Sejak manusia pertama, Nabi Adam dan Siti Hawa tergoda oleh setan dalam wujud ular, maka dosa telah merusak manusia dan alam ini. Kita perlu akui bahwa musibah ini mungkin terjadi karena kesalahan manusia. Sehingga manusia menerima dampaknya saat ini.
Islam dan Nasrani: Allah Maha Kuasa
Muslim dan Nasrani setuju bahwa Allah Maha Kuasa. Allah menguasai langit dan bumi termasuk bencana alam. Dia berkuasa menghentikannya sesuai dengan kehendak-Nya.
Tetapi, kita masih bertanya-tanya, “Mengapa Allah mengizinkan musibah-musibah ini? Apakah Allah mengasihi kita?”
Apakah Bencana Alam Azab Allah?
Secara umum, umat Islam dan Nasrani juga setuju semua bencana alam terjadi karena tiga alasan:
- Hukuman atas dosa (Qs 17:16)
- Peringatan untuk orang berdosa (Qs 32:21)
- Pencobaan untuk umat Allah (Qs 27:88)
Tidak semua bencana alam terjadi karena azab Allah. Juga, kita tidak akan tahu mengapa semua gempa bumi di Indonesia, dan di negara lain, terjadi.
Namun Kitab Allah mengatakan, “. . . Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia . . .” (Injil, Surat Roma 8:28). Jika benar-benar mengasihi Allah, Anda bisa yakin Allah mempunyai rencana yang baik bagi Anda.
Cara Umat Beragama Mempunyai Harapan di Tengah Musibah?
Hal yang terpenting adalah bagaimana cara seseorang mengatasi penderitaan seperti bencana alam. Setiap kita akan menghadapi kesulitan dalam hidup ini. Kita harus tahu bagaimana dapat mengatasinya.
Kita hanya dapat mengatasi penderitaan jika ada harapan. Harapan itu berasal dari pengetahuan bahwa Allah mengasihi kita dan menjamin kedamaian kepada kita.
Apakah Allah menjamin kedamaian, kebahagiaan, harapan, dan kasih kepada setiap umat beragama? Atau harus sholat, memberi zakat, puasa, membaca Al-Quran, dll terlebih dahulu? Mengemail jawaban Anda di sini.
Ada satu contoh yang menarik. Suatu kali, Rasul besar Paulus dilemparkan ke dalam penjara walau tidak berdosa. Waktu di sana, dia “. . . berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat . . . dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua” (Injil, Kisah Para Rasul 16:25-26).
Jadi, Rasul Paulus masih bahagia dalam penjara karena ada harapan. Dan dia bisa bebas dari penjara akibat satu musibah.
Siapa Yang Bisa Memberi Harapan?
Walaupun ada penderitaan di sekitarnya, semua pengikut Isa Al-Masih dikasihi-Nya dan mempunyai harapan, kedamaian, dan kebahagiaan. Bagaimana mungkin? Karena Isa sudah menjaminnya kepada pengikut-Nya.
Isa Al-Masih berjanji kepada semua pengikut-Nya, “. . . Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20). Dan, “. . . Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . .” (Injil, Yohanes 14:27).
Oleh karena itu Paulus, yang sering menderita, bisa mengatakan, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Injil, Roma 15:13).
Isa Al-Masih Menjamin Kedamaian Dengan Allah
Jadi, pengikut Isa Al-Masih mempunyai harapan demikian karena Isa Al-Masih menjaminnya. Dan bukan hanya itu, Isa Al-Masih sudah menjamin kedamaian dengan Allah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Karena Isa sudah menanggung dosa mereka ketika Dia wafat.
Semua orang yang percaya kepada-Nya sudah dijamin surga. Walau ada penderitaan di bumi, mereka masih mempunyai harapan. Silakan mengirim email kepada kami jika Anda ingin mempunyai kedamaian dan harapan dari Isa!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara setuju dengan tiga alasan di atas mengapa bencana alam terjadi? Jelaskan!
- Bagaimana umat Islam bisa mempunyai harapan dan kedamaian di tengah musibah?
- Apakah Saudara sudah memiliki kedamaian dengan Allah? Bagaimana bisa tahu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Bencana Alam Merupakan Azab Allah?
- Ulama Senior Islam “Seks Pra-nikah Picu Gempa Bumi”
- Al-Quran, Injil, Tanda Akhir Zaman, Dan Nasib Manusia
- Kunci Muslim Mendapatkan Ketenangan Hati Di Dunia dan Di Akhirat
- Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah?”. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].