“Mengapa Allah mengijinkan wabah virus ini?”
Para pakar agama sulit menjawabnya. Tidak ada jawaban pas cocok untuk pertanyaan itu. Email kami jika Anda mempunyai jawaban yang pas! Namun, kami akan memberi lima konsep yang menolong kita belajar dari wabah virus ini.
1. Virus Mengingatkan Penduduk Bumi bahwa Kita Satu Ras
Seperti semua malapetaka, virus-virus tidak pilih buluh. Semua orang dapat tertular dan semua dapat meninggal karena virus ini.
Paling sedikit ini dapat mengajar kita untuk saling menghargai serta mengasihi satu sama lain. Virus menyerang penganut semua agama. Demikian kita mesti belajar saling menolong satu sama yang lain, bagaimanapun kepercayaan kita masing-masing, bukan?
2. Virus Menekankan bahwa Manusia Lemah dan Rapuh
Kitab Allah mengajarkan bahwa manusia seperti rumput yang satu hari hidup dan besoknya mati. Malahan Kitab Allah menyamakan manusia dengan debu, uap dan bayang-bayang. Semuanya muncul sementara, kemudian hilang! (Kitab Zabur 102:11, 103:14-16, Injil, Surat Yakobus 4:14).
Al-Quran juga menekankan singkatnya hidup di bumi. Satu ayat menceriterakan bahwa Allah menanyakan, “Berapa tahun kamu tinggal di bumi?” Karena waktu di dunia begitu singkat pendengar pasti menjawab, “Bagian dari satu hari saja” (Sura Mu’minun 23:111-113).
Pada umumnya kita, terutama orang muda, tidak berpikir hidup ini singkat. Kita hidup seakan-akan tidak akan meninggal. Virus mengingatkan kita akan singkatnya hidup ini!
3. Virus Mementingkan “Mencari Allah Selama Kita Hidup!”
Kitab Allah menyuruh, “Carilah Tuhan sementara Ia berkenan ditemui! Berserulah kepada-Nya sementara Ia dekat!” (Kitab Nabi Yesaya 55:6, FAYH).
“. . . orang yang percaya hendaknya mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan selagi ada kesempatan untuk memohon pengampunan . . .” (Kitab Mazmur, 32:6, FAYH).
4. Iblis Ingin Kita Meninggal Sebelum Menemukan Jalan Lurus
Iblis tidak merekayasa virus-virus. Tetapi ia ingin memakainya. Salah satu tujuannya adalah membinasakan manusia sebelum mereka mendengarkan Injil.
Iblis musuh Allah dan manusia. Isa Al-Masih menekankan, “Iblis . . . adalah pembunuh manusia sejak semula . . .” Ia “. . . datang hanya untuk . . . membunuh dan membinasakan . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44, 10:10; Al-Quran, Sura 38:71-85).
Jadi Iblis senang dengan wabah virus apapun karena dengan demikian orang akan meninggal tanpa mendengarkan berita Injil! Email kami jika Anda merasa tidak begitu penting mendengarkan berita Injil sebelum meninggal.
5. Adanya Virus Tidak Membatalkan Kasih Allah bagi Kita
Kadang-kadang orang beragama merasa terjadinya malapetaka menjadi bukti Allah tidak mengasihi kita. Pertimbangkanlah ini: Isa Al-Masih, Kalimat Allah, datang dari surga dan menderita juga. Bukan akibat virus tetapi karena kejahatan manusia. Ia datang semata-mata untuk menyelamatkan kita, namun kita menyalibkan Dia.
Isa dapat menghindari salib. Tetapi karena kasih-Nya bagi kita Ia merangkul penderitaan dan sedia tersalib. Mungkin kita takut akan menderita karena salah satu virus. Ingat, Isa juga pernah menderita buat Anda. Jadi kasih-Nya buat kita tidak dikurangi karena adanya virus!
Penyaliban-Nya membuktikan bahwa Allah “Kasih Adanya.”
Kesimpulan 5 Ajaran dari Wabah Virus
Kita sudah belajar dari wabah virus lima pelajaran penting. Tetapi pelajaran yang terpenting ialah, dalam pertengahan wabah virus ini Anda dapat yakin akan kasih Allah! Isa Al-Masih mengasihi Anda. Ia rela menderita untuk memberi hidup kekal kepada Anda.
Panjatkanlah doa singkat di bawah ini untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih. Dengan demikian Anda akan siap menghadapi serangan virus apapun. Mengapa? Karena Anda akan memiliki Hidup yang Kekal.
“Ya Tuhan, saya yakin Isa Al-Masih tersalib untuk menanggung dosa saya. Saya yakin Ia mengasihi saya. Saat ini saya ingin menjadi pengikut-Nya. Berikanlah saya hidup yang kekal. Amin, Amin Isa Al-Masih, Rabb wa/dan Mukhalis alimin/semesta alam!”
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Belajar dari wabah virus penting! Selain ajaran-ajaran akibat virus, adakah ajaran lain yang Saudara pelajari dari wabah virus tahun 2020?
- Apa yang saudara lakukan untuk “mencari Allah selama hidup” dalam ancaman virus 2020 ini?
- Apakah orang lebih senang menjadi pasti akan hidup kekal melalui Injil atau menghadapi kematian akibat virus 2020 ini walau masih ragu-ragu ke surga? Jelaskanlah jawaban Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cara Mukmin dan Nasrani Mengatasi Ancaman Virus
- Dokter Meninggal untuk Menyelamatkan Orang Sakit Akibat Virus
- Pemberi Hidup Kekal Nabi Ma’shum atau Nabi Suci?
Video:
- Ketakutan Akan Maut – Mencari Jalan Pasti ke Surga
- Setelah Meninggal, Apakah Saya Pasti Masuk Sorga?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].