• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen

Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
1 Januari 2018 | 42 Komentar

kobaran-nyala-api-akibat-ledakan-bom-di-masjidKita berduka atas bom yang membunuh saudara-saudara Muslim di sebuah Masjid di Mesir (24-11-2017).  Ketika para Muslim bergumul tentang sikap membenci kafir, terjadi pembunuhan terhadap para Muslim oleh Muslim.

Apakah hikmah bom di Masjid Mesir bagi kehidupan umat beragama? 

Dukacita atas Bom di Masjid Al-Rawdah 

Belum sirna duka kita karena pengeboman dua gereja di Mesir sekitar April 2017. Di Gereja Koptik St. Markus di Iskandariyah, yang membunuh 31 orang dan melukai puluhan lainnya. Dan di Gereja Mar Gigris, di kota Tanta, membunuh 25 orang. 

Kini kita berduka lagi, karena pengeboman masjid Al-Rawdah, di Bir al-Abed, provinsi Sinai Utara, Mesir. Pengeboman dan penembakan sesaat setelah shalat Jumat membunuh 235 dan melukai 120 orang.

Bom Masjid di Mesir dan Reaksi Pejabat Indonesia 

Presiden RI Joko Widodo berduka atas korban bom di Mesir. “Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang ada di Mesir,” tegasnya (25/11/2017).

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengutuk, “Aksi teror yang menyebabkan kematian orang tidak dibenarkan ajaran agama manapun . . .” (26/11/2017).

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Jazuli Juwaini mengecam keras serangan bom di Mesir. “Tindakan tersebut biadab dan tidak berperikemanusiaan” katanya (25/11/2017).

 ISIS Melanggar Al Bara [Membenci Kafir] di Islam? 

Menurut Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Al Bara’ tidak berarti menzalimi dan berbuat semena-mena kepada orang kafir. Melainkan hanya membenci dalam kalbu dan tidak menjadikannya sebagai sahabat dan teman. Dapatkah kita membenci orang kafir dalam hati tanpa menzaliminya?

Kelompok teroris yang diduga ISIS ini membenci dan membunuh para Muslim Sufi yang mereka anggap kafir. Benarkah mereka melanggar ajaran Al-Bara itu? Jawablah di email ini.

logo-damai-warna-merahWahyu Allah Menghentikan Pembunuhan 

Allah Yang Maha Suci melarang kebencian, terlebih pembunuhan manusia. Kepada Nabi Musa, di kitab Taurat, Allah berfirman “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13). 

Isa Al-Masih, Kalimatullah juga mengajarkan hukum emas, “Perbuatlah kepada orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu” (Injil, Rasul Lukas 6:31). Perbuatan riilnya ialah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu . . . mengutuk kamu . . . mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).

Bukan hanya mengajarkan kasih, Isa juga sangat mengasihi manusia. Buktinya, Ia rela mati tersalib guna menggantikan hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal di neraka. Supaya setiap orang yang beriman kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga. 

Jadi, hikmah bom di Masjid di Mesir itu ialah kita wajib menaati Taurat Allah dan Isa Al-Masih. Agar tidak ada kebencian dan pembunuhan.

Apakah pendapat Anda? Kirimkan di email ini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca 

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, bagaimana sikap terbaik kepada orang-orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita? Mengapa?
  2. Apakah dampaknya jika semua agama menerapkan ajaran Al-Bara atau membenci kafir?
  3. Mengapa ajaran Wahyu Allah dalam Taurat dan Isa Al-Masih di atas adalah ajaran terbaik untuk kita amalkan dalam kehidupan?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bom Di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad Dan Surga Motif Pelakunya?
  2. Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
  3. Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
  4. Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran?

Video:

  1. Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Ulasan Berita Agama

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

42 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Hamba
1 Januari 2018 4:19 pm

*****
1. Berdakwah kepada mereka yang belum memahami Muslim sejati. Agama Islam adalah agama yang mencintai sesama makhluk Allah. Karena agama Islam adalah agama yang dirahmati Allah sebagai agama sempurna milik Allah supaya diselamatkan Allah dari siksa kubur dan siksa api neraka.

2. Bila membenci yang dimaksud ke personal maka dampaknya sangat buruk terutama terhadap keadaan sosial. Tapi Islam membenci terhadap ajaran menyekutukan Allah.

3. Agama yang sempurna adalah Islam karena memiliki ajaran Islam, Injil, Zabur, dan Taurat yang telah disempurnakan oleh Allah dan ditambah penjelasan yang detail oleh hadist Muhammad rasulullah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
4 Januari 2018 4:00 pm
Balasan ke  Hamba

*****
Saudara Hamba,

1. Berdakwa adalah hak setiap pemeluk agama. Tetapi bagaimana dengan kasus yang terjadi di Mesir? Pemboman tersebut bukanlah dakwah, melainkan penyerangan yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban. Bukan saja dari pihak nonMuslim, tetapi juga dari Muslim. Apakah agama yang dirahmati Allah mengajarkan untuk membunuh dan membom? Mengapa?

2. Setiap orang yang mengasihi Allah tentu tidak berkenan dengan perbuatan musyirik. Itu sudah pasti. Namun, aksi pemboman di Mesir merupakan kebencian dalam ruang lingkup sosial yang mengatasnamakan agama. Pembunuhan dan pemboman yang dibalut atas nama agama seolah-olah tindakan yang mulia. Padahal pembunuhan tersebut bertentangan dengan firman Allah dan juga sifat Allah. Pertanyaannya, mengapa bisa terjadi aksi teror dan pemboman itu? Darimanakah sumbernya?

3. Sah-sah saja mengklaim bahwa Islam adalah agama sempurna. Tetapi apakah klaim saja cukup? Dibutuhkan bukti untuk membuktikan bahwa ajaran Islam adalah ajaran terbaik. Sebab realitanya ajaran Al-Quran lebih mengedepankan kekerasan dibandingkan kedamaian. Silakan saudara baca surah Al Baqarah secara menyeluruh. Demikian juga surah Al Anfaal :12, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” Bila ajaran ini diterapkan, maka terjadi kekacauan yang amat parah di negeri ini, bukan? Bagaimaan menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Elmandus sihotang
2 Januari 2018 11:33 am

~
“Isa Al-Masih, Kalimatullah juga mengajarkan hukum emas, “Perbuatlah kepada orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu” (Injil, Rasul Lukas 6:31). Perbuatan riilnya ialah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu . . . mengutuk kamu . . . mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).”

Dua pernyataan, dua pengertian yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Bagaimana?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 10:46 am
Balasan ke  Elmandus sihotang

~
Saudara Elmandus,

Membaca kedua ayat Injil di atas secara cermat, maka saudara tidak akan menemukan pertentangan di dalamnya. Sebaliknya, ayat itu saling menguatkan dan melengkapi. Perhatikan Injil, Rasul Lukas 6:31 secara saksama. Apa yang saudara kehendaki agar orang lain perbuat, maka perbuatlah itu. Misal, bila saudara mengharapkan orang lain sayang kepada saudara, maka sayangilah orang lain. Hal ini sejalan dengan firman Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Lukas 6:27-28.

Nah, bercermin pada kasus di atas, pemboman dilakukan di kalangan para Muslim juga. Mengapa ini dilakukan? Bukankah membunuh bertentangan dengan firman Allah kepada Nabi Musa (Taurat, Keluaran 20:13)? Kalau umat Islam mengamalkan ajaran Isa Al-Masih, maka peristiwa seperti di Kairo tidak akan terjadi. Mengapa? Karena Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk mengasihi orang yang menganiaya kita (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
~
Solihin

Balas
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
2 Januari 2018 8:29 pm

*****
1. Sikap terbaik kepada orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita adalah mengasihinya, karena: 1 Petrus 4:8, “Tetαpi yαng terutαmα: kαsihilαh sungguh-sungguh seorαng αkαn yαng lαin, sebαb kαsih menutupi bαnyαk sekαli dosα.”

2. Dampak membenci kαƒir adalah kαƒir: Qs 4:101, “…orαng kαƒir itu musuh…bαgimu.” Qs 49:7, “…Ϻυhαmmαd…benci kepαdα kekαƒirαn…” Dαri Anαs bin Mαlik rα, sαw bersαbdα: “Aku benci kepαdα musuh Allαh yαitu orαng kαƒir. Ayαhku Abdullαh mαti dαlαm keαdααn kαƒir αdα di nerαkα” (HR. Ahmαd, 11747). Akibatnya, Muhammad menjadi kαƒir lantaran membenci ayahnya Abdullah. Dαri Abu Hurαirαh rα, sαw bersαbdα: “Orαng kαƒir αdαlαh orαng yαng membenci αyαhnyα” (HR. Muslim, 94).

3. Ajaran Wahyu Allah dalam Taurat dan Isa Al-Masih di atas adalah ajaran terbaik untuk kita amalkan dalam kehidupan karena mengajarkan kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia, bukan mengajarkan kebencian kepada yang tidak sepaham.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Januari 2018 10:49 am
Balasan ke  الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا

*****
Saudara Biangkala,

Tidak ada ajaran terbaik, selain ajaran Isa Al-Masih. Sebab bila ajaran Isa Al-Masih diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka pemboman dan segala bentuk kekerasan apapun tidak akan terjadi. Persoalan yang mengakar adalah kecenderungan manusia selalu berbuat dosa. Itu sebabnya, Isa Al-Masih nuzul ke dunia untuk membebaskan manusia dari ikatan dosa. Sehingga manusia dimampukan melakukan firman Allah untuk menyayangi sesama.
~
Solihin

Balas
Realita
4 Januari 2018 11:22 am

~
Yakobus 1:25, “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” Hukum kasih berasal dari yang sempurna. Hanya Allah yang sempurna. Allah mau manusia dimerdekakan dari dosa perbudakan roh jahat. Roh jahat mengadu domba manusia dengan saling membenci dan akhirnya saling menggigit dan bunuh. Isa Al-Masih memberi hukum kasih/ajaran kasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
4 Januari 2018 2:19 pm
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Setiap orang yang mengamalkan ajaran Isa Al-Masih pasti tidak akan melakukan tindakan pemboman kepada siapapun. Sebab tindakan tersebut bertentangan dengan firman Allah kepada nabi Musa, “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13). Karena itu, yang paling penting adalah mengamalkan ajaran Isa Al-Masih dalam relasi antarsesama. Terimakasih saudara Realita untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Tosto
4 Januari 2018 4:29 pm

*****
1. Berbeda kepercayaan malah harus dirangkul dan diselamatkan. Bukan malah dimusuhi.

2. Dampaknya akan terus membenci selama ada golongan yang berbeda dan dianggap kafir. Ini akan abadi selamanya. Ibarat dunia ini pasti berbeda-beda tidak akan pernah sama. Kebencian menyuburkan tindakan teror yang tidak manusiawi. Tentu saja ini ajaran Iblis.

3. Sayangnya Allah dalam Taurat pembenci manusia yang tidak menurut firmannya. Alih-alih menyelamatkan yang tersesat malah dengan bengis membunuh genosido para tersesat. Allahnya Taurat benar-benar pembenci kafir. Beda dengan Yesus malah Allah penyelamat mengasihi kafir dan orang berdosa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Januari 2018 11:44 am
Balasan ke  Tosto

*****
Saudara Tosto,

Kami tertarik dengan poin ke-3 dari jawaban saudara. Kami merasa bahwa Allah dalam Taurat adalah Allah yang penuh kasih. Karena Dia mahakasih, maka Ia menunjukkan kasih-Nya dengan menolong manusia. Misal, Adam dibuatkan pakaian dari kulit hewan. Demikian juga Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat pada jaman Nuh. Bangsa Kanaan pun diberikan kesempatan hingga jaman Nabi Musa. Demikian juga bangsa Niniwe diberikan kesempatan untuk bertobat. Kami berpendapat Allah dalam Taurat adalah Allah yang penuh kasih. Dia tetap mengasihi bangsa-bangsa sekalipun perbuatan bangsa-bangsa tersebut bertentangan dengan kehendak-Nya. Kiranya ini menjadi bahan refleksi bagi saudara dan kita dapat mendiskusikan hal ini lebih jauh di email: [email protected]. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Khoer
5 Januari 2018 5:44 am

~
Islam ini adalah agama yang sempurna, namun tidak setiap Muslim keislamannya sempurna. Sebenarnya Islam adalah agama yang sangat toleran. Jika penganutnya tidak toleran, mengapa Islamnya yang disalahkan? Islam tidak pernah mengajak dengan paksa siapapun untuk mengikuti ajarannya. Islam mengharuskan penganutnya untuk menghargai sesama dan berlaku seadil-adilnya kepada setiap manusia. Setiap kitab yang diwahyukan Allah ta’ala itu mengajarkan kebaikan hidup. Tindakan apapun yg mengatasnamakan Islam namun tindakannya di luar ajaran Islam, maka dia bukanlah Muslim melainkan hanya berkedok Muslim. Anda mengkaji Islam dan Al-Quran bukan untuk memahaminya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Januari 2018 11:58 am
Balasan ke  Khoer

~
Saudara Khoer,

Kami menghargai pendapat saudara tentang Islam. Walaupun kami tidak tahu apa yang sempurna dari Islam. Jikalau saudara sudah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Taurat, Zabur, dan Injil, maka saudara pasti tidak terburu-buru membuat kesimpulan demikian. Sebab Al-Quran mengajarkan untuk memerangi yang dianggap kafir. Misal, surah At Taubah 9:29, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar, yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”

Kami berpendapat bahwa satu-satunya agama yang senang mengkafirkan orang adalah Islam. Jadi, benarkah Islam adalah agama yang sangat toleran? Seringnya menyebut pemeluk agama lain kafir merupakan indikasi bahwa agama tersebut tidak toleran, bukan? Karena itu, kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Bagaimana perasaan saudara bila salah satu korban di Mesir tersebut adalah sanak keluarga saudara sendiri? Masihkah saudara menganggap Islam sebagai agama yang toleran dengan banyaknya korban yang berjatuhan?
~
Solihin

Balas
In the name of God
5 Januari 2018 10:22 am

~
Saya dari dulu melihat ada ambiguitas pandangan dari orang-orang Muslim sendiri terhadap kasus-kasus ini. Pertama, bahwa bom bunuh diri adalah dianggap syahid dan orang-orang ini dianggap syuhada dan terlihat jelas pada saat peledakan terjadi. Justru orang-orang model seperti ini menganggap pahlawan. Contoh kasus bagaimana terdakwa bom Bali diagung-agungkan pada saat dimakamkan. Kedua, pandangan yang menolak bom bunuh diri karena Islam mengajarkan cinta kepada sesama. Jadi, dalam satu peristiwa saja, muncul dua pandangan yang berbeda yang kemudian tidak ada kejelasan apakah membom orang lain itu baik atau buruk, dosa atau surga atau benar atau salah. Ulama-ulama memiliki pandangan yang berbeda.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Januari 2018 12:08 pm
Balasan ke  In the name of God

~
Saudara In The Name,

Ini dapat menjadi studi penelitian yang menarik. Mengapa bisa terjadi demikian? Bila menelusuri Al-Quran dan sejarah perkembangan Islam, maka pembunuhan demi pembunuhan pun terus terjadi. Mulai dari nabi Islam hingga ke para sahabat. Begitu juga para khalifa-khalifat berikutnya. Tentu ini menarik untuk dicermati. Tetapi ketika Islam tiba di Indonesia, maka terjadi inkulturisasi (penyesuaian kepada budaya setempat). Itu sebabnya, kultur Indonesia yang cinta damai berseberangan dengan ajaran Al-Quran. Ini sebenarnya sulit sekali disatukan. Karena itu, selalu ada perbedaan pandangan mengenai tindak tanduk Muslim yang melakukan teror. Dan sebenarnya kultur Indonesia lebih cocok dengan ajaran Isa Al-Masih. Kiranya ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi kita semua.
~
Solihin

Balas
Tosto
5 Januari 2018 7:56 pm

~
Betul. Allah di Perjanjian Lama memberikan waktu untuk bertobat. Tapi apabila tidak bertobat akibatnya tetap saja dibunuh dimasukkan neraka sama Allah Perjanjian Lama. Ini bertentangan dengan ajaran Yesus. Berapakah aku harus mengampuni orang bersalah? 70 kali tujuh kali. Yesus Allah yang maha pengasih. Orang sesat akan mampu diluruskan olehnya. Sedang Allah Perjanjian Lama orang sesat ada beberapa golongan yang Allahnya Musa tidak mampu menolong mereka sampai akhirnya harus dibunuh seluruh bangsanya, termasuk bayi-bayi dan ternak-ternak yang tidak melakukan dosa. Allah yang patut dipertanyakan kemahakuasannya dan maha kasihnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 Januari 2018 6:29 pm
Balasan ke  Tosto

~
Saudara Tosto,

Saudara mengambil dua contoh berbeda. Tentu contoh ini keliru bila dijadikan sebagai dasar. Perhatikan kalimat saudara bahwa Allah tetap saja memasukkan manusia ke neraka bila tidak bertobat. Apakah saudara berpikir bahwa Isa Al-Masih tidak memasukkan manusia berdosa ke neraka juga bila tidak bertobat? Kami mempersilakan saudara merenungkan hal ini.

Selain itu, mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali dalam ranah relasi antarsesama. Mohon saudara teliti membaca teks-teks Injil sehingga tidak keliru. Apakah saudara berpikir bahwa Isa Al-Masih menyampaikan hal itu untuk peristiwa pengadilan di akhirat? Mengapa? Bagaimana menurut saudara? Kami berharap saudara membaca Injil secara menyeluruh sehingga saudara tidak keliru memahami Allah.
~
Solihin

Balas
Sentot Ali Basha
12 Januari 2018 9:28 am

~
Saya jawab no. 3 saja. Saya sangat setuju ajaran Isa Al-Masih karena ajaran tersebut mengasihi sesama dan semuannya. Ajaran Isa sangat cocok untuk membuat perdamaian di dunia.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Januari 2018 5:59 pm
Balasan ke  Sentot Ali Basha

~
Saudara Sentot,

Kami berterimakasih untuk jawaban saudara. Menjawab no. 3 saja sudah membuat kami senang. Artinya saudara menaruh perhatian pada artikel di atas. Kami setuju dengan saudara bahwa ajaran Isa Al-Masih yang dapat membuat dunia damai. Tetapi pertanyaannya adalah apakah manusia mau mengikuti ajaran Isa Al-Masih? Ini menjadi sebuah cerita yang lain.
~
Solihin

Balas
Mbokjamu
15 Januari 2018 11:47 am

~
IDI bilang: ISIS membunuh Muslim sufi.

Respon:
Saat ini musuh terbesar dari kejahatan adalah Islam, maka dari itu segala macam upaya baik politik, ekonomi, budaya dll diciptakan “musuh” untuk menghancurkan Islam. Hal yang menggelitik pikiran saya, kalau ISIS benar-benar Islam, kemana mereka saat Muslim Palestina dibantai pemimpin dzolim dari Kristen dan Yahudi? Kenapa yang sibuk mereka bunuh justru Muslim?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Januari 2018 6:04 pm
Balasan ke  Mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Kami berharap saudara mencoba membandingkan kenyataan dengan ajaran Al-Quran. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas bagaimana aksi teror menyebabkan banyak korban. Dan itu dilakukan oleh Islam. Uniknya, sesama Muslim pun saling membunuh. Bagaimana mungkin ini terjadi? Bila kita melihat teks-teks Al-Quran, maka aksi-aksi teror demikian mendapatkan ruang. Perhatikan ayat berikut: “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).

Kami bertanya kepada saudara. Bila Islam adalah musuh terbesar kejahatan, mengapa Al-Quran mengajarkan memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari? Bila ISIS bukan Islam, dari manakah ISIS mempunyai ide untuk memenggal kepala? Bukankah acuan mereka adalah Al-Quran? Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Terimakasih sebelumnya, saudara.
~
Solihin

Balas
mbokjamu
16 Januari 2018 11:02 am

~
IDI,

Ide ISIS adalah justru dari Alkitab. Kenapa? Lebih dari tuduhan anda bahwa ISIS hanya memenggal kepala, tapi ISIS melakukan sesuai ayat Yosua 6:21, “Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba, dan keledai.” Yosua (yang dianggap orang Kristen sebagai panutan) menyerang dan membantai orang-orang di Yerikho. Ulangan 20:16, “Janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas.” Samuel 15, “Janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu, maupun domba, unta maupun keledai.” Bagaimana saudara?

“Bila Islam adalah musuh terbesar kejahatan, mengapa Al-Quran mengajarkan memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari?”
Respon:
Pahami konteks ayat tersebut. Ayat itu tidak asal memerintahkan memenggal kepala manusia begitu saja. Anda tinggal di Indonesia berapa puluh tahun? Aman, bukan? Apakah kami Muslim memenggal anda? Justru kalian hidup aman di sini. Beda dengan nasib Muslim yang tinggal di negara Kristen, pasti jadi korban pelecehan dan kekerasan. Kejahatan yang tidak bisa diberikan jalan damai maka wajib diperangi. Bukan justru dilegalkan seperti agama anda.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 Januari 2018 6:26 pm
Balasan ke  mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Tulisan saudara bersifat standar ganda. Ketika ayat Al-Quran dipertanyakan, maka saudara meminta untuk melihat konteks. Tetapi berkenaan dengan peristiwa yang dicatat dalam Alkitab, maka saudara mengabaikan konteks. Tentu ini amat disayangkan. Ayat-ayat yang dikutip saudara dari Alkitab adalah peperangan antarbangsa dan itu hanya terjadi pada masa itu saja. Peristiwa itu perlu dideskripsikan agar menjadi pelajaran bagi umat bahwa manusia adalah berdosa.

Berbeda dengan Qs 8:12. Hingga saat ini pun aksi teror terus dilakukan. Memenggal kepala masih terjadi. Ini artinya bahwa ayat itu tidak melihat konteks. Bukankah pemboman yang dilakukan di Mesir merupakan salah satu contoh bahwa ayat-ayat Al-Quran sebagai landasannya. Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk melakukan kekerasan yang berujung pada kematian? Bagaimana saudara menjelaskan ini?

Mengenai nasib Muslim di negara Kristen. Ada baiknya saudara membaca link ini https://tinyurl.com/yb6whykg agar mengetahui kondisi sebenarnya. Adalah baik bila saudara mengetahui kondisi sebenarnya dari pada membuat kesimpulan yang berujung pada fitnah.
~
Solihin

Balas
Mbokjamu
17 Januari 2018 9:26 am

~
IDI,

Anda selalu memfitnah dengan hanya mengutip satu ayat Qs 8:12 tentang penggal kepala. Tapi baca ayat selanjutnya Qs 8:15, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerang kalian, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur).” Jadi kalau ada kafir yang menyerang di medan perang itu, dilawan dan diperbolehkan sampai menggal kepala.

Dalam Islam makan, minum, kencing, tidur semua hal kecil saja ada tata caranya, apalagi perang. Tidak boleh membunuh bayi, pohon, hewan, wanita, lansia. Jadi, hanya boleh membunuh di medan perang. Dan jika musuh menyerah wajib dimaafkan dan diperlakukan dengan baik. Sementara ajaran Alkitab anda, sadis.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
18 Januari 2018 9:50 pm
Balasan ke  Mbokjamu

~
Saudara IDI,

Kami mengutip teks sesuai yang tertulis dalam Al-Quran (Qs 8:12). Dimana letak kami memfitnah? Pernyataan saudara justru merupakan fitnah. Mengapa kami menyatakan demikian? Bila mengacu pada ayat 15, maka tidak ada yang menyerang Muslim. Siapakah yang menyerang Muslim? Bukankah ISIS memenggal kepala orang yang dianggap kafir? Apakah mereka menyerang Muslim? Oleh karena itu, mari kita jujur melihat kenyataan yang ada.

Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa saudara tidak menjawabnya? Mengapa Al-Quran mengajarkan untuk melakukan kekerasan yang berujung pada kematian? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin

Balas
Nanda
19 Januari 2018 12:33 pm

~
Saudara Mbokjamu,

Jangan diteruskan komentar anda. Kelak jika kebenaran datang mereka akan menyesal dan Allah sudah tidak menerima tobat mereka yang salah jalan. Kita sebagai Muslim mendoakan saja mereka yang salah jalan. Kita tetap berbuat baik saja karena Muhammad yang staff Isa sebut “nabi Islam”, tidak berjanji menebus dosa kita seperti janji Isa ketika disalib.

Kita sebagai Muslim masuk surga bukan karena ditebus tetapi dari upaya baik di dunia. Jadi, jangan saudara teruskan debat saudara dengan staff Isa. Kita Islam. Kita tidak usah berdebat dengan staff Isa dan tidak perlu memenggal kepala staff Isa seperti yang staff Isa pahami tentang Islam. Tetapi kita doakan semoga orang kafir segera mendapat hidayah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
23 Januari 2018 9:00 pm
Balasan ke  Nanda

~
Saudara Nanda,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Bukan kami yang menyatakan memenggal kepala orang kafir, melainkan Al-Quran. Saudara dapat memeriksanya dalam Qs 8:12, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).

Barangkali ajaran ini yang melandaskan para teroris melakukan pemboman di Mesir. Tetapi uniknya, pemboman pun dilakukan pada sesama Muslim. Bukankah ini sangat tidak manusiawi? Demi agama, orang rela berbuat kejahatan hingga menghilangkan nyawa orang. Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk membunuh orang? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Kofar Kafir
19 Januari 2018 1:52 pm

~
Memang sering digaungkan agama Islam menyempurnakan, tapi setiap dituntut wujudnya apa, selalu tidak bisa menggambarkan gaung tersebut. Al-Quran juga dikatakan menyempurnakan Kitab Taurat, Zabur, Injil. Maksudnya “Injil” itu apa, tidak tahu. Tapi mau menyempurnakan. Yang tertulis di Taurat, Zabur, Injil, secara historis bisa dibuktikan. Tapi Al-Quran? Mau menyempurnakan dengan cara bagaimana? Salam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
23 Januari 2018 9:05 pm
Balasan ke  Kofar Kafir

~
Saudara Kofar,

Membandingkan ajaran dalam Al-Quran dan ajaran dalam Injil amat menarik. Mengapa? Al-Quran mengajarkan untuk memerangi dan memenggal kepala kafir (Qs 8:12). Sedangkan Injil mengajarkan untuk mengasihi sesama, termasuk musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Tentu kedua ajaran ini bertentangan, bukan? Kami berharap ini menjadi bahan pertimbangan untuk menilai sebuah ajaran. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/dygnn2j untuk berdiskusi lebih jauh mengenai Injil, karena artikel di atas tidak membahas hal itu secara khusus.
~
Solihin

Balas
Arbi
6 Februari 2018 7:01 am

~
Islam agama yang dibenci para setan dan sekutunya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Februari 2018 9:58 am
Balasan ke  Arbi

~
Saudara Arbi,

Menarik sekali bahwa saudara menyatakan Islam adalah agama yang dibenci para setan. Barangkali saudara perlu meninjau kembali pernyataan tersebut. Apakah saudara sudah membaca Al-Quran? Salah satu yang diajarkan Al-Quran adalah “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).

Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk memenggal kepala? Bukankah Allah SWT yang dianggap maha pengasih dan maha penyayang? Kami berharap saudara dapat menjelaskan ini.
~
Solihin

Balas
syamsul bahri
11 Februari 2018 2:11 am

~
Pada hakikatnya diperboleh bagi kita membalas dengan apa yagn oran glain perbuat kepada kita. Tetapi sebaik-baiknya perbuatan adalah memaafkan dan mengasihi. Dan sebaik-baiknya perubatan adalah berbuat baik, bukan malah berbuat yang merugikan diri sendiri apalagi orang lain. Saya yakin kita semua layaknya di sekolah pasti menginginkan nilai tertinggi, bukan cuma sekedar lulus, apalagi sampai tidak lulus. Perlu diperdalam lagi kajiannya. Mudah-mudahan para pelaku teroro segera bertobat dan menemukan jalannya. Terimakasih. Tentu penegakkan hukum tetap harus berjalan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Februari 2018 10:23 am
Balasan ke  syamsul bahri

~
Saudara Syamsul,

Kami berharap apa yang disampaikan saudara dapat dilakukan oleh saudara-saudara di forum ini untuk memaafkan dan mengasihi. Namun, bila kita mencermati ayat Al-Quran, maka mungkin saja teror bisa saja dilakukan oleh Islam. Mengapa? Karena Al-Quran memberikan ruang untuk itu. Misal, Qs 8:12 yang telah berulang kali dikutip. Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk memerangi orang kafir, bahkan membunuhnya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
Realita
15 Februari 2018 9:07 am

~
Komentar sdr Arbi: “Islam agama yang dibenci para setan dan sekutunya.”

Respon:
Propaganda apapun manusia katakan tentang Setan dan sekutunya tidak masalah bagi roh-roh jahat tersebut. Mengapa? Selama manusia masih melakukan kejahatan dan dapat dipengaruhi untuk berbuat dosa maka setan dan sekutunya tersenyum-tertawa. Dosa adalah melanggar hukum Allah. Hukum Allah: Jangan membunuh. Setan: Boleh membunuh asal ada aturannya. Hukum Allah: Jangan mengingini milik sesamamu manusia; istrinya, anaknya, hambanya atau apapun milik sesamamu. Setan: Halal istri sesama (Zaid) juga hamba untuk digauli. Nabi Islam sesungguhnya ditipu Setan. Jadilah pengikut Isa Al-Masih yang telah mengalahkan setan di kayu salib.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
19 Februari 2018 2:40 pm
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Adalah mudah menyatakan bahwa setan membenci Islam. Tetapi bila kita membaca Al-Quran, maka perintah yang terdapat di dalamnya adalah membunuh, memenggal kepala, dan memancung ujung jari (Qs 8:12). Apakah ini yang disebut setan membenci Islam? Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat berpikir kritis. Terimakasih saudara Realita untuk tanggapannya.
~
Solihin

Balas
Amorata
7 Maret 2018 5:02 am

~
Umat Islam mewajibkan umatnya berjihad membela Tuhannya. Apakah ini benar? Ajaran yang Yesus bawakan selama ada di dunia adalah ajaran kasih, menuju keselamatan ke Sorga. Demo-demo disertai dengan teriakan nama Tuhan sambil melakukan pengrusakan juga kekerasan, melatih umat hidup jauh dari kasih. Umat yang percaya kepada Yesus mengamalkan perdamaian. Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Maret 2018 9:52 pm
Balasan ke  Amorata

~
Saudara Amorata,

Memang hal ini perlu dipertanyakan. Mengapa umatnya mesti membela tuhannya? Kami kira saudara-saudara di forum ini perlu memikirkan hal tersebut. Bukankah seharusnya Tuhan yang membela umatnya karena Dia mahakuasa? Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Taufiq
14 Maret 2018 2:08 pm

*****
Jawab:
1. “Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku” (Qs Al Kafirun: 6). Kita harus saling toleransi tidak mengganggu satu sama lain.

2. Kafir yang jahat harus dibenci dan dilawan. Kafir yang baik diperlakukan baik.

3. Saya percaya Al-Quran. Apa yang ada di Injil dan sejalan dengan Al-Quran saya ikuti juga.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Maret 2018 10:06 pm
Balasan ke  Taufiq

*****
Saudara Taufiq,

1. Kami setuju dengan saudara untuk toleransi dengan pemeluk agama lain. Tetapi mengapa umat Islam mesti membom, apalagi membom sesama umat Islam sendiri? Apakah Qs Al Kafirun :6 berlaku untuk sesama Muslim? Bagaimana saudara?

2. Kami tidak menemukan jawaban saudara dari pertanyaan no. 2. Apakah dampaknya jika semua agama menerapkan ajaran Al-Bara atau membenci kafir?

3. Injil mengajarkan kasih, sedangkan Al-Quran mengajarkan Al Bara (kebencian). Manakah yang saudara ikuti? Dan mengapa diikuti?
~
Solihin

Balas
Rahman
16 Maret 2018 1:19 pm

*****
Menanggapi tanggapan saudara Solihin terhadap Saudara Taufiq.

1. Pengatasnamaan Islam dalam aksi teroris bom tersebut tidak benar. Bahkan mereka telah keluar dari Islam karena tidak menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Kita semua harus tahu bahwa banyak orang bodoh dan sesat yang melakukan aksinya atas nama agama yang tidak mencerminkan ajaran agama.

2. Penting sekali itu. Islam mengajarkan membenci perbuatan buruk sebagai penolakan kebatilan sehingga perbuatan itu tidak menyebar di antara manusia. Hal ini juga menunjukan perlawan terhadap kezaliman dan kebatilan.

3. Ya Al-Quran. Di Al-Quran diajarkan berkasih sayang. Adapun kami membenci kebatilan dan kezaliman.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Maret 2018 2:12 pm
Balasan ke  Rahman

*****
Saudara Rahman,

1. Kami berharap saudara tidak terburu-buru membuat kesimpulan demikian. Sebab mereka adalah pengikut Al-Quran sejati karena mereka melaksanakan perintah dalam Al-Quran seperti membunuh, memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12).

2. Jika Islam menolak kezaliman, mengapa Al-Quran memerintahkan untuk membunuh seperti ayat di atas, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12)? Mohon pencerahan saudara.

3. Benarkah Al-Quran mengajarkan kasih sayang? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran yang memerintahkan untuk menyayangi musuh? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Bom di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad dan Surga Motif…
  • Adakah Bom Di Gereja Solo Didukung Ajaran Agama?
  • Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa
  • Pembangunan Masjid di Kota New York
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz