Benarkah ada bagian ajaran tauhid dalam Islam yang mendukung ajaran Tritunggal Kristen? Memahami uraian ini, kita akan mengerti konsep keallahan yang benar.
Konsep Tritunggal di Al-Quran
Klaim Tritunggal Al-Quran ialah Allah, Isa dan Maryam. ” . . . Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? (Qs 5:116). Berdasarkan ayat itu kaum Mukmin mengira orang Kristen menyembah tiga Allah.
Tritunggal Kristen bukanlah Allah, Isa dan Maryam. Melainkan Allah, Isa Al-Masih/Firman Allah dan Roh Kudus, yang Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya dalam tiga pribadi.
Adakah ajaran tauhid dalam Islam yang mendukung Tritunggal Kristen?
Al-Quran dan Pribadi-Pribadi Allah Tritunggal
Orang Kristen tidak menyembah tiga Allah. Melainkan menyembah Allah yang Esa dalam tiga pribadi. Ketiga pribadi Allah Tritunggal itu tertulis dalam Al-Quran, “. . . Allah . . . kalimat-Nya . . . roh dari-Nya . . .” (Qs 4:171).
Ketiga-Nya Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya, namun berbeda pribadi-Nya. Bukankah Firman Allah (Isa Al-Masih) dan Roh Allah sama kekal dengan Allah? Bukankah Firman Allah dan Roh Allah satu dengan Allah sejak kekal?
Kekekalan Al-Quran dan Tritunggal
Muslim Sunni percaya bahwa Al-Quran kekal. Imam al-Ghazzali berkata bahwa Al-Quran, “Tidak diciptakan, tanpa permulaan dan berada dalam dzat Allah” (Qawa’id al-‘Aqa’id). Tapi Al-Quran bukanlah Allah. Al-Quran berbeda dari Allah.
Jadi, menurut akidah Islam, Al-Quran bukanlah ciptaan, berarti ada dua yang kekal: Allah dan Al-Quran.
Begitulah misteri Allah Tritunggal, Firman Allah dan Roh Allah tidak diciptakan oleh Allah. Ketiganya kekal dan Esa dalam Dzat-Nya/Hakekat-Nya/Esensi-Nya.
Kasih Allah di Tauhid Dalam Islam dan Tritunggal Kristen
Kasih itu membutuhkan obyek atau seseorang untuk dikasihi. Tanpa obyek kasih, kita tidak dapat mengasihi.
Jika sendirian dalam kekekalan, maka Allah tidak dapat berkomunikasi dan seakan-akan bisu dan tuli. Di kekekalan siapakah yang dikasihi-Nya? Di kekekalan sifat kasih-Nya tidak nampak.
Konsep Allah Tritunggal menyatakan sifat kasih-Nya, tanpa bergantung pada ciptaan-Nya. Dalam Allah Tritunggal, ada kasih timbal balik antara ketiga pribadi-Nya, Bapa, Kalimat Allah dan Roh Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam ikatan kasih yang kekal.
Kasih Allah Tritunggal kepada Umat Manusia
Jadi ajaran Tauhid dalam Islam mendukung ajaran Allah Tritunggal.
Karena sangat mengasihi manusia, Allah menyelamatkan manusia dari hukuman kekal di neraka karena dosa-dosa mereka. Maka Ia mengutus Kalimat-Nya, Isa Al-Masih untuk mati tersalib, menanggung hukuman dosa. “ . . . Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dan Roh Kudus menjadi meterai/tanda dan jaminan bahwa seseorang adalah milik Tuhan dan pasti masuk sorga.
Jika menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat kita beroleh keselamatan kekal di sorga dari Allah Tritunggal.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa ajaran Allah Tritunggal tidak menyalahi konsep Allah Yang Esa?
- Setelah merenungkan artikel di atas, menurut Saudara, manakah yang benar, Allah itu satu Pribadi tanpa Firman dan Roh ataukah Allah, Firman Allah dan Roh-Nya sama-sama kekal dalam Dzat-Nya yang Esa? Berikan alasannya?
- Sesuai artikel di atas, konsep Tauhid Islam atau Allah Tritunggal yang menjamin keselamatan manusia? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Muhammad Mengartikan Allah Yang Esa
- Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tritunggal
- Ketua PBNU: Kristen Itu Tauhid – Apakah Alasannya?
- Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen
- Klaim Al-Quran Tentang Trinitas Yang Membingungkan
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
@Jhon Lukas mengatakan
~
To: Sensasi,
Jika allah bapa “melahirkan” putera, apakah itu bukan menduakan Allah?
Respon : Saudaraku, sepertinya anda megekang “Kekuasaan Allah”, apakah anda mampu mengkaji Yesus Kristus Tuhan Allah Kita..? Tak akan ada yg mampu, itu semua pekerjaannya. Sebab :” Aku dan Bapa adalah satu”, Yoh 10:30
Saudaraku, anda tidak paham maksud ayat tersebut..? Yoh 10:30 itu adalah Pribadi Tunggal Allah, Dia Anak ketika dilahirkan dlm ujud manusia, dia bapa setelah Naik kesorga, jadi jangan batasi “Kekuasaan Allah itu”.
Saudaraku, anda mengkaji Allah Yesus Kristus mengunakan Alquran adalah sia-sia sebab Alquran bukan Injil Allah, Baca Galatia 1:8, sekalipun mengakui dari sorga, jelas..!
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Membaca Injil secara menyeluruh akan menolong setiap orang memahami hakekat Isa Al-Masih sesungguhnya. Sebab konsep Tritunggal membuktikan bahwa Allah mahakuasa dan maha segalanya dibandingkan konsep Tauhid. Konsep Tauhid menjelaskan alloh Islam tidak berkuasa karena ia tunggal absolut. Alloh Islam dibatasi oleh konsep Tauhid. Tentu ini menyedihkan, bukan? Yaitu alloh Islam dibatasi oleh ciptaannya.
~
Solihin
Ridho mengatakan
~
Ajaran Tritunggal jelas bertentangan dengan ajaran Tauhid, karena Allah sebagai pencipta disebut khalik. Manusia, hewan, jin, dan sebagainya disebut makhluk. Jadi, Allah SWT sebagai zat yang menciptakan semuanya yang ada di dunia maupun akhirat ataupun langit dan bumi. Tuhan tidak sama dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Tuhan adalah esa (satu). Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan. Isa adalah seorang nabi yang sama kedudukannya dengan nabi lainnya. Setiap nabi punya keistimewaan tersendiri (mujizat). Keistimewaan tersebut tidak akan pernah mengangkatnya menjadi Tuhan. Tuhan tetap Tuhan dan makhluk tetap makhluk.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ridho,
Allah Mahakuasa. Dia dapat menjadi apa saja seturut kehendak-Nya, termasuk menjadi sama dengan ciptaan-Nya. Siapa yang dapat melarang? Tentunya tidak ada yang berhak. Benar, bukan? Nah, Tritunggal, bukan berarti anak diperanakan, dan sama sekali tidak bertentangan dengan Tauhid. Karena kata esa bukan bebicara tunggal melainkan satu kesatuan. Seperti Allah, Kalimat-Nya/Isa Al-Masih dan Roh Allah semuanya ada dalam satu kesatuan. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang telah menjelma manusia, itu sebabnya Dia berbeda dengan nabi dan mahkluk ciptaan yang lain. Kodrat Isa Ilahi, Suci, berkuasa, dan semua hak prerogratif Allah ada pada-Nya.
Kami bertanya pada sdr. Adakah nabi dan manusia yang sama seperti Isa Al-Masih? Mohon penjelasan sdr.
~
Purnama
In the name of God mengatakan
~
Ridho, Tauhid sebenarnya tidak dikenal Muhammad dan Quran, kamu bisa cek seluruh Quranmu berbahasa Arab, kata tauhid tidak pernah ada disitu. Tauhid diperkenalkan oleh Ibnu Sina abad 10 M dalam the book of healing, sebagai kesatuan wujud dan mahiat atau eksistensi dan esensi. Kacamata Ibnu SIna tidak bicara Tauhid sebagai Tuhan yang satu tetapi lebih mengarahkan ada eksistensi dan esensi yang menjadi satu kesatuan dalam membedah apa itu TUHAN. itulah Tauhid. Saya ambil contoh mengenai Ahl Al-Tawhid dalam Maqalat al-Islamiyin oleh Abu al-Hasan al-Ash’ari;Tawhid digambarkan Tuhan sebagai sesuatu yang unik, tidak ada yang seperti Dia, sebab dari segala sebab dan tidak bisa dipersepsikan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Sdr. In the name of God,
Terimakasih untuk komentarnya. Menarik, berharap informasi yang sdr bagikan dapat menambah wawasan saudara Ridho dan juga bagi semua pengunjung forum ini.
~
Purnama
In the name of God mengatakan
~
Terimakasih Pak Purnama,
Jika kita mengacu pada konsep tauhid primer yang berasal dari Ibnu Sina dan Maqalat Al-Islamiyin, sangat jelas bahwa tritunggal maha kudus memenuhi kriteria ini. Pertama, Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah suatu fenomena kesatuan mahiat dan wujud (kesatuan esensi dan eksistensi). Kita ketahui Bapa adalah wujud Allah yang sebenarnya yang kita tidak ketahui, ini penggambaran bahwa tidak ada seorang manusiapun melihatnya, kita hanya bisa merasakan esensinya dan masih abstrak merasakan kehadirannya. Putra dan Roh Kudus adalah eksistensi yang nyata atau dirasakan lebih dalam. Jelas, kehadiran ke-3 dalam satu ini adakah unik, tak ada yang menyamai tentu alpha dan omega.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara In the name of God,
Memang sangat unik dan ajaib apa yang Allah kerjakan. Wajar jika logika manusia yang sangat terbatas tak mampu memahaminya. Konsep mengenai tritunggal seharusnya membuat kita semakin menyadari kemahakuasaan Sang Pencipta.
~
Noni
Cefri mengatakan
~
Itu nyata ajaran Tauhid kalau dijawab ada tokoh Syech Siti Jenar dengan konsep manunggaling kawulo gusti, cuma cara penangkapan masing-masing individu yang berbeda-beda.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Cefri,
Kami memohon maaf karena kurang memahami maksud tulisan saudara di atas. Bolehkah saudara menjelaskan lebih jauh mengenai tulisan saudara di atas? Apa maksud saudara dengan cara penangkapan yang berbeda-beda? Apakah konsep Tauhid memiliki makna yang berbeda-beda atau seperti apa maksud saudara? Kami menunggu penjelasan saudara.
~
Solihin
Dul Soang mengatakan
~
Kitab Zabur, Taurat, dan Al-Quran menjelaskan Allah yang esa tapi tidak dalam kemajemukan seperti dalam Alkitab Kristen. Bahkan Nabi Adam saja tidak mengenal Allah Trinunggal!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Dul,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca Zabur dan Taurat secara menyeluruh? Konsep Tritunggal sangat jelas Taurat dan Zabur (Taurat, Kejadian 1:1-3; 1:26; Zabur 2:7). Memerhatikan fakta-fakta tersebut, maka konsep Allah Tritunggal tidak dapat diabaikan. Dan ini tidak bertentangan dengan sifat dan natur Allah yang mahakasih dalam kekekalan di mana Allah tidak tergantung pada ciptaan-Nya untuk menyatakan kasih-Nya. Sebab Bapa, Anak, dan Roh Kudus dapat menyatakan kasih di antara ketiga-Nya.
Bagaimana dengan Tauhid? Bagaimana sifat mahakasih Allah SWT dapat dinyatakan dan dilaksanakan dalam kekekalan bila Allah SWT bersifat tunggal absolut? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
rafel mengatakan
~
Bukan memojokkan, kok mati di tiang salib bangkit lagi terus mati lagi. Kalau nabi Isa penjelmaan Tuhan seharusnya tidak mati. Tukang pembuat patung tak akan sama dengan patung. Berhubung tukang manusia anaknya juga manusia bukan patung.
Kalau nabi Isa itu Tuhan selama ini apa yang telah diciptakan di muka bumi ini? Jika nabi Isa juru selamat seharusnya tidak ada orang yang tersesat dan kenapa ada nabi akhir jaman. Berarti tiada gunanya nabi akhir jaman dibuat. Padahal dinubuahkan di kitab Injil.
Wahyunata mengatakan
~
Rafel,
Yang benar adalah Yesus mati dan bangkit, setelah bangkit akan datang yang ke-2 kalinya untuk menghakimi manusia. Yesus dapat mati adalah supaya dapat bangkit, karena hanya manusia yang dapat mati dan bangkit. Istilah Allah adalah kekekalan yaitu tidak dapat mati dan otomatis tidak dapat bangkit.
Jadi, menjadi manusia untuk dapat mati dan dibangkitkan supaya menebus dengan darah sehingga manusia mendapat pengampunan dosa. Yesus adalah Tuhan, Sang Firman, otomatis Dia-lah pencipta alam semesta dan isinya. Juruselamat untuk menyelamatkan yang percaya padaNya bukan untuk manusia yang melakukan kehendak Iblis. Tuhan Allah ingin manusia menjadi patuh padaNya bukan pada iblis. Sadar?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wahyunata,
Memang benar bahwa Isa Al-Masih mati dan bangkit untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Namun, kami ingin mengetahui hubungan pernyataan saudara dengan topik di atas. Sebab amat menyenangkan bila kita mendalami topik di atas, bukan? Terima kasih.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Untuk Rafel,
Tidak apa-apa saudaraku. Lebih baik bertanya kepada orang yang dekat dengan Alkitab dibanding saudara hanya percaya dengan ulama yang tidak mengenal Alkitab. Isa bangkit dan tidak mati karena Ia sekarang berada di surga (QS 4:158). Maka sebagai Kalimatullah, Isa dapat mencipta dengan meniup (QS 5:110), seperti Allah menciptakan Adam dengan meniupnya menjadi hidup. Juga Isa tidak mati dan kristen percaya Tuhan tidak pernah mati.
Bagaimana pendapat saudara masalah tauhid? Dapatkah allah Quran meninggalkan arsy, tempat dimana ia mengendalikan ciptaannya? Mungkinkah allah Quran menjadi manusia dengan meninggalkan arsy? Dapatkah saudara jelaskan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mendorong setiap pengunjung situs ini mencari kebenaran sesungguhnya. Sebab manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang pencipta. Harap pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan pencerahan. Terima kasih.
~
Solihin