Hakikat dan kisah Isa Al-Masih dalam Islam berbeda dari Kristen. Penjelasan Muslimah NU ini menolong para Mukmin memahami dengan benar Hakikat Isa Al-Masih yang sesungguhnya.
Paparan Muslimah Cerdas Soal Kodrat Ganda Isa Al-Masih
Muslimah NU, Aisha Nurramdhani prihatin dengan salah paham kaum Muslim soal Isa. Contohnya, mereka “. . . membenturkan sifat ketuhanan Yesus dengan kodratnya sebagai manusia. Rata-rata karena mereka tidak paham sifat “sepenuhnya insani” (kamil bi al-nasut) dan “sepenuhnya ilahi” (kamil bi al-lahut) yang dimiliki Yesus di atas. “Yesus adalah 100 persen Allah (dalam kapasitasnya sebagai Firman Tuhan) namun juga 100 persen manusia (dalam fisik insaninya).”
Ia juga heran dengan kawan-kawan Muslimnya yang sulit menerima Isa 100 persen Ilahi dan 100 persen insani. Padahal mereka gampang memahami ajaran Islam bahwa Al-Quran adalah 100 persen firman Allah dan 100 persen buku.
Muslimath NU: Kemanusiaan Isa Tidak Mempengaruhi Keilahian-Nya
“Yesus [Isa Al-Masih] pun dalam rupanya sebagai manusia tentu dapat mengalami kerusakan secara fisik – merasakan sakit, lapar, mati (namun bangkit lagi). Tapi kerusakan secara fisik tentu tidak berpengaruh apa-apa terhadap status-Nya sebagai Firman Allah. Apalagi sampai hal-hal fisik ini dipandang sebagai bukti bahwa Yesus [Isa Al-Masih] bukan Firman Allah,” tambahnya.
Penjelasan itu tepat, sebab kematian Isa tidak menyentuh kodrat Ilahi-Nya. Injil Allah menegaskan bahwa kematian Isa Al-Masih itu “ . . . dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18).
Muslimah NU: Ujilah Ke-Ilahian Isa Al-Masih
Muslimah NU ini menyarankan para Muslim untuk menguji ke-Ilahian Isa Al-Masih. Agar tidak terjadi klaim dan tuduhan kosong.
“Lebih tepat kalau mau mempertanyakan Hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan atau bukan, ujilah apakah Ia pernah berbuat dosa atau tidak (karena kodrat manusia adalah berdosa). Dengan unsur Ilahi pada beliau, adakah mukjizat besar yang Ia perbuat dimana mukjizat ini hanya bisa dilakukan Allah sendiri? Membuat sesuatu menjadi mahkluk hidup, misalnya” sarannya.
Saran itu sangat bijak sekali. Jika Anda ingin tahu tentang ke-Ilahian Isa Al-Masih, silakan mengemail kami.
Inikah Bukti Hakikat Isa Al-Masih Yang Sesungguhnya
Hakikat Isa Al-Masih ialah Kalimatullah yang nuzul ke dunia untuk menjadi manusia dan mati tersalib. Penyaliban-Nya itu untuk menanggung hukuman dosa manusia, yaitu siksaan neraka kekal.
Isa Al-Masih adalah Sumber Kehidupan (Al Hayyu). Maka Isa menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga bagi orang yang percaya kepada-Nya. Firman-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup . . . setiap orang . . . yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26).
Jika Isa adalah Tuhan, Ia berkuasa menjamin hidup kekal di sorga. Maka wajiblah kita percaya dan menyembah-Nya agar beroleh hidup kekal. Maukah Anda memiliki hidup yang kekal?
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Adakah penjelasan Muslimah NU, Aisha Nurramdhani di atas, yang menolong Anda lebih mengerti Isa Al-Masih? Jelaskan!
- Dari penjelasan Muslimah NU, Aisha Nurramdhani di atas, kisah Isa Al-Masih dalam Islam dan Kristen berbeda. Kisah manakah yang seharusnya kita percayai? Mengapa?
- Menurut ulasan Muslimah NU di atas, apa buktinya Isa Al-Masih 100% Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?
- Al-Fatihah 2-4 Menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih
- Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
- Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
- Bagaimana Jawaban Muslimah NU Tentang Isa Al-Masih Dan Ketuhanan-Nya?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
***
Saya menanggapi pertanyaan no #1:
Saya sering membaca tulisan-tulisan Muslim ajaran Gus Dur (NU moderat).
Untuk mencari titik temu dialog Islam Kristen harus membandingkan Yesus dengan Al-Quran. Yesus dan Al-Quran adalah Firman Allah. Yang satu nuzul menjadi manusia, yang satu lagi nuzul dalam bentuk buku.
Yesus lahir dari perawan, Al-Quran dari seorang buta huruf. Yesus bisa merasa kesakitan (terluka), Al-Quran bisa rusak. Sangat gampang memahaminya.
Jadi untuk memahami Yesus, bandingkan dengan Al-Quran. Jangan dengan Muhammad.
***
Sdr. Santo,
Terimakasih sudah mencoba menjawab pertanyaan yang kami berikan.
Mengacu kepada penjelasan sdr di atas, dimana menurut sdr bahwa kedudukan Yesus di hadapan Allah sama dengan kedudukan Al-Quran. Benarkah begitu?
Bila memang demikian adanya, berarti Sdr. Santo percaya bahwa Yesus itu kekal adanya. Yesus bukan sekedar manusia yang kebetulan dipilih Allah menjadi salah satu nabi-Nya.
Mungkinkah karena Yesus kekal dan Allah pun kekal. Maka Yesus adalah Allah itu sendiri? Tentu semua umat beragama setuju bila kami mengatakan “kekal” hanyalah sifat Allah, bukan?
Sehingga benarlah perkataan Yesus yang terdapat dalam Kitab Suci Allah, “Aku [Yesus] dan Bapa [Allah] adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
Saodah
***
Jawaban no #2.
Sejenak kita harus meletakkan sisi rohaninya dan bersikap netral memandang hal ini. Injil ditulis murid yang hidup bersama Yesus atau sezaman dengan Yesus.
Al-Quran datang 600 tahun dari zaman Yesus. Injil ditulis empat orang yang saling menguatkan, belum lagi tulisan-tulisan murid Yesus yang lain.
Begitu banyak nubuatan-nubuatan akan kedatangan Allah di Perjanjian Lama dan digenapi Pi perjanjian Baru. Sungguh mengagungkan rencana Allah di Alkitab.
Sangat jauh beda cerita di Al-Quran yang sangat jelas menyimpang jauh karena bersifat dongeng-dongeng karangan dan contekan Muhammad.
***
Terimakasih untuk tanggapan yang sdr paparkan di atas.
Dari apa yang sdr paparkan, kami mengambil kesimpulan bahwa sdr setuju, antara kisah Isa Al-Masih yang terdapat dalam Kitab Suci Injil dan kisah yang terdapat dalam Al-Quran, maka yang layak untuk dipercaya adalah kisah yang terdapat dalam Kitab Suci Injil. Alasannya, karena Kitab Suci Injil ditulis oleh murid-murid Yesus. Walaupun keempatnya memberi kesaksian yang berbeda, tetapi semuanya saling melengkapi.
~
Saodah
~
To Nasrani,
Yesus nuzul sebagai “Firman dan Kalimat” Allah. Dengan bukti semua mukjizat dan kemuliaan yang diberikan-Nya menjadi “tanda” untuk kalian “baca.” Agar dengan “tanda” tersebut, kalian menemukan petunjuk akan keberadaan Allah dan mau mengikuti Yesus berserah diri kepada Allah, sebagai seorang Muslim (Alkitab).
“Tanda firman dan kalimat” itu telah mati. Karena Yesus sudah tidak dapat lagi terlahir suci tanpa ayah, menghidupkan orang mati dan melakukan semua mukjizat dan kemuliannya. Sebagaimana tertulis di dalam Alkitab dan Al-Quran, dan telah disempurnakan dengan turunnya “firman dan kalimat” yang dapat dibaca oleh seluruh umat manusia, sepanjang masa, sebagai tanda kekuasaan-Nya di alam semesta, sebagai hakikat Al-Quran.
~
Sdr. Zakir Naik,
Dalam Kitab Suci Injil, Isa berkata “Akulah kebenaran.” Isa juga berkata “Akulah terang dunia.”
Sementara Al-Quran berkata, “Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Al-Quran sudah dengan sangat jelas mengatakan bahwa petunjuk dan cahaya itu terdapat dalam Kitab Suci Injil. Dan Isa berkata, Ia adalah jalan/petunjuk dan terang/cahaya itu. Bukankah sudah selayaknya kita sebagai orang yang bertakwa wajib mengenal Pribadi Isa Al-Masih lebih jauh?
~
Saodah
~
Mengapa seorang wanita (Muslimah ) lebih faham akan hakikat Isa Al-Masih dari pada Muhammad yang dibantu oleh Jibril?
~
Maaf Sdr. Agur, artikel di atas sedang membahas soal “Kodrat Isa Al-Masih” menurut pandangan seorang Muslimah NU. Bila sdr ingin mengetahui bagaimana pandangan wanita tentang Muhamamad, mungkin artikel ini dapat menolong: http://tinyurl.com/hwqmk2x.
Setelah membaca artikel di atas, bagaimana pandangan Sdr. Agur tentang pendapat Muslimah tersebut mengenai kodrat Isa Al-Masih?
~
Saodah
~
Zakir Naik,
Saya dengan komentar Anda. Ini tambah menguatkan iman saya sebagai seorang Muslim yang berserah diri hanya kepada Allah swt yang esa. Bukannya 100% manusia bukan 100% Roh Kudus bukan 100% dll.
~
Sdr. Trisant,
Memang bukan hal mudah untuk memahami kodrat Isa Al-Masih yang adalah 100% Allah dan 100% manusia. Bahkan seorang Muslimah NU pun menyadari akan hal itu. Itulah sebabnya beliau mengajak teman-teman Muslim melihat Pribadi/Kodrat Isa ini dari sudut pandang yang berbeda. Bukan dari sudut pandang agama Islam.
Menurut kami, tidak salah bila Sdr. Trisant mencoba mengenal Pribadi Isa Al-Masih seperti yang Muslimah NU di atas paparkan.
~
Saodah
~
To: Sdr. Santo,
Kitab Perjanjian Lama berisi nubuatan kedatangan Mesias (nabi yang dijanjikan Allah), bukan kedatangan Allah. Apa kata Yesus tentang sosok Mesias? Silakan baca Injil Matius 22:45, kata Yesus, “jika Daud menyebutnya tuan, bagaimana mungkin ia anaknya pula?”
Jadi Yesus tidak mungkin tuannya Daud, sebab Yesus anak Daud. Mesias tidak mungkin dari keturunan Daud.
Yesus = mesias kecil, Muhammad = mesias besar.
~
Sdr. Pengamat,
Seperti yang dikatakan oleh Muslim NU di atas, bagaimana bila Sdr. Pengamat mencoba melihat kodrat Isa berdasarkan ke-Ilahian Isa (kamil bi al-lahut). Jangan selalu melihat sifat atau kodrat Isa berdasarkan insani (kamil bi al-nasut) saja. Bila sdr melihat Isa dari sisi ke-Ilahian-Nya, niscaya sdr akan mengenal Pribadi Isa Al-Masih dengan baik.
Muhamamad adalah mesias? Sepertinya Al-Quran tidak pernah mengatakan hal ini, bukan?
~
Saodah
~
To: Pengamat,
Muhammad seorang mesias?
Tolong tunjukkan silsilah Muhammad sampai Daud. Di mana tertulis ayatnya dalam Al-Quran? Jika Muhamamad mesias, berarti Muhammad adalah Al-Masih/Kristus.
~
Setahu kami Al-Quran tidak pernah mengatakan bahwa Muhamamad adalah mesias. Baik mesias besar maupun kecil. Sebaliknya, Al-Quran dan Muhamamad mengajarkan bahwa Sang Mesias adalah Isa Al-Masih.
~
Saodah
~
1. Wanita lebih peka terhadap hati, mereka lebih terbuka hati untuk menerima kebenaran, beda dengan laki-laki yang sifat egonya terlalu tinggi.
2. Tentu Isa Al-Masih (ada beribu-ribu saksi mata yang menyaksikan pada zamannya dan terbentuklah namanya Alkitab sebagai kisah nyata yang tertulis lengkap)
Yesus/Allah tidak mungkin salah dalam memilih murid yang dipilih sebagai saksi untuk menyatakan kebenaran, karena Allah adalah Kebenaran. maaf, Berbeda dengan muhammad (“mengaku-ngaku” dapat wahyu) ini menjadi tanda tanya besar. Yesus pernah mengingatkan ini (Matius 24:11)
3. Yesus berkuasa atas kehidupan, kematian, dan kebangkitan, kemudian menjamin kehidupan kekal. No body can do this, ingat! Tidak seorang pun, kecuali Allah, dan Yesus adalah Allah itu sendiri.
~
Mungkin benar yang sdr katakan di atas bahwa wanita lebih peka dibanding pria. Karena menurut riset, wanita lebih cenderung melihat masalah dengan hati mereka. Sedangkan pria lebih cendrung memakai logika.
Ketika ada dua kita mencatat soal kisah Isa Al-Masih, tentulah yang lebih dapat dipertanggung-jawabkan adalah kesaksian yang ditulis oleh para saksi mata. Dan lagi, kesaksian yang ditulis dalam rentang waktu yang tidak terlalu jauh dengan kejadian, juga lebih dapat diterima, bukan?
Seperti Muslimah NU di atas, menurut kami tidak salah bila teman-teman Muslim membuka diri untuk mengenal Pribadi Isa Al-Masih yang sebenarnya.
~
Saodah
~
Al-Quran adalah 100% Firman Allah dan 100% buku, sama seperti Isa 100% Firman Allah dan 100% manusia. Itu masuk akal. Tapi, apakah boleh mengatakan bahwa Al-Quran itu 100% adalah Tuhan? Atau Al-Quran itu Tuhan dalam wujud buku?
Hak Tuhan sebagai Pencipta dan hak manusia sebagai ciptaan tidak dapat disatukan, karena bisa terjadi kontadiksi. Kita percaya bahwa Tuhan tidak dapat mati, namun di sisi lain kita percaya Tuhan juga bisa mati.
Jangan sampai kita menistakan Tuhan, yaitu ketika firman-Nya berkata bahwa Allah itu maha Kekal kita malah membantahnya dengan mengatakan bahwa Allah bisa mati dalam wujud makhluk ciptaannya.
~
Bila Sdr. Azriady,
Sepertinya Sdr. Azriady belum membaca artikel di atas, khususnya tentang bagaimana menguji ke-Ilahian Isa Al-Masih. Agar tidak terjadi klaim dan tuduhan kosong.
Dikatakan, “Lebih tepat kalau mau mempertanyakan Yesus adalah Tuhan atau bukan, ujilah apakah Ia pernah berbuat dosa atau tidak (karena kodrat manusia adalah berdosa). Dengan unsur Ilahi pada Isa, adakah mukjizat besar yang Ia perbuat dimana mukjizat ini hanya bisa dilakukan Allah sendiri?
Menurut kami tidak salah bila Sdr. Azriady mencoba untuk melakukan seperti yang disarankan oleh Muslimah NU tersebut.
~
Saodah
~
To Nasrani,
Sebagaimana Ibrahim, Musa, dan semua nabi-nabi Allah yang diberikan mukjizat. Yesus turun dengan semua mukjizat dan kemuliaan yang diberikan-Nya, menjadi “tanda” kekuasaan Allah. Untuk kalian “baca” sebagai “firman dan kalimat” Allah yang nuzul ke dunia (dengan bukti mukjizat dan kemuliaan tsb), agar melalui “tanda” tsb, kalian dapat menemukan petunjuk akan keberadaan Allah ,dan mau mengikuti Yesus berserah diri kepada Allah,sebagai seorang muslim (Alkitab).
~
Sdr. Zakir Naik,
Memang benar yang sdr katakan bahwa Ibrahim dan Musa diberi mujizat oleh Allah sebagai tanda kenabian mereka. Bagaimana dengan Muhamamad, apakah Al-Quran menuliskan mujizatnya?
Sekalipun Ibrahim dan Musa diberi mujizat, tapi mereka melakukannya dengan kuasa Allah. Berbeda dengan Isa, Dia melakukan semua mujizat dengan kuasa-Nya sendiri. Dan salah satu mujizat terbesar Isa adalah kuasa-Nya dalam mengampuni dosa seseorang.
Lantas, mengapa Isa berkuasa mengampuni dosa seseorang? Kembali kepada pernyataan Muslimah NU tersebut. Kami percaya Isa berkuasa mengampuni dosa dengan kodrat ke-Ilahian-Nya.
~
Saodah
~
“Firman dan Kalimat” itu telah mati. Tidak dapat lagi kalian baca sebagai “tanda.” Karena Yesus sudah tidak dapat lagi terlahir suci tanpa ayah, menghidupkan orang mati, dan melakukan semua mukjizat dan kemuliaan. Sebagaimana tertulis di dalam Alkitab dan Al-Quran, yang menjadi bukti hidupnya Yesus sebagai Firman dan Kalimat Allah, dan telah disempurnakan dengan nuzulnya “Firman dan Kalimat ” yang dapat dibaca oleh seluruh umat manusia sepanjang masa Sebagai tanda kekuasaan-Nya yang kekal dan abadi di alam semesta, sebagai mukjizat Al-Quran.
~
Sdr. Zakir Naik,
Sdr percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat dan Firman Allah yang nuzul ke dunia dalam wujud manusia. Kami setuju dengan pernyataan sdr ini.
Memang benar, Kitab Suci Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih sudah wafat. Tapi, kisah-Nya tidak berhenti sampai di situs. Setelah tiga hari Isa berada dalam kematian, Ia bangkit dan hidup kembali. Kemudian, Isa kembali ke sorga, ke tempat darimana Ia berasal.
Mengapa Isa dapat mengalami semua itu? Menurut kami, satu-satunya alasan adalah: Karena Isa Al-Masih adalah 100% Allah. Sedangkan yang wafat tersebut adalah kodrat Isa sebagai manusia 100%.
~
Saodah
~
Dalam Al-Quran
– Isa Al-Masih adalah hamba (Qs 19.30)
– Isa adalah nabi (Qs 19.30)
– Isa menyembah Allah (Qs 19.31)
– Isa anak manusia (Qs 19.32)
– Isa seperti Adam ( Qs 3:59)
– Isa adalah kalimat daripada Allah untuk menggembirakan Maryam ( Qs 3:45) / Adam dikurniakan kalimat Allah (Qs 2:37)
– Isa roh dari Allah (Qs 66:12)/Adam roh dari Allah (Qs 15:29)/ Manusia roh dari Allah (Qs 32:9).
~
Sdr. Ahli Fikir,
Terimakasih untuk kutipan ayat Al-Quran yang sudah sdr berikan tentang Isa Al-Masih.
Menurut kami, untuk mengenal Pribadi Isa Al-Masih yang sebenarnya, sdr tidak cukup hanya melihat pada Al-Quran. Tapi juga harus melihat apa yang tertulis dari kitab-kitab sebelum Al-Quran.
Al-Quran dalam Qs 5:46 mengatakan bahwa petunjuk dan cahaya Allah terdapat dalam Kitab Suci Injil. Isa Al-Masih dalam Kitab Suci Injil berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Mungkinkah Qs 5:46 dan Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12 merupakan dua ayat yang saling melengkapi?
~
Saodah
~
Seorang nabi dibangkitkan (Ulangan 18:18) = manusia
Seorang yang dinyatakan di antara kamu oleh Allah (Kisah Para Rasul 2:22) = manusia
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, = bukan Tuhan.
“Eli, Eli, lama sabakhtani? (Matius 27:46) Kemungkinan perpisahan?
– 100% Manusia mati
– 100% Tuhan melarikan diri
Kenapa manusia dapat tebus nyawa manusia? Karena Yesus suci. Selain dari Yesus masih terdapat manusia yang suci dari dosa. Yaitu: Yohanes, Melkisedek (lebih hebat dari Yesus).
~
Sdr. Ahli Fikir,
Sepertinya sdr belum memikirkan dengan baik apa yang disampaikan oleh Muslimah NU, yang terdapat dalam artikel di atas.
Dikatakan, sejatinya dalam diri Yesus/Isa Al-Masih terdapat dua kodrat. 1) sepenuhnya insani” (kamil bi al-nasut); 2) “sepenuhnya ilahi” (kamil bi al-lahut).
Yang sdr sebutkan di atas adalah kodrat insani Yesus. Dan belum menyebutkan kondrat Ilahi-Nya.
Berikut salah satu ayat yang merupakan kodrat Ilahi Isa: “Lalu Ia [Isa] berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48) Dengan kuasa manakah Isa mengampuni dosa wanita itu? Jelas dengan kuasa ke-Ilahian-Nya.
~
Saodah
~
To: Ahli Fikir,
Mengapa sdr hanya mengutip ayat secuil-secuil? Bacalah yang utuh.
Sebagaimana yang dinubuatkan dalam kitab Taurat, kitab para nabi dan kesaksian para rasul rasul dalam Kitab Injil, juga kesaksian-kesaksian mereka dalam pekabaran Injil.
~
Sdr. Agur,
Terimakasih untuk saran saudara. Semoga Sdr. Ahli Fikir berkenan menerima dan memikirkan saran saudara. Sehingga beliau dapat melihat kebenaran Allah.
~
Saodah
~
Mengapa orang Muslim sulit untuk mencerna semua sabda Isa Al-Masih? Mereka hanya mau sesuai seleranya, tidak mau secara lengkap dan utuh?
Karena untuk mengenal Isa Al-Masih diperlukan kerendahan hati, dan kelemah lembutan sesuai pribadi Isa Al-Masih sendiri.
~
Benar yang Sdr. Heri katakan. Selain dengan kerendahan hati, kita juga memerlukan pertolongan dari Roh Allah. Ketika kita mau merendahkan hati dan bersedia ditolong oleh Roh Allah untuk mengerti firman-Nya, maka kita pun akan mengerti rahasia-rahasia-Nya.
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Kitab Amsal, Mazmur 1:7)
~
Saodah
~
Jika ada soalan “Apakah Tuhan bisa turun ke bumi menjadi manusia?”
Maka jawabanya ada sama pada soalan di bawah:
– Apakah Allah bisa memungkiri janji-Nya? Jika sdr jawab iya, maka jawaban sdr sama dengan saya. Tapi jika jawaban sdr tidak, maka jawaban sdr pun sama dengan saya.
~
Ilustrasi yang sangat menarik sekali. Bila tidak keberatan, dapatkah Sdr. Ahli Fikir memberi alasan-alasan untuk kedua pilihan jawaba yang sdr berikan di atas, untuk pertanyaannya sdr tersebut?
~
Saodah
~
To: Ahli Fikir,
Yohanes 8:42, “Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
2 Korintus 1:20, “Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.”
~
Sdr. Agur,
Terimakasih sudah bersedia mengutip dua ayat di atas. Dua ayat tersebut merupakan bukti ke-Ilahian Isa Al-Masih yang terdapat dalam Kitab Suci Injil. Semoga Sdr. Ahli Fikir dan teman-teman pembaca lain, khususnya teman-teman Muslim dapat melihat sisi ke-Ilahian Isa Al-Masih. Sehingga pada akhirnya mereka tahu siapakah Isa Al-Masih itu sebenarnya.
~
Saodah
~
Al-Quran adalah 100 persen firman Allah dan 100 persen buku. Yesus jugg 100% manusia dan 100% Tuhan.
Saya ingin mengomentarinya:
Kitab suci (Taurat, Zabur, Injil, Al-Quran) bukanlah Allah. Tapi buku petunjuk yang berasal dari Allah melalui tulisannya para nabi, termasuk Nabi Isa. Jadi, Nabi Isa bukanlah Firman, tapi penyampai Firman Allah, Yohanes 14:24.
Supaya jelas, berikut analoginya. Jika Anda membeli HP baru, biasanya si pembuat HP menyertakan buku petunjuk penggunaan HP tersebut. Sekarang saya bertanya, apakah buku petunjuk Hp itu sama dengan orang yang menciptakan Hp? Tentu tidak.
Begitu juga Allah, menciptakan manusia dengan buku petunjuk-Nya, yaitu kitab suci. Apakah Allah itu sama dengan kitab suci? Tentu tidak.
~
Untuk beberapa hal, kami setuju dengan penjelasan dari Sdr. Rizal di atas. Tapi, ada beberapa hal yang menurut kami, perlu kami luruskan.
Sdr salah bila mengatakan Isa Al-Masih bukanlah Firman Allah. Perhatikanlah kutip ayat berikut ini, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14).
Al-Quran pun sebenarnya berkata bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah atau Kalimatullah. Mungkin penjelasan tambahan kami di artikel ini dapat menolong sdr lebih memahaminya, http://tinyurl.com/jusaaln.
~
Saodah
*****
1. Kami orang Islam hanya mengikuti Al-Quran dan hadist. Dalam Al-Quran Yesus itu utusan Allah. Jadi tidak mungkin orang Islam mengangkat Nabi Isa menjadi Allah.
2. Tentu Al-Quran, sebab Al-Quran petunjuk dari Allah versi terakhir, yang ditujukan bagi semua manusia
3. Mujizat bukanlah suatu ukuran untuk menentukan apakah orang itu Ilahi atau bukan, Matius 24:24.
*****
Sdr. Rizal,
Terimakasih sudah berusaha untuk menjawab tiga pertanyaan yang kami sediakan. Kami sangat menghargainya. Ijinkanlah kami memberi tanggapan:
1. Kami menghargai sikap sdr, dan tentu kami tidak akan memaksa sdr untuk menerima Isa sebagai Allah. Tapi mungkin tidak salah untuk memikirkan, mengapa Al-Quran hanya menyebut Isa Al-Masih suci? Juga, mengapa Al-Quran menyebut Isa mempunyai pengetahuan tentang akhir zaman? Dimana menurut kami, kedua hal ini adalah sifat Allah. Maha suci dan maha tahu.
2. Menurut kami, penjelasan sdr ini bertentangan dengan ayat Al-Quran dalam Qs 5:46 yang mengatakam bahwa petunjuk dan cahaya dari Allah terdapat dalam Kitab Suci Injil dan Taurat.
3. Benar. Tapi mengampuni dosa bukankah bukti ke-Ilahian Isa Al-Masih? Sebab manusia tidak berkuasa mengampuni dosa sesamanya.
~
Saodah
~
To: Agur,
Kutipan Alkitab anda mirip ayat Al-Quran berikut:
“Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam” (Qs 21:107).
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 3:31).
~
Sdr. Ahli Fikir,
Terimakasih untuk kutipan ayat Al-Quran yang sdr berikan. Tapi maaf, di artikel ini kita sedang membahas mengenai kodrat Isa Al-Masih. Jika sdr ingin membahas soal Muhamamad, sdr dapat bergabung di artikel ini: http://tinyurl.com/or52jul.
Selanjutnya, kiranya sdr hanya memberi komentar yang berhubungan dengan artikel di atas. Atau setidaknya menjawab salah satu dari tiga pertanyaan yang sudah tersedia.
~
Saodah