• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Keilahian Isa > Adakah Bukti-Bukti Dalam Kitab Allah Nabi Isa Adalah Tuhan?

Adakah Bukti-Bukti Dalam Kitab Allah Nabi Isa Adalah Tuhan?

15 Juni 2020 oleh Web Administrator 498 Komentar

burung-yang-seolah-olah-mengklaim-akulah-burung-yang-cantikJika seseorang datang kepada Anda dan berkata, “Akulah Allah, beribadahlah kepada-Ku!” Apakah Anda akan percaya dan bersedia menyembahnya? Mungkin Anda akan menyebut dia penipu, penghujat, atau gila.

Isa tidak pernah berkata “Akulah Allah.” Dia tahu akibat yang akan terjadi. Isa Al-Masih ingin orang-orang mengenal diri-Nya melalui perbuatan-Nya. Karena perbuatan-Nya secara tidak langsung mengklaim bahwa sebenarnya Isa adalah Tuhan, Allah yang layak disembah. 

Teman-teman Muslim selalu bertanya, “Apakah bukti nabi Isa adalah Tuhan? Bukankah nabi Isa tidak pernah mengaku Dialah Tuhan?” Kita semua inginkan jawaban yang jelas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mari lihat penjelasan berikut. 

Bukti-bukti Yang Jelas: Nabi Isa Adalah Allah!

Dalam pembuktian tentang kebenaran identitas Isa, sebuah klaim secara harafiah tidaklah penting. Yang terpenting adalah bukti yang jelas bahwa nabi Isa adalah Tuhan, Allah yang datang ke dunia sebagai wujud manusia. Jika ada bukti yang demikian tentu kita harus menyembah Dia, bukan?

Salah satu bukti kekuasaan Isa Al-Masih. Isa berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25). Bila pernyataan ini disampaikan selain oleh Allah, maka hal itu adalah sebuah penghujatan.

Isa Al-Masih membuktikan kekuasaan-Nya untuk mengklaim ketuhanan-Nya. “. . . Berserulah Ia dengan suara keras: ‘Lazarus, marilah ke luar!’ Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43-44).

Mujizat ini juga diaminkan dalam Qs 3:49 dan Qs 5:110. Bagaimana pendapat Anda tentang ayat tersebut? Silakan menjawab di sini.

Al-quran-yang-mencatat-keistimewaan-isa menjadi pertanyaan bagi mukmin, apakah nabi isa adalah tuhan?Kebangkitan Isa Al-Masih Bukti KeIlahian-Nya

Kebangkitan Isa Al-Masih dari kematian-Nya menjadi bukti keistimewaan-Nya dibandingkan nabi lain. Mengenai kebangkitan-Nya itu Kitab Allah dengan jelas menuliskan, “ . . . Isa Al-Masih yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya” (Injil, Rasul Besar Matius 28:5-6).

Senada dengan Kitab Allah, Al-Quran juga mengatakan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Secara Harafiah Isa Menyatakan KeIlahian-Nya

Walau Isa tidak pernah berkata secara terang-terangan “Akulah Tuhan/Akulah Allah, tapi Dia berbicara seperti Dia adalah Allah. 

Salah seorang murid Isa bertanya agar menunjukkan Allah kepadanya. Isa menjawab, “. . . Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Allah . . . Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Allah dan Allah di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:10-11).

Identitas Isa Al-Masih

Isa Al-Masih memberikan bukti-bukti ajaib tentang identitas-Nya yang sebenarnya. Hal tersebut memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan sendiri.

Dengan mengerti melalui bukti-bukti yang dilakukan Isa Al-Masih, kita akan mengetahui bahwa Isa adalah Allah. Walau Isa Al-Masih tidak meminta untuk disembah, Ia menerima dan mengkonfirmasikan hal tersebut sebagai perlakuan yang tepat kepada-Nya.

Bagaimana pendapat Anda? Sampaikan pendapat Anda di sini.

orang-muslim-berdoa-kepada-allahIdentitas Sebenarnya dan Hadiah Terbesar-Nya

Isa Al-Masih adalah Allah. Ia memberi diri-Nya untuk mati di kayu salib. Mengapa? Karena kasih-Nya yang besar bagi Anda.

Dengan beriman kepada-Nya, Anda dapat menikmati hidup baru dan kekal!

Siapapun bisa membuat klaim bahwa dia adalah tuhan yang layak disembah. Tapi hanya Isa yang bisa memberi bukti-bukti yang benar. Ketika Isa Al-Masih dapat memberikan bukti bahwa Ia adalah Allah, maka tidak ada alasan untuk tidak menyembah Dia!

Semua bukti ini sudah tertulis dengan jelas dalam Kitab Allah dan Al-Quran. Maka, kita perlu menerima hadiah terbesar-Nya. Yaitu menikmati hidup baru dan kekal. Mari, terimalah hadiah itu hari ini!

[Staf Isa dan Islam – Masihkah saudara meragukan ke-Tuhan-an Isa Al-Masih? Artikel tentang penjelasan Pribadi Isa Al-Masih dapat membantu saudara.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

eLTeipp_5bE

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Pernahkah Saudara bertemu, mengetahui atau mendengar orang yang mengaku dirinya adalah Allah? Bagaimana pendapat Saudara pada orang tersebut?
  2. Bukti-bukti apa saja yang diperlukan untuk membuktikan bahwa nabi Isa adalah Tuhan?
  3. Setelah membaca penjelasan artikel di atas, menurut Saudara, apakah Isa adalah Allah? Jelaskan alasan saudara! 

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Adakah Bukti-Bukti Dalam Kitab Allah Nabi Isa Adalah Tuhan?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Isa Bukan Tuhan! Ia Tidak Pernah Mengatakan, “Akulah Allah!”
  2. Benarkah Isa Al-Masih Adalah Manifestasi dari Allah?
  3. Apakah Kunci Mengenal Allah Bagi Umat Beragama?
  4. Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab dan Al-Quran

Video:

  1. Apakah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Keilahian Isa Ditag dengan:allah orang kristen, bukti nabi Isa adalah Tuhan, nabi Isa adalah tuhan, video

Subscribe
Beritahulah
498 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
gabriel
1 April 2013 5:25 am

*
Saya sependapat dengan saudara. Mengapa masih banyak yang mau keraskan hatinya. Padahal perbuatan-perbuatan yang dilakukan Tuhan Yesus tidak bisa dilakukan manusia, karena memang Dia adalah Tuhan sendiri. Perbuatan itulah yang memberikan kesaksian bahwa Yesus benar dan sungguh adalah Tuhan. Injil Yohanes10:30 “Aku dan Bapa adalah satu”

Saya teringat cerita Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir pada hari sabat. Orang Farisi tidak percaya, sampai 3 kali dia bertanya kepada orang buta itu bahkan sampai memanggil dan menanyakan kepada orang tua si buta itu “apa benar ini anakmu?” Kata orang tuanya memang itu anak kami.”

Orang Farisi sudah melihat tapi hatinya buta. Mereka lebih suka dengar dan percaya dongeng-dongeng yang menyesatkan dan tidak mau menerima kebenaran, apalagi yang sudah ada di depan mata mereka. Bahkan mereka malah mau membunuh Tuhan Yesus karena dianggap menghujat Allah. Orang buta itu yang akhirnya percaya Tuhan Yesus, bukan saja secara fisik, tetapi mata hatinya dibuka Tuhan Yesus.

Balas
staff
1 April 2013 9:26 am
Balasan ke  gabriel

~
Saudara Gabriel,

Terimakasih untuk tanggapan yang saudara berikan. Semoga apa yang saudara tuliskan di atas, dapat memberi pencerahan dan hidayah bagi mereka yang membacanya. Sehingga mereka tidak lagi mengeraskan hatinya dan menutup mata rohaninya untuk melihat kebenaran dari Tuha Allah.
~
SO

Balas
Chocolatte
1 April 2013 6:15 am

*
Staff IDI,

Matius 3:16-17 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya — Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”

Jika Yesus adalah Allah, Maka Allah berada di 2 tempat yang berbeda secara bersamaan (mungkin masih bisa diterima), Tapi saat itu Allah dalam wujud manusia (Yesus) bisa melihat dan mendengar Allah (Roh) yang mengatakan “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”

Allah melihat Allah, bukankah aneh?

Sesuai dogma Tritunggal yang menyebutkan bahwa bentuk ke-Esa-an Allah adalah kehadiran Allah dalam 3 bentuk yang berbeda, apakah kejadian di atas masih bisa disebut sebagai bentuk Ke-Esa-an (Tritunggal) setelah Yesus melihat Allah?

Balas
staff
1 April 2013 9:27 am
Balasan ke  Chocolatte

~
Saudara Chocolatte,

Bila saudara mengandalkan logika dan pemahaman saudara sendiri untuk mengerti Pribadi Allah, maka semua akan sia-sia. Sekali lagi kami katakan bahwa Tritunggal Allah tidak dapat dipahami sepenuhnya dengan akal dan logika manusia.

Selama saudara mengeraskan hati, dan hanya melihat sisi negatif dari Pribadi Tritunggal Allah, sampai kapan pun saudara tidak akan bisa mengerti mengapa orang Kristen mengimani bahwa Allah itu esa dalam Tritunggal.

Tetapi, bila saudara tidak keberatan, kami ingin saudara membaca artikel kami yang menjelaskan tentang “Keesaan Allah dan Tritunggal Allah” pada link ini: http://tinyurl.com/d2k6hcw.

Bila memang saudara rindu untuk mengenal Pribadi Tritunggal Allah, saran kami, mintalah tuntunan Allah. Biarlah Roh Allah menyingkapkan rahasia kebesaran-Nya pada saudara. Sehingga saudara dapat memahami bagaimana kebesaran-Nya.
~
SO

Balas
wiwik
1 April 2013 7:07 am

*
Dalam Injil Matius (10:40) Nabi Isa mengatakan: “Siapa yang menerima kalian berarti ia menerima Aku, dan siapa yang menerima Aku berarti menerima yang mengutus-Ku.”

Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan Allah dalam Al-Quran, “Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang membenarkan, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memerhatikan ayat-ayat Kami itu)” (Qs 5:75)

Balas
staff
1 April 2013 9:28 am
Balasan ke  wiwik

~
Menurut Muhammad, seorang rasul/utusan adalah mediator antara Allah dan manusia sebagaimana halnya yang dilakukan Musa. Sehingga, Muhammad menganggap dirinya dan Isa Al-Masih memiliki otoritas yang sama seperti Musa.

Tetapi Isa Al-Masih tidak melihat demikian tentang diri-Nya. Isa jelas-jelas melihat bahwa diri-Nya lebih dari sekedar utusan Allah. Inilah beberapa pernyataan Isa tentang diri-Nya:

“Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18)

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25)

Dua ayat di atas, menyatakan dengan jelas bahwa Isa lebih dari sekedar utusan Allah, bukan?
~
SO

Balas
kumbang
1 April 2013 8:40 am

*
Buat umat Kristen dan staf,

1. Kalau Yesus itu Tuhan, apa definisi Tuhan?

2. Injil tidak jelas mengatakan bahwa Yesus itu Tuhan karena saling kontradiksi. Misalnya: “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa” (Ulangan 6:4)

“Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12:29) dan masih banyak lagi.

3. Jika tentara Romawi tidak menyalib Yesus (versi Kristen) tentu Yesus tidak menjadi juru selamat. Tetapi sudah disalib maka umat Kristen harus berterimakasih kepada tentara Romawi.

Balas
staff
2 April 2013 5:49 am
Balasan ke  kumbang

~
Saudara Kubang, kami akan menjawab pertanyaan saudara secara singkat.

1. Tuhan itu Akbar, Agung, Maha Besar, Maha Segala-galanya. Karena Dia begitu besar, maka tidak ada kata atau kalimat yang tepat untuk menjelaskan kebesaran-Nya.

2. Memang tidak mudah untuk memahami bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia. Mengapa? Kembali kepada point pertama, Tuhan Maha Besar. Bukankah dengan kebesaran-Nya, Dia bisa menjadi apa saja yang Dia mau? Manusia yang membatasi Allah dengan logikanya, jelas tidak dapat menerima hal yang demikian. Tapi, sekali lagi kami katakan, Allah itu Maha Besar.

3. Kematian Yesus sudah dinubuatkan jauh sebelum Dia datang ke dunia. Silakan membaca pada artikel ini: http://tinyurl.com/c2quvd8. Menurut saudara apakah seseorang yang melakukan kekerasan layak menerima ucapan terimakasi? Yesus tidak pernah mengajarkan demikian!
~
SO

Balas
wito
1 April 2013 8:48 am

*
Kalau Yesus itu Tuhan, kenapa Tuhan Yesus baru muncul belakangan setelah dilahirkan oleh ibu-Nya?

Balas
staff
2 April 2013 5:50 am
Balasan ke  wito

~
Saudara Wito,

Firman Allah mengatakan “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Kitab Pengkhotbah 3:11). Artinya, hanya Tuhan yang tahu kapan setiap hal harus terjadi!

Bila Yesus muncul belakangan, setelah ada begitu banyak nabi-nabi Allah datang sebelumnya, menurut kami itulah yang Tuhan inginkan. Jelas tidak ada yang dapat memahami setiap rencana dan pekerjaan Allah bukan?

Kitab Suci Allah menuliskan, “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Besar Yesya 55:9)
~
SO

Balas
kupangkas
1 April 2013 2:20 pm

*
Heran, mengapa Kristen menyembah Nabi Isa sebagai Tuhan? Jika kita tanya pada mereka, apa alasan Yesus dijadikan “Tuhan”? Hampir dapat dipastikan, mereka dengan bangga berkata: Yesus dapat hidupkan kembali orang mati!

Padahal, jika mereka “soleh” dan rajin membaca kitab ditangannya, maka Nabi Isa AS bukanlah satu-satunya nabi yang diberi mukjizat dapat menghidupkan orang mati, tapi ada 4 orang lain yang diberi mukjizat serupa, malah lagi, kenyataannya lebih hebat daripada Nabi Isa AS

1. Nabi Ilyas AS, dalam alkitab Christian dikenal sebagai Nabi Elia

2. Nabi Ilyasa AS, dalam alkitab Christian dikenal sebagai Nabi Elisa

3. Nabi Yehezkiel,Nabi kecil dari bani Israel yang tidak termasuk 25 Nabi besar

4. Petrus, Murid Nabi Isa AS.

5. Nabi Isa AS, dalam alkitab Christian dikenal sebagai Nabi Yesus.

Balas
staff
2 April 2013 5:53 am
Balasan ke  kupangkas

~
Saudara Kupangkas,

Apakah saudara sudah membaca artikel di atas secara teliti, atau saudara hanya memberi komentar tanpa terlebih dahulu membacanya?

Pada artikel di atas kami sudah menjelaskan mengapa orang Kristen menyembah Yesus. Walaupun memang Yesus tidak pernah secara langsung meminta agar Dia disembah.

Saran kami, silakan membaca artikel di atas dengan baik-baik untuk menemukan jawaban yang benar!

Apa yang saudara sampaikan di atas, hanyalah salah satu dari sekian banyak bukti dalam kitab suci, bahwa Yesus adalah benar Tuhan yang bermanifestasi menjadi manusia.

“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Injil, Rasul Markus 2:5) Mungkin mujizat menghidupkan kembali orang mati bukan suatu perbuatan yang istimewa. Bagaimana dengan mengampuni dosa seseorang, bukankah hanya Allah saja yang berhak mengampuni dosa manusia? Lalu, siapakah Yesus sehingga Dia juga punyak hak untuk melakukannya?

Yesus berkata, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13) Kekal hanyalah sifat Allah. Tidak ada manusia yang kekal. Lalu, siapakah Yesus sehingga Dia berani mengaku sebagai Alfa dan Omega?
~
SO

Balas
azriady
3 April 2013 3:34 pm

*
Apakah Yesus takut diserang jika Ia berkata Aku adalah Allah? Jika benar Yesus adalah Tuhan, serangan apapun tidak akan melukai-Nya. Yesus telah menjadi manusia sempurna, pasti akan terluka oleh serangan. Bukankah tujuan Yesus ke dunia adalah untuk mati?

Jadi tidak ada alasan kenapa Yesus tidak secara terang-terangan menyebut diri-Nya adalah Tuhan? Jadi Yesus dianggap Tuhan dari pemikiran manusia saja dalam mengartikan perkataan Yesus. Kata-kata Yesus kebanyakan bersifat metafora, umat-Nya mengira Dia orang gila dengan kata-kata yang aneh. Mereka ingin melempari Yesus hanya karena Yesus berkata Aku dan Bapa adalah satu. Padahal itu cuma metafora karena dalam ayat lain Yesus berdoa agar para murid menjadi satu sama seperti Yesus dan Bapa. Yohanes 17:21.

Balas
staff
5 April 2013 3:00 am
Balasan ke  azriady

~
Saudara Azriady,

Manakah yang lebih saudara percaya, seseorang yang mempromosikan dirinya melalui perbuatan, atau seseorang yang mempromosikan dirinya hanya melalui kata-kata?

Menurut kami, pertimbangan Yesus tidak bisa terus terang bahwa Dia Tuhan, karena Dia tahu orang-orang tidak akan percaya dengan ucapan-Nya, bila Dia menyatakan secara langsung bahwa Dia dalah Tuhan. Sehingga Dia memilih untuk mengungkapkan secara tidak langsung. Yaitu dengan cara mengklaim hal-hal tentng diri-Nya yang hanya Allah patut mengklaimnya.

Contohnya, Yesus mengatakan, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25) Dalam hal ini Yesus membuat persyaratan untuk mendapatkan hidup yang kekal berdasarkan iman/percaya kepada Dia.

Yesus berharap orang-orang akan mengenali identitas Dia yang sebenarnya melalui perkataan serta perbuatan-Nya. Bagi Yesus untuk keluar dan mengatakan, “Aku adalah Allah,” tidak menambah subtansi kepada pertanyaan tentang identitas Dia yang sebenarnya. Identitas Dia diperlihatkan melalui bukti yang Dia berikan, bukan melalui klaim yang dibuat oleh siapa pun.
~
SO

Balas
palu
4 April 2013 4:05 pm

*
Menurut saya, memang Yesus tidak pernah memperkenalkan nama-Nyaya sebagai Allah. Yang ada di Injil hanya Allah Bapa. Karena pada kenyataannya, tidak pernah Yesus disebut sebagai Allah Yesus, tapi Tuhan Yesus.

Apakah kedudukan Allah Bapa lebih tinggi dari Putera (Yesus) karena juga di Injil, Yesus sering menyebut nama Bapa. Atau menurut admin, ada perbedaan antara penyebutan Allah dengan Tuhan (God)?

Terimakasih.

Balas
staff
6 April 2013 3:24 pm
Balasan ke  palu

~
Saudara Palu,

Dalam Injil memang tidak pernah dicatat bahwa Yesus pernah berkata “Aku adalah Allah/Tuhan.” Seperti yang sudah kami jelaskan di atas sebelumnya, Yesus ingin orang-orang mengenal Dia lewat perbuatan-Nya. Bukan melalui perkataan-Nya.

Contoh: Dia mengampuni dosa seseorang. Jelas yang dapat melakukan hal ini hanya Allah saja, bukan? Karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, maka Dia pun berkuasa untuk melakukannya.

Ketiga oknum dalam Tri-Tunggal, yaitu: Allah Bapa, Allah Roh Kudus, dan Allah Anak (Yesus Kristus), ketiganya mempunyai kesetaraan yang sama. Dan ketika Yesus masih ada di dunia, Dia memang sering memanggil Allah Bapa dengan Bapa. Hal ini menunjukkan keintiman hubungan Yesus dan Allah Bapa.

Tuhan, Allah, atau God adalah nama yang sering digunakan umat beragama untuk memanggil sesembahannya.
~
SO

Balas
Bagas
5 April 2013 1:49 pm

*
Sedikit mengutip.. “Perbuatan-Nya secara tidak langsung mengklaim bahwa sebenarnya Dia adalah Allah yang layak disembah.”

Perbuatannya, termasuk dapat dibunuh? Allah dapat dibunuh oleh makhluk ciptaan-Nya?

Balas
staff
6 April 2013 3:26 pm
Balasan ke  Bagas

~
Saudara Bagas,

Kami percaya saudara adalah seorang yang berpendidikan dan mengerti dengan baik bahasa Indonesia. Kami sangat menyayangkan, dalam memahami setiap penjelasan dari kami, saudara tidak bisa memahami secara keseluruhan. Saudara hanya mengartikan kata per kata, lalu melontarkan pertanyaan yang baru, berharap dengan pertanyaan tersebut saudara dapat menyalahkan penjelasan yang sudah kami berikan.

Kami tidak pernah mengatakan bahwa penyaliban yang terjadi atas Yesus adalah hasil perbuatan-Nya agar orang mengenal Dia sebagai Allah. Yang kami maksud “perbuatan” Yesus di sini adalah hal-hal yang dilakukan-Nya, di mana hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh Allah saja.

Contoh: Ketika Yesus mengampuni dosa seseorang. Bukankah mengampuni dosa hanya Allah saja yang berkuasa? Yesus berharap, dari setiap tindak-tanduk-Nya, orang-orang di sekitarnya menjadi mengenal siapak Dia yang sebenarnya.

Saran kami untuk saudara Bagas, silakan membaca kembali artikel di atas dengan teliti dan pahamilah dengan baik-baik.
~
SO

Balas
Andreas
5 April 2013 2:51 pm

*
Yang jelas Yesus itu adalah Firman yang hidup. Dia-lah pelaku Firman-Nya.

Balas
reika
5 April 2013 11:03 pm

*
Yang Jelas Tuhan tidak sama dengan ciptaan-Nya. Jadi mari sembah Tuhan yang bukan berwujud manusia. Allah hadir dalam hati manusia. Allah ingin menunjukkan keberadaan-Nya melalui ciptaan-Nya dan utusan-Nya. Dan Allah hanya ingin kalian meyakini hanya ada satu Tuhan yaitu Dia. Cukup Allah saja, tidak ada yang lain.

Untuk masuk surga, kalian hanya dituntut untuk meyakini hanya ada satu Tuhan tempat kalian meminta, yaitu Allah. Jika meniadakan Allah mustahil kalian masuk surga. Kalian boleh meniadakan siapapun termasuk Muhammad, Isa Al-Masih dan semuanya. Asal Allah di hati kalian. Jalan kebenaran akan diberikan-Nya.

Balas
staff
9 April 2013 7:34 am
Balasan ke  reika

~
Saudara Reika,

Kami setuju dengan saudara, Tuhan tidak sama dengan ciptaan-Nya.

Tapi, apakah saudara setuju bila kami katakan bahwa Tuhan bisa menjadi apa saja sesuai keinginan-Nya? Bukankah kita sama-sama percaya bahwa Tuhan maha kuasa?

Kitab Suci Allah berkata, “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan” (Injil, Surat I Timotius) Dia rela menyembunyikan keilahian-Nya, agar dapat tinggal di dunia yang berdosa, bersama manusia berdosa. Agar mereka dapat dibenarkan di hadapan Allah.

Apakah hanya dengan yakin Allah esa sudah pasti masuk soga? Bagaimana dengan dosa-dosa yang telah diperbuat, apakah tidak perlu dipertanggung-jawabkan kepada Allah?

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
~
SO

Balas
iswara
6 April 2013 1:42 am

*
[quote name=”Bagas”]sedikit mengutip.. ” Perbuatan-Nya ……..
perbuatannya, termasuk dapat dibunuh? Allah dapat dibunuh oleh makhluk ciptaannya?[/quote]
Allah tidak bisa dibunuh secara fisik, soal Yesus mati, hanya tubuh manusia-Nya yang mati. Karena Yesus juga adalah manusia 100%, Yesus secara manusia yang mati.

Balas
jojo
6 April 2013 2:06 am

*
Sdr. Bagas,

Di-alah maha agung dan Dia jugalah maha rendah diri. Bagaimana hati anda jika benar Tuhan yang mencipta manusia, dibunuh pula oleh tangan manusia sendiri. Jika saya, saya akan coba memahaminya dan sifat itulah akan menjadikan manusia rendah diri. Tapi jika semua itu saudara tidak boleh dan tidak mahu mempercayainya, saya rasa Tuhan juga tidak akan memarahi sdr di atas keterbatasan sdr.

Mungkin ada manusia lain yang menjadikan sifat sdr jadi begitu. Yesus telah menjadikan saya seorang yang dapat memahami siapa Tuhan, sehingga saya juga memahami siapa Yesus sebenarnya.

Yang pasti Yesus mati dan hidup kembali. Itulah kebesaran tuhan. Yesus dan firman hidup selama-lamanya.

Balas
staff
9 April 2013 7:35 am
Balasan ke  jojo

~
Saudara Jojo,

Terimakasih untuk penjelasan yang saudara berikan. Semoga dengan penjelasan dari saudara, Sdr. Bagas dapat semakin memahami kasih Allah yang begitu besar bagi manusia, sehingga Allah rela untuk merendahkan diri-Nya untuk menolong manusia.

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23)
~
SO

Balas
moer
6 April 2013 8:42 pm

*
[quote name=”Bagas”]Yesus = Allah.. Yesus mati Allah mati?[/quote]
Sdr Bagas, saya rasa kita pasti setuju ketika roh lepas dari tubuh, maka orang akan menyebutnya mati. Namun manusia yang sudah mati, rohnya akan meninggalkan dunia ini untuk selamanya, namun hal itu tidaklah terjadi pada Yesus karena Dia bangkit pada hari yang ketiga. Saya rasa secara simpel kita bisa katakan Roh-Nya meninggalkan jasad-Nya dan pergi ke alam kubur selama 3 hari. Dan manusia menyebutnya dengan sebutan mati. Setelah kebangkitan-Nya, Dia terangkat ke surga.

Balas
santos
6 April 2013 10:41 pm

*
Perbedaan Islam dan Kristen sangat prinsipil dan mendasar yaitu konsep ketuhanan (Tauhid vs Tritunggal) dan konsep dosa (taubat vs penebusan dosa). Hanya 2 hal ini yang saya tau, karena menurut logika (akal) saya, konsep ketuhanan dan konsep dosa Kristen sulit diterima.

Kita tahu Allah yang membuat peraturan dalam hidup ini, jika Allah menghendaki seluruh dosa umat manusia diampuni, maka Dia tak perlu menjelma menjadi manusia dan membuat doktrin penebusan dosa dengan penyaliban, bukannya menjadikan manusia tambah berterima kasih kepada-Nya menyembah diri-Nya.

Anak sekolah jika ingin lulus tentu harus melalui ujian dan mendapatkan nilai yang baik. Tidak mungkin guru dan pihak sekolah meluluskan anak dengan nilai yang dibawah rata-rata dan tidak mengikuti ujian atau yang tidak bersekolah.

Balas
staff
9 April 2013 8:05 am
Balasan ke  santos

~
Saudara Santos,

Sebagai Allah yang menciptakan manusia memang bukan hal yang sulit bagi Dia untuk mengampuni dosa manusia, tanpa harus ada penyaliban atau penebusan.

Tapi saudara harus ingat, sifat Allah bukan hanya maha pencipta, tetapi juga adil. Adam dan Hawa hanya satu kali melakukan pelanggaran. Tapi lihat akibatnya, mereka diusir dari taman firdaus. Bukan hanya itu, Kitab Suci Allah mengatakan: “Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu. . . .” (Taurat, Kitab Kejadian 3:19).

“Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu . . . .” (Taurat, Kitab Kejadian 3:16). Inilah keadilan Allah!

Tapi, bagaimana bila Allah hanya mengutamakan sifat-Nya yang adil? Semua manusia akan binasa. Karena Allah tidak ingin semua manusia binasa karena dosa, maka Allah mengijinkan adanya konsep penebusan dosa melalui kematian Isa Al-Masih di kayu salib.

Apakah hal ini tidak cukup bagi manusia untuk berterima-kasih?

Untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimaksud dengan konsep penebusan dosa, silakan membaca pada artikel ini: http://tinyurl.com/c2quvd8.
~
SO

Balas
yesaya
7 April 2013 12:35 am

*
Menurut saya, ketuhanan Yesus sudah dapat dilihat dari mujizat yang ditujukan tanpa meminta ijin dulu pada Allah, sebab Dia-lah Allah itu sendiri.

Sangat jauh berbeda dengan rasul atau nabi yang diutus Allah sebelum Yesus. Mereka melakukan mujizat atas dasar perintah Allah.

Balas
kupangkas
7 April 2013 9:52 am

*
“Dan ketika orang tuanya melihat dia, tercenganglah mereka, lalau kata ibunya kepadanya: “Nak, mengapa kamu berbuat demikian terhadap kami ? Bapamu dan aku cemas mencari Engkau”
(Lukas 2:48).

Yang paling mengetahui siapa anaknya, adalah ibunya yang melahirkan dia. Ibu bapaknya memanggil Yesus dengan sebutan “nak”, berarti Yesus itu adalah anak mereka, anak manusia, bukan Tuhan!

Sangat tidak masuk akal jika Tuhan punya orang tua, ibu dan ayah. Buktinya tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab, dimana ibunya dan bapaknya pernah menyembah kepada Yesus anaknya sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri

Dan tidak sekalipun ibu bapaknya memberikan kesaksian kepada umat manusia pada saat itu, bahwa anaknya yang bernama Yesus adalah Allah atau Tuhan semesta alam yang harus disembah oleh semua manusia, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, tidak pernah!

Balas
staff
9 April 2013 8:06 am
Balasan ke  kupangkas

~
Saudara Kupangkas,

Kami tidak menyangkal bahwa Yesus adalah anak Maria, karena dia-lah yang melahirkan Yesus. Tapi, Maria mengandung Yesus bukan hasil hubungan biologis dengan suaminya. Jadi, karena Maria adalah ibu yang melahirkan Yesus, apakah salah bila Maria memanggil-Nya dengan sebutan “nak”?

Kami tidak pernah mengatakan Yesus anak Tuhan. Alkitab atau Kekristenan tidak pernah memberi ajaran yang mengatakan Allah mempunyai anak biologis.

Bagaimana dengan Yesus, mengapa Dia disebut Anak Allah? Dalam Alkitab cukup sering Yesus disebut sebagai Anak Allah. Tapi, kata “anak” dalam hal ini bukan berarti anak biologis. Anak di sini hanyalah dalam artian figuratif/kiasan saja.

Isa Al-Masih disebut Anak Allah karena Ia dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Dia adalah Kalimat Allah dan dengan sempurna menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia. Sebagai Anak dan Kalimat Allah, Isa Al-Masih menyatakan kasih dan kesucian dan keselamatan dari Allah kepada manusia. Untuk lebih jelasnya, silakan membaca pada artikel ini: http://tinyurl.com/b53xf54.
~
SO

Balas
moer
7 April 2013 7:12 pm

*
[quote name=”santos”]
Kita tahu Allah yg membuat peraturan dlm hidup ini, jika Allah menghendaki seluruh dosa umat manusia diampuni, maka Dia tak perlu menjelma menjadi manusia & membuat doktrin penebusan dosa dengan penyaliban.[/quote]
Saya setuju, Allah yang membuat peraturan, lalu kenapa anda membatasi wewenang Allah dalam membuat peraturan dengan berkata tidak perlu begini dan begitu? Jelas sekali sebagai pembuat peraturan tertinggi Allah berhak membuat rancangan-Nya yang pastinya adalah rancangan yang terbaik. Seberapa besarnya otak manusia sehingga manusia merasa berhak membatasi rancangan Allah dengan kemampuan akal atau logikanya?

Balas
santos
7 April 2013 10:31 pm

*
Jika dalam kitab saudara ditemukan Yesus berdoa, kesimpulannya Dia bukan Tuhan. Karena tidak mungkin Tuhan berdoa.

Keistimewaan yang diberikan Allah kepada Isa Al-Masih saya pikir bukan dimaksudkan untuk agar Yesus dijadikan Tuhan, tapi untuk dipercaya bahwa Dia utusan Tuhan dengan ajaran yang dibawanya.

Balas
staff
10 April 2013 9:08 am
Balasan ke  santos

~
Saudara Santos,

Yesus disebut juga sebagai Anak Allah dalam Injil. Jelas bukan berarti “anak” dalam arti biologis. Kata “Anak” ini diberikan kepada Yesus mengingat hubungan Yesus yang begitu dekat dengan Bapa-Nya. Hal itu dibuktikan lewat komunikasi-Nya dengan Allah Bapa melalui doa. Jadi, fakta mengenai Yesus berdoa, tidak dapat dijadikan tolok-ukur untuk menolak ketuhanan-Nya.

Mungkin menurut pemikiran saudara Yesus hanya semata-mata utusan Tuhan. Kami menghargai pemikiran saudara itu. Tapi, andai saja saudara mau membukan diri pada kebenaran yang ada, maka saudara akan melihat Yesus bukan sekedar utusan Allah seperti nabi-nabi lain.

Contoh: “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 5:20) Apakah saudara percaya bila kami katakan bahwa mengampuni dosa seseorang hak mutlak dari Allah? Lalu siapakah Yesus yang begitu gampangnya mengampuni dosa seseorang”

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Siapakah Yesus sehingga Dia dapat memberi terang kehidupan kepada seseorang, bukankah hanya Allah yang berhak memberi hidup?

Kiranya saudara Santos berkenan untuk merenungkan penjelasan kami di atas.
~
SO

Balas
bah
8 April 2013 10:41 am

*
Katanya istilah Bapa, Anak dan Roh Kudus hanya sekedar menunjukkan hubungan ketiga oknum tanpa ada penjelmaan, maka seharusnya Tuhan yang berhak disembah dan diibadahi “hanyalah Allah” saja. Sedangkan Yesus tak pantas disembah, diibadahi dan dipertuhankan.

Faktanya, dalam banyak ayat Bibel sendiri mengakui bahwa keduanya itu adalah oknum yang berbeda, misalnya: Yesus lebih kecil daripada Allah (Yohanes 10:29); Allah lebih besar daripada Yesus (Yohanes 14:28); Yesus berteriak memanggil Allah (Matius 27:46, Markus 15:34); Yesus menyerahkan nyawanya kepada Allah (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30); Yesus bersyukur, berdoa dan minta ampun atas kesalahan kepada Tuhan (Matius 11:25, Lukas 10:21, Lukas 6:12, Matius 6:12, Lukas 11:4).

Balas
staff
12 April 2013 3:29 pm
Balasan ke  bah

~
Memang bukanlah hal yang mudah untuk mengimani bahwa Yesus adalah Allah dan manusia. Jelas sangat mustahil bagi manusia untuk mengambil wujud ilahi. Namun sangatlah mungkin bagi Allah untuk mengambil wujud manusia, bukan?

Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat masuk dalam sorga Allah. Karena sorga adalah tempat bagi orang-orang kudus. Dalam situasi ini, manusia membutuhkan Juruselamat. Kebenaran Allah menuntut setiap dosa harus dihukum dengn adil. Agar dapat berlaku adil, dan di saat bersamaan, murah hati, perlu ada seseorang yang harus mengambil hukuman mati bagi dosa dunia. Di dalam diri Yesus, Allah menemukan solusi bagi masalah ini. Allah Bapa mengirimkan Anak-Nya untuk mati sebagai Pengganti kita yang sempurna, dan oleh karenanya menyelamatkan kita.

Ketika Yesus ada di dunia, sebagai manusia, Dia menyebut diri-Nya lebih kecil dibanding Allah Bapa. Namun dalam hal keilahian, Yesus (Allah Anak) dan Allah Bapa adalah sama. Inilah yang disebut sebagai Allah yang esa terdiri dari tiga oknum dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
~
SO

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Adakah Bukti dalam Kitab Suci yang Katakan Isa Bukan Tuhan?
  • Isa Anak Manusia: Apakah itu Bukti bahwa Nabi Isa Bukan…
  • Siapakah Isa Al-Masih? 7 Bukti Isa adalah Tuhan!
  • 5 Bukti Isa Al-Masih Adalah Tuhan Dalam Al-Quran!
  • Mukmin Bertanya: Mengapa Nabi Isa Dianggap Tuhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz