• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Puasa Ramadhan > Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya

Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya

6 Mei 2019 oleh Web Administrator 116 Komentar

seorang-wanita-muslim-sedang-merenung-apakah-allah-menerima-puasa-kitaApakah Anda pernah merasa ragu-ragu bila Allah menerima puasa Anda? Mungkin Anda merasa malu karena perasaan itu. Sebenarnya, tidak sedikit Muslim yang merasa demikian.

Jadi, bagaimana cara agar puasa diterima Allah? Atau, bagaimana kita bisa tahu jika Allah akan berkenan kepada puasa kita? Apakah kita harus menunggu sampai hari kiamat untuk mengetahui jawabannya?

Mengapa Penting Kita Tahu Cara Agar Puasa Diterima Allah?

Kami setuju bahwa pertanyaan itu sangat penting. Karena setiap tahun jutaan Muslim berpuasa selama 30 hari. Dan jika Allah tidak akan menerima puasa mereka, banyak orang sudah menderita sia-sia. Misalnya, terkadang umat Islam yang tinggal di Kanada harus berpuasa selama 20 jam sehari.

Bukan hanya itu. Menurut ajaran Islam, jika puasanya tidak diterima Allah, itu termasuk dosa besar. Sepertinya mereka tidak berpuasa. Akibatnya, mereka susah masuk surga, bukan?

orang-orang-muslim-sedang-berbuka-puasa-dengan-makan-kurmaDapatkah Kita Tahu Jika Puasa Kita Akan Diterima?

Menurut situs-situs Islam, cara agar puasa diterima Allah, jika:

  • Menjaga anggota tubuh dari setiap aktivitas yang Allah benci
  • Menjaga perkataan dari gosip dan bohong
  • Memperbanyak dzikir dan sholat
  • Menjaga pandangan dari sesuatu yang Allah haramkan
  • Jangan menghadirkan perasaan takut (akan neraka, jin, jika puasanya akan diterima, dll)

Apakah Anda selalu mengikuti semua hal di atas dengan sempurna? Ataukah terkadang merasa sombong, berbuka puasa sebelum jamnya, atau berdosa pada bulan Ramadan?

Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair mengatakan bila tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan tanpa alasan yang sangat kuat, itu termasuk dosa besar.

Lebih dari itu, satu situs Islam lain mengatakan, “Dia [Allah] yang berhak menentukan ibadah diterima atau tidak.”

Kalau begitu, bagaimana bisa yakin jika Allah akan menerima puasa kita? Silakan menjawab di sini.

Dapatkah Kita Punya Jaminan?

Sebenarnya, kita bisa mempunyai jaminan bahwa Allah menerima puasa kita. Menurut ajaran Isa Al-Masih, hal pertama dan terpenting adalah hati yang suci. Inilah cara agar puasa diterima Allah: “memiliki hati yang bersih dari dosa.”

Memang, kita masih harus berpuasa sesuai dengan perintah-perintah Allah. Misalnya, jangan menarik perhatian orang lain, jangan sombong, dll. Jadi, kita tidak harus menunggu sampai hari terakhir.

Hati Yang Suci Mengakibatkan Penerimaan Oleh Allah

keluarga-yang-berkumpul-sedang-tertawa-bahagia

Bagaimana cara mendapat hati yang suci? Isa Al-Masih sudah menjadi pengantara buat kita.

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia [Isa Al-Masih] yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus [Isa Al-Masih], yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia” (Injil, 1 Timotius 2:15).

Walau Anda mungkin berdosa besar dan banyak, Isa dapat mengampuni semuanya.

Jika Isa sudah menyucikan hati Anda, Allah bukan hanya akan menerima puasa Anda. Tetapi, Allah juga akan menerima Anda sebagai satu anggota keluarga-Nya di sorga. Anda akan diberkati di bumi ini dan di sorga.

Jika mau masuk ke dalam keluarga Allah, percayalah kepada Isa hari ini! Atau juga bisa hubungi kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa sangat penting Allah menerima puasa kita? Apa akibatnya jika puasa kita tidak diterima Allah?
  2. Apakah Saudara yakin bahwa Allah akan menerima puasa Saudara setiap tahun? Jelaskan alasannya!
  3. Setelah membaca artikel di atas, bagaimana caranya diterima Allah di surga? Mengapa lebih baik kalau percaya kepada Isa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Gol Utama Warga Islam Pada Bulan Ramadhan
  2. Tiga Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
  3. Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
  4. Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”

Video:

  1. Satu Kelalaian Yang Membatalkan Puasa

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Puasa Ramadhan

Reader Interactions

Comments

  1. hakkullah mengatakan

    26 Agustus 2019 pada 7:22 am

    ~
    Baca surat al kahfi ayat 110, bukan pada puasa saja, semua aktifitas kehidupan kita, termasuk anda menuhankan Yesus. Semua aktifitas ibadah anda tidak diterima. Ini mau bicara masalah puasa. Diterimakah puasa Ramadhan yang dilakukan orang Kristen atau diterimakah ibadah orang Kristen menurut Islam? Hal-hal yang wajib, biasanya tidak ada rasa riya, kecuali dihatinya ada penyakit sifat nifaq.

    Kalau sunnah atau tidak wajib, kebanyakan minta pujian. Kalau wajib, apa yang mau dipuji? Seperti tidak biasanya saja mengerjakannya. Masalah Isa, tidak ada jaminan surga dalam Islam, tapi diancam Allah: “mengharamkan surga”. Terus ayat itu anda suruh buang. Puasa itu syariat, suka tidak suka wajib.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      31 Agustus 2019 pada 6:04 am

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Kami mengutip ayat itu agar lebih jelas, “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya” (Qs 18:110).

      Kami tidak menemukan jawaban dari pertanyaan kami pada ayat tersebut. Bagaimana menjaga hati agar tidak riya selama bulan puasa? Apakah dengan tidak riya, maka puasa saudara akan diterima Allah? Dari mana saudara tahu? Bagaimana saudara? Bila saudara tidak mampu menjawabnya, mohon saudara jujur. Sebab nampaknya saudara tidak memiliki kemampuan memadai tentang Islam.
      ~
      Solihin

  2. irfan mengatakan

    29 April 2020 pada 12:32 pm

    ~
    Tidak usah berlagak mengajari umat Islam tentang puasa yang jelas dalilnya dari Al-Quran dan hadis. Kalau anda mengaku pengikut Yesus kerjakan puasa Yesus 40 hari tanpa makan dan minum. Sanggup?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Mei 2020 pada 8:01 am

      ~
      Saudara Irfan,

      Artikel di atas tidak bermaksud mengajari umat Islam. Artikel di atas berusaha mengungkap fakta dan membandingkan dengan kenyataan yang ada sehingga dapat beribadah dengan logika yang sehat. Bukankah pendapat dari Muslim pun dikutip dalam artikel di atas? Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Al-Quran mencantumkan tentang puasa. Namun, yang perlu dipikirkan adalah dari mana kita tahu bahwa puasa itu diterima Allah? Mungkinkah puasa dapat menjamin saudara masuk sorga?

      Kami senang jika saudara rajin berpuasa. Berharap di bulan puasa ini, saudara menemukan kebenaran sejati. Oh ya, Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan untuk berpuasa 40 hari tanpa makan dan tanpa minum. Isa Al-Masih berfirman, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 6:17-18). Ini perintah Isa Al-Masih tentang puasa. Amat berbeda, bukan?
      ~
      Solihin

  3. hamba allah mengatakan

    2 Mei 2020 pada 10:11 pm

    ~
    Forum ini semua isinya hanya menyudutkan Islam saja. Di antara semua topik pembahasan ujung-ujungnya menyudutkan Islam. Mengapa begitu kawan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2020 pada 6:21 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami tidak memiliki tujuan untuk menyudutkan Islam. Kami memiliki tujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Kristen dan Islam. Itu sebabnya, jika saudara mencermati artikel di atas, maka tidak ada pernyataan yang bersifat kasar. Sebab hal itu bertentangan dengan firman Isa Al-Masih. Kami mencoba menjelaskan makna puasa sesungguhnya dan benarkah puasa dapat menolong kita bebas dari neraka.

      Oh ya, selamat menjalankan puasa untuk saudara. Bolehkah kami tahu, bagaimana pengalaman saudara menjalankan puasa selama beberapa waktu ini?
      ~
      Solihin

  4. Kuwakuwi mengatakan

    3 Mei 2020 pada 9:23 am

    ~
    Saya percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan juru selamatku sebab Dia telah berfirman: “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku'” (Yohanes 14:6).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2020 pada 6:39 pm

      ~
      Saudara Kuwakuwi,

      Memercayai Isa Al-Masih sebagai Juruselamat berarti percaya bahwa Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia masuk sorga, bukan kegiatan agamawi. Karena itu, penting membaca dan mempelajari Isa Al-Masih dari Injil untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  5. Jesus Park mengatakan

    11 Mei 2020 pada 2:00 am

    ~
    Irfan,
    Kami berpuasa tidak wajib, puasa kami tidak ditentukan waktu dan lamanya. Puasa di Alkitab hanya untuk mendekatkan diri pada Tuhan, bukan agar mendapat pahala. Uniknya, nabi Islam pernah bersabda, “membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan”. Jadi cukup dengan membunuh cicak maka sudah mendapat 100 pahala, tanpa harus puasa. Tapi apakah puasa muslim diterima allah Islam?

    Hamba,
    Mengapa muslim selalu berpikir jelek terhadap kami? Padahal kami tidak pernah menyudutkan Islam, kami hanya bertanya, dan pertanyaan kami tidak bisa dijawab, lalu mengapa kami yang disalahkan? Pertanyaan kami mudah, Muslim berpuasa setiap tahun, apakah diterima allah Islam?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Mei 2020 pada 5:24 pm

      ~
      Saudara Park,

      Saudara mengajukan pertanyaan yang menarik sekali. Allah SWT perlu memberikan kepastian kepada saudara-saudara Muslim tentang ibadah puasa. Sebab ibadah puasa merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Artinya selama 30 hari penuh harus dijalankan tanpa pernah boleh melanggar satu kalipun. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani memikirkan hal ini. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  6. Zulkifli mengatakan

    6 Juni 2020 pada 1:23 pm

    ~
    Kami Muslim tidak butuh dengan ceramah dari pemilik situs ini karena beda agama. Setiap situsnya sepertinya sudutkan Islam. Kami Muslim tidak bodoh kawan. Kami tahu siasat kamu, jangan kamu berkelit. Mulai Hajar Aswad, Ka’bah, puasa, poligami, Al-Fatihah seperti tak henti-hentinya menyerang Islam. Bagaimana kalau alihkan saja caranya dengan masalah intern kamu?

    Kalau berkali-kali kamu usil ritual kami, maka kamu jelas memancing kemarahan umat Islam. Jangan itu terjadi kawan. Pakailah logika yang sehat. Saya koment karena membela Islam yang kalian sudutkan bertubi-tubi serta mengharapkan agar tak terjadi apa-apa terhadap kita semua. Tak ada niat buruk dari saya pada kalian. Kita jaga toleransi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Juni 2020 pada 9:18 pm

      ~
      Saudara Zulkifli,

      Kami senang dengan tujuan dan sikap saudara. Tentu kami pun amat menghargai sikap toleransi. Tetapi menjaga toleransi bukan berarti mengebiri diskusi. Bukankah diskusi dapat menjadi pembelajaran dan membuka cakrawala berpikir seseorang? Kami menyadari bahwa saudara belum tentu setuju dengan pendapat kami. Tetapi saudara dapat mempertimbangkan fakta-fakta yang dipaparkan oleh kami.

      Saudara telah berpuasa di bulan puasa. Harapan semua Muslim yang berpuasa adalah ibadahnya diterima Allah SWT, bukan? Tentu ini pun adalah harapan saudara juga, bukan? Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara yakin dan pasti bahwa puasa saudara diterima Allah SWT? Dari manakah saudara tahu? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  7. Jesus Park mengatakan

    19 Juni 2020 pada 12:46 pm

    ~
    Zulkifli,

    Mengapa saudara merasa tersudut? Apakah hajar aswad, kabah, puasa, poligami, al-fatihah adalah ajaran yang membuat Islam tersudut? Jika hal itu adalah kejelekan ajaran Islam, mengapa saudara masih melakukannya? Kami mengerti, Muslim sangat mudah marah karena ajaran Islam tidak memberikan dampak hati yang bersih karena dipenuhi oleh ajaran kebencian, “Kami timbulkan di antara mereka permusuhan, dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka, apa yang selalu mereka kerjakan” (Qs 5:14).

    Itu sebabnya, puasa yang Muslim lakuan tidak akan membersihkan hati. Puasa hanya membuat fisik jadi lemas dan kelaparan, sehingga mudah tersulut kemarahan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Juni 2020 pada 5:50 am

      ~
      Saudara Park,

      Memang menarik mencermati pandangan Muslim mengenai puasa. Mengajukan pertanyaan tentang aktivitas puasa dianggap sebagai memojokkan. Bukankah ini janggal? Adalah bijak membagikan pengalaman berpuasa dan dampaknya untuk kehidupan akhirat. Namun, kami belum menemukan penjelasan signifikan dari kegiatan berpuasa. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  8. Yudas iskariot mengatakan

    1 Mei 2022 pada 5:55 pm

    ~
    Puasa diterima, ya ikhlas. Menjaga pandangan..pendengaran, ucapan yang mengundang dosa, pasti diterima. Tuhanku gak pelit. Tidak seoerti Tuhanmu mau hapus dosa saja pakai tumbal manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Mei 2022 pada 10:40 am

      ~
      Saudara Yudas,

      Dalam Islam dan Kristen sejak zaman para nabi, manusia harus melakukan kurban untuk menghapus dosanya. Kebiasaan kurban ini diteruskan oleh umat Islam hingga sekarang dalam perayaan Idul Adha. Mnausia menyembelih hewan sebagai kurban.

      Lalu apakah dengan sikap ikhlas, menjaga mata, telinga dari dosa sudah menjamin puasa umat Muslim diterima Allah? Apakah Al-Quran menuliskan jaminannya? Ternyata usaha yang dilakukan manusia tidak akan bisa membuat manusia layak dihadapan Allah. Sebab dosa menjadi penghalang antara Allah dan manusia.

      Karena itulah sejak zaman dahulu harus ada kurban untuk menghapus dosa manusia. Berita baiknya bahwa Allah telah menyediakan Kurban Agung untuk menghapus dan melunasi hutang dosa manusia. Dialah Isa Al-Masih.
      Apakah saudara sudah mengenal Isa Al-Masih, Sang Kurban Agung?
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 4 5 6

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Apakah Tujuan Berwudhu Menjamin Sholat Diterima Allah?
  • Cara Menghindari 10 Hal yang Membatalkan Puasa Anda
  • Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita
  • Menemukan Jalan Mendekatkan Diri Kepada Allah Saat Ramadhan

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami