• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Kunci Ketenangan Hati Bagi Mukmin di Dunia dan Akhirat

Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Cara Masuk Surga > Kunci Ketenangan Hati Bagi Mukmin di Dunia dan Akhirat
29 Juli 2019 | 93 Komentar

seorang-wanita-yang-sedang-duduk-dalam-kesendirian inginkan ketenangan hatiSetiap orang ingin tahu kunci ketenangan hati agar dapat hidup dengan damai. Kita tidak mau stres, ketakutan, konflik, atau kegelisahan. Hal-hal tersebut tidak baik bagi kesehatan juga.

Mungkin karena situasi atau kondisi tertentu, Anda merasa tidak tenang. Itu wajar! Email kami jika Anda merasa demikian.

Tapi saya sudah memilikinya. Lalu, apa yang menjadi kunci untuk mendapatkan ketenangan hati di dunia dan akhirat? 

Apakah Beramal dapat Menjamin Ketenangan Hati?

Jika Anda mencari di internet tentang bagaimana cara memperoleh hati yang tenang, banyak situs Islam yang muncul. Mereka memberi beberapa tips kunci ketenangan hati, seperti:

  • wanita muslim sedang mebaca kitab sedang mencari kunci ketenangan hati dari allahMembaca Al-Quran
  • Sholat
  • Berzikir
  • Mengamalkan ketaatan

Masalahnya, banyak orang sudah melakukan semua hal tersebut, tetapi masih merasa gelisah atau takut. Mengapa?

Bisa jadi karena masih kurang yakin amal ibadahnya sudah lebih banyak, daripada perbuatan buruknya. Atau, mungkin ada dosa besar yang mengganggu.

Bagaimana dengan Anda? Jika Anda sudah pernah mencoba semua hal di atas, tapi masih merasa gelisah, kirimkan kesaksian Anda.

Bagaimana dengan Nabi-Nabi?

Sudah selayaknya setiap nabi mempunyai hati yang tenang, bukan? Sebenarnya, tidak!

Dalam Al-Quran Nabi Islam mengatakan, “. . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” (Qs 46:9).

Pertanyaannya, jika Nabi Islam tidak mempunyai ketenangan hati tentang akhirat, bagaimana dengan saya dan Anda?

pemandangan-pantai-dan-bukit-yang-memberikan-ketenangan-hatiSatu-satunya Cara Mempunyai Hati yang Tenang

Sebenarnya, ada cukup banyak umat beragama yang sudah memperoleh hati yang tenang, baik di dunia maupun di akhirat. Bagaimana caranya?

Apakah mereka sudah menghilangkan semua stres? Ataukah mereka tidak berdosa lagi? Tidak!

Mereka sudah mengenal Allah melalui “Raja Damai.” Siapakah itu?

Isa Al-Masih Adalah Kunci Utama Ketenangan Hati 

Isa Al-Masih diberi banyak gelar dalam Al-Quran dan Kitab Suci Taurat, Zabur, serta Injil. Di antaranya: Al-Masih, Kalimatullah, Kebenaran, Rahmat, dan Gembala.

Ada dua lagi yang sangat penting. Yaitu Raja Damai dan Pengantara. Mengapa Isa diberi kedua gelar ini?

Karena Isa sudah wafat, “. . . Dialah [Isa] damai sejahtera kita . . .” dan kita “. . . diperdamaikan dengan Allah . . .”

Walau kita semua berdosa, kita tidak harus gelisah atau takut akan kematian lagi. Jika kita bertobat dan beriman kepada Isa Al-Masih serta pengorbanan-Nya, Allah menjanjikan pengampunan atas setiap dosa kita. Jadi, Isa berjanji akan membawa semua pengikut-Nya ke surga.

isa-al-masih-sedang-membaca-kitabKetenangan dan Kedamaian Hati Selama di Dunia 

Isa juga menjanjikan damai sejahtera di dunia. Dengarkanlah dua pernyataan Isa berikut:

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:33).

Jika Anda sedang mencari kedamaian dan ketenangan hati di dunia serta di akhirat, berdoalah kepada Isa dan minta damai sejahtera-Nya. Anda pasti akan memilikinya sekarang! 

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara sering merasa gelisah atau takut? Silakan ceritakan kepada kami di sini.
  2. Menurut Saudara, adakah kemungkinan bahwa kita bisa mempunyai ketenangan hati di dunia ini dan di akhirat? Jelaskan jawaban Saudara!
  3. Apakah Saudara sudah minta damai sejahtera dari Isa Al-Masih? Kalau belum, mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kunci Ketenangan Hati Bagi Mukmin di Dunia dan Akhirat” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Cinta Dunia Lupa Akhirat, Bagaimana Mukmin Mengatasinya?
  2. Al-Quran Dan Kitab Allah Tentang Solusi Akhirat
  3. Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat
  4. Kedamaian Setelah Menerima Isa Al-Masih

Video:

  1. Benarkah Isa Al-Masih Terkemuka Di Dunia dan Di Akhirat?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Kategori: Cara Masuk Surga, KeselamatanTag: damai di akhirat, kedamaian hati, ketenangan hati, video

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

93 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
29 Juli 2019 8:04 pm

~
Muhammad berasa gelisah dan takut ude dari sononya sejak terror di gua hira’: Dαri Aisyαh rα, berkαtα: “Mαkhluk guα hirα’ menjαdikαn Ϻυhαmmαϑ menggigil ketαkutαn dαn jiwαnyα terguncαng beberαpα kαli ingin bunuh diri” (HR.Bukhαri, 6467). Dαri Abdur Rαhmαn bin Khαnbαsy rα, berkαtα: “Ϻυhαmmαϑ lαri tunggαng lαnggαng ketαkutαn ketikα syαitαn mendαtαnginyα” (HR.Ahmαd, 14914).

Kasihan nasib Muhammad, tiga roh najis menyerupai katak memaksa masuk ke tubuhnya sehingga beliau berasa kecekek tiga kali di gua hira’, makanya dilarang membunuh katak (HR.Ibnu Mαjαh, 3214).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:16 am
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Mencermati hadits-hadits di atas memang menarik. Kegelisahan pasti terjadi tatkala kita tidak mengetahui makhluk mana yang mendatangi. Bahkan hal itu menimbulkan ketakutan, bukan hanya kegelisahan. Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Lebih dari itu, kegelisahan tentang akhirat menghinggapi nabi Islam juga tatkala ia menyatakan bahwa nabi Islam tidak mengetahui apa yang terjadi padanya nanti.
~
Solihin

Balas
Bileam bin beor
30 Juli 2019 7:52 am

~
Kalian itu lucu. Meminta Muslim berdoa kepada Yesus untuk memperoleh damai sejahtera agar memperoleh ketenangan, padahal Yesus sendiri belum memperoleh damai sejahtera dan ketenangan. Bahkan Malaikat yang datang memberi kekuatan tidak bisa memberikan Yesus ketenangan. Yesus tetap saja ketakutan sampai-sampai keringat menetes seperti dari darah (Lukas 22:43-44). Makanya sering-sering baca Al-Kitab. Muslim sekarang sudah membaca Al-Kitab. Jadi, akan sulit kalian bohongi.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:23 am
Balasan ke  Bileam bin beor

~
Saudara Bileam,

Tentu kita perlu memerhatikan konteks dari Injil tersebut. Injil, Rasul Lukas menjelaskan tentang peristiwa yang akan dihadapi Isa Al-Masih. Artinya Isa Al-Masih telah mengetahui bahwa penderitaan yang akan dialami begitu hebat dan sangat berat. Penderitaan demikian adalah penderitaan yang tidak tertandingi. Tentu saja Isa Al-Masih mengalami ketakutan, karena penderitaan tersebut untuk menyelamatkan manusia dari neraka.

Bagaimana dengan nabi saudara? Mengapa nabi saudara tidak tahu dan gelisah mengenai nasib dirinya di akhirat? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Al Indunisi
30 Juli 2019 11:23 am

~
Staff,

Ketenangan hati amat dicari dan hanya dari pemilik rumah suasana rumah bisa sesuai dengan hati. Allah. Guruh (Ar-Ra`d):28 – (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Guruh (Ar-Ra`d):29 – Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.

Belum, karena Rosul Isa Al Masih sedang di langit, digantikan Rosul Muhammad Rahmat Semesta Alam. Nabi-Nabi (Al-‘Anbyā’):107 – “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:26 am
Balasan ke  Al Indunisi

~
Saudara Al,

Menarik sekali pernyataan saudara bahwa mengingat Allah akan menjadi tenteram. Mengingat itu baik. Apakah saudara senantiasa mengingat Allah? Bila nabi saudara mengingat Allah, tentu ia tidak akan gelisah mengenai nasibnya di akhirat, bukan? Tetapi mengapa nabi saudara mengalami kegelisahan tentang nasibnya di akhirat (Qs 46:9)? Apakah ini menunjukkan bahwa nabi saudara tidak mengingat Allah? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Pradjanto, SH. MSi
30 Juli 2019 3:33 pm

~
Buat Staff IDi,

Dalam Al Qur’an memang diajarkan cara-cara/kiat-kiat untuk mendapatkan ketenangan hati. Memang betul, beberapa cara atau kiat yang perlu diupayakan oleh setiap Muslim untuk memperoleh hati yang tenang adalah membaca Al Qur’an, shalat, berdzikir, mengamalkan ketaatan. Membaca Al Qur’an, shalat, berdzikir, mengamalkan ketaatan tidaklah mungkin akan dilakukan oleh seorang Muslim jika tidak tenang hatinya.

Jadi, amatlah aneh jika kemudian dalam artikel ini Anda mengatakan bahwa banyak orang sudah melakukan semua hal tersebut, tetapi masih merasa gelisah atau takut. Apa cara/kiat yang diajarkan Agama Kristen untuk memperoleh hati yang tenang?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:45 am
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Artikel di atas telah melakukan penelusuran bagaimana cara orang-orang mendapatkan ketenangan. Faktanya, orang-orang tersebut tidak menemukan ketenangan dalam hati sekalipun sudah sholat, berzikir, dan sebagainya. Tentu ini menjadi pertanyaan. Mengapa sholat dan berzikir tidak memberikan ketenangan kepada Muslim? Bagaimana menurut saudara?

Saudara mengajukan pertanyaan yang baik sekali. Tentu cara terbaik untuk mendapatkan ketenangan hati adalah percaya pada Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih yang dapat memberikan ketenangan pada manusia. Isa Al-Masih berfirman, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu . . . Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27). Hal ini yang tidak ditemukan nabi saudara sehingga nabi saudara gelisah tentang nasibnya di akhirat (Qs 46:9). Mengapa nabi saudara gelisah tentang nasibnya di akhirat?
~
Solihin

Balas
joko.S
31 Juli 2019 9:57 am

~
Ketenangan hati (hanya di dunia). Di akhirat sudah tidak ada lagi kerisauan (di sorga). Penderitaan di neraka. Artikel ini salah. Hati, segumpal daging yang bergetar. Bolak-balik (qolbu/jiwa). Al Quran sangat jelas mengatakan masalah ini dan bagaimana mengelola hati agar tenang dan damai. Hidup sejahtera lahir dan bathin.

Bacalah Al Quran/berzdikir dengan niat baik. Mintalah petunjuk kepada Allah SWT. Karena dialah yang mengatur hati kita. Dialah yang lebih tahu dari semua mahkluk. Itulah jalan yang lurus. Jangan minta kepada selain Allah, musyrik, laknatullah. Rugi dunia akhirat.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:48 am
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Memang benar bahwa di akhirat tidak ada lagi kerisauan dan kegelisahan. Di dunia ini manusia masih mengalami kegelisahan dan kerisauan. Hal ini yang ditunjukkan nabi saudara. “. . . aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu . . .” (Qs 46:9). Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Mengapa orang yang menganggap dirinya nabi tidak tahu tentang nasibnya di akhirat sehingga menimbulkan kegelisahan dalam dirinya? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

Hal ini amat berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih memberikan kedamaian hati kepada setiap orang yang percaya pada-Nya. Kami berharap saudara-saudara di forum ini mempertimbangkan untuk percaya pada Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
Raja Sion
31 Juli 2019 3:40 pm

~
Kunci untuk mendapat ketenangan adalah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebab DIA adalah Raja Damai dan Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. DIA adalah Imanuel.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Agustus 2019 5:48 am
Balasan ke  Raja Sion

~
Saudara Raja,

Memang benar sekali bahwa Isa Al-Masih yang dapat memberikan ketenangan hati kepada manusia. Sebab Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia di akhirat, sehingga manusia memiliki kepastian masuk sorga. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Gandhi Waluyan
1 Agustus 2019 7:11 am

~
Bagaimana bisa dikatakan pengikut Yesus memiliki hati yang tenang? Tuhannya sendiri galau ketika mau ditangkap. Masa Tuhan bisa ketakutan? Padahal kurang beramal bagaimana Yesus. Masa Tuhan takut sakit? Sudahlah bikin artikel jangan jadi bumerang yang buka aib sendiri.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 1:53 pm
Balasan ke  Gandhi Waluyan

~
Saudara Gandhi Waluyan,

Isa Al-Masih berfirman: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11-12,14).

Isa rela sakit dan mati, hanya untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Ini adalah bukti Isa adalah gembala yang baik yang menjamin umat-Nya memperoleh kedamaian dan ketenangan. Pertanyaannya, apakan nabi sdr dapat menjamin sdr diselamatkan dan sdr memperoleh damai sejahtera? Bagaimana caranya?
~
Purnama

Balas
joko.S
1 Agustus 2019 9:27 am

~
Saudaraku semua,

Justru nabi Islam berkata benar, nabi Islam juga manusia biasa dan kondisi seperti ini alamiah / fitrah manusia memang seperti itu. Bagaimana jika kita tidak diberikan rasa lapar/kenyang, sedih/gembira, siang/malam, miskin/kaya, laki/perempuan , tenang / gelisah semua berpasangan. Itulah yang dinamakan nikmat hidup betul tidak. Gimana kalau rasa itu dicabut darimu, mau? Anda salah memahami kemanusian anda, maka anda salah memahami fitrah anda, maka anda salah memahami agama! Telah dimudahkan Al-Quran sebagai pelajaran tapi sedikit yang menjadikan pelajaran ( Al Quran ).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 2:01 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Memang sifat manusia tidak lepas dari semua yang sdr sampaikan takut, gelisa dan sebagainya. Pertanyaannya, mengapa manusia dapat mengalami rasa takut dan gelisah? Jawabannya karena dosa, dosalah yang menyebabkan manusia takut dan gelisah. Al-Quran mengatakan orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74). Demikian kitab Allah mengatakan, dosa mengakibatkan hubungan dengan Allah terputus, dosa upahnya maut (Kitab Nabi Yesaya 59:2, Injil, Surat Roma 3:23, 6:23).

Pertanyaan kami, apakah agama saudara dapat menjamin ketenangan dan damai sejahtera di dunia dan di akhirat? Bagaimana caranya? Bolehkah sdr jelaskan kepada kami? Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Pradjanto, SH. MSi
1 Agustus 2019 9:41 am

~
Buat Sdr. Solihin:
(1) Dalam Komentar tgl. 1-8-2019, Anda katakan:”Tentu cara terbaik untuk mendapatkan ketenangan hati adalah percaya pada Isa Al-Masih”. Apa cukup dengan ”Percaya Pada Isa Al Masih” saja, maka hati menjadi ”Tenang”? (2) Selain mengajarkan kepada para Pemeluknya untuk ”Percaya Kepada Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa”, Agama Islam mengajarkan juga bahwa untuk mendapatkan ketenangan hati, maka ”Percaya Kepada Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa” itu haruslah diwujudkan dalam ”Ibadah Dan Amal Shalih Yang Nyata”. (3) Apakah dalam Agama Kristen ada ”Ibadah Dan Amal Shalih Yang Nyata” untuk mewujudkan”Percaya Pada Isa Al Masih” itu sehinnga ”Hati Menjadi Tenang”?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 2:13 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Isa Al-Masih adalah pribadi yang menjamin damai sejahtera di dunia dan di akhirat. Di dunia, manusia dapat menerima pengampunan dosa melalui pengorbanan Isa Al-Masih setelah itu mendapatkan akses ke surga. Injil Allah menyatakan: “Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15-16, 18:36). Jelas damai sejahtera yang Isa tawarkan adalah damai sejahtera yang kekal.

Pertanyaan kami, apakah benar dengan percaya dan beramal kepada Allah SWT maka sdr akan mendapatkan ketenangan di dunia dan di akhirat? Mengapa nabi sdr tidak mendapatkan hal itu, hingga saat ini masih perlu didoakan keselamatannya, nabi saudara gelisah tentang nasibnya di akhirat (Qs 46:9, 33:56)? Bagaiamna dengan sdr?
~
Purnama

Balas
hakkullah
1 Agustus 2019 4:26 pm

~
Pertanyaannya, jika Nabi Islam tidak mempunyai ketenangan hati tentang akhirat, bagaimana dengan saya dan Anda?

Respon: Penyimpulan anda tidak logis. Kenapa Nabi Muhammad saw banyak bicara masalah akhirat?. Nabi Muhammad saw pernah lihat nereka dan beliau juga lihat surga. Jadi, maksudnya Allah, Nabi Muhammad saw seorang pembawa wahyu. Dia tidak tahu Mesir, dia juga tak tahu Palestina. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada seseorang atau ummatnya. Kalaupun dia tahu, itu datangnya dari Allah. Misalkan: pulan itu bakalan celaka, dari mana dia tahu?. Tahunya dia itu adalah dari Allah, makanya orang kafir banyak masuk Islam, karena mereka tahu, beliau saw pasti diberitahu Allah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 2:19 pm
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Bukan penyimpulan kami yang tidak logis, pendapat sdr saja yang tidak sesuai Al-Quran. Silakan sdr lihat apa yang Al-Quran sampaikan bahwa nabi sdr tidak mengetahui keselamatannya di akhirat (Qs 33:56, 46:9). Nah, saudara harusnya menjawab dengan jujur, jika nabi sdr saja tidak tenang menghadapi akhirat, bagaimana dengan sdr? Mari menjawab berdasarkan konteks pertanyaan. Pemaparan sdr sama sekali tidak menjawab pertanyaan. Harap sdr fokus. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Mohammad
4 Agustus 2019 6:31 am

~
Kasihan nasib Muhammad, tiga roh najis menyerupai katak memaksa masuk ke tubuhnya sehingga beliau berasa kecekek tiga kali di gua hira’, makanya dilarang membunuh katak (HR.Ibnu Mαjαh, 3214). Paling enggak ia selamat enggak dipenggal Qurais.

Tuhanmu itu dikancutin dikasih mahkota berduri. Tuhan kok kalah. Opening words of Psalms 22:2 “My God, my God, why hast Thou forsaken me eli eli lama sabachthani. Tuhan kok berdoa ke Tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 2:28 pm
Balasan ke  Mohammad

~
Saudara Mohammad,

Isa Al-Masih memang datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Dia rela menderita dihina dan sebagainya hanya untuk sdr dan saya. Isa menjadi perantara agar manusia dapat berhubungan kembali dengan Allah. Itu sebabnya manusia yang percaya kepada-Nya tidak kuatir dan gelisah tentang hidupnya di dunia maupun saat menghadap akhirat.

Lihatlah Kitab Allah menyatakan tentang Isa: “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Yesaya 53:3-5).
~
Purnama

Balas
joko.S
5 Agustus 2019 8:57 am

~
Saudaraku Solihin,

Muslim tidak pernah gelisah hidupnya, karena semua sudah disandarkan kepada Allah (ber-islam ). Muslim tinggal menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Allah akan jamin hidup nya di dunia dan akhirat ( sorga ). Nabi Muhamad ( Umi) tidak pernah berkata dalam Al Quran. Al Quran kalam Allah bukan kalam Nabi. Seperti yang disampaikan dinubuat kitab anda. Jadi selanjutnya jangan salah lagi memahami Al Quran. Al Quran hanya untuk orang yang beriman dan ber-taqwa ( yang memahami ), yang tidak beriman pasti tidak memahami! Semoga Allah selalu merahmati kita semua. Aamiin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 2:34 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Jika memang benar umat Muslim tidak gelisah dengan hidupnya itu baik, kontras dengan yang dialami nabi Islam. Mengapa nabi saudara gelisah mengenai keselamatannya di akhirat (Qs 46:9, 33:56)? Di mana tertulis bahwa Mukmin terjamin hidupnya di surga? Kami perlu sdr memberikan refrensinya. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Pradjanto, SH. MSi
6 Agustus 2019 4:15 pm

~
Buat Sdr Purnama: (1) Dari Komentar Anda pada tgl 6 Juli 2019, saya menyimpulkan bahwa ”Tidak Ada Ibadah Dan Amal Shalih Nyata yang Diajarkan Oleh Agama Kristen Untuk Mewujudkan Ketenangan Hidup”. yang ada hanyalah ”Percaya Kepada Isa Al Masih” saja. (2) Bukankah kita harus senantiasa berupaya secara Rohani dan Jasmani untuk mewujudkan ”Apa Yang Kita Percayai Itu”? Cukupkah hanya sekedar ”Percaya”? (3) Bukankah untuk mendapatkan ”Rasa Nikmat Es Teler Secara Jasmani Dan Rohani ” , maka kita harus berupaya untuk ”Mendapatkan Dan Meminum Es Teler Itu”? Untuk merasakan ”NIkmatnya Es Teler”, maka tentunya ” Tidak Cukup Hanya Percaya Bahwa Es Teler Itu Nikmat”, bukan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2019 4:22 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Saudara Pradjanto,

Silakan sdr menjawab pertanyaan kami karena sdr tidak menjawab apa yang kami tanyakan. Apakah benar dengan percaya dan beramal kepada Allah SWT maka sdr akan mendapatkan ketenangan di dunia dan di akhirat? Mengapa nabi sdr tidak mendapatkan hal itu, hingga saat ini masih perlu didoakan keselamatannya, nabi saudara gelisah tentang nasibnya di akhirat (Qs 46:9, 33:56)? Bagaiamana dengan sdr?
~
Purnama

Balas
Daffa
7 Agustus 2019 4:40 pm

~
Nabi Muhammad saw adalah manusia biasa wajar saja bila dia merasa gelisah. Beda dengan Yesus yang mengaku Tuhan tetapi dirinya disalib oleh manusia, sesungguhnya nabi Isa masih di langit menunggu saat turun untuk membunuh Al masih ad dajal.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 11:33 am
Balasan ke  Daffa

~
Saudara Daffa,

Menarik sekali tanggapan sdr. Nabi sdr benar manusia biasa, namun dia seorang nabi menurut umat Islam. Pertanyaannya, mengapa nabi sdr gelisah tentang nasibnya di akhirat? Jika nabi sdr saja gelisah, bagaimana dengan sdr dan umat Muslim lainnya? Bagaimana sdr menjelaskan hal itu?

Isa Al-Masih memang Tuhan, Dia mati disalib oleh manusia adalah kehendak-Nya bukan keiinginan manusia (Injil, Rasul Markus 10:45). Dia mati, bangkit dan terangkat ke surga. Pada akhir jaman Dia akan datang kembali selain akan menghukum dajal, juga untuk menjadi Hakim Yang Adil bagi saya dan sdr, serta bagi semua umat manusia. Terima kasih.
~
Purnama

Balas
Pauluzz
7 Agustus 2019 6:05 pm

~
Terkait meminta damai kepada Isa, bagaimana bisa umat Kristen mengatakan nabi Isa membawa damai, sedangkan nabi Isa sendiri menyatakan perkataan yang tidak ambigu dan jelas. “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Matius 10:34.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 11:43 am
Balasan ke  Pauluzz

~
Saudara Pauluzz,

Saudara akan keliru memahami perkataan Isa jika sdr tidak mempelajari Injil. Dengan adanya kata pedang dalam ayat tersebut bukan berarti menujukkan Isa sedang mengajarkan perang ataupun menggunakan pedang sebagai cara untuk mendapatkan damai. Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan untuk berperang atau membunuh. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi orang yang menganiaya (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Jadi, Isa jelas membawa damai karena Dia mengajarkan damai. Lebih dari itu Isa juga menjamin keselamatan kekal di surga. Ini yang dibutuhkan semua orang, kedamaian kekal bersama Allah di surga.

Ijinkan kami bertanya kepada sdr. Apakah sdr menemukan damai dalam Islam? Bagaimana sdr?
~
Purnama

Balas
hakkullah
7 Agustus 2019 9:53 pm

~
Sudah saya katakan, kesimpulan anda tidak logis. Rasulullah saw tidak tahu apa-apa, makanya Muhammad saw adalah seorang Nabi dan Rasul. Dari mana dia tahu tentang Mesir, dari mana dia tahu tentang Musa, Yusuf, Isa dan dari mana dia tahu masa depan Ummat Islam setelah beliau saw tiada?. kan, tak masuk logis kesimpulan anda, orang-orang kafir Quraisy heran, beliau tidak tahu apa-apa, kok bisa tahu. Orang-orang Quraisy juga tahu, beliau bukan ahli syair, kenapa Al-Quran bisa melebihi daripada syair?. Jadi, Rasulullah saw tidak tahu apa yang dilakukan esok hari kecuali lewat wahyu. Jadi, penyimpulan anda, dari pertanyaan anda. Apakah saya pantas manjawabnya? “penyimpulan dan pertanyaan anda tidak logis”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 11:52 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkullah,

Kami tidak menyimpulkan sesuai pendapat kami melainkan sesuai dengan pengakuan nabi sdr. Di dalam Al-Quran jelas nabi sdr mengatakan bahwa tidak tahu akan apa yang Allah perbuat kepadanya (Qs 46:9, 33:56). Artinya nasib nabi sdr sama sekali gelisah menghadapi akhirat, benar? Pertanyaannya, mengapa nabi sdr tidak tahu nasibnya di akhirat? Mengapa nabi sdr tidak mendapat wahyu mengenai hal itu? Bagaimana dengan sdr dan umat Islam lainnya tentang nasibnya di akhirat? Apakah sdr pernah memikirkan hal itu?
~
Purnama

Balas
Pradjanto, SH. MSi
8 Agustus 2019 2:32 pm

~
Buat Sdr. Purnama:

Berkenaan dengan pertanyaan Anda pada tgl 6-8-2019 (”Apakah benar dengan percaya dan beramal kepada Allah SWT maka sdr akan mendapatkan ketenangan di dunia dan di akhirat?”), saya berikan jawaban berikut: (1) Kami tidak pernah ”Beramal Kepada Allah SWT” karena Allah SWT tidak membutuhkan apapun dari kami. (2) Ummat Islam ”Tidak Membutuhkan Ketenangan Di Akhirat”. Yang kami cita-citakan adalah ”Menjadi Penghuni Surga Yang Penuh Dengan Kenikmatan Dan Kebahagiaan”. (3) Mengenai ”Ketenangan Di Dunia”, jelas bisa dirasakan dan didapat oleh saya dan setiap Muslim yang telah beriman kepada Allah SWT serta beribadah dan mengamalkan Ajaran Islam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 12:05 pm
Balasan ke  Pradjanto, SH. MSi

~
Sdr. Pradjanto,

1. Menarik sekali tanggapan sdr. Jika begitu, kepada siapa sdr tujukan amal sdr jika bukan kepada Allah SWT?
2. Jika sdr tidak membutuhkan ketenangan di akhirat, mengapa sdr masih mengharapkan surga? Apakah sdr yakin akan mendapat surga?
3. Sepertinya pernyataan sdr, bisa terjawab bila sdr dapat menjawab pertanyaan 1 dan 2. Apakah ajaran Islam dapat menjamin sdr tenang di dunia, sedangkan tujuan hidup manusia seharusnya kekal di akhirat? Mengapa yang dialami nabi sdr berbeda dengan pernyataan sdr?
~
Purnama

Balas
Jesus Park
8 Agustus 2019 6:02 pm

~
Bileam, Gandhi, Mohammad,

Isa menderita di dunia untuk manusia, tapi lihatlah Ia sudah ada di surga, bukan? Sedangkan nabi Islam menjelang kematiannya, ia mengutuk Yahudi dan Nasrani, “semoga Allah mengutuk orang Yahudi dan Nashara karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari, 435). Bukankah kuburan nabi Islam ada di masjid Nabawi? Apakah nabi Islam mati dengan tenang?

Indunisi, SH. MSi, Joko,
Apakah bukti jika saudara mengingat allah Islam maka hari tentram? Apakah ada Muslim yang sempurna sholatnya? Inilah bukti allah Islam menakuti Muslim dengan, “kecelakaanlah, bagi orang-orang yang shalat, orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS 107:4-5). Bagaimana?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 12:19 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Isa Al-Masih dapat memberikan ketenangan di dunia maupun di akhirat. Isa memberikan janji kepada pengikut-pengikut-Nya. damai sejahtera di dunia serta damai di surga, pengikut-Nya menerima keselamatan kekal di surga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27, 10:28).

Nah, sepertinya tentang nabi Islam sama sekali tidak demikian. Beberapa jejak yang ditinggalkan dalam Al-Quran bahwa nabi Islam nasibnya masih bingung kemana dia akan pergi. Jika keadaaannya demikian tentu hidupnya tidak tentram melainkan ada dalam kegelisahan dan ketakuatan. Semoga dapat dicermati oleh teman-teman yang ada dalam forum ini.
~
Purnama

Balas
joko.S
9 Agustus 2019 8:32 am

~
Saudaraku Purnama,

Nabi Muhamad gelisah memikirkan nasib umatnya nanti di akhir zaman (bukan memikirkan dirinya sendiri) dan beliau memberikan tauladan dan amalan agar umatnya selamat. Nabi sadar betul bagaimana umatnya punya musuh yang nyata ( iblis / setan ) dari golongan jin dan manusia yang senantiasa akan menjerumuskan ke neraka (kerugian). Dan Al-Quran juga sudah meng -isyaratkan ada tiga golongan manusia di akhir zaman, siapa yang akan masuk sorga dan neraka (Al-Quran). Memang beda betul Nabi ( manusia ) dengan Tuhan Yesus ( kalau betul Tuhan?). Setan/iblis nganggur. Semoga Allah melindungi kita dari musuh yang nyata dari golongan manusia dan jin. Aamiin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 12:33 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko S,

Terima kasih untuk tanggapan sdr, kami sangat menghargai hal itu. Namun, bila mencermati apa yang disampaikan nabi Islam dalam Al-Quran jelas pernyataan tersebut sangat bersangkutan dengan dirinya sendiri (Qs 46:9, 33:56). Demikian juga dalam hadist nabi sdr berkata, “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah SWT. Belaka” (HSM 2412-2414). Nabi sdr jelas mengatakan bahwa amal baik tidak menyelamatkan umat Islam.

Sebenarnya ini soal bagaimana manusia mendapatkan ketenangan di dunia dan di akhirat. Jelas, hanya Isa Al-Masih yang menjamin hal itu, setiap orang yang percaya kepadanya mendapat jaminan keselamatan kekal di surga (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15,16,36). Manusia yang tidak mendapatkan kepastian surga serta damai selama di dunia adalah mereka yang terseret dengan tipuan iblis. Solusinya adalah pelajari Kitab Suci Allah agar tidak tersesat.
~
Purnama

Balas
Jesus Park
11 Agustus 2019 12:28 pm

~
Hakkullah,
Saudara selalu bicara akal sehat, logis, tapi komentar saudara abu-abu dan penuh imajinasi. Bagaimana nabi saudara dapat tenang hatinya, selalu merampok, berperang, membunuh, berzina, tapi semua prilakunya diklaim kehendak allah Islam, yang didengar dari roh gua hira?

SH. MSi,
Jadi saudara dapat merasakan allah Islam dengan jasmani dengan merasakan betisnya (bentuk utama allah Islam)? Lalu secara rohani dengan sholat? Atau saudara dapat jelaskan maksudnya bagaimana saudara merasakan jasmani allah Islam seperti saudara merasakan es telernya?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Agustus 2019 12:42 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Kami harap sdr dapat menyertakan dalilnya, agar sdr tidak dianggap sedang menuduh. Kami berharap dengan menyertakan dalil maka kaum Muslim dapat memikirkan hal itu. Beberapa fakta yang Al-Quran sampaikan memang menunjukkan bahwa nabi Islam tidak tahu bagaimana nasibnya di akhirat . Namun syukur berbeda dengan Isa Al-Masih, sudah berada di surga dan dapat menjamin surga bagi pengikut-pengikut-Nya.
~
Purnama

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Mengerti Kisah Air Zamzam Memberi Siraman Rohani?
  • Apakah Musik Halal atau Haram Dalam Islam?
  • Kisah Nabi Nuh Memberikan Kita Jalan Selamat!
  • Kisah Rabiatul Adawiyah Mendapatkah Kasih Allah
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Cara Masuk Kristen dan Islam Untuk Mendapatkan Surga
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Kisah Rabiatul Adawiyah Mendapatkah Kasih Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Meraih Kunci Hidup Selamat Dunia dan Akhirat? 
  • Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa
  • Timbangan Mizan Islam dan Solusi Selamat di Akhirat!
  • Apakah Al-Quran Mencatat ada Jaminan Keselamatan Bagi…
  • Rahasia Jaminan Surga Bagi Umat Islam dan Kristen

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz