Hampir setiap orang menginginkan ketenangan hati. Kita tidak mau stres, ketakutan, konflik, atau kegelisahan. Hal-hal tersebut tidak baik bagi kesehatan juga.
Mungkin karena situasi atau kondisi tertentu, Anda merasa tidak tenang. Itu wajar! Email kami jika Anda merasa demikian.
Tapi saya sudah memilikinya. Lalu, apa yang menjadi kunci untuk mendapatkan ketenangan hati di dunia dan akhirat?
Apakah Beramal dapat Menjamin Ketenangan Hati?
Jika Anda mencari di internet tentang bagaimana cara memperoleh hati yang tenang, banyak situs Islam yang muncul. Mereka memberi beberapa tips, seperti:
Membaca Al-Quran
- Sholat
- Berzikir
- Mengamalkan ketaatan
Masalahnya, banyak orang sudah melakukan semua hal tersebut, tetapi masih merasa gelisah atau takut. Mengapa?
Bisa jadi karena masih kurang yakin amal ibadahnya sudah lebih banyak, daripada perbuatan buruknya. Atau, mungkin ada dosa besar yang mengganggu.
Bagaimana dengan Anda? Jika Anda sudah pernah mencoba semua hal di atas, tapi masih merasa gelisah, kirimkan kesaksian Anda.
Bagaimana dengan Nabi-Nabi?
Sudah selayaknya setiap nabi mempunyai hati yang tenang, bukan? Sebenarnya, tidak!
Dalam Al-Quran Nabi Islam mengatakan, “. . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” (Qs 46:9).
Pertanyaannya, jika Nabi Islam tidak mempunyai ketenangan hati tentang akhirat, bagaimana dengan saya dan Anda?
Satu-satunya Cara Mempunyai Hati yang Tenang
Sebenarnya, ada cukup banyak umat beragama yang sudah memperoleh hati yang tenang, baik di dunia maupun di akhirat. Bagaimana caranya?
Apakah mereka sudah menghilangkan semua stres? Ataukah mereka tidak berdosa lagi? Tidak!
Mereka sudah mengenal Allah melalui “Raja Damai.” Siapakah itu?
Sumber Ketenangan/Kedamaian dalam Hati
Isa Al-Masih diberi banyak gelar dalam Al-Quran dan Kitab Suci Taurat, Zabur, serta Injil. Di antaranya: Al-Masih, Kalimatullah, Kebenaran, Rahmat, dan Gembala.
Ada dua lagi yang sangat penting. Yaitu Raja Damai dan Pengantara. Mengapa Isa diberi kedua gelar ini?
Karena Isa sudah wafat, “. . . Dialah [Isa] damai sejahtera kita . . .” dan kita “. . . diperdamaikan dengan Allah . . .”
Walau kita semua berdosa, kita tidak harus gelisah atau takut akan kematian lagi. Jika kita bertobat dan beriman kepada Isa Al-Masih serta pengorbanan-Nya, Allah menjanjikan pengampunan atas setiap dosa kita. Jadi, Isa berjanji akan membawa semua pengikut-Nya ke surga.
Kedamaian Hati di Dunia
Isa juga menjanjikan damai sejahtera di dunia. Dengarkanlah dua pernyataan Isa berikut:
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:33).
Berdoalah kepada Isa dan minta damai sejahtera-Nya sekarang, maka Anda akan mempunyai ketenangan hati di dunia dan akhirat!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara sering merasa gelisah atau takut? Silakan ceritakan kepada kami di sini.
- Menurut Saudara, adakah kemungkinan bahwa kita bisa mempunyai ketenangan hati di dunia ini dan di akhirat? Jelaskan jawaban Saudara!
- Apakah Saudara sudah minta damai sejahtera dari Isa Al-Masih? Kalau belum, mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cinta Dunia Lupa Akhirat, Bagaimana Mukmin Mengatasinya?
- Al-Quran Dan Kitab Allah Tentang Solusi Akhirat
- Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat
- Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Yunus mengatakan
~
P-1 harus diyakini tidak ada yang menyelamatkan (menjdkan tenang sejahtera dll baik di dunia maupun di akhirat) selain Allah ta’ala. Adapun para rasul (nabi) hanyalah sebagai pemberi kabar gembira (surga) dan peringatan (tentang neraka). Keselamatan itu hanyalah dengan Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yunus,
Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Kami setuju dengan saudara bahwa hanya Allah yang dapat memberikan ketenangan hati. Mengapa? Karena Dia adalah pemilik hidup manusia. Selain itu, hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka.
Bila keselamatan hanya ada dalam Islam, maka seyogianya Allah SWT memberikan jaminan pasti masuk sorga yang tercatat dalam Al-Quran. Faktanya, Allah SWT menjamin Muslim pasti masuk neraka (Qs 19:71-72). Dengan demikian, Islam hanya memberikan kematian kekal. Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Allah SWT menjamin Muslim pasti masuk neraka?
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Solihin dan Jesus Park,
Saya pernah jawab pertanyaan kalian namun tidak diposting. Oke saya ulangi. Dalam Quran, satu-satunya agama yang Allah ridhoi hanya Islam. Itu sudah lebih dari garansi kepastian. Nabi Muhammad adalah rasul, sama dengan nabi Isa. Dan bukan hak nabi menentukan manusia itu duduk di surga atau neraka. Kalaupun itu hanya dilihat dari segi kriteria.
Misalnya Nabi Muhammad pernah mendengar suara langkah Bilal (tukang azan saat itu) di surga. Ketika ditanyakan, mengapa meskipun Bilal belum mati tapi sudah dapat kavling surga dan suara kakinya sudah terdengar ternyata Bilal selalu berwudhu walau tidak akan sholat. Artinya siapapun yang tidak batal wudhu dijamin surga. Saya ingin tanya Yesus tahu tidak kalau dia Allah?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Kami menghargai pendapat saudara dan Allah SWT bahwa Islam adalah agama yang diridhoi. Namun, Allah SWT tidak pernah memberikan jaminan pasti masuk sorga. Allah SWT hanya memberikan jaminan pasti masuk neraka.
Lagi pula, jika nabi saudara tidak dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga, mengapa menaati nabi saudara dapat masuk sorga? “Itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar…” (Qs 4:13). Mohon pencerahan.
Mengenai pertanyaan saudara. Jelas, Isa Al-Masih tahu diri-Nya adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). Silakan saudara membaca Injil secara menyeluruh, terutama Injil, Rasul Besar Yohanes.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Yunus,
Jika allah Islam adalah penyelamat, mengapa harus menyesatkan orang dulu lalu menyuruh minta ampun agar diselamatkan? Bukankah ini mempermainkan keselamatan? Tapi kami melihat di Islam tidak ada keselamatan?
Gandhi,
Mengapa saudara berani garansi kepastian, bukankah kepastian Muslim adalah neraka? Dan kami setuju nabi tidak menentukan surga atau neraka, berarti saudara juga tidak setuju dengan nabi Islam, sabda nabi, “Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan.” (HR. Bukhari, 7280). Apakah nabi Islam dan allah Islam setara? Oya, saudara pasti setuju jika Tuhan menjamin surga, dan Isa berani menjamin surga dan membawa orang ke surga.
Sabda mengatakan
~
Allah dan Rasulnya menjamin yang beriman akan masuk surga jika beragama Islam, dan Islam agama yang di diridhoi. Isa adalah Tuhan karena dia lahir ditiupkan ruh kadalam rahim Maryam, dia dianggap titisan.
Mungkin yang lebih pantas jadi Tuhan bukan Isa tapi nabi Adam dan hawa, karena mereka lahir tanpa ibu dan bapak. Saudara, Islam itu agama bagi orang-orang yang berpikir.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Sabda,
Kebutuhan yang sama manusia, kebahagiaan dan ketenangan di akhirat. Bukankah dambaan saudara juga? Kami turut berharap semoga anda tidak masuk neraka, tapi masuk ke surga. Berita Injil, surga dan neraka nanti masing-masing kekal dan tidak ada hubungan. Ujiannya adalah hidup selama di dunia, apakah sudah bertobat atau belum.
Tahukah anda ketentuan dalam Islam, Qs 19:71-72? Umat Islam harus masuk neraka. Jika sudah demikian, adakah jaminan amal anda cukup untuk keluar dari neraka nantinya?
~
Jamal
john mengatakan
~
Sdr Hamba,
Betulkah agama Islam untuk orang berpikir? Coba jawab. “Apakah Al-Quran kekal”? Kalau sdr memilih kekal:
– Keesaan Alloh SWT jadi tidak mutlak, apakah bukan penghujatan? Jadi, yang kekal Allow SWT dan Al-Quran.
– Firman menjadi buku tidak? Kenapa Sdr menolak Yesus Tuhan, Firman jadi manusia? Bukankah Yesus adalah Kalimatulah?
Kalau Sdr memilih tidak, Sdr dipastikan masuk penjara. Kalau Sdr pilih tidak menjawab: Berarti agama Islam bukan untuk orang berpikir. Sebaiknya Sdr ganti nama.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara John,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Memang pertanyaan tersebut perlu dijawab agar diketahui benarkah Muslim berani berpikir kritis dan logis. Bila menggunakan kemampuan berpikir yang sehat akan menolong setiap orang menemukan kebenaran sesungguhnya. Terima kasih.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Sabda,
Sebutkan dimana bahwa allah Islam dan nabi Islam menjamin surga? Uniknya, nabi Islam dapat menjamin surga sedangkan ia sendiri tidak tahu akan mendapat surga (Qs 46:9). Apakah saudara sedang berimajinasi? Sebaiknya pelajari dulu Quran sebelum komentar, karena saudara tidak sadar sudah menentang allah Islam.
Imajinasi berikutnya adalah Adam tidak dilahirkan tapi dibentuk langsung lalu Tuhan menciptakan roh untuk Adam. Tentu, tidak pantas Adam jadi tuhan hanya karena menjadi manusia pertama. Sedangkan Isa, dapat turun secara mujizat melalui kelahiran tanpa bapak, lahir dari Kalimat dan Roh Allah sendiri. Jadi saudara sendiri menentang Quran, apakah saudara termasuk orang berpikir?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Hanya Allah yang dapat memberikan keselamatan kepada manusia. Memang tepat sekali pertanyaan yang disampaikan oleh saudara. Diperlukan bukti bahwa Allah SWT mampu memberikan keselamatan kepada rekan-rekan Muslim. Sebab ini adalah harapan mereka. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
mohamad mengatakan
~
Maaf, saya belum sependapat dengan anda. Adanya jaminan dengan mempercayai Yesus sebagai Tuhan akan menenangkan hati justru akan semakin besar rasa berdosa dan kesalahan kita karena mempercayai keyakinan yang keliru. Sebenarnya Yesus/Isa anak bunda Maryam adalah seorang nabi dan rasul yang diutus Allah, dan hanya Allah yang dapat mengampuni segala dosa dan kesalahan kita jika kita tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan dan Anak Tuhan. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua. Amin. Terima kasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mohamad,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Memang Isa Al-Masih adalah nabi menurut ajaran nabi saudara. Hal ini perlu diselidiki lebih lanjut. Benarkah Isa Al-Masih sekedar nabi? Jika Isa Al-Masih adalah nabi, mengapa Isa Al-Masih dapat memberikan ketenangan hati di dunia dan akhirat? Bukankah hanya Allah yang dapat memberikan ketenangan di dunia dan akhirat? Faktanya, banyak pengikut Isa Al-Masih yang mengalami ketenangan di dunia.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah Allah SWT telah mengampuni dosa saudara? Jika saudara tidak tahu, lalu bagaimana saudara dapat memastikan bahwa Allah SWT dapat mengampuni dosa saudara? Harap saudara dapat menjelaskan hal ini.
~
Solihin