“Tuhanku, Aku tak layak menjadi penghuni Firdaus. Dan juga tak kuat menghadapi api Neraka Jahim. . . . Tiap hari umurku terus berkurang. Sedangkan dosaku terus bertambah. Bagaimana aku akan memikulnya?” (Abu Nawas).
Puisi ini berasal dari penyair Muslim yang terkenal. Bernama Abu Nawas.
Isinya sangat baik menggambarkan apa yang ada di pikiran saya (Zafira). Karena saya merasa banyak dosa. Sehingga perjalanan ke surga menjadi sangat menakutkan.
Saya selalu berpikir mengenai apa yang terjadi setelah kematian. Apa saja halangan jiwa manusia untuk mencapai surga?
Berikut ini adalah kisah saya mencari kedamaian hati. Saya yakin, jika ada kepastian jalan menuju masuk surga, pasti ada kedamaian hati.
Pertanyaan Dasar yang Terus Menghantui?
Saya adalah seorang guru di sebuah SMP Negeri. Saya cukup dekat dengan para murid. Sehingga kita sering bercakap-cakap.
Murid saya sering bertanya banyak hal. Salah satunya mereka ingin tahu bagaimana cara menemukan jalan menuju ke surga. Apa saja halangan perjalanan ke surga yang perlu ditempuh seorang Muslim.
Pada awalnya saya hanya menjawab sederhana. Bahwa manusia pasti akan mati. Karena itu kita perlu hidup takwa dan banyak beramal.
Namun, jawaban ini tidak langsung memuaskan mereka. Banyak pertanyaan lagi mengenai detail keadaan manusia setelah kematian.
Hal ini membuat saya pribadi juga menjadi penasaran. Karena itu saya mengambil waktu untuk mempelajarinya.
5 Halangan Perjalanan Menuju ke Surga
Saya menemukan ada banyak halangan perjalanan ke surga. Kita sebagai umat Muslim perlu melewati semua hal ini.
1. Dosa dan beban amal selama kita hidup.
Tantangan pertama adalah selama hidup kita perlu mentaati semua syariat-Nya. Dan kita perlu melakukan amal untuk menutup dosa.
“. . . Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya” (Qs 2:203).
Namun saya menyadari kita manusia pasti banyak berbuat salah. Tidak mungkin amal kita akan cukup untuk menutup dosa.
Ini baru halangan pertama dari sebuah perjalanan yang ditempuh menuju ke surga. Yang menurut saya, sudah sangat berat kita jalani semasa hidup.
2. Alam kubur (alam Bazrah).
Merupakan sebuah alam penantian sebelum menuju ke akhirat (Qs 23:100).
Saat di alam kubur saja manusia akan menerima halangan berat. Yaitu menanggung berbagai azab yang merupakan hukuman dari semua dosanya.
Misalnya, manusia akan mendapat pemandangan bagaimana penderitaan di neraka nantinya (Qs 40:46). Selain itu manusia akan mendapat pukulan palu godam besi berulang kali (Hadits Bukhari No.1285).
Belum lagi berbagai siksaan lainnya. Misalnya terkena api neraka. Kuburan menyempit sehingga tulang remuk. Dan ditemani makhluk menyeramkan sebagai perwujudan amal buruk (Hadits Ahmad No.17803).
Semua ini berlipat bagi manusia yang berdosa besar. Contohnya jika pernah melakukan zina, maka akan amat menderita.
“. . . barang siapa yang melakukan demikian itu (termasuk zina) . . . (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina” (Qs 25:68-69).
3. Saat perhitungan dan pertimbangan (Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan).
Inilah saat semua perbuatan manusia mendapat perhitungan. Lebih berat amal atau dosa akan jelas terlihat (Qs 7:8-9).
Allah Maha Tahu tidak ada dosa sekecil apapun yang luput dari pandangan-Nya. Bahkan kesalahan yang kita tidak sadari, Ia akan mengetahuinya. Semuanya akan masuk timbangan!
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula” (QS 99:8).
Pada saat ini terjadi, apakah Anda yakin akan lebih banyak amal daripada semua dosa?
4. Jembatan Shiratal Mustaqim.
Setelah selesai perhitungan, maka setiap jiwa akan melewati jembatan Shiratal Mustaqim.
Bagi yang banyak amal maka akan mudah melewatinya. Namun bagi kebanyakan orang akan sangat sulit. Seperti melewati jembatan yang lebih kecil dari seutas rambut.
“. . . tempat yang licin yang dapat menggelincirkan. Di sana terdapat besi-besi pencakar, besi-besi pengait dan duri besi. . . Ada yang tercabik-cabik tertunda dan ada yang terlempar kedalam neraka Jahannam . . .” (Hadits Muslim No.269).
Sesudah melihat empat halangan ini saja, saya gelisah sekali! Ada banyak pertanyaan yang terus mengisi benak saya.
Terutama bagaimana saya yakin akhirnya akan mendapatkan surga? Bukankah ini pertanyaan yang juga banyak umat Muslim kuatirkan?
5. Jalan Menuju Surga atau Neraka?
Akhir hidup manusia akan ada di antara dua tempat. Anda sedang menuju kemana, apakah ke surga atau neraka (Qs 4:56-57)? Tempat manusia menerima berkah atau hukuman kekal. Kitab Suci dari semua agama menggambar neraka sebagai tempat ngeri yang penuh penderitaan kekal.
Tentunya saya sebagai manusia merasa takut. Karena tidak mengetahui bagaimana keputusan Allah. Akankah Ia menerima atau menolak saya nantinya.
Saya menemukan memang ada banyak pertanyaan mengenai hal ini. Karena itu ada berbagai jawaban dari para ahli agama.
Jawaban 1:
Secara umum jawabannya adalah kita pasti akan masuk surga.
“Setiap umatku masuk surga selain yang enggan. . . . Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan” (Hadits Bukhari No.6737).
Namun saat saya baca, Hadits ini tetap mengandung prasyarat. Yaitu perlu mentaati semua perintah agama.
Bukankah kita sebagai manusia tentu ada khilaf dan dosa? Sehingga sulit sekali mendapat jaminan kepastian surga. Bahkan azab kubur saja sudah merupakan penderitaan yang sangat mengerikan!
Jawaban 2:
Jawaban selanjutnya adalah bahwa umat Muslim pada akhirnya memang akan masuk surga. Namun harus melewati hukuman Allah terlebih dahulu di neraka.
Yaitu jika terjatuh dari jembatan Shiratal Mustaqim, akan kena azab. Allah akan membiarkannya di sana sampai selesai masa hukuman. Jika nantinya terdapat kebaikan maka akan diangkat ke surga.
Masalahnya kita tidak bisa tahu pertimbangan Allah. Tidak ada jaminan juga manusia akan masuk surga pada akhirnya. Bagaimana jika kita tetap tidak mampu selamat?
Bahkan ada hadits yang menakutkan. Bahwa jika masih ada kejahatan kecil saja, tetap kita tidak bisa masuk surga.
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji dari kesombongan” (Hadits Muslim No.133).
Karena inilah perasaan saya sangat gelisah. Menurut saya perjalanan ke surga seperti perjalanan melewati berbagai halangan tanpa kepastian surga!
Karena pada akhirnya memang kita manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Kita hanya diminta menjalankan agama dengan tabah.
Ada Jaminan Langsung ke Firdaus?
Sampai satu saat saya melihat buletin majalah Nasrani. Yang berada di meja ruang guru.
Saya sangat tertarik dengan kutipan tulisan yang tercetak besar. Berbunyi: “. . . sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku [Isa Al-Masih] di dalam Firdaus” (Injil, Lukas 23:43).
Saya sangat terkejut dengan pernyataan ini. Pikir saya betapa singkatnya perjalanan ke surga bagi mereka? Bagaimana mungkin ada yang bisa memberikan jaminan selamat?
Karena itu, walau awalnya malu, akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya. Saya mendatangi teman saya, Farida untuk berdiskusi.
Farida menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan Allah menolong manusia berdosa. Ia adalah perwujudan Roh Allah yang menjadi manusia.
Sehingga jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka tersedia keselamatan Allah.
Kita bisa langsung masuk ke surga dengan rahmat-Nya. Karena Allah mengampuni semua dosa melalui Isa Al-Masih. Sehingga kita tidak perlu menanggung hukuman dosa.
“. . . barangsiapa percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih], ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil, Kisah Para Rasul 10:43).
Karena itulah Isa mampu memberikan jaminan selamat.
Mengimani Isa Al-Masih: Perjalanan Ke Surga Terjamin!
Saya menjadi sangat tertarik dengan penjelasan Farida. Karena memberikan harapan agar manusia bisa selamat.
Kita tidak perlu berupaya mengatasi lima halangan di atas. Dan tidak perlu kuatir bahwa pada saat terakhir Allah akan menolak kita.
Saya sendiri melalui proses pergumulan panjang, untuk akhirnya mau memutuskan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Namun setelahnya saya mengalami damai dan keyakinan di hati yang sangat berbeda.
Saya rindu membagikan ini kepada semua teman-teman. Agar kita juga bisa mendapat keyakinan surga. Anda tidak perlu takut lagi dengan lima halangan perjalanan ke surga tanpa kepastian.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus [Isa Al-Masih] dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Injil, Kisah Para Rasul 16:31). Bila Anda rindu mempelajari lebih mendalam bagaimana menjadi pengikut Isa, silakan klik disini.
Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik di sini.
Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Perjalanan Ke Surga: 5 Tantangan Ini Harus Mukmin Lewati” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
- Mukjizat Nabi Allah Menyatakan Jalan Ke Surga
- Temukan “Maksud Jalan Yang Lurus” Dalam Doa Surah Al-Fatihah!
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Yakinkah Saudara mampu melewati jembatan Shiratal Mustaqim dengan mudah? Bagaimana jika tidak mampu?
- Jelaskanlah keyakinan Saudara bagaimana dapat melewati semua perjalanan dan hukuman setelah kematian agar akhirnya bisa masuk ke surga?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa hanya Isa yang mampu memberikan jaminan selamat?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].