Permulaan
Jutaan umat beragama di seluruh dunia menemukan keselamatan melalui Isa Al-Masih dengan mempelajari “Jembatan Keselamatan”. Mungkin gambaran ini adalah gambaran paling terkenal yang menguraikan keselamatan.
HUBUNGAN ANTARA ALLAH DAN MANUSIA BAIK PADA MULANYA
MANUSIA TELAH BERDOSA
USAHA MANUSIA SIA-SIA
ISA AL-MASIH SATU-SATUNYA JALAN KESELAMATAN
Doa Keselamatan
Allah yang ada di surga, saya menyadari bahwa saya seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Saya mengakui bahwa saya telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini saya mohon pengampunan-Mu. Kiranya Engkau menghapuskan segala dosa yang ada dalam hati saya.
Hari ini saya mengundang Engkau, Isa Al-Masih, ke dalam hati saya. Saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup saya. Saya percaya bahwa Isa Al-Masih, Sang Juruselamat itu telah mati di kayu salib karena memikul dosa saya.
Terimakasih karena Allah telah menganugerahkan keselamatan dan hidup yang baru bagi saya. Saya berdoa hanya di dalam nama Isa Al-Masih.
Amin.
Hubungi kami jika Anda ingin tahu lebih banyak lagi mengenai bagaimana cara Isa dapat memberikan jaminan masuk surga.
[Staf Isa dan Islam – Bila saudara telah mendoakan “Doa Keselamatan” di atas dengan hati yang tulus, kiranya saudara berkenan menghubungi kami. Kami sungguh ingin membantu saudara dalam pertumbuhan kerohanian saudara.]
*
Menurut saya:
Gambaran 1 saat manusia dalam keadaan bingung
Gambaran 2 saat manusia sesat karena tidak mematuhi perintah Allah
Gambaran 3 saat manusia taat akan perintah Allah karena semata-mata ingin mendapatkan ridha-Nya
~
Pada umumnya umat beragama berusaha menghubungkan dirinya dengan Allah melalui jembatan “perbuatan baik, dan amal-ibadah.” Namun Alkitab memberitahukan bahwa kita tidak dapat datang kepada Allah dengan jembatan “semua perbuatan baik.” Dalam pemandangan Allah segala kebaikan dan segala kesalehan kita seperti kain kotor.
Oleh sebab itu Isa Al-Masih berkata: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dia adalah satu-satunya jalan atau jembatan yang dapat menghubungkan kita dengan Allah.
~
SL
*
Dari ayat di atas jelas Yesus adalah manusia biasa, Yoh 14:6, karena ada Bapa di atas Yesus yang dikatakan Tuhan. Dia sendiri jelas-jelas mengatakan kalau mau ketemu Bapa harus melalui Yesus, jadi Yesus bukan Bapa. Benar bukan?
~
Saudara Purwa,
Benar Isa Al-Masih adalah sungguh-sungguh manusia, namun Ia juga sungguh-sungguh Allah. Dan Isa Al-Masih bukan Bapa. Tetapi Isa Al-Masih dan Bapa adalah Allah yang Esa. Seperti yang dikatakan Isa Al-Masih sendiri: “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Allah dalam Alkitab adalah Allah Tritunggal. Memang konsep Allah Tritunggal tidak dapat dimengerti sepenuhnya oleh akal manusia, karena Allah Yang Tak Terbatas hanya dapat diterima memalui iman.
Itulah tanda Keagungan Allah Maha. Jika Allah mudah dimengerti oleh otak manusia, maka mungkin manusialah yang lebih besar dari Allah.
~
DA
*
Ibarat tali yang diulurkan ayah untuk anaknya yang jatuh ke sumur yang dalam agar boleh selamat, demikianlah Allah, karena kasih-Nya, mengutus Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia (sehingga Ia boleh mati, menjadi qurban kudus) menggantikan manusia yang seharusnya mati karena dosa, agar mereka yang menerima dan percaya pada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Demikianlah Isa Al-Masih (Yesus Kristus) Mesias, telah menjadi Jembatan keselamatan bagi manusia.
~
Saudara Palmer,
Kami mengucapkan terimakasih atas komentar saudara di atas, kiranya dapat menjadi pencerahan bagi teman-teman yang membacanya.
~
DA
*
[quote name=”Payjo”]Yesus bukanlah Isa as dalam Islam. Dilihat dari sejarah kelahirannya udah berbeda. Jangan cari pembenaran atas kesalahan agamamu[/quote]
Dapat anda ketahui, Al-Quran diturunkan dari Muhammad jauh lamanya sesudah Isa diangkat ke surga.
Begini, seandainya saya tulis ulang cerita Malin Kundang, lalu saya tulis ibunya yang dikutuk jadi batu, mana yang anda percayai, cerita sebelumnya atau cerita yang saya tulis? Anda meragukan orang yang bersama Yesus ketimbang cerita yang diceritakan lagi jauh setelah Yesus diangkat ke surga, malah nama Maria diubah menjadi Mariam.
Kami bukan mencari pembenaran Injil, tapi sudah jelas Injil itu benar, di Al-Quran juga tertulis. Tapi anehnya malah ditentang dengan pernyataan bahwa Injil itu palsu, sebenarnya Al-Quran itulah yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya.
~
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46)
“Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 43:34).
Pertanyaannya:
1. Mungkinkan petunjuk serta pengajaran yang diberikan Allah bagi orang-orang bertakwa sudah tidak berlaku lagi?
2. Mana yang benar, kalimat-kalimat Allah dapat dirubah manusia atau tidak?
~
SO
*
[quote name=”purwa”]Kalau bukan Yesus yang menganugrahkan kemerdekaan R.I lalu siapa donk ?![/quote]
Setiap hal yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan disertai doa pasti akan mendapatkan hasilnya. Baik buruknya hasil itu berdasarkan sikap kita kepada orang lain dan Tuhan. Kalau saya sebutkan kemerdekaan RI berdasarkan anugerah dari Yesus atau Tuhan, pasti tidak ada yang mau menerimanya, sebab kemerdekaan RI berasal dari kerja keras seluruh masyarakat Indonesia, baik orang Jawa, Sumatera, Kalimantan dan lainnya.
Kemerdekaan RI berasal dari kerja keras macam-macam suku dan agama. Agar lebih pantasnya kita menyebutkan Kemerdekaan RI adalah buah manis dari kerja keras para pahlawan kita yang berani mati demi kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia.
Bila saya menyebutkan kemerdekaan berasal dari Yesus, lalu orang Budha menyebutnya berasal dari Budha, orang Islam menyebutnya berasal dari Allah, maka benar kemerdekaan berasal dari berbagai suku dan agama.
*
[quote name=”purwa”]Tapi kenapa Paulus tidak bisa di selamatkan oleh Tuhan Kristen dari pemenggalan ?[/quote]
Nasib seseorang dapat diubah bila ada kemauan dari orang tersebut, namun bila takdir telah bertindak maka tidak ada satu orang pun dapat menghalanginya. Bila takdir seseorang harus mati dengan cara yang telah ditakdir oleh Tuhan, maka dengan cara tersebutlah orang itu mati, baik ada sebab maupun tanpa sebab.
Apa maksudnya Yesus menyelamatkan Paulus dari kematian? Tentu tidak ada, karena takdir Paulus telah tiba.
Yesus saja tidak mau menyelamatkan diri-Nya dari penyaliban karena memang itulah takdir yang harus di lalui-Nya, agar genaplah apa yang telah tertulis tentang Dia. Dibalik kematian pasti ada alasan.
*
Siapakah gerangan yang menakdirkan Yesus disalib, saudaraku?
~
Kematian Yesus disalib bukanlah sebuah takdir yang harus disesali dan mempersalahkan orang yang menyalibkan-Nya. Sebab kematian Yesus adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan.
Bahkan jauh sebelum Yesus lahir, Allah telah mengabarkan kematian Yesus melalui nabi-Nya. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:4-5).
~
SO
*
Tapi saudara kita Yesus My Lord mengatakan itu adalah takdir, coba saudara staff check di bawah. Jadi mana yang benar?
~
Saudara Purwa,
Maaf, kami kurang jelas maksud saudara. Saudara Yesus My Lord menjelaskan kepada saudara bahwa kematian Paulus adalah takdir dia dari Allah yang harus dilaluinya. Sedangkan kami menjawab pertanyaan saudara mengenai siapa yang menakdirkan Yesus disalib.
Kiranya saudara dapat memberi pertanyaan atau komentar yang jelas, sehingga kami pun dapat menjawabnya dengan baik.
Harap maklum!
~
SO
*
Saudara Staff, di bawah jelas sekali ditulis oleh YML kepada saya begini “Yesus saja tidak mau menyelamatkan diri-Nya dari penyaliban karena memang itulah takdir yang harus dilalui-Nya, agar genaplah apa yang telah tertulis tentang Dia. Dibalik kematian pasti ada alasan. Tolong jangan suka bohong.
~
Sepertinya di sini saudara Purwa ingin menggaris bawahi kata “takdir” yang disebut oleh saudara YML.
Begini saudara Purwa, bila kita melihat arti kata “takdir”. Maka “takdir” dapat diartikan: Ketetapan dari Tuhan, Ketentuan dari Tuhan. Bila kata ‘takdir’ dibeli imbuhan menjadi ‘menakdirkan’ maka artinya akan menjadi: Tuhan menentukan sejak semula. Artinya, sebelum kejadian itu terjadi, Tuhan sudah menetapkan. Jelas dalam hal ini, setiap ketentuan yang telah Tuhan tetapkan pasti terjadi. Tidak mungkin Tuhan ingkar janji.
Demikian juga halnya dengan kematian Isa Al-Masih. Tuhan telah menetapkan bahwa Isa Al-Masih akan mati di kayu salib. Terlepas dari saudara percaya atau tidak apa tujuan dari kematian-Nya di kayu salib.
Dari mana kita tahu bahwa kematian Isa di kayu salib adalah ketetapan yang sudah dibuat Allah? Salah satunya dari nubuat yang diberikan oleh Nabi Yesaya jauh sebelum Isa datang ke dunia. Mengenai hal ini kami sudah menjelaskannya pada kolom-kolom komentar di bawah.
Saudara Purwa, itulah kepastian yang ada. Dan bila saudara merasa kami membohongi saudara, kami persilakan saudara membaca dalam Alkitab kebenaran dari hal tersebut.
~
SO
*
Sekarang baru saya setuju dengan Staff.
Bawasanya Yesus ditakdirkan dan bukan menakdirkan. Yesus juga dinubuatkan dan bukan menubuatkan. Kesimpulanya kita semua jelas, terimakasih.
~
Saudara Purwa,
Terimakasih atas kesimpulan yang saudara berikan. Pertanyaan kami, apakah sekarang saudara percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat yang dapat memberi jaminan Hidup Kekal bagi saudara?
~
SO
*
Saya tetap tidak bisa menerima Yesus sebagai Juruselamat. Fakta jelas mengatakan tidak ada kriteria dalam diri Yesus sebagai juruselamat.
~
Saudara Purwa,
Kami menghargai keputusan saudara. Jika memang saudara tidak dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat, itu adalah hak saudara. Tentu kami tidak dapat memaksa saudara untuk menerima-Nya sebagai Juruselamat saudara.
Tugas kami hanyalah membagikan kebenaran yang sudah kami terima dari Yesus Kristus. Sang Mesias. Dan kami sudah melakukannya, selebihnya, itu adalah perkara Allah.
Kami doakan, kiranya hidayah Allah turun atas saudara sehingga saudara pun dapat beroleh kebenaran seperti yang sudah kami rasakan.
~
SO
*
Apakah Yesus juga menyelamatkan pendeta-pendeta bejat dan cabul?
~
Saudara Mahadewa,
Inti dari pengajaran Yesus adalah “Kasih”. Kasih kepada seluruh manusia, termasuk mereka yang bejat dan cabul sekalipun. Seseorang yang memutuskan untuk bertobat dan mengikuti Yesus, maka orang tersebut telah pindah dari gelap kepada terang Isa Al-Masih.
“Yesus berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Bahkan ketika Yesus sedang diperhadapkan pada maut, Dia masih dapat mengampuni dosa seorang penjahat yang disalib bersama-sama dengan-Nya. “Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:42-43).
Bagaimana dengan saudara Mahadewa, apakah saudara tidak rindu untuk mendapatkan Terang Keselamatan itu?
~
SO
*
[quote name=”mahadewa”]Apakah Yesus juga menyelamatkan pendeta-pendeta bejat dan cabul?[/quote]
Selama ada pertobatan keselamatan pasti ada. Termasuk juga untuk ustad-ustad yang cabul dengan anak didiknya.
*
1 ~ Pada mulanya manusia belum kehilangan kemulian Allah sehingga bisa muka bertemu muka.
2 ~ Setelah jatuh dalam dosa, manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah, sehingga tidak mampu muka bertemu muka.
3 ~ Manusia tidak mempunyai kemampuan menghapus dosa dan mengembalikan kemuliaan Allah dengan usahanya sendiri.
4 ~ Hanya percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi, maka kita akan memperoleh jalan pengampunan dosa, dibenarkan dan memperoleh kembali kemuliaan Allah.
*
Saudara ini terlalu memaksakan diri, suka mengkait-kaitkan sesuatu dengan Injil dan Isa. Tapi saya tertarik dengan bahasan pertama: “Hubungan antara Allah dan manusia baik pada mulanya”.
Darimana saudara bisa tahu? Sebaik apakah mulanya hubungan antara manusia dan Allah?
~
Saudara Adanugi,
Kami tidak pernah mengada-ada atau mengkait-kaitkan sesuatu dengan Injil dan Isa. Tetapi apa yang kami sampaikan sesuai dengan yang tertulis dalam Injil.
Menjawab pertanyaan saudara, darimana kami tahu bahwa hubungan antara manusia dengan Allah adalah baik, hal ini dapat kita lihat bagaimana Allah menempatkan manusia di taman Firdaus. Allah dapat berbicara langsung dengan manusia. Manusia tidak perlu bersusah-susah untuk mengusahakan apa yang akan mereka makan dan pakai. Semua keperluan mereka sudah disediakan Allah di dalam taman itu.
“Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya” (Taurat, Kitab Kejadian 2:8-9).
Tetapi, ketika manusia itu jatuh dalam dosa, hubungan itupun terputus. Manusia diusir dari taman itu, dan mereka harus mengusahakan sendiri setiap kebutuhan mereka. “Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil” (Taurat, Kitab Kejadian 3:23).
~
SO
*
Seorang Muslim menerangkan arti Almasih Isa Alehihi Salam:
Almasih artinya Orang yang Diurapi Tuhan/Roh Kudus.
Isa artinya Satu-satunya
Aleihi Salam artinya Penjamin Keselamatan
Sedangkan SAW (Souloulohu Aleihi Wassalam) artinya orang yang mohon bantuan doa untuk keluarga, teman dan dirinya.
*
Umat Muslim percaya yang menghakimi manusia di akhir zaman adalah Isa Al-Masih, juga meyakini bahwa yang menentukan manusia masuk ke surga/neraka adalah Allah SWT.
Berarti Hakim saat itulah yang menetukan/memvonis manusia masuk ke surga/neraka. Dari hal ini jelas Muslim mempercayai ‘Trinitas”. Allah, Putra, Roh Kudus yang dipercaya saat peristiwa Maryam mengandung.
~
Saudara Anthony,
Terimakasih untuk komentar yang sudah saudara sampaikan.
Lebih lanjut mengenai Trinitas, saudara dapat bergabung pada artikel ini: http://tinyurl.com/75kj53j.
~
SO
*
“Tidak ada orang yang dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Aku (Isa)” Kalau kita harus menggunakan satu kata untuk mendeskripsikan Isa, apakah itu? Jawabannya adalah Kasih. Jadi kalimat tersebut bisa diartikan “Tidak ada orang yang dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Kasih”
Banyak umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel, yang sampai saat ini masih menantikan datangnya Mesias. Mereka tidak percaya bahwa Isa adalah Mesias. Apakah bangsa Israel akan masuk neraka walaupun mereka menerapkan Kasih dalam hidupnya?
~
Firman Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Jaminan keselamatan hanya ada pada Isa Al-Masih. Ini adalah harga mati! Seseorang yang ingin selamat dan masuk sorga, harus terlebih dahulu menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat dalam hidupnya.
Itulah sebabnya Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
SO
*
Betapa pedih hati saya ketika membaca Yesaya 64:6 yang menyatakan bahwasanya manusia adalah najis adanya, dan perbuatan baik dan kesalehan manusia dalam pemandangan Allah bagaikan kain kotor. Sedangkan setau saya, manusialah makhluk ciptaan-Nya yang paling mulia, hanya manusia yang diberkahi akal untuk berfikir.
Untuk apa Allah menciptakan manusia bila tiada guna dan hanya sebagai pendosa? Lantas apalah gunanya saya berbuat baik di dunia jika pada akhirnya yang saya butuhkan hanyalah percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Allah? Apakah benar semudah itu, kita dapat masuk surga-Nya walaupun kita berbuat buruk di dunia? Toh pada akhirnya, kita pasti selamat kan? Jadi, apa sebenarnya tujuan hidup ini Berbuat baik percuma, berbuat buruk pun pasti masuk surga.
~
Saudara Gg,
Kata “najis” di sini adalah akibat dari dosa yang dilakukan manusia. Karena dosa tersebut, mereka menjadi najis di hadapan Allah. Sebab Allah Maha Suci. Karena manusia sudah dinajiskan oleh dosa, maka sebanyak apapun kebaikan yang dilakukan oleh manusia, tidak dapat membuat mereka kembali suci. Mengapa? Karena disaat manusia berbuat baik, disaat itu pula mereka kembali melakukan dosa. Bukankah tidak ada manusia yang luput dari dosa?
Saudara benar, manusia dilebihkan dari ciptaan Allah lainnya. Tetapi saudara juga harus ingat, akal dan pikiran manusia itu pula-lah yang membuat mereka jatuh dalam dosa.
Hal keselamatan bukan berhenti pada “hanya percaya kepada Isa”. Percaya pada Isa adalah langkah pertama yang harus saudara lakukan. Hal berikutnya yang harus saudara lakukan, adalah berbalik dari kehidupan saudara yang lama yang penuh dosa, dan hidup sesuai kebenaran firman Allah. Karena ketika saudara menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat, maka pada saat itu pula saudara telah menjadi ciptaan baru.
Kitab Suci berkata, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Kolose 5:17).
~
SO
*
Keselamatan adalah pekerjaan Roh Kudus. Orang yang percaya kepada Yesus akan diurapi Roh Kudus dan hidup menurut kehendak Bapa. Orang yang tidak hidup menurut kehendak Bapa pastilah tidak diurapi Roh Kudus dan orang yang tidak diurapi Roh Kudus pasti binasa.