Allah Maha Besar dan Tinggi. Dapatkah manusia memahami dan mengenal-Nya dengan sempurna?
Banyak pandangan menyatakan Allah itu jauh. Sehingga manusia tidak mungkin memahami-Nya. Namun pandangan lain menyatakan Allah mau manusia mengenal-Nya.
Cara mengenal Allah adalah dengan melihat manifestasi dari Allah. Sehingga kita akan bisa menjadi lebih dekat kepada-Nya.
Apakah kita sebagai manusia berdosa mampu mendekat pada Allah? Mari kita lihat manifestasi dari Allah yang terutama. Agar kita bisa lebih mengenal-Nya dan beribadah dengan benar.
Manifestasi dari Allah untuk Manusia
Banyak ulama mengajarkan manifestasi dari Allah adalah melalui ciptaan-Nya. Dengan melihat alam dan manusia, kita bisa lebih mendekat pada Allah.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri . . .” (Qs 41:53).
Hal ini seumpama seniman ternama. Banyak orang tidak mengenalnya secara pribadi. Namun banyak yang bisa lebih memahaminya saat melihat hasil karya seninya.
Hal ini tentu saja benar. Namun masalahnya sangat terbatas. Karena walau melihat alam, manusia tetap sulit mendekat pada Allah.
Serupa dengan orang yang sangat mengagumi karya seni. Namun tetap saja sulit mengenal sang seniman secara pribadi.
Penjelasan lebih lanjut mengenai manifestasi dari Allah adalah dengan firman-Nya. Pernyataan sifat dan karakter Allah pasti terlihat melalui perkataan-Nya.
Karena itu umat Islam diajarkan sangat penting untuk berzikir. Dengan mengingat Allah diharapkan kita bisa mendekat kepada-Nya.
Memang hal ini juga baik. Namun kita sebagai manusia sulit memahami firman-Nya. Banyak orang berzikir dengan melafal dan menghafal ayat. Namun tidak memahami ke dalam arti sesungguhnya.
Jika demikian bagaimana kita bisa mengenal Allah?
Manifestasi dari Allah yang Terutama: Kalimatullah
Allah ingin manusia mengenal-Nya. Karena itu Ia memberikan perwujudan Firman Allah (Kalimatullah) menjadi manusia, yaitu Isa Al-Masih.
Mungkin banyak umat Islam meragukan hal ini. Namun beberapa dalil dalam Al-Quran yang menyatakan Isa adalah Kalimatullah. Mari kita lihat beberapa diantaranya.
Sebelum kelahiran Isa, ada Nabi Yahya Pembaptis. Al-Quran menyatakan bahwa tugas Nabi Yahya adalah untuk membenarkan sebuah kalimat dari Allah (Qs 3:39).
Hal ini tergenapi dengan kelahiran Isa Al-Masih. Karena Ia adalah Kalimatullah yang menjadi manusia.
“. . . sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah . . . kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya . . .” (Qs 4:171).
Sebagai perwujudan Kalimatullah, wajar untuk Allah memberikan kebenaran kepada Isa (Qs 3:48). Karena itu Al-Quran menekankan bahwa semua ahli kitab perlu mengimani Isa Al-Masih (Qs 4:159).
Isa Al-Masih Menyatakan Karakteristik Ilahi
Isa sebagai Kalimatullah diteguhkan berulang kali dalam kehidupan-Nya. Ada banyak hal yang terjadi membuktikan keilahian-Nya. Bahwa Isa bukan sekadar manusia biasa.
Beberapa contohnya:
- Dzat/ esensi Isa.
Isa lahir dari Ruh Allah (Qs 19:21). - Isa adalah manusia suci (Qs 19:19).
- Isa penuh kuasa Allah. Bahkan bisa membangkitkan orang mati.
Bukankah hanya Allah yang berkuasa menghidupkan (Qs 22:73)? Namun Isa Al-Masih juga menghidupkan orang mati (Qs 3:49). - Isa seperti Allah, mengetahui hari kiamat.
Hanya Allah yang mengetahui tentang kiamat (Qs 31:34). Namun Isa Al-Masih juga mengetahuinya (Qs 43:61).
Hanya Allah adalah Hakim adil (Qs 95:8). Namun Isa Al-Masih juga menjadi Hakim adil (Sahih Muslim 127).
Tauhid: Allah dan Firman-Nya adalah Satu
Semua hal ini menjadi diskusi di kalangan cendekiawan agama. Pada satu sisi orang sulit menerima keberadaan Isa Al-Masih. Namun pada sisi lain banyak dalil yang tidak terbantahkan.
Ada banyak keistimewaan Isa yang berbeda dari nabi lainnya. Sehingga meneguhkan Ia sebagai perwujudan Kalimatullah menjadi manusia.
Dalam kondisi seperti ini, adalah benar bahwa Allah dan Firman-Nya satu. Inilah Tauhid sesungguhnya. Karena tidak mungkin Allah terpisah dari firman-Nya.
Sama seperti kita manusia tidak mungkin terpisah dari perkataan kita. Seperti ada istilah yang menyatakan: “orang dipegang dari perkataannya.”
Dalam pengertian ini mungkinkah, rupanya Isa adalah manifestasi dari Allah yang terutama? Bahwa Kalimatullah menjadi manusia agar Allah bisa memperkenalkan diri-Nya secara dekat kepada manusia.
Pandangan Kitab Injil Mengenai Isa Al-Masih
Kitab Injil menyatakan dengan jelas bahwa Isa memang manifestasi dari Allah. Ia adalah perwujudan Kalimatullah menjadi manusia.
“Pada mulanya adalah Firman [Isa Al-Masih, Kalimatullah]. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah . . . Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita . . . penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Yohanes 1:1,14).
Tujuannya adalah agar melalui Isa, manusia bisa mendekat kepada Allah. Sehingga kita, manusia biasa, dapat mengenal Allah.
Ajaran Isa menjadi panduan kehidupan manusia. Karena Ia menyatakan petunjuk kepada Allah. Bahkan Isa adalah Sang Jalan Lurus.
“Sabda Isa kepadanya, ‘Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun datang kepada Sang Bapa, kecuali melalui Aku’” (Injil, Yahya 14:6).
Mendekat kepada Allah dengan Cara Mengimani Isa
Jadi Isa Al-Masih adalah manifestasi dari Allah yang terutama. Tujuannya agar manusia berdosa bisa mendekat kepada Allah.
Caranya adalah dengan kita mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Maka kita mendapat pengampunan Allah dari dosa kita. Sehingga kita bisa mendekat dan mengenal-Nya.
“Tetapi sekarang, dalam Isa Al-Masih, kamu yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ . . . karena Dialah yang mendamaikan kita [dengan Allah] . . .” (Injil, Surat Efesus 2:13-14).
Maukah Anda mendekat kepada Allah? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah mengetahui fakta-fakta di atas, jelaskanlah bagaimana pendapat saudara saat ini tentang Isa Al-Masih!
- Menurut saudara, adakah seseorang, bahkan nabi sekalipun, yang mempunyai fakta-fakta seperti yang terdapat dalam diri Isa Al-Masih yang dijabarkan pada artikel di atas? Jelaskanlah alasannya!
- Al-Quran mengatakan bahwa orang berdosa tidak dapat memikul dosa sesamanya. Bagaimana dengan orang yang suci?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Nabi-Nabi Lainnya?
- Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
- Ramalan Isa Seorang Nabi Membuktikan Dia Melebihi Para Nabi?
- Jalan Keselamatan Menurut Nabi Yesaya Dan Nabi Daud
- Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel diatas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].