• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Ajaran Isa dan Islam > Nabi-nabi > Pandangan Muslim Terhadap Isa Al-Masih dan Nabi Islam

Pandangan Muslim Terhadap Isa Al-Masih dan Nabi Islam

6 Juli 2020 oleh Web Administrator 332 Komentar

kitab-suci-muslim-tersusun-rapiApakah Anda punya seorang idola? Bagaimana Anda mengekspresikan perasaan pada idola Anda? Mungkin dengan meniru penampilannya, atau menjadikannya sebagai panutan dalam hidup Anda. Berbagai cara seseorang mengekspresikan kekagumannya pada idolanya.

Demikian halnya bagi Mukmin yang sangat mengidolakan Nabi Islam. Mereka menunjukkan dengan cara mengikuti perkataan dan perbuatan Nabi sebagaimana yang termuat dalam hadist.

Umat Muslim juga memberi penghormatan yang tinggi atas Isa Al-Masih. Namun, ada baiknya kita melihat bagaimana pandangan Islam terhadap Isa Al-Masih dan Nabinya lebih dalam lagi lewat kajian berikut ini.

Pandangan Muslim, “Nabi Islam Manusia Mulia”

Menurut kepercayaan Muslim, “Nabi Islam adalah manusia mulia, hatinya sudah disucikan ketika masih anak-anak.” Yang lain berkata, “Dia adalah manusia paling mulia.” Lagi, “. . . Allah menjaganya dari hal-hal yang tidak sesuai. Hatinya sudah dibersihkan dan disucikan ketika masih anak-anak.”

Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam HR. Bukhari “Allah memerintahkan Jibril membawa Muhammad . . . Mula-mula Jibril membelah dada Rasulullah SAW, setelah itu dikeluarkanlah hati beliau dan dicuci dengan air surga.”

Al-Quran dan Hadits: Nabi Islam Berdosa

Nabi Islam juga tetap berdosa sebagaimana manusia pada umumnya. Sahih Bukhari Vol. 5 Book 59 No. 715 menuliskan bagaimana dia meminta pengampunan pada Allah atas dosa-dosanya, “Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi . . .”

Demikian juga Al-Quran menuliskan, “Supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Nabi Islam) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang . . .” (Qs 48:2).

Muslim memaklumi bahwa Nabi Islam pasti berdosa, karena tanggapan Al-Quran dan Hadits menyatakan demikian. Bagaimana pendapat Anda mengenai hal itu? Sampaikan lewat email di sini.

Tentu setiap kita menginginkan seorang teladan yang terbaik. Adakah Pribadi yang tidak berdosa yang layak dijadikan teladan?

boneka-bayi-menggambarkan-kesucian-isaHanya Allah yang Mahasuci

Muslim dan Nasrani sependapat bahwa hanya Allah yang suci. Berikut beberapa ayat tentang kesucian-Nya sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Allah, “Siapakah yang seperti Engkau . . . mulia karena kekudusan-Mu . . . Tidak ada yang kudus seperti TUHAN . . . Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu . . .” (Taurat, Kitab Keluaran 15:11, Kitab Nabi I Samuel 2:2; Yesaya 43:15).

Al-Quran juga memberi kesaksian yang sama, “Dialah Allah . . . Yang Maha Suci  . . .  Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (Qs. 59:23).

seorang-muslim-dengan-timbangan-mizanIsa Al-Masih Tidak Berdosa

Kita dapat menemukan kesaksian dalam Kitab Allah dan Al-Quran perihal kesucian Isa Al-Masih.

“Dia [Isa Al-Masih] tidak mengenal dosa . . . seperti Dia yang adalah suci . . . di dalam Dia tidak ada dosa . . . Ia [Isa Al-Masih] suci; pada-Nya tidak terdapat kesalahan atau dosa apa pun . . .” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21; Surat 1 Yohanes 3:3-5; Surat Ibrani 7:26).

Demikian juga Al-Quran menuliskan, “Ia (Jibril) berkata: ‘Sesungguhnya aku ini . . . memberimu seorang anak laki-laki yang suci’” (Qs 19:19). Menurut ayat ini Isa Al-Masih adalah satu-satunya Pribadi yang suci.

Isa Al-Masih juga disebut, “. . . seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45). Karena – selain Allah – Ia satu-satunya Pribadi yang tidak pernah berdosa. Bagaimana seharusnya pandangan Islam terhadap Isa Al-Masih setelah membaca penjelasan ini? Sampaikan lewat email di sini.

Penting Mengenal  Isa Al-Masih Lebih Dalam!

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal adanya yang berasal dari sorga. Ia datang ke dunia, hidup dalam kesucian. Ia rela mengorbankan diri-Nya dan wafat di kayu salib. Ia tersalib untuk membuat jalan kita orang berdosa, agar kita terbebas dari hukuman.

Pandangan Islam dan Nasrani terhadap Isa Al-Masih harus sesuai Kitab Allah. Sebab itu, bukankah penting untuk mengenal Isa Al-Masih lebih lagi? Jangan tunggu lagi, Anda dapat memulainya sekarang!

[Staff IDI – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya member komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setelah membaca penjelasan di atas, menurut saudara bagaimana seharusnya pandangan Islam terhadap Isa Al-Masih?
  2. Menurut saudara, apa yang membuat Isa Al-Masih tetap suci dan tidak berdosa sesama hidup-Nya di dunia?
  3. Isa telah memberikan ajaran dan teladan yang luar biasa karena kesucian-Nya. Mengapa Saudara belum mengenal Isa lebih dalam?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Muhammad Berdosa?
  2. Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
  3. Pandangan Muslim Terhadap Isa Al-Masih Dan Nabi Islam
  4. Kesaksian Hadits dan Setan Tentang Isa Al-Masih
  5. Sifat Suci Dan Kekal Bukti Keilahian Isa Al-Masih

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Seharusnya Pandangan Islam Terhadap Isa dan Muhammad?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Nabi-nabi

Reader Interactions

Comments

  1. Hamba Allah mengatakan

    24 Juli 2020 pada 11:05 am

    ~
    “Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. Sebab Dia adalah Allah yang nuzul ke dunia dan menjadi manusia.”

    Respon:
    Alkitab ini apakah benar adalah 100 % ucapan Yesus? Kalau ucapan Yesus di dalam Alkitab ini, Yesus berdosa menurut pandangan Al-Quran. Tapi Al-Quran membersihkan tuduhan terhadap Yesus dari orang-orang kafir yang mengatakan yesus itu Allah. Yesus tidak mau menjadi beban dosa, ini namanya dosa jariah. Para rasul itu berada dalam pengawasan wahyu. Manusia penuh dengan kekurangan. Kesalahan yang paling terkecil, lupa dan bimbang. Siapa saja yang tidak beristighfar, berdosa. Sebagai hamba Allah, wajib. Lalu siapa yang tidak bersifat lupa? Allah tidak pelupa dan manusia memiliki sifat lupa.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 Juli 2020 pada 10:54 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Isa Al-Masih tidak pernah berbuat dosa. Isa Al-Masih berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Hal ini dikonfirmasi Pilatus dengan menyatakan, “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:22). Bukankah ini menegaskan bahwa Isa Al-Masih suci?

      Bagaimana dengan nabi saudara? Al-Quran sendiri menyatakan bahwa nabi saudara adalah berdosa (Qs 48:2). Mengapa nabi saudara yang berdosa diikuti, tetapi Isa Al-Masih tidak diikuti? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  2. Jesus Park mengatakan

    3 Agustus 2020 pada 1:58 am

    ~
    Alah Tertua,
    Isa itu ada dari fakta sejarah dan saksi-saksi yang melihat dan saksi-saksi itu menulis kisah yang mereka alami bersama Isa. Hal yang sama juga saudara dapat bertanya, apakah Patih Gajah Mada itu ada? Tidak mungkin ada yang dapat membuktikan bahwa Patih Gajah Mada itu ada, selain tulisan sejarah. Atau saudara percaya bahwa Patih Gajah Mada itu dongeng orang Indonesia?

    Hamba,
    Saudara tidak mengimani Quran tapi membela Quran. Isa dipercaya suci menurut Quran, dan hanya Isa yang tidak disentuh syaitan menurut nabi islam. Lalu saudara membela Islam dengan menentang Quran dan nabi Islam? Bukankah tradisi? Apakah saudara Muslim yang tidak beriman pada Quran dan nabi Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Agustus 2020 pada 6:11 pm

      ~
      Saudara Park,

      Patut disyukuri catatan eksternal membuktikan bahwa riwayat Isa Al-Masih adalah nyata. Setidaknya, sejarawan Yahudi mencatat tentang kematian Isa Al-Masih, yaitu Josephus. Dengan demikian, tidak dapat disangsikan bukti historis tentang Isa Al-Masih. Bagaimana dengan nabi Islam? Belum ada bukti di mana nabi Islam suci, melainkan berdosa. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  3. Hamba Allah mengatakan

    4 Agustus 2020 pada 8:19 pm

    ~
    Suci itu artinya bersih dari dosa. Misalkan: saya banyak berdosa, lalu Allah mengampuni dosa saya seluruh dengan tobat saya. Berarti sudah suci, tidak membawa dosa lagi. Bagaimana dengan beliau saw? Apa yang diperbuat nabi, sudah tidak berdosa lagi, karena Allah sudah bilang: sudah diampuni yang lalu maupun yang akan datang. Yang lalu sudah saya jelaskan, ada namanya dosa jariah. Dosa jariah seperti mengatakan “Allah turun ke bumi jadi manusia”.

    Saya tidak yakin, Injil mengajarkannya. Jika anda menyampaikan ini, lalu banyak orang mengikuti anda, maka dosa anda menumpuk. Kalau begitu, anda yang mengotori Yesus, padahal Al-Quran sudah bilang suci. Anda mengandengi Al-Quran? Terlalu rendah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2020 pada 9:01 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Namun, tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Sebab tulisan saudara di atas tetap menjelaskan bahwa nabi saudara adalah manusia berdosa. Sekalipun saudara mengklaim bahwa nabi saudara telah diampuni dosanya. Tetapi faktanya nabi saudara masih bingung tentang keselamatannya (Qs 46:9). Karena itu, kami ulang pertanyaannya. Bagaimana dengan nabi saudara? Al-Quran sendiri menyatakan bahwa nabi saudara adalah berdosa (Qs 48:2). Mengapa nabi saudara yang berdosa diikuti, tetapi Isa Al-Masih tidak diikuti? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  4. Pengamat mengatakan

    9 Agustus 2020 pada 11:56 am

    ~
    Sikap Muslim terhadap Isa jelas yakni sebagai nabi. Kalau dibilang Isa manusia tidak berdosa saya rasa jelas keliru karena Isa makan dan minum seperti manusia biasa, juga buang air besar dan kecil seperti manusia berdosa lainnya. Jelas Isa manusia biasa yang berdosa juga meskipun bukan orang yang gemar berbuat dosa. Ya, kalau dosa-dosa kecil seperti khilaf/berbuat salah pasti ada. Selagi orang tersebut masih buang air besar atau kecil tidak bisa disebut suci kecuali sudah dibersihkan atau mandi. Jelas Kristen keliru jika menggangap Isa manusia tanpa dosa apalagi dibilang sanggup menebus dosa manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Agustus 2020 pada 7:55 pm

      ~
      Saudara Pengamat,

      Menarik sekali pernyataan saudara bahwa Isa Al-Masih berdosa karena Ia makan dan minum. Apa dosa ditentukan dari makan dan minum? Mengapa tolok ukur dosa ditentukan oleh makan dan minum? Kalau boleh tahu, apa dosa yang diperbuat Isa Al-Masih? Sebab orang-orang Yahudi pada waktu itu tidak mampu membuktikan Isa Al-Masih berdosa. Isa Al-Masih berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).

      Pertanyaan yang sama pun diajukan pada saudara. Apa dosa Isa Al-Masih? Tertulis dimanakah dalam Injil? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  5. Jesus Park mengatakan

    9 Agustus 2020 pada 9:26 pm

    ~
    Hamba,

    Saudara sendiri mengaku bahwa nabi Islam berdosa, lalu diampuni. Sehingga anggapan saudara bahwa jika diampuni itu maka dosanya sudah bersih. Tapi saudara tidak menyadari bahwa nabi Islam itu sering melakukan dosa. Artinya, nabi Islam sudah berbuat dosa. Hal itu tidak dapat saudara sangkal, bukan? Nah, setelah nabi Islam diampuni dosanya maka dosa nabi Islam menjadi bersih, walaupun ia berbuat dosa yang banyak. Tapi tragisnya, nabi Islam ditetapkan ke neraka termasuk semua Muslim juga (Qs 19:71), walaupun sudah diampuni dosanya. Pertanyaannya, apa manfaatnya allah Islam mengampuni dosa jika tidak ada kepastian surga, sebaliknya semua Muslim termasuk nabi Islam ditetapkan neraka?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Agustus 2020 pada 7:56 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang janggal bahwa nabi Islam diampuni dosanya, tetapi masih bingung dengan nasibnya di akhirat. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Bila nabi Islam telah diampuni dosanya, maka ia tidak akan mengalami kebingungan tentang nasibnya di akhirat, termasuk pengikutnya juga. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis terhadap nabi Islam. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  6. Jesus Park mengatakan

    16 Agustus 2020 pada 3:46 am

    ~
    Pengamat,

    Gunakan akal sehat agar mendapat hidayah. Adam diciptakan awal mulanya tidak berdosa, tapi ia makan dan minum, bukan? Di surga islam, “Makan dan minumlah dengan enak, sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan” (Qs 52:19). Artinya muslim melakukan dosa di surga?

    Kotoran jasmani tidak membuat manusia berdosa, jika saudara sebagai pengamat dengan imajinasi maka nabi islam mau sholatpun berbuat berdosa dulu, “Apakah anda wudhu dari sumur buda’ah, yaitu sumur yang dijadikan sebagai pembuangan daging-daging anjing dan kotoran haid serta barang-barang yang busuk’. Rasulullah bersabda, “Air itu suci, tidak ada sesuatu pun yang membuatnya najis” (Sunan an-Nasa’i, 326). Bagaimana?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Agustus 2020 pada 8:23 am

      ~
      Saudara Park,

      Semua manusia berdosa. Hanya Allah yang tidak berdosa. Itu sebabnya, Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia dan tidak pernah berbuat dosa. Patut disyukuri bahwa Isa Al-Masih telah menyelamatkan manusia dari neraka. Bagaimana dengan nabi Islam? Tentu rekan-rekan Muslim perlu mencari bukti bahwa nabi Islam tidak berdosa.
      ~
      Solihin

  7. Kesimpulan mengatakan

    18 Agustus 2020 pada 9:43 pm

    ~
    Buat Hamba,

    Belajar sejarah lagi, kitabmu sudah pernah dibakar Ustman.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Agustus 2020 pada 8:40 am

      ~
      Saudara Kesimpulan,

      Tidak dapat dinafikan bahwa nabi Islam adalah manusia berdosa. Mempelajari Al-Quran akan menolong saudara-saudara di forum ini siapa nabi Islam sesungguhnya. Berharap saudara-saudara di forum ini memiliki keberanian untuk itu. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  8. hamba allah mengatakan

    18 September 2020 pada 11:20 pm

    ~
    Semua manusia pernah melakukan dosa walaupun Muhammad. Apakah Isa juga begitu? Isa berkata bahwa dia tidak memilik dosa semua. Manusia pernah melakukan dosa sekecil apapun. Kenapa Isa saja yang melakukan dosa? Bukankah di dalam Al-Quran menerangkan bahwa Isa bukan Tuhan? Mohon penjelasannya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 September 2020 pada 10:04 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Menarik sekali pendapat saudara. Kami membaca Al-Quran dan menemukan bahwa Isa Al-Masih disebutkan suci (Qs 19:19). Tentu ini perlu mendapatkan perhatian bersama, bukan? Mengapa Al-Quran menyebutkan Isa Al-Masih suci? Bukankah ini patut dipertanyakan? Sebab Allah SWT menyatakan hanya Isa Al-Masih yang suci, tidak ada yang lain. Itu sebabnya, hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Bukankah demikian? Boleh kami tahu, apakah saudara ingin belajar mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 16 17 18

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • “Pandangan Kristen Dan Islam terhadap homoseks”
  • Pandangan Para Mukmin Dan Kristen Akan Persekusi
  • Mirza Ghulam Ahmad - Nabi Penyempurna atau Isa Sang…
  • Muslim Berkata "Pengikut Isa Bebas Berbuat Dosa"
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami