• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Sholat > Bacaan Sholawat kepada Nabi dalam Pandangan Al-Quran dan Injil

Bacaan Sholawat kepada Nabi dalam Pandangan Al-Quran dan Injil

4 November 2019 oleh Web Administrator 52 Komentar

seorang-muslim-sedang-bersholawatDua agama raksasa mengindahkan sholawat yang berhubungan dengan nabinya. Tetapi bacaan sholawat kepada nabi keduanya sangat berbeda.

Jumlah kali para Mukmin menaikkan Sholawat Nabi luar biasa dan sungguh mengherankan. Jelas sholawat penghulu mereka memainkan peranan penting dalam agamanya. Jelaskanlah berapa kali Anda mengucapkan Sholawat Nabi setiap hari.

Artikel ini mempertimbangkan bacaan Sholawat kepada nabi dan beberapa sholawat lain dalam terang Injil Allah. Tujuannya, supaya umat beragama lebih mengerti peranan Sholawat Nabi.

Definisi Bacaan Sholawat Kepada Nabi

Menurut Wikipedia: Sholawat (Shalawat, Selawat, Salawat, Salat) adalah doa, seruan kepada Allah.

“Bacaan Sholawat kepada Nabi” bertujuan memohonkan berkah kepada Allah Swt untuk nabi dengan ucapan [agar] . . . nabi sejahtera, yaitu beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan sehat.

Contoh Bacaan Sholawat kepada Nabi yang Singkat

“Ya Allah, rahmatkanlah atas Penghulu kami Muhammad, Hamba-Mu dan Rasul-Mu, Nabi yang buta huruf, dan (rahmatilah) atas keluarganya dan sahabatnya dan sejahterakanlah mereka.”

seorang-muslim-memakai-peci-sedang-sholatSholawat Ulul ‘Azmi (Lima Nabi Pilihan)

Inilah sholawat lain untuk lima nabi utama dalam agama Islam:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan seluruh nabi dan rasul di antara mereka. Semoga rahmat dan salam Allah selalu tercurah kepada mereka semua.”

Mengapa “Sholawat Ulul ‘Azmi” Membingungkan Orang Beragama

Hanya nabi-nabi yang berdosa memerlukan “rahmat,” bukan? Akidah agama Islam dan Nasrani menekankan Isa tidak pernah berdosa. Jika tidak pernah berdosa, pasti ke surga. Jadi, Isa tidak membutuhkan doa kita untuk rahmat! (Qs 19:19, Bukhari-Anbiya, Bab 44, Tafsir sura 3, b.2).

Juga, Isa tidak memerlukan “salam” (damai, selamat) karena sudah ada di surga. Wahyu Allah memberi Dia gelar “Raja Damai” (Raja Salam)! Dialah Pemberi salam dan damai. Salah satu gelar-Nya “Juruselamat”! (Taurat, Kitab Nabi Besar Yesaya, 9:6, Injil, 2 Timotius 1:10)

Apakah Anda setuju bahwa kita tidak perlu bersholat untuk Isa Al-Masih? Mengapa?

isa-al-masih-sedang-berdoaSholawat Isa Al-Masih

Akidah Islam dan Nasrani mengajarkan bahwa Isa Al-Masih di surga saat ini. Kita juga yakin Ia akan kembali menghakimi dunia pada akhir zaman.

Injil menekankan bahwa pada saat ini, di surga, Isa Al-Masih mendoakan pengikut-pengikut-Nya (Injil, Surat Roma 8:34, Surat Ibrani 7:25, 9:24). Demikianlah kita tidak mendoakan “Sholawat Isa.” Sebaliknya, “Sholawat-Nya” adalah doa dan seruan Isa buat kita!!

Dalam Sholawat-Nya, yang terdapat dalam Injil Rasul Besar Yohanes 17, Isa mendoakan pengikut-pengikut-Nya supaya mereka:

  1. Menghayati kesatuan (Ayat 11),
  2. Menikmati sukacita terus-menerus (Ayat 13),
  3. Mengalami perlindungan dari Iblis (Ayat 15),
  4. Menjadi orang saleh dan suci (Ayat 17).

Maukah Anda Didoakan Isa Al-Masih?

Langkah pertama, Anda perlu menjadi Anak Allah, yaitu pengikut Isa Al-Masih. Perhatikanlah ayat suci berikut: “Semua orang yang menerima dan percaya pada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat mendapat hak dan kesempatan menjadi anak Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).

Saat ini Anda dapat menjadi anak Allah dengan percaya pada Isa sebagai Juruselamat! Dengan demikian Isa, yang di sorga, pada saat ini akan mulai mendoakan Anda! [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa buat para Mukmin, bacaan Sholawat kepada Nabi begitu penting? Jelaskanlah jawaban Saudara.  
  2. Apakah Saudara setuju lebih baik nama Isa Al-Masih tidak termuat dalam “Sholawat Ulul ‘Azmi”? Mengapa?
  3. Bagaimana penilaian Anda pada “Sholawat Nabi” yang Isa Al-Masih doakan (Yohanes 17)? Menurut Anda apakah ada permohonan lain yang baik ditambah pada sholawat ini? Jelaskanlah jawaban Saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bacaan Sholawat kepada Nabi dalam Pandangan Al-Quran dan Injil” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Mengapa Tidak Ada “Shalawat Nabi untuk Isa Al-Masih?”
  2. Injil dan Al-Quran Sepakat: “Isa Al-Masih Ada di Surga”
  3. Apakah Muhammad Dapat Membela Umatnya (Shalawat)?
  4. Doa Shalawat Nabi Dalam Bentuk Audio

Video:

  1. Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sholat

Reader Interactions

Comments

  1. hamba mengatakan

    16 Desember 2019 pada 5:19 am

    ~
    Staff: “Dari semua nabi yang telah mati itu, tidak seorang pun memohonkan rahmat untuk mereka bila mereka telah mati, Mengapa? Karena dipercayai bahwa Tuhan sendiri tahu apa yang harus dilakukan-Nya untuk diri nabi-nabinya yang telah mati tersebut tanpa harus dishalawatkan lagi.”
    Respon
    Nabi Isa belum mati, nabi Isa diangkat ke langit dalam keadaan hidup jasad dan jiwanya.

    Staff: “Mengapa nabi Islam sendiri yang meminta agar senantiasa dinaikkan (shalawat),doa rahmat, baginya oleh pengikutnya ketika dia sudah tiada?”
    Respon
    Nabi Muhammad tidak pernah meminta untuk disholawatkan melainkan Allah yang langsung memberi perintah untuk mensholawatkan nabi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Desember 2019 pada 6:02 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Saudara memberikan pendapat yang menarik sekali. Pendapat tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut. Mari kita memikirkan hal ini bersama-sama. Bila Allah SWT memerintahkan langsung untuk bershalawat untuk nabi saudara, maka mengapa Allah SWT memerintahkan dirinya sendiri untuk bershalawat untuk nabi saudara? Bukankah ini janggal? Apakah Allah SWT kurang pekerjaan sehingga dia memerintahkan dirinya sendiri untuk shalawat bagi nabi saudara? Mohon pencerahan. Sebab kami memerlukan logika berpikir yang sehat dan kritis dalam hal ini.
      ~
      Solihin

  2. hamba mengatakan

    20 Desember 2019 pada 12:32 am

    ~
    Staff
    Mengapa Allah SWT memerintahkan dirinya sendiri untuk bershalawat untuk nabi saudara?

    Respon
    Tidak pernah Allah memerintahkan Diri-Nya untuk bersholawat untuk Nabi. Tidak ada di dalam Al-Quran.

    Allah memerintahkan kepada kami umat nabi Muhammad untuk bersholawat untuk nabi kami.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Januari 2020 pada 4:15 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Apakah anda belum membaca petikan Surat Al Ahzab Qs (33:56) Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]…” Mengapa setiap hari masih harus terus dimintakan rahmat Allah bagi seseorang yang sudah wafat ribuan tahun? Apakah Allah tidak cukup mendengar?

      Injil, Kitab Ibrani_5:7 “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan” Isa bersholawat bagi kita, bukan meminta.

      Dari ayat Injil di atas, perlukah dipertimbangkan sholawat Isa Al-Masih yang terbukti telah didengarkan? Mohon pencerahan.
      ~
      Jamal

  3. hamba mengatakan

    24 Desember 2019 pada 11:38 am

    ~
    Staff
    Adalah rancu dan janggal Allah SWT bershalawat kepada nabi Islam. Ini menandakan bahwa nabi Islam memiliki derajat lebih tinggi dibandingkan Allah SWT. Uniknya, para Muslim tidak berani berpikir kritis tentang shalawat tersebut sehingga mengabaikan logika berpikir yang sehat. Terima kasih.

    Respon
    Salah. Yang benar Allah SWT bershalawat untuk nabi Muhammad. Allah SWT menambahkan kemuliaan untuk nabi Muhammad. Allah SWT memberikan dan meninggikan derajat untuk nabi Muhammad.

    Pertanyaan yang sudah dijawab tolong jangan diulang-ulang.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Januari 2020 pada 11:06 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Bukankah pada prinsipnya manusia memilik dua fase yang berbeda yaitu hidup dan mati? Ajaran Injil sudah jelas, hidup di dunia adalah masa penilaian Allah, dan selesai pada saat kematiannya. Selanjutnya, Allah di surga Maha Tahu dan Maha Kuasa, keputusan-Nya final dan tidak bisa diintervensi manusia.

      Jika hidup manusia adalah dasar pertimbangan penghakiman Allah, bukankah berarti sudah ada kesimpulan bagi Allah saat dia meninggal? Apakah Allah masih kurang tahu apa yang harus diperbuat-Nya sehingga harus ada terus sholawat dari antara orang (masih berdosa di dunia) ditujukan untuk seseorang yang sudah mati dan selesai ribuan tahun lalu? Kami tidak bermaksud mengulang-ulang, mohon pencerahan.
      ~
      Jamal

  4. Jamal mengatakan

    1 Januari 2020 pada 9:19 am

    ~
    Mengapa umat Muslim harus bershalawat? Shalawat yang kaum Muslim haturkan kepada beliau tidak untuk rasul semata akan tetapi akan kembali kepada orang yang bershalawat. Sebab rasulullah merupakan kekasih Allah SWT yang makshum sehingga sejatinya shalawat tersebut hanyalah sebagai bentuk rahmat kepada umatnya. Sebagaimana disebutkan dalam Riyadh al-Shalihin, bahwa setiap yang bershalawat satu kali kepada Rasul maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Januari 2020 pada 9:10 am

      ~
      Saudara Jamal,

      Menarik sekali bahwa nampaknya Allah SWT menjadi – maaf – pembantu bagi nabi saudara. Sebab setiap orang yang bershalawat untuk nabi saudara satu kali, maka Allah SWT bershalawat untuk orang tersebut sepuluh kali. Bukankah ini menandakan nabi saudara memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan Allah SWT? Bagaimana mungkin Allah SWT bershalawat untuk saudara sepuluh kali? Untuk apa shalawat tersebut dan ditujukan kepada siapa? Mengapa harus Allah SWT yang bershalawat untuk saudara? Bukankah ini janggal? Kami berharap saudara dapat menjelaskan dengan logika sehat dan dalil-dalil yang masuk akal.
      ~
      Solihin

  5. resta mengatakan

    12 Januari 2020 pada 7:31 pm

    ~
    Sdr Park,

    Jika anda menganggap allah berdoa untuk nabi, bagi Islam tetaplah nabi hanya nabi, dan allah tetap allah. Kenapa allah yang berdoa kepada nabi, tapi bukan nabi yang dituhankan. Itu bedanya Islam dengan agamamu. Islam menggunakan akal, ilmu beserta imannya. Jutaan orang Islam tahu yang anda tidak akan pernah bisa paham.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Januari 2020 pada 9:14 am

      ~
      Saudara Resta,

      Memang menarik mencermati pernyataan saudara bahwa Allah SWT berdoa untuk nabi. Bila Allah SWT berdoa untuk nabi, maka kepada siapa ditujukan doa itu? Bukankah janggal bila Allah SWT berdoa? Bukankah ini menandakan bahwa Allah SWT bukan Allah, melainkan mahluk yang masih harus berdoa sekalipun Allah SWT tidak kelihatan dan tidak pernah menyatakan diri kepada manusia? Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT harus berdoa kepada nabi saudara? Lalu, ditujukan kepada siapakah doa itu? Mohon pencerahan dengan menyertakan dalil dan logika sehat.
      ~
      Solihin

  6. Insan mengatakan

    24 Januari 2020 pada 10:57 am

    ~
    Wahai saudaraku, staff Isa dan Islam
    Saya ingin anda membaca Rudud Ulama al-Muslimin ala Syibghah al-Mulhidin wa al-Mustasyriq. Pertanyaan ini yang anda tanyakan terkait mengapa Allah bershalawat kepada Nabi Muhammad akan terjawab.

