• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Cara Masuk Surga > Pewaris Surga: Untuk “Hamba Allah” Atau “Anak Allah”?

Pewaris Surga: Untuk “Hamba Allah” Atau “Anak Allah”?

1 Juni 2015 oleh Web Administrator 303 Komentar

Keraton JogjaJoyo Darsono, sangat bangga menjadi abdi dalem/pelayan di Keraton Yogyakarta. Sebab dia dipercayai Sultan Keraton Yogyakarta dan mendapatkan kepuasan batin. Tentu, boleh bangga menjadi abdi dalem, namun tidak ada abdi dalem yang mewarisi tahta kerajaan. Hanya anak (atau keluarga)Sultan yang pasti mewarisinya. Buktinya, Sultan Hamengku Buwono VII, VIII, IX dan ke X, adalah satu keturunan.

Manakah lebih baik, menjadi “hamba” Allah atau “anak” Allah? Dan, apakah pewaris surga untuk Hamba Allah atau anak Allah?

Makna Manusia Menjadi “Hamba Allah” Menurut Al-Quran

Islam percaya bahwa relasi manusia dan Allah SWT adalah hubungan seorang hamba/’abid dengan tuannya. Hamba harus senantiasa taat dengan ikhlas sepenuh hati pada tuannya. “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah  . . .” (Qs 4:125). Padahal selama kita masih mengharapkan sorga, ketundukan kita tidak dapat ikhlas sepenuhnya.

“Hamba Allah” Tidak Pasti Menjadi Pewaris Surga

Karena relasi tuan-hamba, para Mukmin dinilai berdasarkan amalnya. Jika perbuatan baik  mereka lebih banyak dari dosa-dosanya, maka masuk sorga. Sebaliknya, jika dosa mereka lebih banyak daripada kebaikannya, maka masuk neraka (Qs 18:48-49,103-106).

Akibat relasi tuan-hamba, para Mukmin tidak pasti mendapat warisan sorga. Itulah sebabnya para Mukmin selalu berkata “insya Allah”, “mudah-mudahan”, “semoga” dan “allahu alam/hanya Allah SWT yang tahu.” Tepatlah Kitab Allah menuliskan bahwa “hamba” tidak memperoleh warisan sorga (Injil, Surat Galatia 4:7).

Makna “Anak Allah”, Menurut Kitab Allah

Injil mengajarkan konsep anak Allah. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Isa mengangkat setiap orang yang percaya kepada-Nya menjadi anak Allah. “… semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, … yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12-13).

Berkat dari atas“Anak Allah” Pasti Menjadi Pewaris Surga

Tujuan pengangkatan anak ini ialah agar umat-Nya “… menjadi ahli waris Kerajaan [sorga] yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Injil, Surat Rasul Besar Yakobus 2:5). Bukankah orang tua kita membagikan warisannya kepada anak-anaknya, dan bukan kepada pembantunya? Terlebih lagi Allah, memberikan warisan sorga dan hidup kekal hanya kepada anak-anak-Nya.

Karena penilaian seorang hamba Allah SWT adalah amalnya, maka para Mukmin tidak pasti menjadi pewaris surga. Sebaliknya, anak Allah beroleh pengampunan dosa dan pewaris surga karena karya penyelamatan Isa Al-Masih.

Saudara dapat berdoa mohon pengampunan dosa kepada Isa Al-Masih, supaya menjadi anak Allah secara rohani dan mewarisi kehidupan kekal di sorga.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa menjadi hamba Allah tidak mempunyai hak menjadi pewaris surga? 
  2. Sekarang mana yang Saudara pilih, menjadi “hamba Allah” atau “anak Allah”? Berikan alasan pilihan Saudara!
  3. Mengapa konsep anak Allah lebih baik dari konsep budak Allah?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Lebih Baik Hidup Sebagai “Anak” Ataukah “Hamba” Allah?
  2. Budak Allah Atau Anak Allah, Mana Yang Lebih Baik?
  3. Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?
  4. Ke Sorga, Mengapa Tidak Cukup Menjadi Kekasih Allah?
  5. Ceritera Inspiratif Yatim Bagi Mukmin Dan Nasrani

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan  cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Cara Masuk Surga, Keselamatan

Reader Interactions

Comments

  1. japrilman s mengatakan

    19 September 2021 pada 8:44 am

    ~
    Terimakasih buat staf IDI yang sudah mengelola situs ini sehingga membuat iman saya semakin bertumbuh. Merupakan tugas kita untuk menawarkan keselamatan yang sudah lebih dahulu dianugerahkan kepada kita,

    Saya yakin seperti tertulis dalam kitab Roma 8 : 28 bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Buat saudaraku Muslim ingatlah bahwa hidup ini adalah pilihan, maksud admin di sini tidak selamanya harus menjadi hamba dan selagi masih ada waktu, tanyalah hati kita dan pilihlah yang terbaik bagi anda. Demikian maaf apabila tulisan ini sekiranya tidak berkenan dihati.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 September 2021 pada 3:50 pm

      ~
      Saudara Japrilman s,

      Terimakasih atas tanggapannya. Benar sekali bahwa Allah selalu turut bekerja dalam segala aspek kehidupan kita. Allah telah memberikan rahma-Nya sehingga kita memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah. Bukan hanya sebagai hamba saja tetapi memiliki status sebagai anak Allah.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 14 15 16

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?
  • Muslim dan Nasrani Minta, "Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke…
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk…
  • Cara dan Syarat Menjadi layak Masuk Surga

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami