LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) bukan hal baru di Indonesia. Masyarakat Indonesia belum dapat menerima keberadaan LGBT. Sehingga, kita hanya dapat menemukan mereka di tempat-tempat tertentu saja. Berbeda dengan salah satu negara Asia yang saya kunjungi akhir tahun lalu. Di sana para LGBT dapat mengeskpresikan cinta mereka dengan leluasa. Bahkan di tempat umum.
Bagaimana pandangan dan ajaran agama tentang LGBT? Apa dampak perilaku seks sesama jenis? Mengapa seseorang menjadi LGBT? Umat beragama perlu menyelidikinya. Sehingga kita dapat mengambil sikap yang benar dalam menyikapi LGBT.
LGBT Genetik atau Penyakit?
Beberapa teori mencoba menjelaskan mengapa seseorang memutuskan menjadi LGBT. Dua faktor berikut menjadi faktor terbesar. Pertama faktor biologis. Hal ini dipengaruhi oleh susunan kromosom, ketidak-seimbangan hormon, struktur otak, dan kelainan susunan syaraf.
Kedua faktor lingkungan. Lingkungan sangat berperan terbentuknya LGBT. Terutama pola asuh orang tua terhadap anak. Pola asuh yang kurang tepat dapat berimplikasi pada terbentuknya identitas homoseksual pada anak. Orang tua sejak dini tidak memperkenalkan dan mendidik anak secara tepat dan benar, akan identitas seksual anak. Serta perbedaan yang jelas antara pria dan wanita. Ketika anak gagal mengidentifikasi dan mengasimilasi apa, siapa, dan bagaimana menjadi dan menjalani peranan, sesuai dengan identitas seksual berdasarkan nilai-nilai universal pria dan wanita. Maka saat itulah kemungkinan besar LGBT terbentuk.
Berbagai Penyakit Yang Timbul Akibat LGBT
Sebagai perilaku seks yang tidak sehat, beberapa penyakit yang dapat menyerang kelompok LGBT diantaranya kanker anal. Terjadi pada gay akibat HPV (Human Papilloma Virus).
Penelitian di New England Journal of Medicine, menemukan bahwa rokok bukan satu-satunya penyebab kanker mulut. Yang lebih berisiko tinggi terkena kanker mulut adalah orang yang melakukan oral seks dengan enam atau lebih partner seks yang berbeda. Hal ini sering dilakukan oleh para gay, yakni bertukar pasangan seks.
HIV/AID merupakan penyakit yang terjadi akibat hubungan seks yang tidak sehat. Sehingga tidak heran jika penyakit ini juga dapat menyerang LGBT.
Bagaimana Pandangan Dan Ajaran Agama Tentang LGBT?
Agama Islam dan Kristen sepakat, LGBT adalah kebiasaan terlarang. Secara jelas firman Allah berkata, seks sesama jenis adalah dosa dan kekejian di mata Allah. “Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian”(Taurat, Kitab Imamat 18:22).
Juga dikatakan, “. . . Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit . . . tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 6:9-10). Kata “pemburit” berasal dari teks asli Alkitab bahasa Yunani “arsenokoites.” Artinya, sesama pria yang melakukan hubungan seks seperti sodomi atau homoseks.
Dalam agama Islam golongan LGBT disebut sebagai orang-orang yang melampaui batas. “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas” (Qs 26:165-166).
Sikap Umat Beragama Terhadap LGBT
Dengan adanya ajaran agama tentang LGBT, maka kita tahu Allah memandang sikap seks golongan LGBT sebagai kekejian, namun Allah tetap mengasihi mereka. Demikian juga kiranya kita sebagai umat beragama. Tidak menghina, merendahkan, atau membenci. Tetapi mengasihi mereka sebagai sesama umat manusia.
Kasih Allah dan kematian Isa Al-Masih disalib juga berlaku bagi golongan LGBT. Kitab Allah berkata, tatkala Isa melihat orang banyak, berulang-kali “. . . tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 9:36, 14:14; Injil, Rasul Markus 6:334).
Demikian semua umat beragama, terlebih pengikut Isa Al-Masih, selayaknya memperlakukan LGBT dengan belas-kasihan. Mengasihi mereka bukan berarti menyetujui tindakan dan pandangan mereka yang jijik dan kotor.
Isa Al-Masih Dapat Memberi Jalan Keluar!
“ . . . laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 1:27). Demikianlah Allah menciptakan manusia sepadang. Pria dan wanita. Inilah pernikahan yang Allah inginkan.
Namun dosa telah membuat manusia menyimpang dari rancangan Allah. Pernikahan pun tidak lagi antara pria dan wanita. Akibatnya, manusia semakin jauh jatuh ke dalam dosa.
Jika Anda atau ada seorang yang Anda kenal, saat ini telah jatuh dalam dosa LGBT. Datanglah kepada Isa Al-Masih. Dia satu-satunya yang dapat melepaskan Anda dari dosa dan kekejian tersebut. Responilah undangan Isa Al-Masih berikut ini, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah membaca penjelasan pada artikel di atas, menurut saudara bagaimana seharusnya kita menyikapi seorang LGBT?
- Menurut saudara, apakah dosa LGBT lebih besar dibanding dosa yang lain? Jelaskan alasan saudara!
- Menurut saudara, apakah seorang LGBT mempunyai hak yang sama dengan orang lain dalam hal keselamatan sorgawi? Jelaskan jawaban saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Aku, Seorang Muslim Homoseks
- Pandangan Kristen Dan Islam Terhadap Homoseks
- Umat Beragama, Homoseks, Dan Negara Demokrasi
- Bagaimana Saya Mengatasi Rasa Malu Kepada Allah?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].