• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa. Bagaimana dengan Islam?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Relasi Bapa-Anak > Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa. Bagaimana dengan Islam?
10 Desember 2012 | 447 Komentar

Ayah dan Anak, simbol Kristen memanggil Allah sebagai BapaMungkin Anda bingung mengapa orang Nasrani menyebut Allah sebagai Bapa. Apakah ini istilah yang tepat?

Ini adalah pertanyaan seorang Mukmin di Jawa. Ia adalah seorang polisi. Pertanyaannya ini menjadi awal diskusi untuk menjelaskan istilah Allah disebut sebagai Bapa.

Mengerti hal ini akan membuat Anda bisa mengenal Allah. Juga mengerti pandangan orang Nasrani lebih baik. Mari kita simak pembahasannya.

Pemakaian Metafora dalam Al-Quran dan Kitab Allah

Pertama, kita perlu memahami ada banyak pesan yang disampaikan dengan menggunakan metafora  atau simbolik. Contohnya, Mukmin mengenal istilah “Kursi Allah.” Qs 2:255 mengatakan kursi Allah meliputi langit dan bumi.

Kita semua tahu Allah dzat rohani. Ia tidak duduk di kursi.  Istilah “kursi” adalah metafora yang menggambarkan kuasa mutlak Allah atas alam semesta, bukan?

Kitab Allah juga menggunakan metafora. Kitab Allah tidak pernah berkata orang Nasrani adalah anak Allah secara biologis. Pemakaian istilah “anak” Allah dan Allah “Bapa” merupakan metafora.

Wahyu Allah memakai metafora berulang kali untuk menolong kita mengerti relasi antara manusia dengan Allah.

Pertanyaan Mukmin Mengenai Konsep Allah Sebagai Bapa

Selanjutnya, memang Mukmin mempertanyakan istilah kenapa orang Kristen menyebut Allah sebagai Bapa. Hal ini karena ada beberapa ayat Al-Quran yang menyatakan metafora berbeda.

Contohnya ayat yang berkata: “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” (Qs 112:3). Juga ayat lainnya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya. Katakanlah: Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya) . . .” (Qs 5:18).

Anak dan Ayahnya berjalan di jalan setapak di hutan bambu- sebagai simbol Allah Sebagai BapaAyat-ayat ini menyatakan adanya jarak antara Allah dengan manusia. Bahkan akan ada hukuman bagi dosa manusia.

Lebih lanjut umat Islam menginterpretasikan hubungan Allah dengan umat-Nya, layaknya hubungan majikan dan abdinya. Itulah sebabnya Islam menyukai nama: Abdullah atau Abdul yang artinya adalah hamba Allah.

Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang mendukung konsep ini. “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu” (Qs 39:10). “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus-asa dari rahmat Allah” (Qs 39:53). Karena itu Mukmin menyukai sebutan sebagai hamba Allah.

Tetapi menariknya orang Nasrani memanggil Allah sebagai Bapa. Mengapakah demikian? Mari kita lihat penjelasannya.

Jawaban Alkitab Mengapa Allah Dipanggil Sebagai Bapa?

Orang Nasrani memanggil Allah sebagai Bapa karena Kitab Allah menggambarkan demikian. Allah adalah gambaran Bapa yang sempurna. Penuh kasih dan kebaikan.

Contohnya, Kitab Taurat menyatakan karakter Bapa yang setia. Dia tidak pernah mengubah atau ingkar pada janji-Nya. Sebagai anak-anak-Nya, kita dapat bergantung sepenuhnya kepada-Nya. “. . . Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia” (Taurat, Ulangan 32:4).

Zabur menyatakan Allah sayang umat-Nya. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Zabur 103:13).

Injil juga menyatakan Allah sebagai Bapa yang baik. Segala yang dilakukan-Nya untuk kebaikan anak-anak-Nya. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang [Allah]” (Injil, Surat Yakobus 1:17).

Bahkan Isa Al-Masih yang Mukmin juga hormati mengajarkan demikian. Isa mengajak umat berdoa sebagai anak datang kepada bapanya. Ia mengajarkan untuk berdoa “Bapa kami yang ada di surga . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:9-13).

Jadi inilah konsep yang menjadi dasar pola pikir umat Nasrani. Ada banyak dalil yang mendukungnya.

Kenikmatan Orang Yang Mengenal Allah Sebagai Bapa

Allah menjadi Bapa kita menyatakan kasih-Nya bagi manusia. “Camkanlah! Betapa besar kasih yang dikaruniakan kepada kita oleh Sang Bapa, sehingga kita disebut anak-anak Allah. . .” (Injil, Surat I Yohanes 3:1).

Seorang bapa mengendong bayi- Simbol Allah bagi orang Kristen sebagai BapaJuga menyatakan pemeliharaan-Nya bagi kita. “Lihatlah burung-burung di udara. Mereka tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan makanannya di lumbung. Namun, mereka dipelihara oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu lebih bernilai daripada burung-burung itu?” (Injil, Rasul Besar Matius 6:26).

Sebagai anak-anak Allah, kita juga mendapatkan “warisan ilahi.” “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak. Jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” (Injil, Surat Galatia 4:7). Hal ini menyatakan barokah dan rahmat Ilahi dalam kehidupan kita.

Bahkan “penghukuman” Allah juga tergambarkan sebagai didikan bapa kepada anaknya. “. . . Anak-Ku, janganlah engkau marah apabila Tuhan menghukummu. Janganlah putus asa, . . Biarlah Allah mendidik Saudara, sebab Ia melakukan apa yang dilakukan setiap bapa yang mengasihi anak-anaknya. Pernahkah Saudara mendengar tentang seorang anak yang tidak pernah dihajar oleh ayahnya?” (Injil, Surat Ibrani 12:5-7 FAYH).

Tuhan Rindu Menjadi Bapa/Ayah Bagi Anda!

Sangatlah indah untuk bisa “mendekatkan diri” dengan Allah yang Maha Kuasa. Allah rindu agar Anda juga bisa menjadi anak-Nya. Allah rindu mengadopsi Anda menjadi keluarga-Nya!

Namun, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Karena itu Allah mengirim Isa Al-Masih ke dunia untuk membuka jalan. Isa Al-Masih memungkinkan hal ini terjadi dengan mengorbankan diri-Nya bagi Anda sebagai penebusan dosa. Inilah bukti kasih Allah bagi setiap kita.

Allah Sebagai Bapa“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat Allah, Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Kitab Injil menjelaskan, ketika seseorang menerima Isa Al-Masih sebagai penyelamatnya, maka Allah menjadi bapanya. Dia diadopsi menjadi bagian dari keluarga surgawi.

Betapa indahnya kita yang tidak layak bisa mendapat kasih Allah. Mari mengimani Isa sekarang! Kita bersama-sama bisa menjadi “anak” Allah.

Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara jika Allah benar-benar menjadi Bapa?
  2. Mengapa nabi Islam bertentangan dengan konsep memanggil Allah “Bapa” walau ini perintah Isa Al-Masih?
  3. Beranikah Saudara memanggil Allah “Bapa”? Jelaskanlah jawaban Saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Lebih Baik Hidup Sebagai Anak Atau “Hamba” Allah?
  2. Ceritera Inspiratif Yatim Bagi Mukmin Dan Nasrani
  3. Pewaris Surga: Untuk “Hamba Allah” (Islam) Atau “Anak Allah” (Kristen)
  4. Budak Allah Atau Anak Allah, Mana Yang Lebih Baik?

Video:

  1. LEBIH BAIK MENJADI BUDAK ALLAH ATAU ANAK ALLAH?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Kepercayaan Orang Kristen, Relasi Bapa-Anak

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

447 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Taufik
13 Juli 2010 8:15 am

*
Maksud kiasan itu seperti apa? Apa Bapa itu Tuhan-mu? Roh Kudus itu siapa? Putra Bapa? Yesus? Jadi berapa orang Tuhan-mu?

Kalau Dia jamak, artinya Tuhan-mu lebih dari satu. Dan itu tidak sesuai dengan statement yang anda berikan di artikel lain.

Balas
staff
16 Juli 2010 6:36 pm
Balasan ke  Taufik

~
Saudara Taufik, tujuan utama uraian di atas adalah menjawab mengapa orang Kristen memanggil Allah “Bapa”. Isa Al-Masih mengajar pengikut-Nya memakai istilah ini. Orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat menjadi “anak Allah.” “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Yohanes 1:12) Sebagai “anak-anak Allah,” orang percaya berhak memanggil Allah “Bapa.”

Jikalau Saudara mempunyai banyak pertanyaan mengenai Allah Tri-Tunggal, Saudara bisa berpindah ke bagian “ Tanya Jawab” pada situs kami, dan membuka artikel: “Tauhid Islam dan Kristen” .

Saudara akan mendapati banyak uraian tentang Allah Tri-Tunggal, yang mungkin akan menolong Saudara.
~
JG

Balas
staff
16 Juli 2010 6:40 pm
Balasan ke  staff

~
Pedoman wajib untuk memasukkan comment-comment:

(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian diatas.
(3) Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Jangan memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.

Kami mempersilahkan Saudara mengemail [email protected] untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.

Kiranya petunjuk-petunjuk diatas akan kita perhatikan.

Wassalam,
Jason Gilead
Staff, Isa dan Islam

Balas
turob djuhani
20 Agustus 2010 8:24 am

*
Jika demikian, anak Allah itu sangat banyak jumlahnya.

Bukan Yesus saja, tapi seluruh orang Kristen yang masih hidup, maupun yang sudah meninggal.

Balas
staff
20 Agustus 2010 10:33 pm
Balasan ke  turob djuhani

~
Sdr. Turob, bukan setiap orang Kristen dapat memanggil Allah sebagai Bapanya. Banyak orang Kristen yang adalah “Kristen Keturunan.” Mereka masuk agama Kristen karena orang tuanya Kristen, dan bukan karena ia beriman kepada Isa Al-Masih. Orang ini bukan orang Kristen yang sungguh, yang telah memiliki Allah sebagai Bapa-nya.

Hanya orang Kristen yang telah “lahir baru” dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi, yang dapat memanggil Allah sebagai Bapanya.

Kami persilahkan Saudara memperhatikan ayat suci ini: “Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya pada nama-Nya.” “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah, …tidak dapat masuk kerajaan Allah.” (Injil, Rasul Yohanes 1:12; 3:3, 5).
~
JG

Balas
Ryan
13 Maret 2012 11:27 am

*
[quote name=”Taufik”]*
Maksud kiasan itu seperti apa? Apa Bapa itu Tuhan-mu? Roh Kudus itu siapa? Putra Bapa? Yesus? Jadi berapa orang Tuhan-mu?

Kalau Dia jamak, artinya Tuhan-mu lebih dari satu. Dan itu tidak sesuai dengan statement yang anda berikan di artikel lain.[/quote]

Kami hanya mempercayai 1 Tuhan, Allah Tritunggal. Bapa, bukan secara biologis, melainkan bahwa Isa Al-Masih adalah 1 dari 3 oknum dalam Tuhan. Allah adalah pencipta, Roh kudus adalah Penghibur, dan Isa adalah Penyelamat dan Penolong. Semua menjadi 1 dalam Tuhan yang kami percaya, Allah Tritunggal.

Balas
staff
14 Maret 2012 4:05 am
Balasan ke  Ryan

~
Saudara Ryan,

Terimakasih untuk penjelasan yang telah saudara berikan. Semoga penjelasan saudara dapat menjadi pencerahan bagi saudara Taufik atas pertanyaannya.
~
SO

Balas
Bagas
11 Desember 2012 4:05 am

*
Admin yang baik,

Jika Yesus adalah sang Anak, siapakah sang Bapa?

Balas
staff
13 Desember 2012 5:32 am
Balasan ke  Bagas

~
Saudara Bagas yang baik,

Sebelum kami menjawab pertanyaan saudara, hal pertama yang ingin kami sampaikan bahwa kata “anak” yang ditujukan bagi Yesus bukan “anak” dalam arti sesungguhnya. Tetapi “anak” dalam arti figuratif/kiasan. Sama halnya seperti: Anak pribumi, ibu pertiwi, daun pintu dll.

Yesus disebut sebagai Anak Allah, karena Ia dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Juga menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia dan menyatakan kasih, kesucian, dan keselamatan dari Allah bagi manusia.

Namun Yesus dan Allah bukanlah dua pribadi yang berbeda. Dia adalah Kalimat Allah yang tidak terbatas sebagaimana halnya Allah. Datang ke dunia dalam wujud manusia dan dikenal dengan nama Yesus Kristus/Isa Al-Masih.

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14)
~
SO

Balas
al
11 Desember 2012 4:53 am

*
Sebenarnya ini hanya beda konsep pemahaman saja, bila Kristen mengenal hubungan Tuhan dengan umat-Nya layaknya Bapak dan Anak, maka hubungan umat Islam dengan Allah layaknya “kekasih.”

Bicara tentang kekasih identik dengan cinta dan saling berkasih sayang. Mereka mencintai Allah, dan Allah mencintai mereka, “Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah.” (QS 5:54) “Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (Muhammad) maka Allah SWT pasti akan mencintai kalian.” (QS. 3:31). Siapa yang mendapat kecintaan Allah, ia akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bila Islam menginterpretasikan hubungan Tuhan dengan umat-Nya, layaknya hubungan hamba dengan abdinya, maka Kristen layaknya seperti Gembala dengan domba-dombanya.

Balas
staff
13 Januari 2013 9:14 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al,

Menurut yang kami pelajari, tidak ada cinta kasih yang lebih besar dari cinta kasih yang diberikan Tuhan orang Kristen kepada umat-Nya. Misalnya tentang keselamatan sorgawi. Tuhan umat Muslim menyerahkan sepenuhnya masalah keselamatan sorgawi kepada umat-Nya. Seakan Dia tidak perduli bagaimana nasib mereka di akhir zaman.

Bahkan Dia berkata, “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Bandingkan bagaimana Tuhan yang disembah oleh orang Kristen rela merendahkan diri-Nya demi menyebabkan umat ciptaa-Nya, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Pengorbanan Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih di kayu salib adalah bukti bahwa Allah begitu mengasihi manusia. Dan tidak menginginkan mereka binasa karena dosa.

Adalah lebih baik hubungan Gembala dengan dombanya, daripada tuan dengan budaknya. Firman Allah berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11).

“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 10:14).
~
SO

Balas
libertus
16 Desember 2012 12:19 pm

*
Dalam konsep memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa adalah hal yang pantas dilakukan. Karena kita adalah anak-anak terang dan kita diselamatkan dari kegelapan oleh Bapa yang baik.

Balas
believer
24 Desember 2012 4:51 am

*
Inilah salah satu tanda bahwa seseorang diurapi Roh Kudus yaitu memanggil Allah dengan sebutan “Bapa”.

Balas
Abdullah
21 Januari 2013 12:52 pm

*
Staf Isa dan Islam,

Baca ini:
Sahut Yesus : Aku Yesus anak Maryam . . . Meminta supaya penghormatan dan pemuliaan tidak diberikan melainkan kepada Allah . . .
Akan tetapi, ketika aku diambil Allah dari dunia, Setan akan membangunkan sekali lagi percobaan yang terkutuk ini, yaitu ia akan membawa orang yang tidak takut kepada Tuhan mempercayai bahwa aku Allah dan anak Allah. . . (Barnabas: 96)

“. . .Tatkala orang sudah memanggil aku Allah dan anak Allah sedang aku di dunia tidak demikian. . “ (Barnabas:220)

“. . .Maka sebab itu dikotorilah perkataanku dan ajaranku. . .” (Barnabas:96)

“Dan ini akan tinggal tetap hingga datang Muhammad, utusan Allah, yang jika ia datang membukakan penipuan ini kepada orang-orang beriman kepada hukum-hukum Tuhan. ” (Barnabas:220)

Fakta kebenaran!

Balas
staff
24 Januari 2013 6:59 am
Balasan ke  Abdullah

~
Dalam sebuah persidangan, biasanya baik terdakwa maupun pelapor selalu diminta mengajukan saksi. Setiap saksi diminta mengemukakan fakta yang mereka ketahui sehubungan dengan perkara tersebut. Dari setiap informasi yang disampaikan oleh para saksi, hakim akan menyimpulkan manakah fakta yang benar dan mana fakta yang salah.

Setiap orang dapat memberi kesaksian. Tetapi tidak setiap kesaksian adalah fakta kebenaran!

Saudara Abdullah, apa yang dikatakan dalam Injil Barbanas seperti yang saudara kutip di atas bukanlah fakta kebenaran. Bukan hanya kami orang Kristen yang menolak fakta tersebut sebagai fakta kebenaran, tetapi ajaran Islam juga mengatakan bahwa fakta yang disampaikan Barnabas bukanlah fakta kebenaran!

Fakta kebenaran adalah, bahwa Isa Al-Masih, Kalimatullah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Adalah satu-satunya Jalan Kebenaran dan Hidup. Hanya Dia yang dapat memberi jaminan keselamatan bagi setiap manusia termasuk saudara Abdullah.
~
SO

Balas
Heru Budiarto
24 Januari 2013 12:37 am

*
Allah Bapa menyebut kita anak-anak Allah, menunjukankan bertapa indahnya hubungan antara Bapa dan anak. Sehingga dengan keakraban yang begitu mesra kita bisa berbicara secara terbuka kepada Allah seperti seorang anak meminta sesuatu kepada bapanya.

Ini yang membedakan Allah kita dengan Allah saudara-saudara Muslim. Semoga menjadi pemahaman yang benar tentang Allah.

Balas
Bagas
26 Januari 2013 4:52 am

*
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1; 14)

Siapakah Bapa dalam ayat itu?

Balas
staff
29 Januari 2013 3:42 am
Balasan ke  Bagas

~
Bapa dalam ayat tersebut adalah Allah. Tuhan Pencipta alam semesta!
~
SO

Balas
Bagas
30 Januari 2013 2:25 am

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Bapa dalam ayat tersebut adalah Allah. Tuhan Pencipta alam semesta!
~
SO[/quote]
Kalau begitu Allah sudah ada tanpa harus ada Yesus benar bukan?

Balas
staff
31 Januari 2013 9:18 am
Balasan ke  Bagas

~
Allah dan Kalimat-Nya (Yesus) adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebagaimana saudara Bagas dengan suara saudara sendiri tentu tidak dapat dipisahkan. Karena bila suara saudara tidak ada, maka ada sesuatu yang salah yang perlu diperbaiki bukan?

Demikianlah antara Allah dan Yesus. Kitab suci menuliskan bahwa Allah dan Yesus adalah kekal adanya. “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Injil, Kitab Wahyu 1:8)

“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13)

“Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
SO

Balas
yns84
31 Januari 2013 1:40 am

*
Panggilan BAPA merupakan gambaran betapa Allah mengasihi kita selayaknya seorang ayah kepda anaknya. Bukankah memang Dia Maha Pengasih.

Sebelum zaman Yesus, manusia hidup di bawah hukum, sehingga orang melakukan kehendak Tuhan karena takut dihukum. Tapi setelah zaman Yesus orang dibawah kasih karunia, jadi mereka melakukan kehendak Tuhan karena memang mau sebagai ekspresi cinta kepada Bapa.

jadi, setelah Yesus jangan ada manusia yang mau membawa lagi ke zaman hidup dibawah hukum seperti banyak yang kita temui di zaman ini. Terimakasih.

Balas
Bagas
1 Februari 2013 2:51 am

*
Admin yang baik.

Terimakasih sebelumnya, tapi anda memposting ayat Wahyu padahal itu sudah terlepas dari Injil, eliminasi saja ya.

Kedua, “Aku dan Bapa adalah satu” satu apa? Coba diposting satu perikop, saya akan dengan senang hati membacanya.

Kenyataannya Kehadiran Allah tanpa Yesus, dan Kehadiran Roh Kudus tanpa Allah dan Yesus pun pernah terjadi. Ingat kejadian burung merpati.

Balas
staff
27 Februari 2013 9:19 am
Balasan ke  Bagas

~
Saudara Bagas,

Pertama: Bila saudara membaca Alkitab, maka saudara akan melihat bahwa Kitab Wahyu adalah bagian dari Alkitab. Jadi tidak perlu ada eliminasi. Saran kami, silakan membaca kembali artikel-artikel atau buku-buku yang membahas tentang Injil/Alkitab, sehingga saudara mempunyai pengetahuan yang benar.

Kedua: Saat ini banyak terdapat Alkitab online. Daripada kami harus memposting hanya satu perikp saja di sini, akan lebih baik bila saudara membaca langsung. Menurut kami itu jauh lebih jelas bagi saudara dibanding hanya membaca satu perikop.

Ketiga: Kehadiran mereka bertiga, adalah bukti bahwa baik Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah tiga oknum dalam satu kesatuan. Silakan pelajari lagi artikel yang membaca tentang Tri-Tunggal Allah.
~
SO

Balas
Hulondhalangi
22 Februari 2013 9:13 am

*
Konsep ketuhanan kristen itu membingungkan, kalo Bapa berarti Tuhan itu Pria. Tuhan juga bisa dikalahkan oleh Yakub (moyangnya Yesus). Bahkan Tuhan berbicara dengan Abraham di tenda. Tidak masuk akal. Hanya Islam agama yang paling masuk akal selebihnya dongeng.

Balas
staff
27 Februari 2013 9:20 am
Balasan ke  Hulondhalangi

~
Saudara Hulondhalangi,

Pada artikel di atas sudah dijelaskan mengapa orang Kristen memanggil sesembahannya dengan sebutan ‘Bapa’. Silakan saudara membaca kembali artikel tersebut dengan cermat. Karena di sana jawaban atas pertanyaan saudara sudah tersedia.

Kami tidak heran saudara mengatakan Islam agama yang masuk akal. Sebab umumnya umat Muslim melihat Tuhan mereka hanya sebatas akal/logika manusia saja. Jelas berbeda dengan sesembahan orang Kristen. Kami menyembah Tuhan yang Agung, Tuhan yang tidak dibatasi oleh akal dan logika manusia.
~
SO

Balas
air bening
19 Mei 2013 5:24 am

*
Bukan karena kasih-Nya kepada manusia, tapi kasih-Nya kepada-Nya. Yang terkemuka di dunia dan akhirat, ya betul, tapi bukan sebagai Tuhan. Ia sudah ada sebelum Ia ada, ya bener, tapi tidak diperanakan.

Balas
staff
20 Mei 2013 3:51 am
Balasan ke  air bening

~
Maaf saudara Air Bening, kami kurang mengerti dengan komentar saudara di atas.

Apakah maksud saudara menuliskan “Bukan karena kasih-Nya kepada manusia, tapi kasih-Nya kepada-Nya?”

Menurut saudara, apakah ada manusia yang layak disebut terkemuka di dunia dan di akhirat dalam waktu yang bersamaan? Dan apakah saudara mengerti arti kalimat “Ia sudah ada sebelum Ia ada” yang saudara tulis di atas?

Hanya Allah saja yang berkuasa atas akhirat. Jadi, bila saudara mengaminkan Yesus terkemuka di akhirat, maka saudara juga seharusnya mengaminkan bahwa Dia adalah Tuhan!

“Ia sudah ada sebelum Ia ada” arti kalimat ini menyatakan bahwa Yesus kekal adanya. Sebab tidak ada masa dimana Dia mulai ada. Sebab, sebelum Dia menjadi manusia, Dia sudah ada dalam kekekalan.

Saran kami, silakan saudara mempelajari lebih lagi tentang Pribadi Yesus. Artikel pada link ini bisa membantu saudara: http://tinyurl.com/899uaqm.
~
SO

Balas
Haydar
14 Maret 2014 7:44 am

~
Salam,

Kalau begitu pertanyaan saya, apakah sosok Isa adalah anak Tuhan secara ‘biologis’ atau anak dalam hal yang diberkahi oleh Tuhan?

Balas
staff
20 Juni 2014 3:59 pm
Balasan ke  Haydar

~
Saudara Haydar,

Kami memiliki artikel yang membahas hal itu secara khusus. Kami mempersilakan saudara mengunjungi link http://tinyurl.com/cv9lkk9. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
beepee
20 Juni 2014 5:07 am

~
Orang Islam memang disebut sebagai hamba Allah. Bukan berarti kita disebut sebagai budak Allah. Sebaliknya kita hidup di dunia ini, tidak merasa seperti diperbudakan malah orang Muslim sendiri juga meminta pertolongan, rezeki,kepada Allah. Memang kedekatan orang Islam dengan Allah tidak seperti bapak dan anak, melainkan pencipta dengan yang diciptakan.

Dengan begitu orang Muslim mempunyai hormat, kasih sayang, takut yang tinggi, karena kami sebagai manusia tidak sama dengan Tuhan. Kami hidup di dunia ini masih membutuhkan pertolongan Allah. Allah tidak memerlukan kita, karena kita sendiri yang memerlukan Dia, Dia bisa hidup tanpa manusia karena Dia yang maha esa, Pencipta dan maha besar.

Balas
staff
20 Juni 2014 4:05 pm
Balasan ke  beepee

~
Saudara Beepee,

Mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah, bukan berarti hilang rasa hormat dan kasih sayang, bukan? Sama halnya saudara dengan orang tua. Hubungan yang dekat dengan orang tua, apakah menjadikan saudara tidak hormat dan sayang pada orang tua saudara? Tentu ini pandangan yang perlu ditinjau kembali, bukan?

Karena itu, Isa Al-Masih memanggil Bapa, karena Bapa sayang pada manusia dan menghendaki manusia diselamatkan. Dan Isa Al-Masih adalah penggenapan kasih Bapa itu. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Yotam
24 Juni 2014 12:29 pm

~
Ajaran Alkitab dan Al-Quran itu sama. Tetapi ajaran umat Trinitarian (Tritunggal) beda dengan Al-Quran karena ajaran tersebut bukanlah ajaran Alkitab dan itu bisa saya buktikan!

Balas
staff
24 Juni 2014 10:45 pm
Balasan ke  Yotam

~
Saudara Yotam,

Sangat tepat bila diskusi tentang hal itu dilakukan di link ini http://tinyurl.com/6uh4jag. Kita dapat berdiskusi di sana. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Pecinta Damai
29 Juni 2014 12:19 am

~
Maaf admin, tolong diganti header web ini yang menuliskan: “Tunjukilah kami jalan yang lurus … ” (Al Fatihah 6). Sabda Isa kepadanya, “Akulah jalan … ” (Injil, Rasul Yahya 14:6).

Itu sama saja seperti kita pura-pura mencari kesalahan orang lain, padahal kita yang mengganti artinya. Kedua ayat di atas memang ada, tapi itu terpotong. Jangan membuat malu kaum Kristen. Kita tidak diajarkan berbuat jahat seperti itu.

Balas
staff
29 Juni 2014 11:15 pm
Balasan ke  Pecinta Damai

~
Saudara Pecinta Damai,

Terimakasih untuk masukan saudara. Kami mencoba memahami maksud saudara. Tetapi itu bukan upaya mencari kesalahan orang lain, tetapi menunjukkan bahwa jalan itu adalah Isa Al-Masih. Apakah memberitahukan dan membagikan sesuatu yang kita ketahui adalah kejahatan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
firman
23 Agustus 2014 4:02 am

~
Staf IDI berkata: “Tuhan umat Muslim menyerahkan sepenuhnya masalah keselamatan sorgawi kepada umat-Nya. Seakan Dia tidak peduli bagaimana nasib mereka di akhir zaman.”

Pernyataan dan konsep keselamatan Kristen kacau. Pertanyaannya: Kalau Tuhan anda mau peduli umat, mengapa masih banyak perampokan, pembunuhan, peperangan, korupsi? Mengapa Tuhan anda tidak peduli tidak mau merubahnya dengan keadaan yang lebih baik?

Balas
staff
24 Agustus 2014 3:40 pm
Balasan ke  firman

~
Saudara Firman,

Persoalan mendasar manusia adalah dosa. Sehingga “kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Taurat, Kejadian 6:5). Tetapi karena Allah peduli dan mengasihi manusia, maka Ia sendiri datang ke dunia dalam Pribadi Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Ia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Karena itulah, setiap orang yang telah diselamatkan mendapatkan jaminan keselamatan sehingga berhak untuk memanggil Allah dengan sebutan Bapa. Hal ini ingin menunjukkan kedekatan Allah dengan manusia. Bagaimana dengan Allah dalam Al-Quran? Apakah kepeduliaan Allah dalam Al-Quran?
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • 11 Kekurangan Cara Beribadah Orang Kristen Menurut Islam
  • Umat Kristen Ingin Bersama Umat Islam Di Surga!
  • Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
  • 5 Pertanyaan Utama Muslim Untuk Umat Kristen
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz