• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad

Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad

28 Mei 2012 oleh Web Administrator 150 Komentar

buku-cerita-dengan-judul-kisah-menarik-masa-kecil-para-nabiDalam artikel ini, kita akan sama-sama memahami mengapa orang Islam menolak ilustrasi gambar nabi Muhammad.

Hampir setiap orang mempunyai koleksi foto atau gambar. Mungkin foto keluarga, sahabat, atau kekasih. Biasanya foto juga menjadi kenangan pada momen-momen istimewa, seperti pernikahan, liburan dll.

Di samping itu foto juga dapat mengingatkan kita pada kebaikan atau jasa seseorang. Seperti gambar para pahlawan misalnya, atau gambar tokoh-tokoh juga selebritis yang kita idolakan. Namun, bagaimana dengan nabi Islam? Apakah ada yang pernah membuat ilustrasi gambar nabi Muhammad?

Orang Islam Menolak Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad

Bicara tentang gambar, baru-baru ini media elektronik maupun cetak menampilkan sebuah berita yang cukup menarik. Adalah sebuah buku yang beredar di sekolah Islam, berjudul “Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi“. Buku yang memuat ilustrasi gambar nabi Muhammad ini ditarik dari peredaran karena dianggap kontroversial.

Pihak yang berwenang meminta untuk segera mengusut dan melakukan penindakan internal atas penyebaran buku tersebut. Bahkan lebih lanjut dikatakan, buku keagamaan tidak boleh menyajikan hal-hal yang melanggar ketentuan agama, misalnya visualisasi Allah SWT atau Nabi Muhammad SAW.

Allah Adalah Roh, Muhammad Manusia Biasa

Kami setuju akan larangan pembuatan visualisasi dari Allah. Sebab Allah adalah Roh adanya. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24)

Tetapi bagaimana dengan Muhammad? Muhammad adalah manusia biasa, sama seperti nabi-nabi lain yang terdapat dalam buku tersebut, yang juga dibuatkan gambar ilustrasinya.

Pertanyaan yang pantas direnungkan: Apakah nabi Muhammad setara dengan Allah sehingga visualisasi/ ilustrasi gambar nabi Muhammad juga tidak diperkenankan?

Gambar, Patung, Ka’bah dan Batu Hitam

Tentang penyembahan berhala, umat Islam mempunyai sikap yang tegas. Melarang membuat patung karena dianggap menduakan Allah.

Kami sangat setuju akan hal ini! Firman Allah dengan tegas melarang umat-Nya untuk membuat patung yang menyerupai apapun untuk disembah. “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Taurat, Kitab Keluaran 20:4)

Di satu sisi umat Muslim menolak tegas akan patung dan gambar. Namun di sisi lain, Rukun Islam kelima memerintahkan umat Muslim menunaikan ibadah haji, di mana salah satu ritualnya adalah mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali dan mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad).

Selain itu, umat Muslim hanya diperbolehkan sembahyang menghadap pada satu arah, yaitu Ka’bah. Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa Allah hanya bersemayam di Ka’bah dan pada waktu-waktu tertentu.

Dan lagi, bila kita renungkan, tidak terlihat perbedaan antara membuat patung dan gambar, dengan mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Hasrat jutaan umat Muslim untuk mencium bahkan sekedar menyentuh Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) sulit untuk menepis bahwa mereka tidak menyembah berhala.

Orang Kristen Menyembah Pribadi Isa Al-Masih, Bukan Gambar-Nya

Sebuah foto dapat mengingatkan kita pada seseorang atau momen-momen indah yang pernah kita lewati. Sehingga tidak salah bila orang Kristen memajang gambar Isa Al-Masih di rumah atau tempat-tempat yang mereka inginkan.

Orang Kristen memang tidak tahu secara pasti sosok Isa Al-Masih. Namun melalui gambar yang ada, orang Kristen dapat mengerti bahwa Allah yang Maha Pengasih pernah datang dan tinggal di dunia dalam rupa manusia yang dikenal dengan nama Isa Al-Masih.

Jelas orang Kristen tidak menyembah gambar Isa Al-Masih. Tetapi melalui cerita tentang Isa Al-Masih yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar, membuat mereka lebih mudah untuk mengerti. Dan salib yang identik dengan orang Kristen, hanya merupakan sarana untuk mengingat bagaimana Isa Al-Masih telah menjadi “Tebusan” yang besar bagi dosa-dosa manusia.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:8-9)

[Staf Isa dan Islam – Artikel tentang Keselamatan dapat menuntun saudara untuk lebih mengerti kasih Allah.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ilustrasi Gambar Nabi Muhammad” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Subscribe
Beritahulah
150 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Iqbal
28 Mei 2012 6:47 pm

*
Saudara staf Isa dan Islam yang baik hati,

Saya beri ilustrasi kepada anda, karena tampaknya anda sulit untuk memahami.

Seperti di link-link yang lain, anda seorang laki-laki? Anda pernah jatuh cinta? Normal kan? Kalau anda diberi setangkai bunga oleh istri/pacar anda, dan ketika anda rindu kepada wanita tersebut, pasti anda mencium dan menghirup bunga itu. Ketika anda mencium bunga itu, pasti yang anda pikirkan adalah orang yang memberinya, kan? Anda tidak menyembah setangkai bunga, kan? Atau tidak memohon pada bunga, kan?

Itu bedanya berhala dengan Hajar Aswad. Berhala itu disembah dan meyakini bahwa berhala itu mempunyai kuasa, tapi kalau Hajar Aswad sebagai perantara untuk selalu mengingat Allah. Seperti Al-Quran, Ka’bah, dll.

Balas
staff
29 Mei 2012 7:42 am
Balasan ke  Iqbal

~
Benarkah Hajar Aswad, Al-Quran, dan Ka’bah hanya sebagai “perantara” untuk mengingat Allah? Sulit untuk dibenarkan, sebab umat Islam percaya, bila mencium Hajar Aswad mereka akan mendapat berkah dan juga dipercaya dapat mengampuni dosa-dosa mereka. Itulah mungkin salah satu alasan mengapa umat Islam yang naik haji rela berdesak-desakan bahkan sampai terinjak-injak ketika mereka berusaha mencium Hajar Aswad.

Al-Quran, bagi umat Muslim, kitab ini adalah “buku suci”. Maka, tidak boleh memegang Al-Quran dengan tangan kiri, tidak boleh meletakkan buku lain di atas Al-Quran. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, beberapa umat Muslim percaya, ketika membawa Al-Quran harus pegang di atas kepala, atau minimal sejajar dengan dada, tidak boleh lebih rendah dengan dada.

Menurut saudara Iqbal, apakah cara-cara tersebut tidak sama saja menganggap bahwa Al-Quran benda berhala dan bukan sekedar kitab yang berisi firman Allah?

Tentang Ka’bah, hingga saat ini umat Muslim sendiri tidak dapat menjelaskan, mengapa sholat harus sujud pada ciptaan manusia tersebut!
~
SO

Balas
Azriady
28 Mei 2012 7:43 pm

*
Andai sejak dulu lukisan atau patung Nabi Muhammad dibuat mungkin zaman sekarang Muhammad sudah disembah. Lihat saja makam para wali, sebagian umat ziarah bukan datang untuk mengenang dan mendoakan tapi malah meminta berkah.

Beberapa tahun setelah penyaliban dan kebangkitan, kemanakah Nabi Isa? Sangat janggal bila benar Al-Quran mengatakan Nabi Isa benar wafat, kenapa tidak ditemukan makam-Nya? Mungkin para sahabat merahasiakan makam-Nya sesuai pesan Nabi agar umat-Nya tidak terlalu bersedih sampai tiba kedatangan Roh Kebenaran.

Setiap nabi adalah manusia biasa dan setiap manusia pasti akan mengalami kematian.

Balas
staff
29 Mei 2012 7:38 am
Balasan ke  Azriady

~
Penyembahan berhala terjadi bukan hanya karena ada foto atau tidak. Datang berziarah ke makam dan berdoa di sana juga merupakan penyembahan berhala. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang naik haji, pergi ke makam Muhammad dan berdoa di makam tersebut, apakah itu tidak termasuk berhala?

Tentang penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah sesuatu yang nyata, disaksikan oleh banyak orang. Dan itu bukan sebuah rekayasa. Bukan juga sebuah kisah yang terdapat “kemungkinan-kemungkinan” seperti yang saudara pikirkan. Dan Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan agar umat-Nya menyembunyikan makam-Nya.

Bila menurut saudara pengakuan Al-Quran akan kematian Isa Al-Masih adalah janggal, adalah hak saudara untuk meragukan isi kitab suci saudara.

Saudara benar, setiap nabi adalah manusia biasa, termasuk Muhammad. Itulah sebabnya dia hingga saat ini masih dalam kubur. Tapi tidak dengan Isa Al-Masih, Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Karena Dia adalah Kalimat Allah, maka maut tidak kuasa atas nyawa-Nya, itulah sebabnya, walau Kitab Suci mencatat Dia benar wafat, tetapi Kitab Suci juga mencatat, pada hari ketiga Dia bangkit dari kematian-Nya dan naik ke sorga.

Artikel pada tautan ini akan membantu saudara untuk mengerti lebih lagi tentang Isa Al-Masih: http://tinyurl.com/c4phapd.
~
SO

Balas
al
29 Mei 2012 7:40 am

*
Saudara staff IDI,

Seperti pernyataan saudara Iqbal, tampaknya kalian tak bisa memahami. Pernahkah kalian lewat pemakaman lalu melihat seseorang menangis di depan sebuah kuburan dan menciumi batu nisannya?

Memang tampaknya orang tersebut mencium batu tetapi pada hakekatnya ia meluapkan kerinduan yang mendalam terhadap orang yang tersayang yang sudah berbeda alam.

Balas
staff
30 Mei 2012 6:40 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al yang baik hati dan juga ramah,

Kami sungguh mengerti dengan penjelasan saudara di atas. Setahu kami, bahkan ada beberapa suku tertentu, mereka mengunjungi makam pada saat tertentu untuk mengenang handai-taulan mereka yang sudah meninggal. Bahkan bila kita lihat, tidak jarang makam-makam dibangun dengan bentuk yang bagus dan dari material yang bagus pula. Semua itu dilakukan sebagai wujud kecintaan mereka pada jasad yang terbaring dalam makam tersebut.

Bila saudara Al dan saudara Iqbal menyamakan, orang yang mencium batu nisan tersebut dengan orang yang mencium Hajar Aswad, pertanyaan kami: Apakah Allah bersemayam atau berada di Hajar Aswad sehingga orang-orang harus berlomba menciumnya?

Bila ada orang yang mencium batu nisan, menurut kami itu hal wajar, sebab memang benar ada jasad orang yang dicintainya di bawah batu nisan tersebut. Bila menurut saudara Allah bersemayam di Hajar Aswad, perlu dipertanyakan apakah Allah yang saudara sembah adalah Allah yang Agung, yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
~
SO

Balas
Azriady
30 Mei 2012 4:16 am

*
Umat Islam merasa tidaklah pantas bila gambar atau lukisan para nabi dibuat sebagai hiasan dinding, komik, atau bahkan dibuat sebagai patung pajangan. Kami sangat menghormati nabi kami melebihi umat lainnya. Jika gambar atau lukisan telah rusak akan berakhir di tempat sampah, disobek atau dibakar, itu sangat membuat kami sedih.

Para Nabi adalah orang suci, tidaklah setara dengan para artis yang senang gambarnya dipajang dimana-mana. Kami juga percaya bangsa Jin atau Iblis sangat senang bersemayam dalam patung berwujud hewan atau manusia, apalagi bila benda tersebut berusia ratusan tahun. Iblis biasanya akan mengabulkan permintaan orang yang mengharapkan berkah pada patung atau lukisan agar mereka tersesat.

Balas
staff
31 Mei 2012 3:30 am
Balasan ke  Azriady

~
Saudara Azriady,

Disinilah letak perbedaan cara pandangan serta iman orang Kristen dan Islam dalam menyikapi sebuah gambar, lukisan, atau patung.

Bagi orang Kristen, lukisan tetaplah sebuah lukisan. Mungkin gambar atau lukisan tersebut mempunyai nilai history, tetapi tidak mempunyai kekuatan supranatural sehingga harus tetap dijaga dan tidak boleh dibuang ke tong sampah.

Bagi orang Kristen, Isa Al-Masih telah tinggal di hati mereka. Sehingga, bila ada gambar Isa yang rusak dan terpaksa dibuang ke tong sampah, hal itu tidak mengurangi iman mereka pada Isa Al-Masih. Dan juga tidak akan membuang sedikitpun Isa Al-Masih di hati mereka.

Tidak ada manusia yang suci, semua manusia pernah melakukan dosa, tanpa terkecuali para nabi termasuk Muhammad. Tetapi tidak dengan Isa Al-Masih. “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19)

Bila jin atau iblis senang bersemayam di patung, bukankah juga tidak menutup kemungkinan jin atau ibli bersemayam di Batu Hitam yang disembah jutaaan umat Muslim?
~
SO

Balas
aeldie
6 Juni 2012 6:23 pm

*
Tujuan tidak boleh ada gambar Nabi Muhammad dalam Islam adalah, karena Muhammad manusia mulia, jangan sampai nanti tercoreng dengan tingkah laku manusia sekarang yang kebetulan mirip dengannya dan mengaku-ngaku keturunannya.

Oleh sebab itulah tidak boleh ada gambar Nabi Muhammad. Jangan sampai dikotori dan dipecah-belah oleh orang-orang yang mengaku keturunannya.

Balas
staff
8 Juni 2012 9:14 am
Balasan ke  aeldie

~
Saudara Aeldie,

Kami memang pernah mendengar, umat Muslim mengimani Muhammad sebagai manusia mulia. Apakah saudara Aeldie juga pernah mendengar bahwa Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih satu-satunya manusia termulai di dunia dan di akhirat?

Bila disebut manusia yang mulia, tentu ada lebih dari satu orang. Tapi bila telah dikatakan sebagai termulia, maka tidak ada yang lebih mulia selain dia.

Pertanyaan kami, bila Muhammad saja yang masih sebatas mulia tidak boleh dibuat gambarnya, lalu mengapa Isa Al-Masih yang sudah termulia, bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat, umat Muslim masih mau membuat gambar-Nya? Bukankah menjaga citra Isa Al-Masih supaya tidak tercoreng adalah lebih penting, karena Dia termulia, dibanding yang hanya sebatas mulia?

Sayangnya, hingga saat ini kami belum menemukan penjelasan yang masuk akal mengapa Muhammad tidak boleh dibuatkan gambarnya.
~
SO

Balas
basri
12 Juni 2012 3:48 am

*
Saudara admin,

1) Agama Kristen, Hindu, Budha, konfucu dll, semua mengkultuskan orang-orang tertentu, sehingga dibuatlah gambar serta patung dari orang-orang tersebut. inilah yang membedakan dengan agama Islam.

2) Adapun mengenai Ka’bah & Hajar Aswad, tentunya sangat salah persepsi kalau anda mengatakan kalau orang Islam menyembah Ka’bah (Hajar Aswad). Adapun Sholat menghadap ke arah Kiblat (Ka’bah) Itu adalah perintah Allah SWT.

3) Menghadap ke arah Kiblat bukan berarti Islam menyembah Ka’bah karena dalam sholat tidak boleh mengingat apapun selain keyakinan hanya kepada Tuhan Semesta Alam.

4) Admin yg terhormat, Anda selalu menggunakan ayat Al-Quran untuk memuliakan Nabi Isa AS. Tapi tentunya bukan buat Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Karena Nabi Isa AS tidak disalib menurut Al-Quran. Jadi itu adalah orang yg berbeda

Terimakasih.

Balas
staff
13 Juni 2012 8:17 am
Balasan ke  basri

~
Saudara Basri,

Terimakasih untuk komentar dan juga penjelasan saudara di atas.

1. Bagaimana dengan Islam, apakah Islam tidak mengkultuskan Muhammad? Menurut kami, justru Islam sangat mengkultuskan Muhammad, sehingga apapun yang dilakukan Muhammad selalu dibenarkan. Bahkan pada awal kewahyuannya, Allah harus menurunkan setiap ayat untuk membenarkan apa yang dilakukan oleh Muhammad.

Saudara dapat membaca sejarah Islam pada url ini: http://tinyurl.com/cmmdk6r

2. Bila memang orang Islam tidak menyembah Hajar Aswad, dapatkah saudara menjelaskan pada kami, apa tujuan orang-orang yang naik haji berdesak-desakan untuk mencium atau sekedar menyentuh Hajar Aswad?

3. Satu ayat dalam Al-Quran, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai” (Qs 2:144).

Yang ingin kami tanyakan, bila memang Allah melarang Muhammad menengadah ke langit, ke tempat yang Allah ciptakan sendiri, ketika dia sholat, mengapa Allah justru memperbolehkan Muhammad menghadap ke Ka’bah, sebuah benda yang hanya ciptaan manusia? Siapakah sebenarnya yang membuat perintah untuk menghadap Ka’bah, Allah atau manusia?

4. Tentang kebangkitan dan kenaikan Isa Al-Masih ke sorga, silakan saudara membaca penjelasan kami pada url ini: http://tinyurl.com/c2quvd8
~
SO

Balas
bambang nugroho
12 Juni 2012 6:13 am

*
Siapa bilang orang Kristen belum pernah melihat Yesus (Isa Al-Masih)? Saya salah satu orangnya yang telah melihat Dia. Dia menjamah saya disaat kami berada di mobil kami yang sederhana. Penuh sinar keputihan, Dia bersifat Kebapakan karena suara-Nya sangat lembut, lembut kulit-Nya, tidak keriput, mata berwarna biru dan jubah putih bersinar dan tangan-Nya memegang bintang, penuh karisma dan kita tidak bisa membantah-Nya.

Sapaan-Nya yang pertama “Salom, salam damai dan sejahtera bagimu.” Ini sungguh-sungguh nyata. Itulah yang menjadi sumber kenapa saya berbalik 360 derajat kepada-Nya. Yang lalu biarlah berlalu, yang penting, saya ingi selamat dunia dan akhirat. GBU. Inilah Firman hidup yang sesungguhnya.

Balas
staff
13 Juni 2012 8:15 am
Balasan ke  bambang nugroho

~
Tuhan mempunyai berbagai cara untuk menampakkan diri-Nya pada seseorang. Ada melalui firman, lewat mimpi ataupun penglihatan.

Setiap orang yang memang benar-benar menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, tentulah orang tersebut pernah bertemu dengan Isa secara pribadi. Seorang Kristen yang tidak pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Isa melalui salah satu cara di atas, orang tersebut belumlah layak dikatakan sebagai pengikut Isa sepenuhnya.

“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36).
~
SO

Balas
akunawal
15 Juni 2012 9:31 am

*
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Taurat, Kitab Keluaran 20:4)

Mengutip ayat ini, berarti tidak boleh membuat patung apapun. Tetapi, mengapa Kristen masih membuat patung Yesus? Adakah ayat bible yang menyatakan pengecualian terhadap patung Yesus?

Jika anda mengatakan bahwa bagi orang Kristen, Isa Al-Masih di hati mereka, mengapa ada orang yang berdoa menghadap ke patung Yesus atau mereka menggenggam erat salib-Nya?

Jika anda mengatakan bahwa ada kemungkinan iblis atau setan bersemayam di Hajar Aswad, maka lebih sangat mungkin jika iblis/setan bersemayam dalam patung Yesus yang nyata-nyata bentuknya patung.

Balas
staff
18 Juni 2012 8:17 am
Balasan ke  akunawal

~
Saya kutip di sini lanjutan dari ayat yang saudara kutip, 5 “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu” (Taurat, Kitab Keluaran 20:5)

Allah dengan jelas menekankan, jangan sujud dan menyembah pada buatan manusia.

Bila demikian, apakah salah bila seorang membuat patung atau gambar dan menyimpannya? Menurut kami tidaklah salah! Selama orang itu tidak menyembah dan sujud pada patung atau gambar tersebut.

Seorang Kristen yang benar-benar telah menerima Keselamatan dan Hidup Kekal dari Isa Al-Masih, tidak akan menyembah sebuah patung atau salib. Termasuk pada patung Yesus!

Patung Yesus hanyalah sebuah patung yang dibuat manusia, demikian juga dengan salib. Patung atau salib tersebut tidak dapat menjawab doa seseorang. Hanya Allah yang dapat mengabulkan setiap doa dan permohonan yang dinaikkan dengan tulus.

“Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Besar Matius 4:10).
~
SO

Balas
mhyan
25 Juni 2012 7:08 am

*
Saya sangat bersyukur terlahir sebagai Kristen, hanya Tuhanku Yesus yang dapat memberi menjamin keselamatanku.

Balas
arianti
4 Juli 2012 7:36 am

*
Saya setuju sekali dengan penjelasan mengenai gambar maupun patung, itu semua hanyalah sarana untuk mengingat dan mendekatkan diri. Sama halnya bila kita rindu pada seseorang, kita melihat fotonya. Logikanya begitu, kecuali ada manusia-manusia yang logikanya tidak jalan menuduh orang Kristen menyembah patung.

Kita diciptakan dengan akal dan fikiran dan hati nurani, jadi gunakanlah itu, untuk memilih. Jangan hanya menerima doktrin. Mana yang benar, mana yang salah. Mana yang asli mana yang palsu.

Balas
Jesus My Lord
10 Juli 2012 1:54 am

*
Kami tidak pernah menyembah apa yang telah kami buat, patung salib atau yang lainnya hanyalah lambang keimanan kami, lambang penebusan dosa yang telah Yesus janjikan, seperti halnya tulisan Allah yang menggunakan tulisan Arab yang biasa menghiasi Masjid atau pun rumah-rumah saudara Muslim, semuanya itu hanyalah lambang keimanan kita.

Kristen tidak mengharuskan seseorang menghadap ke arah mana untuk melakukan sembahyang, tidak mesti di depannya ada salib atau pun gambar Yesus. Lain halnya dengan Muslim yang bila sholat harus menghadap ke arah tertentu agar doanya dapat diterima dan sah, apa yang mereka hadap?

Balas
hamba Allah
22 Juli 2012 5:52 am

*
Saudara admin,

Hendaknya anda mencari, menggali, dan mengkaji lebih mendalam sebuah informasi terlebih dahulu sebelum mem-posting-nya di web ini. Kesalahan informasi yang anda berikan akan menunjukkan kurangnya ilmu dan kekritisan anda terhadap sebuah informasi.

Mengenai Hajar Aswad sudah banyak sekali penjelasannya. Mengapa umat Islam mencium Hajar Aswad? karena mencontoh Nabi Muhammad.

Umar bin Al-Khattab berkata, Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberi madharat maupun manfaat. Kalalulah aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan melakukannya.

Jadi umat Islam hanyalah mengikuti perintah Nabi Muhammad untuk mencium Hajar Aswad, bukan berarti kami menyembahnya.

Balas
staff
24 Juli 2012 8:16 am
Balasan ke  hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Terimakasih untuk saran saudara. Tentu kami selalu berusaha memberi yang terbaik lewat situs ini.

Segala sesuatu tentu ada sebab akibatnya. Begitu pula dengan perintah yang harus dilakukan oleh orang Islam dalam mencium Hajar Aswad. Tentu ada sebab akibatnya bukan?

Satu pertanyaan kami, kiranya saudara Hamba Allah bersedia menjelaskannya kepada kami. Menurut saudara Hamba Allah mengapa Muhammad mencium Hajar Aswad? Dan juga mengapa perlakuan tersebut wajib dilakukan oleh pengikutnya juga? Ada apa sebenarnya dengan Hajar Aswad?

Kami tahu bahwa Muhammad adalah nabi yang sangat dicintai umat Muslim. Dia adalah teladan bagi umat Muslim. Tetapi menurut kami, tidak ada salahnya kita mempelajari mengapa orang Islam harus meneladani setiap hal yang dia lakukan, dengan demikian kita tidak beriman secara buta.
~
SO

Balas
joni gundul
23 Juli 2012 6:49 am

*
Ada guyonan, mengapa Tuhan tidak mengirim Nabi lagi setelah Muhammad? Karena Tuhan menyesal.

Jika Yesus dianggap gagal dalam misi penyelamatannya, setidaknya bisa jadi aktor komedi. Ketika ada kisah plesetan Yesus, orang Kristenpun bisa ikut tersenyum. Tapi sebaliknya ketika muncul kartun Muhammad orang Islam langsung bereaksi tangkap dan bunuh pembuatnya.

Balas
staff
24 Juli 2012 8:15 am
Balasan ke  joni gundul

~
Saudara Joni Gundul,

Dari guyonan saudara di atas, saudara dapat membandingkan bagaimana Yesus dan Muhammad memberi pengajaran pada pengikutnya.

Bagi orang Kristen, Yesus adalah Sang Juruselamat yang tidak perlu dibela. Siapakah manusia sehingga mereka dapat membela Kalimat Allah? Sebaliknya, justru Dia-lah yang membela pengikut-Nya dan memberi Keselamatan bagi mereka.

Bagaimana dengan Muhammad. Mengapa umatnya harus selalu mati-matian membela dia. Apakah karena dia tidak dapat membela dirinya sendiri, sehingga umatnya harus menangkap dan membunuh orang yang hanya membuat sebuah kartun baginya?
~
SO

Balas
die
26 Juli 2012 10:31 am

*
Maaf saudara admin, hanya memberi sedikit penjelasan. Orang-orang Islam bukanlah menyembah Ka’bah atau Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), tetapi hal tersebut hanyalah symbolis untuk mengingat akan kekuasaan Allah SWT. Allah hanya ada satu di dunia ini. Dan menghadap pada satu arah, yaitu Ka’bah.

Coba anda bayangkan jika umat Muslim sembayang tidak mengahadap 1 arah, dan ke banyak arah, maka hal tersebut akan menggangu kerapihan sembayang. Dan lagi, sesungguhnya bagimulah agamamu dan bagikulah Agamaku.

Mungkin lebih baik anda tidak menganggap buruk suatu hal yang anda tidak mengerti, dan belum jelas akan hukum-Nya. Terimakasih.

Balas
staff
27 Juli 2012 12:03 pm
Balasan ke  die

~
Saudara Die, terimakasih atas penjelasan saudara.

Lalu bagaimana saudara menjelaskan ketika umat Muslim mengitari dan sujud menghadap Ka’bah serta mencium Batu hitam? Apakah kuasanya dan Allah sendiri ada di situ sehingga dilakukan ritual mengelilingi, menghadap dan menciumnya?

Mungkin hal tersebut dapat dimengerti atau bahkan belum dimengerti oleh umat Muslim. Bukankah ada baiknya jika kita dapat berbagi kebenaran. Sehingga kita semua memiliki niat dalam hati untuk menyelidiki dan mengetahui kebenaran yang sejati, serta mengikutinya.

Satu lagi untuk Saudara renungkan, tidak terlihat perbedaan antara membuat patung dan gambar, dengan mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Jika melihat hasrat jutaan umat Muslim untuk mencium bahkan sekedar menyentuh Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad).
~
DA

Balas
jalan lurus
4 Agustus 2012 11:32 pm

*
Staff IDI yang terhormat,

Ibadah haji dan umroh adalah perintah Allah. Begitu pula mencium Hajar Aswad adalah perintah Nabi Muhammad. Ritual ini sudah ada sejak Nabi Ibrahim/Abraham. Dan diapun melaksakannya.

Apakah anda ingin mengatakan bahwa Nabi Ibrahim/Abraham ini salah?

Kami umat Islam tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan kalau kami menyembah Ka’bah atau Hajar Aswad berarti kami telah menyekutukan-Nya. Kalau ingin menyekutukan-Nya untuk apa repot-repot ke Arab sana, buat saja patung.

Besar sekali perbedaan membuat patung dan gambar yang dilakukan umat Kristen dengan mencium Hajar Aswad. Patung dan gambar yang dibuat untuk disembah sebagai Tuhan atau representasi Tuhan seperti pada agama Budha. Sedangkan mencium Hajar Aswad hanya untuk melaksanakan perintah Nabi Muhammad tanpa menyembah atau men-Tuhankannya. Jika itu dilakukan batallah semua ibadah hajinya.

Balas
staff
8 Agustus 2012 1:25 pm
Balasan ke  jalan lurus

~
Segala sesuatu tentu ada sebab dan akibatnya. Untuk itu, dapatkah saudara menjelaskan mengapa orang Islam harus mencium Hajar Aswad? Bila tidak keberatan, kiranya saudara dapat memberi ayat yang memerintahkan untuk mencium Hajar Aswad.

Setahu kami, ritual mencium Hajar Aswad adalah ajaran Muhammad. Bukan ajaran nabi Ibrahim. Taurat tidak pernah mencatat bahwa nabi Ibrahim melakukan ritual tersebut. Mohon saudara koreksi bila pandangan kami salah.

Orang Kristen tidak menyembah patung maupun gambar Isa Al-Masih, tetapi menyembah Allah. Allah juga tidak melarang kalaupun orang Kristen membuat patung atau gambar Isa Al-Masih sebagai karya seni, Dia melarang penyembahan patung.
~
SO

Balas
Adi
8 Agustus 2012 1:35 am

*
Masalah mengelilingi Ka’bah dan mencium Hajar Aswad adalah ritual/tata cara ibadah haji. Bukan berarti menyembah kepada Ka’bah dan Hajar Aswad. Yang kita sembah hanya Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Cuma pada ibadah haji memang ada rukunnya bertakwaf mengelilingi Ka’bah dan meletakan Ka’bah di sebelah kiri orang yang mengelilinginya. Hal ini sama dengan takwafnya alam semesta.

Contoh, semua planet mengelilingi matahari dan matahari selalu berada disebelah kiri planet-planet tersebut. Begitu juga pergerakan atom netron dan proton di alam ini semua tawafnya seperti itu.

Ka’bah hanya kiblat sholat untuk mempersatukan umat Islam di dunia. Kalau kita berada di hutan dalam keadaan tidak tahu arah Kiblat atau di dalam pesawat, kita tidak harus mengikut Kiblat. Kita bisa sholat menghadap kemana saja karena dalam Al-Quran ada disebutkan bahwa “Kemana saja kamu menghadap disitu ada Allah” Itu membuktikan bahwa Ka’bah itu fungsinya hanya kiblat saja bukan menyembah Ka’bah.

Balas
staff
8 Agustus 2012 9:34 am
Balasan ke  Adi

~
Saudara Adi,

Dari pernyataan saudara di atas, kami tertarik untuk menanggapi kalimat saudara yang berbunyi “Kemana saja kamu menghadap disitu ada Allah”.

Kalimat ini sungguh jelas. Berarti Allah ada dimana saja. Tidak terbatas pada mata arah angin. Bila demikian adanya, mengapa sholat yang tidak berkiblat ke Ka’bah, maka sholatnya dianggap tidak sah?

Pertanyaan kami kedua, mengapa hanya orang yang sedang di hutan dan tidak tahu arah Kiblat yang boleh sholat tanpa menghadap ke Ka’bah?

Mana sebenarnya yang benar, boleh menghadap kemana saja atau harus ke Ka’bah?
~
SO

Balas
jalan lurus
9 Agustus 2012 1:57 pm

*
Staff IDI,

Umat Muslim mencium Hajar Aswad karena perintah Nabi Muhammad. Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersada, Demi Allah, Allah akan membangkit Hajar Aswad ini pada hari qiyamat dengan memiliki dua mata yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan memberikan kesaksian kepada siapa yang pernah mengusapnya dengan hak.

Umar bin Al-Khattab berkata, Demi Allah, aku benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberi madharat maupun manfaat. Kalalulah aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan melakukannya.

Anda tak menyimak postingan saya. Kata “haji dan umroh” adalah ritual Nabi Ibrahim.

Balas
staff
11 Agustus 2012 1:32 pm
Balasan ke  jalan lurus

~
Saudara Jalan Lurus,

Perhatikanlah baik-baik hadist Muhammad di atas yang saudara kutip. Secara tidak langsung, hadist tersebut telah menjelaskan bahwa Hajar Aswad bukankah sekedar batu seperti yang dikatakan Umar bin-Khattab.

Pada hadist di atas Muhammad dengan jelas mengatakan, Hajar Aswad akan dibangkitkan pada hari kiamat dan memberi kesaksian bagi orang yang mengusapnya?

Dengan kata lain, Muhammad percaya ada roh pada Hajar Aswad. Dan orang-orang yang menyetuh Hajar Aswad menyimpan satu tujuan tertentu. Apakah perbuatan ini tidak dapat dikatakan telah menyekutukan Allah?

Setahu kami, haji dan umroh adalah ajaran Muhammad. Bukan ajaran nabi Ibrahim. Taurat tidak pernah mencatat bahwa Nabi Ibrahim melakukan ritual tersebut. Mohon saudara koreksi bila pandangan kami salah. Dan berilah bukti dari Taurat bahwa Nabi Ibrahim pernah melakukan haji dan umroh.
~
SO

Balas
Noval
7 November 2012 6:35 am

*
Firman Allah dengan tegas melarang umat-Nya untuk membuat patung yang menyerupai apapun untuk disembah. “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Taurat, Kitab Keluaran 20:4)

Kenapa kaum Nasrani malah membuat patung, dan banyak terdapat patung di gereja?

Balas
staff
13 November 2012 3:24 am
Balasan ke  Noval

~
Saya kutip di sini lanjutan dari ayat yang saudara kutip, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu” (Taurat, Kitab Keluaran 20:5)

Allah dengan jelas menekankan, jangan sujud dan menyembah pada buatan manusia.

Bila demikian, apakah salah bila seorang membuat patung atau gambar dan menyimpannya? Menurut kami tidaklah salah! Selama orang itu tidak menyembah dan sujud pada patung atau gambar tersebut.

Seorang Kristen yang benar-benar telah menerima Keselamatan dan Hidup Kekal dari Isa Al-Masih, tidak akan menyembah sebuah patung atau salib. Termasuk pada patung Yesus!

Patung Yesus hanyalah sebuah patung yang dibuat manusia, demikian juga dengan salib. Patung atau salib tersebut tidak dapat menjawab doa seseorang. Hanya Allah yang dapat mengabulkan setiap doa dan permohonan yang dinaikkan dengan tulus.

“Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil, Rasul Besar Matius 4:10).
~
SO

Balas
manasye agus h
15 Desember 2012 1:56 am

*
Mengenai sholat menghadap Ka’bah, dari situs lain saya menemukan ayat-ayat yang juga berlalu bagi kalangan non-Islam. Yaitu: Mazmur 5:8, 138:2, Yeheskiel 44:4, Daniel 6:10, Matius 26:39, Markus 14:35, Matius 4:10.

Bagaimana tentang penjelasan ini? Terimakasih!

Balas
staff
17 Desember 2012 3:04 pm
Balasan ke  manasye agus h

~
Saudara Manasye Agus,

Untuk lebih jelasnya, berikut kami kutip isi dari ayat-ayat tersebut, dan juga sedikit penjelasan dari kami:

Mazmur 5:8 “TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku” Sedikitpun kami tidak melihat penjelasan sholat atau Ka’bah pada ayat tersebut.

Mazmur 138:2 “Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu”
Dalam ayat tersebut memang ada kata “sujud”. Tetapi kata itu belumlah cukup membuktikan bahwa sholat adalah perintah Allah. Demikian juga dengan kata “bait-Mu”, tidak sedikitpun menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Ka’bah.

Yeheskiel 44:4 “Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud menyembah” Bait Suci yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Bait Suci Israel. Bukan Ka’bah! Untuk lebih jelasnya, silakan saudara membaca Yeheskiel 43, di sana dijelaskan bagaimana bentuk Bait Suci tersebut.

Daniar 6:10 “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya” Kami tidak menemukan pada ayat tersebut yang menyatakan sholat dan Ka’bah.

Matius 26:39 “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” Di atas sudah kami jelaskan, bahwa sujud bukan berarti sholat. Perlu saudara perhatikan aturan-aturan atau gerakan-gerakan tubuh yang harus dilakukan ketika sholat. Bukan hanya sujud saja, masih ada gerakan-gerakan lainnya.

Inilah isi dari Matius 4:10 “Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Markus 14:35 “Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya” Silakan baca penjelasan kami sebelumnya.

Jadi Saudara Manasye, sekali lagi kami sampaikan bahwa ajaran sholat dan Ka’bah hanyalah ajaran Muhammad. Bukan ajaran nabi-nabi sebelumnya.
~
SO

Balas
staff
21 Juli 2013 1:49 pm

~
Saudara Ismailmangkasara,

Maaf karena komentar-komentar saudara kami hapus. Saran kami, dalam memberi komentar silakan memperhatikan aturan yang telah kami cantumkan di setiap artikel yang ada. Berikut ini kami copy kembali aturan tersebut, agar saudara lebih jelas.

PEDOMAN MEMASUKKAN KOMENTAR:

(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
(9) Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

Kami mempersilakan Saudara mengemail [email protected] untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
~
SO

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Muhammad: Pemimpin Harus Muslim

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz