teman Muslim. Terkadang tidak konsisten, salahnya saudara Subatauh.
Pengikut Isa Al-Masih/Yesus Kristus identik dengan Kristen. Bila disebut Kristen sudah otomatis orang tersebut pengikut Isa Al-Masih/Yesus Kristus. Sebaliknya, orang yang disebut pengikut Isa Al-Masih/Yesus Kristus sudah pasti Kristen.
Sekarang saudara Subatauh mengatakan bahwa orang Kristen bukan pengikut Isa Al-Masih. Tetapi bila ada ayat dalam Al-Quran yang bicara negatif tentang pengikut Isa Al-Masih, maka mereka akan mengatakan bahwa Kristen adalah pengikut Isa Al-Masih. Sungguh membingungkan!
Orang Islam lalu mengatakan isi Injil tidak konsisten, kenyataannya bukan isi Injil yang tidak konsisten, tetapi justru orang Islam-lah yang tidak konsiten.
~
SO
*
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55)
Apakah dengan ayat di atas, yang dimaksud itu orang Kristen seperti anda? Apakah saudara yakin
Pengikut Isa itu tidak seperti anda, tetapi ia hidup dengan Roh Kudus, dan mengetahui apa arti dan hakikat roh, tidak seperti anda, hanya sebatas meraba dan mengira, saya yakin akan hal itu, semakin banyak anda menafsirkan, semakin banyak orang yang anda sesatkan. Pengikut Isa itu tahu akan jalan Tuhan dan sanggup menunjukannya, mereka telah mati dan hidup bersama Roh Kudus, keberadaannya sangat sulit difahami, kecuali dengan sesamanya, tidak beriak dan berkoar.
Pertanyaan saya, apakah anda sudah mati dan bangkit lagi bersama Roh Kudus, kalau memang iya kapan dan dimana anda mati dan bangkit?
~
Saudara Wijaya, maksud pertanyaan saudara “mati dan bangkit lagi bersama Roh Kudus” apakah dalam artian mati secara rohani atau mati secara jasmani?
Tentu kami adalah pengikut Isa Al-Masih. Ketika kami memutuskan untuk menerima Dia sebagai satu-satunya Juruselamat, dan kami sedia dibaptis, maka pada saat itulah kami mengalami kematian dan mengalami kebangkitan dalam Yesus Kristus.
“Aku [Yesus] berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:3)
“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (Injil, Surat Roma 6:6)
Dan bagi setiap orang yang telah mengalami kebangkitan dalam Yesus Kristus, maka Roh Kudus ada dalam diri mereka.
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Injil. Kisah Para Rasul 2:38).
~
SO
*
Setelah membaca beberapa hal dalam website ini, menurut saya website ini cukup bagus. Karena umat Islam akan menjadi termotivasi untuk lebih mendalami Al-Quran serta kitab suci yang lainnya. Dengan begitu kami semakin yakin mengenai kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Terimakasih
~
Saudara Basri,
Terimakasih karena saudara telah bersedia meluangkan waktu untuk mengunjungi website kami dan juga membaca artikel-artikel yang ada. Terimakasih juga atas apresiasi yang telah saudara berikan, bahwa ternyata situs kami bermanfaat bagi saudara.
Sebagai umat beragama, tidaklah salah bila kita mempelajari kitab suci lain selain kitab suci yang kita pegang. Dan biarlah kiranya kita dapat mengerti setiap firman Allah melalui pertolongan dan hidayah-Nya.
~
SO