    Shalawat memang berarti doa, yang berarti disampaikan dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Namun, kata bersholawat dalam QS 33:56 bagi Allah adalah memberikan ramhat dan cinta serta meridhoi keselamatan bagi Nabi. Allah tidak hanya bershalawat kepada nabi, namun kepada hamba yang bershalawat kepadaNya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Januari 2020 pada 5:52 pm

      ~
      Saudara Insan,

      Kita ada pada diskusi yang serius bagi mukmin, karena rahmat Allah berakibat selamat. Isa yang nuzul dari surga dan sekarang telah kembali berada di surga, bukan meminta melainkan memberi sholawat bahkan bagi semua umat manusia. Itu sebab banyak orang yang selamat oleh karena percaya kepada Injil.

      Surah Yunus Qs (10:94) “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” Jika tidak seorangpun diantara nabi-nabi sebelum Isa minta disholawatkan seperti Islam, bukankah kita perlu mengkaji ulang hal mendasarnya, yaitu mengapa hanya Nabi Islam yang begitu ragu akan keselamatannya dan merasa tidak memiliki rahmat sampai hari ini? Mohon pencerahan
      ~
      Jamal

  7. Andi mengatakan

    30 Januari 2020 pada 6:34 am

    ~
    Eli Eli lama sabakhtani, kenapa demikian apakah ada tuhan di atas Tuhan? Bukankah Yesus adalah Tuhan? Mengapa masih meminta kepada Tuhan lagi?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Januari 2020 pada 3:17 pm

      ~
      Saudara Andi,

      Menarik sekali pendapat saudara yang mengutip kalimat ‘Eli, eli, lama sabakhtani’. Apakah saudara tahu arti kalimat itu? Apakah saudara tahu juga dari mana kalimat itu berasal sebelum diucapkan? Apakah saudara tahu konteks saat kalimat itu diucapkan? Apakah saudara tahu juga mengapa kalimat itu diucapkan berdasarkan tradisi Yahudi? Kami ragu saudara tahu semua itu.

      Mengacu pada artikel di atas, maka jelas nabi saudara membutuhkan pertolongan dari pengikutnya. Uniknya, Allah SWT pun bershalawat untuk nabi saudara. Mengapa Allah SWT harus bershalawat untuk nabi saudara? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  8. Andrean andreas mengatakan

    1 Maret 2020 pada 11:41 am

    ~
    Awalnya saya sangat merespon dan sangat ingin tahu tentang situs tapi. Tapi arti dari Al Quran yang ditampilkan itu tidak lengkap, tapi dipotong potong. Artinya juga jadi berbeda bila dipahami secara menyeluruh. Saya melihat arti dari Al Quran yang dipublikasikan staff dan teman kristiani saya jadi ragu.

    Kenapa komentar saya yang tampil berbeda dengan yang saya tulisakan? Saya paham, situs ini tidak terbuka dengan kebenaran

    Balas
  9. Jesus Park mengatakan

    5 Mei 2020 pada 1:48 am

    ~
    Resta,
    Akhirnya, saudara mengaku shalawat adalah doa, jadi kami tidak perlu buktikan lagi jika allah islam berdoa untuk nabi Islam. Tradisnya, saudara katakan Islam gunakan akal, tapi saudara tidak pakai akal, allah berdoa untuk nabi Islam. Inikah akal? Jadi apa tujuan allah Islam berdoa pada nabi Islam? Apakah allah Islam adalah umat nabi Islam? Atau allah Islam menyembah nabi Islam? Atau mereka Tritunggal, termasuk Jibril?

    Insan,
    Shalawat artinya doa, mengapa berubah artinya menjadi rahmat dan cinta? Jika dipaksa jadi rahmat, mengapa rahmat allah Islam harus dibantu jibri seberta umatnya?

    Andrean,
    Jika saudara ragu, sekarang mudah mencari informasi. Silakan beri kami pemahaman menurut saudara.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Mei 2020 pada 9:46 pm

      ~
      Saudara Park,

      Dibutuhkan kejujuran untuk mengartikan shalawat dengan benar. Membedakan makna shalawat yang dipanjatkan oleh Muslim dengan shalawat yang dipanjatkan oleh Allah SWT menarik untuk disimak. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Pandangan dan Penghargaan Agama Islam Terhadap…
  • Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi…
  • Injil Barnabas Palsu: Bertentangan Dengan Al-Quran dan…
  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami