• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Puasa Ramadhan > Cara Kembali ke Fitrah dan Menjadi Benar di Hadapan Allah

Cara Kembali ke Fitrah dan Menjadi Benar di Hadapan Allah

11 Juni 2018 oleh Web Administrator 30 Komentar

kartu-ucapan-selamat-idul-fitri-kembali-ke-fitrahRamadhan hampir berakhir dan seluruh Muslim bersiap menyambut Idul Fitri. Idul Fitri juga dimaknai penganut agama Islam sebagai ‘kembali ke fitrah’ atau kembali kepada keadaan semula sebagaimana saat manusia itu dilahirkan.

Manakah yang terpenting, kembali ke fitrah atau menjadi benar di hadapan Allah? Jawaban dari pertanyaan ini akan menolong kita mempunyai perspektif yang benar, bahwa hari pembalasan Allah bukanlah momok yang mengerikan lagi.

Keadaan Manusia di Awal Penciptaan 

seorang-anak-bayi-sedang-tidurIslam mengajarkan bahwa semua bayi lahir dalam keadaan suci. Ajaran itu tentu tidak salah sepenuhnya. Namun ada hal yang terlupakan oleh kita, bahwa dalam diri setiap manusia terdapat naluri sebagai pendosa. Naluri pendosa ini sudah ada, bahkan sejak kita masih dalam kandungan. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Zabur, Kitab Mazmur 51:7).

Seumur hidup, sekuat tenaga kita berusaha agar dosa-dosa kita semakin berkurang, bahkan bila memungkinkan semua dosa terbayar lunas. Salah satu cara adalah melakukan ibadah puasa Ramadhan, yang diyakini sebagai bulan penuh berkah dan kebaikan. Sebab bagi mereka yang berpuasa Ramadhan, disediakan satu pintu khusus ke sorga, yaitu pintu ar-Rayyan (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad). Bagaimanapun juga, belum ada seorang Muslim yang betul-betul kembali ke fitrah, walaupun sungguh-sungguh berusaha.

Disamping itu, ayat lain dalam Al-Quran menuliskan, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).

Kita tahu bahwa natur manusia adalah pendosa. Sebesar apapun usaha kita untuk bersih dari dosa, semua akan menjadi sia-sia! Jika Anda punya pandangan lain, sampaikan pendapat Anda di sini. 

Kembali ke fitrah atau Menjadi Benar di Hadapan Allah?

isa-memegang-tangan-seorang-berdosa-yang-mau-bertobatMemang, intropeksi diri selama bulan Ramadhan adalah penting. Sehingga setelah Ramadhan selesai, kita bisa berada dalam norma-norma dan ajaran agama yang benar. Tetapi hal tersebut belumlah cukup membuat kita layak di hadapan Allah, karena Ia tidak akan pernah mentolerir sedikit dosa pun masuk ke dalam sorga-Nya yang kudus.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar Allah memandang kita sebagai orang yang benar dan layak masuk ke dalam sorga-Nya? Dalam Kitab Allah tertulis, “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya [lewat kematian Isa disalib], kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:6).

Patut kita mengucap syukur kepada Allah, karena kasih dan kemurahan-Nya, kita bisa menjadi benar di hadapan-Nya melalui pengorbanan Isa Al-Masih. “ . . . sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri [Isa Al-Masih] sebagai korban” (Injil, Surat Efesus 7:27).

Rindukah Anda menjadi benar di hadapan Allah? Pilihan ada di tangan Anda! Jika Anda membutuhkan pertolongan, silakan hubungi staff kami di sini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Setujukah saudara, walau seseorang berpuasa Ramadhan secara penuh, tetap saja tidak dapat menjamin dia sudah kembali fitrah untuk selamanya? Mengapa?
  2. Menurut saudara adakah cara lain, selain lewat Isa Al-Masih, yang dapat menjamin seseorang terhindar dari siksa neraka akibat dosa-dosanya? Sebutkan dan jelaskan alasannya!
  3. Dari seluruh isi artikel di atas, adakah yang tidak sesuai dengan pandangan Anda? Bila ada, bagian manakah dan mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Cara Kembali ke Fitrah dan Menjadi Benar di Hadapan Allah” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Makna Kembali Fitrah Dalam Islam dan Kristen
  2. Gol Utama Muslim Pada Bulan Ramadhan
  3. Yang Melebihi Bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  4. Bagaimana Menjadi Benar Di Hadapan Allah

Video:

  1. Hal Terutama Di Bulan Ramadhan

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Saodah

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Puasa Ramadhan

Subscribe
Beritahulah
30 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Jalalulhadi
15 Juni 2018 11:35 pm

~
1. Berarti yesus juga pendosa, karena:
a. Yesus juga pernah dalam kandungan.
b. Penyaliban merupakan hukuman yang diberikan pada penjahat jaman dulu. Setiap penjahat pastilah berdosa. Dan Yesus disalib berarti Yesus penjahat karena salib dilakukan sebagai hukuman pada penjahat jaman dulu.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
19 Juni 2018 9:02 pm
Balasan ke  Jalalulhadi

~
Saudara Jalalulhadi,

Menarik sekali pendapat saudara. Bila mencermati ayat yang disampaikan Nabi Daud, maka konteks ayat itu kepada orang-orang yang lahir dari hasil hubungan suami istri. Hakikat manusia yang berdosa menurunkan keberdosaan kepada keturunan berikutnya.

Hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia dan masuk ke dalam rahim manusia. Bukankah Dia mahakuasa sehingga dapat berbuat demikian? Itu sebabnya, Isa Al-Masih suci dan tidak berdosa. Kami bertanya kepada saudara. Apa dosa yang dilakukan Isa Al-Masih? Tertulis dimanakah itu dalam Injil? Mohon pencerahan, saudara.
~
Solihin

Balas
yoga
18 Juni 2018 2:19 am

*****
1. Puasa adalah salah satu upaya untuk mengembalikan diri manusia kepada fitrah. Hal demikian telah dilakukan oleh umat bani Israil baik di bawah kepemimpinan Isa maupun Musa. Tidak bisa secara konstan manusia pada fitrahnya di kehidupan dunia dikarenakan hawa nafsu, akal dan hati nurani dianugrahkan-Nya pada manusia sehingga muncul berbagai kewajiban memenuhi perintah dari ketiga aspek tersebut.

2. Jaminan terhindar hanya untuk para nabi utusan-Nya yang telah benar-benar bersih dari dosa. Sedangkan kita sebagai umat yang beriman memerlukan neraka sebagai tempat pembalasan yang belum terlunasi di dunia.

3. Pandangan yang bertentangan tentunya yang tidak bisa diterima akal, serta hati nurani.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
19 Juni 2018 9:07 pm
Balasan ke  yoga

*****
Saudara Yoga,

1. Benarkah puasa dapat menjadikan manusia kembali fitrah? Apa dasar untuk itu? Dapatkah saudara menyebutkannya? Bagaimana?

2. Tentu pernyataan saudara di atas amat menyedihkan bahwa umat beriman memerlukan neraka sebagai tempat pembalasan. Ini berarti umat beriman pun dipastikan masuk neraka. Dengan demikian, mengapa harus beriman bila dimasukan ke neraka? Bagaimana menurut saudara?

3. Kami setuju dengan saudara mengenai hal itu. Pendapat saudara yang menyatakan bahwa umat beriman memerlukan neraka adalah pendapat yang tidak bisa diterima akal, bukan? Bila seseorang telah beriman kepada Allah, mengapa ia mesti dimasukan lagi ke neraka? Bagaimana menurut saudara? Logiskah ini? Sesuai dengan hati nuranikah?
~
Solihin

Balas
Wahyu Kurniawan
19 Juni 2018 9:15 am

“Bagaimanapun juga, belum ada seorang Muslim yang betul-betul kembali ke fitrah, walaupun sungguh-sungguh berusaha.”

Maksudnya orang Kristen sudah betul-betul kembali ke fitrah. Begitu? Kalau saya tanya. Anda tahu artinya fitrah tidak?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
19 Juni 2018 9:12 pm
Balasan ke  Wahyu Kurniawan

~
Saudara Wahyu,

Setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih, maka ia telah kembali fitrah, yaitu disucikan. Kata ‘disucikan’ berarti manusia pasif, tetapi Allah yang aktif. Artinya manusia kembali ke fitrah karena Allah, bukan puasa.

Pertanyaannya, apakah saudara sudah kembali ke fitrah? Mengapa? Apa dasar saudara? Bagaimana?
~
Solihin

Balas
edo
20 Juni 2018 5:56 am

~
Masih sulit bagi saya untuk mengerti akan Injil karena Ia tidak ditulis dalam bahasa aslinya. Sampai saat ini, saya masih yakin dengan pendapat bahwa ‘tidak ada penerjemahan yang sempurna’. Dan saya menganggap bahwa Injil yang selama ini saya lihat di Indonesia adalah lebih tepat disebut sebagai ‘terjemahan Injil’.

Dalam bahasa apakah Injil (yang asli tertulis)? Sejauh yang saya ikuti selama ini (khotbah pendeta atau pastur), tidak pernah menyitir Injil dalam bahasa aslinya. Bagaimana anda yakin bahwa kitab Injil yang ditulis dalam bahasa Indonesia adalah sama ‘persis’ arti dan maksudnya dengan Injil (yang ditulis dalam bahasa aslinya)?

Trims
edo

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Juni 2018 6:25 am
Balasan ke  edo

~
Saudara Edo,

Kami memahami bahwa saudara belum mengerti Injil. Tetapi kami memiliki Injil dalam bahasa asli, yakni bahasa Yunani. Kami pun mempelajari bahasa tersebut, sehingga mengetahui bahwa Injil tidak pernah diubah. Silakan saudara klik ini http://tinyurl.com/dygnn2j untuk melanjutkan diskusi mengenai Injil, karena artikel di atas tidak membahas hal itu. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Aan Priyadi
20 Juni 2018 9:49 pm

~
Saya hanyalah hamba Allah. Saya berusaha keras untuk mematuhi perintah dan larangan-Nya. Diterima atau tidaknya amalan di bulan ramadhan ini, semuanya kembali kepada Allah. Allah menentukan, yang jelas kita sudah menjalankan sesuai dengan aturan fikih dalam Islam. Ini yang dimaksud hamba Allah. Kami tunduk dan pasrah hanya kepada Allah.

Jalan keselamatan hanya dengan dienul Islam, karena kami percaya semua nabi adalah seorang Muslim, dan nabi Isa pun termasuk di dalamnya. Karena saya yakin hanya ada satu agama di sisi Allah yaitu agama Islam, untuk Kristen dan Yahudi itu adalah agama hasil dari pemikiran manusia sepenuhnya. Raihlah hidayah dengan Islam, pasti anda selamat.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Juni 2018 4:13 pm
Balasan ke  Aan Priyadi

~
Saudara Aan,

Tulisan saudara di atas nampaknya tidak konsisten. Jika saudara sendiri tidak tahu keselamatan saudara, sekalipun saudara telah mengamalkan perintah Allah SWT sesuai aturan fikih Islam, bagaimana mungkin saudara dapat memastikan bahwa orang yang memeluk Islam pasti selamat? Mengapa saudara dapat memastikan orang lain selamat, sedangkan saudara masih bingung? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Jaka
21 Juni 2018 8:19 am

~
Jalalulhadi: “Penyaliban merupakan hukuman yang diberikan pada penjahat jaman dulu. Setiap penjahat pastilah berdosa. Dan Yesus disalib berarti Yesus penjahat karena salib dilakukan sebagai hukuman pada penjahat jaman dulu.”
Jawab: Kalau saudara Jalalulhadi membaca Alkitab Perjanjian Baru dengan seksama, ada tertulis Yesus tidak ditemukan kesalahan yang berakibat hukuman salib. Sebaiknya, saudara mempelajari dulu Alkitab, jangan hanya memakai pemikiran pribadi saja.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Juni 2018 4:13 pm
Balasan ke  Jaka

~
Saudara Jaka,

Tidak ada seorang pun yang dapat membuktikan kesalahan Isa Al-Masih. Kami setuju dengan saudara untuk membaca Injil secara menyeluruh untuk mengetahui dan mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
man in black
21 Juni 2018 8:44 am

~
Admin tersayang,

Langkah awal mencari kebenaran. Kosongkan pikiran kalian, buangkanlah kepercayaan warisan, jadilah seperti bayi yang baru lahir yang tidak memiliki apa-apa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Juni 2018 4:13 pm
Balasan ke  man in black

~
Saudara Man in Black,

Kami bertanya kepada saudara. Siapakah kebenaran itu? Mencari dengan mengosongkan pikiran yang dihasilkan adalah khayalan atau imajinasi. Mencari dengan pikiran terbuka dan siap menyelidiki yang ditemukan adalah pencerahan. Ini dua hal berbeda.

Pertanyaannya, apakah setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan, maka saudara menjadi fitrah? Mengapa? Apa dasar saudara? Bagaimana? Silakan saudara mencari dengan pikiran terbuka, bukan dengan pikiran kosong.
~
Solihin

Balas
Jaka
21 Juni 2018 4:03 pm

~
Man in Black,

Kosongkan pikiran kalau di Alkitab ibarat rumah yang kosong, bersih tersapu. Roh jahat bakal cari tujuh temannya yang lebih jahat dan mendiami rumah yang kosong itu. Akibatnya keadaan rumah kosong tersebut lebih parah dari sebelumnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Juni 2018 4:42 pm
Balasan ke  Jaka

~
Saudara Jaka,

Mencari kebenaran dibutuhkan daya kritis, bukan pikiran kosong. Pikiran kosong hanya akan menghasilkan daya hayal dan angan-angan yang tidak berujung pada kebenaran, melainkan kesesatan. Karena itu, kita perlu mencermati topik artikel di atas dengan kritis. Benarkah puasa satu bulan penuh akan menjadikan manusia fitrah? Berharap kita menggunakan daya kritis, bukan pikiran kosong.
~
Solihin

Balas
Pengantar bunga
21 Juni 2018 4:50 pm

~
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah yang terutama dan yang pertama. Dan yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua inilah tergantung seluruh Taurat dan kitab para nabi.”

“Sebab Bapa telah berfirman, ‘Tidak ada orang yang menambal baju lama dengan sepotong kain dari baju baru. Sebab ia menyobek baju yang baru itu. Lagipula kain penambal yang baru itu tidak cocok dengan baju yang tua. Begitu juga tidak ada orang yang menuang anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena anggur baru itu akan menyebabkan kantong itu pecah. Maka anggurnya terbuang, dan kantongnya rusak. Anggur yang baru harus dituang ke dalam kantong yang baru juga. Begitu juga tidak ada orang yang mau minum anggur baru setelah minum anggur tua’.” ‘Anggur tua itu lebih enak,’ katanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juni 2018 10:47 am
Balasan ke  Pengantar bunga

~
Saudara Pengantar,

Menarik sekali ayat yang dikutip saudara. Membaca firman Isa Al-Masih tersebut telah mengingatkan kita untuk menyayangi Allah dan sesama. Kalau boleh tahu, apa yang hendak disampaikan saudara dengan ayat-ayat Injil tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Aan Priyadi
21 Juni 2018 5:07 pm

~
“Saudara Aan, tulisan saudara di atas nampaknya tidak konsisten. Jika saudara sendiri tidak tahu keselamatan saudara, sekalipun saudara telah mengamalkan perintah Allah SWT sesuai aturan fikih Islam, bagaimana mungkin saudara dapat memastikan bahwa orang yang memeluk Islam pasti selamat? Mengapa saudara dapat memastikan orang lain selamat, sedangkan saudara masih bingung? Bagaimana saudara?”

Apakah anda mengerti maksud kata “hamba”? Siapa yang tidak konsisten? Keselamtan hanya akan diraih dengan Islam. Ajaran Kristen dan Islam sangat jauh berbeda, Solihin. Islam hadir jauh sebelum Kristen ada. Bagaimana Solihin? Bukankah Alkitab yang tidak konsisten?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juni 2018 11:06 am
Balasan ke  Aan Priyadi

~
Saudara Aan,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca komentar saudara secara teliti? Demikian juga, apakah saudara sudah membaca tanggapan kami secara teliti? Inkonsistensi saudara terlihat dari pernyataan saudara. Saudara tidak tahu dan bingung dengan nasib saudara di akhirat, tetapi dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga. Bukankah ini tidak konsisten? Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mengapa saudara dapat memastikan orang lain selamat, sedangkan saudara masih bingung?

Kami tidak tahu arah pertanyaan saudara. Sebab kita belum membahas mengenai Alkitab. Mengapa saudara menuduh Alkitab tidak konsisten tanpa menunjukkan bukti-buktinya? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
yoga
22 Juni 2018 3:52 am

*****
Staff IDI,

1. Puasa adalah salah satu upaya orang beriman bukan jaminan seperti halnya kita bekerja, belum tentu dengan kerja keras dapat memenuhi segala kebutuhan hidup. Tetapi sifat Allah maha pemurah, sehingga mustahil bagi-Nya untuk menolak segala pengampunan hambanya yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya termasuk puasa.

2. Neraka untuk umat beriman bersifat sementara hanya sekedar pembersihan dosa dosa yang belum terlunasi baik kepada Allah maupun manusia. Di akheratpun binatang akan dipertanggungjawabkan terhadap sesamanya, kecuali terhadap rantai makanannya.

3. Manusia itu tidak hanya beriman saja tapi juga berakal dan berhawa nafsu. Maka dari ketiga aspek tersebut dia akan bertanggungjawab atas iman, akal, dan hawa nafsunya yang biasanya khilaf menyalahi aturan sesama manusia maupun tuhan sendiri.Untuk memasuki taman surga seperti halnya memasuki fasilitas yang telah lunas tagihannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Juni 2018 11:23 am
Balasan ke  yoga

*****
Saudara Yoga,

1. Perlu diingatkan juga bahwa Allah adil. Bila Allah mengampuni begitu saja, tanpa menjalankan keadilan-Nya, maka manusia bebas berbuat dosa. Lagi pula, apakah puasa dapat menolong saudara bebas dari api neraka? Mengapa? Bagaimana saudara?

2. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca Al-Quran secara menyeluruh? Bila saudara menyatakan bahwa neraka bersifat sementara, maka pernyataan saudara bertentangan dengan Al-Quran. Qs 43:74 menyatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.” Artinya saudara akan kekal di neraka, karena saudara adalah manusia berdosa. Bukankah demikian?

3. Apa tagihan saudara sebagai manusia berdosa bisa lunas? Bagaimana cara saudara melunasi tagihan dosa saudara? Bukankah saudara adalah manusia berdosa? Itu sebabnya, Al-Quran menyatakan setiap orang berdosa kekal di neraka, termasuk saudara.
~
Solihin

Balas
Abdul Somad
1 Juli 2018 4:39 pm

~
Aan Priyadi: “Diterima atau tidaknya amalan di bulan ramadhan ini, semuanya kembali kepada Allah.”

Bagaimana sekiranya amalan Anda tidak diterima meski seluruh syarat-syarat hukum fikih dalam amalan di bulan Ramadhan telah anda laksanakan secara sempurna? Anda mungkin jawab, ‘saya laksanakan lagi di Ramadhan tahun berikutnya dan seterusnya, seterusnya. Akan tetapi Allah SWT sudah menetapkan bahwasanya berdasarkan kehendak dan ketetapan Allah SWT yang tidak terduga itu, menyatakan seluruh amalan anda ditolak. Bagaimana sikap anda jika ternyata ketetapan itu dinyatakan dalam QS 19:17?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Juli 2018 7:43 am
Balasan ke  Abdul Somad

~
Saudara Abdul,

Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami berharap pertanyaan tersebut dapat mengusik rasa penasaran saudara-saudara di forum ini mengenai fitrah. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Abdul Somad
17 Juli 2018 3:41 pm

~
Soal kembali ke fitrah, fitrah manusia asali adalah manusia yang tanpa cacat cela (dosa), merdeka dari perhambaan dosa. Bagaimanakah manusia dapat kembali ke fitrahnya? Alkitab menjelaskan. 2 Korintus 5:17, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
18 Juli 2018 3:47 pm
Balasan ke  Abdul Somad

~
Saudara Abdul,

Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa hanya Isa Al-Masih yang dapat menjadikan manusia sebagai ciptaan baru. Ayat Injil di atas membantu kita mengetahui bagaimana kita disucikan dan dibersihkan. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
hendrik mese
5 Juli 2019 6:22 am

~
Saya ingin mempelajari isi kitab suci dan Al-Quran.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 Juli 2019 10:20 am
Balasan ke  hendrik mese

~
Saudara Hendrik,

Kami senang karena saudara ingin memelajari kitab suci dan Al-Quran. Membaca kitab suci dan Al-Quran akan menolong saudara untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya mengenai Isa Al-Masih. Silakan saudara membaca Injil Rasul Besar Yohanes dan membandingkan dengan Al-Quran agar saudara mengetahui kebenaran untuk menjadi fitrah. Bukankah manusia mengharapkan agar kembali fitrah?
~
Solihin

Balas
Leo
23 Mei 2020 8:57 pm

~
Apa yang ingin kalian sampaikan ini semua? Apa tujuan kalian ini? Pembelajaran? Yakin?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
26 Mei 2020 1:58 pm
Balasan ke  Leo

~
Saudara Leo,

Saudara memberikan pertanyaan yang bagus sekali. Kami telah menjelaskan tujuan kami berulang kali di forum ini bahwa kami bertujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang. Tentu banyak orang yang belum mengenal Isa Al-Masih dengan benar, termasuk Islam dan Kristen. Dengan demikian, kita perlu menelusuri semua itu dari kitab suci, yaitu Injil. Sebab Isa Al-Masih telah memberikan rahmat-Nya kepada manusia agar manusia diselamatkan.

Kami yakin bahwa saudara memiliki harapan kembali fitrah, bukan? Tetapi apakah dengan berpuasa saudara pasti fitrah? Bolehkah saudara membagikan pemahaman dan pengalaman saudara mengenai hal ini?
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Manfaat Zakat Fitrah: Semua Dosa Dapat Dihapus! Benarkah?
  • Bacaan Sholawat Benar kepada Nabi Menurut Al-Quran dan Injil
  • Bagaimana Niat Menjalani Puasa Ramadhan Yang Benar?
  • Apakah Injil Barnabas Benar Sesuai dengan Isi Al-Quran?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz