Mungkin Anda seperti saya? Saya berpuasa karena ingin bertakwa dan agar Allah mengampuni dosa-dosa saya.
Tapi, berpuasa sepanjang hari selama satu bulan agak sulit. Terkadang saya tidak puasa atau berbuka sebelum waktunya.
Saya tidak mau puasa saya sia-sia, karena saya ingin masuk surga. Saya berpikir Anda juga merasakan hal yang sama. Sekarang saya mencari niat puasa Ramadhan yang benar agar puasa tidak menjadi sia-sia. Mari, kita pelajari bersama.
Niat Puasa Ramadhan yang Benar di Al-Quran
Sebaiknya Mukmin memulai dengan mencari jawaban di Al-Quran, bukan? Karena sejak kecil anak-anak Muslim diajarkan bahwa Al-Quran wahyu terakhir dan memuat jawaban semua masalah.
Dalam seluruh Al-Quran, tertulis beberapa ayat mengenai puasa. Tetapi, hanya ada satu yang menjelaskan tujuan puasa.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Qs 2:183).
Berarti, kita wajib berpuasa agar lebih bertakwa. Yang membingungkan saya adalah, tidak ada satupun ayat dalam lebih dari 77,000 ayat di Al-Quran yang menjelaskan motif atau cara berpuasa yang benar. Mengapa demikian? Silakan mengirim jawaban Anda di sini.
Saya baru ingat satu ayat lain yang mungkin akan menolong. “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94).
Niat Puasa Ramadhan yang Benar di Kitab Taurat dan Injil
Oleh karena itu, saya mencari jawaban saya dalam Kitab Suci Taurat dan Injil. Ternyata, ada cukup banyak ayat dan contoh dalam kedua Kitab ini tentang puasa. Saya sedikit terkejut karena kebanyakan orang berpendapat bahwa umat Nasrani tidak puasa.
Setelah membaca semua ayat tentang puasa dalam Kitab Suci Taurat, Buku Nabi-Nabi, dan Injil, saya tahu mengapa umat Kristen berpuasa. Mereka berpuasa:
- Karena menyesal atas dosa dan meminta ampunan dari Allah
- Untuk mendekatkan diri kepada Allah
- Sebagai ibadah kepada Allah
- Untuk minta hikmat atau pertolongan dari Allah
Dan mereka diperintahkan “supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu [Allah] . . . Maka Bapamu [Allah] yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Matius 6:18).
Mengapa Anda Berpuasa?
Setelah membaca ayat-ayat di atas, saya bertanya kepada teman Kristen saya, “mengapa Anda berpuasa?”
Mereka menjawab, “Saya berpuasa karena semua alasan di atas, tapi alasan utama adalah untuk lebih mengenal Allah.”
“Maksudnya?” saya bertanya karena bingung.
Dia menjelaskannya. “Allah menciptakan manusia untuk mengenal mereka. Tetapi, dosa telah merusak hubungan itu. Melalui pengorbanan Isa Al-Masih, setiap dosa kita dapat diampuni. Kita harus beriman kepada Isa, lalu kita dapat mengenal Allah.”
Saya tertarik dan mau tahu lebih banyak. Mungkin saya sudah menemukan niat puasa Ramadhan yang benar.
Sekarang, saya mau tanya: Mengapa Anda berpuasa? Silakan menjawab di sini. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, niat puasa Ramadhan yang benar apa?
- Mengapa Kitab Suci Taurat dan Injil menjelaskan niat puasa yang benar tetapi Al-Quran tidak?
- Apakah kita sebagai manusia dapat mengenal Allah? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Niat Menjalani Puasa Ramadhan Yang Benar?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Allah Akan Menerima Puasa Kita?
- Puasa Karena Taat Perintah Allah atau Mengharap Pahala?
- Teladan Puasa Isa Untuk Bulan Ramadhan
- Tujuan Puasa Ramadan Untuk Hati Yang Bersih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Jesus Park mengatakan
~
Tolong, Agustus,
Semua nabi memberi petunjuk jalan yang lurus, dan Isa adalah jalan yang lurus itu. Itu sebabnya Isa adalah jalan surga, hanya dengan Isa maka bertemu Bapa. Ketika kita bertemu Isa berarti juga bertemu Bapa. Karena ketika Filipus bertanya ingin bertemu Bapa, Isa berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Injil, Rasul Yohanes 14:9).
Bagaimana dengan puasa saudara? Apakah saudara melakukan dengan niat atau keharusan? Apakah dengan mengikuti perintah allah Islam, baik niat atau keharusan maka saudara akan mendapatkan jalan yang lurus? Apakah dengan perbuatan baik, sedekah maka saudara akan mendapatkan jalan yang lurus?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Saudara mengajukan pertanyaan yang baik sekali. Puasa yang dilakukan karena sebuah kewajiban tidak mendatangkan manfaat apapun terhadap yang bersangkutan. Sebab puasa tersebut dilakukan bukan karena sayang kepada Allah, melainkan hanya memenuhi kewajiban belaka saja. Tentu amat berbeda aktivitas yang dilakukan karena kasih dengan aktivitas karena kewajiban. Terima kasih.
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Menurut saya, anda kerjakan saja puasa yang diajarkan Yesus, biar umat Islam menjalankan puasa dengan cara yang diajarkan oleh rasulullah. Kami sudah ada standard niat puasa ramadhan sesuai tuntunan. Lengkap.
Dalam Islam Al-Quran hanya memuat garis besar perintah dan larangan seperti UUD’ 45, tapi tata caranya dimuat dalam hadist seperti UU atau peraturan pelaksana (jika merujuk dari tatahukum di negara kita).
Jadi, ajaran Islam itu super lengkap dan sempurna. Sangat berbeda dengan ajaran Kristen. Semua tak jelas. Semua ibadah yang dilakukan saat ini bukan ajaran Yesus. Apa yang diajarkan Yesus malah tidak dilaksanakan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Gandhi Waluyan,
Kami menghargai pendapat saudara bahwa ajaran Islam sempurna. Jika ajaran Islam sempurna, maka apa berpuasa akan membuat saudara pasti masuk surga? Sebab tolok ukur sempurna adalah memberikan kepastian masuk surga.
Isa Al-Masih memberikan ajaran yang bersifat hakikat, bukan syariat semata. Jika saudara membaca kitab suci Injil, maka syariat Isa Al-Masih mengandung unsur hakikat. Misal, berpuasa.
Isa Al-Masih mengajarkan pengikut berpuasa, tetapi tidak perlu diketahui oleh orang lain. Ini ajaran yang bersifat hakikat, bukan syariat. Apa saudara ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin