Umat Islam percaya Al-Quran adalah kitab suci dari Allah dan tidak ada keraguan di dalamnya. “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya” (Qs 2:2).
Mukmin juga percaya tidak ada pertentangan padanya. “Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Qs 4:82).
Namun, bagaimana Al-Quran menurut pandangan orang Kristen? Apakah Anda tahu apa isi dari Al-Quran? Jika diselidiki kadang ada isi yang sulit dimengerti, bukan?
Hal ini menjadi pertanyaan baik umat Islam maupun Kristen. Membahas hal ini juga menjelaskan mengapa sulit bagi orang Kristen mengakui Al-Quran. Mari kita lihat beberapa pertanyaan yang ada.
Al-Quran Menurut Pandangan Orang Kristen
Kadang ada pertanyaan, mengapa sulit bagi orang Kristen mengakui Al-Quran sebagai wahyu Allah? Bukankah ini kitab yang diturunkan terakhir?
Orang Nasrani/Kristen memandang segala KEBENARAN berasal dari Tuhan. Karena itu mereka menilai dan mempelajari segala sesuatu sebelum mengimaninya.
Tantangan bagi orang Kristen untuk mengakui Al-Quran adalah karena banyak sekali perbedaan. Isi Al-Quran banyak berbeda dengan Taurat, Zabur, Injil. Beberapa contohnya:
- Sejarah dan Taurat sepakat. Ayah Ibrahim adalah Terah (Taurat, Kejadian 11:26), bukan Azer (Qs 6:74).
- Apakah benar Ibrahim melindungi berhala besar dan berdusta tentang itu (Qs 21:59)?
- Musa tidak diambil anak oleh isteri Firaun (Qs 28:8,9) melainkan oleh puteri Firaun (Taurat, Keluaran 2:5-10).
- Yang memimpin pertempuran melawan orang Midian adalah Gideon (Taurat, Hakim-Hakim 7). Bukan Saul (Qs 2:249-252) dan juga ini bukan zaman Goliat (Qs 2:252).
- Apakah Isa tidak mati tersalib (Qs 4:157, 158)? Ataukah Al-Quran percaya Isa mati dan bangkit seperti yang tertulis dalam Injil?
“. . . pada hari aku [Isa Al-Masih] dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33; 5:117).
Jadi misalnya, jika ada yang menyatakan Isa Al Masih tidak tersalib, umat Nasrani pasti menolaknya. Karena hal ini tercatat dalam Injil dan juga dalam catatan sejarah.
Selain itu ada juga berbagai pertanyaan mengenai isi data Al-Quran.
Pertanyaan Mengenai Data Sejarah dalam Al-Quran
Berikut Al-Quran menurut pandangan Kristen dari sisi data sejarah. Ada beberapa contoh informasi isi Al-Quran. Namun, menjadi kebingungan karena datanya. Hal ini menjadi pertanyaan baik bagi Kristen maupun Muslim.
- Berapa lama langit dan bumi tercipta?
Apakah delapan masa, enam masa, dua masa atau empat masa? (Qs 10:4; 7:54; 11:7; 32:4; 41:9-12). - Apakah anak-anak Nuh selamat dari air bah?
“Nuh . . . kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar” (Qs 21:76).
“Anaknya (Nuh) menjawab aku akan mencari perlindungan ke gunung . . . dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Qs 11:42-43). - Apakah Maryam ibu Isa adalah saudara perempuan Harun? (Qs 19:28).
Sejarah mencatat Maryam ibu Isa Al-Masih hidup 1570 tahun setelah Harun. Juga Maryam bukan dari suku Lewi tetapi dari suku Yehuda. Apakah Firaun, Haman dan menara Babel berada pada satu zaman? (Qs 28: 6-8, 38; 40:24, 36).
Sejarah menjelaskan Firaun adalah raja Mesir pada 1.700 SM. Sedang Haman hidup pada zaman Persia, 510 SM. Menara Babel malah jauh sebelum semua zaman itu, sekitar 2.250 SM.- Apakah Firaun tenggelam atau selamat?
“ . . . Kami tenggelamkan dia (Firaun), serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya” (Qs 17:103; 28:40).
“. . . Kami selamatkan badanmu (Firaun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” (Qs 10:92). - Apakah ada penghancuran total bangsa Mesir?
“. . . Kami berfirman kepada keduanya (Musa dan Harun): Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka Kami membinasakan mereka (Mesir) sehancur-hancurnya . . . mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya” (Qs 25:35-39).
Tidak ada data sejarah bangsa Mesir hancur total. Bangsa itu masih ada sampai sekarang ini. - Apakah berhala anak lembu emas buatan orang Samiri (Samaria)? (Qs 20:88)
Sejarah mencatat bahwa orang Samiri tidak hidup pada zaman Musa (1500 SM). Mereka berasal dari campuran orang Asyur yang menikah dengan orang Yahudi sekitar tahun 722 SM.
Semua hal ini barulah bagian kecil dari banyak kebingungan lainnya. Kita menghargai para ahli agama yang berusaha menjelaskannya. Namun, kadang sulit memahami perbedaan data yang ada.
Beberapa Pertanyaan Tambahan Lainnya
Selain pertanyaan di atas, terdapat juga beberapa pertanyaan yang tidak berhubungan dengan data sejarah. Contohnya:
- Apakah matahari berdiam atau memiliki garis edar?
“matahari berjalan di tempat peredarannya” (Qs 36:38).
Kita mengetahui dari ilmu pengetahuan bahwa matahari berdiam dan planet yang mengitari matahari. - Apakah berdoa harus menghadap kiblat atau tidak?
“kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah” (Qs 2:115).
“Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat . . . Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam” (2:144). - Benarkah tentara Raja Sulaiman dan para pekerjanya terdiri dari jin dan burung? (Qs 34:12-14; 27:16-18).
- Benarkah susu sapi datang dari perutnya, di “antara kotoran dan darah” (Qs 16:66)?
- Apakah benar waktu mengandung hanya 6 bulan?
Jika waktu “menyusukan anak selama dua tahun (24 bulan)” (Qs 2:233). Dan waktu “mengandung sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan” (Qs 46:15). Bukankah berarti waktu mengandung hanya 6 bulan?
Al-Quran menurut pandangan orang Kristen bertentangan dengan kitab Taurat, Zabur dan Injil. Sulit menerimanya sebagai wahyu yang turun dari Allah.
Terang Yang Menunjukkan Jalan
Al-Quran menyatakan jika ada keraguan, Anda bisa belajar dari kitab sebelumnya. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94).
Kitab ini adalah Taurat, Zabur, dan Injil. Yang “di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)” (Qs 5:44, 46).
Orang Nasrani percaya bahwa kitab Taurat, Zabur, Injil adalah kitab Allah. Terdapat petunjuk dan cahaya bagi keselamatan manusia. Taurat, Zabur dan Injil cukup untuk menuntun manusia pada jalan ke surga.
Karena itu mari kita lihat pesan utama dari Taurat, Zabur, dan Injil. Isi seluruh kitab ini menyatakan Isa Al-Masih. Dialah cahaya Ilahi bagi manusia.
“Akulah [Isa Al-Masih] terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Yohanes 8:12).
Isa Al-Masih adalah petunjuk dan cahaya manusia. Melalui-Nya kita bisa memperoleh keselamatan. Dengan Isa Al-Masih cukup menjadi jalan manusia mendapatkan surga.
Mari kita percaya kepada Isa Al-Masih. Seluruh kitab Allah menyatakan Isa adalah terang bagi manusia. Anda bisa mendapatkan terang hidup sejati melalui Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana Saudara meresponi berbagai pertanyaan mengenai perbedaan data sejarah Al-Quran?
- Adakah ayat Al-Quran yang Saudara sendiri sukar mengerti dan tampak beda dari sejarah/ pengetahuan? Tolong jabarkan.
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Taurat, Zabur dan Injil yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Kebenaran Al-Quran Menurut Pandangan Kristen?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
- Pertanyaan Mukmin: Apakah Kristen Agama Paulus?
- 5 Pertanyaan Utama Muslim Untuk Nasrani
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Kami umat Islam ada ilmu tafsir, jangan menulis semaunya. Semuanya ada penjelasan dan tak ada pertentangan dalam Al-Quran.
~
Saudara Insan Fitria, jikalau Saudara menemukan ada kekeliruan dari apa yang kami tuliskan di sini, Saudara tentu saja boleh mengajukannya kepada kami. Biarlah kita boleh sama-sama membahasnya.
Apakah Saudara mendapati adanya kekeliruan dalam artikel ini, atau Saudara justru merasa apa yang kami tuliskan adalah benar, dan bermanfaat?
Biarlah Saudara boleh menguji tulisan ini, serta merenungkannya secara benar dan rendah hati di hadapan Allah yang sejati.
~
CA
~
Saudara Insan Fitria,
Memang benar dalam Islam ada ilmu tafsir untuk bisa memahami Al-Quran. Tentu jika umat Islam memiliki kemampuan ilmu tafsir ini sangat baik. Namun faktanya banyak umat Muslim yang tidak menguasai tentang ilmu tafsir? Kami hanya ingin kita sama-sama mempelajari Al-Quran
~
Noni
~
Saudara Insan Fitria,
Memang benar dalam Islam ada ilmu tafsir untuk bisa memahami Al-Quran. Tentu jika umat Islam memiliki kemampuan ilmu tafsir ini sangat baik. Namun faktanya banyak umat Muslim yang tidak menguasai tentang ilmu tafsir? Kami hanya ingin kita sama-sama mempelajari Al-Quran
~
Noni
*
“Anda tidak dapat membaca Al-Quran begitu saja, kecuali jika Anda bersungguh-sungguh memberi perhatian dengan penghayatan mendalam. Anda tinggal memilih; menyerahkan sepenuhnya seluruh jiwa dan raga kepada Al-Quran atau memeranginya dengan akal dan nalar Anda. Maka, Al-Quran akan menyerang Anda lebih kuat dari yang Anda bayangkan, mendebat, mengkritik dan membuat malu para penantangnya.” (Prof. Dr. Jeffrey Lang)
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.” (Qs Al-Qiyamah 16-19).
~
Saudara Swara, bolehkah kiranya Saudara menerangkan kepada kami apa maksud Saudara di dalam memberikan kedua kutipan di atas kepada kami?
Jika Saudara hendak mengatakan bahwa pasti ada penjelasan atas pertentangan antara ayat-ayat Al-Quran di atas, bolehkah Saudara menjelaskannya kepada kami?
~
CA
~
Saudara Swara,
Jika kita hendak mempelajari Firman Allah tentu kita harus bersungguh-sungguh agar kita tidak salah memahami maksudnya. Bagaimana kalau kita sama-sama memeplajari Al-Quran dengan sikap yang terbuka untuk bisa melihat fakta yang ada saudaraku.
~
Noni
~
Saudara Swara,
Jika kita hendak mempelajari Firman Allah tentu kita harus bersungguh-sungguh agar kita tidak salah memahami maksudnya. Bagaimana kalau kita sama-sama memeplajari Al-Quran dengan sikap yang terbuka untuk bisa melihat fakta yang ada saudaraku.
~
Noni
*
Kisah para nabi di dalam Al-Quran awalnya diwahyukan lewat Taurat dan Injil. Karena setelah kira-kira 600 thn setelah Injil Al-Quran masih menceritakan tentang kisah para nabi yang sama tetapi dalam versi yang berlainan.
Tetapi yang menjadi masalah Al-Quran ditulis seperti ia merupakan sumber pertama, karena tidak menyatakan rujukan melainkan tiba-tiba mengaku sebagai pelengkap kitab sebelumnya padahal isinya masih ceritakan kisah para nabi yang telah terdapat didalam Injil dan Taurat.
~
Umat Islam seringkali melontarkan perkataan bahwa Injil sudah tidak berlaku lagi, karena zamannya sudah selesai dan juga isi dari Injil telah disempurnakan oleh Al-Quran.
Benarkah ajaran Isa Al-Masih yang terdapat dalam Injil telah disempurnakan dengan ajaran Muhammad yang terdapat dalam Al-Quran sehingga Injil tidak berlaku lagi?
Dalam Al-Quran sendiri, terdapat cukup banyak ayat yang mengakui bahwa Injil adalah benar firman Allah yang harus diterima oleh umat Muslim, diantaranya:
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94)
Jelas, ayat di atas merupakan bukti bahwa Injil tidak ada batas waktu berlaku. Dengan kata lain, Al-Quran mengakui Injil adalah satu-satunya wahyu Allah yang tidak pernah kedaluwarsa.
~
SL
*
Nabi Muhammad dikatakan penutup segala nabi, tetapi mengapa:
1. Isa Al-Masih yang membunuh dajjal pada hari kiamat. (dajjal= kekuatan seluruh iblis)
2. Mengapa Isa Al-Masih yang menjadi Hakim Yang adil pada hari kiamat.
Pertanyaan: Ketika Isa Al-Masih datang Sebagai Hakim Yang Adil pada hari kiamat, adakah Isa Al-Masih akan menghakimi Nabi Muhammad?
~
Dua pernyataan di atas merupakan bukti bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Sebab, siapakah manusia yang dapat membunuhu kekuatan iblis selain Allah itu sendiri?.
“Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan” (Injil, Rasul Markus 16:9).
Demikian juga dengan penghakiman akhir zaman, hanya Allah yang berhak menghakimi setiap manusia sesuai dengan perbuatannya selama di dunia.
Pertanyaan saudara, apakah Isa Al-Masih juga menghakimi nabi Muhammad? Iya. Betul. Isa Al-Masih adalah Hakim yang Adil. Yang akan menghakimi semua manusia, termasuk nabi Muhammad. Bila Dia tidak menghakimi Muhammad, berarti Dia bukan Hakim yang Adil bukan?.
~
SO
*
Ke dua kitab suci (Alkitab dan Al-Quran) cukup membingungkan buat saya, karena sama-sama mengancam neraka bagi yang tidak mengimaninya.
Bila yang benar itu hanya satu, adakah kiranya unsur penyesatan iblis? Mengingat iblis begitu kreatif dalam menghancurkan keturunan Adam dan Hawa.
~
Bila ada dua hal yang berbeda, tentu salah satu diantaranya ada yang asli dan ada yang palsu. Bukan kami ingin mengatakan bahwa Al-Quran adalah palsu, tetapi bila melihat dan mempelajari firman Allah dan ajaran yang dibawa nabi-nabi utusan Allah pada kitab-kitab sebelumnya, terlihat bahwa kitab-kitab tersebut saling mendukung satu sama lain.
Sejak kitab Taurat, yaitu kitab yang ada pada zaman Nabi Musa, juga kitab Zabur dan kitab para nabi, ajaran yang terdapat di dalam kitab-kitab tersebut tidak ada yang bertentangan satu sama lain.
Demikian juga dengan Injil, isinya menggenapi setiap nubuat yang telah disampaikan oleh para nabi pada zaman Taurat dan zaman para nabi. Tidak satu pun firman Allah yang terdapat dalam Injil bertentangan dengan firman Allah yang terdapat dalam Injil.
Tapi, mungkinkah Allah yang telah berbicara dalam Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi, dan Injil, kira-kira enam ratus tahun kemudian akan mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan perkataan-Nya sebelumnya? Mungkinkah Allah yang berbicara dalam Injil adalah Allah yang sama, yang berbicara dalam Al-Quran?. Bila sama, mengapa pertakaan-Nya bertolak-belakang?
~
SO
*
Umat Islam mengakui kitab Zabur, Kitab Taurat, Kitab Injil, tapi bukan yang anda pegang sekarang. Mengapa? Karena sudah dirubah-rubah oleh tangan Yahudi dan kawan-kawan, dan sayangnya anda menelan bulat-bulat bahwa itu kitab asli dari Allah.
~
Saudara Subatauh,
Hal yang sudah biasa kami dengar dari teman-teman Muslim mengatakan bahwa Injil, Zabur, dan Taurat sudah tidak asli dan bukan kitab yang berasal dari Allah.
Tanpa disadari, inilah bukti ketidak-konsistenan Al-Quran. Inilah bukti dari sebagian ayat Al-Quran saling bertentangan sendiri. Di satu sisi Al-Quran mendukung pernyataan orang Islam mengklaim bahwa Injil dan Taurat sudah dirubah dan tidak benar firman yang berasal dari Allah. Tapi di sisi lain, dengan jelas Al-Quran mengatakan bahwa Injil adalah petunjuk dan cahaya bagi orang bertakwa. Dan lagi, Al-Quran mengatakan bahwa firman Allah tidak dapat dirubah-rubah oleh siapapun.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46)
“Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 43: 34).
~
SO
*
To: Staf Isa dan Islam,
Pada paragraf pertama anda menulis: “bagaimana mungkin mengakui Al-Quran yang sebagian isinya justru saling bertentangan sendiri, membingungkan (kacau)”
Persoalan yang mau saya ajukan kepada anda, bagaimana dengan Perjanjian Lama yang ayat-ayatnya banyak terjadi saling pertentangan, begitu juga dengan Perjanjian Baru banyak terdapat pertentangan antara injil Matius dengan Lukas, Injil Lukas dengan Kisah Para Rasul, diantara surat-surat Paulus pun terdapat pertentangan yang tidak bisa kompromikan.
Jika anda komitmen dengan pernyataan diatas, maka seharusnya anda juga tidak percaya dengan Alkitab anda.
~
Saudara Petualang,
Sebelumnya terimakasih untuk komentar yang sudah saudara berikan. Sebenarnya kami berharap saudara memberi tanggapan akan statemen kami yang saudara kutip. Sayangnya, saudara tidak memberi tanggapan sama sekali, dan kami menganggap saudara setuju dengan kami bahwa sebagian isi Al-Quran saling bertentangan satu sama lain.
Menanggapi pertanyaan dari saudara, berhubung begitu banyak ayat yang terdapat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kiranya saudara dapat menyebutkan secara spesifik ayat-ayat yang saudara maksud. Sehingga kami pun dapat menanggapinya sesuai dengan pokok permasalahan yang saudara ajukan.
~
SO
*
Staf Isa dan Islam,
Saya pernah sampaikan di sini kenapa setelah turun satu kitab Allah, dalam beberapa waktu turun lagi kitab dengan Rasulnya sampai Injil dan Isa karena tiap kitab yang diturunkan dirubah-rubah.
Kemudian diturunkan kitab terakhir Al-Quran kepada Muhammad, Al-Quran ini dijamin oleh Allah tidak bisa lagi dirubah-rubah oleh tangan jahat manusia sampai akhir jaman.
Ciri-ciri kitab suci asli, tidak ada isinya yang bertentangan, bahasanya halus, bernilai sastra tinggi, dari sejak diturunkan sampai akhir zaman tidak ada yang berubah.
~
Saudara Subatauh,
Sepertinya sudah sangat jelas aturan yang kami berikan bagi siapa saja yang ingin memuat komentar di situs ini. Diantaranya komentar harus berhubungan dengan topik artikel yang sedang dibahas.
Saudara Subatauh, kolom komentar ini dibuat agar setiap orang dapat memberi pendapat mereka tentang artikel yang sedang dibahas, bukan tempat untuk memberi kutipan-kutipan ayat Al-Quran seperti yang saudara lakukan.
Bila saudara ingin berbagi ayat-ayat dari kitab suci saudara, sepertinya tempatnya bukan di sini. Kami sarankan saudara mencari situs lain yang khusus menyajikan kutipan-kutipan dari kitab suci saudara.
Jika saudara ingin komentar saudara kami tanggapi dan tidak kami hapus, saran kami, berilah komentar yang berhubungan dengan topik artikel yang sedang dibaca.
Kami harap saudara dapat maklum!
~
SO
*
Staf Isa dan Islam,
Jika kemudian saya memaparkan ayat-ayat dalam Alkitab yang saling bertentangan atau kacau, konsekwensi logisnya dari pernyataan anda adalah tidak lagi mempercayai Alkitab anda? Dan bila dapat saya tunjukkan kalau Al-Quran tidak terdapat ayat-ayat yang saling bertentangan maka mungkinkah anda mempercayai Al-Quran?
Misalnya dapat saya jelaskan bahwa ayat yang membahas penciptaan bumi dan langit yang menurut Al-Quran yang benar selama 6 masa, namun menurut perhitungan anda 8 masa.
~
Saudara Petualang,
Saudara tidak perlu sungkan untuk memaparkannya. Mari kita diskusikan bersama-sama, dan semua untuk mencari kebenaran sejati. Jadi saudara tidak perlu sungkan atau ragu memaparkan hal-hal yang menurut saudara tidak benar tentang Alkitab.
Namun sebelumnya, dapatkah saudara menjelaskan kalimat saudara tentang penciptaan bumi dan langit 6 masa dan 8 masa. Apakah maksud kata “masa” dalam hal ini menurut saudara? Sebab dalam Alkitab dengan jelas dikatakan bahwa langit dan bumi diciptakan Allah dalam 6 hari. Bukan 8 masa.
“Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu” (Taurat, Kitab Kejadian 2:1-2).
~
SO
*
Staff Isa dan Islam
Anda menghapus postingan saya karena tidak bisa jawab atau memang saya melanggar ketentuan? Kiranya bisa diberi penjelasan agar saya bisa memperbaikinya.
Baik, Dalam Kitab kejadian Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan di hari ke tiga dan menciptakan matahari di hari keempat. Jelas ini mustahil.
Tuhan juga menciptakan siang dan malam di hari pertama sementara Matahari, bulan dan bintang-bintang baru diciptakan hari ke-empat.
Itu adalah dua fakta kerancuan Al Kitab yang tidak bisa dibantah, maka konsekwensi logis dari pernyataan anda pada paragraf awal adalah tidak percaya lagi pada Al Kitab.
~
Saudara Petualang,
Memang ada beberapa komentar saudara kami hapus di topik lain. Mengapa? Silakan saudara membacanya, kami sudah menjelaskan di sana.
Saudara Petualang, Allah Maha Tahu, Dia lebih tahu apa yang harus dilakukan-Nya termasuk bagaimana Dia harus menciptakan langit, bumi dan beserta isinya.
Saudara mengatakan penciptaan tumbuh-tumbuhan sebelum matahari adalah mustahil, karena menurut logika saudara tumbuh-tumbuhan mustahil dapat bertumbuh bila tidak ada matahari.
Saudara harus ingat, Allah adalah sumber kehidupan. Dan setiap hal yang Allah lakukan adalah sempurna, sebab Dia Maha Sempurna. Bagaimana Allah menciptakan bumi, langit dan isinya, semua itu adalah kebesaran Allah, logika saudara yang terbatas tidak akan dapat menjangkau kebesaran Allah.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN” (Kitab Nabi Besar Yesaya 55:8)
~
SO
*
Itu bukan logika semata, tetapi ia adalah bagian dari hukum-hukum Tuhan, dan bagian dari takdir Tuhan terhadap alam ini. Ayat-ayat Tuhan itu ada dua yaitu ayat Qauliyah (berupa kitab suci) dan ayat Kauniyah yg berupa hukum alam. Kedua ayat itu saling melengkapi dan tidak bertentangan. Tuhan itu sempurna tidak mungkin menciptakan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukumnya yang lain karena Tuhan juga Maha Mengetahui.
Kita tidak mungkin menyalahkan Tuhan atas teks Kitab kejadian itu, yang rasional adalah kita mempertanyakan keabsahan penulisan teks itu. Dan itu menunjukkan kalau Al Kitab sangat meragukan keabsahan seluruh teksnya.
~
Menurut ilmu Kosmologi (kejadian dan struktur jagat raya), sangat memungkinkan untuk “seed of life” (sumber kehidupan) untuk tumbuh sebelum adanya matahari. Matahari hanyalah bintang yang terdekat dengan bumi. Dan itu terbentuk 4.5 milyar tahun yang lalu. Bila kita percaya umur jagat raya 13.75 milyar tahun, tentunya ada bintang-bintang lain yang terbentuk dalam 9.25 milyar tahun tersebut. Bintang-bintang tersebut bisa saja membuat kehidupan jauh sebelum matahari dibentuk. Bahkan ada hipotesa sains bahwa sumber kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa.
Maka dalam membaca ayat Kejadian yang saudara kutip, saudara tidak dapat membacanya secara literal. Tidak dapat dipungkiri, bahwa saat ini hanya sedikit orang yang percaya (termasuk umat beragama sekalipun) bahwa jagat raya diciptakan Allah hanya dalam waktu 6 “hari” (dalam artian 24 jam / 1440 menit / 86,400 detik).
Sebab lebih baik mengartikan “hari” itu sebagai “jaman”. Seperti yang Kitab Suci katakan bahwa satu hari di hadapan Allah sama seperti seribu tahun bagi manusia.
Apakah masuk akal? Jelas tidak masuk akal. Tetapi itulah kebesaran Allah!
~
SO
*
Staff IDI,
Apakah saya tidak boleh merespon jawaban anda secara tuntas? Empat kali jawaban saya di sini anda hapus.
Perbuatan anda kembali membuktikan kebenaran Al-Quran bahwa orang-orang Nasrani suka menyembunyikan kebenaran.
Anda mengajak saya untuk mencari kebenaran sejati, nyatanya anda menyembunyikan kebenaran. Sangat sayang, situs yang mengangkat tema dialog justru dirusak oleh pengelolanya sendiri.
~
Saudara Petualang,
Kami tidak melarang saudara untuk meresponi jawaban kami. Silakan saudara meresponinya, tapi dengan satu catatan, silakan memberi respon yang tidak melanggar aturan-aturan di atas yang telah kami buat.
Saudara salah bila mengatakan kami menyembunyikan kebenaran. Silakan saudara lihat kebawah, berapa banyak komentar saudara yang kami tanggapi. Dan perhatikan juga pada artikel-artikel lain. Bila kami melarang saudara memberi respon, tentu komentar-komentar saudara itu tidak akan ada di sana, bukan?
Dan lagi, bila kami ingin menyembunyikan kebenaran, lantas untuk apa kami mendirikan situs ini?
Saudara Petualang, kami ingatkan kembali, forum ini sangat terbatas untuk saudara gunakan berdiskusi. Forum ini hanyalah tempat bagi orang-orang untuk memberi komentar secara singkat, padat, dan jelas.
Sedangkan bagi mereka yang ingin berdiskusi secara detail dan intens, silakan langsung menghubungi staf kami di: [email protected]
Kami sarankan juga kepada saudara Petualang agar langsung diskusi dengan staf kami, dengan demikian saudara dapat membahas tentang hal-hal diluar dari artikel ini.
~
SO
*
Staff Isa dan Islam,
Terima kasih sudah merespon kekecewaan saya.
Empat kali komentar terakhir saya anda hapus. Saya selalu berusaha mengikuti aturan. Komentar juga sangat singkat sesuai peraturan. Inti dari pernyataan saya adalah ucapan terima kasih sudah membuktikan keselarasan Ilmu kosmologi dengan ayat Al-Quran. Dan anda sudah memperjelas kontradiksi Ilmu kosmologi dengan Alkitab. Jawaban itu yang anda hapus.
~
Baik saudara Petualang, maaf bila kami ada kesalahan dalam menghapus komentar saudara.
Tentang kosmologi dan kontradiksi dengan Alkitab, saudara mempunyai hak untuk mengambil kesimpulan. Apakah akhirnya saudara menyimpulkan bahwa ayat Alkitab ada kontradiksi atau tidak.
Namun satu hal yang kami percayai, Allah Maha Besar, dan bagaimana kebesaran-Nya menciptakan jagat raya ini tidak dapat kami selami dengan keterbatasan kami. Dan dampak dari keterbatasan tersebut tentu tidak dapat dijadikan sebagai satu tolok ukur bahwa ayat Alkitab kontradiksi. Tetapi satu hal yang pasti, itulah Kebesaran Allah.
Bila saudara dapat mengerti dengan benar bagaimana cara Allah menciptakan dunia ini, berarti Allah tidak lagi menjadi Maha Besar, melainkan Dia terbatas dalam pikiran manusia.
~
SO
*
Staf IDI,
Jika membahas tentang Tuhan, tentu yang perlu dipahami adalah seluruh sifat-sifat Tuhan pasti selaras dan harmoni dengan perbuatan-perbuatan-Nya. Jika kita mendapati sebuah informasi ada perbuatan Tuhan yang bertentangan dengan perbuatan-Nya yang lain, maka ada dua kemungkinan yang bisa kita simpulkan. Kemungkinan pertama, yang berbuat itu pasti bukan Tuhan. Kedua, Informasi yang kita dengar itu tidak berasal dari sumber yang terpercaya. Atau ada kesalahan informasi.
Dalam hal ini, Tuhan tidak mungkin salah. Jadi sumber informasi itu yang perlu diragukan keabsahannya. Saya percaya bahwa Taurat tidak mungkin salah. Orang yang menulis Taurat itulah yang kemungkinan besar lalai.
Ayat-ayat Allah dalam kitab suci tidak mungkin berbeda dengan ayat-ayat Allah dalam alam raya.
~
Saudara Petualang, mengenai apa yang saudara permasalahkan sudah kami jelaskan di atas.
Dari semua yang saudara uraikan, kami ingin mengingatkan kembali pada saudara. Bagaimana menurut saudara dengan ayat-ayat kitab saudara yang sebagian isinya justru saling bertentangan sendiri, membingungkan (kacau), dan bahkan banyak bertentangan dengan Alkitab?
Kiranya artikel di atas dapat di baca dengan baik, terimakasih.
~
DA
*
Yang mengatakan ayat Al-Quran saling bertentangan adalah orang Kristen, sebab orang Kristen suka memotong ayat Al-Quran sehingga tampak bertentangan.
~
Tentang Al-Quran yang bertentangan bukan hanya menurut orang Kristen. Tetapi kami melihat memang demikian adanya. Inilah salah satu diantaranya:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs 2:256).
Menurut ayat di atas, dalam Islam tidak ada paksaan. Seseorang bebas untuk memilih agama yang diyakininya.
“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali” (Qs 66:9).
Menurut Qs 66:9, orang-orang kafir (non-Muslim) harus diperangi bahkan diperintahkan untuk bersikap keras kepada mereka.
Pertanyaan kami kepada saudara Juli, manakah yang harus diikuti dari kedua ayat di atas?
~
SO
*
Saya berpendapat kita merujuk ke rukun iman yang mengakui kitab Taurat, Zabur, Injil. Apabila ada silang pendapat kita serahkan ke masing masing individu saja. Misalnya: bila mengakui Taurat maka Taurat yang mana. Kalau mengakui adanya Zabur, maka Zabur yang mana. Begitupula bila mengakui adanya Injil, maka Injil yang mana. Sehingga kita sebagai sesama agama samawi dapat menempatkan diri dan hati masing-masing.
~
Terimakasih saudara Salaman untuk saran dan masukan dari saudara.
Bila tidak keberatan untuk menjawab pertanyaan kami, bagaimana dengan saudara. Apakah saudara percaya akan adanya Kitab Taurat, Zabur, dan Injil? Lalu Kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang manakah yang saudara percaya?
~
SO
*
To: Staf Isa dan Islam,
Sumber kita adalah Al-Quran, dan saksi semua itu adalah Allah, tidak ada satupun yang tahu sejarah pada masa lampau kecuali Allah. Jika anda tidak mengakui Al-Quran sebagai wahyu Allah, buat apa anda memaksa kehendak pemahaman Alkitab anda sendiri.
Keyakinan orang-orang Mukmin tidak berubah terhadap Al-Quran, kenapa? Karena ciri orang-ciri beriman diantaranya: beriman kepada Allah, beriman kepada hal ghaib. Saksi mata bukan menjadi utama bagi umat Islam.
Saksi adalah keyakinan apa-apa yang dikabarkan oleh Allah. Kalau anda memang keyakinan seperti di dalam Alkitab, silakan asalkan jangan asal menuduh tanpa bukti yang jelas latar belakangnya. Al-Quran menuduh Alkitab anda dirubah-rubah, apakah pernyataan Al-Quran bisa dirubah-rubah? Yang jelas tidak mungkin.
Kebenaran akan nampak setelah kita mati. Kematian itu tidak akan bisa kembali ke alam dunia lagi. Yang ada di sana, dua pilihan tempat tinggal: surga atau neraka. Hidup di sana akan abadi. Penyesalan tidak ada gunanya lagi.
~
Saudara Hakkuallah,
Salah satu kelemahan literatur Islam, termasuk Al-Quran dan hadis, ialah mengenai sejarah. Padahal sejarah adalah saksi masa lampau yang fundamental. Allah yang bijak tahu manusia perlu mengenal dan belajar dari sejarah. Mustahil Allah akan menyembunyikan sejarah sebab Allah ada dalam sejarah manusia. Dan mustahil Allah salah dalam menceritakan ulang sejarah. Tanpa pengetahuan sejarah manusia tidak mungkin mengenal Tuhannya.
Saksi adalah bukti yang memperkuat. Pengilhaman kitab sucipun memerlukan saksi yaitu para hamba Allah. Sulit mempercayai pengalaman rohani seseorang yang tidak ada saksi sama sekali.
~
NN
*
Pertanyaan dari saudara Petualang: Tentang penciptaan matahari dan tumbuhan mana yang seharusnya duluan?
Pola pikir anda adalah melihat keadaan yang sudah jadi dengan realita yang ada, di mana contohnya tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup jika tidak ada matahari. Tidak ada terang jika ada tidak matahari. Ini adalah pemikiran yang salah.
Sama hal anda menuntut manusia pertama harusnya diciptakan dari sperma, tidak boleh dari tanah. Karena selama ini manusia ada mulai dari pembuahan sperma dan sel telur. Apakah anda membantah Allah menciptakan manusia dari tanah? Al-Quran sendiri mengakui dari tanah bukan?
Sama halnya dengan matahari, apa salahnya ada terang dulu baru matahari? Karena bisa saja Allah sendiri yang menjadi terang itu. Sebab Dia bisa menjadi apa saja, dan karena Dia melihat terang itu baik, maka diciptakanlah suatu alat untuk memelihara terang agar tetap ada, yaitu matahari dsb.
~
Saudara Dorce,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Semoga hal ini dapat membantu Saudara Petualang untuk lebih mengerti betapa kuasa Allah tidak terselami.
~
SO
*
Menarik soal Qs 66:9 yang saudara admin kutip. Menurut pengertian saudara admin apakah yang dimaksud dengan kafir?
~
Saudara Rayyan,
Bila menurut kami, orang kafir adalah mereka yang tidak beriman kepada Tuhan sang pencipta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, orang kafir adalah mereka yang menyembunyikan kebenaran. Bila boleh kami menyimpulkan, dari dua pengertian di atas, orang Kristen tidak termasuk golongan orang kafir. Sayangnya, orang Islam menganggap sebaliknya.
Menurut agama Islam, orang kafir adalah mereka yang menolak agama Islam dan tidak mengakui Muhammad sebagai nabi Allah yang terakhir. Sehingga, Muhammad dalam kitabnya memerintahkan umat Muslim untuk memerangi orang-orang kafir (non-Muslim) seperti yang kami kutip dalam Qs 66:9 di atas.
Tapi sayangnya, di ayat lain Muhammad mengatakan tidak ada paksaan untuk membuat orang-orang non-Muslim menjadi Muslim.
Nah, mungkin saudara Rayyan dapat menjelaskan kepada kami: Manakah yang benar, tidak ada paksaan menjadi Islam seperti yang tertulis dalam Qs 2:256 atau orang-orang non-Muslim (kafir) harus diperangi?
~
SO
*
Saudara admin Isa dan Islam,
Kami Muslim bukannya tidak mau saling mengkaji. DR. Zakir hingga detik ini yang ahli debat Muslim belum pernah dikalahkan oleh ahli Alkitab (Kristen) manapun di seluruh dunia, jadi saya pikir debat dengan anda tidaklah bermutu dan tanpa ilmu.
Jika ingin membela Bible anda. Harap kembalikan dulu Bible anda pada bahasa aslinya, jangan cuma menampilkan terjemahannya saja, ada apa dengan Bible?
Mengapa umat Kristen sejak dahulu hingga kini hanya menikmati kitab terjemahannya saja. Lalu bagaimana dengan umat Kristen yang bukan golongan pelajar ahli bible?
Mengapa para penginjil tidak menampilkan Bible lengkap dengan tulisan dan bahasa aslinya? Apakah ada yang kalangan gereja sembunyikan terhadap umat.
Lihatlah Al-Quran 1400 tahun tetap kami Muslim membaca kitab yang sama. Kitab kami transfaran dan tidak ditutup-tutupi, manusia diberi keleluasaan untuk mengkajinya tanpa batas.
~
Saudara Ahmad Fatahillah,
Tujuan kami bukanlah untuk berdebat, karena bagi kami berdebat tidak ada gunanya. Kami hanya ingin menyampaikan kebenaran.
Mungkin saudara kurang memahami bahwa hingga detik ini Alkitab masih memiliki bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani untuk Perjanjian Lama dan bahasa Yunani untuk Perjanjian Baru. Semua orang yang ingin mempelajari Alkitab dari bahasa aslinya tentu dapat mempelajarinya. Kami punya Alkitab berbahasa asli dan toko-toko buku Kristen juga menyediakannya
Penerjemahan Alkitab adalah untuk mempermudah orang dari suku, bangsa dan negara yang beragam untuk membaca dan memahami Alkitab. Ketika Alkitab bahasa Jawa dibacakan oleh orang Jawa dan disaksikan oleh orang Sunda yang memegang dan membaca Alkitab dalam bahasa Sunda, tidak pernah terjadi perbedaan. Pernahkah saudara mendengar protes orang Sunda bahwa Alkitabnya tidak sama dengan Alkitab bahasa Jawa milik orang Jawa?
~
NN