• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Cara Masuk Surga > Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?

Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?

9 September 2019 oleh Web Administrator 75 Komentar

seorang-wanita-yang-sedang-menadahkan-tanganApakah Anda senang dengan kejutan? Ada orang yang suka dan ada yang tidak suka. Namun umumnya setiap orang suka jika ada kejutan yang menyenangkan.

Setiap kita tidak mau kejutan mengenai masuk surga atau tidak. Kita mau mempunyai jaminan akan ke surga, bukan?

Agama-agama di dunia mengajarkan untuk berbuat baik supaya bisa masuk surga. Tetapi, mengapa Isa mengajarkan bahwa tidak perlu beramal untuk masuk surga? Kejutan apa ini?

mukmin-sedang-beramal-untuk-masuk-surgaAturan ‘Harus Beramal untuk Masuk Surga’

Secara psikologis, pada saat kita memenuhi syarat keagamaan, kita menjadi puas dan naik harga diri, bahkan menjadi tinggi hati. Sebaliknya, apabila meleset, kita menjadi sedih, stres dan ada keyakinan bahwa kita masuk neraka. Agama membuat kita untuk lebih banyak berbuat baik daripada kejahatan agar masuk surga.

Beramal akhirnya menjadi beban bagi umat beragama. Alasannya, berbuat amal tidak menjadi jaminan masuk surga. Pada saat menjadi beban, apakah kita bisa menjalankan perintah beramal dengan ikhlas?

Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?

Saat perintah agama menjadi beban yang berat, Isa Al-Masih membuat ‘kejutan’ di kitab Injil Matius 11:28-30:

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Menurut ayat di atas, jalan keselamatan ke surga tidak berdasarkan amal yang kita lakukan. Tetapi, hanya melalui Isa-lah yang bisa membawa kita ke surga. Kepercayaan tersebut termasuk: 1) total penyerahan diri kepada-Nya, 2) cinta-kasih kepada-Nya, 3) percaya kepada-Nya dan 4) hidup bersama-Nya. Itulah ‘kejutan’ dari Isa!

seekor-lembu-menarik-beban-dengan-kukApa Itu Kuk?

Isa mengetahui semua perjuangan dalam kehidupan kita masing-masing, Semua beban berat, stres dan kelemahan kita. Sebab itu, Dia memanggil kita semua untuk ‘melepaskan’ beban hidup ini dan menggantinya dengan ‘kuk’ yang Dia pasang.

Apakah ‘kuk’ itu? Kuk dipakai dua ekor lembu untuk menarik beban di punggung saat membajak sawah. Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang lembu penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat.

Kuk yang Spesial

Isa berkata kalau persyaratan untuk bisa belajar, mengenal dan mengikuti Dia adalah ringan. Tidak seperti agama duniawi lainnya. Kita diberi kelegaan dan ketenangan.

Maukah Anda menerima kuk yang spesial dari Isa? Silakan kirimkan email kepada kami.

sekelompok-orang-sedang-melakukan-amalKita Tidak Harus Beramal Lagi?

Mungkin Anda berpikir, kalau begitu kita tidak perlu berbuat kebaikan. Bukan demikian! Memang, keselamatan adalah anugerah Allah lewat Isa.

Tetapi, perbuatan baik yang kita lakukan adalah cerminan bahwa kita adalah pengikut-Nya. Dia menginginkan kita berbuat amal, bukan untuk diselamatkan, tetapi agar kita menunjukkan kasih-Nya kepada sesama manusia.

Silakan mengemail kami jika Anda mau menerima anugerah Allah melalui Isa.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan!
  2. Apakah Saudara merasa beban karena dosanya atau amalan kurang? Kalau begitu, bagaimana Saudara mengatasinya?
  3. Jika Saudara sedang dalam kesulitan, mengapa tidak datang kepada Isa dan minta kelegaan dan ketenangan?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Perbuatan baik seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  2. Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
  3. Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
  4. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa yang Diperlukan Orang Islam?
  5. Muslim berkata “Pengikut Isa Bebas Berbuat Dosa”

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Cara Masuk Surga, Keselamatan Ditag dengan:amalan menjamin surga, beramal, Cara masuk surga, video

Subscribe
Beritahulah
75 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
pengamat
10 September 2019 5:36 pm

~
Staff IDI,

Isa pernah mengatakan masuk surga hanya buat mereka yang melakukan kehendak Allah. Anda mesti paham dulu apa itu “kehendak Allah” menurut kitab suci. Percuma bicara amalan bila anda sendiri tidak paham apa itu kehendak Allah. Mengaku pengikut Isa Almasih tapi melakukan hal yang berbeda dari gurunya sia-sia itu namanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 September 2019 10:16 pm
Balasan ke  pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun kami memiliki asumsi bahwa saudara pun tidak tahu kehendak Allah apa. Sebab saudara hanya mampu memberikan pendapat, tetapi tidak mengetahui arti atau makna pendapat itu sendiri. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah kehendak Allah sesungguhnya? Tertulis dimanakah kehendak Allah dalam Injil dan Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
hamba
11 September 2019 2:19 pm

~
Pertanyaan saya mudah. Jika memang anda menyakini bahwa bukan amal sholeh membawa anda ke surga lalu bagaimana jika anda yang diberi surga tapi anda tidak bersyukur dan beramal sholeh? Apakah anda tetap akan diberi surga? Jadi apakah syarat masuk surga di dalam agama anda?

Bagi orang yang berakal pernyataan anda itu sama saja. Intinya manusia harus beramal soleh sebagai syarat dan bukti bahwa manusia itu layak dimasukkan ke sorga. Begitu juga dengan agama islam memang bukan banyaknya amal sholeh sehingga seseorang masuk surga tapi karena Allah yg menerima amal sholeh dari hamba-Nya maka Allah masukkan dia ke sorga karena Allah menyatakan dia layak di sorga-Nya Allah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 September 2019 10:20 pm
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Agama tidak dapat memberikan sorga. Bahkan agama tidak tepat memberikan kriteria atau syarat untuk masuk sorga. Sebab agama adalah desain manusia, bukan Allah. Sejak semula Allah tidak pernah menciptakan agama. Agama adalah usaha manusia agar dapat mengenal Allah, tetapi agama bukan Allah.

Memercayai Isa Al-Masih adalah satu-satunya agar manusia diselamatkan (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih tidak mendasarkan masuk sorga pada amal ibadah. Sebab amal ibadah manusia tidak sempurna. Sedangkan Allah adalah sempurna. Kami bertanya kepada saudara. Apakah dengan beramal, maka saudara pasti masuk sorga? Apa ukuran kesempurnaan sebuah amal? Apakah ada amal yang sempurna? Mengapa? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
joko.S
14 September 2019 1:12 pm

~
Saudaraku,

Siapa yang dimaksud Mukmin? Apa kriterianya? Apakah susah untuk mendapat predikat mukmin? Untuk mendapatkan/menghasilkan/menerima sesuatu (uang/gaji) harus melakukan sesuatu (bisnis/kerja). Itu hukum alam. Apalagi untuk memperoleh sorga tanpa melakukan sesuatu (kebaikan/ibadah) itu pembohongan sangat besar! Dapat uang tanpa kerja namanya bersekutu dengan setan/iblis. Sesuatu yang tidak logis itu pasti bohong besar, tidak sesuai sunattullah itu melawan Tuhan/Allah. Tidak mungkin. Semoga menyadari.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 September 2019 10:35 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko.S,

Saudara mengajukan pertanyaan yang baik sekali. Dan pertanyaan tersebut amat tepat dijawab oleh rekan-rekan Muslim. Sebab Muslim yang berhak memberikan penjelasan mengenai kriteria mukmin. Namun, bila seorang mukmin masuk sorga karena berbuat baik, maka kami bertanya kepada saudara. Apakah kebaikan mukmin dapat memenuhi standar Allah untuk masuk sorga? Bukankah Allah adalah sempurna? Bukankah untuk masuk sorga harus sempurna? Dapatkah saudara menjelaskan apa tolok ukur kesempurnaan sebuah amal? Mohon penjelasan.
~
Solihin

Balas
hamba
15 September 2019 5:38 am

~
To: Staff,

Anda itu munafik. Jika memang benar tidak perlu beramal maka manusia dapat hidup di dunia semena-mena. Hanya percaya dengan Tuhan jadi manusia mati di tiang salib lalu semua dosa diampuni. Maka setelah itu tidak perlu beramal terus lanjutkan maksiat, zina, korupsi, membunuh. Yang anda katakan itu tidak lain adalah kemunafikan dan anda tidak mengerti agama anda sendiri.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 September 2019 10:37 pm
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Kami amat menyayangkan bahwa saudara menyatakan tentang kemunafikan. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kami menyatakan bahwa setelah dosa diampuni, maka bebas berbuat dosa (maksiat, zinah, korupsi, dan membunuh)? Bagian mana dari artikel di atas atau tanggapan kami yang menyatakan demikian? Kami mohon saudara dapat menunjukkan hal itu kepada kami. Kami menunggu pembuktian dari saudara.
~
Solihin

Balas
Yoga
15 September 2019 12:09 pm

*****
1. Amal adalah perbuatan ada yang buruk dan baik. Dikerjakan atau tidak yang paling diutamakan yakni niat untuk kebajikan. Dan segala niat kebajikan itu tentu selaras dengan perintah dan laranganNya. Mengenai dicatat sebagai pahala itu perkara ghaib yang jika kita malah tahu semakin buat sombong di hadapan Allah.

2. Dosa berkurang karena musibah atau amalan kebaikan yang mampu menebusnya. Selebihnya sebagai manusia setiap hari diperintahkan memperbaiki amalan dengan hasrat dan belajar.

3. Isa Al-Masih suri tauladan bagi orang-orang yang ikhlas memasrahkan diri dijalan Allah swt. Di hari akhir orang-orang miskin yang beralasan tak beribadah maka Allah berhujjah bahwa Isa mau beribadah meski hidupnya kekurangan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 September 2019 10:40 pm
Balasan ke  Yoga

*****
Saudara Yoga,

Kami berterima kasih untuk tiga jawaban yang diberikan oleh saudara. Namun, kami akan menanggapi tulisan saudara di atas pada poin 2 agar fokus. Bila dosa berkurang karena amalan yang mampu menebusnya, maka penebus untuk masuk sorga adalah amal, bukan Allah. Benarkah ini? Bila amal dapat menebus dosa saudara, maka Allah tidak diperlukan, bukan? Pertanyaannya, dimanakah peran Allah bila penentu masuk sorga adalah amal? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
bornie
19 September 2019 2:21 pm

~
Kami Muslim meyakini adanya Surga dan neraka dan untuk mencapai ke sana ada syaratnya:

1. Beriman dahulu
2. Jika kami melaksanakan apa yang sudah diperintahkan Allah SWTdan menjauhi segala larangan-Nya serta Rosul-Nya maka jaminan masuk surga
3. Jika kami meninggalkan/menjauhi segala perintah-perintah Allah SWT dan Rosul-Nya dan mati sebelum bertobat (tobat yang sesuungguhnya) maka masuk Neraka.
4. Karena kita bukan Nabi/Rosul yang dijamin oleh Allah SWT masuk surga, maka kita dihisab dulu lebih berat mana antara amalan soleh kita dan perbuatan buruk kita. Berat baik=langsung surga , Berat buruk=Neraka dulu baru Surga
5. Semua orang yang beriman dengan agama Islam akan masuk surga

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 September 2019 5:27 am
Balasan ke  bornie

~
Saudara Bornie,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik bahwa semua Muslim akan masuk sorga. Tentu ini masih sebatas klaim yang dibuat saudara sebab tidak ada bukti mengenai hal ini. Al-Quran menyatakan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Mengacu pada ayat di atas, maka kita mengetahui bahwa Muslim dipastikan masuk neraka. Bukankah ini menyedihkan? Kami bertanya kepada saudara. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan! Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
hamba
25 September 2019 1:10 am

~
Staff: “Kami amat menyayangkan bahwa saudara menyatakan tentang kemunafikan. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kami menyatakan bahwa setelah dosa diampuni, maka bebas berbuat dosa (maksiat, zinah, korupsi, dan membunuh)? Bagian mana dari artikel di atas atau tanggapan kami yang menyatakan demikian?”

Respon
Pernyataan anda sendiri, “Tetapi, mengapa Isa mengajarkan bahwa tidak perlu beramal untuk masuk surga?” Jelas jika tidak perlu beramal (berbuat baik) maka bebas berbuat dosa. Jika anda mengatakan bahwa itu tidak benar tetap harus beramal karena cerminan pengikut Yesus. Maka mengapa anda tetap beramal? Apa beda dengan kami Muslim? Kami beramal lalu kami dibayar oleh Allah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 September 2019 9:02 am
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun kesimpulan saudara sebatas asumsi. Tidak beramal untuk masuk sorga bukan berarti bebas berbuat dosa. Silakan saudara mencermati pernyataan tersebut dengan benar dan tepat. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Mohon pencerahan. Saya ingin tahu kemampuan Al-Quran saudara.
~
Solihin

Balas
hamba
25 September 2019 11:56 pm

~
Staff: “Tidak beramal untuk masuk sorga bukan berarti bebas berbuat dosa. Silakan saudara mencermati pernyataan tersebut dengan benar dan tepat. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal?”

Respon
Intinya ajaran anda tanpa beramal, maka tidak bisa masuk surga. Itu benar, bukan? Simple anda bilang tidak perlu beramal cukup beriman kepada Yesus mati di tiang salib lalu masuk surga. Bukan begitu? Kalau begitu berbuat dosa saja sepuasnya. Begitu juga dengan jawaban nabi Muhammad hanya rahmat Allah yang menjamin masuk surga. Karena mengapa surga itu milik Allah bukan milik saya. Jadi, hanya Allah yang dapat menjamin masuk surga bukan amal saya, tetapi yang benar adalah Allah yang dengan rahmat-Nyalah menerima amalan saya yang menjamin masuk surga. Jadi bukan amalan yang menjamin masuk surga tapi Allah yang menerima amalan itu baru seseorang masuk surga.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
26 September 2019 7:28 am
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami beramal bukan untuk masuk sorga sebab tidak ada satu amal pun yang bisa membawa seseorang ke sorga. Kami beramal karena wujud syukur kepada Isa Al-Masih yang telah memberikan rahmat keselamatan kepada kami. Itu sebabnya, pertanyaan kami tidak terjawab oleh saudara. Saudara tidak membuktikan apapun dengan dalil yang jelas dan tegas. Kami ulangi kembali pertanyaannya untuk mengetahui ilmu Islam saudara.

Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin

Balas
hamba
27 September 2019 4:12 pm

~
Staff,
Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami beramal bukan untuk masuk sorga sebab tidak ada satu amal pun yang bisa membawa seseorang ke sorga. Kami beramal karena wujud syukur kepada Isa Al-Masih yang telah memberikan rahmat keselamatan kepada kami.

Respon
Nah itulah hal yg tak masuk logika. Anda merasa bahwa diberi surga lalu anda harus bersyukur dengan cara beramal.

Pertanyaan saya jika anda tidak bersyukur dan beramal apakah anda akan masuk surga?Jawabannya pasti tidak. Nah itulah maksud saya anda tetap harus bersyukur dan beramal supaya masuk surga.
Jadi anda itu sama saja dengan orang munafik dan tidak mengerti sama sekali

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Oktober 2019 7:56 am
Balasan ke  hamba

Saudara hamba,

Mana lebih logis: seorang pelaku kejahatan yang diampuni serta diperingatkan oleh hakim jangan ulangi lagi, lalu insyaf; ataukah penjahat yang sama, tidak berubah. Penjahat itu dituntut beramal supaya masuk surga?

Isa adalah hakim di depan pintu Surga yang akan datang. Dia pernah mengenal manusia bukan? Apa kata Isa? Injil Rasul Besar Yohanes 8:11 Jawabnya: “…Lalu kata Yesus (Isa Al-Masih): “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Apakah sekarang saatnya percaya kepada Isa lalu insyaf dan diampuni atau tetap berdosa (akan ke neraka) sambil terus beramal dan bersyukur, kelak mati masuk neraka karena belum pernah diampuni oleh Isa? Atau logika anda di Surga masih ada dosa kecil tersisa atau suci benar? Mohon pencerahan.
~
Jamal

Balas
joko.S
28 September 2019 9:41 am

~
Saudaraku Solihin,

Kalau tidak tahu arti Mukmin tidak usah buat artikel dan bahas/dialog tentang mukmin/Islam yang disampaikan selalu ngawur dan mengeles. Cara anda berdakwah dengan memutarkanbalikan tentang Islam dan Kristen jelas cara yang kurang baik atau memang begitu cara yang anda pakai. Artinya memang golongan anda munafik. Munafik lebih berbahaya dari pada kafir (diam).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
30 September 2019 8:42 pm
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Kami senang karena bisa berdiskusi dengan seorang yang cerdas nan pintar tentang ilmu Islam sehingga dapat membantu kami menjelaskan tentang mukmin. Tentu mukmin memiliki kriteria tersendiri sehingga ia disebut mukmin. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Berharap saudara dapat menjawab salah satu dari pertanyaan yang terdapat pada artikel di atas.

1. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan!
2. Apakah Saudara merasa beban karena dosanya atau amalan kurang? Kalau begitu, bagaimana Saudara mengatasinya?
3. Jika Saudara sedang dalam kesulitan, mengapa tidak datang kepada Isa dan minta kelegaan dan ketenangan?
~
Solihin

Balas
hamba
29 September 2019 11:27 pm

~
Staff: “Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami beramal bukan untuk masuk sorga sebab tidak ada satu amal pun yang bisa membawa seseorang ke sorga. Kami beramal karena wujud syukur kepada Isa Al-Masih yang telah memberikan rahmat keselamatan kepada kami.”

Respon
Jawab dengan jelas. Apakah anda akan masuk surga jika anda tidak beramal sebagai wujud syukur? Jawabannya pasti tidak. Lantas mengapa anda menyatakan tidak perlu beramal?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
30 September 2019 8:44 pm
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Kami senang bila saudara menjawab pertanyaan kami terlebih dulu. Sebab saudara tidak pernah mampu menjawab pertanyaan kami, selain berusaha mengalihkan pertanyaan kami. Kami amat senang dengan pertanyaan saudara tersebut dan sangat tidak sabar untuk menjawabnya. Karena itu, kami mempersilakan saudara menjawab pertanyaan kami lebih dulu.

Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin

Balas
hamba
2 Oktober 2019 6:43 am

~
Jamal: “Apakah sekarang saatnya percaya kepada Isa lalu insyaf dan diampuni atau tetap berdosa (akan ke neraka) sambil terus beramal dan bersyukur, kelak mati masuk neraka karena belum pernah diampuni oleh Isa? Atau logika anda di Surga masih ada dosa kecil tersisa atau suci benar? Mohon pencerahan.”

Respon
Percaya Isa sebagai rasul Allah tidak lebih. Hanya Allah yang mengampuni dosa. Seperti Yoh 8:11. Isa rasul Allah menyampaikan jgan berbuat dosa lagi. Jika mampu hentikan. Jika masih lemah iman dan masih berdosa terus hentikan coba lagi dan lagi. Jangan berbuat dosa artinya menggantikan perbuatan tersebut dengan beramal. Saya yakin jika manusia itu kuat iman pasti dia sanggup berhenti dari dosa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
2 Oktober 2019 8:55 pm
Balasan ke  hamba

~
Saudara Hamba,

Kami menghargai jawaban saudara pada saudara Jamal. Namun, saudara belum menjawab pertanyaan kami. Nampaknya saudara menghindari pertanyaan kami sehingga saudara tidak berani menjawabnya. Kalau boleh tahu, mengapa saudara tidak mampu menjawab pertanyaan kami? Karena itu, kami ulang pertanyaan sebelumnya. Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin

Balas
Jesus Park
2 Oktober 2019 6:26 pm

~
Pengamat,
Saudara ingin mengatakan kehendak allah islam, berikut ini; “maka bunuhlah orang-orang musyrikin, di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.” (Qs 9:5). Apa saudara mau mengikuti kehendaknya?

Hamba,
Yang kami maksud tujuan amal. Kristen beramal bukan minta surga tapi tanda syukur, sedangkan islam wajib beramal agar dapat surga, ini pun tidak dijamin surga

Joko,
Mari bandingkan soal gaji, kami semangat bekerja karena dijamin digaji. Sedangkan mukmin berusaha (dipaksa) kerja dan semoga digaji. Ini bedanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
2 Oktober 2019 8:57 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Sebuah ayat Al-Quran menarik yang dikutip oleh saudara. Bila Allah SWT mengajarkan untuk membunuh, maka hal itu bertentangan dengan hakikatnya, yaitu maha pengasih dan penyayang. Bagaimana mungkin untuk masuk sorga harus membunuh? Terima kasih.
~
Solihin

Balas
hamba
2 Oktober 2019 9:43 pm

~
Staff: “apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa?”
Respon: “Tentu setiap hari bertambah dosa”

Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Itu benar. Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Atas rahmat Allah dengan melaksanakan perintah-Nya lalu selalu memohon ampunan-Nya dan berusaha menghentikan segala perbuatan dosa.

“Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal?” Q.S Ali-imran 195, an-nisa’ 122 124, al-an’am 127 masih banyak lagi.

Balas
Jesus Park
2 Oktober 2019 11:45 pm

~
Yoga
1.Kesombongan jika seseorang merasa mampu suci dengan amalan yang banyak, jadi muslim orang yang merasa mampu dengan usahanya itu adalah kesombongan
2.Jadi saudara mengakui kesombongan muslim karena amalan mampu menebus dosa, tanpa Allah?
3.Jika Isa menjadi teladan, mengapa saudara masih mengikuti nabi di islam dengan tawaf, doakan nabi di islam?
Bornie
Dari kelima itu, tentu klaim muslim bahwa nabi islam sudah menjalankannya, tapi mengapa ia tetap tidak dijamin surga? Mengapa Allah di Islam masih ragu dengannya? Lalu bagaimana saudara lebih yakin, sedangkan nabi di islam sendiri tidak tahu ke mana setelah kematiannya?
Hamba
Tambahan, tanda syukur itu adalah wujud kasih, artinya mengikuti sabda Isa

Balas
Barra
5 Oktober 2019 1:03 am

~
Untuk para non Muslim siapapun. Ada pesan dari Tuhan melalui saya selaku hamba Allah. Allah S.W.T berfirman dalam hadist Qudsi: Aku ciptakan dalam diri anak Adam sebuah rongga (jasad), di bagian rongga ada Dada, di dalam dada ada qolbu (jantung), di dalam qolbu ada mata qolbu, di balik mata qolbu ada penutup mata qolbu, di balik penutup mata qolbu ada cahaya (sinyal2 elektrik), di dalam cahaya ada rahasia (sirr). Di dalam sirr (rahasia), itulah Aku (Allah selaku Tuhan Maha Tunggal yang menjadi Tuhan kalian semua).

NOTE: Sesungguhnya amal ditegakkan karena setelah kematian akan diberlakukan hukum qishos. Bagi siapa saja yang ringan timbangan amal baiknya sungguh Ia merugi.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
7 Oktober 2019 8:54 pm
Balasan ke  Barra

~
Saudara Bara,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat tersebut tidak memiliki dasar dan logika berpikir yang tepat. Mengapa? Sebab bagaimana mungkin amal bisa memasukan manusia ke sorga? Bila amal bisa memasukan manusia ke sorga, maka hanya orang kaya yang bisa masuk sorga karena orang kaya memiliki kesempatan lebih besar karena mereka bisa berhaji, berkurban, sholat, dan sebagainya.

Bagaimana dengan yang miskin dan melarat? Tentu ini menyulitkan. Alih-alih ingin masuk sorga, berharap untuk masuk sorga nampaknya jauh panggang dari api. Pertanyaannya, mengapa Allah SWT memasukan orang bertakwa masuk neraka (Qs 19:71-72)?
~
Solihin

Balas
joko.S
7 Oktober 2019 9:24 am

~
Saudaraku Park,

Mengapa bekerja keras dan masih mengharapkan gaji? Anak orang kaya/bos untuk apa kerja? Doakan saja orang tua mati dan dapat warisan (sorga). Dimanapun di dunia ini No Work No Pay. Apalagi urusan akherat. Dipaksa dan diancam neraka saja seenaknya tidak takut apalagi tidak usaha/kerja minta imbalan/gaji. Rampok namanya.

Manusia selalu menentang Allah karena adanya setan yang bekerja keras membawa manusia menemani nya di neraka kelak. Hidup itu pilihan. Silakan memilih tapi harus pakai ilmu supaya nanti (akherat) tidak menyalahkan setan/ulama/pendeta apalagi menyalahkan nabi dan Allah. Kita sudah tahu jalan yang benar. Wallahu A’lam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Oktober 2019 5:52 am
Balasan ke  joko.S

~
Saudara Joko,

Memang di dunia ini kita harus bekerja untuk mendapatkan upah. Tetapi hal itu setimpal karena kita tidak di dunia. Tetapi apakah di akhirat membutuhkan kerja keras untuk masuk sorga? Jelas, hal ini perlu dipikirkan lebih lanjut. Sebab akhirat tidak membutuhkan upaya duniawi. Lagi pula, apakah amal dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran?
~
Solihin

Balas
hakkullah
7 Oktober 2019 9:57 pm

~
Pertanyaannya, mengapa Allah SWT memasukan orang bertakwa masuk neraka (Qs 19:71-72)?

