• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Keselamatan > Cara Masuk Surga > Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?

Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?

9 September 2019 oleh Web Administrator 73 Komentar

seorang-wanita-yang-sedang-menadahkan-tanganApakah Anda senang dengan kejutan? Ada orang yang suka dan ada yang tidak suka. Namun umumnya setiap orang suka jika ada kejutan yang menyenangkan.

Setiap kita tidak mau kejutan mengenai masuk surga atau tidak. Kita mau mempunyai jaminan akan ke surga, bukan?

Agama-agama di dunia mengajarkan untuk berbuat baik supaya bisa masuk surga. Tetapi, mengapa Isa mengajarkan bahwa tidak perlu beramal untuk masuk surga? Kejutan apa ini?

mukmin-sedang-beramal-untuk-masuk-surgaAturan ‘Harus Beramal untuk Masuk Surga’

Secara psikologis, pada saat kita memenuhi syarat keagamaan, kita menjadi puas dan naik harga diri, bahkan menjadi tinggi hati. Sebaliknya, apabila meleset, kita menjadi sedih, stres dan ada keyakinan bahwa kita masuk neraka. Agama membuat kita untuk lebih banyak berbuat baik daripada kejahatan agar masuk surga.

Beramal akhirnya menjadi beban bagi umat beragama. Alasannya, berbuat amal tidak menjadi jaminan masuk surga. Pada saat menjadi beban, apakah kita bisa menjalankan perintah beramal dengan ikhlas?

Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?

Saat perintah agama menjadi beban yang berat, Isa Al-Masih membuat ‘kejutan’ di kitab Injil Matius 11:28-30:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Menurut ayat di atas, jalan keselamatan ke surga tidak berdasarkan amal yang kita lakukan. Tetapi, hanya melalui Isa-lah yang bisa membawa kita ke surga. Kepercayaan tersebut termasuk: 1) total penyerahan diri kepada-Nya, 2) cinta-kasih kepada-Nya, 3) percaya kepada-Nya dan 4) hidup bersama-Nya. Itulah ‘kejutan’ dari Isa!

seekor-lembu-menarik-beban-dengan-kukApa Itu Kuk?

Isa mengetahui semua perjuangan dalam kehidupan kita masing-masing, Semua beban berat, stres dan kelemahan kita. Sebab itu, Dia memanggil kita semua untuk ‘melepaskan’ beban hidup ini dan menggantinya dengan ‘kuk’ yang Dia pasang.

Apakah ‘kuk’ itu? Kuk dipakai dua ekor lembu untuk menarik beban di punggung saat membajak sawah. Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang lembu penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat.

Kuk yang Spesial

Isa berkata kalau persyaratan untuk bisa belajar, mengenal dan mengikuti Dia adalah ringan. Tidak seperti agama duniawi lainnya. Kita diberi kelegaan dan ketenangan.

Maukah Anda menerima kuk yang spesial dari Isa? Silakan kirimkan email kepada kami.

sekelompok-orang-sedang-melakukan-amalKita Tidak Harus Beramal Lagi?

Mungkin Anda berpikir, kalau begitu kita tidak perlu berbuat kebaikan. Bukan demikian! Memang, keselamatan adalah anugerah Allah lewat Isa.

Tetapi, perbuatan baik yang kita lakukan adalah cerminan bahwa kita adalah pengikut-Nya. Dia menginginkan kita berbuat amal, bukan untuk diselamatkan, tetapi agar kita menunjukkan kasih-Nya kepada sesama manusia.

Silakan mengemail kami jika Anda mau menerima anugerah Allah melalui Isa.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan!
  2. Apakah Saudara merasa beban karena dosanya atau amalan kurang? Kalau begitu, bagaimana Saudara mengatasinya?
  3. Jika Saudara sedang dalam kesulitan, mengapa tidak datang kepada Isa dan minta kelegaan dan ketenangan?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Perbuatan baik seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  2. Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
  3. Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
  4. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa yang Diperlukan Orang Islam?
  5. Muslim berkata “Pengikut Isa Bebas Berbuat Dosa”

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Cara Masuk Surga, Keselamatan

Reader Interactions

Comments

  1. einstein mengatakan

    24 Oktober 2019 pada 1:20 pm

    ~
    Solihin to Fauzi: “… Allah nuzul ke dunia karena Ia mengasihi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Tentu ini membuktikan kasih dan kemahakuasaan Allah yang konkret. Tidak ada ilah manapun yang dapat membuktikan kasihnya yang konkret, kecuali Isa Al-Masih.”

    Res: Pertanyaan ringkas, jika tuhan memang sayang dan betul-betul mengasihi manusia, kenapa dia menetapkan ‘upah dosa adalah maut (neraka)’ yang berkekalan?Tidakkah hukuman ini sangat brutal dan zalim? Sejahat-jahat manusia pun tidak sanggup menghukum ‘anak-anaknya’ sebegitu kejam. Di mana sifat mahakasih tuhan anda?

    Balas
  2. Jesus Park mengatakan

    29 Oktober 2019 pada 10:59 pm

    ~
    Everest, Hamba,
    Kami ingin tahu pengikuti Isa seperti apa? Isa mengajarkan jangan zina, sedangkan Quran mengajarkan zina halal (Qs 4:24)? Apakah pengikut Isa menghalalkan zina?

    Fauzi,
    Kami menjawab tidak pernah pakai asumsi, selalu pakai data. “Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” (Roma 6:1-2). Sedangkan allah islam biang utama dosa (Qs 19:83)

    Einstein, Anton,
    Pernahkah saudara bertanya hal yang sama pada allah islam? Adam berdosa karena allah islam, manusia ke neraka sudah ditetapkan allah islam karena ditakdirkan harus di neraka (HR. Bukhari, 318)?

    Balas
  3. einstein mengatakan

    2 November 2019 pada 1:33 pm

    ~
    To: Mr Park,

    PB kamu menyatakan tuhan Yesus-mu adalah ‘agape’ (kasih tanpa batas) sehinggakan menyuruh kamu/umat kristen mengasihi semua manusia (saperti mengasihi diri-mu sendiri) termasuk musuh sekalipun. Begitu terpegun saya mendengar sifat tuhan Yesus-mu di PB sanggup nuzul ke dunia, begitu besar kasih dan sayangnya kepada umat manusia.

    Tapi yang peliknya ketetapan tuhan-mu “upah dosa adalah maut (neraka)” pula bisa dilihat menyalahi sifat ‘agape’ yang kamu bangga-banggakan itu, tidak sinkronik antara satu sama lain. Bisakah kamu jelaskan ketidaksinkronin ini. Mengapa terjadi demikian, satu kasih tanpa batas, satu lagi penyiksaan neraka tanpa-batas/tanpa-belas kasihan. Tolong jelaskan!

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 November 2019 pada 8:04 am

      ~
      Saudara Einstein,

      Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami memahami kebingungan saudara. Kita perlu mengingat bahwa Allah memiliki sifat mahakasih, tetapi juga mahaadil. Kasih Allah dibuktikan dengan nuzul ke dunia dan menyelamatkan manusia dari neraka. Tetapi keadilan Allah dinyatakan melalui menghukum manusia berdosa. Apakah saudara berpikir bahwa Allah tidak adil? Bila Allah tidak adil, maka Dia bukan Allah? Bukankah setiap orang yang berdosa patut dihukum?

      Bagaimana dengan Allah SWT? Bagaimana cara Allah SWT menyatakan kasih dan keadilannya secara bersamaan? Bukankah Allah SWT dianggap maha pengasih dan penyayang, tetapi Allah SWT juga memasukan Muslim ke neraka, termasuk orang bertakwa (Qs 19:71-72). Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  4. dewa mengatakan

    6 November 2019 pada 1:06 pm

    ~
    @Solihin
    Tetapi keadilan Allah dinyatakan melalui menghukum manusia berdosa.

    Respon: Pertanyaan saya pula
    (1) Kenapa tidak ada kategori dosa kecil dan dosa besar. Apakah kesalahan kecil sama dengan kesalahan besar?;
    (2) Mengapa hanya kesalahan/dosa yang menjadi keutamaan tuhan Yesus. Tidakkah amal baik juga patut diambilkira dalam penentuan surga/neraka?; dan akhirnya
    (3) Kenapa Tuhan merahmati manusia tertentu saja memasuki surga-nya (Efesus 2:8-9)?; Di mana kasih dan keadilan tuhan Yesus?

    *Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2:8-9).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 November 2019 pada 12:27 am

      ~
      Saudara Dewa,

      Jika Allah Maha Suci berkenan kepada manusia, maka bisa bertemu dengan-Nya. Namun ada saja salah membuat manusia tidak layak, bahkan terusir dan terpisah daripada Allah. Kita tahu dari ajaran Kitab Suci.

      Dosa, diawali manusia pertama Adam dan Hawa, memakan buah yang dilarang untuk dimakan. Dosa kecilkah itu?

      Siapa Isa? Quran memberitahu dalam surat Ali Imran 3:45 dan 3:55, bahwa Isa adalah kalimatullah, Firman, sangat terkemuka. Isa pasti kembali kepada Allah.

      Efesus 2:8-9, menyatakan kasih karunia (rahmat ilahi) kunci keselamatan bagi manusia bertemu kembali kepada Allah.

      Dimana peran perbuatan manusia? Tentu jika manusia telah berada di dalam Isa dan Isa berada di hati manusia, kami menyebutnya pertobatan sejati.

      Apakah saudara rindu kembali bertemu dengan Allah?
      ~
      Jamal

  5. einstein mengatakan

    7 November 2019 pada 3:42 pm

    ~
    Solihin: “Kita perlu mengingat bahwa Allah memiliki sifat mahakasih, tetapi juga mahaadil.”

    Res: Tidak cukup dengan sifat kasih dan adil. Kedahsyatan neraka sebagai hukuman bagi si pendosa pasti tidak melambangkan 100% kedua sifat ini. Tentu ada sifat lain pada diri Tuhan yang bisa menjelaskan kenapa Tuhan menyediakan azab neraka yang begitu brutal/kejam lagi abadi sebagai hukuman. Sila cari sifat ini di Alkitab anda! Bisakan anda menemuinya? Jika ya, maka ketahuilah ajaran agape (kasih tanpa batas) “tampar pipi kiri beri pipi kanan” dan “kasihi musuh-mu” adalah palsu cuma rekayasa manusia pembohong! Sila lihat Kel. 20:5 dan Nah. 1:2 sebagai panduan untuk mengenal sifat Tuhan yang sebenarnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 November 2019 pada 5:27 am

      ~
      Saudara Einstein,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Tetapi pendapat tersebut tidak menjawab pertanyaan kami. Kami berharap saudara tidak menghindari pertanyaan sederhana dari kami. Kami mengutip kembali pertanyaan sebelumnya. Bagaimana dengan Allah SWT? Bagaimana cara Allah SWT menyatakan kasih dan keadilannya secara bersamaan? Bukankah Allah SWT dianggap maha pengasih dan penyayang, tetapi Allah SWT juga memasukan Muslim ke neraka, termasuk orang bertakwa (Qs 19:71-72). Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  6. einstein mengatakan

    12 November 2019 pada 8:20 am

    ~
    Solihin: “Bukankah Allah SWT dianggap maha pengasih dan penyayang, tetapi Allah SWT juga memasukan Muslim ke neraka, termasuk orang bertakwa (Qs 19:71-72)?”

    Res: Sila lihat Qs 19:71-72 di bawah bersama frasa “parenthesis-nya”. Ingin ditanya, apakah setelah membacanya anda masih mengatakan orang bertakwa juga dihumban ke neraka?

    Qs 19:71-71 Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi (ارده – menghampiri/mendekati) neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan (bagi seluruh manusia). Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa (dari terjerumus ke neraka) dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 November 2019 pada 12:30 pm

      ~
      Saudara Einstein,

      Bukankah Al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa Allah SWT pasti memasukan Muslim ke neraka? Bukankah ini menandakan bahwa Allah SWT bukan maha pengasih dan penyayang? Bagaimana mungkin pribadi maha pengasih dan penyayang tidak memiliki jalan keluar bagi orang yang disayangi? Apa tindakan konkret Allah SWT untuk menyelamatkan Muslim dari neraka?
      ~
      Solihin

  7. Jesus Park mengatakan

    14 November 2019 pada 5:41 pm

    ~
    Einstein,
    Wah, saudara tahu Isa itu maha kasih, tapi hanya itu saja? Isa juga adil, makanya Ia menghakimi semua orang. Isa hadir di dunia membuktikan kasihnya dan neraka ada keadilan-Nya. Tapi berbeda dengan allah islam, tidak punya kasih dan tidak punya keadilan. Buktikan jika ada kasih dan keadialan allah islam? Mengapa allah islam menyesatkan orang yang dia tidak suka (sekehendaknya)?

    Dewa,
    1. Apakah saudara mengakui Adam di usir dari surga (Quran) karena makan buah kuldi? Apakah Adam dosa besar?
    2. Jika amal tujuan utama masuk surga, maka tujuan muslim amal adalah minta imbalan, apakah ini disebut tulus?
    3. Setiap manusia mendapatkan rahmat Isa, hanya maukah saudara menerima rahmat itu?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 November 2019 pada 12:30 pm

      ~
      Saudara Park,

      Isa Al-Masih telah membuktikan kasih dan keadilan-Nya ketika di dunia ini. Jelas, Isa Al-Masih memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Allah SWT. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memahami dan mencari kebenaran sesungguhnya.
      ~
      Solihin

  8. einstein mengatakan

    15 November 2019 pada 8:45 pm

    ~
    To: Jesus park

    1) Tolong absahkan apakah ini juga sifat “kasih tanpa batas (agape)” tuhan Yesus yang kamu bangga-banggakan itu? Nah. 1:2, “TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.”

    2) Tolong jelaskan di mana sifat “adil” tuhan Yesus-mu. Kenapa kesalahan si bapa turut ditanggung oleh anak cucunya? Kel. 20:5, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 November 2019 pada 8:35 pm

      ~
      Saudara Einstein,

      Kami berharap saudara menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya agar diskusi ini dapat didalami. Tentu pertanyaan tersebut akan membawa konsekuensi logis terhadap eksistensi dan kemampuan Allah SWT untuk menyelamatkan saudara dari neraka. Kami kutip kembali pertanyaan sebelumnya.

      Bukankah Al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa Allah SWT pasti memasukan Muslim ke neraka? Bukankah ini menandakan bahwa Allah SWT bukan maha pengasih dan penyayang? Bagaimana mungkin pribadi maha pengasih dan penyayang tidak memiliki jalan keluar bagi orang yang disayangi? Apa tindakan konkret Allah SWT untuk menyelamatkan Muslim dari neraka?
      ~
      Solihin

  9. einstein mengatakan

    19 November 2019 pada 2:21 pm

    ~
    Park: “Mengapa allah islam menyesatkan orang yang dia tidak suka (sekehendaknya)?”

    Res: Kerana kamu menjadikan hawa nafsu-mu sebagai ilah disamping Allah (god besides GOD) dan mengambil setan (pendeta/rahib/ulama) sebagai pemimpin-mu. Tidakkah bukti nyata telah sampai pada-mu (Qs 74:30-37)!

    45:23 Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat “berdasarkan ilmu-Nya”…
    16:100 Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
    9:31 Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah…

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      24 November 2019 pada 3:49 pm

      ~
      Saudara Einstein,

      Mencermati pertanyaan yang diajukan saudara Park, maka tanggapan saudara di atas tidak menjawab pertanyaan tersebut. Jelas, Al-Quran telah menyatakan bahwa Allah SWT dapat menyesatkan siapa saja yang dikehendakinya (Qs 16:93). Dengan demikian, apakah ini berarti perintah untuk beramal agar masuk sorga merupakan upaya penyesatan? Mengapa demikian? Dapatkah saudara menjelaskannya?

      Bagaimana dengan pertanyaan kami di atas? Bukankah Al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa Allah SWT pasti memasukan Muslim ke neraka? Bukankah ini menandakan bahwa Allah SWT bukan maha pengasih dan penyayang? Bagaimana mungkin pribadi maha pengasih dan penyayang tidak memiliki jalan keluar bagi orang yang disayangi? Apa tindakan konkret Allah SWT untuk menyelamatkan Muslim dari neraka? Bila saudara tidak menjawabnya, maka kami terpaksa menghapus komentar saudara berikutnya. Mohon maaf untuk ini.
      ~
      Solihin

  10. Jesus Park mengatakan

    24 November 2019 pada 3:59 pm

    ~
    Einstein,

    Einstein tapi tidak berakal sehat,
    1. Baca Tuhan itu bukan hanya kasih tapi juga adil dan hukuman bagi orang jahat, pembunuh, zina (nabi islam) adalah neraka.
    2. Benar, jika semua keturunan melanjutkan persembahan selain Isa maka keadilan pasti ditegakkan. Semua itu adalah pilihan manusia.

    Akan saya lengkapi (Qs 9:31) selain allah dan Isa putra Maryam. Alasan allah islam menyesatkan berdasarkan ilmu tidak tepat, untuk apa disesatkan jika ilmu islam sudah pasti tidak ada. Jadi sesuai dengan nabi islam bahwa kami disesatkan allah islam karena sudah ditulis takdir kami agar tetap menolak islam (HR. Muslim, 2669). Bahkan semua orang berdosa karena allah islam menugaskan syaitan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 November 2019 pada 8:24 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang tidak mudah menerima bahwa Allah SWT memiliki sifat untuk menyesatkan manusia. Ini memberikan pemahaman bahwa manusia berdosa bersumber dari Allah SWT karena Allah SWT yang menyesatkan manusia sehingga tidak ada kesempatan bagi manusia untuk masuk sorga. Lalu, untuk apa beramal bila tidak ada kepastian bahwa Muslim tidak disesatkan? Kiranya ini menjadi perenungan bersama.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Pewaris Surga: Untuk "Hamba Allah" (Islam) Atau…
  • Cara dan Syarat Menjadi layak Masuk Surga
  • Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya…
  • Cara Masuk Agama Islam dan Kristen
  • Muslim dan Nasrani Minta, "Tunjukkanlah Saya Jaminan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami