Sepasang selebritis Indonesia kembali diterpa musibah karena telah beredar video porno yang disinyalir dilakoni mereka berdua, banyak masyarakat yang menghujat namun banyak juga yang memberi empati walaupun belum pasti apakah itu benar mereka.
Siapapun yang menjadi pelakunya, yang jelas hal itu sangat melanggar norma-norma agama. Juga melanggar undang-undang di Indonesia. Dan Tuhan sangat membenci perbuatan tersebut. Di dalam hal ini baik orang Islam maupun orang Kristen sangat setuju. Bagaimanakah hubungan antara video porno dan ajaran Islam?
Apa kata Alkitab tentang zinah
Alkitab sangat keras memberikan aturan tentang perilaku seks menyimpang. Injil Matius 5:27 mengatakan “jangan berzinah”. Bahkan lebih dari itu pada ayat berikutnya dengan tegas lagi Isa Al-Masih menekankan: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil Matius 5:28). Seorang lelaki yang menginginkan perempuan hanya di dalam hatinyapun telah dianggap berzinah. Apalagi mereka yang dengan sengaja melakukannya.
Perbuatan seks bebas, baik yang ketahuan maupun yang tidak ketahuan, merupakan dosa besar. Anehnya, terkadang orang yang taat beragama melakukan kejahatannya secara tersembunyi, dan berpikir itu bukan suatu masalah karena tidak ada yang mengetahui, akibatnya mereka tidak malu dan enggan bertobat. Mereka acuh-tak-acuh. Mereka tidak menyadari bahwa semuanya dilihat Allah dan sama seperti video porno, hal itu merupakan dosa besar. “Upah dosa ialah maut” (Injil Surat Roma 6:23).
Keselamatan dan pelepasan dosa dalam Isa Al-Masih
Tujuan Isa Al-Masih mati di kayu salib adalah untuk menebus jiwa-jiwa seperti mereka ini. Yang terikat dengan dosa seks bebas dan memerlukan pelepasan. Karena sebesar apapun amal ibadahnya tidak akan dapat menyucikan dirinya, semua itu adalah sia-sia!. Keselamatan dan pelepasan hanya ada dalam diri Isa Al-Masih. DarahNya yang akan menyucikan mereka dan melayakkan mereka untuk mendapatkan Keselamatan. Ayat Allah ini menjelaskan bahwa pelepasan akan terjadi karena kasih karunia Allah dan bukan oleh usaha mereka. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8)
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Video Porno dan Ajaran Agama Islam” ini, silakan menghubungi kami dengan cara atau SMS ke: 0812-8100-0718 klik link ini.
bfly mengatakan
*
Saya sangat bangga dan berterimakasih dengan argumen-argumen cerdas dari staff Isa dan Islam yang bisa menguatkan iman saya akan keselamatan dari Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memberkati Saudara-saudara sekalian.
staff mengatakan
~
Terima Kasih buat komentar yang positif dari Saudara. Kami berjanji akan terus meningkatkan mutu website ini.
Terimakasih.
~
CA
anjas mengatakan
*
Kalau Isa itu Anak Tuhan, mengapa harus mengorbankan diri-Nya demi dosa manusia? Cukup ampuni saja tidak perlu mengorbankan Anak yang dikasihi-Nya.
Anehnya, mengapa Tuhan punya anak? Seperti manusia saja.
staff mengatakan
~
Saudara Anjas, kami sekali lagi hendak memberitahukan bahwa kitab Saudara telah salah menuduh. Allah tidak pernah melakukan hubungan suami-istri ataupun suatu pernikahan dengan Maryam, dan kemudian menghasilkan seorang anak, yang disebut sebagai Anak Allah. Konsep dalam kitab Saudara ini benar-benar salah, dan tidak mungkin ada satupun umat Kristiani yang menganut konsep seperti ini.
“Anak Allah” sesungguhnya berarti bahwa Isa Al-Masih adalah berasal dari Roh Allah dan Isa Al-Masih adalah “tanda” yang besar dari Allah bagi semesta alam (Qs 21:91). Kata ‘Anak’ berarti bahwa Isa Al-Masih sepenuhnya mewakili dan merefleksikan Allah di dalam setiap tindakan yang dilakukan-Nya di dalam dunia.
Allah adalah Allah yang Maha Adil. Setiap dosa sekecil apapun itu, harus dihukum. Oleh sebab itu, Allah tidak mengampuni dosa begitu saja tanpa adanya hukuman.
Namun Dia juga adalah Allah yang Maha Kasih. Oleh karena Dia begitu mengasihi kita, maka Ia rela menanggung hukumannya bagi kita.
~
CA
dyant mengatakan
*
Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
staff mengatakan
~
Saudara Dyant, ayat ini terdapat dalam Injil, Rasul Besar Matius 5:28.
Buat Saudara-Saudari yang mungkin masih belum mengerti akan ayat ini, kami memberitahukan bahwa kata ‘menginginkan’ dalam bahasa aslinya, berarti ‘telah berpikiran kotor terhadap perempuan tersebut’. Dalam bahasa Inggris dipakai kata ‘lust‘, yang artinya memandang dengan penuh nafsu dan diiringi pikiran kotor di dalam hati.
Dengan berlaku sedemikian, Isa Al-Masih mengatakan bahwa orang itu sudah berdosa.
~
CA
Lisda mengatakan
*
Bagaimana dengan ayat Ini?
Kejadian 19:34-38 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.” Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Paling nanti comment ini dihapus, porno bukan?
staff mengatakan
~
Saudara Lisda, ayat di atas adalah bercerita tentang sejarah dunia dari beberapa suku bangsa. Tidak ada hal porno di dalamnya.
Namun, ayat di atas menyatakan bahwa kedua putri Luth telah melakukan dosa. Kisah ini diceritakan Allah melalui tulisan Musa kepada kita, untuk menyatakan bahwa ini adalah suatu perbuatan dosa yang harus kita hindari.
Alkitab adalah Firman Allah, dan segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (Injil, KItab 2 Timotius 3:16).
Alkitab sebagai Firman Allah adalah bagaikan sebuah cermin dari Allah, yang padanya kita boleh bercermin, dan kemudian menyadari bahwa ternyata wajah kita adalah sangat kotor, untuk kemudian kita perlu membersihkannya.
Dengan demikian, maka Alkitab mencatat pelbagai dosa manusia, dan diharapkan agar kita tidak mengulangi lagi perbuatan dosa-dosa mereka yang tercatat di dalam Kitab Suci.
Dalam beberapa ayat lainnya, beberapa kisah cinta yang murni juga digambarkan dalam bentuk puisi, yang mana di dalamnya juga tidak perlu ditangapi secara porno. Itu semata menunjukkan bahwa Allah menghargai cinta yang suci murni.
Dan sebagaimana Allah begitu menghargai pernyataan cinta kasih, sedemikian pula Allah mengasihi umat manusia ciptaan-Nya, dan rela memberikan Isa Al-MAsih sebagai yang menggantikan kita menanggung hukuman atas dosa-dosa kita.
Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan tentang siapa Isa Al-Masih yang sebenarnya dalam: isadanislam.org/jalan-keselamatan. Kiranya Saudara beroleh berkah dari Allah yang sejati.
~
CA
sugiyanto mengatakan
*
Tujuan Isa Al-Masih mati di kayu salib adalah untuk menebus jiwa-jiwa seperti mereka ini. Beruntunglah (masuk surgalah) orang-orang yang telah menyalib Yesus, karena telah menyebabkan tebusan dosa-dosa umat terjadi.
staff mengatakan
~
Saudara Sugiyanto, adalah benar bahwa peristiwa penyaliban adalah merupakan rencana dan kehendak Allah.
Namun biarpun apa yang dilakukan orang-orang yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah sesuai dengan rencana dan kehendak Allah, mereka tidak melakukan hal itu dalam keadaan dipaksa oleh Allah. Melainkan mereka melakukan hal itu karena kebebasan berkehendak-nya mereka sendiri.
Dengan kata lain, setiap kali kita berdosa, kita tidak dipaksa oleh Allah untuk melakukan dosa tersebut.
Oleh sebab itu, tentulah setiap manusia harus bertanggungjawab atas semua hal yang mereka lakukan dalam hidup ini, termasuk bertanggung jawab dalam hal-hal yang baik dan yang buruk sekalipun.
Setiap perbuatan baik dan buruk akan mendapat ganjarannya masing-masing sesuai dengan penghakiman yang akan dikerjakan oleh Isa Al-Masih yang akan bertindak sebagai Hakim Yang Adil nanti di akhir zaman.
Sudahkah Saudara siap menghadapi penghakiman di hari kiamat nanti? Allah menjanjikan bahwa setiap pengikut Isa Al-Masih akan menerima tempat yang tinggi nantinya (Qs 3:55). Sudahkah Saudara menjadi pengikut Isa Al-Masih?
Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan. Kiranya Saudara mendapatkan hidayah yang sejati dari Allah.
CA
susi mengatakan
*
“Upah dosa ialah maut” (Injil Surat Roma 6:2)
1. Apakah orang-orang non-Kristen yang telah meninggal berarti sudah dihapus dosa-dosanya dan masuk surga?
2. Apakah orang-orang Kristen yang melakukan aniaya misal mencuri, merampok, membunuh, menyiksa, memperkosa kepada orang lain dan belum di adili/menerima hukuman yang setimpal selama ia hidup dan belum dimaafkan oleh korbannya tetapi ia hanya mengakui dosanya kepada Yesus akan tetap masuk surga setelah ia mati dan tidak di siksa?
Apakah itu adil bagi korban-korbannya?
staff mengatakan
~
“Upah dosa ialah maut,” (Injil, Surat Roma 6:23). Arti Maut ini adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya (neraka), dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
Tidak ada seorangpun yang dapat masuk ke sorga kecuali mereka mempercayai Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi. “Dan keselamatan tidak ada di dalam sesiapa pun selain di dalam Dia, kerana di bawah langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12).
Orang yang sungguh-sungguh Kristen tentunya tidak akan berbuat dosa lagi. Namun kalau ada orang yang “mengaku” Kristen tetapi hidup di dalam dosa, ini membuktikan bahwa belum betul-betul mengalami keselamatan dalam Isa Al-Masih.
“Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:6)
~
SL
zaeni mengatakan
*
Saya kutip tulisan admin diatas: seseorang yang telah diselamatkan dari dosa-dosa setelah sungguh-sungguh menerima pelepasan yang disediakan Isa Al-Masih, akan berusaha menghindari dosa-dosa karena: (2) Roh Allah datang dan tinggal di dalam dia. Dengan demikian, ada kuasa baru untuk mengatasi kuasa dosa (Injil, Surat I Korintus 6:19).
Jika Isa itu di sebut Tuhan karena ada Ruh Allah di dalam dirinya bagai mana mengenai penjelasan dari ayat injil yang admin sebutkan dia atas, apakah orang yang mampu menjaga dirinya dari dosa, mereka yang mempunyai kuasa baru untuk mengatasi kuasa dosa itu juga sebagai Tuhan?
staff mengatakan
~
Saudara Zaeni,
Isa Al-Masih adalah Roh Allah bukan dihinggapi Roh Allah. Di dalam riwayat anas hadis Anas Bin Malik 72, mengatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat dan Roh Allah.Kalimat adalah Allah dalam hakikat-Nya dan Ia adalah tidak lain dari satu pribadi ilahi. Kalimat adalah pribadi Ilahi. Dan Roh Kudus adalah Roh Allah, dan Roh Allah tidak diciptakan. Dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal, dan yang kekal adalah Allah sendiri. Dialah Isa Al-Masih, Roh dan Kalimat Allah. Hakekatnya Allah sendiri.
~
NN
Matsani mengatakan
*
Saudara Zaeni,
Maaf ijinkan saya berbagi. Misalkan anda bekerja pada seorang pengusaha pemilik sebuah perusahaan besar. Karena anda orang baik, bekerja dengan baik dan hasil kerja anda sangat memuaskan, maka anda diberi kuasa penuh untuk memimpin dan mengatur perusahaan tersebut oleh tuan pemilik perusahaan itu. Segala kebijakan dan peraturan diserahkan kepada anda untuk membuatnya. Anda bisa melakukan apa saja di perusahaan tersebut.
Tetapi apakah anda bisa disebut sebagai pemilik perusahaan itu? Tentu tidak. Pemiliknya adalah tetap tuan yang memberi kuasa kepada anda. Begitu juga kita, orang yang mau percaya kepada Yesus dan mengikut-Nya. Kita diberi Roh Kudus menyertai kita, tetapi bukan kita pemilik Roh Kudus itu, dan kita tidak bisa disebut Tuhan. Yesus-lah yang mengirim Roh kudus itu. Dialah empu-Nya. Apakah anda sudah memiliki Roh Kudus, saudara Zaeni?! Terimakasih
Tiang Jemuran mengatakan
*
Saya ingin bertanya staff IDI, terkait penjelasan anda bahwa pelepasan dosa dengan cara Tuhan disalib.
1. Apa buktinya sekarang bahwa dosa sudah disucikan setelah adanya penyaliban? Kita lihat sekarang bahwa manusia tidak luput dari dosa? Lalu apa yang disucikan?
2. Jika penyaliban untuk menyucikan dosa, kenapa al gojo yang membunuh Tuhan dianggap berdosa?
3. Masuk akalkan kita berdosa, Tuhan yang harus dibunuh? Apakah di dalam Kristen tidak diajarkan siapa yang berbuat, maka dia sendirilah yang harus menanggung semua akibatnya?
4. Siapa yang memasukan (yang memberi Hukuman) manusia berdosa ke dalam neraka? Manusia itu sendiri, Tuhan atau iblis?
Cukup ini saja dulu, pertanyaan lain akan menyusul.
staff mengatakan
~
Saudara Tiang Jemuran, terimakasih untuk pertanyaan saudara di atas.
Sayang sekali saudara mengajukan pertanyaan pada artikel yang salah. Namum secara umum kami jelaskan, dalam Kekristenan diajarkan bahwa “upah dosa adalaha maut.” Artinya, siapa yang hidup dalam dosa, maka dia sudah mati secara rohani.
Hanya Allah yang dapat memberi kehidupan bagi manusia. Termasuk kehidupan secara rohani. Itulah sebabnya, hanya Allah yang dapat menebus manusia dari kematian rohani, dan membawa mereka kepada Terang Kemuliaan Allah.
Itulah sebabnya salah satu nats dalam Kitab Suci Allah dituliskan, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih jelas dari pertanyaan saudara di atas, silakan membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/nh9x9vf.
~
SO
gathan mengatakan
~
Staff Isa dan Islam menjelaskan kepada anzas” Namun Dia juga adalah Allah yang Maha Kasih. Oleh karena Dia begitu mengasihi kita, maka Ia rela menanggung hukumannya bagi kita”, menanggungkan hukuman dari siapa maksudnya dari Tuhan ,dari manusia ,dari setan ? dia mengorbankan diri Isa Al-Masih untuk penebusan dosa manusia ke siapa ? Bukankah menurut anda Isa adalah Tuhan. Jadi menebus dosa dari Tuhan ke Tuhan dong. Sadarlah itu tidak masuk logika dan tidak bisa diterima bagi kita manusia yang berpikir.
staff mengatakan
~
Saudara Gathan,
Manusia pertama, Adam dan Hawa telah makan buah terlarang akibat di rayu Iblis. Jangan saudara pikir dampak makan buah itu sesederhana manusia sekarang melakukan dosa. Tetapi dampaknya lebih dahsyat lagi yaitu manusia terjual kepada Iblis. Manusia menjadi budak Iblis dan terikat dengan Iblis. Bukankah ini pilihan manusia? Nah, sejak saat itu manusia tidak dapat lepas dan tidak dapat menyelamatkan diri dari Iblis. Dalam hal ini berlaku satu hukum jual beli atau penebusan. Sejak semula hukum penebusan ini berlaku. Dan perjanjian penebusan ini hanya dapat dihapuskan dengan darah suci.
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).
Sebagai contoh, hampir disetiap agama ada ajaran korban dan penumpahan darah untuk keselamatan. Demikianlah semua ritual korban penumpahan darah hanyalah kiasan. Pengorbanan dan darah Isa Al-Masih lah yang disediakan Allah bagi penebusan manusia.
NN
~