Respon: Kenapa anda tidak memahaminya? Allah tidak mengatakan masuk neraka, tapi Allah mengatakan mendatangi. Ayat itu andalan orang-orang kafir secara keseluruhan. Sedangkan kaum Muslim membantah antum. Kira-kira antum yang benar atau kami yang salah? Anda bilang, tidak mungkin bisa takwa. Sedang Allah benci kepada orang yang putus asa. Memangnya kamu mengerti takwa? Allah Maha Pengampun. Siapa tahu Allah ampuni, makanya diperbanyakan mohon ampunan selagi masih hidup. Anda tidak berilmu, ibadah anda sia-sia. Buat apa capek-capek ibadah, kalau ibadah anda tidak diterima. Saya bicara begini, karena saya punya ilmu.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Oktober 2019 5:55 am
Balasan ke  hakkullah

~
Saudara Hakkulah,

Kami sangat senang berdiskusi dengan orang yang punya ilmu. Senang sekali. Tetapi mengapa saudara tidak menjawab pertanyaan kami? Bukankah amat jelas bahwa orang bertakwa pun masuk neraka sebagaimana dicatat dalam Qs 19:71-72? Bukankah setiap Muslim dipastikan masuk neraka? Bukankah ini berarti orang bertakwa pun masuk neraka? Dengan demikian, pertanyaan kami belum terjawab. Mengapa Allah SWT memasukan orang bertakwa masuk neraka (Qs 19:71-72)? Apa definisi takwa? Mohon pencerahan dari orang yang berilmu seperti saudara.
~
Solihin

Balas
Anton
8 Oktober 2019 3:18 pm

~
Bismillah,

Ijinkan saya memberi sedikit komentar. Ummat Islam memang benar tidak akan masuk sorga dengan amal baiknya saja melainkan karena rahmat Allah SWT. Lalu bagaiman cara mendapatkan rahmat-Nya tersebut? Yaitu dengan iman dan amal sholeh. Di Al-Quran Allah SWT banyak menjanjikan balasan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh termasuk surga. Lalu iman dan amal sholeh yang bagaiman yang akan mendapatkan rahmat Allah SWT? Tentu saja amal ibadah yang diterima Allah SWT sesuai dengan syarat dan ketentuannya. Banyak atau sedikit amal ibadahnya bukan menjadi ukuran tetapi diterima atau tidak itu menjadi ukuran mendapatkan rahmat Allah SWT. Terimakasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Oktober 2019 5:57 am
Balasan ke  Anton

~
Saudara Anton,

Kami menyebut pendapat saudara adalah iman transaksional. Bagaimana mungkin keselamatan dan rahmat Allah dipengaruhi oleh amal saudara? Benarkah amal saudara dapat menjamin bahwa Allah SWT akan memberikan rahmatnya? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Bukankah hal itu sama saja membeli kucing dalam karung, sehingga tidak jelas kepastian masuk sorga yang ditawarkan Allah SWT? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin

Balas
Anton
11 Oktober 2019 7:05 pm

~
Assalamualaikum,

Saudara Solihin, anda menuliskan bagaimana mungkin amal dapat memberikan rahmat Allah SWT sehingga tidak jelas kepastian masuk sorga yang ditawarkan Allah SWT? Kami menunggu jawaban saudara.

Al-Quran 2:25 2:82 2:157 2:218 dan masih banyak lagi. Dengan jelas menyebutkan bahwa beriman dan beramal baik akan mendapatkan surga, akan dimasukkan ke dalam surga. Justru klaim anda yang tidak terdapat di Al-Quran bahwa Isa adalah juru selamat menjamin pengikutnya masuk surga karna ia rela mati menebus dosa manusia.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Oktober 2019 7:23 am
Balasan ke  Anton

~
Saudara Anton,

Kami menghargai ayat-ayat Al-Quran yang dikutip oleh saudara. Namun, ayat-ayat tersebut tidak memberikan kepastian masuk sorga. Bukankah Qs 2:81 telah menyatakan, “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”? Bukankah saudara telah berbuat dosa? Dengan demikian, saudara pasti masuk neraka. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga?
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Adakah Cara untuk Masuk Surga Tanpa Sholat?
  • Saat Muslim Dan Kristen Meninggal, Pastikah Saya Masuk…
  • Cara dan Syarat Menjadi layak Masuk Surga
  • 5 Tantangan Berat Perjalanan Ke Surga Yang Harus Mukmin…
  • Cara Masuk Agama Islam dan Kristen

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz