• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Kristen > Relasi Bapa-Anak > Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?

Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?

10 Desember 2012 oleh Web Administrator 139 Komentar

seorang-ayah-menggandeng-anaknya-saat-matahari-terbenam Istilah “Bapa” menunjukkan hubungan Tuhan dengan dunia. Terutama hubungan-Nya dengan orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Nya. Seperti “Bapa,” Dia adalah pencipta, penanggung-jawab, penjaga dan pemberi. Itu sebabnya orang Kristen Memanggil Allah sebagai Bapa.

Di sini “Bapa” diartikan dalam bahasa kiasan, bukan arti biologis. Dalam cara yang manapun, Allah bukanlah seorang ayah dalam arti biologis kepada siapa pun.

Allah Adalah Bapa Yang Sempurna

Allah adalah Bapa yang tidak pernah berubah. Segala yang dilakukan-Nya untuk kebaikan anak-anak-Nya. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Injil, Surat Yakobus 1:17).

Allah juga adalah Bapa yang setia. Dia tidak pernah mengubah atau ingkar pada janji-Nya. Sebagai anak-anak-Nya, kita dapat bergantung sepenuhnya pada-Nya. “. . . . Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia” (Taurat, Kitab Ulangan 32:4).

Tuhan juga mengajar kita layaknya seorang bapa. Dia rindu kita menjadi orang benar seperti halnya Dia. “Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah ; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa” (Kitab Ayub 5:17).

Demikianlah orang Kristen memanggil Allah sebagai Bapa, karena Alkitab mengajarkan dan menjelaskan tentang sifat dan Pribadi Allah sebagai Bapa yang baik. Sayangnya, umat Muslim cenderung mengartikan hubungan Allah sebagai Bapa dengan umat-Nya dalam arti literal (arti sebenarnya), bukan harafiah (arti kiasan).

Sebagai “Hamba” atau “Abdi” Allah?

Islam tidak mengenal hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan bapa dan anak. Islam menginterpretasikan hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan majikan dan abdinya. Itulah sebabnya Islam menyukai nama: Abdullah atau Abdul yang artinya adalah hamba Allah.

Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang mendukung konsep, umat Islam sebagai hamba Allah, “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya” (Qs 6:18); “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu’” (Qs 39:10); “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus ada dari rahmat Allah’” (Qs 39:53).

Umat Islam menyukai sebutan sebagai hamba Allah. Tetapi orang Kristen memanggil Allah sebagai Bapa, karena Allah menyebut umat-Nya sebagai anak-anak-Nya.

Diangkat dari Perbudakan Dosa Menjadi Anak Allah

Kitab Injil menjelaskan, ketika seseorang menerima Isa al-Masih sebagai penyelamatnya, maka Tuhan serentak menjadi bapanya. Dia diadopsi menjadi bagian dari keluarga surgawi. “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” (Injil, Surat Galatia 4:7)

Dengan suka cita orang Kristen melayani Tuhan sebagai abdi. Namun Allah tidak pernah melihatnya sebagai abdi. Melainkan seperti anak-anak-Nya sendiri, laki-laki dan perempuan.

Warisan Sebagai Anak-Anak Allah?

Sebagai anak-anak Allah, kita mewarisi hadiah yang baik dan sempurna! Kenyataan kedudukan sebagai anak Allah sangat istimewa bagi pengikut Isa Al-Masih. Mereka telah diadopsi menjadi anak Allah dan berhak sebagai ahli waris surgawi. “Bapa-Ku, yang telah memberikan mereka [pengikut Isa] kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun yang tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29).

Tuhan Rindu Menjadi Bapa Anda!

Allah Bapa rindu mengadopsi anda menjadi keluarga-Nya! Dia mencintai anda dan mengirim Isa Al-Masih ke dunia untuk membuka jalan. Sehingga Dia bisa berada dalam sebuah hubungan, yaitu sebagai Bapa anda sampai kekekalan.

Isa Al-Masih memungkinkan hal ini terjadi dengan mengorbankan diri-Nya bagi anda. Inilah bukti kasih Allah bagi setiap kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kiasan untuk Kalimat Allah, Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

[Staf Isa dan Islam – Apakah saudara rindu mempelajari bagaimana menjadi anak Allah? Silakan membaca artikel yang kami siapkan mengenai topik ini.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Lebih Baik Hidup Sebagai Anak Atau “Hamba” Allah?
  2. Mengapa Sebaiknya Muslim Mengenal Allah Sebagai “Bapa”
  3. Ceritera Inspiratif Yatim Bagi Mukmin Dan Nasrani
  4. Pewaris Surga: Untuk “Hamba Allah” (Islam) Atau “Anak Allah” (Kristen)
  5. Budak Allah Atau Anak Allah, Mana Yang Lebih Baik?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa? Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Kristen, Relasi Bapa-Anak

Reader Interactions

Comments

  1. John Ferry Sitepu mengatakan

    9 Mei 2020 pada 9:22 am

    ~
    Ijin bertanya, apakah Christian Prince sudah pendeta?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Mei 2020 pada 1:29 pm

      ~
      Saudara John,

      Kami memohon maaf tidak dapat memberikan jawaban mengenai hal itu, karena kami tidak mengenal Christian Prince. Saudara dapat menelusuri berita mengenai Christian Prince melalui akunnya. Tentu bertanya langsung kepadanya akan memberikan manfaat langsung untuk saudara. Terima kasih untuk pertanyaan saudara tersebut.
      ~
      Solihin

  2. Jesus Park mengatakan

    14 Mei 2020 pada 1:34 am

    ~
    Eliqia,

    Masuklah iblis ke Yudas, dan Yudas di bisikkan iblis supaya berkhianat. Tidak ada Bapa memasukan iblis ke Yudas supaya berkhianat. Jadi saudara memaksa agar Bapa disamakan seperti allah Islam, tentu tidak bisa disamakan karena Bapa adalah Tuhan.

    Mengapa saudara ingin menyamakan Bapa dengan allah Islam? Bapa tidak pernah ingin menyesatkan siapa saja yang dikehendaki, tapi allah Islam sering mengakui penyesat, bukan? Kami juga bertanya pada saudara, mengapa allah Islam harus bekerja sama dengan syaitan untuk menyesatkan? Menurut kami penyesat adalah syaitan, dan sifat syaitan ada pada allah Islam, mungkinkah allah Islam dan iblis adalah satu. Apakah saudara setuju dalam hal ini?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Mei 2020 pada 6:22 pm

      ~
      Saudara Park,

      Amat disayangkan bahwa pernyataan demikian tidak didasarkan pada penelusuran bukti-bukti dan kejujuran dalam membaca Injil. Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Bapa tidak pernah mengutus Iblis kepada Yudas. Jelas, pernyataan demikian merupakan fitnah. Bukankah fitnah lebih kejam dari pembunuhan? Terima kasih.
      ~
      Solihin

  3. Abu 'Abdillah mengatakan

    22 November 2020 pada 8:39 am

    ~
    Apakah Bapa itu menciptakan sifat-sifat buruk pada manusia ataukah Iblis yang menciptakan sifat-sifat buruk tersebut? Jika Iblis yang menciptakan sifat-sifat buruk pada manusia, pertanyaannya siapa yang menciptakan Iblis? Bagaimana Bapamu itu menciptakan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 November 2020 pada 5:41 pm

      ~
      Saudara Abu,

      Pertanyaan yang baik sekali. Sesungguhnya Iblis tidak mempunyai kuasa untuk menciptakan. Bila Iblis memiliki kuasa untuk menciptakan, maka Iblis adalah pencipta. Dengan demikian, pencipta dalam kekekalan bukan hanya Allah, tetapi Iblis juga.

      Bapa selalu menciptakan yang baik. Tetapi pilihan manusia yang memakan buah yang dilarang Allah menyebabkan sifat memberontak ada pada manusia. Bukankah ini yang terjadi pada manusia saat ini?

      Sekarang kami mengajak saudara memikirkan hal ini. Allah menghendaki supaya manusia diselamatkan seperti bapak yang sayang pada anaknya. Apakah saudara akan membiarkan anak saudara masuk jurang jika ia tahu jalan yang benar?
      ~
      Solihin

  4. Emen mengatakan

    10 Januari 2021 pada 9:25 pm

    ~
    Saya mau tanya. Siapakah Bapa yang dipanggil oleh Yesus?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Februari 2021 pada 6:58 am

      ~
      Saudara Emen,

      Saudara memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Bapa yang dipanggil oleh Isa Al-Masih adalah Allah. Bagi Isa Al-Masih, sebutan ini menunjukkan satu hakikat dan satu kesatuan dalam relasi. Sebab Isa Al-Masih adalah Allah.

      Patut disyukuri juga bahwa pengikut Isa Al-Masih diberikan kesempatan memanggil Allah dengan sebutan Bapa yang menunjukkan kedekatan relasi, walaupun tidak satu hakikat sebagaimana Isa Al-Masih dan Bapa. Mengapa demikian? Sebab pengikut Isa Al-Masih telah memperoleh kepastian masuk sorga dan tinggal bersama dengan Bapa.

      Nah, saudara pun memiliki kesempatan menjadi anak-anak Allah jika saudara mau menerima rahmat keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih? Bukankah saudara pun gelisah dan kuatir tentang nasib di akhirat? Bagaimana jika saudara mempertimbangkan rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 6 7 8

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Hubungan Orang Kristen Dengan Allah Menurut…
  • Mengapa Orang Beragama Cenderung Berdosa?
  • Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
  • Orang Kristen Rindu Umat Muslim Diselamatkan!
  • Mengapa Maryam Dihormati Atas Segala Wanita

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami