• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
penyesalan

Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni

Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Dosa > Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
26 Agustus 2013 | 201 Komentar

seorang-pria-dengan-penyesalan-sudah-berbuat-dosaAl-Quran dan Alkitab mempunyai pandangan berbeda tentang dosa. Al-Quran membedakan dosa dalam dua hal. Dosa kecil dan dosa besar.  Pertanyaan terpenting adalah: “Bagaimana cara dapat ampunan Allah?”

Berzinah, membunuh, dan perbuatan keji lainnya dikategori dosa besar. “Janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” (Qs 6:151)

Alkitab tidak mengenal dosa kecil ataupun besar. Alkitab menjelaskan dosa adalah sebuah pelanggaran terhadap hukum Allah, “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4). 

Masuknya Dosa dalam Dunia

Sebagaimana kita ketahui makhluk hidup tidak berasal dari jenis yang berbeda. Anjing tidak berasal dari kucing. Mangga tidak berasal dari pohon rambutan. Hukum ini juga berlaku bagi manusia.

Adam, bapa umat manusia telah kehilangan kebenaran karena ketidak-taatannya. Dia dikeluarkan dari Taman Firdaus yang kudus ke tanah terkutuk, karena dosanya. Di tempat ini Adam beranak cucu. Keturunannya tidak lagi memahami kekudusan Taman yang semula ditempati Adam.

Kitab Suci Allah menyatakan, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 5:12). Anak cucu Adam dilahirkan dalam hukuman. Dosa yang diwariskan Adam membuat tidak seorangpun benar di hadapan Allah.

Sehingga, pada hakekatnya manusia dilahirkan dalam dosa, dan lingkungan menunjang pertumbuhan dosa tersebut. Benarlah apa yang dikatakan oleh Nabi Daud, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Kitab Mazmur 51:7).

Apakah Cara Dapat Ampunan Allah Melalui Amal Ibadah?

Bagaimana dosa saya dapat diampuni? Ini adalah pertanyaan penting bagi setiap umat beragama! Karena Allah tidak mentolerir dosa masuk dalam sorga-Nya.

Menurut Al-Quran, dosa dapat ditebus melalui tiga hal, yaitu: Sedekah, puasa, dan sholat. “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs 2:271).

Sayangnya, ayat tersebut bertentangan dengan hadist yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, “Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah belaka” (HSM 2412-2414).

Isa Al-Masih Menyediakan Pengampunan

Semua manusia hidup di bawah penghukuman. Tidak seorangpun yang dapat menebus nyawanya sendiri. Pertobatan tidak dapat menghilangkan dosa masa lalu.

Satu-satunya cara dapat ampunan Allah adalah melalui penebusan. Inilah yang dilakukan Kalimat Allah – Isa Al-Masih – ketika Dia datang ke dunia dalam wujud manusia. Dikatakan, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular dipadang gurun demikian juga Anak Manusia [Isa Al-Masih] harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:14-15).

Agar dapat datang ke hadirat Allah, manusia membutuhkan kekudusan. Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Allah. Amal baik adalah satu kewajiban yang harus dilakukan. Namun tidak dapat menghasilkan pengampunan untuk dosa masa lalu. Juga tidak menjadikan kita kudus.

Kekudusan diberikan kepada orang beriman yang sudah dilahirkan oleh Roh Allah. Al-Masih berkata: “Jika seorang tidak dilahirkan dengan air dan Roh, ia tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:5-6).

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1.         Menurut saudara, bagaimana dosa masuk dalam dunia?

2.         Mengapa Isa Al-Masih menekankan amal tidak dapat memberi pengampunan dosa?

3.         Setelah membaca artikel di atas, menurut saudara bagaimana cara dapat ampunan Allah? 

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  2. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?
  3. Apakah Allah Akan Mengampuni Semua Dosa Muslim Pada Bulan Ramadhan?
  4. Putus Asa Atas Dosa Dan Ampunan Allah

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni”, silakan menghubungi kami dengan cara atau klik link ini. WA/SMS ke: 0812-8100-0718 
Kategori: Dosa, Etika Islam dan Nasrani

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

201 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Adiyatma Buyung
26 Agustus 2013 10:11 am

*
Shalom,

Terimakasih admin IDI. Setiap hari saya selalu melihat-lihat ke sini, semua pertanyaan orang-orang Muslim dijawab dengan baik.

Saya lebih percaya kepada Yesus dan sangat percaya jika Dia memang Tuhan. Terimakasih admin.

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:03 am
Balasan ke  Adiyatma Buyung

~
Sama-sama Sdr. Adiyatma,

Kami juga berterimakasih untuk kesediaan saudara meluangkan waktu mengunjungi situs kami. Kami bersyukur bila ternyata situs kami dapat menguatkan iman saudara.
~
SO

Balas
Hajar
26 Agustus 2013 1:35 pm

*
Menurut saudara, dengan cara apakah dosa dapat diampuni? Al-Quran bermula dengan bacaan, Allah maha pemurah lagi maha mengasihani. Di dalam Islam, Allah mencipta manusia, jadi Dia tahu semua sifat-sifat dan kelemahan manusia. Allah di dalam Islam tahu manusia mudah lupa dan membuat dosa. Di dalam Islam, berbagai bagai cara dimudahkan kepada manusia untuk meminta dosa diampunkan. Karena Allah menciptakan manusia.

1) Mengapa Tuhan anda mencipta manusia tapi tidak tahu sifat-sifat dan kelemahan manusia?

2) Mengapa Tuhan anda tidak berlaku adil karena kesalahan kecil seperti mencuri 1 rupiah sama besar dengan dosa membunuh?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:05 am
Balasan ke  Hajar

~
Saudara Hajar,

Terimakasih untuk komentar saudara di atas. Berikut penjelasan dari kami atas pertanyaan saudara di atas.

1. Jelas Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan yang Maha Tahu. Dia sangat begitu mengetahui sifat dan kelemahan manusia. Bahkan dalam Kitab Suci Injil dikatakan, “Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Injil, Surat Ibrani 4:13).

2. Adam dan Hawa diusir dari taman Firdaus karena memakan buah. Ingat, mereka hanya makan satu buah. Mereka tidak membunuh. Tapi apa yang terjadi? Allah mengusirnya dari taman Firdaus. Dan bukan hanya itu, efek dari dosa Adam dan Hawa hingga saat ini masih kita rasakan.

Justru karena Allah begitu mengetahui sifat manusia dan sangat adil, Allah tidak membiarkan manusia berusaha sendiri memperjuangkan dosanya. Sebab Allah tahu, manusia tidak akan sanggup mengusahakannya sendiri.

Itulah sebabnya Kalimat Allah datang ke dunia. Dia datang untuk menyediakan “Jalan” agar manusia dapat terhindar dari hukuman dosa. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Injil, Surat Efesus 1:7).
~
SO

Balas
Ronz
26 Agustus 2013 5:13 pm

*
To: Hajar,

Dosa diampuni hanya dengan rahmat Allah saja. Seperti dalam hadis Shohih Muslim 2412-2414 di atas. Sama juga dalam Efesus 2:8-9. Kalau boleh tau, kemudahan-kemudahan apa yang Allah Islam berikan agar dosa dapat diampuni?

Mengomentari pertanyaan anda:
1. Anda salah jika Tuhan tidak tau akan sifat-sifat dan kelemahan-kelemahan manusia. Justru Tuhan yang Maha Tahu akan sifat dan kelemahan manusia yang tidak mungkin dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari dosa. Maka Ia sendirilah yang harus menyelamatkan umat manusia, karena Ia maha Pengasih.

2. Anda pasti pernah dengar pepatah “nila setitik rusak susu sebelanga.” Demikian halnya Tuhan yang Maha Suci tidak menghendaki dosa sedikitpun berada di hadirat-Nya. Ia tidak bisa mentolerir setitik dosa, karena Ia tahu akibatnya. Seperti pepatah yang saya sebut tadi. Karena dosa setitik, rusaklah dunia.

Sama seperti Adam yang “hanya” melanggar perintah Tuhan agar tidak memakan buah terlarang dalam taman Firdaus, maka dia diusir dari Taman itu.

Balas
Teguh
26 Agustus 2013 5:21 pm

*
1. Bagaimana jika orang yang sudah menerima rahmat Allah (orang percaya) namun dikala ajal menjemput belum memohon pengampunan? Apakah dosa yang belum dimohonkan ampun bisa dikategorikan sebagai dosa yang sudah diampuni (disamakan) ?

2. Tuhan Maha Pengampun. Tapi bagaimana dengan dosa seperti yang dijelaskan pada:
Markus 3:29
Lukas 12:10
Matius 12:31

Jika tidak dapat diampuni, maka sia-sia iman orang Kristen yang berlaku demikian sebab anugerah keselamatan yang diterima terkalahkan oleh satu dosa hujat terhadap Roh Kudus yang divonis sebagai dosa paten.

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:06 am
Balasan ke  Teguh

~
Saudara Teguh,

Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya.

Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17). Seseorang yang masih hidup dalam dosa, jelas dia belum dapat dikatakan bertobat.

Ayat yang saudara tanyakan di atas adalah “dosa menghujat Roh Kudus.” Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Menghujat Roh Kudus berarti menghujat Allah. Seseorang yang sudah menerima rahmat Allah (orang percaya) tentu tidak akan pernah menghujat Allah. Kecuali, orang tersebut bukan orang percaya (bertobat).
~
SO

Balas
ishoma
27 Agustus 2013 1:47 am

*
To; Teguh,

Roh Kudus adalah Roh Allah yang menginsafkan manusia akan dosa. Roh Kudus-lah yang bekerja dalam hati manusia sehingga manusia itu sadar akan dosanya dan mohon pengampunan serta menerima Yesus sebagai Juru Selamat.

Oleh karena itu, jika orang menghujat Roh Kudus, maka otomatis dia menolak Roh Allah yang menginsafkan itu. Sehingga dia tidak akan sadar akan dosanya, sehingga tidak akan mendapat pengampunan.

Balas
eli priyatna
27 Agustus 2013 5:24 am

*
Dosa adalah ulah iblis, jadi hanya Yesus yang bisa menangani masalah dosa. Tinggal manusia mau tidak menerima Yesus. Kalau mau yah upahnya hidup kekal di sorga, kalau tidak yah hidup bersama dengan dosa atau iblis di neraka.

Balas
Bert
27 Agustus 2013 6:22 am

*
“Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah belaka” (HSM 2412-2414).

Sayangnya Allah tidak pernah memastikan kepada Muslim kalau “dosamu sudah diampuni atau dosamu sudah dihapuskan”. Tetapi baru berupa janji “akan” mengampuni, akan menghapuskan dosa”

Jika dosa Muslim belum diampuni atau dihapuskan, akankah rahmat Allah bisa diberikan?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:06 am
Balasan ke  Bert

~
Saudara Bert,

Menurut kami tentu Allah memberikan rahmat-Nya kepada semua manusia. Baik mereka yang masih hidup dalam dosa, maupun mereka yang sudah bertobat dan meninggalkan kebiasaan yang mengakibatkan dia berdosa.

Misalnya, lihatlah bagaimana orang-orang yang masih hidup dalam dosa, masih diberi kesehatan oleh Allah. Kesehatan juga merupakah rahmat dari Allah, bukan?

Demikian juga untuk rahmat jaminan keselamatan. Allah memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk menerima rahmat tersebut. Apakah kita mau menerima rahmat keselamatan dari Allah itu? Hal ini kembali kepada setiap orang. Bila dia mau menerima, berarti dia sudah mempunyai jaminan keselamatan di akherat. Dan bagi yang menolak, pengadilan Allah akan memutuskan kemana dia akan dikirim. Sorga atau neraka.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
SO

Balas
Hajar
27 Agustus 2013 12:46 pm

*
To: Ronz,

Anda bertanya “kalau boleh tahu kemudahan-kemudahan apa yang Allah Islam berikan agar dosa dapat diampuni?

Cara yang paling mudah adalah bertaubat. Yaitu menyesal di atas perbuatan. Berniat tidak mengulanginya, dan meminta pengampunan Allah.

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 39:53)

1) Tuhan anda membuat arahan yang Dia tahu manusia tidak boleh penuhi, kemudian Dia mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan anda? Bermakna Tuhan andalah yang berdosa kepada anda kerana Dia membuat dosa yang anda tidak boleh tanggung? Bukankah begini sebenarnya?

2) Nila dimasukkan ke dalam susu sebelanga, pepatah itu betul, tetapi semasa kehidupan Nabi Adam, kita tidak ada di dalam belanga itu, kita tak tahu langsung perkara itu, bagaimana nila (dosa) boleh terkena dengan anda?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:07 am
Balasan ke  Hajar

~
Saudara Hajar,

Saudara menuliskan, kemudahan agar dosa diampuni cukup bertobat, menyesal, tidak mengulanginya, dan meminta pengampunan dari Allah. Bila jenis dosa di dunia ini hanya satu atau dua, mungkin cara di atas dapat dilakukan. Tapi, tahukah saudara bahwa terdapat begitu banyak dosa di dunia ini?

Contoh, Anda meminta pengampunan kepada Allah untuk dosa mencuri. Anda berjanji tidak mengulanginya. Memang benar, Anda tidak mengulangi dosa itu. Tapi, bagaimana dengan dosa saudara yang lain?

Perhatikan ayat ini, “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Injil, Rasul Markus 7:21-23).

Yang disebut dosa, bukan hanya sekedar pelanggaran yang saudara lakukan. Tetapi pikiran-pikiran timbul di hati, yang tidak berkenan di hadapan Allah, telah menajiskan saudara. Dengan cara apakah dosa ini saudara hapus bila bukan hanya dengan belas kasih Allah?
~
SO

Balas
Bert
27 Agustus 2013 2:17 pm

*
To: Hajar

Anda menulis:
2) Nila dimasukkan ke dalam susu sebelanga, pepatah itu betul, tetapi semasa kehidupan Nabi Adam, kita tidak ada di dalam belanga itu, kita tak tahu langsung perkara itu, bagaimana nila (dosa) boleh terkena dengan anda?

Respons:
Anda tahu tidak kenapa adam dikeluarkan dari taman Firdaus?

Saya kutip kembali artikel di atas:
Dia dikeluarkan dari Taman Firdaus yang kudus ke tanah terkutuk, karena dosanya. Di tempat ini Adam beranak cucu.

Ini untuk menjawab pertanyaan anda;
Keturunannya tidak lagi memahami kekudusan Taman yang semula ditempati Adam. Itu artinya ada jurang antara Allah dan manusia yaitu jurang yang disebut dosa karena manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah.

Jika anda bukan dari keturunan adam, tentu anda tidak di tanah terkutuk ini bukan?

Balas
Hajar
27 Agustus 2013 2:49 pm

*
To: Bert,

Jadi jawaban no 2 anda berbalik kepada soalan 1) saya.

1) Tuhan anda membuat arahan yang Dia tahu manusia tidak boleh penuhi, kemudian Dia mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan anda? Bermakna Tuhan andalah yang berdosa kepada anda kerana Dia membuat dosa yang anda tidak boleh tanggung? Bukankah begini sebenarnya?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:08 am
Balasan ke  Hajar

~
Saudara Hajar,

Untuk menjawab pertanyaan saudara ini, silakan membaca jawaban kami pada komentar saudara yang pertama. Atau saudara juga dapat membaca artikel ini: http://tinyurl.com/75cc5qb untuk mengetahui apa yang menjadi alasan Allah menyelamatkan manusia.
~
SO

Balas
jumadi
27 Agustus 2013 4:11 pm

*
Baca dulu firman dari Tuhan anda ini 10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Dengan kata lain Yesus memerintahkan murid-Nya untuk menyebarkan ajaran-Nya hanya kepada orang Israel saja tidak untuk yang lain. Sekarang pertanyaannya apakah dosa anda terampuni, sementara Yesus hanya menebus dosanya orang Israel saja, sedang anda bukan dari bangsa Israel?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:08 am
Balasan ke  jumadi

~
Saudara Jumadi,

Sepertinya saudara kurang teliti dalam mengutip ayat. Saudara tidak menuliskan di surat mana ayat yang saudara kutip itu ditulis.

Jelas kami percaya bahwa Yesus telah menebus dosa kami, walaupun kami bukan Israel. Yesus berkata, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).

Juga Dia katakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Pada ke dua ayat di atas Yesus berkata “setiap orang” bukan “bangsa Israel.” Bahkan, bila saudara mau, saudara pun dapat memperoleh jaminan keselamatan tersebut. Bukankah setiap orang rindu masuk sorga kelak?

Tentang maksud dari ayat yang saudara kutip di atas, silakan membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/cqvgxdo.
~
SO

Balas
Gabriel
27 Agustus 2013 4:32 pm

*
1. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Kitab Mazmur 51:7).

Hal ini berarti, anak yang di dalam kandungan adalah bentuk kesalahan dari orang tuanya. Tapi apakah anaknya sudah berdosa? Kapan anak itu melakukan dosa? Kenapa dosa diturunkan kepada anak cucu Adam? Kenapa Tuhan begitu jahat kepada manusia sehingga manusia baru lahir sudah berdosa?

2. Karena Nabi Isa sendiri punya dosa yang dibawa sejak lahir (menurut Injil Sendiri), jadi apapun amal yang telah dilakukan tidak dapat menghapus dosanya, sedangkan yang dipertentangkan oleh saudara antara ayat Qs 2:271 dengan Hadist Nabi Muhammad, dimana pertentangannya ?

Allah memudahkan manusia untuk mengurangi dosa dengan amal kebaikan yang diperbuat, sedangkan Nabi Muhammad tidak menjamin perbuatan baik tersebut dapat diterima oleh Allah, karena setiap amal tergantung dari niatnya, Innamal a’malu binniyah, Allah dapat meridhoi seseorang masuk surga dengan niat yang baik.

3. Dosa dapat diampuni dengan bertaubat, bukan dengan diam saja dan menunggu orang yang akan menanggung dosa kita, mana ada orang yang mau menanggung dosa orang lain?

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:09 am
Balasan ke  Gabriel

~
1. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Kitab Mazmur 51:7). Maksudnya bukan anak yang di dalam kandungan ibu adalah bentuk kesalahan orang tua. Alkitab tidak pernah mengajarkan seorang ibu yang mengandung salah.

Yang dimaksud “dosa” di sini bukan sebuah dosa yang dilakukan oleh orang tua, lalu diturunkan kepada anaknya. Tetapi “watak/niat/keinginan” sebagai pendosa itulah yang secara turun-temurun diwariskan kepada anak cucu manusia. Hal ini untuk pertama-kali terjadi ketika Adam jatuh dalam dosa. Seorang bayi yang bahkan masih di dalam kandungan, “watak/niat/keinginan” tersebut sudah ada dalam dirinya.

2. Bila seorang bayi sudah berdosa sejak lahir, tidak demikian dengan Isa Al-Masih. Karena Maryam mengandung Isa bukan dari DNA manusia. Perhatikan ayat ini, “Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:34-35).

3. Silakan membaca penjelasan saya untuk komentar dari Sdr. Hajar di atas. Point ini sama dengan jawaban yang dia sampaikan.
~
SO

Balas
Wintoro
27 Agustus 2013 5:38 pm

*
Dalam Islam jika seseorang berbuat dosa dan dia bertobat memohon ampunan kepada Allah dengan bersungguh-sungguh dan tidak akan mengulanginya lagi, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Karena ampunan Allah itu lebih luas dari azabnya.

Balas
staff
28 Agustus 2013 8:10 am
Balasan ke  Wintoro

~
Saudara Wintoro,

Maaf karena komentar saudara kami edit. Artikel di atas sedang membahas tentang dosa, bukan tentang Al-Quran.

Komentar saudara sama seperti yang disampaikan oleh Sdr. Hajar, untuk itu silakan saudara membaca penjelasan yang kami tulis untuk Sdr. Hajar di atas.
~
SO

Balas
Bert
28 Agustus 2013 2:35 am

*
To: Hajar,

Manusia tetap tidak bisa lepas dari belenggu dosa. Ingat! Upah dosa adalah maut. Allah Maha Pengasih, karenanya, Dia terlebih dahulu menunjukkannya dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal agar manusia yang percaya beroleh kepastian keselamatan.

Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”

Tentu anda akan bertanya kenapa mesti melakukan itu, kan Allah maha kuasa? Ingat Allah maha adil dan setiap dosa harus dihukum. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini maka Yesus dikorbankan untuk mengganti manusia yang seharusnya dihukum karena dosa. Untuk itulah Yesus berwujud manusia agar bisa merasakan apa yang dirasakan manusia.

Respons saya untuk pertanyaan anda no. 1):
Darimana jalannya anda mengatakan Tuhan berdosa? Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa karena perbuatan mereka sendiri. Itu artinya mereka sudah kehilangan kemuliaan Allah. Ingat! Allah itu maha suci, maha kudus dan maha mulia adanya, tidak bisa bersatu dengan dosa.

Mengapa Allah peduli pada manusia? Karena Allah mengasihi manusia, yang Dia ciptakan segambar dengan-Nya. Untuk itullah Allah memberikan Taurat, agar melalui Taurat manusia mengenal dosa, sehingga tidak berbuat dosa lagi.

Balas
Bert
28 Agustus 2013 3:53 am

*
Tanggapan saya atas jawaban yang diberikan oleh Sdr. Gabriel:

1. Kejatuhan adam ke dalam dosa artinya manusia sudah kehilangan kemuiliaan Allah. Sehingga ada jurang pemisah antara Allah dan manusia yang disebut dosa. Dan keturunan Adam hidup dalam dosa.
Hidup dalam dosa maksudnya adalah kehilangan kemuliaan Allah.

Allah itu Maha Suci, Maha Kudus dan Maha Mulia adanya, tidak pernah bisa bersatu dengan dosa. Karena hidup dalam dosa, maka manusia tidak bisa lepas dari perbuatan dosa.

2. Untuk hal penting dalam pengampunan dosa, Allah Islam tidak pernah memberikan kepastian “dosamu sudah diampuni, atau dosamu sudah dihapuskan”, tetapi baru “akan” menghapus dosa.

Apakah tidak menjadi kecemasan dan tanda tanya buat anda, dosa mana yang sudah dihapus atau yang tidak dihapus? Akankah cukup untuk bisa mendapatkan “rahmat” Allah?

Apalagi Allah Islam memastikan Muslim mendatangi neraka “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs19:71)

Balas
Hajar
28 Agustus 2013 12:01 pm

*
Staf Isa, anda mengatakan “dosa” di sini bukan sebuah dosa yang dilakukan oleh orang tua, lalu diturunkan kepada anaknya. Tetapi “watak/niat/keinginan” sebagai pendosa itulah yang secara turun-temurun diwariskan kepada anak cucu manusia. Seorang bayi yang bahkan masih di dalam kandungan, “watak/niat/keinginan” tersebut sudah ada dalam dirinya.

Di dalam Islam juga terdapat dosa seperti ini. Tertuju kepada binatang yang berbahaya contohnya ular. Kami sunat (diharuskan) membunuhnya jikalau terjumpa ular berbisa. Ini kerana binatang ini tidak mempunyai akal dan akan mematuk manusia. Watak/niat/keinginan tersebut juga telah terdapat di dalam diri binatang ini. Adakah ini sama seperti ajaran agama anda?

Balas
staff
31 Agustus 2013 2:57 am
Balasan ke  Hajar

~
Maaf saudara Hajar,

Kami kurang mengerti dengan komentar saudara di atas. Di sini kita sedang membahas tentang keinginan/niat/watak untuk melakukan dosa yang diturunkan oleh Adam kepada anak cucu manusia.

Lalu apakah hubungan dengan keingin berdosa tersebut dengan ular? Apakah menurut saudara ular juga mempunyai keinginan untuk berdosa?
~
SO

Balas
Hajar
29 Agustus 2013 1:01 pm

*
Staff Isa berkata “Saudara menuliskan, kemudahan agar dosa diampuni cukup bertobat. Bila jenis dosa di dunia ini hanya satu atau dua, mungkin cara di atas dapat dilakukan. Tapi, tahukah saudara bahwa terdapat begitu banyak dosa di dunia ini?”

Kami tidak menanggung dosa di dunia yang kami sendiri tak pernah lakukan. Dosa dengan manusia kami mohon maaf dengan manusia. Dosa dengan Tuhan (tidak mengikut arahan dan hukumannya) kami minta pengampunan daripada Tuhan. Tuhan kami adil dan pemurah lagi maha menyayangi. Jikakalau kesalahan itu besar, kami juga dihukum kerana hukuman kami telah termaktub di dalam undang-undang Islam. Inilah kehebatan Islam. Agama kami lengkap.

Katakan anda telah membunuh, anda tertangkap oleh polisi. Setelah terbukti, anda dijatuhkan hukum gantung oleh mahkamah. Kemudian anda bertaubat kepada Tuhan anda dan mengatakan dosa anda telah terhapus oleh penyaliban Yesus kepada mahkamah. Adakah mahkamah akan membebaskan anda dengan pengakuan penyaliban Yesus ini?

Balas
staff
31 Agustus 2013 2:58 am
Balasan ke  Hajar

~
Saudara Hajar,

Kami tidak mengatakan saudara akan menanggung dosa dunia. Maksud kami, di dunia terdapat begitu banyak dosa yang mungkin saudara dapat jatuh kedalamnya. Artinya, bila saudara berusaha menghindari satu dosa, masih ada ratusan bahkan ribuan dosa lain yang mengancam saudara.

Yang disebut dengan dosa adalah perbuatan/pikiran-pikiran yang tidak berkenan di hadapan Allah. Sehingga yang berhak mengampuni dosa hanya Allah saja. Ketika anda menyakiti seseorang, tidak cukup anda hanya minta maaf kepada orang tersebut, saudara juga harus mempertanggung-jawabkannya kepada Allah. Jadi, tidak ada yang disebut dengan dosa kepada manusia dan dosa kepada Allah.

Ketika kita masih di dunia, kita wajib mematuhi aturan dunia. Seseorang yang membunuh wajib mempertanggung-jawabkannya menurut hukum dunia. Seorang Kristen yang membunuh tidak dapat dibebaskan dari hukum dunia hanya karena penyaliban Yesus. Karena pengampunan dari Yesus berlaku untuk hukum akherat.

Kiranya saudara dapat merenungkan ayat ini, “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa” (Injil, Surat Kolose 1:13-14).

“Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil, Kisah Para Rasul 10:43).
~
SO

Balas
staff
29 Agustus 2013 1:43 pm

~
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1. Menurut saudara, bagaimana dosa masuk dalam dunia?

2. Mengapa Isa Al-Masih menekankan amal tidak dapat memberi pengampunan dosa?

3. Menurut saudara, dengan cara apakah dosa dapat diampuni?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen atau Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
~
SO

Balas
Bert
29 Agustus 2013 1:44 pm

*
Staf Isa dan Islam,

Anda menulis:
Menurut kami tentu Allah memberikan rahmat-Nya kepada semua manusia. Baik mereka yang masih hidup dalam dosa, maupun mereka yang sudah bertobat dan meninggalkan kebiasaan yang mengakibatkan dia berdosa.

Misalnya, lihatlah bagaimana orang-orang yang masih hidup dalam dosa, masih diberi kesehatan oleh Allah. Kesehatan juga merupakah rahmat dari Allah, bukan?

Respons:
Komentar saya yang memakai kata Allah SWT diedit menjadi Allah. Yang pada akhirnya mengarah pada Allah umat Kristen. Padahal yang saya maksud adalah Allahnya umat Islam.

Balas
staff
31 Agustus 2013 2:58 am
Balasan ke  Bert

~
Saudara Bert,

Maaf atas salah pengertian dari kami. Dan terimakasih karena saudara untuk memberikan sanggahan bahwa sebenarnya saudara bermaksud untuk menuliskan Allah Islam.
~
SO

Balas
dodik
29 Agustus 2013 11:20 pm

*
Admin,

Inilah agama yang secara ayat-perayat sulit dipahami, tetapi lebih sulit lagi dipraktekkan di dunia.
Padahal agama bertujuan memberi petunjuk agar umatnya bisa hidup selamat di dunia terlebih di akhirat nanti. Jadi harus dua-duanya dunia dan akhirat.

Kalau menurut admin semua dosa adalah sama, sama-sama pelanggaran hukum. Maka bagaimana Kristen mengatur hukum di dunia? Bagaimana hukumannya orang yang suka merampok dan membunuh untuk senang-senang? Apakah sama dengan hukumannya dengan orang yang mencuri ayam karena belum pernah makan ayam sebelumnya? Apakah tetap sama sesuai penjelasan artikel di atas?

Silakan dijawab, karena artikel dan jawaban-jawaban admin sebelumnya hanya di tingkat keyakinan tapi bukan implementasi di dunia.

Balas
staff
31 Agustus 2013 1:25 pm
Balasan ke  dodik

~
Saudara Dodik,

Inti dari mencuri ayam atau mencuri uang adalah sama. Yaitu mengambil hak milik orang lain dan ini melanggar perintah Allah, “Jangan mencuri” (Taurat, Kitab Ulangan 5:19). Orang yang mencuri uang untuk kepuasan sendiri, dan orang yang mencuri ayam karena tidak pernah makan ayam, di hadapan Tuhan, keduanya harus mempertanggung-jawabkan perbuatannya.

Sehingga, menurut hukum Kristen, apapun alasannya, seseorang tidak dibenarkan untuk mencuri. Mungkin dalam agama Islam, seseorang diperbolehkan mencuri untuk alasan-alasan tertentu, tetapi tidak dalam ajaran Kristen.
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Mengerti Kisah Air Zamzam Memberi Siraman Rohani?
  • Apakah Musik Halal atau Haram Dalam Islam?
  • Kisah Nabi Nuh Memberikan Kita Jalan Selamat!
  • Kisah Rabiatul Adawiyah Mendapatkah Kasih Allah
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Cara Masuk Kristen dan Islam Untuk Mendapatkan Surga
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Kisah Kematian Nabi Isa: Ini 4 Buktinya Isa Mati di Salib
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Yang Terhubung

  • Islam dan Nasrani: Apakah Dosa Aborsi Diampuni Allah? 
  • Apakah Dosa Makan Babi Menajiskan Hati Kita?
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Bagaimana Pernikahan dan Perceraian Menurut Islam dan…
  • Strategi Islam Dan Kristen Mengendalikan Hawa Nafsu Pria

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz